Anda di halaman 1dari 5

Volume 1 Nomor 1 Juni (2022)

GENITRI: JURNAL PENGABDIAN


MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

Penyuluhan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi untuk Anak di


Panti Asuhan Hati Mama Jimbaran

Earthquake Disaster Emergency Response Counseling for Children at Mama


Jimbaran's Heart Orphanage

Ni Luh Seri Astuti1, I Nyoman Dharma Wisnawa1, IGN Ardi Supartha1


1
S1 Keperawatan Ners, STIKES Advaita Medika Tabanan, Indonesia
Jl Perkutut No 25 Pasekan Belodan, Tabanan,Bali, Indonesia

Corresponding author: Ni Luh Seri Astuti


Email: luhseriastuti12@gmail.com

ABSTRAK

Bali merupakan daerah yang rawan bencana, salah satu contohnya adalah Perumahan Puri Gading,
Jimbaran, Kuta Selatan. Desa tersebut masih dibilang kurang pengetahuan tentang tanggap darurat.
Sebelumnya pernah terjadi gempa dan beberapa rumah warga hancur. Para warga hanya bisa bergotong
royong dalam hal perbaikan. Jalur evakuasi atau titik kumpul tidak terdapat disana. Meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai tanggap bencana, meningkatkan kemampuan masyarakat mengenai
tanggap bencana, serta meningkatkan kemandirian masyarakat dalam antisipasi tanggap bencana. Kegiatan
pelaksanaan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan masyarakat yaitu pemeriksaan, tanda-tanda vital. dan
dilanjutkan pemberian materi sekitar 40 menit dengan metode ceramah dengan media powerpoint, video,
dan gambar. Selain itu, peserta diajarkan praktek tanggap bencana yang baik dan benar sesuai dengan
kondisi lingkungan yang terjadi sekaligus diberikan media ajar leaflet. Kegiatan ini akan diakhiri dengan
sesi tanya jawab dan praktek langsung dari masyarakat. Seluruh kegiatan diperkirakan selesai dalam waktu
2 jam. Perumahan Puri Gading pernah mengalami gempa dan rumah-rumah warga mayoritas rusak. Selain
itu, untuk pencegahan dan penanganan tanggap bencana mayoritas warga belum dapat melakukannya
dengan benar. Berdasarkan hasil dari sosialisasi anak Panti Asuhan Hati Mama untuk pengetahuan
meningkat dari hasil pretest dan posttest. Anak di panti setelah dilakukan sosialisasi penanganan dini pada
korban bencana alam lebih tahu.

Kata Kunci: anak; penyuluhan; tanggap bencana

ABSTRACT

Background: Bali is prone to disasters, as evidenced by the Puri Gading Housing in Jimbaran,
South Kuta. The village still lacks emergency response knowledge. There had been an earthquake
previously, and some houses had been demolished. In terms of improvement, the residents can only work
together. There are no escape routes or gathering spots in the area. Increase public awareness of disaster
response, community capacity for disaster response, and community independence in anticipating
catastrophe response are the goals. Implementation strategy: Implementation activities begin with a
public health checkup, such as a physical examination and vital signs, and then continue with a 40-minute
presentation using powerpoint, video, and image media. In addition, participants were taught good and
proper disaster response procedures in accordance with the disaster response guidelines.

Keyword : Child; Counseling; Disaster Response

Copyright @2022 Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan 59


https://ejournal.politeknikkesehatankartinibali.ac.id/index.php/pkm/
PENDAHULUAN adalah ras Bali. Pekerjaan penduduk rata-rata di
Bencana yang terjadi di Aceh yakni Perumahan Puri Gading adalah pegawai dan buruh,
Tsunami menimbulkan banyak korban terutama tidak ada pengangguran di Perumahan Puri Gading.
pada manusia. Bencana tsunami disebabkan oleh Budaya yang mendominasi di Perumahan Puri
gempa bumi sehingga dengan kekuatan besar akan Gading adalah budaya Bali (Parwata, 2016).
memicu terjadinya tsunami. Banyaknya korban Lingkungan di Perumahan Puri Gading
yang timbul menyebabkan masyarakat harus secara umum adalah halaman penduduk yang
mampu untuk melindungi diri dan mempersiapkan kebanyakan tidak terlalu luas, hanya ada beberap
diri dari bencana (Djafar et al., 2011). rumah yang memiliki halaman yang luas. Jalanan
Hasil survey di Jepang, pada kejadian yang ada di Perumahan Puri Gading adalah jalan
gempa Great Hanshin Awaji 1995, menunjukkan yang terbuat dari semen, hanya jalan utama saja
bahwa presentase korban selamat disebabkan oleh yang terbuat dari aspal. Banyak tanaman yang
Diri Sendiri sebesar 35%, anggota keluarga 31,9%, berada di Perumahan Puri Gading, mulai dari
teman/tetangga 28,1%, orang lewat 2,60%, Tim tanaman hias hingga tanaman-tanaman yang
SAR 1,70 %, dan lain lain 0,90%. Berdasarkan hal menjulang tinggi sehingga beresiko tumbang saat
tersebut, sangat jelas bahwa faktor yang paling terjadinya angin puting beliung. Tidak terdapat
menentukan adalah penguasaan pengetahuan yang patung di daerah Perumahan Puri Gading. Bahaya
dimiliki oleh “diri sendiri” untuk menyelamatkan lingkungan yang terdapat di Perumahan Puri
dirinya dari ancaman risiko bencana. Kemudian Gading adalah tidak adanya alat pemadam
diikuti oleh faktor bantuan anggota keluarga, kebakaran, polisi, dan kondisi jalan yang sudah
teman, bantuan Tim SAR, dan sekelilingnya mulai rusak. Risiko bahaya lingkungan seperti
(BNPB,2014). polusi udara, sampah, area bermain yang
Anak termasuk dalam kelompok paling berbahaya, penerangan jalan dan lalu lintas dinilai
rentan dalam situasi bencana, mereka memiliki sangat minimal dalam menyebabkan bahaya
kemampuan dan sumber daya yang terbatas untuk lingkungan. Tidak ditemukan stressor lingkungan
mengontrol atau mempersipakan diri ketika merasa seperti kegaduhan, kemacetan, tanda-tanda
takut sehingga sangat bergantung pada pihakpihak abuse/ neglect, tanda-tanda penyalahgunaan obat-
diluar dirinya supaya dapat pulih kembali dari obat terlarang maupun tanda- tanda kemiskinan
bencana (Fima & Sudaryono, 2012). Undang (Baskara et al., 2017).
undang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002 Sumber-sumber yang ada dimasyarakat
memandatkan pentingnya pendidikan dan yaitu sarana transportasi yaitu motor yang semua
perlindungan secara khusus bagi anak-anak (Djafar warga memilikinya, sarana agama pelayanan
et al., 2011). kemanan berupa kemanan kampung/desa dengan
Salah satu tempat di Bali yang menjadi sistem setiap dusun diambil perwakilan 2-3 orang,
tempat tinggal anak-anak adalah panti asuhan di dan sarana pembuangan sampah. Sumber yang lain
Desa Jimbaran khususnya di daerah Puri Gading. seperti tempat belanja, tempat rekreasi, sarana
Tipe perkampungan atau pedesaan di Perumahan pendidikan, farmasi, kegawatdaruratan seperti alat
Puri Gading adalah tipe perumahan dengan pemadam kebakaran, alat tanda bahaya, pelayanan
lingkungan tempat tinggal rumah tunggal yaitu umum seperti kantor pos dan bank, dan koran
terpisah antara satu rumah dengan rumah yang dinding yang sudah tidak aktif. Tidak terdapat
lain. Umur area perumahan di Perumahan Puri fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, praktek
Gading adalah ada beberapa bangunan baru dan bidan maupun klinik. Sumber pelayan kesehatan
ada beberapa bangunan baru, seperti kos-kosan dan pertama di Perumahan Puri Gading adalah
rumah yang baru dibangun. Banyak bangunan lama puskesmas maupun langsung ke rumah sakit.
yang terpelihara dengan baik dan tidak ada Tanggap bencana di Perumahan Puri Gading
bangunan rusak karena sudah direnovasi (Darsono terutama bagi anak-anak masih sangat rendah,
et al., 2016). masyarakat belum memiliki tempat untuk
Variasi umur penduduk di Perumahan Puri pengungsian, belum memiliki panitia tanggap
Gading adalah pada usia remaja dan dewasa, bencana, apabila ada bencana masyarakat hanya
sedangkan usia anak-anak dan lansia hanya sedikit. bergotong royong bersama-sama. Berdasarkan hal
Kegiatan umum penduduk sehari- hari adalah tersebut peneloti tertarik untuk memberikan
bekerja, sekolah, berkumpul, dan sebagainya. Ras penyuluhan terkait tanggap darurat bencana gempa
yang mendominasi di Perumahan Puri Gading bumi pada anak panti.
Copyright @2022 Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan 60
https://ejournal.politeknikkesehatankartinibali.ac.id/index.php/pkm/
METODE
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari
Minggu, 14 Desember 2021 pukul 10.00 WITA
bertempat di Panti Asuhan Hati Mama Jimbaran.
Semua penghuni panti mulai dari anak anak dan
orang tua asuh yang hadir menyelesaikan kegiatan
dengan baik dari penyampaian materi dan mengisi
kuesioner. Media dan alat yang digunakan dalam
kegiatan pengabdian ini adalah leaflet dan sound
system.

Gambar 2. Penyuluhan

Gambar 1. Pembukaan oleh ibu Ketua


STIKESAdvaita Medika Tabanan
Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat
ini adalah anak asuh yanga da di Panti Asuhan
Kasih Hati Mama yang berjumlah 10 orang Gambar 3. Pembagian Leaflet
Kecamatan kuta Selatan, Badung, Bali. Kegiatan
dilaksanakan selama 1 hari secara luring bertempat
di teras panti asuhan Kasih Hati Mama. Kegiatan
dibagi menajdi 2 (dua) sesi dengan tetap
emnerapkan protokol kesehatan dengan menjaga
jarak dan menggunakan masker. Sesi pertama
dilakukan selama 20 menit dengan pemberian
materi dan 30 menit berikutnya dilakukan dengan
sesi tanyajawab.
Kegiatan dibuka oleh Ketua STIKES
Advaita Medika Tabanan, dilanjutkan dengan
pemberian pre-test. Pemberian materi tentang
tanggap darurat bencana gempa bumi dilakukan Gambar 4. Penyerahan kenang-kenangan dari
setelah pre-test dan dilanjutkan dengan tanya STIKES Advaita ke Panti Asuhan
jawab yang dipandu oleh moderator. Setelah
proses tanya jawab dilakukan maka dilanjutkan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan post-test. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
diikuti oleh 10 anak asuh yang paling banyak
berusia sekolah dengan rentang usia 10-18 tahun.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilaksanakan dengan melakukan penyuluhan
berhasil meningkatkan pengetahuan peserta
tentang tanggap darurat bencana gempa bumi.

Copyright @2022 Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan 61


https://ejournal.politeknikkesehatankartinibali.ac.id/index.php/pkm/
Tabel 1. Pengetahuan peserta sebelum dan sesudah and Culture, 2015).
diberikan penyuluhan tentang tanggap Pengetahuan atau kognitif merupakan
darurat bencana gempa bumi. domain yang sangat penting untuk terbentuknya
No Nama Usia Pre-test Post- tindakan seseorang. Hasil ini sejalan dengan yang
Anak test didapatkan saat kegiatan pengabdian masyarakat
1 Adik Ab 10 tahun 50 100 setelah diberikan penyuluhan tanggap bencana
2 Adik Ac 12 tahun 60 90 gempa bumi dapat meningkatkan pengetahuan
3 Adik Bb 13 tahun 60 90 anak di panti asuhan kasih hati mama (Johnson,
4 Adik Ay 11 tahun 50 100
2011).
5 Adik An 15 tahun 50 90
Pengetahuan tentang kesiapsiagaan adalah
6 Adik Ku 14 tahun 50 90
7 Adik Lu 12 tahun 60 80 serangkaian kegiatan yang harus diketahui oleh
8 Adik Se 13 tahun 60 100 masyarakat untuk mengantisipasi sitausi bencana
9 Mama 50 tahun 50 100 secara cepat dan tepat guna. Kesiapsiagaan
Su menghadapi bencana adalah suatu kondisi
10 Kakak 18 tahun 50 100 masyarakat yang memiliki kemampuan secara fisik
La dan psikis dalam menghadapi bencana. Oleh
karena itulah membina kesehatan masyarakat
Manajemen bencana adalah hal yang dengan memberikan inytervensi terhadap
sangat diperlukan sebagai tindakan dalam pengetahuan merupakan faktor strategis (Ratchna
penanggulangan bencana untuk mengurangi et al., 2019).
bahkan mencegah dampak bencana yang mungkin Pengetahuan tentang suatu objek tertentu
terjadi. Manajemen bencana pada dasarnya sangat penting bagi terjadinya perubahan sikap
berupaya menghindarkan masyarakat dari bencana yang merupakan proses yang sangat kompleks.
baik dengan mengurangi munculnya hazard Sikap yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
maupun mengatasi kerentanan (Juliana et al., baik daripada sikap yang tidak didasari oleh
2019). pengetahuan. WHO juga mengungkapkan bahwa
Dalam menghadapi ancaman bencana, seseorang bersikap tertentu disebabkan oleh
kesiapsiagaan menjadi faktor yang paling penting pemikiran dan perasaan dalam bentuk
dan menjadi kunci keselamatan. Kesuksesan dalam pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, dan
penanganan dan evakuasi saat pengungsian penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.
(shelter) ketika gempa bumi sangat bergantung dari Dalam hal ini, dengan pemberian penyuluhan
kesiapsiagaan masyarakat dan perseorangan itu kesehatan maka pengetahuan akan bertambah
sendiri (Mohebi et al., 2018). sehingga sikap juga akan lebih baik (Seddighi et
Kesiapsiagaan lebih ditujukan untuk al., 2020).
menghadapi kondisi sesaat setelah bencana dan Pengetahuan penanggulangan bencana
upaya pemulihan kembali ke kondisi normal. merupakan aspek dasar yang seharusnya dimiliki
Upaya-upaya yang dapat dilakukan pada tahap oleh setiap masyarakat untuk dapat memberikan
kesiapsiagaan ini diantaranya mempersiapkan diri informasi kepada anggota keluarga masing- masing
untuk melakukan pertolongan pertama setelah bila suatu saat terjadinya bencana. Terciptanya
terjadi bencana, bagaimana melakukan koordinasi pengetahuan mengenai kebencanaan pada
dalam kondisi tanggap darurat, serta bagaimana seseorang yang telah memiliki kesiapsiagaan
melakukan evakuasi dari daerah yang terkena diindikasikan dengan adanya pemahaman
bencana ke daerah yang aman (Federal Emergency mengenai kondisi di lingkungan dimana seseorang
Management Agency,2013). tersebut tinggal. Kondisi lingkungan yang
Peran perawat salah satunya adalah dimaksudkan meliputi pengetahuan tentang
sebagai pemberi pendidikan kesehatan. Perawat kejadian bencana dan bencana yang mungkin
memberikan infromasi dengan tujuan terjadi diwilayahnya, dampak yang ditimbulkan,
meningkatkan pengetahuan kesehatan kepada serta kerentanan fisik sekolah. Penting pula bagi
masyarakat. Pengetahuan yang baik dapat anak-anak untuk mengetahui tindakan yang perlu
meningkatkan keterampilan dan mengurangi dilakukan pada saat bencana dan cara
perilaku yang kurang baik. Selain itu juga mampu penanggulangan bencana (Arinaldi, 2015);
meningkatkan mekanisme koping sehingga mampu (Seddighi et al., 2020); (Ratchna et al., 2019).
mencegah perilaku negatif (Ministry of Education
Copyright @2022 Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan 62
https://ejournal.politeknikkesehatankartinibali.ac.id/index.php/pkm/
SIMPULAN DAN SARAN Desa Romang Tangaya Kelurahan
Penyuluhan tanggap bencana gempa bumi di Tamangapa Kecamatan Manggala Kota
Panti Asuhan kasih Hati Mama memberikan makna Makassar. Revista Chilena de Pediatria,
yang signifikan karena adanya perbedaan antara 82(4), 358–359.
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6d9de94
Perbedaan yang terjadi adalah perubahan yang 803c2b27bd2d0a69668cbe23c.pdf
positif artinya dari yang sebelumnya pengetahuan Federal Emergency Management Agency.
peserta kurang dan setelah diberikan menjadi baik. (2013). Catalogue of Youth Disaster
Perubahan pengetahuan ini penulis sangat Preparedness Education Resources. 1–22.
rekomendasikan kepada masyarakat terutama di http://www.citizencorps.gov/ready/kids.shtm
daerah rawan bencana untuk mampu %5Cnhttp://www.citizencorps.gov/downl
mempersiapkan diri jika terjadi bencana. oads/pdf/ready/Catalogue of Youth Disaster
Pengetahuan yang baik akan mampu mengubah Preparedness Education
sikap masyarakat dalam melindungi diri dan Resources_03082011.pdf
keluarga dari bencana khsuusnya adalah gempa Johnson, V. A. (2011). Disaster Preparedness
bumi. Education in Schools: Recommendations for
New Zealand and the United States. In Public
UCAPAN TERIMAKASIH Policy (Issue November).
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Juliana, I. C., Sriwijaya, U., Yuono, A. L.,
semua pihak yang telah mendukung terutama Ketua Sriwijaya, U., Muharomah, R., & Sriwijaya,
STIKES Advaita medika Tabanan, Ibu asuh Panti U. (2019). PENYULUHAN DAN
Asuhan Kasih Hati Mama, Ketua redaksi Bali PENDAMPINGAN MANAJEMEN
Wake News, LPPM Stikes Advaita Medika dan KESIAPSIAGAAN. April 2020.
mahasiswa yang terlibat serta seluruh panitia yang Ministry of Education and Culture. (2015). Module
terlibat dalam pengabdian masyarakat ini. 3 Pillar 3 - Risk Reduction and Resilience
Education. 41.
DAFTAR PUSTAKA Mohebi, S., Parham, M., Sharifirad, G., &
Arinaldi, J. (2015). Strengthening ProvincialRole Gharlipour, Z. (2018). Social Support and
in Disaster Preparedness: A CaseStudy of Self ‑ Care Behavior Study. January, 1–6.
The Local Agency for DisasterManagement https://doi.org/10.4103/jehp.jehp
at Lampung. Jurnal IlmiahAdministrasi Parwata, I. W. (2016). Pengaruh Sistem Structur
Publik, 1(1), 32–38. Pada Bangunan Arsitektur Bali Terhadap
https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2015.001. Guncangan Gempa (Studi dengan
01.7 menggunakan Soft Ware SAP 2000). 1–10.
Baskara, B., Sukarasa, I. K., & Septiadhi, A. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:1
(2017). Pemetaan Bahaya Gempa Bumi Dan 27269673
Potensi Tsu-Nami Di Bali Berdasarkan Nilai Ratchna, S., Suriah, & Saleh, L. M. (2019).
Seismisitas. Buletin Fisika, Earthquake Disaster Preparedness Education
18(1), 20. in Elementary School Students in Majene
https://doi.org/10.24843/bf.2017.v18.i01.p 04 Regency. Hasanuddin International Journal
BNPB. (2014). Data dan informasi bencana Of Health Research, 1(01), 3–6.
Indonesia. https://journal.unhas.ac.id/index.php/HIJHR
Darsono, R., Sukarasa, I. K., & Setiawan, Y. A. S/article/view/7247
(2016). Analisa Tingkat Resiko Bencana Seddighi, H., Sajjadi, H., Yousefzadeh, S., López
Gempa Bumi Di Wilayah Bali. Buletin López, M., Vameghi, M., Rafiey, H.
Fisika, 17(1), 57–62. Khankeh, H. R., & Garzon Fonseca, M. (2020).
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinfisik Students’ preparedness for disasters in
a/article/view/31330 schools: A systematic review protocol. BMJ
Djafar, M. I., Mantu, F. N., & Patellongi, I. J. Paediatrics Open, 4(1), 1–
(2011). Pengaruh Penyuluhan Tentang 5. https://doi.org/10.1136/bmjpo-2020-
Kesiapsiagaan Bencana Banjir Terhadap 000913
Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Di

Copyright @2022 Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan 63


https://ejournal.politeknikkesehatankartinibali.ac.id/index.php/pkm/

Anda mungkin juga menyukai