Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nita Lestari

NIM : PO71241220099

Prodi : D4 Alih Jenjang A

Dosen Pengampu : Dewi Nopiska Lilis,M.Keb

Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Penatalaksanaan Retensio Plasenta

Keluhan utama : Ibu datang sudah melahirkan setengah jam (30 menit) yang lalu dengan
perdarahan, dan ari-ari belum keluar

Kiriman siapa : Bidan

Diantar oleh : Suami

Sadar atau tidak : Sadar

I. Anamnesa
1. Identifikasi
Nama : Ny. R
Umur : 42 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jambi

2. Riwayat Haid
HPHT : 10 Agustus 2021
TP : 17 Mei 2022
Keadaan Haid : Normal
3. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Hipertensi : Tidak Ada
Diabetes : Tidak Ada
Jantung : Tidak Ada
Sesar : Tidak Ada
Diabetes : Tidak Ada
Alergi : Tidak Ada
Asma : Ada

4. Riwayat penyakit keluarga


Hipertensi : Tidak Ada
Diabetes : Tidak Ada
Epilepsi : Tidak Ada

5. Riwayat Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan : Bidan
Sudah berapa kali : 2x
Nasihat yang diberikan : Banyak Makan Sayuran

6. Riwayat Persalinan : P2A2H2

No Tahun Tempat Umur Jenis Penolong BB Jenis Keadaan


partus partus kehamila persalinan Bayi kelamin
n
1 - - 8 mgg Abortus - - - (+)
2 - - 12 mg Abortus - - - (+)
3 2017 Bidan Aterm Normal Dukun 310 Laki-Laki Hidup
0
4 ini - - - - - - -
II. Anamnesa Kasus
1. Apakah sudah ditolong : Sudah
 Siapa penolong : Bidan
 Alasan memanggil penolong : Perdarahan Setelah Persalinan
2. Jika penolong bidan
 Apakah sudah pemeriksaan dalam : Sudah
 Berapa kali : 2x
 Apakah persalinan dipimpin : Iya
 Apakah persalinan dipimpin dorongan : Iya
 Berapa kali : 3x
 Apakah ibu sudah disuntik oksitosin : Sudah
 Berapa kali : 2x

III. Pemeriksaan Fisik


1. Status presens
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Sedang
 TD : 100/70 Mmhg
 Nadi : 117 x/menit
 Pernapasan : 19 x/menit
 Suhu : 38.5 C
 Konjungtiva : Pucat
 Pemeriksaan Penunjang : HB 10 gr
 Reflek Patela : Positif (kanan/kiri)
2. Status obstetri
 Abdomen
o TFU : Setinggi pusat
o Uterus : Biasa (berkontraksi)
 Vulva dan perinium
o Oedem : Ada
o Robekan perinium : Derajat 1
o Perdarahan : Aktif
 Pemeriksaan dalam
o Perdarahan : Aktif
o Robekan portio : Tidak ada

IV. Kesimpulan
1. Diagnosa : P2A2H2 dengan Retensio Plasenta
2. Prognosa : Dubia Ad Bonam

V. Perencanaan
1. Jelaskan hasil pemeriksaan
2. Informed consent
3. Persiapan pasien, penolong dan peralatannya
4. Lakukan manual plasenta
5. Pendokumentasian

VI. Penatalaksanaan
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri
2. Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan
3. Berikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan
4. Memberitahukan suami/keluarga terdekat akan kondisi ibu dan tindakan yang akan
dilakukan (informed Consent)
5. Persiapan Tindakan
a. Pasien : pasang cairan infus bila diperlukan, pasang underpad, dan penutup
perut bawah.
b. Penolong : pasang APD: sepatu bot, celemek, masker, kaca mata, topi; mencuci
tangan 7 langkah dan keringkan
c. Peralatannya :

 Sarung tangan steril 2  Plester


pasang  Bengkok
 Sarung tangan kanan  Infus set
Panjang 2 buah  Under pad
 Kassa Steril  Kom kecil
 Kapas steril  Baskom + air klorin 0.5%
 Kateter  Spuit
 Spekulum  Bak instrumen
 Cairan RL  Kain bersih
 Antiseptik (betadine)
 Abocath  Uteretonika (obat menangsang
kontraksi uterus): oksitosin,
methylergometrin

Tindakan

6. Kosongkan kandung kemih


7. Setelah kandung kemih dikosongkan, cabut kateter dan masukkan kedalam wadah
yang berisi cairan klorin 0,5%
8. Pasang speculum. Tentukan bahwa perdarahan memang keluar melalui ostium
serviks, bukan dari laserasi portio.
9. Lepaskan spekulum dan letakkan di dalam wadah yang tersedia.
10. Bersihkan sarung tangan, lepas dan rendam secara terbalik dalam larutan klorin 0,5%
11. Cuci tangan dan lengan, keringkan dengan handuk.
12. Pakai sarung tangan DTT yang baru dengan benar. Pastikan cairan infus berjalan baik
dan uterotonika sudah diberikan

Kompresi Bimanual Internal

13. Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan larutan antiseptik pada sarung tangan
kanan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan kedua labium mayora ke
lateral dan secara obstetrik, masukkan tangan kanan melalui introitus.
14. Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada fomiks anterior, dorong uterus ke kranio-anterior. Tapak tangan kiri
menekan bagian belakang korpus uteri.
15. Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan
tangan kanan pada formiks anterior.
16. Perhatikan perdarahan yang terjadi, bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi
demikian hingga kontraksi uterus membaik. Bila perdarahan Belum berhenti.
lanjutkan ke tindakan KBE
17. Keluarkan tangan kanan, bersihkan sarung tangan dan rendam dalam klorin 0,5 %.
18. Cuci tangan dan lengan, keringkan dengan handuk.
19. Pakai sarung tangan DTT yang baru secara benar.

Kompresi Bimanual Uterus Eksterna


20. Penolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu.
21. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri telapak tangan kiri dapat
mencakup dinding belakang uterus.
22. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus
uteri bagian depan
23. Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan
perhatikan perdarahan yang terjadi.
24. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi
dengan baik.

Dekontaminasi dan Pencegahan infeksi Pasca Tindakan

Perawatan Lanjutan

25. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus.


26. Dokumentasikan tindakan dan beritahu kepada suami bahwa tindakan sudah selesai.

VII. Evaluasi
1. Perdarahan berhenti.
2. Kontraksi ibu baik.
3. TTV ibu normal.
4. Ibu dalam kondisi baik.
5. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus setiap 10 menit dalam 2 jam
pertama.
6. Berikan KIE tentang KB. Sarankan untuk menggunakan KB non-hormonal.
7. Jelaskan faktor resiko tinggi pada kehamilan selanjutnya.
8. Berikan KIE tentang perawatan vulva dan perinium.
9. Berikan KIE tentang tanda bahaya ibu dan bayi selama masa nifas.
10. Berikan KIE tentang penanganan penyakit hipertensi dan diabetes ibu.
11. Periksa keadaan ibu 6 hari kemudian, 2 minggu, dan 6 minggu kemudian. Atau
sarankan ibu untuk memeriksa keadaannya ke petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai