Business analysis atau analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang digunakan
untuk bekerja sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk memahami
struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu organisasi, dan merekomendasikan solusi yang
memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Banyak analisis bisnis berasal dari latar belakang bisnis dan memiliki pemahaman terbatas
tentang IT dan kurang nyaman menggunakan IT dalam memenuhi kebutuhan bisnis, namun
solusi potensial pada bisnis saat ini menuntut untuk melibatkan IT dalam bisnis
1. Dampak Outsourcing
- Perlu komunikasi yang baik antara organisasi (orang bisnis) dan tim outsource (orang
teknis).
4. Pentingnya Analisis Bisnis.
- Organisasi perlu menerapkan sistem informasi untuk keunggulan bersaing, namun sulit
dicapai.
- Organisasi perlu solusi untuk isu dan peluang bisnis, yang belum tentu berupa teknologi
informasi
5. Penggunaan Konsultan, Memberi saran dalam siklus hidup perubahan bisnis secara
objektif.
Analisis Strategi
Analis bisnis harus mengetahui dan memahami strategi bisnis organisasi, karena pekerjaan
mereka harus mendukung pencapaian strategi ini.
Analisis Sistem IT
1. Analis Sistem (Analis Bisnis IT) adalah disiplin IT yang bertanggung jawab untuk
menganalisis dan menentukan kebutuhan sistem IT sebagai dasar untuk mengevaluasi atau
mengembangkan sebuah sistem IT (input-process-output).
2. Analis Bisnis perlu membuat rekomendasi perubahan bisnis yang didukung oleh kasus
bisnis yang akurat.
3. Analis Bisnis diminta untuk fokus pada perbaikan/pergantian sistem TI yang ada sesuai
dengan kebutuhan bisnis.
Pendekatan Holistik
Empat pandangan sebuah sistem bisnis yang diperlukan Analis Bisnis.
1. Proses
2. Manusia
3. Organisasi
- Apakah ada pendekatan manajemen yang mendukung?
4. Teknologi
Tanggung jawab:
- Menginvestigasi sistem bisnis.
Analisis kelayakan adalah proses menentukan apakah suatu ide bisnis yang baru
dapat bertahan menjadi sebuah usaha yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan
apakah ide bisnis tersebut layak diwujudkan atau tidak. Jika ide bisnis tersebut tergolong
layak, maka langkah berikutnya adalah menyusun rencana yang solid (unggul) untuk
mengeksploitasinide tersebut.
Langkah pertama dalam menilai seberapa menarik suatu industry adalah dengan
mengidentifikasi industry tersebut dalam tingkat makro.
Dengan mengidentifikasi hal-hal diatas, akan membantu para wirausahawan untuk
menetukan apakah masih terdapat potensi yang memadai dalam industry yang baru akan
dimasukinya tersebut.
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis daya tarik suatu industry
adalah model lima kekuatan yang dikembangkang oleh Michael Porter Harvard Business
School.
Lima kekuatan atau tekanan ini akan saling berinteraksi satu sama lain untuk
menentukan posisi dimana beberapa perusahaan bersaing dan karenanya menentukan daya
tarik industry tersebut. Lima kekuatan atau tekanan yang dimaskud adalah:
Ketika suatu perusahaan menciptakan sebuah inovasi dan mengembangkan suatu
strategi yang unik, serta mempengaruhi tren pasar, maka perusahaan pesaingnya mau tidak
mau harus beradaptasi untuk menghindari risiko tersingkirnya (keluar) dari bisnisnya.
Tekanan ini akan membuat pasar sebagai tempat yang dinamis dan penuh
kompetitif. Pada umumnya, suatu industry akan menjadi lebih menarik atau menantang
apabila terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut:
Semakin besar daya tawar pemasok atas bahan baku penting dalam sebuah industry, maka
akan semakin rendah daya tarik industry tersebut.
Contoh : “memasok berbagai chip yang berfungsi sebagai “otak” computer dank arena chip
seperti Intel memiliki kekuasaan besar atas para produsen computer seperti Dell, Hewlett-
Packard, dan Gateway”.
Pada intinya, sebuah industry akan dianggap menarik jika:
1. Terdapat banyak pemasok yang menjual suku cadang atau bahan baku penting ke
berbagai perusahaan yang ada didalam industry tersebut.
4. Suku cadang atau bahan baku yang ditawarkan oleh pemasok menyerap porsi biaya
barang jadi yang diperlukan.
Sama halnya dengan para pemasok dalam suatu industry yang dapat menjadi sumber
tekanan, para pembeli juga memiliki potensi menggunakan daya atau kekuatan sehingga
membuat suatu industry menjadi kurang menarik. Jika jumlah konsumen sedikit dan biaya
peralihan ke produk pesaing rendah, maka pengaruhnya terhadap kelesuhan bisnis akan
besar.
1. Biaya peralihan para pelanggan industry tersebut ke produk pesaing atau produk
subsitusi relatife tinggi.
4. Para pelanggan sulit mengumpulkan informasi mengenai biaya, harga, dan berbagai fitur
produk pemasok.
5. Suku cadang atau bahan baku yang dijual oleh perusahaan dalam industry tersebut
merupakan bagian yang relative besar dari total biaya barang jadi para pelanggan mereka.
TOPIK 3 : ANALISIS SWOT
Diagram Analisis SWOT
Dari diagram Cartesius tersebut, dapat diketahui hasil analisis SWOT, sesuai dengan posisi
dari hasil perhitungannya, yaitu:
· Sebelah kiri atas -> Startegi Rasionalisasi (Turne around).
· Sebelah kanan atas -> Strategi Agresif (Growth).
· Sebelah kiri bawah -> Strategi Defensif
· Sebelah Kanan bawah -> Strategi Diversifikasi.
Pengertian Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weknesses (kelemahan), opportunities
(peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini sebagai suatu model dalam
menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama
untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif. Maksud dari
analisis SWOT yaitu:
Strenght
Atribut dari orang atau perusahaan yang sangat membantu untuk mencapai tujuan
Weaknesses
Atribut dari orang atau perusahaan yang berbahaya untuk mencapai tujuan
Opportunities
SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah
rencana untuk melakukan sesuatu atau memutuskan sebuah strategi,sebagai contoh,
program kerja strategi. Analisis ini digunakan untuk:
Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang dimaksud
dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia dengan
kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat berkembang adalah manusia
dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan inilah terutama yang memberi
tantangan bagi para manajer lembaga pendidikan dalam mengubah struktur organisasi.
Perubahan lingkungan pendidikan indonesia yang menonjol ialah :
Para manajer pendidikan harus responsif terhadap perubahan-perubahan itu dan berusaha
menjawab tantangan-tantangan itu dengan cara mengubah atau menyesuaikan struktur
organisasinya, membentuk struktur baru yang cocok untuk peningkatan pendidikan yang
lebih tepat dengan tuntutan zaman.
Demikian tak terkecuali bagi pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia juga mempunyai tanggung jawab terhadap perubahan dan rekayasa
sosial. Karena memiliki model pendidikan dan cara belajar santri, pesantren selayaknya
menjadi lembaga tafaqquh fiddin dalam arti luas bukan hanya dimaknai menjadi lembaga
pendidikan fiqih. Dalam kaitannya dengan respon keilmuan pesantren terhadap dinamika
modernitas, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Dimana keduanya
merupakan upaya kultural keilmuan pesantren, sehingga keilmuan pesantren tetap
menemukan relevansinya dengan perkembangan kontemporer. Penentuan arah
pengembangan suatu lembaga sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal
dan eksternal. Lingkungan internal adalah suatu kekuatan yang berada di luar lembaga
dimana lembaga tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan-
perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja lembaga.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam rangka
menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit kerja.Ada dua
faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting dalam
pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga pendidikan. Yang pertama organisasi
atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian dari
lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat dan yang kedua
pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat mempengaruhi kinerja banyak
bagian yang berbeda dari sebuah lembaga.
Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning) peluang dan tantangan
yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat dikelola manajemen)
yang meliputi berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek.
b. Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting seperti
Ekonomi, Teknologi, Sosial Budaya, Politik.
3. Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi karena
menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and values).
Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru, terutama terhadap pemerintahan,
sementara kritik masyarakat harus diperhatikan, dan adanya tuntutan akan peningkatan
”quality of life”yang semakin gencar.
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities and Threats (O and T).
Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang
mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan
industri (industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi,
politik, hukum, tekonologi, kependudukan, dan sosial budaya.
b) Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths and Weaknesses (S and W).
Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana
ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.
Faktor Internal ini mencakup meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran,
keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi
manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluangpencapaiannya juga
kecil.
b. Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang pencapaian
kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluangtercapaianya besar.
- Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan (persaingan) dan
tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya
(serousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga dapat
dikatagorikan :
a. Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinanterjadinya tinggi dan
dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,diperlukan beberapa contingency planning
yang harus dilakukan institusiuntuk mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknyakecil dan
kemungkinan terjadinya kecil.
a. Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki majoropportunity yang besar
dan major threats yang kecil.
b. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity danthreats pada saat
yang sama.
c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan highthreats.
Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah :
Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi.
Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan
terlihat dalam strategi.
Contoh Kasus Analisis Swot dalam Prespektif Manajemen
Pengambilan Keputusan
Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan kondisi dalam suatu
lingkungan. Contohnya adalah:
“Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu
tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu
mereka melakukan analisis SWOT,
1. Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi. Kekuatan bisa diartikan sebagai
kondisi yang menguntungkan untuk organisasi tersebut. Misalnya, pengurus yang setia
terhadap organisasi, atau kas organisasi yang banyak, dll.
3. Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi. Dalam hal ini bisa diartikan
sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa
merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di
lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program
kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh
pengurus tersebut.”
Ketika anda membuat analisis SWOT ketika memasuki sebuah industri,harus diingat bahwa
dalam sebuah industri ada dua faktor penting yang harus anda pertimbangkan,yaitu:
a. Pemasok (supplier),dan
b. Konsumen (pasarnya).
b. Munculnya produk pengganti (substitutive product) yang bisa menggantikan prouk anda
TOPIK 4 : MODEL PROSES ANALISIS BISNIS
Pendekatan Model Proses Bisnis
Pendekatan Model Proses analisis bisnis
PENGANTAR
Ada banyak alat dan teknik yang tersedia untuk digunakan analis bisnis, tetapi karena sifat
kerja analisis bisnis, kerangka ikhtisar berguna untuk menempatkannya dalam konteks dan
membantu Anda menentukan teknik yang paling tepat untuk setiap situasi individu. Dalam
bab ini saya menetapkan model proses analisis bisnis sebagai kerangka kerja di mana teknik
pemodelan standar dan template organisasi dapat digunakan. Pendekatan ini juga
memasukkan prinsip-prinsip teknik persyaratan untuk menyoroti praktik terbaik saat
menentukan persyaratan sistem.
Salah satu persyaratan manajer bisnis adalah bahwa analis bisnis memeriksa seluruh area
bisnis dan mengambil pendekatan yang bijaksana atau bahkan kreatif untuk
mengembangkan ide untuk solusi. Pemecahan masalah secara kreatif sangat penting dalam
dunia bisnis saat ini karena, semakin banyak organisasi yang perlu mengembangkan ide-ide
inovatif untuk menanggapi perubahan dalam lingkungan bisnis, termasuk tindakan dari
pesaing. Namun, banyak orang merasa ini sulit; seringkali karena mereka merasa tertekan
untuk menghasilkan ide dengan sangat cepat. Dalam konteks ini, model pemecahan
masalah kreatif Isaksen dan Treffinger (1985), yang ditunjukkan pada Gambar 4.1,
memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami masalah dan mengembangkan
solusi kreatif, terutama karena model tersebut menekankan kebutuhan untuk menyelidiki
dan menganalisis
Model ini mengusulkan pendekatan yang dapat diterapkan secara berguna untuk analisis
bisnis. Pada bagian ini saya menjelaskan implikasi dan saran yang dimiliki model tersebut
bagi mahasiswa sekalian sebagai analis bisnis. Tahap pertama, menemukan masalah, adalah
di mana kita sering memulai saat melakukan penyelidikan masalah. Dalam analisis
bisnis tahap ini berkaitan dengan mencari tahu tentang kompleksitas situasi masalah.
Banyak masalah yang tidak didefinisikan dengan baik, dan cenderung setiap situasi masalah
kompleks dan berisi berbagai masalah dan perhatian. Dengan kata lain, kemungkinan akan
ada 'kekacauan', dan situasi yang berbeda akan memiliki komponen yang berbeda untuk
kekacauan itu. Mengidentifikasi ini sebagai titik awal dalam model ini membantu untuk
menekankan bahwa perlu mendapatkan pemahaman tentang situasi lengkap sebelum
menyelami opsi dan solusi. Pendekatan rich picture, , sangat berguna untuk membantu
mendokumentasikan dan menganalisis 'kekacauan' dalam situasi bisnis yang bermasalah.
Peta pikiran, yang juga dijelaskan dalam bab juga bermanfaat.
Penemuan data, tahap kedua model, berkaitan dengan menganalisis pendapat, perhatian,
pengetahuan dan ide-ide yang ditemukan pada tahap sebelumnya, untuk mengidentifikasi
di mana informasi ini dapat dikuantifikasi dan data pendukung diperoleh. Seringkali
berguna untuk memeriksa gambaran yang kaya atau peta pikiran untuk memperjelas
pemikiran tentang situasi tersebut. Sangat penting untuk mempertimbangkan informasi
mana yang faktual dan mana yang didasarkan pada opini. Hal ini dapat membantu
mengarahkan kita pada aspek-aspek yang dapat, dan harus, diverifikasi; ini juga
menekankan perlunya memisahkan opini dari fakta. Bab Selanjutnya menjelaskan beberapa
teknik yang akan membantu Anda memperoleh data kuantitatif, seperti kuesioner dan
pengambilan sampel aktivitas.
Tiga tahap pertama ini berkaitan dengan pemahaman masalah, dan memberikan struktur
untuk melakukannya. Dua tahap berikutnya fokus pada pengembangan solusi.
Pertama adalah penemuan ide, di mana para analis bisnis mencoba menghasilkan berbagai
macam ide. Analis sering menggunakan pendekatan curah pendapat untuk mengungkap
ide, tetapi ini bisa jadi sulit karena memerlukan kelompok untuk menghasilkan ide yang
'brilian'. Kadang-kadang ini berhasil, tetapi seringkali pendekatan yang berbeda perlu
digunakan bersama dengan curah pendapat untuk merangsang ide, jadi selama tahap ini
mungkin berguna untuk menggunakan beberapa teknik berpikir kreatif. Dua contoh teknik
yang bisa memberikan rangsangan untuk ide-ide kreatif adalah pembalikan asumsi, di mana
asumsi tentang suatu situasi dicantumkan dan dibalik, dan kata-kata atau gambar acak, di
mana kata-kata atau gambar yang tidak berhubungan digunakan untuk menghasilkan ide-
ide yang berbeda tentang suatu situasi. Informasi lebih lanjut tentang teknik ini dapat
ditemukan dalam teks berpikir kreatif yang disebutkan di bagian 'Bacaan lebih lanjut' pada
bab ini.
Setelah beberapa ide telah diidentifikasi, mereka dapat dievaluasi. kemudian dapat fokus
pada ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk masalah tersebut. Ini adalah tahap
pencarian solusi, dan penting bahwa tahap ini muncul sangat terlambat dalam model. Analis
bisnis sering kali diharapkan untuk memberikan solusi dengan cepat, namun di sini kita
dapat melihat bahwa penting untuk menahan tekanan untuk melakukannya pada tahap
yang terlalu dini; ada aspek lain yang perlu diperhatikan terlebih dahulu. Juga, Isaksen dan
Treffinger (1985) menekankan pentingnya mengidentifikasi kriteria untuk membantu
mengevaluasi solusi, dan ini tidak akan mungkin tanpa pekerjaan sebelumnya. Oleh karena
itu, penting untuk menyelesaikan tahap-tahap awal, karena tahap-tahap itu akan membantu
kita mengembangkan solusi yang lebih baik dan lebih tepat yang akan lebih bermanfaat
bagi situasi bisnis.
Tahap terakhir dalam model ini adalah penemuan penerimaan, yang berkaitan dengan
pengelolaan implementasi solusi, sebuah aspek yang sangat penting untuk keberhasilan
setiap proyek perubahan tetapi seringkali penuh dengan kesulitan.
Model Proses
Salah satu aspek yang membuat analisis bisnis bekerja sangat menarik adalah jangkauan
dan sifat tugas analisis bisnis. Sistem bisnis yang sedang dipertimbangkan bisa sangat
bervariasi, dan untuk tugas tertentu analis bisnis mungkin perlu menerapkan beberapa
teknik dan menganalisis sejumlah pandangan yang berbeda. Kadang-kadang tugas untuk
menyelidiki bagian bermasalah dari organisasi dan menghasilkan rekomendasi garis besar
untuk jalan ke depan. tugas lain mungkin memerlukan analisis bisnis untuk menganalisis
dan mendokumentasikan persyaratan sistem tertentu. Jadi tantangan yang dihadapi dalam
mengembangkan model proses adalah menawarkan sesuatu yang cukup fleksibel sambil
memberikan kerangka kerja yang akan membantu orang untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Model proses ini, yang ditunjukkan dimaksudkan untuk memberikan
bantuan.
Model proses menetapkan tahapan kunci untuk tugas analisis bisnis, dengan setiap tahap
mewakili area yang perlu dipertimbangkan. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun
beberapa tugas mungkin memerlukan eksplorasi terperinci dari semua tahapan, tugas lain
mungkin berfokus pada subset model, mungkin hanya satu tahap.
Salah satu aspek terpenting dari tugas analisis bisnis adalah memutuskan apa fokusnya dan
area mana yang perlu diselidiki. Misalnya, pada beberapa tugas. fokusnya mungkin untuk
mengeksplorasi kemungkinan perbaikan bagaimana bagian dari organisasi bekerja. Dalam
hal ini kita mungkin mulai dengan memeriksa semua praktik kerja saat ini, termasuk peran
kepegawaian dan pekerjaan, dan pekerjaan mungkin fokus pada analisis dan evaluasi opsi
untuk sistem bisnis masa depan.
fokus pada kebutuhan sistem IT. Dalam hal ini, meskipun memahami situasi dan semua
perspektif pemangku kepentingan (stakeholder) akan menjadi penting, potensi penggunaan
IT untuk meningkatkan sistem bisnis akan mendominasi analisis. Bagian selanjutnya dari bab
ini menjelaskan tahapan model proses ini
Investigasi Situasi
Investigasi situasi
Tahap ini berkaitan dengan mengungkap masalah. Istilah referensi untuk proyek, atau
mungkin dokumen permulaan proyek yang lebih rinci, diperlukan untuk menetapkan
konteks di mana pekerjaan analisis bisnis akan berlangsung. Area kunci bagi analis adalah
untuk memperjelas tujuan studi dan menyesuaikan pendekatan yang sesuai - seringkali
merupakan tugas yang membutuhkan banyak keterampilan.
Selama periode awal pekerjaan analisis bisnis, analis mungkin disajikan dengan pernyataan
'masalah'; penting untuk menyelidiki lebih lanjut untuk menentukan dengan tepat di mana
letak masalahnya, dan tidak mengacaukan gejala masalah dengan masalah yang
sebenarnya. Penting juga bahwa analis tidak membuat asumsi yang salah atau menerima
semua informasi yang diberikan tanpa pertanyaan. Seperti yang ditunjukkan di bagian atas
model, analisis bisnis juga membutuhkan apresiasi konteks bisnis, khususnya tujuan dan
strategi bisnis secara keseluruhan untuk organisasi atau unit bisnis. Penting bahwa ini harus
tersedia selama tahap investigasi sehingga analis dapat memahami konteks bisnis untuk
pekerjaan yang diminta untuk mereka lakukan. Setelah analis mulai memahami situasinya,
beberapa bentuk deskripsi akan diperlukan: pertama agar ada catatan hasil investigasi
sejauh ini, dan kedua untuk membantu anggota tim yang lain memahami situasinya.
Teknik investigasi
Ada banyak pendekatan investigasi yang dapat digunakan analis bisnis, dan ini dieksplorasi
secara rinci. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan berbagai pendekatan investigasi
yang mungkin dan memilih yang paling sesuai dengan pekerjaan yang ada.
Tingkat detail yang diperlukan selama tahap ini dapat sangat bervariasi tergantung pada
fokus pekerjaan analisis bisnis. Jika analis mencoba untuk mendapatkan
keseluruhan apresiasi bidang bisnis, misalnya untuk mengidentifikasi pemangku
kepentingan utama dan memperoleh pemahaman tentang pandangan dan pendapat
mereka untuk menghargai sifat pekerjaan dan jangkauan orang dan keterampilan, maka
seringkali teknik yang digunakan adalah yang memberikan perspektif keseluruhan dan
pandangan umum: wawancara, observasi dan lokakarya akan sangat berguna. Namun, jika
pekerjaan berkaitan dengan perolehan informasi yang lebih detail seperti persyaratan data
atau aliran proses bisnis, maka teknik pencarian fakta yang paling tepat adalah teknik yang
berfokus pada detail, seperti analisis skenario atau pembuatan prototipe. Banyak informasi
yang diperoleh di sini mungkin subjektif dan mungkin memerlukan analisis yang lebih rinci;
dalam hal ini, teknik seperti pencarian catatan atau kuesioner mungkin sangat berguna
untuk mengukur beberapa informasi yang dikemukakan.
Pertimbangan Perspektif
Pertimbangan Perspektif
Tahap ini berkaitan dengan analisis pemangku kepentingan dan perspektif mereka tentang
situasi. Banyak pemangku kepentingan memegang pandangan yang sangat kuat tentang
mengapa ada masalah, apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki situasi dan di mana
fokus sistem bisnis harus berada. Jika beberapa masalah muncul dari perbedaan dalam
pandangan pemangku kepentingan, maka hal itu penting untuk dieksplorasi dan, jika
memungkinkan, dipertimbangkan saat membuat rekomendasi untuk langkah ke depan.
