Anda di halaman 1dari 6

PAPER

SEJARAH DESAIN

Disusun Oleh :

MATTHEW RAPHAEL D.A (2212508023)

FAKULTAS SENI RUPA

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA


KONSEP VUCA (VOLATILITY,
UNCERTAINTY, COMPLEXITY, DAN
AMBIGUITY)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era ini, banyak pakar menyebutkan bahwa saat ini kita sudah hidup di era
VUCA. VUCA adalah singkatan dari volatility, uncertainity, complexity, dan
ambiguity. VUCA merupakan situasi atau kondisi lingkungan bisnis yang
tengah mengalami gejolak atau volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, serta
ambiguitas. Perusahaan yang mampu merasakan, memproses, dan merespon
tantangan VUCA lebih cepat daripada pesaing akan lebih baik dalam
menemukan peluang dan mengurangi risiko.
B. Tujuan
Tujuan penulisan paper ini agar kita bisa mengenali apa itu VUCA karena kita
sudah hidup di era tersebut.
C. Ruang lingkup
- Apa yang dimaksud dengan VUCA
BAB II
LANDASAN TEORI
Istilah VUCA sendiri berasal dari teori kepemimpinan yang berkembang dalam
pelatihan United State Army War College. Teori tersebut pertama kali dijelaskan
oleh Warren Bennis dan Burt Nanus pada 1987. Dalam hal ini VUCA sendiri
menjadi gambaran untuk menunjukkan kondisi yang terjadi usai perang dingin.
Konsep VUCA ini pun berkembang hingga ke perusahaan, ekonomi dan bisnis.

BAB III
PEMBAHASAN

istilah VUCA berlaku di berbagai bidang, salah satunya bisnis dan organisasi di
banyak industri dan sektor untuk memandu kepemimpinan dan perencanaan
strategi. Berikut ini adalah pembahasan dari beberapa unsur VUCA

1. Volatility (Volatilitas)
Volatilitas menggambarkan kecendrungan untuk berubah dari satu keadaan ke
keadaan lain atau dalam istilah lain yaitu volatil mendeskripsikan bahan kimia
yang mudah menguap dapat meledak secara berbahaya, berubah dengan cepat dari
stabil menjadi tidak teratur. Jika dikaitkan dalam konsep VUCA dan konteks
bisnis, volatilitas menggambarkan situasi perubahan yang sering terjadi,
berlangsung dengan cepat, dan memberikan dampak yang signifikan. Jika
dikaitkan dalam konsep VUCA dan konteks bisnis, volatilitas menggambarkan
situasi perubahan yang sering terjadi, berlangsung dengan cepat, dan memberikan
dampak yang signifikan. volatilitas bagus jika ingin mencari peluang dan buruk
jika ingin menyukai prediktabilitas.
Cara menghadapi volatility yaitu
1. Terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan kerja yang
konstan dan tidak dapat diprediksi. Jangan melawannya.
2. Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan dan nilai tim, dan
kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa depan. Pastikan
menetapkan tujuan fleksibel yang dapat diubah bila perlu. Ini membantu
menavigasi situasi yang tidak menentu dan asing.

2. Uncertainty (Ketidakpastian)
Suatu hal dikategorikan tidak pasti apabila tidak ada informasi mengenai apakah
hal tersebut akan menyebabkan perubahan yang berarti. Uncertainty mengacu pada
setiap kemungkinan atau probabilitas dalam strategi bisnis. Berbagai kemungkinan
tersebut lah yang harus dijawab dan diatasi oleh perusahaan. Perubahan mungkin
terjadi, tetapi tidak mutlak, atau bahkan tidak ada sama sekali. Walaupun begitu,
biasanya penyebab dan dampaknya sudah diketahui.
Cara mengatasi uncertainty adalah
1. Tinjau dan evaluasi kinerja. Pertimbangkan dengan baik langkah yang akan
dilakukan.
2. Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih untuk
bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan.

3. Complexity (Kompleksitas)
Keadaan disebut kompleks ketika terdapat banyak bagian dan variabel yang saling
berhubungan Istilah Kompleksitas ini diketahui sebagai beberapa informasi
tersedia dan bisa diprediksi, tetapi volumenya besar dan sulit diproses sehingga
dapat menyebabkan seseorang kewalahan. Kompleksitas berbeda dari “rumit”.
Masalah yang kompleks dapat dipahami dengan analisis dan investigasi
sebelumnya, berbeda dengan rumit. Jenisnya bervariasi dan sifatnya berbelit-belit,
tetapi tidak selalu menyebabkan perubahan.
Cara mengatasi complexity yaitu

1. Berkomunikasi secara jelas dengan tim. Dalam situasi yang kompleks,


komunikasi yang jelas membantu memahami arah tim dan organisasi.
2. Kembangkan tim dan dorong kolaborasi. Situasi VUCA seringkali terlalu
rumit untuk ditangani oleh satu orang. Jadi, bangun tim yang dapat bekerja
secara efektif dalam lingkungan yang bergerak cepat.

4. Ambiguity (Ambiguitas)
Dimbil dari bahasa latin “ambi-” mengacu pada banyak atau tidak tetap, seperti
penggunaannya dalam kata ambiance dan ambidextrous. Ambiguity atau
ambiguitas bisa menjadi penyebab masalah perusahaan Sifatnya baru dan belum
pernah terjadi sebelumnya sehingga tidak dapat diprediksi. Penyebab dan
dampaknya juga tidak diketahui, sehingga menyebabkan ketidak jelasan, atau abu
– abu. saat akan melakukan strategi bisnis Perlu dilakukan perencanaan dan
penetapan struktur yang tepat saat memilih menjalankan strategi bisnis tertentu.
Cara menghadapi ambiguity yaitu
1. Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan. Kembangkan lingkungan
kolaboratif dan konsensus. Dorong debat, perbedaan pendapat, dan partisipasi dari semua
orang.
2. Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik dan dapat mengubah tim dan
organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.

BAB IV
PENUTUP
Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan bahwa VUCA adalah suatu kondisi yang
membutuhkan pertanyaan – banyak sekali pertanyaan. Menembus pertanyaan yang
memunculkan nuansa. Perubahan menuntut setiap orang untuk beradaptasi.
Namun, di dunia VUCA, tidak sepenuhnya jelas arah mana yang harus diambil.
Lingkungan ini membuat perusahaan semakin sulit mengembangkan inovasi.
Pertimbangan terstruktur atas inovasi masa lalu dan masa depan seseorang selalu
penting dan inovasi memainkan peran yang semakin penting. Walaupun VUCA
terlihat seperti hal yang negatif namun VUCA dapat memberikan dampak yang
positif untuk pengembangan bisnis contohnya seperti krn volatility menjadi bisa
mengambil keputusan dengan cepat, lalu uncertainty menjadi dapat
mengidentifikasi penyebab situasi saat ini dan fokus pada apa yang ada dalam
rentang kendali, karena complexity dapat Meningkatkan komunikasi, kolaborasi
dan koordinasi, dan yang terakhir karena ambiguity dapat Memahami dan
memprioritaskan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai