MODUL SESI 10
MENGANALISIS DAN MENDEFINISIKAN ISTILAH PENYAKIT, TINDAKAN PADA
GANGGUAN JIWA
DISUSUN OLEH
DEASY ROSMALA DEWI, SKM, MKES
PSIKOLOGI
Beda dengan studi psikologi abnormal dan terapi prilaku yang berada di luar normal
dan detrimental (merusak atau mengganggu ) terhadap lingkungan sosialnya. Prilaku
maladaptive berkisar dari seringnya tidak mampu meng-coping (mengatasi) stress, aksi
bizarre (aneh, ajaib, ganjil) dan keyakinan, sampai penarikan diri secara total. Psikologist
klinis (Clinical Psychologist) (sigh-KALL-oh-jist) adalah spesialis pengevaluasian dan terapi
pasien gangguan mental dan emosional.
All social interactions pose some problems for some people. Theses problems are not
necessarily abnormal. One means of judging if behavior is abnormal is to compare one
persons behavior with others in the community. Also, if a person’s behavior interferes with
the activities of daily living it is often considered abnormal).
PSIKIATRI
(PSYCHIATRY)
Psychiatry
Profesi kesehatan lain juga memiliki area spesial dalam mengasuh pasien dengan
penyakit mental.
Contoh:
Perawat psychiatric (sigh-kee-AT-rik) dan petugas sosial psychiatric.
PSIKOLOGIST
Ahli psikologist klinis terlatih untuk melaksanakan test evaluasi segala aspek kesehatan
mental dan intelegensi seseorang pasien.
Adalah kemampuan untuk memahami konsep dan mengerti alasan dasarnya. Memang
banyak kesimpangsiuran terkait definisi intelligensia. Banyak orang memanfaatkan istilah
tersebut sebagai nilai derajat pengetahuan. Penggunaan meluas tes IQ mengarah ke ide
bahwa intelligence merupakan peringkat kualitas tunggal.
Banyak ilmuwan lebih memilih untuk membagi intelligence menjadi beberapa faktor.
- Sebagian lain memperdebatkan bahwa ada faktor umum intelligence yang hadir
membangun 7 (tujuh) kemampuan khusus: (1) memahami arti kata-kata, (2) lancar
menggunakan kata, (3) bekerja dengan memanfaatkan angka, (4) mengvisualisasi
benda-benda dalam space (tempat), (5) memori, (6) laju persepsi, dan (7)
kemampuan reasoning (memberi alasan) .
- Sebagian peneliti lebih maju, membagi intelligence ke dalam lebih dari 100 faktor
yang berbeda-beda.
- social intelligence: coping (menguasai, menanggulangi) dengan alasan dan bijak yang
berhubungan dengan kemanusiaan.
Kepribadian (personality) berperan penting dalam tipe inteligensia yang terakhir ini.
Apapun definisinya, intelligence meningkat sesuai peningkatan usia sampai usia sekitar 6
tahun, dan terus stabil. IQ sesuai ukuran test intelligence terus meningkat sampai usia sekitar
26 tahun, akan terus menetap sampai usia 40 tahunan , baru kemudian menurun (penurunan
muncul lebih kemudian pada orang-orang yang bidang kerjanya memerlukan kemampuan
intelektual tinggi).
Peran heriditer pada inteligensia banyak diperdebatkan, namun tidak diragukan bahwa
inteligensia diturunkan seperti pada kejadian tinggi badan seseorang. Faktor lingkungan
berperan penting seperti juga kondisi kesehatan fisik dan kepribadian. Orang tua yang
inteligen umumnya menurunkannya ke
anak keturunannya, namun demikian walau di dalam satu keluarga, bisa saja intelegensia
seorang anak lebih dari anak yang lain.
Anak yang diadopsi dari latar belakang sosial yang kurang maju, walau memiliki IQ lebih
dekat ke orang tua biologisnya daripada orang tua asuhnya, terkadang memiliki skor lebih
tinggi dibanding dengan yang diasuh oleh orang tua biologisnya.
Apakah ras manusia tertentu lebih inteligen dari ras yang lain tidak diketahui dengan pasti,
mengingat banyak faktor yang berkaitan dengan kultur budaya, kesehatan lingkungan yang
harus dipertim-bangkan.
Orang dari Negara yang berbeda sering bisa menonjol di bidang olah raga tertentu, aktivitas
seni dan okupasi, namun demikian alasan ini masih menjadi tanda-tanya.
Pada yang retardasi mental ada yang intelegensianya sangat ektrim (berdasarkan IQ-nya) dan
melebihi >140. Yang terakhir sering sangat sukses dalam hidupnya, namun juga tidak selalu.
Kepribadian dan penyesuaian sosial dirinya tetap berperan penting.
Tipe Tes-Tes:
Wechsler Tests: yang paling banyak digunakan. Memiliki 2 (dua) versi dasar: WAIS
(Wechsler Adult Intelligence Scale) dan Wechler Intelligence Scale for Children. (MISC).
Masing-masing dibagi menjadi seksi verbal dan seksi performance, yang bisa dimanfaatkan
secara terpisah atau dikombinasi untuk menghasilkan skor menyeluruh. Seksi verbal untuk
mengukur keterampilan berbahasa, meliputi pengukuran vocab, pengetahuan umum, alasan
verbal, memori verbal.
Pada seksi performance tes bisa dimanfaatkan secara terpisah bagi orang yang
bermasalah dengan bahasa. Pada sense ini mereka mengukur kemampuan dasar intelektual ;
tes verbal mengu- kur yang terlibat dengan budaya karena tesnya adalah keterampilan
yang memaparkan latar bela- kang sosialnya.
Ini adalah hasil revisi dari versi studi antara bentuk tes intelegensia yang terkuno,
yang disusun oleh Alfred Binet (Perancis) (1857-1911). Masih digunakan utamanya untuk
mengukur kemampuan scholastic (pembelajaran) .
Tes-tes Lain:
Banyak tes tersusun untuk mengukur satu aspek khusus dari intelegensia.
Goodenough-Harris tes mengassess penampilan dengan menanya seorang anak untuk
menggambar manusia; scoring (penilaian) berdasarkan bagaimana hasil gambar terkait tubuh,
proporsi dan baju yang dikenakan.
Pemanfaatannya
Tests used for detecting deficiencies in movement or coordination due to brain damage:
- Bender-Gestalt Test (draw certain geometric designs)
GANGGUAN PSIKIATRIK
Ide Sigmund Freud’s berperan penting dalam upaya untuk mengerti berbagai
tipe gangguan psikiatrik. Frued percaya bahwa kepribadian terbentuk dari 3 (tiga)
bagian utama:
- id,
- ego dan
- super-ego
FREUDIAN THEORY
(TEORI FREUD)
(Freud, Sigmund (1856-1939): neurologist dari dari Venesia, pendiri cabang ilmu
psychiatry: psychoanalysis, juga terkenal sebagai penemu arti unconscious (di bawah sadar,
tidak sadar)
Menurut Freud konflik berasal dari masa kanak-kanak yang terus hadir sampai orang
terkait dewasa.
id
id: mewakili instinct di luar kesadaran dan energy psikik yang hadir saat lahir dan
seterusnya
Id: membangkitkan basic drive: kebutuhan dasar, berjalan sesuai prinsip senang, mencari
penghargaan tanpa memperhatikan situasi.
id: dipercaya pre-dominant pada cara piker infant (bayi) dan pada pasien
gangguan
mental akan termanifestasi dalam aksi yang tidak terkendali.
ego
superego
super-ego adalah:
Rasa dosa, adalah contoh: timbul dari prilaku dan pikiran yang tidak setara dengan
standards superego.
Freud berpendapat: bahwa gangguan psychologis muncul apabila kedua atau lebih
dari dua kepentingan tersebut konflik.
Contoh:
Seorang yang menghadapi penyakit berat dapat saja mengelak kenyataan keadaan saat
kini atau yang mendatang → tidak percaya diagnosisnya, tidak mau diperiksa, tidak
mau minum obat, atau malah mengacuhkan gejala-gejala yang timbul.
Semua orang menfaatkan mekanisme pertahanan ini untuk menyesuaikan diri dengan
masalah yang sulit, ultilisasinya bisa dianggap: normal atau tidak normal. Apabila
pemanfaatannya menjadi konstruktif atau malah destruktif.
Definisi legal tentang gangguan mental adalah “impaired judgment and lack of self control”.
- neurosis: penyakit mental yang lebih ringan, hasil tes realitas tidak nyata ada
gangguan, dan gejala psikotik tidak ada.
Jenis gangguan psikiatrik yang dirinci pada pustaka: Davi-Ellen Chabner,B.A., M.A.T.
The Language of Medicine (A Wrte-in text Explaining Medical Terms, 2nd. Ed. W.B.
Saunders Company. Philadelphia. London. Toronto) adalah:
Major depression meliputi severe dysphoric mood (yakni: sedih, irritable = mudah
marah , khawatir, discouragemnent = putus asa) Gejala lain adalah: tidak nafsu makan,
turun berat badan, gangguan tidur: insomnia, hyposomnia, pikiran tentang kematian,
bunuh diri, lambat dalam memutuskan dan berpikir, serta kelelahan. Bisa juga disertai:
tampilan psykotik: delusi, halusinasi.
Involutional melancholia: kondisi depresif yang timbul pada usia pertengahn atau
usia lanjut (involutional period). Pasien seringnya sangat depress dan pre-occupied
(menyibukkan diri) dengan rasa dosa yang berlebih atau tidak tepat. Simtoma menonjol
adalah adanya penurunan berat badan dan insomnia.
Cyclothymic disorder: (cycle/o- = cycle; thymic = mind) suatu kondisi dengan tanda
khas adanya periode-periode manic dan depressive, namun tidak seberat atau selama seperti
pada episode penyakit manic dan depressive. Tampilan psychotic yang ada pada
manic depressive, tidak ada pada gangguan cyclothymic.
Anxiety Disorders
Tanda khas pada gangguan ini adalah: ketegangan yang tidak menyenangkan, sedih,
perasaan was-was. Contoh: phobias dan status ansietas.
Phobias adalah rasa takut irasional yang berkaitan dengan tipe stimuli atau situasi khusus.
Orang yang phobic umumnya akan menghindar objek yang menimbulkan rasa takut. Phobia
yang umum adalah;
Social phobia = takut pada situasi bahwa dirinya terbuka di antara orang banyak.
Generalized anxiety disorder: disertai tanda khas persistent anxiety lebih dari
sekurang-kurangnya 1 bulan. Paisen disertai simtoma: apprehension (keprihatinan,
ketakutan), fear-fulness (rasa takut), motor tension (jitterness = gugup, trembling =
menggigil , eyelid twitch = mata kedutan) keringat banyak, mulut kering dan dizziness =
pusing, puyeng.
Post traumatic stress: satu kondisi pasien dengan anxietas yang berkaitan dengan
pengalaman yang terdahulu (re-experiencing) (melalui peringatan kembali, mimpi, assosiasi)
dari trauma serius yang pernah dialami dalam masa hidupnya. Simtoma khas: timbulnya
gangguan memori, rasa dosa bisa survive sedang yang lain tidak, menghindari aktivitas yang
mengingatkan kembali trauma yang pernah dialami.
Somatoform disorders
Gejala gangguan fisik akibat ekspresi konflik mental. Simtoma fisik yang timbul
tidak cukup untuk bisa menjelaskan adanya: gangguan, atau cedera, dan bukan sesuatu
efek samping dari obat atau alkohol.
Contoh: Simtoma somatoform:
GE (tanda-tanda: sakit perut,mual, muntah, diare);
Cardiovascular ( sakit angina pectoris, palpitasi),
Hilangnya fungsi sebagian tubuh: sulit menelan, hilang suara, tuli,buta
atau
paralisis.
Gangguan konversi: hysterical neurosis, conversion type, hilangnya fungsi bagian tubuh.
Pasien umumnya merasa takut namun tidak menyadari adanya konflik yang mengancam
untuk
membebaskan diri dari repression (a defense mechanism), yang orangnya membuang semua
idea yang tidak diterima atau impulses dari kesadarannya, namun energi yang berkaitan
dengan konflik tersebut dialami sebagai simtoma fisik. Simtoma konversi, dalam kenyataan,
memungkinkan individual terkait untuk menghindar dari konflik dan memperoleh tunjangan
dari lingkungan sekitarnya .
Contoh: seorang dengan repressed anger dan keinginan untuk menusuk anggota
keluarga dekatnya bisa mendadak mengalami paralysis dan anxietas terkait kesehatannya.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
22
Hypochondriasis (hypochondrial neurosis) gangguan somatoform dengan gejala pegal-
pegal, rasa sakit, dan discomforts (tidak nyaman). Rasa takut irasional dan anxietas ter-
hadap kesehatannya senantiasa menghantuinya.
issociative Disorders
Dulu dikenal sebagai hysterical neurosis atau dissociation type, melibatkan simtoma
mental yang seperti simtoma physical somatoform, menutupi rasa sakit dan anxietas
konflik yang tidak disadari.
Contoh: psychogenic amnesia (ketidak mampuan mengingat informasi pribadi yang
penting), psychogenic fugue (mendadak pergi dari rumah atau tempat kerja, disertai
amnesia), multiple personality yang timbul di dalam dirinya sebagai dua atau lebih dari dua
personalitas yang berbeda (digambarkan dalam literature terkenal: Dr. Jekyll and Mr.Hyde).
sychosexual Disorders
Gangguan pervesions sexual (deviasi dari normal) atau kondisi identitas sexual
psykologis pasien berbeda dengan anatomic seknya (gender identity).
Contoh:
Transsexualism: - keinginan merubah jenis seknya. Ada yang diterapi melalui operasi,
hormone terapi yang intensif dan psikoterapi.
Voyeurism: keinginan abnormal untuk mengintip organ sek atau aksi seksual.
Sexual masochism: mencapai kepuaan seksual dari penderitaan fisik atau kepuasan
psychis.
Sexual sadism: mencapai kepuasan seksual melalui siksaan sakit fisik atau
psychologik.
Personality Disorders
Pola prilaku sepanjang hidupnya, yang diterima individu namun membuat konflik
dengan orang lain yang berinteraksi dengannya.
Contoh:
- Schizoid: emosi sangat dingin dan aloof (sikap menyendiri); tak acuh terhadap
pujian atau kritikan, ataupun terhadap perasaan orang lain, temannya sedikit
- Antisocial: tidak ada loyalitas atau memperhatikan orang lain, dan tidak
memiliki
standard moral; beraksi hanya untuk memenuhi kepuasannya serta
impulsesnya (gerak atau desakan hatinya); tidak tolerans terhadap
frustasi dan menyalahkan orang lain bila ia sendiri yang salah.
Ini adalah gangguan mental yang disebabkan oleh atau berkaitan dengan penyakit, di
antara stroke atau tumor yang menyerang otak.
Delirium:
Gangguan tercetus sebagai: disorientasi, mental cloudiness, garbled thinking
(dreamlike atau nightmarish), visual hallucinations (false sensory perceptions), dan
emosi abnormal dan mood (swinging from apathy to rage or sudden panic). Penyebab
terumum adalah cedera kepala, demam dan intoxikasi obat atau withdrawal, namun
bisa juga timbul bersama berbagai gejala infeksi, disfungsi kelenjar, dan keracunan.
Delirium tremens adalah kondisi yang timbul akibat withdrawal setelah
penggunaan lama atau ingesti alcohol.
Dementia:
Sindrom dengan gejala khas kehilangan memori dan intelegensia. Pasien
bisa sulit belajar, mengerti, kalkulasi, reasoning, dan memecahkan masalah, dan bisa
kehilangan kemampuan untuk memutuskan judgments. Sebab terumum adalah:
kehilangan suplei darah otak akibat penyempitan pembuluh darah (arteriosclerosis)
atau bekuan darah. Senile dementia timbul saat ada kehilangan atau atropi progresif
sel-sel lapisan bagian luar (gray matter) di otak (karena manula).
Schizophrenic Disorders
Schizophrenia:
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 12 /
22
Adalah gangguan psikotik mayor dengan tanda khas penarikan diri dari
realitas ke dunia yang dalam dari pemikiran dan perasaan yang disorganized (kacau).
Sebagian simtoma yang bisa hadir pada pasien terkait adalah: bizarre delusions
(khayalan ganjil tanpa basis fakta yang nyata), dan halusinasi pendengran yang
didengar pasien sebagai suara gaib. Simtoma lain adalah ilogical thinking dan bicara
yang incoherent (membingungkan)
Bisa juga ditandai dengan deterioration (kemerosotan, kemunduran) pasien dari
previous level of functioning (peringkat pengfungsian sebelumnya) pada area kerja
dan hubungan sosialnya.
Tipe schizophrenia:
- disorganized type: gejala bisa: frequent incoherence, indifferent or silly affect.
- catatonic type: ditandai khas dengan stupor catatonic (mute, dan tidak gerak atau
tidak bereaksi terhadap lingkungannya.
1.
aranoid Disorder
Pada gangguan ini, pasien dalam kondisi persistent delusions of presecution &
jealousy for at least 1 week duration (tidak seberat paranoid schizophrenic (thinking
is not incoherent) = chronic state of persecutory delusions, lasting about 6 months
(presecury = belum terjamin)
(delusions = angan-angan)
Chronic Alcoholism
Terjadi pada pasien yang mengkonsumsi alcohol berlebih dan untuk jangka waktu
panjang sehingga menjadi kencanduan (addiksi) (physical dependence on a habit)
dengan simtoma: - hallucination, amnesia dan paranoid,
- physical ailment (cirrhosis hepatis dan kerusakan otak)
yang menimbulkan Korsakoff’s psychosis (hilang ingatan dan confabulation = ngibul)
Pemberian obat tertentu secara periodic atau continue bisa menghasilkan kondisi
ketergantungan (dependence).
- Toleransi adalah efek menurun dari obat sehingga dosisnya harus ditingkatkan
agar
menghasilkan efek yang sama.
-Opioids: dihasilkan dari opium (madat, candu) dan bisa menghasilkan dependensi
fisik dan psikologik.
-Sedatives: Obat kelompok ini memberi efek melegakan dan tranquilizing. Bisa
menimbulkan ketergantungan fisik maupun psychis, dihasilkan oleh barbiturate (pentobarbital,
secobarbital dan amobarbital). Obat lain yang memberi efek mirip barbiturate
adalah: diazepam (Valium), chlordiazeposide (Librium) dan meprobamate
(Miltown, equanil). Tanda-tanda intoksikasi: rasa relax dan euphoria, ataxia,
confusion, disorientasi dan menurunkan reflexes. Prilaku psychotic bisa menyertai
withdrawal obat terkait pada seorang yang ketergantungan fisik.
-Cannabis (Marijuana): obat dan derivate kelompok ini berasal dari kembang dan
daun di ujung tanaman hemp plant. Efeknya bergantung dari kuantitas yang dikonsumsi
dan kekuatan substansi golongan ini yang digunakan. Secara normal marijuana
tidak menghasilkan ketergantungan fisik, namun bisa menimbulkan ketergan
tungan psychologis. Efek yang paling umum adalah: “dreamy” state, euphoria
dan disjoined speech, memori dan judgment impairment. Dosis tinggi (kera
cunan) bisa menimbu;lkan halusinasi, dan delusi atau drowsiness dan koma.
Keputusan menjadi salah, dan persecutory delusional idea-idea bisa ikut berkem
bang dan juga halusinasi visual dan auditory. Penghentian obat mendadak bisa
menimbulkan somnolence dan depresi dan, pada kasus-kasus tertentu → bunuh
diri.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 14 /
22
-Cocaine: merupakan obat stimulant yang menimbulkan euphoris dan halucinasi.
Asal dari daun pohon cocoa di Amerika Selatan dan telah digunakan oleh penduudk asli
Indian untuk meningkatkan ketahanan fisik. Cara pemberian dengan menghisap
atau IV, seringnya pengguna mengkombinasikan dengan obat-obat lain. Akan
menimbulkan ketergantungan psychological yang kuat, ketergantungan fisik,
toleransi dan simtoma withdrawal tidak timbul. Simtoma pengguna kronik ada
lah; persecutory delusions, anxietas, hallucination, diarrhea, nausa, anorexia dan
insomnia.
OPIOIDS CANNABIS
HALLUCINOGENS
- Barbiturate - Benzedine
- Diazepam - Dextroamphetamine
- Chlordiazepoxide - Phenmetrazine
- Meprobamate
Panduan bagi terminology dan klasifikasi terkait gangguan psikiatrik ada pada
Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV, 1994) terbitan American
Psychiatric Asssociation. DSM mengorganisasi gangguan mental ke dalam 14 kategori major
diagnostik gangguan mental.
2. Cognitive disorders
4. Dissociative disorders
Disorders in which severe emotional conflict is so repressed that a split in the personality
occurs; includes:
- amnesia (am-NEE-zee-ah) – loss of memory.
- multiple personality disorders (MULL-tih-pl per-son-AL-ih-tee dis-OR-der)
5. Eating disorders
6. Factitious disorders
8. Mood disorders
Characterized by instability in mood; includes:
- major depression with suicide potential
- mania (MAY-nee-ah) - extreme elation
- bipolar disorder (by-POHL-ar dis-OR-der) (BPD) – alternation between periode
of deep depression and mania.
9. Personality disorders
Inflexible or maladaptive behavior patterns that affect person’s ability to function in
society;
includes:
- paranoid personality disorder (PAIR-ah-noyd per-son-AL-ih-tee dis-OR-der)-
exaggerated feelings of persecution.
- narcissistic personality disorder (nar-sis-SIST-ik per-son-AL-ih-tee dis-OR-der):
exaggerated feelings of persecution.
- antisocial personality disorder (an-tih-SOH-shalo per-son-AL-ih-tee dis-OR-der)
behaviors that are against legal or social norms.
- passive aggressive personality (PASS-iv ah-GRESS-iv per-son-AL-ih-tee) –
indirect expression of hostility or anger.
10.
Schizophrenia
Mental disorders characterized by distortions of reality such as:
- delusions (dee-LOO-zhuns) – a false belief held even in the face of contrary
evidence.
- hallucinations (hah-loo-sih-NAY-shuns) – perceiving something that is not
there.
Mental disorders are sometimes more simply characterized by whether they are a
neuros-
is (noo-ROH-sis) or a psychosis (sigh-KOH-sis).
hallucination = false or unreal sensory perception as, for example, hearing voices when
none are present (khayalan, mimpi, maya)
labile = unstable; undergoing rapid emotional changes (tidak stabli, emosi cepat
berubah-ubah).
mutism = nonreactive state, stupor (membisu, tidak beraksi, diam seperti patung
atau stupa)
illusion = false or unreal sensory perception as, for example, hearing voices, when
none are present. (ilusi, khayalan, maya)
obsession = persistent idea, emotion, or urge (godaan, gangguan pikiran, emosi atau
keinginan, dorongan)
Psychotherapy:
Satu bentuk metode penanganan gangguan mental dengan cara mental daripada kimiawi
atau fisis. Meliputi: psychoanalysis, humanistic therapies, dan family and group therapy.
Psychoanalysis:
Satu metode untuk menggali pengalaman mental dan emosional yang lama ataupun yang
baru dari pasien, untuk membantu menentukan sumber masalah dan mengh ilangkan efek-
nya. Ini adalah sistem yang dikembangkan oleh Sigmund Freud yang mendorong pasien untuk
mendiskusikan pengalaman yang represed (menekan), painful (menyakitkan) atau
tersembunyi, dengan harapan untuk bisa mengelimenasi atau meminimalkan penyebab
permasalahannya.
Humanistic psychotherapy:
Pada metode ini therapist tidak menggali pengalaman pasien yang telah lewat.
Yang dilaksanakan adalah: dipercaya pasien mampu belajar bagaimana untuk menggunakan
sumber internalnya untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Terapist mengkreasi
suasana terapeutik yang akan membangun self-esteem (penghargaan diri) pasien dan
mendorong mereka untuk mendiskusikan masalahnya, dengan demikian akan memperoleh
insight (pengertian) bagaimana mengatasinya. terapi ini disebut sebagai : client-centered
atau non-directive psychotherapy.
Sering dipadankan sebagai solution focused. Pada metode ini, therapist akan
menempatkan emphasis minimal pada riwayat pasien yang telah lampau dan menekankan
dengan kuat pada kondisi pasiennya serta mendiskusikan tujuan dan kemudian mencari jalan
keluar untuk mencapainya.
C. Latihan
Tulislah istilah medis yang berkaitan dengan gangguan sychosexual
D. Kunci Jawaban
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 20 /
22
1. Transsexualism: - keinginan merubah jenis seknya. Ada yang diterapi melalui operasi,
hormone terapi yang intensif dan psikoterapi.
5. Voyeurism: keinginan abnormal untuk mengintip organ sek atau aksi seksual.
6. Sexual masochism: mencapai kepuaan seksual dari penderitaan fisik atau kepuasan
psychis.
7. Sexual sadism: mencapai kepuasan seksual melalui siksaan sakit fisik atau psychologik.
E. Daftar Pustaka
1. Betsy J. Shiland ,Medical Terminology And Anatomy For ICD-10 Coding, 2012
2. George l. Banay, an Introduction to Medical Terminology Greek and Latin
Derivations, 2010
3. Marie A Moisio, Medical Terminology for insurance and coding, Kentucky, 2010
(https://books.google.mw/books?id=HjYEikV_n6MC&printsec=copyright#v=onepag
e&q&f=false)
4. Pam Besser,Introduction to medical terminology,2010
5. Barbara l Gylys,Medical Terminology System, A body sistem approac, 2009
6. http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/tumed/article/viewFile/1262/783