Anda di halaman 1dari 3

Refluks Gastroesofageal

No.Dokumen : 445/802. /IV.02.8/I/2022


No.Revisi :-
SOP Tanggal terbit : 25 OKTOBER 2022
Halaman :

UPTD Puskesmas
Gedong Tataan dr.Imelda Carolia, M.Kes
NIP. 19820112 200902 2 012

A. Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah mekanisme refluks


melalui sfingter esofagus.
B. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan GERD di Puskesmas
Gedong Tataan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No…. Tahun…. Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Unit Puskesmas ..
D. Referensi Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
E. Prosedur / a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
Langkah-
b. Petugas mengidentifikasi data pasien dan mencocokan dengan rekam
langkah
medik
c. Petugas menulis identitas pasien di buku register
d. Memeriksa TTV (Suhu, Nadi, Tekanan Darah dan Pernafasan
e. Petugas Melakukan Anamnesa
Keluhan
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat menjalar ke
leher disertai muntah, atau timbul rasa asam di mulut.
Faktor Risiko
Usia > 40 tahun, obesitas, kehamilan, merokok, konsumsi kopi, alkohol,
coklat, makan berlemak, beberapa obat di antaranya nitrat, teofilin dan
verapamil, pakaian yang ketat, atau pekerja yang sering mengangkat
beban berat.

Petugas Melakukan pemeriksaan fisik dan menegakan diagnose


Pemeriksaan Fisik
Tidak ada pemeriksaan fisik khusus untuk GERD.
f. Petugas Melakukan tindakan sesuai dengan diagnosa
1. Terapi dengan medikamentosa dengan cara memberikan Proton Pump
Inhibitor (PPI) dosis tinggi selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan
gejala yang signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat ditegakkan
sebagai GERD. PPI dosis tinggi berupa omeprazol 2 x 20 mg/hari dan
lansoprazol 2 x 30 mg/hari.
2. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat diteruskan sampai 4
minggu dan boleh ditambah dengan prokinetik seperti domperidon 3 x
10 mg.
3. Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka penggunaan H2 Blocker 2
x / hari: simetidin 400-800 mg atau ranitidin 150 mg atau famotidin 20
mg.
g. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medik pasien
h. Konseling dan edukasi tentang
Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup yaitu dengan
mengurangi berat badan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat
yang mengiritasi lambung seperti kafein, aspirin, dan alkohol.
Posisi tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi.
Tidur minimal setelah 2 sampai 4 jam setelah makanan, makan dengan
porsi kecil dan kurangi makanan yang berlemak.
i. Petugas menanyakan feedback kepada pasien terhadap konseling yg
diberikan apakah sudah memahami
j. Jika sudah memahami mempersilkan pasien menandatangani di list
pasien
k. Petugas menulis resep
l. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
m. Petugas menandatangani rekam medik
n. Petugas menulis diagnose ke buku register
o. Petugas mencuci tangan pasca tidakan
F. Alur
PEMANGGILA Identifikasi
N PASIEN
identitas
pasien

Anamnese

TTV Pemeriksaan
Fisik Menegakan
diagnose

Memberikan
Konseling
resep

Melakukan pencatatan
pada rekam medis

Feed back Menulis resep


pasien

Penandatanganan
Menyerahkan list oleh pasien
resep

Mencatat Cuci
pada
tangan
register

G. Unit Terkait Semua unit pelayanan


H. Unit Dokumen Rekam medis

I. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
1. Page 1-3 Isi procedural dan - Pembaruan 09 Januari 2020
prosedur
Langkah tata laksana
- Format sop
serta alur - Penambahan alur

Anda mungkin juga menyukai