Tinjauan Hemiparese
1. Definisi
lain pada sistem saraf atau otak. Kata “hemi” berarti, “satu sisi,
Istilah ini berasal dari kata hemi yang berarti separuh, setengah, atau
bagian depan.
2. Etiologi
kerusakan otak pada salah satu sisi. Kerusakan otak pada sisi tertentu
d. Cerebral palsy.
e. Multiple sclerosis.
f. Tumor otak
tulang belakang).
ini yaitu saraf motoric dari korteks bagian depan. Hemiparese maupun
hemiplegia bisa terjadi pada setengah bagian dari wajah dan lidah,
juga pada lengan dan tungkai pada sisi bagian tubuh yang sama.
sebelah kiri, dan sebaliknya jika infark pada bagian otak sebelah kiri
terpengaruh karena otot pada bagian ini diatur oleh kedua bagian dari
Akibat adanya kelemahan otot-otot pada salah satu sisi tubuh, maka
a. Hilang keseimbangan.
d. Kelemahan otot
f. Gangguan berbicara.
5. Penatalaksanaan Hemiparese
kekuatan
pegangan isometrik khususnya pada ekstremitas atas yaitu dengan
Kilogram/Kg.
1) Atur posisi pasien. Untuk pasien yang tidak bisa berdiri tegak
pada badan pasien.Jika pasien berada di kursi roda, tidak masalah jika
di pangkal jempol.
b. Fisioterapi
fungsi tubuh.
foot.
4) Latihan fungsional
terjadi gerak anggota tubuh yang lesi dengan total gerak sinergis
yang otomatis.
A. Pathway
Aktifitas
1. Pengkajian Keperawatan
sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat
dan lain-lain.
sebagai berikut :
Tingkat
Kategori
Aktivitas/
Mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh.
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat.
Memerlukan bantuan atau pengawasan orang
Tingkat 2
lain.
Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain,
Tingkat 3
dan peralatan.
Sangat tergantung dan tudak dapat melakukan
Tingkat 4
atau berpartisipasi dalam perawatan
Sumber : Hidayat dan Uliyah (2014)
Derajat Rentang
Gerak Sendi
Normal
Bahu.
Adduksi: gerakan lengan ke lateral dari posisi samping
180
ke atas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi
jauh.
Siku .
Fleksi: angkat lengan bawah ke arah depan dan ke arah 150
atas menuju bahu.
Pergelangan Tangan.
Fleksi : tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam 80-90
lengan bawah.
Ekstensi : luruskan pergelangan tangan dari posisi 80-90
fleksi.
Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke arah belakang 70-90
sejauh mungkin.
Abduksi : tekuk pegelangan tangan ke sisi ibu jari 0-20
ketika telapak tangan menghadap ke atas.
Adduksi : tekuk perglangan tangan ke arah kelingking, 30-50
telapak tangan menghada ke atas.
Tangan dan Jari
Fleksi: buat kepalan tangan. 90
Ekstensi: luruskan jari. 90
Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke belakang 30
sejauh mungkin.
Abduksi: kembangkan jari tangan. 20
Adduksi: rapatkan jari-jari dari posisi abduksi 20
Sumber : Hidayat dan Uliyah (2014)
e. Perubahan Intoleransi aktivitas
Pengkajian intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
Presentase
Skala Kekuatan Karakteristik
Normal
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat
dipalpasi
atau dilihat.
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi
dengan
topangan.
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan
melawan tahanan normal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yang
normal
melawan gravitasi dan tahanan penuh.
Sumber : Hidayat dan Uliyah (2014)
g. Perubahan Psikologis
1) Identitas Klien
2) Keluhan utama
aktivitas.
karena itu kaji gambaran ideal diri, harga diri, dan identitas diri
7) Aktivitas sehari-hari
8) Pemeriksaan Fisik
a) Kondisi umum
b) Sistem pernapasan
patah
9) Pemeriksaan Diagnostik
kerusakan veskuler
peradangan.
klirens ginjal
2. Diagnosa Keperawatan
Andri & Wahid. 2016. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Surabaya : Mitra.
Wacana Media
Asikin, M,. Nasir, M,. Podding, I Takko. 2016. Keperawatan Medikal Bedah: