Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DOMINO DI PABRIK GULA RAFINASI PT DHARMA PALA USAHA


SUKSES CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Tarisa Mulia Saki 2130021009


2. Nuril Aminatuz Zahro 2130021012
3. Maslikhatul Amilatil Biladi 2130021023
4. Aqilia Shofi Kurnia Sari 2130021032
5. Rizky Anugrah Ramadhani 2130021042

Dosen Pembimbing

Moch. Sahri, S.KM., M.KKK


NPP. 19011230

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kelompok kami bisa menyusun Makalah yang berjudul “TOKSIKOLOGI
BENZENA” dengan tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Moch. Sahri, S.KM., M.KKK.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang telah
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.

Kami sangat menyadari dalam penyusunan dan penulisan tugas ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk perbaikan dan memperluas wawasan kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu bagi kami pada khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Mudah - mudahan dengan adanya makalah ini bisa
memberikan dampak baik dan berguna bagi kita semua. Semoga dengan disusunnya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 04 Desember 2022

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Tujuan dan Manfaat........................................................................................ 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 2

2.1 Pengertian ..................................................................................................... 3

2.2 Identifikasi Risiko Kecelakaan...................................................................... 3

2.3 Analisa Faktor Risiko Kecelakaan................................................................. 4

2.4 Metode Domino............................................................................................. 5

BAB III : PENUTUP......................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan................................................................................................... 7

3.2 Saran.............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

LAMPIRAN....................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Empat pekerja pabrik yang sedang mengecek dan membersihkan mesin
pengelolahan gula rafinasi, Rabu (29/7), tewas seketika karena tersembur uap panas
yang panasnya mencapai 400 derajat celcius. Berdasarkan informasi yang diperoleh
dari lokasi, sebenarnya saat itu ada lima pekerja yang bertugas membersihkan mesin.
Mereka terdiri dari Feri Kisbianto (32), Jumono (28), Puji Sutrisno (23), Rasito (25),
dan Adi Purnomo (23). Tetapi dari kelima pekerja itu, hanya Adi Purnomo yang
sempat menyelamatkan diri.
Sebelum kejadian, mesin sebenarnya sempat dimatikan. Kelima pekerja itu
kemudian masuk ke dalam mesin untuk membersihkan sisa-sisa gula rafinasi yang
menempel di dinding mesin. Namun saat mereka berada dalam mesin, seorang
pekerja bagian prosesing yang diketahui bernama Ridho, tiba-tiba menghidupkan
mesin dengan membuka keran uap gula yang bersuhu 400 derajat celsius. Saat itu
juga, uap langsung menyembur ke tubuh lima pekerja yang sedang membersihkan.
Sempat terdengar suara jerit kesakitan, namun suara itu hanya terdengar sekejap.
Suara itu sempat terdengar karyawan lain yang seketika itu juga langsung menutup
keran dan mematikan mesin. 
Akibat semburan uap panas, empat pekerja langsung meninggal dengan
kondisi tubuh melepuh. Sementara seorang karyawan, Adi Purnomo, berhasil
diselamatkan dan dikeluarkan dari dalam mesin dalam kondisi masih bernafas. Kini
Adi menjalani perawatan di RSUD Cilacap dan kondisinya cukup kritis. 
Menurut salah seorang pekerja, musibah itu terjadi karena kesalahan
informasi. Pada saat mereka masih di ruang mesin, seorang operator tiba tiba
menyalakan mesin, karena menduga  pekerjaan mereka telah selesai. "Karyawan
bagian prosesing yang menyalakan keran tersebut sempat dikeroyok oleh karyawan
lainnya karena seharusnya mengetahui, bahwa ada karyawan yang sedang bertugas
membersihkan turbin sejak lima hari lalu. Pengeroyokan itu bisa dihentikan dan Udin
langsung diamankan satpam," jelas Ridho, salah seorang pekerja.
Polisi kini memeriksa sejumlah saksi mata atas musibah tersebut. Hingga
berita ini diturunkan, mayat sebagian korban masih dievakuasi, sedang korban lainnya
dibawa ke kamar jenazah RSUD Cilacap. Ruang jenazah RSUD Cilacap, tak pelak
1
diwarnai suara tangisan keluarga yang datang menjenguk korban. Bahkan salah
seorang keluarga pingsan karena tak kuat melihat kondisi jenazah yang sudah
terbungkus plastik tersebut.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT


1. Mengetahui risiko kecelakaan kerja yang terjadi di Pabrik Gula Rafinasi Dharma
Pala Usaha Sukses Cilacap Provinsi Jawa Tengah.
2. Mengetahui faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan teori domino di Pabrik
Gula Rafinasi Dharma Pala Usaha Sukses Cilacap Provinsi Jawa Tengah.
3. Mengetahui respon risiko dari penyebab kecelakaan kerja di Pabrik Gula Rafinasi
Dharma Pala Usaha Sukses Cilacap Provinsi Jawa Tengah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Kecelakaan adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan, atau kerugian lainnya (Standar AS/NZS
4801:2001). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko kecelakaan serta
penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3 tidak berjalan dengan baik.
Hal ini dapat berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Pada umumnya
kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor
manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan
keselamatan kerja yang diwajibkan atau kurang terampilnya pekerja itu sendiri.
Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang
menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin. 
Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu peristiwa yang
mempengaruhi tujuan (Standar Manajemen Risiko Australia/Selandia Baru, 1999).
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga gangguan awal dan tidak diinginkan
dari proses. Tindakan yang sudah dan dapat ditentukan sebelumnya mengakibatkan
cedera pribadi dan kerusakan properti obyek.

2.2 IDENTIFIKASI RISIKO KECELAKAAN


Identifikasi risiko kecelakaan merupakan rancangan manajemen risiko proyek
yang secara formal harus dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Penilaian risiko
merupakan tahapan awal dalam program manajemen risiko serta merupakan tahapan
paling penting karena mempengaruhi keseluruhan program dalam manajemen risiko.
Identifikasi risiko berfungsi untuk mendapatkan area-area dan proses-proses teknis
yang memiliki potensial risiko untuk selanjutnya dianalisa.
Secara garis besar tahapan identifikasi risiko adalah menjabarkan risiko-risiko
yang ada sampai level yang detail dan kemudian menentukan signifikasi (potensinya)
dan penyebabnya, melalui program survey dan penyelidikan terhadap masalah-
masalah yang ada. Kemudian dirumuskan dalam kategori-kategori. Proses identifikasi
risiko melibatkan banyak disiplin dalam setiap manajemen proyek. Pada dasarnya
identifikasi risiko diawali dengan menyusun daftar kejadian-kejadian tidak diharapkan
di proyek yang mungkin menyebabkan kegagalan dalam mencapai sasaran proyek.

3
2.3 ANALISA FAKTOR RISIKO KECELAKAAN
a. Kesalahan Manusia 
Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar
kecelakaan kerja adalah karena kesalahan manusia. Yang dimana kesalahan
tersebut terletak pada pekerja bagian prosesing. Dikarenakan pekerja bagian
prosesing yang kurang teliti dalam melakukan pekerjaannya, hal ini dipengaruhi
oleh rendahnya pengawasan terhadap pelaksanaan setiap proses kerja, sehingga
menyebabkan pekerja bagian prosesing tidak mengetahui bahwa masih terdapat
beberapa orang pekerja yang belum selesai melakukan pekerjakannya yaitu
membersihkan mesin. 
b. Tindakan dan Kondisi Berbahaya 
Berdasarkan kasus diatas, tindakan tidak aman dan berbahaya adalah
dikarenakan pekerja masih melakukan pekerjaan didalam mesin tanpa ada
pertanda atau simbol yang mengindikasikan bahwa didalam mesin tersebut masih
terdapat pekerja yang sedang menyelesaikan pekerjaannya. Di tambah lagi
lemahnya pengawasan dan penerapan SMK3 yang menyebabkan faktor potensial
bahaya semakin besar. Selain dari faktor kurangnya pengawasan manajemen
dalam bidang kesehatan, keselamatan, dan keamanan pada perusahaan tersebut.
Sistem manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya terhadap alat
ini menyadari alat ini memiliki risiko yang besar untuk menghasilkan loss atau
kerugian. Beberapa tindakan manajemen yang bisa dilakukan adalah dengan
meletakkan kamera-kamera di dalam alat tersebut sehingga pekerja bagian
prossesing dapat memastikan bahwa di dalam mesin benar-benar tidak ada orang.
Kemudian, apabila teknologi yang lebih canggih dapat diterapkan di sana, maka
pada mesin tersebut dapat dipasang sebuah alat pendeteksi di mana apabila
didalam mesin masih terdapat orang atau benda asing, maka ada sebuah lampu
yang menyala yang mengindikasikan didalam mesin tersebut terdapat orang atau
benda asing.
c. Kecelakaan 
Kecelakaan yang terjadi tentu tidak terlepas dari kelalaian si pekerja, baik
petugas bagian prossesing maupun pekerja yang berada didalam mesin tersebut.
Seharusnya petugas bagian prosseing harus lebih teliti, memeriksa kembali, dan
mengawasi setiap prosedur kerja yang sedang dilaksanakan, sedangkan untuk
pekerja yang berada didalam mesin, seharusnya memberi tanda bahwasanya
4
didalam mesin masih terdapat aktivitas kerja yang belum selesai, sehingga
kecelakaan seperti ini tidak terjadi.
d. Kerugian 
Dari kecelakaan yang terjadi, banyak kerugian yang ditimbulkan, diantaranya
adalah kerugian dari pekerja itu sendiri yang menjadi korban kelalaian dalam
melakukan pekerjaan yang berujung hilangnya nyawa. Sedangkan bagi setiap
perusahaan, pekerja merupakan aset berharga yang harus dijaga kesehatan dan
keselamatannya, namun dari kejadian tersebut perusahaan juga mengalami banyak
kerugian, selain kehilangan karyawan yang dapat diandalkan, perusahaan juga
akan mengalami penurunan produktifitas hasil produksi yang akan berdampak
pada benefit perusahaan yang tentunya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
2.4 METODE DOMINO
Teori Domino Heinrich oleh H.W. Heinrich, salah satu teori ternama yang
menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja. Dalam Teori Domino Heinrich terdapat lima
penyebab kecelakaan, di antaranya:
1 Hereditas
Hereditas mencakup latar belakang seseorang, seperti pengetahuan yang kurang
atau mencakup sifat seseorang, seperti keras kepala.
2 Kesalahan manusia
Kelalaian manusia meliputi, motivasi rendah, stres, konflik, masalah yang
berkaitan dengan fisik pekerja, keahlian yang tidak sesuai, dan lain-lain.
3 Sikap dan kondisi tidak aman
Sikap atau tindakan tidak aman, seperti kecerobohan, tidak mematuhi prosedur
kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), tidak mematuhi rambu-
rambu di tempat kerja, tidak mengurus izin kerja berbahaya sebelum memulai
pekerjaan dengan risiko tinggi, dan sebagainya. Sedangkan, kondisi tidak aman,
meliputi pencahayaan yang kurang, alat kerja kurang layak pakai, tidak ada
rambu-rambu keselamatan kerja, atau tidak tersedianya APD yang lengkap.
4 Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja, seperti terpeleset, luka bakar, tertimpa benda di tempat kerja
terjadi karena adanya kontak dengan sumber bahaya.
5 Dampak kerugian
Dampak kerugian bisa berupa:
•  Pekerja: cedera, cacat, atau meninggal dunia
5
• Pengusaha: biaya langsung dan tidak langsung
• Konsumen: ketersediaan produk
Kelima faktor penyebab kecelakaan ini tersusun layaknya kartu domino yang di
berdirikan. Hal ini berarti, jika satu kartu jatuh, maka akan menimpa kartu lainnya.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hasil identifikasi faktor penyebab kecelakaan kerja adalah cukup berpengaruh
dengan keterangan sebagai berikut:
1. Sikap Pekerja : kurang teliti, konsentrasi
2. Peralatan dan Material : mesin dan peralatan kerja kurang dilengkapi dengan
mekanisme pengamanan yang baik;
Secara umum hasil penilaian risiko kecelakaan kerja pada pabrik gula berada
pada kategori Low.
Beberapa pengendalian risiko yang dapat diterapkan pada pabrik gula adalah:
1. Alat pelindung diri.
2. Rambu-rambu K3
3.2 SARAN
Seharusnya petugas bagian prossesing itu bersikap lebih hati-hati serta teliti
dengan benar-benar memastikan bahwa didalam mesin gula kristal tersebut telah
kosong serta aman dialirkan air ke dalamnya, maka mungkin kecelakaan kerja
tersebut tidak akan terjadi.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Mas’ari dkk. (2019). “Analisa Kecelakan Kerja di PT. Haluan Riau Pekanbaru”
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/jti/article/download/7462/4674

8
LAMPIRAN 

 Republika. 2009. “Empat Pekerja Pabrik Gula di Cilacap Tewas Tersembur Uap
Panas”, https://m.republika.co.id/amp/65615,  diakses pada 30 Juli 2009 pukul 02.57.

Anda mungkin juga menyukai