Anda di halaman 1dari 3

1.

4 Hubungan Semantik dengan Ilmu Lain


Pada uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa semantik adalah ilmu yang
mengkaji makna bahasa. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang cukup kompleks,
antara lain :

1) instrumental: alat untuk memenuhi kebutuhan material;


2) regulatory: mengatur dan mengontrol perilaku individu yang satu dengan yang
lain dalam suatu hubungan sosial;
3) interaksional: menciptakan jalinan hubungan antara individu yang satu
dengan lain;
4) personal: media identifikasi dan ekspresi diri;
5) heuristik: untuk menjelajahi, mempelajari, memahami dunia sekitar;
6) imajinatif: mengkreasikan dunia dalam kesadaran dunia batin seseorang;
7) informatif: media penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi, media
penafsir keseluruhan pengalaman batin seseorang (Halliday dalam Aminudin,
1988: 18).
Dengan adanya sejumlah fungsi bahasa di atas, tidak heran jika semantik
juga memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu lain. Ada tiga disiplin ilmu yang memiliki
hubungan sangat erat dengan semantik, yaitu filsafat, psikologi, antropologi, sastra,
dan linguistik. Penjelasan lebih lanjut mengenai keterhubungan antara semantik
dengan kelima ilmu tersebut dapat dicermati dalam uraian berikut.

1.4.1 Semantik dan Filsafat


Filsafat, sebagai ilmu yang mengkaji kearifan, pengetahuan, hakikat realitas,
memiliki hubungan yang sangat erat dengan semantik karena dunia fakta yang
menjadi objek perenungan perupakan dunia simbolik yang terwakili dalam bahasa.
Sementara itu, aktivitas berpikir itu sendiri tidak dapat berlangsung tanpa adanya
bahasa. Dalam setuasi ini bahasa tidak hanya sekedar media proses berpikir atau
penyampai hasil berpikir. Whitney dalam Aminudin (1988: 18) mengungkapkan
bahwa bahasa tidak hanya dibutuhkan untuk merumuskan pikiran, tetapi juga
menjadi bagian dari proses berpikir itu sendiri.
1.4.2 Ketetapan menyusun simbol bahasa simbol bahasa merupakan dasar dalam
memahami struktur realitas secara benar. Oleh karena itu, kompleksitas
simbol harus sesuai dengan kompleksitas realitas agar keduanya dapat
berhubungan Semantik dan Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mengkaji hakikat dan gerak-gerik jiwa. Dalam
batasan ini tersirat bahwa berbagai gejala dalam kesadaran dan tingkah laku
manusia menjadi perhatian utama psikologi. Psikologi mengkaji kebermaknaan jiwa,
sedangkan semantik kebermaknaan kata atau satuan ujaran dalam bahasa.
Meskipun demikian, keberadaan kata tidak terletak pada struktur bunyi atau bentuk
penulisannya, terletak pada makna yang terkandung dalam satuan bahasa tersebut.
Ahli psikologi berpendapat bahwa makna timbul dari rangsangan (stimulus) dan
tindak balas (responsi) sesuai dengan gambaran pikiran terhadap benda kongkret
atau abstrak dan sesuai dengan hasil belajar seseorang.

Psikologi behaviotisme berpendapat makna merupakan bentuk responsi dari


stimulus yang diperoleh pemeran dalam komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun
hasil belajar yang dimiliki. Psikologi kognitif = pemahaman terhadap bentuk
kebahasaan ditentukan oleh representasi semantis,kemampuan mengolah proposisi,
menata struktur sintaksis, dan memahami fitur semantis. Psikologi humanistik =
makna ditentukan oleh pengetahuan seseorang tentang referen yang diacu serta
konteks pemakaian, penyimpulan makna kataberbeda-beda sesuai dengan konteks
pemakaian.

Semantik dan Antropologi serta Sosiologi

Tidak ada batas yang jelas antara antropologi dan sosiologi karena keduanya
mengkaji masalah manusia dalam masyarakat. Walaupun demikian, kita dapat
membedakan bidang kajian kedua ilmu tersebut, yaitu

1) Antropologi mengkaji sekelompok masyarakat tertentu, sosiologi mengkaji


kelompok masyarakat yang lebih luas;
2) Antropologi mengkaji perkembangan sosio-ekonomi masyarakat yang relatif
homogen, sosiologi mengkaji perkembangan sosio-ekonomi masyarakat yang
heterogen.

Semantik dan Sastra

Sastra menggunakan bahasa sebagai media pemaparannya. Tetapi, berbeda


dengan bahasa yang digunakan sehari-hari, bahasa dalam sastra memiliki keunikan
tersendiri karena merupakan salah satu bentuk idiosyncratic yang didalamnya
berbagai kata digunakan sebagai hasil pengolahan dan ekspresi individual si
pengarang.
Makna bahasa yang digunakan dalam suatu karya sastra terdiri atas
beberapa strata, antara lain
1) unit makna leteral yang secara tersurat merepresentasikan bentuk
kebahasaan yang digunakan;
2) dunia rekaan pengarang;
3) dunia yang dipandang dari titik pandang tertentu;
4) lapis dunia atau pesan yang bersifat metafisis

5 Semantik dan Linguistik


Linguistik adalah ilmu yang mengkaji bahasa. Bahasa, baik yang berbentuk kata,
frasa, kalimat, atau wacana, sebenarnya terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
bentuk dan lapisan makna. Bentuk-bentuk bahasa berikut ini memiliki makna.

Baju

Baju baru

Baju baru yang dibeli ibu dari pasar baru

Baju baru yang dibeli ibu dari pasar baru kemarin

Baju baru yang dibeli ibu dari pasar baru kemarin sangat mahal

Anda mungkin juga menyukai