Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekstraksi merupakan pengambilan bahan aktif dari tumbuhan dengan


pelarut yang sesuai. Dalam melakukan ekstraksi, ada beberapa faktor yang harus
dikontrol, yaitu bahan awal, pelarut yang digunakan, dan juga cara atau metode.
Ekstraksi merupakan tahap awal mengisolasi senyawa tertentu dari sampel
tumbuhan untuk kemudian dapat dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Metode ekstraksi ada beberapa macam, diantaranya dengan metode pelarut
(panas atau dingin), destilasi, ataupun cara-cara lain seperti gas superkritis,
ultrasonik, dan elektrik. Salah satu cara yang paling sederhana adalah metode
maserasi yang merupakan bagian dari metode pelarut dingin. Maserasi merupakan
cara penyaringan yang sederhana.maserasi dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari. Oleh karena itu mahasiswa juga perlu
untuk mencoba mempratekkan metode ini, karena disamping mudah juga biaya
yang dibutuhkan tidak terlalu mahal.

Tujuan

1.

2.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai
contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan
alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain
yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan
dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai
pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak
bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di
sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap
tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.

EKSTRAKSI

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap
dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.

Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:

 Ekstraksi parfum, untuk mendapatkan komponen dari bahan yang wangi.


 Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga dengan nama ekstraksi solven. Ekstraksi jenis ini
merupakan proses yang umum digunakan dalam skala laboratorium maupun skala industri.
 Leaching, adalah proses pemisahan kimia yang bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa
kimia dari matriks padatan ke dalam cairan.
Ekstraksi merupakan suatu proses penyarian suatu senyawa kimia dari suatu bahan alam dengan
menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi bisa dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai
dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Untuk mengekstraksi senyawa utama yang terdapat dalam
bahan tumbuhan dapat digunakan pelarut yang cocok.
Ekstraksi komponen senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan dapat dilakukan dengan cara

JENIS EKSTRAKSI
Pada praktikum ini, kami menggunakan metode maserasi:
1. Maserasi
Maserasi merupakan proses penyarian senyawa kimia secara sederhana dengan cara merendam
simplisia atau tumbuhan pada suhu kamar dengan menggunakan pelarut yang sesuai sehingga
bahan menjadi lunak dan larut. Penyarian zat-zat berkhasiat dari simplisia, baik simplisia dengan
zat khasiat yang tidak tahan pemanasan. Sampel biasanya direndam selama 3-5 hari, sambil
diaduk sesekali untuk mempercepat proses pelarutan komponen kimia yang terdapat dalam
sampel. Maserasi dilakukan dalam botol yang berwarna gelap dan ditempatkan pada tempat yang
terlindung cahaya. Ekstraksi dilakukan berulang-ulang kali sehingga sampel terekstraksi secara
sempurna yang ditandai dengan pelarut pada sampel berwarna bening. Sampel yang direndam
dengan pelarut tadi disaring dengan kertas saring untuk mendapat maseratnya. Maseratnya
dibebaskan dari pelarut dengan menguapkan secara in vacuo dengan rotary evaporator.
Kelebihan cara maserasi :
• Alat dan cara yang digunakan sederhana
• Dapat digunakan untuk zat yang tahan dan tidak tahan pemanasan.
Kelemahan cara maserasi :
• Banyak pelarut yang terpakai
• Waktu yang dibutuhkan cukup lama

PELARUT NON POLAR

Pelarut nonpolar merupakan senyawa yang memilki konstanta dielektrik yang rendah dan
tidaklarut dalam air. Contoh pelarut dari kategori ini adalah benzena (C6H6), karbon
tetraklorida(CCl4) dan dietil eter (CH3CH2OCH2CH3). Pelarut nonpolar, hampir sama sekali
tidak polar. Pelarut ini baik untuk mengekstraksenyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut
dalam pelarut polar. Senyawa ini baik untuk mengekstrak berbagai jenis minyak.

BIDARA LAUT

Bidara laut atau Strychnos lucida adalah salah satu anggota famili Loganiaceae. Nama bidara
laut adalah nama dagang, tumbuhan ini sering dijual dalam bentuk serutan kayu. Di daerah
Sumatera, tumbuhan ini biasa disebut bidara putih, bidara pahit, dan kayu ular. Semestara itu, di
Jawa, tumbuhan ini disebut dara putih dan dara gunung. Lain halnya dengan dimadura, meskipun
di madura ada yang menyebut dengan bidara gunung seperti di Jawa, tetapi tumbuhan ini juga
disebut buin dan songga di Madura. Orang Bugis menyebutnya aju mapai atau bidara mapai.
Tumbuhan ini biasa digunakan dengan cara diseduh atau direbus. Kayu bidara biasanya
digunakan untuk mengobati penyakit malaria, demam, sakit kulit, rematik, sariawan, dan juga
untuk cuci darah.[1] Bagian batang tumbuhan bidara laun mengandung strikhnin, dan brusin.
Dalam pengobatan dengan cara tradisional, penggunaan kayu bidara laun sering kali digunakan
bersama dengan simplisia lain. Simplisia lain yang diseduh atau direbus bersama bidara laut bisa
satu atau lebih

Ekstraksi merupakan pengambilan bahan aktif dari tumbuhan dengan


pelarut yang sesuai. Dalam melakukan ekstraksi, ada beberapa faktor yang harus
dikontrol, yaitu bahan awal, pelarut yang digunakan, dan juga cara atau metode.
Ekstraksi merupakan tahap awal mengisolasi senyawa tertentu dari sampel
tumbuhan untuk kemudian dapat dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Metode ekstraksi ada beberapa macam, diantaranya dengan metode pelarut
(panas atau dingin), destilasi, ataupun cara-cara lain seperti gas superkritis,
ultrasonik, dan elektrik. Salah satu cara yang paling sederhana adalah metode
maserasi yang merupakan bagian dari metode pelarut dingin. Maserasi merupakan
cara penyaringan yang sederhana.maserasi dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari. Oleh karena itu mahasiswa juga perlu
untuk mencoba mempratekkan metode ini, karena disamping mudah juga biaya
yang dibutuhkan tidak terlalu mahal.

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Bidara Laut. (2019, Februari 9). Retrieved from WIKIPEDIA: ^ a b c Svehla, G. 1979. Text
Book of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Alih bahasa: Setiono, L.
dkk. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian 1.
Jakarta: PT Kalman Media Pustaka

BIOTEKNOLOGI. (2019, Februari 9). Retrieved from WIKIPEDIA:


https://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

ekstraksi. (2019, februari 9). Retrieved from WIKIPEDIA:


https://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksi
Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam. ITB Press Bandung.

Pelarut. (2019, Februari 9). Retrieved from WIKIPEDIA: https://id.wikipedia.org/wiki/Pelarut

S, I. (2019, Februari 9). Retrieved from SCRIBD:


https://www.scribd.com/doc/226722268/Berkaitan-Dengan-Polaritas-Dari-Pelarut

Tetti, M. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal
Kesehatan, vol 7.

Anda mungkin juga menyukai