Anda di halaman 1dari 4

Dosen pengampu : H. Mawardi, Lc, M.

Hj. Ibanah Suhrowardiyah Shiam Mubarokah, S.Th. I, M. A


2.1Pengertian Zakat dalam Al-Qur’an
Zakat secara bahasa mempunyai beberapa makna yaitu; suci, subur,
berkat dan berkembang. Sedangkan zakat secara istilah adalah harta
tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah
mencapai syarat yang telah di tetapkan . Dinamakan zakat, karena
didalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah dan untuk
membersihkan jiwa.
Zakat terbagi menjadi dua yaitu; zakat mal dan zakat fitrah, zakat mal
adalah mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki seseorang karena
sudah mencapai nishab (batasan jumlah harta) dan haul (batasan waktu
memiliki harta) sesuai dengan ketentuan syariat islam. Zakat fitrah
adalah zakat yang diwajibkan oleh setiap muslim yang dilakukan pada
bulan ramadhan hingga menjelang sholat idul fitri. Zakat merupakan
rukun islam yang ketiga, yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim.

Dasar hukum kewajiban untuk berzakat dapat dilihat dalam al-qur’an


dan hadits berdasarkan ijmak ulama’. Kewajiban berzakat dalam al-
qur’an terdapat beberapa ayat yang menunjukkan kewajiban zakat
diantaranya adalah Dasar hukum kewajiban berzakat.

Adapun pembahasan zakat secara meluas itu sudah bnyak dijelaskan


dikitab kitab fiqih, sedangkan saya disini hanya mengulas kewajiban
zakat dengan langkah-langkah tafsir tematik saja dalam artian hanya
membahas dalil kewajiban zakat dalam al al quran.
1
2.2Ayat-ayat yang menjelaskan Zakat dalam Al-Qur’an
Kewajiban berzakat dalam al-qur’an terdapat beberapa ayat yang
menunjukkan kewajiban zakat diantaranya adalah :
1. Surah Al-Baqarah ayat 43 yang berbunyi;

ِ ِ َّ ‫الز َك اةَ و ار َك ع وا م ع‬
َّ ‫الص اَل ةَ َو آتُوا‬ ِ‫و َأق‬
َ‫الر اك ع ني‬ ََ ُ ْ َ َّ ‫يم وا‬
ُ َ
Artinya : “Dan dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat dan ruku'lah
bersama orang-orang yang ruku'.”
2. Surah at-Taubah ayat 103

6ۖ ‫ص ِّل َع لَ ْي ِه ْم‬ ‫خ ْذ ِم ن َأم و ا هِلِ م ص َد قَ ةً تُطَ ِّه ر ه م و ُت َز ِّك ِ هِب‬


َ ‫يه ْم َ ا َو‬ َ ُُْ َ ْ َْ ْ ُ
ِ ِ
ٌ ‫ َو اللَّ هُ مَس‬6ۗ ‫ك َس َك ٌن هَلُ ْم‬
ٌ‫يع َع ل يم‬ َ ‫ِإ َّن‬
َ َ‫ص اَل ت‬

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan


zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.

2.3Penafsiran ayat-ayat tentang Zakat dalam Al-Qur’an

2
1. Dalam QS.al-Baqarah: 43
Dapat diketahui bahwa zakat disandingkan dengan shalat.
Quraish Shihab menafsirkan makna tersebut yaitu; sholat
melambangkan hubungan dengan Sang Pencipta sedangkan zakat
hubungan baik antara sesama.
Pada ayat tersebut Quraish Shihab menjelaskan bahwa (‫أقيموا‬
‫)الصالة‬  yaitu laksanakanlah shalat dengan sempurna untuk memenuhi
rukun dan syaratnya secara bersinambung dan (‫اة‬66‫وا الَ ّزك‬66ُ‫)ءات‬ yaitu
tunaikanlah zakat dengan sempurna tanpa mengurangi dan
menangguhkan serta sampaikan dengan baik kepada yang berhak
menerimanya. Kemudian beliau menjelaskan tentang makna (
6‫)أقيموا‬ dan (‫)ءاتوا‬ di atas, dapat dipahami dari makna melakukan sesuatu
dengan sempurna.
Dua kewajiban pokok itu merupakan pertanda hubungan
harmonis, shalat untuk hubungan baik dengan Allah SWT dan zakat
adalah pertanda hubungan harmonis dengan sesama manusia.
Keduanya ditekankan, sedangkan kewajiban lainnya dicakup  oleh
penutup ayat ini, yaitu rukuklah bersama orang-orang yang
ruku’; dalam arti tunduk dan taatlah pada ketentuan-ketentuan Allah
sebagaimana dan bersama orang-orang yang taat dan tunduk.

2. Dalam QS.at-Attaubah : 103


Dalam tafsir al-Misbah, Quroisyh Shihab menjelaskan bahwa
mereka yang mengakui dosanya sewajarnya dibersihkan dari noda,
karena sebab utama ketidak ikutan mereka ketempat tujuannya adalah

3
ingin bersenang-senang dengan harta yang mereka miliki, atau
disebabkan karena hartalah yang menghalangi mereka berangkat,
maka ayat ini memberi tuntunan tentang cara membersihkan diri dan
untuk itu Allah swt memerintahkan Nabi saw. Mengambil harta benda
mereka untuk disedekahkan kepada yang berhak. Sebagaimana juga
dijelaskan oleh Hamka tentang kreteria harta yang akan dizakatkan,
tentunya harta yang baik dari kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai