Anda di halaman 1dari 5

MATERI AJAR

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING


FISIKA TEKNOLOGI DAN REKAYASA

FASE E

Oleh:

NURHASNAH UMASANGADJI, S.Pd

1
Materi Ajar
BESARAN DAN PENGUKURAN
A. Petunjuk Penggunaan
Pelajari dan pahami materi dengan cermat, terutama pada proses analisis konsep
pada materi, kemudian proses bagaimana menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan materi

BESARAN DAN SATUAN

A Tujuan Pembelajaran

1. Dengan memahami bahan ajar, peserta didik mampu menjelaskan konsep


notasi ilmiah.
2. Setelah mengamati vidio yang ditampilkan melalui infokus di layar,
peserta didik mampu menggunakan persamaan notasi ilmiah ke dalam
penulisan hasil pengukuran benda yang sangat besar atau partikel
yang sangat kecil
3. Dengan memahami bahan ajar, peserta didik mampu menjelaskan konsep
notasi ilmiah dan aturan angka penting dengan benar.
4. Melalui percobaan peserta didik dapat menerapkan aturan angka penting
dalam suatu hasil pengukuran.

B Deskripsi Materi Pembelajaran

1. Notasi ilmiah
2. angka penting

2
KEGIATAN BELAJAR 2
Notasi ilmiah dan angka penting

a. Notasi Ilmiah

Notasi ilmiah merupakan cara penulisan baku untuk bilangan yang memuat nilai

yang sangat besar atau sangat kecil untuk dituliskan dalam notasi ilmiah. Notasi ilmiah

disebut juga bentuk baku atau notasi eksponensial. Dalam notasi ilmiah, semua bilangan

dituliskan sebagai berikut:

ax

dengan:

a = bilangan asli 1 sampai

9 = orde

n = pangkat atau eksponen ( 0, 1, 2, …)

Catatan:

Notasi ilmiah tersebut biasanya dibaca “a kali sepuluh pangkat n”. Notasi ilmiah untuk

bilangan decimal negative dinyatakan dengan menuliskan tanda minus yang diikuti

dengan notasi ilmiah untuk lawan dari bilangan ini.

b. Angka Penting

Angka penting (angka berarti atau angka benar) adalah semua angka yang

diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti (eksak) dan

satu angka terakhir yang ditaksir atau diragukan

1. Aturan Penulisan Angka Penting

a. Semua angka bukan nol adalah angka penting


Contoh: 141,5 m memiliki 4 angka penting
27,3 gr memiliki 3 angka penting

3
b. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol termasuk angka
penting.
Contoh: 340,41 kg memiliki 5 angka penting
5,007 m memiliki 4 angka penting

c. Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa desimal tidak termasuk
angka penting, kecuali diberi tanda khusus garis mendatar atas atau bawah
termasuk angka penting
Contoh: 53000 kg memiliki 2 angka penting
530000 kg memiliki 5 angka penting

d. Semua angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka
penting. Contoh: 0,00053 kg memiliki 2 angka penting
0,000703 kg memiliki 3 angka penting

e. Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi dibelakang
tanda desimal adalah angka penting
Contoh: 7,0500 m memiliki 5 angka penting
70,5000 memiliki 5 angka penting

3 3
f. Untuk penulisan notasi ilmiah. Misalnya 2,5 x 10 , dimana 10 disebut orde.
Sedangkan 2,5 merupakan mantis. Jumlah angka penting dilihat dari mantisnya
dalam hal ini memiliki 2 angka penting.
2
Contoh lain 2,34 x 10 memiliki 3 angka penting

2. Pembulatan Bilangan Penting.

Bilangan dibulatkan sampai mengandung sejumlah angka penting yang diinginkan

dengan menghilangkan satu atau lebih angka di sebelah kanan tanda koma desimal.

a. Bila angka itu lebih besar dari pada 5, maka angka terakhir yang

dipertahankan harus dinaikkan 1.

Contoh: 34,46 dibulatkan menjadi 34,5

b. Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan

tidak berubah.

Contoh: 34,64 dibulatkan menjadi 34,6

4
c. Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus

dinaikkan 1 jika angka itu tadinya angka ganjil, dan tidak berubah jika angka

terakhir yang dipertahankan itu tadinya angka genap.

Contoh: 34,75 dibulatkan menjadi 34,8 34,65 dibulatkan menjadi 34,6

Anda mungkin juga menyukai