Anda di halaman 1dari 3

Penjelasan Hadits Berpuasa Tapi Hanya Mendapat Lapar

dan Haus Saja, Cocok untuk Kultum atau Khutbah


Ramadhan

Berikut Penjelasan hadits bepuasa tapi hanya mendapat lapar dan haus saja,
cocok untuk kultum atau khutbah di bulan Ramadhan.

Tidak terasa bahwa bulan Ramadhan sudah memasuki minggu ke dua, tentunya telah
banyak hal yang dilakukan di bulan Ramadhan.

Puasa adalah ibadah wajib yang di lakukan di bulan Ramadhan yang langsung
diperintahkan oleh Allah SWT di surah (Al-Baqarah:183).

setiap orang yang menjalani puasa Ramadhan akan mendapat pahala yang besar,
karena telah berhasil mengendalikan hawa nafsu.

Karena ujung dari diwajibkannya puasa adalah melahirkan insan bertaqwa, maka
sudah selayaknya harus menjadi sebuah momentum untuk meninggalkan maksiat.

Namun, hal-hal yang membatalkan pahala puasa juga perlu mendapat perhatian agar
puasa yang dijalani tidak semata menggugurkan kewajiban.

Sehingga, jangan sampai puasa hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja, tanpa
mendapatkan pahala dan keutamaannya.

Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah:

‫ْس لَ ُه مِنْ صِ َيا ِم ِه ِإاَّل ْالج ُْوع َو ْال َع ْطش‬


َ ‫اِئم لَي‬
ٍ ‫ص‬ َ ْ‫َك ْم مِن‬

Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu
dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR An-Nasa’i).
Hadits di atas secara jelas memberikan suatu pengertian bahwa betapa banyak orang
melakukan puasa dan sukses mencegah dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa,
hanya saja tidak mandapatkan pahala.

Lalu apa penyebab yang bisa menghilangkan pahal puasa?, berikut penjelasannya
dikutip dari jatim.nu.or.id:

Mari simak penjelasan Habib Zain bin Smith. Bahwa dalam kitab Al-Fawaidul
Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah memberikan tiga penafsiran terkait hadits di atas.

1. Tetap Melakukan Tindakan Buruk

Orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa


menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan
berbohong.

Alasan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits:

‫ واليمِينُ الكاذِب ُة‬،ِ‫ وال ّنظ ُر ِبال ّشهوة‬، ُ‫ والكذِب‬،‫ وال ّنمِيم ُة‬،‫ الغِيب ُة‬:‫خمسٌ يُفطِ رن الصّاِئم‬

Artinya: Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: Membicarakan orang
lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu. (HR
Ad-Dailami).

2. Ingin Dipuji

Dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya’ (ingin dipuji oleh orang lain) atau
merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Karena ini juga dapat menghilangkan
pahala puasa.

Untuk poin ini, Habib Zain bin Smith menyampaikan suatu hikayat.

Pada suatu hari ada seseorang yang menghadiri majelis Syekh Abdul Qadir al-Jilani,
kemudian dihidangkan di hadapannya suatu makanan.

Syekh Abdul Qadir berkata: “Makanlah!” “Saya puasa,” jawab orang tersebut.
“Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu hari penuh dan diterima di hadapan
Allah Subhanahu Wata’ala,” lanjut Syekh Abdul Qadir.

Ternyata orang tersebut tidak mau.

“Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu bulan penuh dan diterima di hadapan
Allah subhanahu wata’ala,” tegas Syekh Abdul Qadir.

Namun, lagi-lagi orang tersebut tidak mau.

Syekh Abdul Qadir kembali mengatakan: “Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu
satu tahun penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata’ala.”

Namun, sikap seperti pertama saat ia datang tidak kunjung berubah, dan tidak mau
makan apa yang dihidangkan di hadapannya.

Dengan itulah, akhirnya Syekh Abdul Qadir mengatakan: “Tinggalkanlah, engkau telah
hina di hadapan Allah subhanahu wata’ala.”

Dan setelah kejadian itu orang tersebut menjadi Nasrani bahkan mati dalam keadaan
kafir, naudzubillah.
Kisah ini berlaku dalam konteks puasa sunah, tidak dalam puasa fardhu. Sebab, dalam
puasa fardhu seseorang tidak boleh berbuka sepanjang tidak ada alasan yang bisa
dibenarkan.

Membatalkan puasa wajib hanya karena menjadi tamu tidak diperkenankan, kecuali
dalam kasus puasa sunah.

3. Berbuka dengan yang Haram

Termasuk sesuatu yang bisa menghilangkan pahala puasa ialah berbuka puasa
dengan sesuatu yang haram.

Di samping bisa menghilangkan pahala puasa, lebih dari itu berbuka dengan sesuatu
yang haram juga bisa membuat seseorang merasa berat untuk melakukan suatu
ibadah, sehingga akan sangat mudah meninggalkannya.

Dengan kata lain, berbuka puasa dengan makanan haram bisa membuat diri
seseorang yang puasa malas beribadah. (Habib Zain bin Smith, Al-Fawaidul Mukhtarah
li Saliki Tariqil Akhirah, halaman: 587).

Itulah Penjelasan hadits berpuasa tapi hanya mendapat lapar dan haus saja, cocok
untuk kultum atau khutbah di bulan Ramadhan.

Anda mungkin juga menyukai