Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PELAYANAN PENILITIAN

BAB I

DEFINISI
Beberapa pengertian yang dimaksud dalam panduan ini sebagai berikut :

1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pengelaman dan pembuktian, kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan atau
hipotesis dibidang ilmu pengetahunan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah
bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Penelitian klinis intern adalah penelitian yang menggunakan pasien dan atau suka
relawan yang sehat sebagai subyek penelitian.
3. Penelitian klinis ekstern adalah penelitian ekstern yang menggunakan pasien dan atau
suka relawan yang sehat sebagai subyek penelitian.
4. Penelitian non klinis ekstern adalah kegiatan peneloitan yang dilakukan oleh unit kerja
atau pegawai atau penugasan tertulis dari Direktur Utama dan atau pelaksana program
unit kerja.
5. Penelitian non klinis ekstern adalah kegiatan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
oleh peneliti yang berasal dari institusi atau lembaga diluar rumah sakit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Peneliti adalah perorangan atau tim yang melakukan suatu penelitian disuatu tempat
atau lahan penelitian. Jika suatu penelitian dilaksanakan oleh suatu tim, peneliti adalah
pemimpin yang bertanggung jawab dari tim tersebut. Subyek penelitian (responden)
adalah seorang (individu) yang ikut serta dalam suatu pelaksanaan penelitian, sebagai
sasaran (tujuan) penelitian.
7. Lahan penelitian adalah suatu unit kerja di Rumah Sakit yang menjadi tempat dilakukan
kegiatan penelitian.
8. Etika penelitian adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk atau tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak) pelaksanaan penelitian.
9. Informed consent peraturan pelaksanaan penelitian adalah surat pernyataan kesediaan
seorang peneliti secara suka rela untuk membaca, memahami, dan mematuhi peraturan
pelaksanaan penelitian di Rumah Sakit, serta bersedia menerima sanksi apabila
melanggar peraturan tersebut.
10. Informed consent kesediaan responden adalah surat pernyataan kesediaan seseoaran
untuk menjadi subjek atau responden yang berperan serta dalam suatu penelitian
setelah mendapat penjelasan mengenai seluruh aspek penelitian.
11. Metode penelitian adalah suatu cara memperoleh pengetahuan yang baru atau suatu
cara untuk menjawab permasalahan penelitian yang dilakukan secara ilmiah.
12. Cara uji klinik yang baik (CUKB) adalah suatu standar kualitas etik dan ilmiah
internasional untuk mendesain, melaksanakan, mencatat dan melaporkan uji klinik yang
melibatkan partisivasi subyek manusia.
13. Uji instrument adalah pengujian yang dilakukan terhadap alat bantu yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data-data.
14. Ethikal clearance atau kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh
komite etik penelitian untuk riset yang melibatkan pasien sebagai obyek penelitian.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan penelitian di Rumah Sakit dikoordinasikan oleh Unit Pengembangan


Organisasi (PAMOR), meliputi:
1. Penelitan klinis intern
2. Penelitian klinis ekstern
3. Penelitan non klinis intern, dan
4. Penelitian non klinis ekstern
BAB III
TATA LAKSANA

A. PENELITIAN KLINIS INTERN


Penelitian klinis intern dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Unit kerja/ pegawai mengajukan permohonan penelitian ke Direktur Utama
melalui Bagian Pelayanan Umum dan Perkantoran dengan dilampiri Proposal
Penelitian.
b. Penelitian klinis harus diawali dengan mempresentasikan proposal dihadapan
Direksi, Komite Etik Penelitian, Komite Medik, dan unit terkait yang menjelaskan
intervensi pengobatan apa yang diberikan kepada pasien sebagai responden dan
apa dampak yang dirasakan.
c. Direktur utama mengeluarkan Ethnical Clereance atas rekomendasi Komite Etik
Penelitian.
d. Penelitian baru bisa dimulai stelah ada Ethnical Clereance dan keluar ijin
penelitian dari Direktur Utama.
e. Peneliti harus menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang penelitian yang
dilaksanakan, apa manfaat dan dampak dari penelitian tersebut.
f. Keluarga pasien atau keluarga yang telah menyetujui menjadi responden,
dibuktikan dengan mengisi Informed Consent dan diserahkan ke Rumah Sakit.
g. Hasil penelitian dilaporkan dan dipresentasikan dihadapan Direksi, Komite Etik
dan Unit kerja terkait.
h. Penelitian di koordinasikan oleh Unit Pengembangan Organisasi dan dibawah
pengawasan Komite Etik Penelitian.

B. PENELITIAN KLINIS EKSTERN


Penelitian klinis ekstern dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari suatu institusi di luar RS...., terlebih
dahulu mengajukan permohonan penelitian keDirektur Utama melalui Bagian
Pelayanan Umum dan perkantoran dengan dilampiri proposal penelitian, Jadwal
Penelitian, dan atau usulan TIM Penelitian (apabila penelitian dilakukan oleh
TIM) serta Ethical Clearance dari institusi pengirim peneliti.
b. Penelitian klinis harus diawali dengan mempresentasikan proposal dan
menjelaskan intervensi pengobatan apa yang diberikan kepada pasiensebagai
responden dan apa dampak yang dirasakan.
c. Penelitian baru bisa dimulai setelah ada persetujuan dari Direktur Utama atas
rekomendasi dari Komite Etik Penelitian.
d. Peneliti harus menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang penelitian yang
dilaksanakan, apa manfaat dan dampak dari penelitian tersebut.
e. Kelurga pasien atau keluarga yang telah menyetujui menjadi responden,
dibuktikan dengan mengisi informed consent dan diserahkan ke Rumah Sakit.
f. Hasil penelitian dilaporkan dan presentasikan dihadapan Direksi, Komite Etik
Penelitian, Komite Medis, dan Unit kerja terkait.
g. Penelitian dikoordinasikan oleh unit pengembangan organisasi dan dibawah
pengawasan Komite Etik Penelitian.

C. Penelitian non klinis intern


Penelitian non klinis intern dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan oleh pagawai atau unit kerja Rumah Sakit berdasarkan
tugas yang diberikan oleh Direktur Utama dengan terlebih dahulu mengajukan
proposal.
b. Penelitian bisa dilanjutkan setelah proposal disetujui oleh Direktur Utama, dan
apabila proposal tidak disetujui, penelitian tidak dapat dilanjutkan.
c. Hasil penelitian dilaporkan dan dpresentasikan dihadapan Direksi dan Unit kerja
terkait, jika diperlukan.
d. Penelitian dikoordinasikan dan di awasi oleh unit pengembangan organisasi.

D. Penelitian nonklinis ektern


Penelitian nonklinis ekstern dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan oleh peneliti dari suatu Institusi diluar Rumah Sakit, dengan
terlebih dahulu mengaukan proposal.
b. Penelitian bisa dilanjutkan setelah proposal disetujui oleh Direktur Utama, dan
apabila proposal tidak setujui, penelitan tidak dapat dilanjutkan.
c. Hasil penelitian dilaporkan dan dipresentasikan dihadapan Direksi dan Unit kerja
terkait, bila diperlukan,
d. Penelitian di koordinasikan dan di awasi oleh Unit Pengembangan Organisasi.

Anda mungkin juga menyukai