Sanitasi Lingkungan
Dampak pembuangan air limbah berpengaruh
terhadap sanitasi lingkungan apabila limbah padat
(medis dan non medis) dan limbah cair tidak dikelola
dengan baik sehingga vektor penyakit akan
meningkat dan rembesan air limbah akan mencemari
air sumur masyarakat.
Air Permukaan
Dampak kegiatan operasional terhadap kualitas air
permukaan dapat terjadi apabila terjadi kontak
antara limbah padat maupun limbah cair yang
dihasilkan dari kegiatan operasional kontak dengan
badan air permukaan sehingga dapat terjadi
penurunan kualitas air permukaan. Dampak ini
dapat tersebar menurut arah aliran air permukaan
tersebut.
Air tanah
Dampak kegiatan operasinal terhadap kualitas air
tanah dangkal dapat terjadi apabila ada limbah
padat maupun limbah cair yang dihasilkan dari
kegiatan operasional terbawa oleh aliran permukaan
dan malalui proses infiltrasi meresap ke dalam tanah
mencapai air tanah dangkal sehingga dapat terjadi
pencemaran terhadap air tanah dangkal.
Aspek biologi
Limbah cair dari IPAL yang dibuang ke sungai Luk
Ulo banyak mengandung bakteri coliform, yang
merupakan indicator pencemaran biologis di suatu
perairan sehingga pencemaran biologis akan semakin
besar. Kegiatan ini menimbulkan dampak negative
tidak penting karena kualitas air sungai Luk Ulo
sebelum adanya kegiatan pembuangan limbah cair ke
sungai Luk Ulo memang sudah rendah
Aspek Kimia
Berdasarkan hasil pemeriksaan limbah cair di badan air
permukaan sungai Luk Ulo dapat dilihat bahwa hasil
pemeriksaan limbah pada Badan Air Sungai Luk ulo 50
meter sebelum titik akhir pembuangan dan 50 meter setelah
titik akhir pembuangan limbah dari RSUD Dr. Soedirman
Kebumen ada beberapa parameter yang tidak memenuhi
baku mutu yaitu Nitrat (NO3-N), BOD5, COD, Minyak
lemak, Sianida, Klorin Bebas, DO, Sulfida, ZN, Cr.
Kegiatan ini menimbulkan dampak negative tidak penting
karena kualitas air sungai Luk Ulo sebelum adanya kegiatan
pembuangan limbah cair dari RSUD Dr. Soedirman ke
sungai Luk Ulo memang sudah tinggi.
Hal ini berarti memang karakteristik dari sungai Luk Ulo itu
sendiri.
Sungai Luk Ulo tidak hanya sebagai pembuangan limbah
cair dari RSUD Dr. Soedirman saja, tetapi juga berasal dari
kegiatan-kegiatan disekitar sungai Luk Ulo yang juga
sangat mempengaruhi kualitas air sungai Luk Ulo tersebut.
PRAKIRAAN DAMPAK
Proses Anaerobik
Air limbah hasil terlebih dahulu disaring dari
padatan/sampah agar tidak terbawa ke sistem
Seluruh air limbah ditampung didalam bak
Equalisasi/Anaerobik, proses penguraian di
lakukan oleh aktivitas bakteri anaerobik, yang
mana dalam proses ini fasa padat limbah tinja
akan dirubah secara cepat oleh bakteri ini
menjadi fasa cair.
Volume bak Equalisasi/Anaerobik adalah 11 x 4 x
3 = 132 m3
Proses Biologi Aerobik
Pada proses ini air limbah akan diuraikan dengan
aktifitas lumpur aktif bakteri dengan pemberian
asupan oksigen sebagai media hidup, bakteri yang
ada dalam sistem adalah bakteri aerobik yaitu
bakteri yang aktifitas nya memerlukan oksigen
sebagai media hidupnya di samping asupan nutrisi
yang perlu di berikan atau juga bisa bersumber dari
limbah tinja yang di buang, pada bagian ini
dilengkapi dengan :
- Bola Bakteri ( Rumah Bakteri )
- Blower sebanyak 4 buah yang di oprasikan dg
timer.
Volume bak aerob adalah 2 x 15 m3 = 30 m3
Penanganan lumpur dan lumpur bakteri
Pada proses operasionalnya sistem ini akan
menghasilkan material sampingan (Excees Material)
sebagai dampak dari proses dekomposisi organik
menjadi material lain yaitu lumpur aktif, pada
dasarnya lumpur ini adalah mikroorganisma yang
sudah tidak efektif lagi melakukan
penguraian/Lumpur Tua.
Lumpur ini harus dibuang secara berkala, namun
tidak dapat dibuang secara langsung ke lingkungan
terbuka. Begitu juga lumpur hasil pengolahan dari
proses kimia fisika tidak dapat dibuang begitu saja.
Oleh karena itu sistem ini dilengkapi juga dengan
fasilitas pengolah/tangki penampung lumpur
tersebut, seluruh lumpur dikumpulkan berdasarkan
jenisnya agar konsentrasinya lebih padat, air hasil
pemisahan dialirkan menuju tangki equalisasi.
Pada proses ini dilengkapi dengan Unit lamella
Pembuangan Hasil Proses
Air hasil proses kemudian di buang dengan
pompa yang sudah diatur level kontrolnya, atau
secara gravitasi melalui saluran buang yang
menuju ke badan air, dalam unit ini dilengkapi
dengan :
2 Centrifugal pump
Radar (Automatic Level Switch)
Pengelolaan lumpur dan/atau gas yang
dihasilkan
Lumpur ini harus dibuang secara berkala,
namun tidak dapat dibuang secara langsung ke
lingkungan terbuka. Begitu juga lumpur hasil
pengolahan dari proses kimia fisika tidak dapat
dibuang begitu saja. Oleh karena itu sistem ini
dilengkapi juga dengan fasilitas pengolah/tangki
penampung lumpur tersebut, seluruh lumpur
dikumpulkan berdasarkan jenisnya agar
konsentrasinya lebih padat, air hasil pemisahan
dialirkan menuju tangki equalisasi.
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN