0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Paragraf menjelaskan langkah-langkah untuk mengatasi miskonsepsi siswa tentang tumbuhan dan hewan, termasuk guru mengetahui konsep yang masih menjadi miskonsepsi, memberikan strategi pembelajaran aktif untuk mengidentifikasi miskonsepsi, membuat proposisi konsep, memberikan pengamatan langsung, dan menyatakan kembali definisi konsep.
Paragraf menjelaskan langkah-langkah untuk mengatasi miskonsepsi siswa tentang tumbuhan dan hewan, termasuk guru mengetahui konsep yang masih menjadi miskonsepsi, memberikan strategi pembelajaran aktif untuk mengidentifikasi miskonsepsi, membuat proposisi konsep, memberikan pengamatan langsung, dan menyatakan kembali definisi konsep.
Paragraf menjelaskan langkah-langkah untuk mengatasi miskonsepsi siswa tentang tumbuhan dan hewan, termasuk guru mengetahui konsep yang masih menjadi miskonsepsi, memberikan strategi pembelajaran aktif untuk mengidentifikasi miskonsepsi, membuat proposisi konsep, memberikan pengamatan langsung, dan menyatakan kembali definisi konsep.
2.4 Langkah-Langkah dalam Pemecahan Kesulitan atau Miskonsepsi pada “Tumbuhan
dan Hewan” Salah satu masalah dalam proses pembelajaran IPA yaitu adanya kesalahan dalam pemahaman konsep atau miskonsepsi sehingga diperlukan upaya yang dapat mengurangi permasalahan tersebut. Salah satu cara yang dapat diupayakan yaitu dengan mendukung dan mengembangkan peserta didik menjadi lebih kreatif dan memiliki keterampilan dalam berkomunikasi juga keterampilan dalam memecahkan masalah. Keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa berkaitan dengan penalaran verbal-numerik, pemikiran secara abstrak, mengingat informasi sesuai dengan keabsahan data (Cetinkaya, 2014). Pengembangan keterampilan peserta didik dapat melalui berbagai inovasi dalam pembelajaran salah satunya dengan menggunakan model yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik juga sesuai dengan yang diharapkan oleh pengajar. Salah satu model yang sesuai untuk meningkatkan daya kreatif peserta didik yang diharapkan dapat mengurangi miskonsepsi pada pembelajaran IPA yaitu dengan model creative problem solving. Herlawan & Hadija (2017) mengatakan bahwa model creative problem solving juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam membangun sendiri pengetahuannya dan mengembangkan pikiran dalam memahami masalah, menyelesaikan masalah, dan menjawab masalah secara sendiri, berdiskusi dalam kelompok dan menyalurkan pendapat secara optimal. Danties dalam Mayasari, Halim, & Suhrawandi (2013) bahwa model creative problem solving menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran sehingga model ini mampu membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Adapun langkah-langah dalam mengatasi miskonsepsi antara lain : a. Guru harus mengetahui konsep apa saja yang masih menjadi miskonsepsi pada siswa b. Dikarenakan miskonsepsi pada setiap siswa berbeda, maka diperlukan strategi atau metode pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa secara aktif, sehingga melalui keaktifan siswa, guru dapat mengetahui apakah masih terjadi miskonsepsi pada diri siswa atau tidak. c. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, guru hendaknya membuat beberapa proposisi utama terlebih dahulu untuk diberikan kepada siswa ketika proses pembelajaran agar memudahkan siswa ketika menyusun peta konsep. d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan langsung terhadap miskonsepsi sebagai pengalaman baru sehingga siswa dapat mengerti informasi yang sebenarnya. e. Guru menegaskan hipotesis, nama konsep dan menyatakan kembali definisi konsep sesuai dengan ciri-ciri yang esensial.
Proposal penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 2 Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi