Ilmu Kalam adalah ilmu yang dikaitkan dengan Allah baik perbuatan
maupun sifat- sifatnya. Oleh sebab itu Ilmu Kalam biasa dianggap sebagai Ilmu
Ushuludin atau Ilmu Tawhid, yaitu ilmu yang membahas tentang penetapan
aqāidah diniyah dengan dalil (petunjuk) yang nyata. Maka Ilmu Kalam adalah
rangkaian argumentasi rasional yang disusun secara sistematik untuk
memperkukuh kebenaran akidah agama Islam. Masalah Ilmu Kalam jika tidak
menyelidiki dasar-dasar epistemologis yang melandasi timbulnya Ilmu Kalam.
Dasar-dasar epistemologis adalah dasar-dasar atau pijakan-pijakan dalam agama
Islam yang mendorong lahirnya masalah Kalam.
Ilmu Kalam tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama
islam yang mengarahkan pembahasannya mengenai Tuhan dan berbagai
derivasinya. Dalam tradisi umat Islam, Ilmu Kalam menempati posisi yang
signifikan. Ini terbukti dengan adanya penyebutan lain, seperti Ilmu Aqāid (Ilmu
Aqidah-aqidah), Ilmu Ushūl al-Dīn (Ilmu pokok-pokok Agama), dan Ilmu Tauhīd
(Ilmu tentang Kemaha Esaan Tuhan). Disebut Ilmu Aqāid karena yang
dibicarakan adalah masalah akidah atau kepercayaan dalam agama Islam. Disebut
Ilmu Ushūl al-Dīn karena objek kajiannya adalah masalah sendiri-sendiri atau
dasar-dasar ajaran Islam. Disebut Ilmu Tauhīd karena tujuan pokok dari ilmu ini
adalah “meng-Esakan” Allah SWT, baik Dzat, sifat maupun perbuatannya. Untuk
membedakan dengan logika yang digunakan di dalam filsafat, maka cara
pembuktian para mutakallimin dinamai Kalam.
RESENSI
Burhanuddin Nunu. 2016. Ilmu Kalam dari Tauhid Menuju Keadilan. Kencana:
Prenadamedia Group.