Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Irwan Budyarsana


……………………………………..............

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041950471


………………………………………..........

Kode/NamaMataKuliah :ADPU4332/Hukum Administrasi Negara


………………………………………………

Kode/NamaUPBJJ : UPBJJ:86/Ambon
………………………………………………

MasaUjian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
ACEH UTARA - Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib dinilai telah melakukan perbuatan
melawan hukum, yakni dengan telah memberikan izin kepada salah seorang komisioner Komisi
Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara yang berstatus sebagai PNS. Pasalnya izin atau
rekomendasi berhenti sementara ditanda tangani usai dirinya melantik komisioner tersebut.
“Ini bisa dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum oleh Penguasa (Onrechtmatige
Overheidsdaad). Hal ini tertera dalam pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sebab
bupati dinilai telah melanggar aturan dengan memberikan izin di luar aturan yang berlaku,”ungkap
Direktur LSM Rincong Aceh, Zainal Abidin Badar, Selasa (7/8).
Ia menjelaskan pada Pasal 1365 KUHPer berbunyi tiap perbuatan melanggar hukum yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Ada lima unsur yang terpenuhi dari kebijakan yang
dilakukan Bupati Aceh Utara. Yakni adanya perbuatan, perbuatan itu melawan hukum, adanya
kerugian, adanya kesalahan, adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum
dengan akibat yang ditimbulkan.
“Kalau kami lihat dari pasal tersebut sudah jelas, yakni perbuatannya adalah telah menandatangi
usulan izin dari PNS yang menjadi komisioner KIP. Kenapa penandatanganan dilakukan setelah
pelantikan, selain itu sesuai aturan KPU, izin harus dari awal saat si PNS mendaftar sebagai
calon,” tegas Jimbron panggilan akrabnya.
Selanjutnya, ada pihak yang dirugikan atas perbuatannya tersebut, serta sudah mengetahui kalau
bawahannya tanpa izin tetap melakukan pelantikan. Termasuk adanya hubungan sebab akibat dari
perbuatan yang dilakukan oleh Bupati Aceh Utara.
“Kami menilai kalau perbuatan yang dilakukan Bupati Aceh Utara adalah perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh penguasa. Sebab dirinya sudah mengetahui kalau bawahannya itu
belum mengantongi izin. Apalagi selama mengikuti proses seleksi, dirinya dapat dikatakan
melanggar disiplin dengan tidak masuk kerja,” ungkap Dosen Unimal itu.
Bukan itu saja, selain aturan KPU, bupati juga harus melihat aturan lain apa ada yang dilanggar
sebelum melakukan hal tersebut. Baik itu aturan yang mengatur tentang ASN dan lainnya
termasuk masa kerja dari PNS yang menjadi komisoner tersebut.
"Dengan pelantikan tersebut, bupati telah memberikan ruang proses seleksi secara tidak fair dan
adil, serta memberikan contoh yang tidak baik bagi para birokrat di Aceh Utara untuk tidak taat
dan patuh dengan hukum," ujarnya. Seharusnya sebagai Kepala Daerah/Pemerintahan Bupati
dalam menjalankan roda pemerintahan harus taat dan patuh menjalankan kebijakan good
government dan clean governance.

Salinan ini telah tayang di https://www.ajnn.net/news/bupati-aceh-utara-dinilai-lakukan-


perbuatan-melawan-hukum/index.html

1 Berdasarkan artikel diatas menurut analisis saudara berikan penjelasan atas kasus tersebut berdasar
ketentuan Pasal 1365 KUHPER!

Pada kasus diatas Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib telah melakukan perbuatan melawan
hukum, yakni dengan telah memberikan izin kepada salah seorang komisioner Komisi Independen
Pemilihan (KIP) Aceh Utara yang berstatus sebagai PNS. Pasalnya izin atau rekomendasi berhenti
sementara ditanda tangani usai dirinya melantik komisioner tersebut.
Hal ini tertera dalam pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sebab bupati telah melanggar
aturan dengan memberikan izin di luar aturan yang berlaku. Pasal 1365 KUHPer berbunyi tiap
perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. antara perbuatan melawan
hukum dengan akibat yang ditimbulkan. Terdapat lima unsur yang terpenuhi dari kebijakan yang
dilakukan Bupati Aceh Utara, yakni adanya perbuatan, perbuatan itu melawan hukum, adanya
kerugian, adanya kesalahan, adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum dengan
akibat yang ditimbulkan.
Pada perbuatan melawan hukum berdasarkan kasus diatas, yang dilakukan oleh subjek hukum
perdata, penanganan menggunakan ketentuan dalam KUHPER yaitu pasal 1365. Dalam peraturan
KUHPER tersebut, tidak dibedakan subjek hukum pelaku, apakah subjek hukum pelaku merupakan
badan publik atau subjek hukum perdata biasa. Pada pokoknya setiap subjek hukum yang
mengakibatkan munculnya kerugian bagi pihak lain menjadi kewajiban baginya untuk bertangung
jawab terhadap segala kerugian yang timbul dan diderita pihak lain. Negara atau pemerintah dalam
kedudukannya sebagai subjek hukum public dianggap sebagai subjek hukum pula. Apabila negara
melakukan Tindakan yang mengakibatkan kerugian bagi warganya, kepada negara juga dimintakan
pertanggungjawaban serta wajib ganti rugi atas segala kerugian yang diderita warganya sebagai akibat
Tindakan negara tersebut.

2 Klasifikasi dari pada onrechtmatige overheids daad adalah :


1. Perbuatan melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatige overheids daad)
Ukuran yang digunakan oleh Makamah Agung RI (MARI) tentang Tindakan negara yang
melanggar / melawan hukum adalah apa yang dilakukan pemerintah tersebut dikatakan
sebagai “perbuatan sewenang-wenang dari pemerintah atau merupakan tindakan yang tidak
cukup anasir kepentingan umum”.
2. Perbuatan melawan undang-undang (onwetmatige daad)
Merupakan perbuatan pemerintah yang nyata-nyata telah melanggar peraturan atau
peundangan, baik secara materii maupun formil.
3. Perbuatan yang tidak tepat (onjuist)
Merupakan perbuatan pemerintah atau negara yang diartikan sebagai ketidaktepatan suatu
perbuatan atau keputusan dari administrasi negara. Ketidaktepatan ini bisa saja terjadi akibat
perbedaan interpretasi atas bunyi peraturan atau kelemahan dasar pertimbangan yang
digunakan.
4. Perbuatan yang tidak bermanfaat (ondoelmatige)
Dalam beberapa hal Tindakan yang dilakukan oleh negara yang direpresentasikan oleh
pemerintah juga dapat dianggap sebagai perbuatan yang bersifat sewenang-wenang manakala
Tindakan atau perbuatan yang dilakukan ternyata tidak bermanfaat. Tindakan tersebut
merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh pemerintah tetapi perbuatan tersebut tidak
atau kurang memberikan kegunaan yang langsung bagi kesejahteraan warga masyarakat.
Perbuatan demikian dapat dianggap sebagai perbuatan yang sewenang-wenang.
5. Perbuatan yang menyalahgunakan wewenang (detourne ment de pouvoir)
Pemerintah juga dianggap melakukan perbuatan sewenang-wenang manakala perbuatan
tersebut telah keluar dari tujuan asli sebagaimana diatur dalam kategori yang
menyalahgunakan wewenang.

3 Pada contoh kasus diatas termasuk klasifikasi perbuatan pemerintah yang melanggar hukum yaitu
Perbuatan melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatige overheids daad) sebab pada kasus diatas
Bupati Aceh Utara sudah mengetahui jika bawahannya itu belum mengantongi izin. Apalagi selama
mengikuti proses seleksi, dirinya dapat dikatakan melanggar disiplin dengan tidak masuk kerja. Selain
itu pada kasus diatas juga termasuk perbuatan melawan undang-undang (onwetmatige daad) yaitu
peraturan yang mengatur tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan lainnya termasuk masa kerja dari
PNS yang menjadi komisoner tersebut. Dengan pelantikan tersebut, bupati telah memberikan ruang
proses seleksi secara tidak fair dan adil sehingga termasuk tidak taat dan patuh dengan hukum.

Anda mungkin juga menyukai