OLEH
Nama : Abdullah Rosyidi Lumban Gaol
NIM : 220200001
Dosen Pengampu : H. Muhammad Husni, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
DAFTAR ISI
Tak lupa, Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah hukum dan masyarakat. Bapak H. Muhammad Husni, S.H., M.H. yang telah
memberikan arahan dan bimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis selalu
mengharapkan kritik dan saran agar dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Pengaruh Stratifikasi Sosial
Terhadap Hukum ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
A. Latar Belakang
Stratifikasi sosial merupakan gejala sosial yang tidak dapat dihindari,
artinya terdapat dalam setiap lapisan masyarakat, selanjutnya pandangan
mengenai kehormatan. Mendapat kehormatan merupakan cita-cita setiap
orang, dipihak lain kehormatan merupakan hal yang berpengaruh dalam
tatanan masyarakat. Alokasinya berakibat pada terbentuknya stratifiksasi
sosial, jadi secara langsung dan tidak langsung kehormatan dengan faktor-
faktor lain yang mendukung, melestarikan adanya stratifikasi sosial ini.
B. Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat diukur dari gelar kebangsawanan, posisi
dalam suatu institusi atau dapat pula diukur dari sisi kekayaan materiil.
[6]
Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan
atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini
sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat
menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat,
para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
C. Kekuasaan
Ukuran kekuasaan dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan
atau power seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi
atau pemerintahan.[6] Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran
kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang
yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang
lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat
mendatangkan kekayaan.
D. Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling
menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam
sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan
ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik
(kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya
dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti
profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini
jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada
ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan
cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan,
misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan
seterusnya.
a) Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
Contoh Konkrit d
Seorang pengusaha sawit yang dihormati karena sudah lama tinggal
di daerah yang bernama kabupaten simalungun memiliki kekuasaan
atas tanah sekitar 47 ribu h/a dan merupakan seorang pengusaha yang
kaya raya, yang menurut informasi dikatakan bahwa ia suka merampas
tanah penduduk daerah ia berkebun. Dikatakan pula bahwa pengusaha
ini adalah seorang kader partai politik dan dekat dengan para pejabat
negara.
d) Sumber: medan.tribunnews.com/2022/06/30-pengusaha-asal-sumut
a) https://nasional.tempo.co/read/73813/agamawan-dan-budayawan-bali-
tolak-ruu-pornografi
BAB III PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Kasus diatas adalah contoh pengaruh kehormatan dalam
penciptaan hukum, berdasarkan contoh kasus diatas dapat disimpulkan
bahwa pengaruh kehormatan dalam hal penetapan hukum itu benar-
benar ada dan memiliki pengaruh yang nyata, berupa dampak positive
dan negative.
REFERENSI
https://mediaindonesia.com/humaniora/533510/ini-pengertian-
stratifikasi-sosial-bentuk-sifat-dan-fungsinya
https://zippy-inc.com/app/webroot/userfiles/files/
busegajisibiwuvararo.pdf
https://antropologikelasxmipa8semestergenap.blogspot.com/2021/01/
pertemuan-1-kd-33-stratifikasi-sosial.html
https://nugrohopangestu57.blogspot.com/2019/10/stratifikasi-
sosial.html
https://twitter.com/Sosiologi_HM/status/1588547484216803328
https://apacode.com/bagaimana-terjadinya-stratifikasi-sosial-atau-
pelapisan-sosial-dalam-masyarakat
https://saintif.com/stratifikasi-sosial-adalah/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-stratifikasi-sosial/
http://www.jimly.com/makalah/namafile/56/Penegakan_Hukum.pdf
https://www.academia.edu/4375428/Penegakan_Hukum
http://pkbh.uad.ac.id/penegakan-hukum/
https://moulvymufti.blogspot.com/2019/10/urgensi.html
http://library.upnvj.ac.id/pdf/artikel/artikel_ji_nasional/pusdiknas/pus-
vol2-no2-okt2015-des2015/21-28.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/0916051064-3-BAB%20II.pdf
https://www.scribd.com/doc/28833364/BAB-I-Skripsi-Jurusan-
Komunikasi
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022