Anda di halaman 1dari 2

Viranika Devi T.M.

/K4319086/C
Desain Osmosis

I. Judul : Pengaruh Perbedaan Konsentrasi terhadap Tekanan Osmotic pada Mesocarp Pear
II. Rumusan masalah :
Bagaimanakah pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap tekanan osmotik pada mesocarp pear?
III. Tujuan :
- Mahasiswa dapat memahami proses osmotik
- Mahasiswa dapat membuktikan adanya tekanan osmotik
IV. Teori
Osmosis merupakan suatu peristiwa gerakan molekul pelarut melalui membrane semipermeable dari
larutan yang konsentrasinya rendah atau larutan yang bersifat encer ke larutan yang konsentrasinya tinggi
atau larutan yang kental(Arumaningrum et al., 2015). Membran semipermeable merupakan suatu
membrane dimana hanya zat zat tertentu yang bisa melalui membrane atau dengan kata lain bersifat selektif
(Arumaningrum et al., 2015). Proses osmosis cenderung dapat menyetimbangkan konsentrasi dua larutan
yang berhubungan melalui membrane. Contohnya yakni ketika merendam buah dengan larutan gula,
konsentrasi lingkungan disekitar buah lebih tinggi dari pada didalam buah, dengan begitu air dalam buah
akan keluar kearah media yakni larutan gula untuk menyeimbangkan tekanan osmosis melalui membrane
semipermeable.
Glukosa bersifat higrokopis yang artinya mampu menyerap air, dengan semakin tinggi konsentrasi
gula maka akan semakin banyak air yang diikat. Saat konsentrasi glukosa tinggi dalam larutan osmosis,
maka permeabilitas membrane akan mengalami plasmolysis, yang disebabkan oleh adanya perbedaan
tekanan osmotic. Semakin tingi konsentrasi gula yang ditambahkan dan semakin lama waktu yang
digunakan maka semakin banyak larutan yang berpindah(Kartika & Nisa, 2015).
Tekanan osmotic larutan merupakan sifat koligatif, dimana memiliki sifat yang bergantung pada
konseentrasi zat terlarut(Ilmu et al., 2015). Tekanan osmosis berbanding lurus dengan konsentrasi suatu
larutan.Misalnya tekanan osmotic larutan garam 30% lebih tinggi daripada tekanan osmotic yang dihasilkan
larutan garam 10%. Tekanan osmotic suatu larutan merupakan tekanan yang diberikan untuk menghentikan
proses osmosis.
Larutan yang memiliki konsentrasi yang sama, sehingga tekanan osmotiknya sama disebut
isotonik(Ulfa et al., 2020). Dalam keadaan ini tidak terjadi pergerakan air. Larutan hipertonik merupakan
suatu larutan konsentrasinya lebih tinggi, sehingga tekanan osmotiknya tinggi. Larutan hipotonik yaitu
larutan yang konsentrasi larutannya lebih rendah(Ulfa et al., 2020), sehingga tekanan osmotiknya rendah.
V. Hipotesis : perbedaan konsentrasi berpengaruh terhadap tekanan osmotic pada mesocarp pear.
VI. Alat dan bahan:
- Alat
Mangkok besar (3 buah)
Gelas ukur (1 buah)
Pisau/cutter (1 buah)
Sendok/spatula (3 buah)
Lidi (20 biji)
- Bahan
Buah pear (3 buah)
Glukosa (250 gram)
Air (1200 ml)
VII. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengupas kulit buah pear dan membuat lobang pada buah pear dengan menggunakan pisau/sendok
3. Membuat larutan glukosa dengan konsentrasi 5%, 25% dan 80%
 Larutan A (konsentrasi 5%) : memasukkan air 200ml dan glukosa 10 gram
 Larutan B (konsentrasi 25%): memasukkan air 200ml dan glukosa 50 gram
 Larutan C (konsentrasi 80%): memasukkan air 200ml dan glukosa 160 gram
4. Memasukkan larutan A,B, dan C masing masing ke dalam lobang yang sudah dibuat pada tiga buah
pear tadi, masing masing 3 sendok
5. Menyiapkan tiga buah mangkuk dan mengisi dengan air masing masing 200 ml
6. Mengukur tinggi awal larutan glukosa A,B,C dalam pear
7. Mengukur tinggi awal air dalam mangkok
8. Memasukkan pear yang sudah diisi larutan glukosa tadi ke dalam mangkok yang berisi air
9. Menunggu hingga 20 menit lalu diukur kembali, kemudian 40 menit lalu diukur , dan 60 menit lalu
diukur.
10. Memasukkan data ke dalam tabel dan Menyimpulkan hasil pengamatan
Variable bebas : konsentrasi glukosa 5%, 25%, 80%
Variable terikat : tekanan osmotic pada mesocarp pear
Variable kontrol : air dalam mangkok (200ml), buah pir, larutan glukosa dalam buah(3 sendok).
VIII. Data yang Diharapkan
waktu Tinggi Larutan glukosa Tinggi Air
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Air Tinggi Air Tinggi Air
Konsentrasi Konsentrasi B Konsentrasi C mangkuk A mangkuk B mangkuk C
A 5% 25% 80%
0’
20’
40’
60’

IX. Desain Alat

5% 25% 80%

Air 200ml Air 200ml Air 200ml

5% 25% 80%

X. Daftar Pustaka
Arumaningrum, D., Susilo, B., & Argo, B. D. (2015). Pengaruh Proporsi Sukrosa dan Lama Osmosis
Terhadap Kualitas Sari Buah Naga Putih ( hylocereus undatus ) The Effect of Sucrose Proportion and
Osmosis Time for White Dragon Fruit Quality ( Hylocereus undatus ). Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis Dab Biosistem, 3(1), 100–105.
Ilmu, D., Peternakan, T., Peternakan, F., & Bogor, I. P. (2015). Sifat Fisik, Kimia Dan Organoleptik Telur
Asin Melalui Penggaraman Dengan Tekanan Dan Konsentrasi Garam Yang Berbeda. Jurnal Ilmu
Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 3(3), 142–145. https://doi.org/10.29244/jipthp.3.3.142-145
Kartika, P. N., & Nisa, F. C. (2015). Studi Pembuatan Osmodehidrat Buah Nanas ( Ananas comosus L .
Perendaman Pineapple ( Ananas comosus L . Merr ) Osmodehydrate : Study on Sugar Concentration
in Osmotic Solution and Soaking Time. Pangan Dan Agroindustri, 3(4), 1345–1355.
Ulfa, H. L., Falahiyah, R., & Singgih, S. (2020). Uji Osmosis pada Kentang dan Wortel Menggunakan
Larutan NaCl Osmosis Test on Potatoes and Carrots Using A Solution of NaCl. Jurnal Sainsmat,
IX(2), 110–116.

Anda mungkin juga menyukai