Setiap situasi bisnis akan memengaruhi berbagai individu dan organisasi. Di antara
kelompok ini akan ada orang atau kelompok dengan tingkat kepentingan dan kekuasaan
yang berbeda-beda. Beberapa pemangku kepentingan mungkin secara langsung
terpengaruh oleh rekomendasi apa pun dan mungkin memiliki pandangan yang kuat
tentang bagaimana sistem dan praktik kerja harus diubah. Orang lain mungkin terpengaruh
secara tidak langsung, dan, pendapat,. Berbagai kemungkinan pemangku kepentingan dan
mekanisme untuk analisis dan pengelolaan pemangku kepentingan.
Pemangku kepentingan sering memiliki pandangan berbeda tentang apa yang penting
tentang sistem bisnis dan perbaikan yang diperlukan. Pandangan ini seringkali kontradiktif
dan dapat menyebabkan agenda tersembunyi, konflik dan prioritas yang tidak konsisten.
Sebagai analis bisnis, penting bagi kita untuk menyadari potensi konflik tersebut dan
waspada terhadap situasi di mana hal ini dapat muncul. Kita sering dapat mendeteksi dari
mana asalnya dengan mempertimbangkan kumpulan nilai dan keyakinan yang dipegang
oleh pemangku kepentingan yang berbeda. Misalnya, kita mungkin merefleksikan apa yang
dianggap oleh pemangku kepentingan individu sebagai fokus utama sistem bisnis dan,
secara kritis, mengapa ini terjadi. Memahami nilai dan keyakinan ini memungkinkan analis
untuk mendekati isu dan masalah dari posisi yang terinformasi dan, karenanya, memiliki
kesempatan yang lebih baik untuk menyelesaikan situasi. Bab ini membahas pentingnya
menganalisis pemangku kepentingan dan perspektif mereka, dan menjelaskan bagaimana
hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan pandangan dunia dari setiap pemangku
kepentingan. Ini dapat diperluas dengan menggunakan pendekatan CATWOE (pelanggan,
aktor, transformasi, Weltanschauung, pemilik, lingkungan), yang awalnya dikembangkan
oleh Checkland (1981),.
Pandangan alternatif bisa jadi bahwa fokusnya harus pada pelatihan 'tanpa embel-embel'.
Dalam sistem ini penekanannya adalah pada kegiatan-kegiatan berikut:
Fokus dari tahapan ini adalah untuk mengidentifikasi dimana perbaikan dapat dilakukan
pada sistem bisnis.. Metode ini kontras dengan pendekatan tradisional yang lebih sistematis
untuk peningkatan bisnis atau sistem, di mana fitur-fitur baru ditambahkan ke serangkaian
prosedur atau sistem TI yang sudah ada. Dengan analisis kesenjangan, penekanannya
adalah pada pemahaman di mana kita ingin berada dan, dengan melihat di mana kita
sekarang, mengidentifikasi apa yang perlu diubah untuk membawa kita ke sana.
DEFINISI PERSYARATAN
perubahan seperti definisi pekerjaan yang lebih baik atau pelatihan tambahan untuk staf.
Namun, perubahan yang lebih luas biasanya diperlukan, misalnya pada proses bisnis, dan
kemungkinan besar ini akan memerlukan peningkatan pada sistem IT yang ada atau bahkan
pengenalan sistem IT baru. Analis bisnis memiliki tanggung jawab untuk mendefinisikan
persyaratan secara komprehensif dan akurat, karena dokumentasi mereka akan menjadi
dasar pengembangan sistem. Jika persyaratan tidak didokumentasikan dengan jelas, maka
hal ini kemungkinan besar akan menimbulkan masalah tidak hanya selama pengembangan
sistem tetapi juga setelah diterapkan. Oleh karena itu, sangat penting bahwa persyaratan
dapat dikaitkan langsung dengan kebutuhan bisnis dan karenanya akan mendukung tujuan
bisnis.
Keseimpulan
Ada banyak alat dan teknik yang tersedia untuk digunakan analis bisnis, tetapi karena sifat
kerja analisis bisnis, kerangka ikhtisar berguna untuk menempatkannya dalam konteks dan
membantu Anda menentukan teknik yang paling tepat untuk setiap situasi individu. Dalam
bab ini saya menetapkan model proses analisis bisnis sebagai kerangka kerja di mana teknik
pemodelan standar dan template organisasi dapat digunakan. Pendekatan ini juga
memasukkan prinsip-prinsip teknik persyaratan untuk menyoroti praktik terbaik saat
menentukan persyaratan sistem.
TOPIK 5 : TEKNIK INVESTIGASI
Pengertian investigasi
Investigasi adalah Upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan an
pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan
ebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas
rangkaian muan dan susunan kejadian. Didalam konsep system investigasi kesenjangan
perbedaaan (gap) antara tujuan system dan kondisi sistem yang sebenarnya, dengan
pengertian lain kenapa system gagal untuk mencapai tujuan sistem yang telah ditentukan
sebelumnya.Dengan investigasi, seorang analis akan lebih memahami masalah dan alur
sistemnya lebih mendalam,meskipun dalam detect problem sudah diketahui
permasalahannya tetapi masih menggambarkan garis besarnya saja. Banyak laporan dalam
deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau tidak dapat dipecahkan.
Banyak laporan dalam deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau
tidak dapat dipecahkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan :
a. Tujuan yang terlalu ideal sehingga sulit atau mungkin tidak akan tercapai.
b. Sistem tidak dapat dikembangkan karena kekurangan sumberdaya, sikap atau keduanya.
c. Pengukuran sistem yang tidak akurat.
d. Pernyataan tujuan sistem yang sudah ketinggalan (statement of goals is dated).
e. Kesenjangan antara sistem yang ideal dan sistem saat ini sifatnya
sementara (the gap between the ideal and the current system is temporary
and will decrease given patience).
Rekomendasi
Hasil dari investigasi adalah sebuah rekomendasi, yang salah satunya adalah
sebagai berikut :
1.Tidak mengambil tindakan apapun karena tidak ditemukan masalah. Hal tersebut dapat
terjadi karena masalahnya dibuat-buat sehingga pada saat dilakukan investigasi masalah-
masalahnya tersebut tidak terjadi atau tidak ditemukan.
2. Melakukan pemeliharaan sistem untuk masalah-masalah yang kecil. Pemeliharaan sistem
yang dilakukan setiap hari (periode pendek) akan membantu meminimalkan masalah.
3. Meningkatkan kemampuan atau ketrampilan pemakai didalam menjalankan atau
menggunakan sistem informasi.
4. Mempertimbangkan untuk modifikasi sistem secara total, sehingga perlu pemikiran untuk
menggantinya dengan sistem yang baru.
5. Menempatkan masalah yang terjadi kedalam rencana pengembangan sistem yang segera
dilakukan.
Teknik Investigasi
Teknik Investigasi Meliputi Kegiatan :
a.Secara langsung (direct (internal) probes) yaitu untuk mengetahui secara langsung apa
yang terjadi dalam lingkungan pemakai.
Terdapat tiga teknik untuk melakukan investigasi langsung yaitu:
• Kuesioner (questionnaires).
Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala waktu dan biaya.Hal
terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan perbedaan-
perbedaan yang terjadi pada responden.
• Tanya jawab (interview).
Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang dapat
melakukan tanya jawab dengan sukses. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan keahlian
khusus.
• Pengamatan (observation).
Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe). Duduk bersama dengan
pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan pertanyaan yang lebih spesifik.
Setiap pertanyaan mungkin akan dapat menunjukkan pemecahan masalah misterius.
REQUIREMENT ANALYSIS
Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan
komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan
keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat
partisipasi yang baik.Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical)
pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai
mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
Kuesioner (Questionnaires)
1. Keuntungan metode.
• Murah dan cepat dari pada interviews.
• Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang
dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.
• Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner.
• Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
2. Kerugian metode.
• Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.
• Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi
end-user.
• Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner.
• Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
Observasi (Observation)
1. Keuntungan metode.
• Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion).
• Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.
• Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui
bahwa mereka sedang diamati).
• Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
2. Kerugian metode.
• Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).
• Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin
tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
• Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis.
Prosedur analisis (Procedure Analysis)
1. Keuntungan metode.
• Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences)
yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
• Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk
melakukan observasi.
2. Kerugian metode.
• Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.
• Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis.
Pengamatan dokumen (Document Survey)
1. Keuntungan metode.
• Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya.
• Permulaan elemen kamus data.
• Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural.
2. Kerugian metode.
• Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami
kebanjiran dokumen dan laporan).
Bagaimana cara mendekatkan kondisi sistem saat ini dengan kondisi sistem yang ideal?
•Membuat alternatif untuk memecahkan masalah sistem informasi
•Alternatif terbaik tersebut diterapkan secara bijaksana
Distributed versus centralized processing
Saat ini, ada kecenderungan terjadi perubahan keputusan informasi dari centralized data
processing ke decentralized end-user responsibility centers.Dalam lingkungan proses
terdistribusi, end-user memutuskan peralatan,implementasi dan prioritas pengembangan.
Di bagian lain terdapat pertumbuhan jumlah end-user yang masuk ke dunia komputer.
Mereka mencoba teknologi terbaru tanpa memperhatikan biaya, dan resiko. Tanpa keahlian,
perancang sistem akan berada dalam lingkungan konservatif
Integrated versus dispersed databases
Ketika organisasi menggunakan sistem database tersebar, perancang sistem mempunyai
pilihan pertimbangan tentang file apa saja yang termasuk dalam database dan data apa saja
yang masuk dalam file. Integrated database ditangani oleh administrator database yang
memelihara semua kontrol data storage, access dan modification.
Pilihan Taktik
Dilakukan sebelum pilihan perancangan operasional
Pilihan Perancangan Operasional
Pilihan perancangan dapat dikelompokkan kedalam
Input
Online Vs Off Line Data Entry
Keyed Vs Machine Readable Data Entry
Centralized Vs Decentralized Data Entry
Processing
Batch Vs Realtime record update
Sequential Vs Direct Access to records
Single Vs Multiple User update of records
Output
Traditional Vs Turn Around Documents
Structured Vs Inquiry based reports
Taktik membandingkan (comparison tactics)
Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah
kebutuhan pembayaran untuk perancang dan pengoperasi sistem informasi.Keuntungan
adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi sistem informasi. Hal-hal
tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error rates), meningkatkan penjualan
(increased customer sales), dan mempercepat waktu respon. Keuntungan merupakan
sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif (bukan berupa angka hanya deskriptif
saja).Meningkatkan kepuasan konsumen dan mengurangi perlawanan pemakai (end-user
resistance) adalah keuntungan kualitatif. Keuntungan adalah kesempatan untuk
meningkatkan (memperbaiki) keuntungan perusahaan.
Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).
1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai
keuntungan sama.
2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai keuntungan
yang lebih banyak dibanding B.
3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang
lebih banyak.
Ada 4 metode yang biasa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
sistem informasi, yaitu :
a. Break-even analysis (BEP)
b. Payback period
c. Discounted payback period
d. Internal rate of return (IRR).
Kategori biaya
Pada dasarnya biaya dibagi dalam kategori :
a. Hardware : mainframe, minicomputers, microcomputers, dan peripheral
equipment.
b. Software : systems, utility, and application software.
c. People : analysts, programmers, operators, data entry personnel
d. Supplies : paper, tapes, disk
e. Telecommunications : modem, local area network cabling, multiplexors,
front-end processors
f. Physical site : air conditioning, humidity control, security
Nature of costs
Membandingkan biaya sistem informasi melalui kehidupan sistem, analis memproyeksi
berapa perubahan biaya untuk masa depan.
Pendekatan Kuantitatif
PENDEKATAN KUANTITATIF
Kuesioner
Kuesioner dapat berguna jika kita perlu mendapatkan informasi dalam jumlah terbatas dari
banyak orang dan mewawancarai mereka semua tidak akan praktis atau hemat biaya. Namun,
kuesioner sulit digunakan dengan sukses dan harus dirancang dengan hati-hati agar ada
kemungkinan berhasil.
Desain kuesioner yang tepat bergantung pada tujuannya, tetapi ada tiga hal utama yang perlu
dipertimbangkan:
Bagian tajuk
Bagian klasifikasi
Di dalam sebuah sistem perlu adanya sebuah pengembangan sistem supaya sistem tersebut
mampu mengikuti apa apa saja yang sekarang di butuhkan sebuah konsumen,maka dari itu di
sini akan saya bahas sedikit mengenai hal yang diperlukan untuk pengembangan sistem yaitu
tahap penganalisaan dan investigasi masalah sebuah sistem
tahap penganalisaan merupakan tahap investigasi awal terhadap sistem yang sudah berjalan,di
tahap ini akan dilaksanakan pendefinisian masalah ,penyatuan konsep sistem serta melakukan
studi kelayakan sistem.
contoh dari kegiatan analisa sistem misalnya menginvestigasi terhadap setiap anggota kelompok
pada sebuah perusahaan yang memiliki banyak kelompok.hal ini mengingat ketika pada sebuah
perusahaan yang memiliki banyak kelompok, perusahaan juga secara otomatis
memiliki pendapat yang berbeda beda dari setiap anggota kelompok.Selama fase ini ,harus di
capai suatu kesepakatan mengenai sifat permasalahan yang ada dan juga mengenai hal yang
harus dipenuhi oleh sistem yang baru nantinya.
kegiatan analisis ini merupakan tingkat kompromi yg sering kali terlalu tinggi.Seseorang sistem
analis harus tanggap terhadap pendapat pihak lain dan harus berdiplomasi secara baik.Meskipun
seorang analis memilik kemampuan yang tinggi namun belum tentu saran yang di berikan bisa di
terima orang lain.
untuk melakukan investigasi dengan tepat sehingga di dapatkan konsep sebuah sistem informasi
yang sedang berjalan maupun yang akan dibuat nantinya,maka di perlukan teknik pengumpulan
data yang antara lain meliputi observasi langsung,wawancara,kuesioner dan pengambilan sample
dokumen.
OBSERVASI LANGSUNG
obeservasi langsung merupakan kegiatan mengamati secara langsung dari sebuah sistem,perlu
dilakukan menjawab pertanyaan pertanyaan seperti bagaimana melakukan suatu sistem ,siapa
yang melakukannya,berapa lama melakukannya,dimana melakukan dan lain lain.
3 cara analis untuk melakukan observasi langsung :
WAWANCARA
wawancara merupakan suatu kegiatan yang paling tepat antara seorang sistem analis dengan
oraganisasi atau perusahaan dan merupakan teknik yang paling produktif dalam mencari sebuah
informasi.Hal itu di karenakan wawancara merupakan suatu teknik dimana pencari dan pemberi
data dapat langsung bertukar pikiran.
tujuan dari sebuah wawancara :
1. memerikasa dan melakukan cross chek terhadap kebenaran data dan info yang sudah di
ketahui sebelumnya.
2. menjajagi sifat dan pendapat dari responden tentang sistem yang akan dikembangkan
3. memperoleh data kuantitatif dan kualitatif mengenai kebijaksanaan,prosedur - prosedur
dan biaya.
4. wawancara juga bermanfaat untuk memperkuat dukungan dari elemen elemen organisasi
mengenai sistem baru yang diterapkan.
KUESIONER
pemakaian kuesioner bertujuan untuk menggali fakta dan memperoleh berbagai masukan dari
responden,kelebihan dari metode ini adalah dapat melakukan penelitian untuk responden yang
jumlahnya besar dan menjangkau responden yang berkedudukan jauh dari analis.sedangkan
kelemahan dari metode ini adalah dimana sulitnya responden memberikan jawaban yang detail
terhadapa suatu permasalahan karena kuesioner bersifat sangat terbatas disamping sulitnya
pembuat kuesioner menyusun pertanyaan yang bermanfaat tanpa memperkirakan jawabanya
terlebih dahulu.
SAMPLING DOKUMEN
Pada tahapan ini, dilakukan kajian secara menyeluruh serta mendalam terhadap kegiatan sistem
pengolahan data dan sistem informasi yang saat ini sedang berjalan. Juga perlu diketahui secara
tepat mengenai bentuk sistem informasi yang bagaimanakah yang dikehendaki oleh manajemen,
sehubungan dengan adanya rencana komputerisasi tersebut.
Tahap investigasi sebuah sistem memerlukan kepandaian seorang analis untuk melakukan
estimasi-estimasi sebelum menggunakan ukuran-ukuran yang real. Hal itu bertujuan agar
mendapatkan kesimpulan secara detail tentang apa yang dilakukan sistem lama, apa yang harus
dihasilkan sistem baru, serta permasalahan apa saja yang harus bisa dipecahkan oleh sistem baru
nantinya. Beberapa hal yang diestimasi antara lain seperti biaya, kebutuhan perangkat, beban
prosesing dan kombinasi tipe transaksi,termasuk juga jadwal kerja untuk penyelesaian proyek.
Untuk mendapatkan hasil analisa dan investigasi data secara komprehensif, seorang sistem analis
perlu melakukan langkah-langkah seperti yang akan dijelaskan berikut.
1. Memahami sistem lama
2. Evaluasi sistem yang ada.
3. Memahami keinginan pemakai.
4. Laporan Definisi Masalah.
MEMAHAMI SISTEM LAMA
tahap memahami sistem lama,dapat di lakukan dengan melihat dan mengamati dokumen -
dokumen sistem yang telah ada pada perusahaan sperti bagan alir arus dokumen,bagan alir
sistem,struktur organisasi,diskripsi jabatan,kode rekening,dan salinan dokumen dokumen bukti
transaksi.Dengan demikian akan dapat dipahami sistem sebekumnya yaiut berkaitan dengan apa
yang dilakukan sistem lama,siapa yang menjalakan ,siapa yang memakai dan lain lain.
EVALUASI TERHADAP SISTEM YANG ADA
Setelah mendapatkan rincian diskripsi mengenai sistem yang sedang berjalan, sistem analis harus
melakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Bagaimana kelebihan dan kelemahan sistem yang
telah berjalan selama ini? Hal-hal apa saja yang bisa ditingkatkan efektifitasnya?
Evaluasi terhadap sistem yang sudah berjalan, terutama tentang kekurangan
kekurangannya,tentunya akan memberikan pembenaran terhadap rencana pengembangan sistem
yang baru. Sasaran sistem baru akan menjadi lebih jelas, tentang apa yang harus ditambahkan
atau dikurangi dari sistem lama sehingga analis akan menjadi lebih mudah untuk membuat
sebuah konsep tentang “future system” / sistem baru yang akan dikerjakannya.
MEMAHAMI KEINGINAN PEMAKAI
Sebuah sistem informasi, dirancang dalam keterkaitan dengan sistem pengambilan keputusan. Itu
artinya, salah satu kunci keberhasilan sebuah sistem informasi adalah jika sistem tersebut sesuai
dengan keinginan dari pemakai/konsumen.Keinginan pemakai yang dimaksud ini mencakup
kebutuhan-kebutuhan akan output sistem, serta model operasional sistem yang diingikan.
Kebutuhan akan output sistem adalah bahwa laporan yang dihasilkan akan memberikan manfaat
bagi yang menggunakannya. Ada beberapa hal yang membuat sebuah laporan tak mampu
memberikan manfaat. Beberapa hal tersebut antara lain adalah :
1. laporan kurang diakui kebenarannya.Hal ini bisa terjadi bila sebuah laporan memuat data-
data yang tidak lengkap atau sangat kurang dari yang seharusnya.
2. laporan tidak disajikan dalam bentuk yang terperinci dan mudah dipahami sehingga
membutuhkan waktu tambahan untuk menganalisa dan memahami kembali laporan
dengan yang memuat banyak data dan tidak terperinci.
3. laporan tidak memenuhi unsur tepat waktu.
Penelitian tentang sebuah laporan tidak hanya meliputi bentuk dan jenisnya saja, tetapi juga
meliputi jumlah dan frekuensi dihasilkannya laporan tersebut dibandingkan dengan jumlah dan
frekuensi tingkat kebutuhan manajemen akan laporan itu.
STUDI KELAYAKAN SISTEM
Fase ini merupakan fase yang cukup penting, dimana akan dilakukan studi kelayakan terhadap
sistem yang akan dibuat. Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi,apakah sistem memang
layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain mencakup :
• Kelayakan teknik
• Kelayakan ekonomi
• Kelayakan operasi
• Kelayakan jadwal
• Kelayakan hukum
Kelayakan Teknik.
Kelayakan teknik digunakan untuk menilai dan menjawab pertanyaan “apakah teknologi yang
ada dapat diterapkan pada sistem?”. Kelayakan ini mencakup dua hal pokok yang harus
dipertimbangkan yaitu ketersediaan teknologi di pasaran dan ketersediaan ahli yang
mengoperasikannya.
Kelayakan Ekonomi.
Kelayakan ekonomi dapat dinilai dari dua hal pokok yaitu biaya dan manfaat. Biaya mencakup
besar biaya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem tersebut,sedangkan manfaat
mencakup besar manfaat yang diperoleh dengan pengembangan sistem. Sistem akan dikatakan
menguntungkan atau layak secara ekonomi jika manfaat
yang diberikan oleh sistem lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan
sistem.
Kelayakan Operasional.
Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan layak dan tidaknya sistem dioperasikan. Beberapa hal
tersebut antara lain :
1. kemungkinan bahwa sistem yang terlalu rumit sehingga sulit untuk di jalankan oleh
operator
2. kemungkinan adanya keengganan pemakai untuk meinggalkan sistem lama yang telah
ditekuni selama bertahun tahun
3. kemungkinan terjadi kesulitan melakukan pengendalian terhadap sistem oleh pihak
manajemen
4. Kualitas informasi yang dihasilkan sistem apakah sudah cukup memuaskan
pemakainya?
Kelayakan waktu.
Kelayakan waktu akan menilai apakah sistem dapat dikembangan sesuai waktu yang ditetapkan
sesuai kebutuhan sistem. Pihak manajemen sebagai pemakai sistem dan analis sebagai pembuat
sistem dapat menilai apakah waktu yang disediakan untuk mengembangkan sistem dapat
diterima dan disepakati bersama.
Kelayakan Hukum.
Kelayakan hukum yang dimaksud adalah peninjauan kembali hal-hal yang menyangkut
penerapan sistem dan dampak yang ditimbulkan
Analisis Dokumen
Analisis dokumen
Untuk setiap dokumen kita harus menganalisis bidang-bidang berikut: Bagaimana dokumen
itu diselesaikan?
Apakah ada validasi atau kontrol pada dokumen? Siapa yang menggunakan dokumen
tersebut?
Kapan dokumen tersebut digunakan? Berapa banyak yang digunakan atau diproduksi?
Berapa lama dokumen disimpan oleh organisasi, dan dalam bentuk apa? Apa detail
informasi yang ditampilkan pada dokumen?
Apakah nama lain digunakan dalam organisasi untuk salah satu item data?
Analisis dokumen berguna untuk melengkapi teknik lain seperti wawancara, lokakarya dan
observasi. Contoh dokumen yang telah dilengkapi atau cetakan sistem membantu
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana organisasi bekerja di area
tersebut, proses yang diikuti, dan item informasi utama yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut.
Sementara penyelidikan situasi bisnis saat ini sedang berlangsung, analis perlu mencatat
temuan untuk memahami berbagai masalah dan kebutuhan bisnis. Laporan pertemuan akan
dibuat untuk setiap wawancara dan lokakarya, dan bagian ini menyarankan lima teknik
diagram yang juga berguna dalam mendokumentasikan investigasi dan menganalisis
situasi. Teknik-teknik ini membantu analis untuk memahami informasi yang telah diperoleh
dan untuk menemukan akar penyebab masalah.
Kesimpulan
Kesimpulan
Ketika analis bisnis pertama kali memasuki suatu bidang studi, mereka membutuhkan
berbagai alat dan teknik untuk membantu mereka memahami luas dan dalamnya masalah.
Sementara mereka akan menggunakan latar belakang penelitian, lokakarya, wawancara
tatap muka dan metode kuantitatif untuk verifikasi data, mereka juga harus menggunakan
alat diagnostik untuk memahami bidang masalah dan pendekatan yang berbeda untuk
mendokumentasikan temuan mereka sesuai dengan fokus. Bab ini akan membahas
berbagai fokus penyelidikan dan cara mendokumentasikan temuan dan berbagai teknik
untuk melakukan penelitian.
TOPIK 6 : ANALISIS DAN MANAJEMEN STAKEHOLDERS
Manajemen Stakeholders
Manajemen Stakeholder (pemangku kepentingan) Proyek mencakup proses yang
diperlukan untuk mengidentifikasi orang, kelompok, atau organisasi yang dapat terdampak
atau dipengaruhi oleh proyek.
Dalam manajemen stakeholder proyek, kepuasan para stakeholder proyek harus dikelola
sebagai tujuan utama proyek. Untuk itu, manajemen stakeholder proyek mesti fokus pada
Proses
Manajemen Stakeholder Proyek
Identifikasi Stakeholders
Identifikasi Stakeholder (Identify Stakeholder)
Proses mengidentifikasi orang, kelompok, atau organisasi yang dapat memengaruhi atau
dipengaruhi oleh keputusan, aktivitas, atau hasil proyek; dan menganalisis dan
mendokumentasikan informasi yang relevan mengenai minat mereka, keterlibatan, saling
ketergantungan, pengaruh, dan dampak potensial terhadap keberhasilan proyek.
Merencanakan Pengelolaan Stakeholder (Plan Risk Management)
Proses pengembangan strategi manajemen yang tepat untuk secara efektif melibatkan para
stakeholder di sepanjang siklus hidup proyek, berdasarkan analisis kebutuhan, minat, dan
dampak potensial mereka terhadap keberhasilan proyek.
Mengelola Stakeholders
Mengelola Keterlibatan Stakeholder (Monitor Risks)
Proses berkomunikasi dan bekerja dengan para stakeholder untuk memenuhi kebutuhan /
harapan mereka, mengatasi masalah terjadi dalam proyek, dan menumbuhkan keterlibatan
stakeholder yang tepat dalam kegiatan proyek sepanjang siklus hidup proyek.
Mengendalikan Keterlibatan Stakeholder (Monitor Risks)
Proses pemantauan keseluruhan hubungan stakeholder proyek dan menyesuaikan strategi
dan rencana untuk melibatkan stakeholder.
Adapun ringkasan yang menggambarkan output dari setiap proses dalam manajemen
stakeholder proyek dapat dilihat dalam gambar berikut.
Ringkasan
Proses Manajemen Stakeholder Proyek
Proses mengidentifikasi dan melibatkan para stakeholder untuk manfaat proyek adalah
berulang. Meskipun proses dalam Manajemen Stakeholder Proyek hanya diuraikan satu kali,
kegiatan identifikasi, penentuan prioritas, dan keterlibatan harus ditinjau dan diperbarui
secara rutin, dan setidaknya pada saat-saat berikut ketika:
Kesimpulan
Kesimpulan
Dalam manajemen stakeholder proyek, kepuasan para stakeholder proyek harus dikelola
sebagai tujuan utama proyek. Untuk itu, manajemen stakeholder proyek mesti fokus pada
Setiap proyek memiliki stakeholder yang terkena dampak atau dapat berdampak pada
proyek secara positif atau negatif. Beberapa stakeholder mungkin memiliki kemampuan
terbatas untuk memengaruhi pekerjaan atau hasil proyek; yang lain mungkin memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap proyek dan hasil yang diharapkan. Penelitian akademis
dan analisis bencana proyek menyoroti pentingnya pendekatan terstruktur untuk
identifikasi, penentuan prioritas, dan keterlibatan semua stakeholder. Kemampuan manajer
proyek dan tim untuk mengidentifikasi dan melibatkan semua stakeholder secara tepat
dengan cara yang tepat dapat berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan proyek.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, proses identifikasi dan pelibatan stakeholder
harus dimulai sesegera mungkin setelah piagam proyek disetujui, manajer proyek telah
ditugaskan dan tim mulai terbentuk.
TOPIK 7 : TAHAPAN PERENCANAAN STRATEGIS
Tahap Pengumpul Data
Tahap ini tidak hanya sekedar kegiatan data, tetapi juga suatu kegiatan pengklasifikasian
dan pra-analisis. Pada Tahap ini data dapat dijadikan sebagai dua, yaitu:
1. Data eksternal
2. Data Internal
Tahap Analisis
Proses bisnis adalah sistem yang digunakan perusahaan untuk menjawab. Proses ini juga
dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan untuk menghasilkan nilai bagi
pelanggan. Manajer proses bisnis untuk menilai apa pun proses berjalan. Manajer pertama-
tama menganalisis proses yang berjalan saat ini. Setelah itu, pihak manajemen dapat
menentukan perubahan untuk meningkatkan proses yang ada. Peningkatan proses dapat
membantu perusahaan memberikan waktu, menurunkan biaya, atau menciptakan produk
yang lebih sesuai bagi pelanggan
Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
analis sistem, sebagai berikut:
Pengambilan Keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemulihan dari beberapa
alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai atau tujuan individu untuk
memperoleh hasil atau solusi mengenai prediksi ke depan.
Pendekatan bertahap sebagai metode pengambilan keputusan yang diambil dari kebiasaan
yang diambil dari keputusan yang tidak disadarinya, yang terdiri dari tujuh tahapan. Berikut
adalah tujuh langkah dalam proses pengambilan keputusan
1. Mengidentifikasi keputusan => Langkah pertama dalam membuat keputusan
yang tepat adalah masalah permasalahan serta memutuskan untuk mengatasi
hal itu, dan juga menentukan alasan tentang mengapa keputusan ini akan
membuat perubahan bagi konsumen atau karyawan.
2. Mengumpulkan informasi => Selanjutnya, saatnya untuk mengumpulkan
informasi sehingga dapat membuat keputusan berdasarkan data dan fakta.
Tahap ini kebutuhan untuk menentukan informasi apa yang relevan dengan
keputusan yang ada dan bagaimana cara mendapatkannya. Supaya efektif,
sebelumnya definisikan apa yang tidak perlu diketahui dan berpengaruh dengan
keputusan, dan menentukan siapa saja yang perlu dilibatkan.
3. Mengidentifikasi alternatif => Dengan pemahaman yang indikasi, indikasi
kemungkinan akan lahir opsi-opsi keputusan. Opsi tersebut yang diambil utuk
salah satunya sebagai keputusan.
4. Menimbang bukti => Dalam langkah ini diperlukan "kelayakan, penerimaan
dan keinginan" untuk melihat alternatif manakah yang terbaik. Pengambil
keputusan baik itu manajer / eksekutif atau pelaku usaha harus mampu
mempertimbangkan pro dan kontra kemudian memilih opsi yang memiliki
peluang berada. Mencari opini yang tidak dapat memberikan perspektif baru
terhadap permasalahan juga mungkin akan sangat membantu.
5. Memilih diantara alternatif pilihan => Ketika tiba waktunya untuk membuat
keputusan, bahwa adanya risiko yang bergantung pada keputusan yang diambil.
Atau, alternatif lainya, dengan memilih kombinasi dari beberapa alternatif
setelah memahami informasi serta potensi resikonya.
6. Bertindak => Selanjutnya, setelah keputusan diambil harus segera dibuat
rencana implementasi. Hal ini melibatkan identitas yang diperlukan serta
dukungan dukungan dari karyawan dan pemangku kepentingan.
Mengumpulkan orang lain yang setuju dengan keputusan yang diambil adalah
komponen kunci untuk melaksanakan rencana kita secara efektif.
7. Meninjau kembali => Langkah penting namun diabaikan. Pengambilan
keputusan adalah keputusan yang diambil. Apabila keputusan yang diambil
tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan, segeralah tinjau kembali dan
telusuri secara runtut apa yang menyimpang atau tidak sesuai.
Data Internal
Data bersifat internal jika perusahaan menghasilkan, memiliki, dan mengendalikannya
Data Eksternal
Data eksternal adalah data publik atau data yang dihasilkan dari luar perusahaan; oleh
karena itu, perusahaan tidak memiliki atau mengontrolnya.
1. Analisis Pasar
2. Analisis Kompetitor
3. Analisis Komunitas
4. Analisis Pemasok
5. Analisis Pemerintah
Peluang dan ancaman sebagian besar di luar kendali suatu organisasi. Kekuatan dan
kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam kendali organisasi yang bisa dilakukan
dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut ada dalam kegiatan
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi manajemen di setiap perusahaan. Mengenali dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi di bidang-bidang fungsional dari
bisnis merupakan kegiatan manajemen strategis yang menonjolkan kekuatan internal dan
berusaha menghapus kelemahan internal.
Matrik BCG
Matrik BCG adalah sebuah matriks (diagram) yang diciptakan oleh Bruce D. Henderson
untuk membantu perusahaan dalam menganalisis serta unit usaha dan lini produknya. BCG
adalah kepanjangan dari Boston Consulting Group, merupakan perusahaan konsultan
Manajemen yang didirikan pada tahun 1963 dan memiliki 87 kantor di 45 negara termasuk
Indonesia.
Kegunaan dari matriks BCG pada manajemen perusahaan adalah sebagai acuan dalam
mengalokasikan dana, memproduksi dan menjual produknya. Matriks BCG ini berkaitan erat
dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan
Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Beberapa nama lain Matriks BCG di
antaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG),
Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio).
Matriks BCG berbeda dengan strategi pemasaran STP. Jika STP secara khusus diterapkan
pada pemasaran dengan 3 tahapan proses; segmenting, targeting, positioning, maka
matriks BCG melihat dari situ pasar (penjualan) dibandingkan dengan pertumbuhan produk
itu sendiri. Klik disini untuk mempelajari strategi pemasaran STP.
Matriks BCG terdiri dari 4 sel-kuadran (2 baris, 2 kolom). 4 sel-kuadran tersebut mewakili 4
kategori kategori produk (yang akan dihitung) perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis
unit yaitu Relatif Market Share (alur pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat
pertumbuhan pasar).
Matrik Internal Eksternal
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh
eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau
upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
ditetapkan.
Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi usaha yang
dilakukan perusahaan.
Matrik Space
Matriks SPACE ( Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan), digunakan untuk evaluasi strategi.
Analisa ini pendekatan yang digunakan untuk menentukan cara dan individu bisnisnya. Ini
pengembangan dari metode portofolio dua dimensi, seperti penawaran portofolio produk
BCG ( Boston Consuling Group) atau metode Mc. Matriks Kekuatan Industri / Kekuatan
Perusahaan Kinsey.
Analisis spasial berusaha untuk mengatasi keterbatasan metode metode lainnya, dengan
menambahkan dua dimensi lagi pada matriks. Setiap dimensi dilihat sebagai gabungan dari
beberapa faktor yang dievaluasi secara terpisah. Dengan memasukkan sejumlah faktor,
manajer dapat melakukan evaluasi strategi tertentu dari beberapa perspektif, dalam posisi
yang lebih baik untuk menentukan strategi yang dipilih.
Analisis SPASI terdiri dari empat variabel input / dimensi yang digunakan, yaitu:
Kekuatan finansial dan keunggulan bersaing merupakan dua faktor yang menentukan
dalam strategi, sedangkan kekuatan industri dan kestabilan menunjukkan peringkat strategi
industri secara menyeluruh. Pada diagram SPACE faktor-faktor diukur dengan skala -400
sampai +400.
Matrik Strategy
Strategi Matrik digunakan untuk melihat strategi bisnis yang tepat
perusahaan. Evaluasi faktor internal dan evaluasi faktor eksternal merupakan
dasar untuk melihat strategi bisnis dengan menggunakan metode
Perusahaan yang berada pada Kuadran I dalam Matriks Grand Strategy berada pada
posisi yang sangat bagus. Jika perusahaan berkonsentrasi pada pasar saat ini, maka
penetrasi pasar dan pengembangan pasar adalah pilihan yang sesuai, sedangkan jika
konsentrasi pada produk yang dimiliki saat ini, maka strategi pengembangan produk
adalah strategi yang sesuai. Tidaklah bijak untuk perusahaan di Kuadran I untuk
bergerak dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada
Kuadran Saya memiliki sumber daya yang berlebih, maka Integrasi ke belakang, ke
depan, atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada
Kuadran Saya terlalu berkomitmen pada satu produk, maka diversifikasi konsentrik
dapat mengurangi risiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit.
Perusahaan Kuadran Saya mampu mengambil keuntungan dari peluang eksternal
dalam beberapa bidang,
TOPIK 9 : KRITERIA KEBERHASILAN STRATEGI BISNIS
Kriteria keberhasilan bisnis dari sisi finansial dan non
finansial
Berbicara tentang bisnis adalah Berbicara tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis yang berjalan dengan baik, mulai ide bisnis
itu sendiri, dalam bidang apakah berbisnis akan dijalankan ke penentuan lokasi usaha
strategis yang akan dipilih.
Banyak bisnis yang dijalankan oleh orang-orang yang belum memiliki pemahaman dan
pengalaman tentang bisnis yang mereka jalankan. Padahal kegagalan berbisnis sangat
ditentukan oleh pihak yang bisnisnya tersebut.
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan bisnis dapat dilihat dari
financial dan Non Financial sebagai berikut:
Membangun Keunggulan Kompetitif
Agar unggul dari perusahaan lain, sebuah perusahaan perlu memiliki strategi yang
mumpuni. Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, mulai dari sumber daya manusia,
kinerja, hingga pengelolaan produksinya.
Kemampuan perusahaan untuk mendongkrak kinerja hingga lebih baik dari kompetitornya
disebut sebagai keunggulan kompetitif. Caranya adalah dengan mengelola sumber daya
yang dimiliki sebaik mungkin.
Keunggulan kompetitif perusahaan dapat diukur dari mutu yang baik, saluran distribusi
yang lancar, produk terkirim lebih cepat, atau merek yang lebih terkenal.
Keunggulan kompetitif juga mengacu pada kemampuan perusahaan untuk melakukan atau
memiliki sesuatu yang sebelumnya dikehendaki oleh kompetitor. Untuk itu, perusahaan
harus menerapkan strategi tertentu demi meningkatkan kinerja setiap saat.
Dalam menjalankan bisnis perusahaan diperlukan analisis keunggulan kompetitif. Hal ini
penting dilakukan untuk menjadi alat ukur perkembangan bisnis dari waktu ke waktu.
Pentingnya analisis untuk kompetitif yaitu,
Analisa yang baik akan membawa bisnis Anda pada keunggulan dan mendapatkan sasaran
pasar yang tepat. Selanjutnya Anda akan mengenal alat ukur yang bisa membatu Anda
dalam mengembangkan pemasaran produk dari perusahaan secara kompetitif.
Dengan demikian dapat dilaksanakan bahwa strategi bersaing akan berjalan dengan baik
dan perusahaan mampu menjelaskan keunggulan bersaing yang merupakan suatu nilai
lebih dibandingkan pesaing. Keunggulan bersaing ini akan memudahkan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan lebih besar dibandingkan para pesaing dan memberikan
kesempatan hidup lebih lama dalam persaingan. Karena situasi oligopoli suatu perusahaan
dalam beberapa hal tergantung pada perilaku-perilaku, maka memilih gerakan bersaing
yang tepat berarti menemukan gerakan yang memberikan hasil yang menentukan dengan
segera (tidak terjadi perang yang serius atau berlarut-larut) dan juga yang condong sedapat
mungkin ke arah kepentingan kepentingan kepentingan perusahaan yang berhubungan
dengan dirinya sendiri.
Artinya, tujuan perusahaan adalah menghindarkan ketidakstabilan dan perang yang mahal,
yang memberikan akibat buruk bagi semua peserta persaingan, tetapi masih
menguntungkan perusahaan-perusahaan tertentu.
Gerakan bersaing juga merupakan permainan siasat. Permainan dapat diselenggarakan dan
gerakan dapat dipilih dan dilaksanakan dengan cara-cara tertentu sehingga menghasilkan
hasilnya tanpa memandang apa sumber daya yang tersedia bagi perusahaan. Idealnya,
persaingan jangan sampai terjadi. Membuat gerakan bersaing dalam situasi yang oligopoli
cocok sebagai kombinasi antara kekuatan apapun yang dapat dikerahkan oleh perusahaan,
dan diterapkan secara cerdik.
Gerakan - gerakan yang tidak mengancam para pesaing merupakan tempat untuk memulai
dalam mencari cara memperbaiki. Berdasarkan analisis yang mendalam mengenai tujuan
dan asumsi para peserta, dengan menggunakan kerangka kerja, mungkin akan dijumpai
gerakan-gerakan yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan labanya (atau
bahkan - bagian pasarnya) tanpa terlalu mengurangi prestasi utama atau mengancam
tujuan mereka. Gerakan ini dapat dikelompokkan dalam tiga macam, yakni sebagai berikut:
1. Gerakan yang memperbaiki cara dan memperbaiki cara melayani jika para pesaing
tidak melakukan perlawanan. Melibatkan risiko paling kecil jika gerakan yang
demikian dapat dikenali. Salah satu kemungkinan adalah perusahaan dapat terlibat
dalam praktek yang tidak hanya menurunkan prestasinya tetapi juga melimpah
menurunkan kampanye prestasi para pelaku, mengkritik iklan yang tidak tepat atau
struktur penetapan harga yang buruk tidak sesuai dengan industri
2. Gerakan yang memperbaiki cara dan cara mengatasi pekerja hanya jika ada gerakan
tertentu yang sesuai dengan mereka. Pada kebanyakan industri, ada gerakan yang
akan memperbaiki situasi setiap pihak jika semua perusahaan mengikutinya. Sebagai
contoh, perubahan biaya yang membutuhkan harga. Kesulitan dengan gerakan
seperti ini adalah bahwa semua perusahaan mungkin tidak akan mengikutinya,
karena gerakan ini, meskipun secara absolut akan memperbaiki posisi mereka,
namun tidak optimal bagi mereka
3. Gerakan yang akan memperbaiki posisi perusahaan karena tidak akan
menandinginya. Merupakan gerakan yang tidak menentukan yaitu gerakan yang
tidak mengikuti peserta tergantung pada pemahaman yang seksama akan peluang
yang diberikan oleh tujuan dan asumsi yang menentukan. Ini termasuk usaha
mencari gerakan yang tidak akan ditanggapi oleh para pesaing karena mereka tidak
merasa perlu.
Ada tiga tahap yang perlu disusun dalam menyusun strategi bersaing, yaitu:
1. Memutuskan dimana perusahaan memiliki peluang terbaik untuk persaingan.
2. Mengembangkan atribut produk dan jasa yang memiliki daya tarik yang kuat terhadap
konsumen
3. Menetralisasi gerakan persaingan dari para pesaing.
Strategi Yang Efektif untuk Persaingan Bisnis
Strategi Bisnis Yang Efektif Untuk Menang Dalam Persaingan Sebelum mengetahui
beberapa hal penting yang dapat dilakukan dalam mengembangkan strategi bisnis yang
efektif dan menang dari kompetitor, sebaiknya Anda memahami tentang istilah strategi
bisnis terlebih dahulu.
Seorang profesor bisnis dari Harvard Business School Michael Porter secara fundamental
menjelaskan strategi menjadi dua, yaitu melakukan hal yang pebisnis lain lakukan (secara
lebih hemat). Dan melakukan hal yang pebisnis lain tidak bisa lakukan. Kedua hal tersebut
bagi Michael memiliki peluang yang besar untuk berhasil ketika diterapkan. Poin satu berarti
bersaing di aspek harga dengan kompetitor. Sementara poin yang kedua, bisa saja lebih
ekonomis atau tidak.
Ada 5 strategi yang efektif yang dapat diterapkan agar bisnis yang sedang digeluti dapat
terus berkembang, yaitu:
1. Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan berarti secara konstan memperkenalkan fitur baru dari produk yang
sudah ada. Seringkali perusahaan dituntut untuk membiayai atau menjadi lebih inovatif agar
dapat terus kompetitif di industrinya. Jika tidak, pelanggan akan lari ke produk kompetitor
yang menawarkan teknologi yang lebih canggih. Tidak hanya pada perusahaan besar,
UMKM juga dapat mengubah strategi pertumbuhan bisnis ini. Terkadang, sebuah
perusahaan dapat menemukan pasar baru untuk produk mereka secara tidak sengaja.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan sabun colek melakukan riset pasar dan hasilnya
menunjukkan produk mereka paling digemari oleh para buruh. Dengan begitu, perusahaan
tidak perlu berfokus pada menjual produk mereka pada ritel besar, tetapi bisa berfokus
untuk menjualnya di warung-warung atau ritel kecil di sekitar pabrik atau kawasan industri.
Strategi diferensiasi produk adalah salah satu strategi dalam bisnis yang paling efektif untuk
UMKM. Melalui strategi bisnis jenis ini, perusahaan dapat mengambil secara strategis
faktor-faktor pembeda produk dan jasa dari kompetitor. Nilai pembeda dalam strategi ini
tidak harus selalu mengeluarkan perusahaan biaya lebih untuk mengkapitalisasikannya.
Diferensiasi produk dapat lahir dari bagaimana melakukan model bisnis, bagaimana
membuat produk, atau menerapkan pendekatan pada layanan. Dan semua itu tidak harus
mengeluarkan biaya tambahan jika riset mendalam dilakukan secara cermat dan lebih
strategis.
3. Strategi Harga
Strategi harga termasuk pemberlakuan harga produk yang lebih tinggi dibanding
kompetitor, terutama ketika ada di fase pengenalan produk. Para pelaku UMKM dapat
menggunakan strategi ini dan identitas motor akselerasi pembalik modal produksi dan iklan
yang mungkin telah dilakukan jika sukses diimplementasikan. Namun, jangan lupa
memastikan bahwa Anda benar-benar memiliki sesuatu yang spesial pada produk atau
layanan Anda ketika memberlakukan strategi ini. Jika Anda berada di lingkungan pasar yang
tidak banyak pemainnya atau bahkan hanya Anda yang ada di sana, maka strategi ini bisa
menjadi strategi yang efektif. Karena pelanggan hanya akan melihat merek Anda saja.
4. Strategi Akuisisi
Para pebisnis yang memiliki modal yang cukup besar dapat memakai strategi bisnis akuisisi
ini. Strategi bisnis akuisisi yaitu membeli salah satu perusahaan dan / atau lini produksi
tambahan dari produk yang sudah ada. Keuntungan dari strategi ini adalah dengan modal
yang besar, maka sebuah perusahaan dapat lebih leluasa dalam menilai potensi bisnis
perusahaan yang akan diakuisisi yang sesuai dengan visi perusahaan pemilik modal.
5. Strategi Konten
Di era digital yang semakin canggih, strategi konten merupakan strategi bisnis yang efektif
yang wajib dikembangkan dengan matang dan diimplementasikan dengan benar. Ketika
bisnis Anda menggunakan strategi bisnis yang jelas melalui konten, maka konten Anda akan
bekerja dengan efisien. Hal ini karena konten yang dikembangkan akan menjadi lebih
spesifik. Strategi konten ini setidaknya akan melibatkan pengembangan konten blog,
pemasaran email, dan aktivasi media sosial yang relevan bagi bisnis Anda. Salah satu aspek
yang terpenting dari strategi ini adalah jangan hanya memproduksi dan mengubah, namun
Anda juga harus responsif terhadap setiap konten yang terjadi dari setiap konten tersebut.
Seluruh rencana didasari pada fokus masa depan. Dengan begitu, perusahaan dapat
menerapkan cara terbaik untuk menghadapi peluang dan tantangan. Rencana strategis juga
digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah perusahaan dalam perubahan lingkungan
bisnis.
a. Segmentasi Pasar
Merupakan proses evaluasi daya tarik dari masing-masing segmen pasar. Pertama, Anda
memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani. Kemudian penetapan sasaran pasar
yang terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan
pelanggan yang tepat. Sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan
ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya. Namun, juga
terdapat beberapa perusahaan yang memasuki pasar baru dengan melayani segmen
tunggal, dan jika terbukti berhasil mereka baru menambah segmen.
Dilihat dari sisi produksi, maka alat-alat yang diciptakan dengan melekat pada tubuh
manusia semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Indikatornya ialah tenaga kerja
semakin murah dengan kemampuan multi dalam bekerja (multitasking). Ekonomi berbasis
cakupan terbatas semakin meningkat dengan menawarkan kustomisasi yang beragam.
Waktu pencarian bahan dasar dan pengerjaan produk semakin singkat dengan
mengandalkan algoritma yang telah diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman
sebelumnya. Produksi barang dan jasa tidak semata-mata hanya demi kepentingan pasar,
tetapi juga mulai mementingkan kualitas dan nilai dalam cita rasa yang lahir dari gagasan
atau ide kreatif.
Sistem distribusi dapat dilakukan dengan kapasitas jaringan internet pita yang semakin
lebar. Industri berkembang dari produksi yang berbasis masalah, tidak lagi hanya bersifat
komputasi, tetapi menjadi sistem cerdas yang terintegrasi. Institusi produksi juga dapat
merangkap menjadi industri distribusi. Malah tidak jarang, sistem distribusi merupakan
moda produksi dengan inovasi yang berkesinambungan.
Namun, di sisi lain, terdapat kritik terhadap teknologi yang terintegrasi dengan manusia.
Teknologi juga dianggap sebagai salah satu produk kapitalis. Merekatkan teknologi kepada
manusia berarti memperlihatkan ketergantungan produksi terhadap modal yang kuat dari
kapitalis.
Pada sisi ini dibutuhkan kesadaran untuk tidak semata-mata mengubah moda produksi
hanya karena tren yang malah menjerumuskan pada pembengkakan biaya produksi.
Pola produksi yang mengalami transformasi karena hibridisasi teknologi dan manusia juga
mengubah pembagian kerja masyarakat.
Kekuatan finansial adalah hal penting yang harus dibangun saat ada atau tidak adanya
pemicu gangguan keuangan. Jika Anda berhasil dalam hal itu, kepercayaan diri akan timbul
saat menghadapi situasi sulit di masa-masa mendatang.
Manajemen keuangan adalah usaha atau kegiatan pimpinan dalam memproses urusan
keuangan, menggunakan fungsi-fungsi manajemen, menggerakkan para pejabat petugas
keuangan. Siklus manajemen keuangan seperti halnya dengan manajemen lainnya, secara
garis besar terdiri dari tahap: perencanaan, pelaksanaan, penilaian, evaluasi, pengawasan,
dan perencanaan berikutnya. Hal yang diurus dalam tahap ini adalah anggaran, maka
pengurusan keuangan disebut juga pengurusan anggaran.
Pengendalian keuangan adalah tugas manajer keuangan dan pembuat kebijakan
perusahaan. Pengendalian keuangan ditetapkan dengan menyusun kebijakan dan prosedur
yang membantu mencegah kesalahan pengelolaan uang. Kebijakan tersebut mencakup
bagaimana cara mendokumentasikan pendapatan dan pengeluaran, metode pelaporan
keuangan apa yang diadopsi, dan bagaimana perusahaan ingin mengelola keseluruhan
uang. Dalam akuntansi, ada beberapa metode pengenalan pendapatan yang pada akhirnya
memengaruhi bagaimana pendapatan dilaporkan dan bagaimana pajak ditangani.
Salah satu tugas penting seorang manajer adalah menjamin perusahaan yang dipimpinnya
tetap berada dalam keadaan stabil dalam berbagai keadaan dan situasi yang ada. Dengan
begitu ruang lingkup tanggungjawab seorang manajer menjadi sangat luas, seperti kata
pepatah dalam kekuatan yang besar lahir tanggungjawab yang besar.
Posisi manajer dapat dianggap sebagai posisi kunci yang menentukan maju dan mundurnya
suatu perusahaan. Sehingga berbagai kebijakan strategi yang dianggap menguntungkan
dan mampu membawa perusahaan ke arah kemajuan kompetitif sering dilakukan oleh
manajer. Tidak bisa dikesampingkan jika kebijakan strategi lahir dan direncanakan dengan
matang, reference dan experiance dianggap dua sisi yang begitu besar mempengaruhi
lahirnya sebuah keputusan. Karena dampak sebuah keputusan terjadi pada berbagai lini
pekerjaan, termasuk pada peningkatan penjualan
TOPIK 10 : KONTRAK BISNIS
Mengamankan Kontrak Bisnis
Sebelum menandatangani sebuah kontrak bisnis, pelaku usaha perlu memahami dengan baik hak
dan kewajiban yang timbul atas kontrak tersebut. Selain itu, penting juga untuk mengetahui arti
penting dari kontrak bisnis terhadap keberlangsungan kegiatan usaha di masa mendatang.
Berikut adalah tiga alasan penting mengapa perjanjian atau kontrak bisnis harus ditinjau :
1. Mitigasi Risiko yang Dapat Timbul : Meskipun kontrak yang pelaku usaha susun
terlihat sederhana, seorang lawyer yang baik dapat mengidentifikasi risiko dan masalah
hukum apa pun yang bisa jadi timbul di kemudian hari. Seorang lawyer dilatih untuk
menafsirkan hukum dan implikasinya dalam praktik. Terutama jika terdapat klausul yang
dianggap ‘tidak adil’ atau berat sebelah. Seorang lawyer yang berpengalaman dapat
memberi tahu risiko dan masalah hukum utama dalam kontrak. Selain itu, sebagai pelaku
usaha, seringkali memandang kontrak atau perjanjian hanya dari kacamata untung rugi,
pemasaran dan segi bisnis lainnya. Padahal dalam menyusun sebuah kontrak, klausul-
klausul yang ada haruslah dapat memitigasi konflik di kemudian hari. Dengan
menggunakan lawyer untuk meninjau perjanjian tersebut, maka aspek yang diatur akan
lebih detail dan menyeluruh khususnya yang menyangkut dengan kepatuhan hukum.
2. Pelaku Usaha dapat Memahami Pentingnya Arti Kontrak terhadap Kegiatan Bisnis
di Waktu Mendatang: Selain memberi tahu tentang risiko yang berpotensi timbul
terkait dengan kontrak, lawyer juga dapat membantu memahami arti kontrak bagi bisnis
di masa mendatang. Beberapa kontrak bisnis otomatis berakhir pada waktu tertentu, dan
kontrak lainnya berlanjut tanpa batas. Bagaimanapun, menandatangani sebuah kontrak
akan mengikat bisnis secara keseluruhan terhadap hak dan kewajiban tertentu. Sehingga,
penting untuk memastikan dan memahami sepenuhnya apa yang menjadi hak dan
kewajiban Perusahaan setelah ditandatanganinya kontrak tersebut. Misalnya, ketentuan
terkait Kekayaan Intelektual yang seringkali menjadi hal penting diatur dalam kontrak
bisnis. pelaku usaha harus memahami batasan-batasan kekayaan intelektual atas
pekerjaan atau jasa yang dilakukan akibat dari suatu kontrak. Dengan adanya
peran lawyer yang me-review kontrak bisnis, maka dapat lebih mengamankan Hak
Kekayaan Intelektual yang dimiliki dengan memasukkan klausul-klausul yang
mengamankan Kekayaan Intelektual yang dimiliki. Contoh lain, misalnya dalam kontrak
ditetapkan bahwa pelaku usaha tidak diizinkan untuk terlibat dengan pesaing langsung
mana pun di industri yang sama bahkan setelah pekerjaan kontrak selesai. Oleh karena
itu, pelaku usaha harus berhati-hati agar tidak menandatangani kewajiban yang mungkin
akan mempengaruhi cara menjalankan bisnis di masa depan. lawyer dapat membantu
memastikan terhadap potensi-potensi kerugian yang berhubungan dengan kegiatan bisnis
di masa mendatang.
3. Memastikan Perjanjian Sesuai dengan Ketentuan Hukum yang Berlaku
Dalam menyusun perjanjian atau kontrak, hal utama yang harus diperhatikan adalah
terpenuhinya syarat sah dari perjanjian. Syarat sah perjanjian diatur dalam Pasal 1320
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yakni:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. Suatu hal tertentu;
4. Suatu sebab yang halal.
Dengan adanya ahli hukum yang melakukan review terhadap perjanjian, maka dapat dipastikan
syarat-syarat tersebut di atas terpenuhi dan kontrak dapat dilaksanakan. Dan tidak lupa, aspek
khusus terkait komersial dalam perjanjian harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Walaupun para pihak memiliki kebebasan untuk membuat kesepakatan, namun tetap dibatasi
oleh ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga, tidak boleh melanggar atau bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
1. penerima kuasa berkapasitas sebagai wakil pemberi kuasa, artinya penerima kuasa
mempunyai hak dan kewenangan bertindak untuk dan atas nama pemberi
kuasa (full power);
2. pemberian kuasa bersifat konsensual (consensuale overeenkomst), artinya surat kuasa
adalah suatu perjanjian berdasarkan kesepakatan (agreement) kedua belah pihak
antara pemberi kuasa dan penerima kuasa. Perjanjian tersebut dapat dituangkan
dalam bentuk akta otentik, maupun bawah tangan serta lisan. Perjanjian kuasa
menurut Pasal 1793 ayat (2) KUH Perdata dapat juga terjadi secara diam-diam;
3. pemberian kuasa bersifat garansi-kontrak, artinya pemberian kuasa terbatas pada
kewenangan yang diberikan pemberi kuasa sebagaimana digariskan 1806 KUH
Perdata.
Pengecualian atas itu adalah terhadap surat kuasa dalam transaksi tanah, di mana pemilik
tanah dilarang memberi kuasa mutlak kepada kuasa untuk menjual tanah miliknya, yang
tertuang dalam Instruksi Mendagri No. 14 Tahun 1982. Larangan tersebut dikeluarkan
karena dalam praktik banyak penyalah-gunaan kekuasaan (abuse of power) yang dilakukan
kuasa.
Strategi Menekan Biaya Kontrak Bisnis
Dalam membuat sebuah kontrak bisnis, ada banyak hal detail yang mesti diperhatikan.
Kalau tidak, kita akan punya banyak celah untuk ditipu pihak yang tidak bertanggung
jawab.
Untuk memahami substansi kontrak sebelum menandatanganinya, berikut ini adalah hal-hal
yang harus diperhatikan sebelum membuat kontrak bisnis.
1. Gali Informasi Tentang Rekan Bisnis: Perlu melakukan riset tentang bisnis yang
dilakukan rekan Anda. Bagaimana perusahaannya? bagaimana kinerja mereka
sebelumnya? Serta seperti apa reputasinya? Solusinya? Pertama pengungkit fakta
untuk melindungi diri dari masalah setelah perjanjian kontrak. Mesin pencarian
Google adalah alat yang efektif untuk memulai riset tentang rekan bisnis Anda.
Selain itu kita juga bisa mengumpulkan informasi dari klien rekan bisnis serta
koleganya.
3. Pahami Bahasa Kontrak dan Cari Saran: Bahasa kontrak untuk bidang bisnis tertentu
bisa sangat spesifik sehingga Anda perlu memahami bahasa dan istilah yang digunakan.
Misalnya, klausul kerahasiaan informasi dalam perjanjian kerjasama antara perusahaan
dengan pemeliharaan komputer. Sejauh mana kerahasiaan informasi itu menjadi kewajiban
dan bagaimana implikasi hukumnya. Jangan ragu untuk meminta pendapat dari ahli jika
Anda tidak mengerti hal tertentu dalam kontrak. Karena itu akan berguna ketika kita
melakukan tinjauan kontrak. Karena informasi yang didapat dari kedua atau ketiga,
sehingga beberapa hal penting tidak terlewatkan.
Seperti sudah di atas. Kadang-kadang, ada hal-hal yang tidak termasuk dalam kontrak yang
akan menyebabkan masalah di kemudian hari ketika dijalankan bersama. Karena itu, kita
perlu mempertanyakan hal-hal yang belum jelas di awal. Sebab, rincian hal-hal yang tidak
dicantumkan dalam kontrak nantinya bisa membuat biaya tambahan ketika bisnis di
jalankan. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melindungi kepentingan Anda
misalnya adalah:
3. Siapa yang bertanggung jawab atas biaya-biaya yang timbul ketika terjadi masalah?
5. Cantumkan Panduan yang Jelas : Salah satu kesalahan dan masalah pebisnis saat
membuat kontrak adalah tidak ada panduan yang jelas bagaimana revisi pekerjaan akan
dilakukan jika pekerjaan tersebut selesai. Untuk mencegah Anda melakukan pekerjaan
berlebih atau revisi yang berlebihan adalah dengan memperhatikan bagaimana prosedur
dan panduannya.
Penggunaan bahasa hukum merupakan suatu keharusan dalam menyusun sebuah kontrak, hal itu
sangat penting untuk diperhatikan agar tidak menimbulkan kata yang menggandung makna lebih
dari satu (multitafsir).
Dalam bisnis dunia dewasa ini penggunaan bahasa Inggris lazim digunakan, khususnya dalam
penyusunan sebuah kontrak. Akan tetapi bahasa Indonesia lebih dinamis dan banyak kata, idiom,
atau istilah asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini menjadi tugas utama
perancang atau pembuat kontrak agar dapat mengikuti perkembangan bahasa, terutama bahasa
hukum, yang dapat menimbulkan sengketa atau masalah lingkungan salah menggunakan kata
atau kalimat yang multitafsir.
Seorang konseptor hukum atau perancang kontrak harus menggunakan kata kosa, idiom atau
istilah hukum yang dapat dilaksanakan dalam satu persepsi oleh pihak. Artinya substansi kontrak
harus sesuai dengan kesepakatan para pihak dan kontrak itu mengakomodir seluruh hal yang
disepakati oleh para pihak. Seorang konseptor hukum harus adil dan tidak memihak salah satu
pihak.
Dalam sebuah kontrak bisnis, idealnya memuat satu klausula / pasal khusus tentang bahasa
kontrak yang dibuat dalam kontrak bisnis internasional. Tujuannya agar jelas pilihan bahasa
dalam rangka penyelesaian masalah di belakang hari sengketa.
Tahapan sebelum dimulainya tinjauan suatu kontrak merupakan tahan penting. Dalam artian
tahapan ini penting dimanfaatkan, dengan cara mempersiapkan segala sesuatu yang terkait
dengan teknis pelaksanaan tinjauan kontrak yang akan dilakukan seperti menyusun skema alur
proses, memperhatikan keabsahan subjek hukum yang terikat kontrak, memperhatikan hak dan
kewajiban mereka, memperhatikan kalimat yang digunakan tidak memperhatikan multitafsir,
melakukan pengecekan ulang peraturan perundangan yang terkait dengan kontrak yang mereka
buat.
Dengan demikian, tahapan persiapan sebelum pelaksanaan tinjauan sangat penting agar
memudahkan saat melakukan tinjauan dan akan mendapatkan hasil yang hasil yang maksimum.
Membatalkan Perjanjian Jual Beli
Perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian yang bersifat konsensuil. Maksudnya adalah
perjanjian lahir ketika kedua belah pihak mencapai kata sepakat mengenai barang dan
harga, meskipun barang belum diserahkan dan harga belum dibayarkan (pasal 1458 KUH
Perdata).
Antara para pihak yang telah bersepakat memiliki hak dan kewajiban masing-masing, yang
mana pihak pembeli berkewajiban untuk menyerahkan barang dan berhak untuk
memperoleh harga pembayaran. Sedangkan pembeli berkewajiban untuk membayar harga
dan berhak untuk menerima barang yang diperjanjikan.
Adapun sebelum melakukan suatu perjanjian, perlu diketahui bahwa KUH Perdata mengatur
ketentuan mengenai syarat sahnya suatu perjanjian yang diatur dalam pasal 1320 KUH
Perdata, yakni:
1. Tercapainya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan diri. Kata sepakat tersebut
tidak boleh disebabkan karena adanya kekhilafan, paksaan, dan penipuan.
2. Cakap untuk membuat suatu perikatan, artinya orang tersebut menurut hukum
dapat melakukan perbuatan hukum. Seperti orang yang sudah dewasa, tidak
dibawah pengampuan, tidak cacat mental.
3. Suatu hal tertentu, hal ini berarti perjanjian harus menentukan jenis objek yang akan
diperjanjikan.
4. Suatu sebab atau klausula yang halal, perjanjian yang dibuat tersebut tidak boleh
bertentangan dengan perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan, maka perjanjian jual beli dapat dimintakan
pembatalan karena terdapat unsur kekhilafan dalam mencapai kata sepakat. Kekhilafan itu
terjadi mengenai hakikat barang yang menjadi pokok perjanjian, dimana tidak mengetahui
harga pasaran dari mobil yang akan dijual pasal 1322 KUH Perdata). sebagai pihak pembeli
dapat meminta untuk dilakukannya pembatalan perjanjian karena tercapainya kata sepakat
diantara dengan tetangga (penjual) adalah tidak sah (pasal 1321 KUH Perdata).
Dalam KUH Perdata diatur ketentuan bahwa tidak dapatlah salah satu pihak meniadakan
pembelian dengan menyuruh memiliki atau mengembalikan uang panjarnya (pasal 1464
KUH Perdata). Maksud dari pasal tersebut adalah bahwa pihak penjual tidak dapat
memaksakan untuk memiliki atau membeli mobil tersebut, begitupun dengan pihak
pembeli tidak dapat meminta pengembalian uang panjar.
Pada sisi lain, dapat memperoleh uang yang telah di panjarkan kepada penjual dengan
alasan perjanjian yang dibuat oleh para pihak tidak sah. Dalam ketentuan UU No. 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen, sebagai pihak pembeli mempunyai hak untuk
mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya dan penjual mempunyai
kewajiban untuk memberikan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian (pasal 4 huruf h
jo. pasal 7 huruf f UU No. 8 Tahun 1999).
Berakhirnya Suatu Kontrak Bisnis
Berakhirnya suatu kontrak/ perjanjian diatur dalam Buku Ketiga Bab IV Tentang Hapusnya
Perikatan dari Pasal 1381-1456 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Per). Berikut
akan diuraikan satu-persatu :
Pada nyata setiap kontrak (perjanjian) yang dibuat para pihak harus dilaksanakan dengan
bekerja atau dengan iktikad baik. Namun, dalam kenyataannya, kontrak yang dibuatnya
dilanggar. Persoalannya, bagaimanakah cara penyelesaian sengketa?
Penyelesaian sengketa di bidang kontrak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan adalah penyelesaian sengketa yang terjadi antara
pihak yang berasal dari pengadilan. Putusannya bersifat mengikat. Sedangkan penyelesaian
sengketa sengketa penyelesaian (Alternative Dispute Resolution / ADR) adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang disepakati oleh para pihak.
Penyelesaian di luar pengadilan ada beberapa cara, yakni konsultasi cara konsultasi,
negosiasi, mediasi, atau konsultan. Apabila mengacu pada ketentuan Pasal 1 ayat (10)
Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 maka cara penyelesaian sengketa melalui ADR
dibagi menjadi lima cara, yaitu:
1. Konsultasi
2. Negosiasi
3. Konsiliasi, atau
4. Penilaian ahli.