Anda di halaman 1dari 2

1. Iradiator adalah radiasi yang berbasis pada aplikasi radiasi sinar gamma.

2. ELEKTRODA IGNITOR MEMICU TERJADINYA LUCUTAN PLASMA ,elektroda terdiri dari komponen
katoda, anoda dan isolator.
3. Sistem elektroda ignitor tersebut terdiri dari dua buah elektroda ignitor yang dilengkapi dengan
dua unit sistem catudaya lucutan ignitor IDPS
4. -material katoda yang terbuat dari Mg berbentuk batang (rod) dengan diameter 6,35 mm dan
memiliki panjang 76,75 mm,
-Material anoda terbuat dari SS 304 non magnetik berbentuk silinder dengan diameter luar
88,53 mm, diameter dalam 81,53 mm dan tebal 3,50 mm,
-Material isolator antara katoda dan anoda terbuat dari teflon berbentuk silinder, diameter luar
9,50 mm, diameter dalam 6,35 mm dan panjang 30 mm
5. Koil Rogowski telah lama digunakan dalam aplikasi daya listrik untuk mengukur frekuensi rendah
sinusoidal dan arus transien.
6. pengukuran potensial magnetik dan untuk berbagai aplikasi sensor arus: relay pelindung,
pengukuran arus tinggi, arus impuls , dan arus transien dalam industri daya listrik, fisika plasma
7. Beberapa keuntungan koil Rogowski antara lain adalah kesederhanaan dalam desain dan
operasi, lebar-pita frekuensi yang luas dan tanggap dinamik yang baik dan tidak ada kejenuhan
magnetik, biayanya murah dan presisi
8. (tau) dengan satuan mikroseken : τ (tau): Torsi (momen gaya); kadang digunakan untuk
mengganti t waktu juga.
9. (gamma) satuan mikro gram : Jenis radiasi nuklir , berarti faktor Lorentz.
10. Sistem elektroda ignitor yang berfungsi memicu lucutan plasma ,terdiri dari dua buah elektroda
ignitor yang dilengkapi dengan satu unit sistem catudaya lucutan ignitor (Ignitor Discharge
Power Supply) dengan 2 trafo flyback, dimana inti ferit flyback masing-masing berdiameter 1,3
cm dan 1,5 cm sehingga diperoleh arus spot plasma yang berbeda untuk kedua sistem elektroda
ignitor.
11. Arus spot plasma tergantung pada jenis material katoda. Semakin besar arus menuju
katoda maka semakin besar spot plasma yang dihasilkan sehingga semakin besar pula
material katoda yang tererosi.
12. Anoda(-) terjadi reaksi oksidasi yaitu hilangnya elektron pada suatu zat . katoda
reduksi bertambahnya 1 elektron dalam suatu zat.
Berdasarkan jurnal yang saya analisa ,maka beberapa point yang saya dapatkan adalah

1. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan eksperimen pembuatan iradiator elektron
dengan metode SEKP (SUMBER ELEKTRON KATODA PLASMA) untuk memicu terjadinya lucutan
plasma,selain itu juga akan dilakukan modifikasi pada trafo ignitor tanpa inti ferit pada catu daya
IDPS agar dapat memperkecil arus dan lebar pulsa spot plasma.
2. Proses pembuatan sistem elektroda ignitor menggunakan material Mg pada katoda(+), material
SS 304 non magnetik pada anoda(-) dan material teflon pada isolator, dilengkapi dengan
catudaya IDPS (Ignitor Discharge Power Supply)
3. Tata cara pengujian yaitu , mengalirkan tegangan dari catu daya IDPS dilengkapi dengan probe
pembagi tegangan , tegangan melalui anoda dan isolator dan selanjutnya membentuk spot
plasma di permukaan katoda.Arus Spot plasma tersebut dapat di identifikasi dengan
menggunakan koil Rogowski.
4. Semakin besar arus yang menuju katoda maka semakin besar spot plasma yang dihasilkan
sehingga semakin besar pula material katoda yang tererosi. Lebar pulsa spot plasma
mempengaruhi waktu terbentuknya spot plasma pada katoda, sehingga mempercepat erosi
katoda.
5. Sehingga dilakukan modifikasi sistem catu daya tanpa menggunakan ferrit Maka
didapatkan bahwa pada sistem elektroda ignitor dengan sistem daya IDPS tanpa ferit
dapat memperkecil arus dan lebar pulsa spot plasma sehingga menyebabkan massa
tererosi pada katoda berkurang .

PERTANYAAN

1. Mengapa menggunakan bahan magnesium pada katoda elektroda


ignitor ?.
Karena logam magnesium yang diletakkan pada katoda itu sebagai
pelindung terjadinya erosi pada elektroda ignitor karena bahan
magnesium memiliki laju erosi yang rendah sehingga dapat mencegah
kerusakan pada elektroda ignitor

Anda mungkin juga menyukai