Laprak Bahan Bangunan
Laprak Bahan Bangunan
Disusun oleh :
KELOMPOK 7
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmad dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah
Teknologi Bahan Jalan dan Beton ini dengan baik dan lancar.
Laporan ini memuat mengenai hasil Praktikum Uji Bahan Bangunan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dosen Pengajar.
Praktikum ini merupakan penerapan dari teori yang telah diberikan di dalam kuliah
Teknologi Bahan Jalan dan Beton.
Selain merupakan penerapan dari teori yang telah dipelajari sebelumnya, pelaksanaan
praktikum ini juga didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan diatas, dengan begitu
diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih mengetahui serta memahami bagaimana proses
perencanaan komposisi beton dan pembuatan beton, yang pada akhirnya dari hasil praktikum
ini mahasiswa mendapatkan ilmu yang lebih banyak untuk merencanakan beton dengan nilai
yang ekonomis serta mutu yang lebih baik terkait dengan teori yang ada.
Penyusun, Kelompok 7
Kata pengantar……………………………………………………………2
Daftar isi………………………………………………………………….3
BAB I PENGUJIAN BATU BATA………………………….….……….4
1.1 Uji Fisik Batu Bata………………………………….………..4
1.2 Penyerapan Air……………………………………….………6
1.3 Uji Kuat Tekan……………………………………….………9
BAB II PENGUJIAN ADUKAN (SPESI) CAMPURAN SEMEN DAN
KAPUR……………………………………………………….…….….…12
2.1 Pengujian Geser (Lekatan)……………..……….……….……12
2.2 Uji Kuat Tekan………………………………….……….……15
2.3 Penyerapan Air………………………………….……….……17
BAB III PENGUJIAN GENTENG……………………….…………..…..20
3.1 Uji Fisik Genteng…………………………….…………….…20
3.2 Perembesan Air…………………………….………………....22
3.3 Uji Kuat Lentur…………………………….………………....24
3.4 Penyerapan Air…………………………….………………….26
BAB IV PENGUJIAN KAYU……………………….….…….………….28
4.1 Pengujian Penyusutan…………………….……….………….28
4.2 Pengujian Kadar Air…………………….……………………30
4.3 Pengujian Kuat Geser………………….……..………………32
4.4 Pengujian Kuat Lentur…………………………….…….……34
4.4 Pengujian Kuat Tekan…...……….……………….…….……36
BAB V PENGUJIAN PAVING STONE……...………………..….…….39
5.1 Pengujian Penyerapan Air……………………………...…….39
5.2 Pengujian Kuat Tekan……………………………….….……41
BAB VI PENGUJIAN KAYU LAPIS………...……………….…….….43
6.1 Pengujian Penyerapan Air………………………….…….….43
6.2 Pengujian Kadar Air…………………………..….……….…45
6.3 Pengujian Kuat Rekat…………………………...……………47
BAB VII PENGUJIAN KERAMIK………...………….….……..…..….50
7.1 Uji Fisik Keramik…………………………….….…………..50
7.2 Perembesan Air……………………………….….…………..52
7.3 Pengujian Kuat Lentur………………………….……………54
1.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunju dan melatih cara pengujian fisik pada batu bata sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada batu bata
- Rata-rata dimensi :
Lebar = 96,267 mm
Panjang= 64,917 mm
Tebal = 46,763 mm
1.1.5 KESIMPULAN
1.2.1 TUJUAN
Analisa data :
Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran
B− A
Berat air serap (D) = x 100 %
A
1,503 kg−1,230 kg
= ×100 %
1,230 kg
= 0,221 × 100%
= 22,1 %
D
Volume serap air (F) = ×A
100
0,221 %
= × 1,230 kg
100
= 0,002 Liter
1,503 kg−1,224 kg
= 1,230 kg
× 100 %
0,279 kg
= 1,230 kg ×100%
= 0,226 × 100%
= 22,6%
E
Volume air jenuh (G) = ×A
100
0,226
= 100 × 1,230 kg
= 0,002 Liter
=0,002 Liter
1.2.5 KESIMPULAN
Dari pengujian penyerapan batu bata yang kami lakukan diperoleh penyerapan
air sebesar 22,1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa batu bata yang diuji tidak
sesuai dengan SNI 15-2094-2000 karena batu bata melebihi standar ketentuan
penyerapan yaitu sebesar 20%.
1.2.6 DOKUMENTASI
1.3.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih mahasswa cara menguji kuat tekan pada
batubat , sehingga mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian kuat tekan pada batubata
P 1+ P 2+ P3 27,85+17,4+31,33
P rata-rata =
3
= 3
= 76,58 N
1.3.5 KESIMPULAN
1.3.6 DOKUMENTASI
2.1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian lekatan adukan terhadap geser
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi diri
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji lekatan adukan
terhadap geser dan dapat menganalisa hasil pengujian
F.A.S
Dimensi lekatan
Panjang (L) mm 96 96 95
Lebar (b) mm 90 95 91
Tebal (τ) mm 43 44 42
* Analisis data :
− Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser (V) dapat
dihitung :
σa1 = 296 kg/cm2 = 2,976 N/mm2
σa2 = 296 kg/cm2 = 2,976 N/mm2
σa3 = 296 kg/cm2 = 2,976 N/mm2
V1 = σa1 x Aa = 2,976 x 3,51 = 10,44 N
V2 = σa2 x Aa = 2,976 x 3,51 = 10,44 N
V3 = σa3 x Aa = 2,976 x 3,51 = 10,44 N
− Bila yang terukur beban geser, maka kuat geser (σ)
V 10,44
σgeser I = = = 0,000604 N/mm²
2. A 2(8640)
V2 10,44
σgeser II = = = 0,000572 N/mm²
2. A 2(9120)
V3 10,44
σgeser III = = = 0,000603 N/mm²
2. A 2(8645)
2.1.6 KESIMPULAN
− Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1 : 5 memiliki kuat geser rata-rata 0,000593 N/mm2. Spesi pada batu bata
memenuhi syarat rata-rata kuat geser bila mencapai 32,95 N/mm². Pada batu
bata I,II,III tidak memiliki kualitas yang baik karena tidak mencapai rata-rata.
2.1.7 DOKUMENTASI
2.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara menguji kuat tekan adukan
spesi sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji kuat tekan
adukan dan dapat membandingkan dengan standart yang direncanakan.
Test No : I II III
Dimensi lekatan
Panjang (L) mm
50 50 52
Lebar (b) mm 51 50 50
Tebal (t) mm
50 50 49
Analisis data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung :
P1 24,37
σat1 = A
=
2550
= 0,0095 N/mm²
P2 20,89
σat2 = A
=
2500
= 0,0083 N/mm²
2.2.4 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan campuran 1 : 3 dan
Memiliki kuat tekan sebesar 0,015 N/mm2 . Spesi memenuhi syarat kuat tekan spesi
apabila mempunyai rata-rata(σt) 0,018 N/mm². Spesi I,II,III tidak memenuhi syarat
karena belum mencapai rata-rata.
2.2.5 DOKUMENTASI
2.3.1 TUJUAN
- Analisa data
Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
B–A
Berat air serap (D) = x 100%
A
= 10,256
D
Volume serap air (F) = ×A
100
= 0,024 Liter
E
Volume air jenuh (F) = ×A
100
= 0,038 Liter
2.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum saya dan kelompok saya lakukan saya dapat
menyimpulkan bahwa penyerapan air rata-rata pada spesi kubus adalah 0,031 liter
2.3.6 DOKUMENTASI
PENGUJIAN GENTENG
3.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada genting sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada genting.
Bahan : Genteng
3.1.5 KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan uji fisik genting yang kami lakukan diperoleh data yang
berbeda pada tiap genting. Didapatkan data rata-rata yaitu berat 1532 gram, tebal
genting 0,6 cm, lebar genting lengkung 4,03 cm, lebar genting tanpa lengkung 18,6
Panjang genting 29,5 cm, keliling genting 104 cm.
Jika ditinjau dari SNI 03-2095-1998, Genting yg telah diuji tidak memenuhi
ketetapan ukuran genteng SNI 03-2095-1998.
3.1.6 DOKUMENTASI
3.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui caracara pengujian
peresapan air pada genting dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui perembesan air dan kualitas dari genting.
1 0 4,9
2 15 4,7
3 30 4,6
4 45 4,5
5 60 4,3
● Analisis data :
- Kecepatan rembesan (v)
S S 1
V= = = =¿ 0,066 mm/menit
t 15 15
- Waktu rembesamn (t) jika tebal genting 25 mm
S 1
V= = =¿ 15,15 menit
v 0,066
- Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah 15,15 menit
Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes kurang dari 1 jam atau 60
Menit maka genting yang diuji mempunyai kualitas baik
3.2.6 DOKUMENTASI
3.3.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian kelenturan pada genting sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu mengevaluasi uji
kelenturan genting dan dapat menganalisa data hasil pengujian.
Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
PI = σaI × Aa
= 2,068 N/mm2 × 854,865 mm2
= 1767,861 N
3.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diketahui kuat lentur kayu yang diuji adalah sebesar
12,19 N/mm²
3.3.6 DOKUMENTASI
3.4.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara
pengujian penyerapan air pada genting dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui penyerapan air pada genting.
Analisa data
B− A
1. Tinjauan I = x 100 %
A
( 1,775−1,691 )
Berat air serap = ×100 %=0,049liter
1,691
1,775−1,684
Berat air serap = ×100 %=0,054 liter
1,684
3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji dapat menyerap
sebesar 0,051%. Sesuai dengan SNI 03-2095-1998 tentang penyerapan air,
genteng harus mempunyai penyerapan air maksimum seperti pada tabel:
3.4.6 DOKUMENTASI
PENGUJIAN KAYU
4.1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara mengukur penyusutan dalam kayu
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian penyusutan pada kayu.
Dimensi akhir :
Radial 1,6 1,6 1,4
Analisa data :
Dimensi awal−Dimensi akhir
Penyusutan = x 100%
Dimensi akhir
- Penyusutan Radial
1,8−1,6
A = 1,6 ×100 %=12,5 %
1,5−1,4
C = 1,4 ×100 %=7,1 %
- Penyusutan Tangensial
1,6−1,5
A = 1,5 ×100 %=6 %
1,6−1,5
B = 1,5 ×100 %=6 %
1,8−1,5
C = 1,5 × 100 %=0,2 %
- Penyusutan Memanjang
1,5−1,3
A = 1,3 × 100 %=15,3 %
1,4−1,3
B= 1,3
×100 %=7,6 %
1,5−1,4
C = 1,4 ×100 %=7,1 %
Penyusutan rata-rata
12,5+12,5+7,1
Penyusutan rata – rata radial = =10,7 %
3
6+6+ 0,2
Penyusutan rata – rata tangensial = 3
=12,2%
15,3+7,6+7,1
Penyusutan rata – rata memanjang = 3
=10 %
4.1.5 KESIMPULAN
Jadi penyusutan rata – rata radial ialah 10,7%,penyusutan rata – rata tangensial ialah 12,2%,
penyusutan rata – rata memanjang ialah 10%. Jadi bias disimpulkan bahwa penyusutan pada
kayu terjadi lebih besar pada substansi radial yang memiliki ukuran rata-rata penyusutan
terbesar.
4.1.6 DOKUMENTASI
4.2.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji kadar air dalam kayu
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian kadar air pada kayu
Analisis data :
3−2.3
Kadar Air (I) = 2.3 x 100% = 0,3%
3−2,3
Kadar Air (II) = 2.3 x 100% = 0,3%
3−2.3
Kadar Air (III) = 2.3 x 100% = 0,3%
0,3+0,3+0,3
Kadar air rata – rata = 3
= 0,3%
4.2.5 KESIMPULAN
Rata – rata kadar air dari kayu yang diuji adalah 0.3% dari berat kayu kering.
4.2.6 DOKUMENTASI
4.3.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji kuat geser pada kayu
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian kuat geser pada kayu.
Analisa data :
P
1. Kuat geser (τ g ) =
2A
86
=
2× 1040 mm2
= 0,041 N / mm2
p
2. Kuat geser (τg) = 2A
90
=
2× 1380 mm2
= 0,032 N /mm2
4.3.5 KESIMPULAN
Jadi diperoleh rata-rata kuat geser dari benda uji kayu adalah sebesar 0,0365 N /mm2
4.3.6 DOKUMENTASI
4.4.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji kuat geser pada kayu sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian kuat geser pada kayu.
Bahan : 1. kayu
Analisa data :
2 PL
Tegangan lentur (ơt) I =
3 bh2
2 x 5,51 x 170
= 2
3 x (4.5)(23 )
= 0,026 Mpa
2 PL
Tegangan lentur (σt) II = 2
3bh
2 x 0,0,34 x 170
=
3 x 4. 6,212
= 0,0018 Mpa
4.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diketahui rata-rata kuat lentur kayu yang diuji adalah sebesar
0,0139 MPa
4.4.6 DOKUMENTASI
4.5.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji kuat geser pada kayu sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian kuat geser pada kayu.
Analisa data :
- Menentukan kuat tekan (Ơt)
P 1 4464
Ơt1 = = = 265,55 N/mm2
A 16,81
P 2 4960
Ơt2 = = = 328,042 N/mm2
A 15,12
- Tegangan rata-rata
Ơt 1+Ơt 2 265,55+328,042
Ơ = =
2 2
= 296,796 N/mm2
4.5.5 KESIMPULAN
Dari Hasil pengujian Kuat Tekan Kayu dapat diperoleh Bahwa Benda Uji kedua
mengalami kuat tekan tertinggi yaitu 328,042 N/mm2 dan diperoleh rata-rata tegangan
dari kedua benda uji tersebut adalah 296,796 N/mm2
4.5.6 DOKUMENTASI
5.1.1. TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara
pengujian penyerapan air pada paving dan mampu melaksanakan.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui penyerapan air pada paving.
5.1.5 KESIMPULAN
Data hasil percobaan dapat diketahui sepotong paving yang diuji dapat
menyerap air 0,042 ml, paving block ini sudah memenuhi spesifikasi daya serap untuk
paving block SNI–03–0691–1996 yaitu antara 3% - 10%. Karena nilai daya serap
yang sesuai, maka paving block ini direkomendasikan untuk digunakan pada taman
yang terendam air.
5.1.6 DOKUMENTASI
5.2.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian tekan pada paving
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian tekan pada paving.
5.2.2 ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar
2. Gergaji
3. Mesin tekan
Bahan : 1. Paving
Analisa Data :
F 3 510000
I. σ1 = = N/ mm² ¿ 480,72 N / mm²
A 3 1060,9
Data hasil percobaan dapat diketahui paving yang diuji sebesar 4,415 N / mm2,
paving block ini tidak memenuhi spesifikasi kuat tekan untuk paving block SNI–03–
0691–1996 yaitu minimal 7,10 MPa. Karena nilai kuat tekan yang rendah, maka
paving block ini direkomendasikan tidak untuk digunakan pada konstruksi jalan.
5.2.6 DOKUMENTASI
6.1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara
pengujian secara visual pada kayu lapis dan mampu melaksanakan.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui mutu kelas kayu lapis.
Data hasil percobaan dapat diketahui mata kayu lapis yang diuji termasuk kelas B
6.2.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian kadar air kayu
lapis sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa data hasil pengujian kadar air kayu lapis.
Wb 1−Wo 1 2,6−1,2
- Kadar air (I) = Wo 1
x 100% = 1,2
x 100% = 1,16%
Wb 2−Wo 2 2,7−1,2
- Kadar air (II) = Wo 2
x 100% = 1,2
x 100% = 1,25%
Wb 3−Wo 3 2,6−1,2
- Kadar air (III) = Wo 3
x 100% = 1,2
x 100% = 1,16%
1,16+1,25+1,16
- Kadar air rata – rata = = 3
= 3,57%
6.2.6 KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, kadar air dari kayu lapis adalah
3,57% dari berat awal kayu kering (aturan SII tidak boleh lebih dari 14%).
6.3.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara
pengujian kuat rekat pada kayu lapis dan mampu melaksanakan.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui mutu kelas kayu lapis ditinjau dari kuat rekatnya.
6.3.5 KESIMPULAN
Ditinjau dari kuat keratnya kayu lapis yang diujikan termasuk dalam kategori
mutu/kualitas kayu lapis yang direbus dengan suhu 100°C dalam waktu 3
jam kayu tersebut tidak memenuhi syarat, dan kayu lapis yang direndam
di suhu 60°C termasuk kategori kelaa II karena sulit terkelupas.
6.3.6 DOKUMENTASI
PENGUJIAN KERAMIK
7.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada keramik sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada keramik.
Kemulusan
Padat
Keras
Kering
Suara Cukup keras Cukup keras Cukup keras
Kepala ubin Rata, Datar Rata, Datar Rata, Datar
Retak-retak - - -
Siku
7.1.4 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian fisik dapat disimpulkan bahwasannya keramik yang diuji
sudah memenuhi kriteria dan layak digunakan sebagai material.
7.1.5 DOKUMENTASI
7.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian kelenturan pada keramik sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji kelenturan k
eramik dan dapat menganalisa data hasil pengujian.
● Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
P1 = σa x Aa
= 0,992 x 3,51
= 3,48 N
P2 = σa x Aa
= 6,944 x 3,51
= 24,37 N
3 PL
σʟ1 =
2 BH ²
3× 24,37 N × 246 mm
= 2 = 1,27 N/mm
2
2× 196 mm×(6 mm)
7.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang diuji memiliki rata-rata
kuat lentur sebesar 0,725N/mm²
7.2.6 DOKUMENTASI
7.3.1 TUJUAN
Alat : 1. Timbangan
2. Dryer/kipas angin
● Analisa data
B− A
1. Tinjauan I = x 100 %
A
0,658 kg−0,583 kg
= × 100 %
0,583 kg
B−C
2. Tinjauan II = ×100 %
C
0,658 kg−0,598 kg
= × 100 %
0,598 kg
Berat air serap = 0,1 liter
7.3.5 KESIMPULAN
7.3.6 DOKUMENTASI