Anda di halaman 1dari 11

AWAL MULA KASTA TERBENTUK

di ajukan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah sejarah asia selatan

Pengampu Mata Kuliah : Sri Ana Handayani/Guruh Prasetio S.pd,. M.pd

Di Susun oleh

Nama : Muhamad Afif Fahreza

Nim : 220210302045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “awal mula kasta
terbentuk” ini tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pengajar Sri Ana Handayani/Guruh
Prasetio S.pd,. M.pd pada mata kuliah asia selatan. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar Sri Ana


Handayani/Guruh Prasetio S.pd,. M.pd selaku dosen pada mata kuliah asia selatan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan yang sesuai
dengan bidang studi yang kami tempuh. Kami menyadari, bahwa laporan makalah
yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Jember 15 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH..................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
1.3 TUJUAN MAKALAH......................................................................................................
1.4 MANFAAT MAKALAH..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
2.1 Kedatangan Bangsa Arya Di Lembah Sungai Indus ......................................................
2.2 Penguwasaan Bangsa Drafida Oleh Bangsa Arya ............................................................
2.3 Pengolongan Status Sosial Berdasarkan Kasta ................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................


3.1 Kesimpulan dan saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kasta merupakan suatu sistem sosial dimana terdapat ketimpangan antara


satu sama lain istilah ini yang sering di ketahui Bersama namun apakah benar arti
dari kasta seperti itu, untuk mengetahui dengan pasti kita perlu Kembali ke awal
mula kasta ini terbentuk supaya kita dapat menyimpulkan definisi dari kasta
sampai asal usul terbentuknya

Meski mengundang kontroversi dan diskriminasi, masyarakat Hindu di


India mempertahankan keberadaan kasta atas nama agama. Di sisi lain, konsep
kasta yang nonegaliter tampak bertentangan dengan doktrin ajaran
Hindu vasudaiva katumbhakam ‘seisi bumi adalah saudara’. Lalu dari mana
muasal kepercayaan kasta yang hierarkis itu?

Dalam amatan Claude Meillassoux pada artikelnya Are there Castes in


India? (1973), kasta tak lain merupakan penyederhanaan kasar yang bersumber
dari tata kelola administrasi kolonial di India. Secara bahasa, kasta bukanlah kata
yang berasal dari India atau istilah dari agama Hindu, melainkan dari bahasa Latin
dan digunakan oleh orang-orang Portugis (Durrant, 2003 dan Pitt-Rivers, 1971).
Meillassoux menganggap kasta tidak benar-benar berasal dari tatanan sosial di
India. Istilah agama Hindu yang dekat dengan makna kasta adalah varṇa atau jati.
Penggunaan kata kasta, jati, dan varṇa seringkali disamakan. Padahal, ketiganya
merupakan konsep yang amat berbeda.

Meillassoux cenderung menggunakan istilah varṇa yang merujuk pada


konsep perserikatan atau pembagian kerja dalam tradisi Hindu.
Konsep varṇa tertulis dalam Yajurveda (XXX, 5) yang berbunyi, “Tuhan telah
menciptakan brahmanaa untuk pengetahuan, kesatria untuk perlindungan, waisya
untuk perdagangan, dan sudra untuk pekerjaan jasmani.”
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kami rumuskan permasalahan


yang akah dibahas antara lain

2.1 Kedatangan bangsa arya di sungai indus

2.2 Penyingkiran bangsa drafida oleh bangsa arya

2.3 Pengolongan status sosial

1.3 TUJUAN MAKALAH

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuanya adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui awal kedatangan bangsa arya


2. Memahami alasan bangsa drafida di singkirkan oleh bangsa arya
3. Dapat mempelajari pengolongan status sosial

1.4 MANFAAT MAKALAH

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan


yang relevan dengan pembelajaran mengenai kasta
2. Dapat meningkatkan ilmu dan pengetahuan baik bagi pembaca ataupun
penulis
3. Menambah wawasan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedatangan Bangsa Arya Di Lembah Sungai Indus

Diperkirakan sekitar 2000 dan 1000 tahun yang lalu, Bangsa Arya datang
dari wilayah utara India yang memisahkan diri dari kaum sebangsanya di Iran.
Bangsa Arya datang ke India melalui jurang – jurang di pegunungan “Hindu
Kush“. Bangsa Arya serumpun dengan bangsa – bangsa yang ada di Eropa seperti
bangsa Jerman, Romawi dan Yunani serta bangsa – bangsa lain di Asia. Mereka
tergolong dalam ras Indo Jerman. Kedatangan bangsa Arya pertama kali yaitu ke
Sungai Shindu yang saat itu masih subur. Disanalah terjadi pertemuan antara
Bangsa Arya dan Dravida selaku penghuni lama Sungai Shindu.

Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok baik dari warna


kulit, fisik, serta kehidupan keseharian. Bangsa Arya memiliki fisik yang
sempurna dengan kulit putih, berbadan tegap serta hidung yang melengkung
sedikit. Bangsa Arya unggul dalam hal peperangan, hal ini menjadikan Arya
mampu menaklukkan Dravida di India. Sedangkan Bangsa Dravida memiliki kulit
hitam dengan postur tubuh yang lebih pendek daripada Bangsa Arya. Berkat
pertemuan ini terjadi peleburan kebudayaan Dravida dan Arya yang membentuk
kebudayaan India yang kita ketahui di masa kini.

Kedatangan bangsa Arya di India sangat dimungkinkan terjadi


peperangan. Bangsa Arya adalah bangsa nomaden (pengembara). Mereka hidup
dengan beternak sehingga pada perkembangannya mereka sangat menjunjung
lembu dan kuda dalam agama Hindu, berbeda dengan Dravida yang
mengandalkan hidupnya dengan bercocok tanam di sekitar Sungai Shindu. Bangsa
Arya bisa dikatakan lebih primitif daripada Dravida karena bangsa Arya belum
mengenal patung – patung dewa sedangkan Dravida sudah mengenalnya.

Sistem yang di anut oleh orang-orang arya, mereka umumnya percaya


dengan alam lain, dimana para dewa berada di samping roh jahat. Orang-orang
arya Ketika memasuki india di duga menganut monoteisme, kepercayaan
monoteisme ini kemudian berkembang menjadi honoteisme

Para dewa pada saat itu belum di wujudkan dalam bentuk patung, atau
masih bersifat abstrak. Mereka merupakan personifikasi dari kekuatan-kekuatan
alam sebagai contoh : dewa surya yang melambangkan matahari atau dewa dewa
indra yang melambangkan hujan sedangkan roh jahat di sebut sebagai raksa oleh
bangsa arya
Adapun Ciri – Ciri Fisik Bangsa Arya dan Dravida sebagai berikut

Bangsa Dravida

 Berwarna kulit hitam


 Postur tubuh pendek
 Bentuk hidung pesek
 Berambut keriting dan berbola mata coklat
 Mendiami lembah sungai Indus
 Bangsa Dravida memiliki kemajuan dalam bidang pertanian,
sistem irigasi, hidup menetap, memiliki tata kota yang sudah
bagus, memiliki tingkat pegetahuan yang maju dan telah mengenal
tulisan dalam bentuk naskah
Bangsa Arya

 Berkulit putih
 Berpostur tubuh tinggi
 Hidung mancung
 Rambut pirang
 Bola mata biru
 Bangsa Arya berasal dari Asia Tengah yang menyebar di wilayah
Iran, Mesopotamia dan Eropa Selatan
 Bangsa Arya menyebar dari Iran melalui pegunungan Hindu Kush
dan berhasil sampai di Lembah Sungai Indus serta mendesak
bangsa Dravida
 Bangsa Arya bermata pencaharian penggembala, hidup nomaden,
menyukai perang dan hidup dari bangsa yang dikalahkan.
 Bangsa Arya mengenal kepercayaan brahmanisme atau pemuasan
nafsu.
2.2 Penguwasaan Bangsa Drafida Oleh Bangsa Arya

Peradaban awal di India berkembang di sekitar Sungai Indus. Sungai


Indus merupakan sungai besar yang mengalir di wilayah barat India yang
berbatasan dengan negara Pakistan. India kuno mempunyai peradaban yang
maju mulai dari 4000 tahun SM. Hal ini dibuktikan dengan penemuan
reruntuhan kota-kota besar di Lembah Sungai Indus yang berkembang sekitar
tahun 2500 SM. Diperkirakan ada pendukung dari terbentuknya peradaban
indus tersebut dan perkiraan tersebut sudah terbukti, ternyata pendukung dari
peradaban lembah sungai indus sendiri yaitu ada sebuah penduduk yang
tinggal di wilayah lembah sungai indus dan penduduk itu dinamakan Bangsa
Dravida, Bangsa ini dari dulu sudah dikenal sebagai Bangsa yang
menciptakan peradaban India kuno yang berpusat di sekitaran lembah sungai
Indus dan Gangga serta dua kota yang terkenal pada masa peradaban tersebut
yaitu Mohenjaro-Daro dan Harappa

Peradaban besar yang dibangun oleh bangsa Dravida tersebut kemudian


mendapat serangan dari sebuah bangsa pendatang, yang berasal dari dataran
Eropa, antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, dikenal dengan nama bangsa Arya.
Bangsa ini hidup secara nomaden dengan membawa budaya, bahasa, dan
kepercayaan yang telah mereka bangun di tempat asal mereka. Bangsa Arya
kemudian perlahan-lahan menyebar ke seluruh wilayah India membentuk sebuah
kebudayaan baru.

Bangsa Arya memiliki ciri-ciri fisik yang sangat bertentangan dengan


bangsa Dravida. Mereka memliki kulit yang cenderung putih, hidung mancung,
rambut lurus, badan yang tidak terlalu tegap, dan bibir tipis. Bangsa Arya
memiliki aturan pokok dalam sistem kemsayarakatan mereka, dikenal dengan
istilah varna, atau sistem kasta. Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan sistem
sosial yang selama ini dikenal dalam peradaban bangsa Dravida.

Bangsa Arya berhasil memperkenalkan konsep Brahma dalam sistem


kepercayaan di lembah Sungai Indus. Konsep ini berisi kepercayaan terhadap
kekuatan roh yang diwujudkan dalam bentuk dewa-dewa, yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan manusia di dunia. Dalam kepercayaan ini sistem kasta sangat
kental diprakekan, dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu kaum Brahmana yang diisi
oleh para pendeta, kaum Kstaria yang diisi oleh raja dan para tentara, kaum
Waisya yang diisi oleh para pedagang, dan kaum Sudra yang diisi oleh
masyarakat biasa. Sistem kasta ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial
masyarakat di India ketika itu.
Kebudayaan baru yang dibawa oleh bangsa Arya ke India tidak serta
mereta diterima begitu saja oleh masyarakat yang sebelumnya sudah tinggal di
sana. Pertempuran demi pertempuran dilakukan untuk mempertahankan
kebudayaan lama yang sebelumnya sudah berkembang sangat lama. Namun
bangsa Arya memiliki kekuatan dan pengetahuan lebih baik dibandingkan bangsa
Dravida, sehingga mereka dapat dengan cepat menghentikan peperangan, dan
mulai membangun pengaruh mereka dengan cepat ke seluruh penjuru India.
Ketika bangsa Arya berkuasa, kebudayaan di India berkembang sangat pesat,
seperti ilmu pengetahuan, teknologi, sistem sosial, dan karya sastra.

2.3 Pengolongan Status Sosial Berdasarkan Kasta

Pada awalnya, kasta merupakan penggolongan berdasarkan pekerjaan.


Namun kemudian menjadi status yang turun temurun. Setiap orang dilahirkan
dalam status sosial dari setiap kategori tidak dapat diubah hingga mereka
meninggal.

Istilah kasta bukan dari Bahasa India namun Portugis yang datang pertama
di India pada abad ke-16. Bangsa barat ini menyebutnya dengancastayang berarti
ras. Sedangkan orang India sendiri menyebut penggolongan itu dalam istilahjati,
untuk menyebut sistem struktur sosial turun-temurun di Asia selatan.
Saat ini, istilah kasta digunakan untuk menggambarkan masyarakat
bertingkat berdasarkan kelompok turun-temurun tidak hanya di Asia selatan,
tetapi juga di seluruh dunia. Mahatma Gandhi meskipun lahir dalam kasta
Kshatriya, namun menghabiskan sebagian besar hidupnya bekerja untuk
membawa kesetaraan bagi Dalit. Untuk mengangkatnya, ia
menamakanuntouchables Harijansyang berarti "anak-anak Tuhan".

Yang lain mungkin menyajikan penjelasan biologis tentang sistem


stratifikasi India, berdasarkan gagasan bahwa semua makhluk hidup mewarisi
seperangkat kualitas tertentu. Beberapa mewarisi kebijaksanaan dan kecerdasan,
beberapa mendapatkan kebanggaan dan gairah, dan yang lain terjebak dengan
sifat kurang beruntung

kesadaran berkasta timbul karena suku bangsa Arya merasa lebih superior,
khususnya secara kualitas fisik, dibanding pribadi yang mereka kalahkan.
Misalnya dalam ungkapan: "Si bedebah dan si kalah beresensi gelap, sedang si
penakluk beresensi terang". Bahkan timbul keyakinan di antara orang-orang Arya
bahwa manusia sejak lahir telah ditentukan kastanya. Bagi orang-orang Arya,
mereka tergolong dalam tiga kasta, yaitu: Brahmana, Ksatriya dan Waisya.
Sedangkan orang-orang pribumi dimasukkan dalam golongan Sudra. Menurut
kepercayaan orang-orang Arya, ketiga golongan di atas mengalami dwija (lahir
untuk kedua kali).
Istilah kasta identik dengan warna, dan karena ada empat kasta, maka disebut
caturwarna. Mereka adalah:
a. Brahmana, yaitu the priests (para pendeta)
b. Ksatriya, yakni the warriors and rulers (para prajurit dan penguasa).
C. Waisya, yaitu the farmers and traders (para petani dan pedagang, termasuk
perajin).
d. Sudra, yakni the labourers (para buruh).
Selain caturwarna, dijumpai golongan lain yang berada di luar kasta (out of caste/
outcast), yaitu golongan Paria, Pancama atau Candala. Golongan ini sering pula
disebut untouchable atau unseenable (pantang disentuh atau tidak boleh dilihat).
Mereka misalnya adalah penyapu jalan, pembersih kakus dan lain-lain.
Mengenai sistem pemerintahan orang-orang Arya, mula mula dari bentuk
masyarakat terkecil yang disebut kula (keluarga). Kemudian berkumpul menjadi
gramma (desa). Dari ini lalu bergabung menjadi jana (suku-suku bangsa) dan
bersatu membentuk visy. Kerajaan kesukuan ini dinamakan rasytra. Dalam
menjalankan pemerintahan, seorang raja kesukuan dibantu oleh dua dewan rakyat,
yaitu sabha (dewan kaum tua) dan samiti (dewan umum warga suku)

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan dan saran


jadi dapat di sumpulkan kasta berasal dari bangsa arya yang
merupakan bangsa pendatang yang pertama kali turun di kota Mohenjo-
Daro dan Harappa, pada awalnya kasta tidak serta merta terbentuk
begitu saja namun kasta ini lahir dari kekalahan bangsa drafida yang
merupakan bangsa asli dari lembah sungai indus karna kekalahan
inilah bangsa arya membuat sistem sosial dimana sistem ini
mengologkan antara satu sama lain berdasarkan kelahiran dan
menempatkan bangsa arya ke urutan atau peringkat paling awal,
dengan berkembangnya peradaban sistem ini terus di anut oleh
masyarakat hingga sekarang, Adapun saran yang bisa penulis
berikan Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah
ini harap bisa meluruskannya dan Untuk supaya bisa membaca kembali
literatur-literatur yang berkenaan dengan pembahasan ini sehingga
diharapkan akan bisa lebih menyempurnakan kembali pembahasan materi
dalam makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

Arta, K. S., Yasa, I. W. P., Modern461I, S. A. S. P. S., Yasa, W. P., & dilahirkan
di Karangasem, M. P. (2019). SEJARAH ASIA SELATAN Dari Praaksara Sampai
Modern. Penerbit Lakeisha.

Dinamika sejarah asia selatan, penulis Drs suwarno, M.si.

Septianingrum, Anisa. 2017. Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua.


Yogyakarta : Sociality.

Sudarsini, N. N. (2018). Kasta dan warna: sebuah kritik dalam masyarakat


egaliter. Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, 21(1).

Judul Artikel : Bangsa Dravida, Penduduk Pertama Peradaban Lembah


Sungai Indus
Link Artikel : https://www.viva.co.id/vstory/sejarah-vstory/1368372-
bangsa-dravida-penduduk-pertama-peradaban-lembah-sungai-indus?
page=1

https://idsejarah.net/2017/09/bangsa-arya-dan-bangsa-dravida.html

https://crcs.ugm.ac.id/dinamika-kasta-di-india-antara-kreasi-kolonial-dan-
kearifan-kultural/

https://koran-jakarta.com/asal-usul-lahirnya-sistem-kasta-di-india?page=all

Anda mungkin juga menyukai