Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan : Meiosis dan Siklus Hidup Seksual Buku

Campbell Biology
Oleh : Rahmat Mohan Maulana
Npm : 2206090690
Kelas : B

Keturunan memperoleh gen dari orangtua melalui pewarisan


kromosom
Pewarisan-Sifat pada Gen
Orangtua memberikan informasi terkode kepada anak anaknya dalam bentuk unit herediter yang
disebut gen (gene). Program genetik tersebut tertulis dalam bahasa DNA. Pewarisan sifat-sifat
herediter memiliki basis molekular pada replikasi DNA secara tepat, yang menghasilkan salinan gen-
gen yang dapat diwariskan dari orangtua kepada anak. Kecuali sejumlah kecil DNA dalam
mitokondria dan kloroplas, DNA sel eukariot dikemas dalam kromosom-kromosom di dalam nuleus.

Pembandingan Reproduksi Aseksual dan Seksual


Hanya organisme yang bereproduksi secara aseksual-lah yang menghasilkan keturunan dengan
salinan yang sama persis dari dirinya sendiri. Dalam reproduksi aseksual (asexual reprod,action),
individu tunggal merupakan satu-satunya induk dan meneruskan salinan semua gennya kepada
keturunannya
Dalam reproduksi seksual (sexual reproduction), dua induk menghasilkan keturunan yang memiliki
kombinasi gen-gen yang unik yang diwarisi dari kedua orangtua.

Fertilisasi dan Meiosis Silih Berganti Dalam Siklus Hidup Seksual


Siklus hidup (life cycle) adalah urut-urutan generasi-kegenerasi dari tahap-tahap sejarah reproduksi
organisme, mulai pembuahan sampai menghasilkan keturunannya sendiri.

Set Kromosom dalam Sel Manusia


Pada manusia, setiap sel somatik (somatic cell)-sel apa pun selain yang terlibat dalam pembentukan
gamet mengandung 46 kromosom. Pemeriksaan seksama dari mikrograf ke-46 kromosom manusia
dari satu sel saat mitosis mengungkapkan bahwa ada dua kromosom untuk masing-masing dari ke-
23 tipe.

Dua kromosom berbeda yang disebut X dan Y merupakan pengecualian penting dari pola umum
kromosom homolog pada sel-sel somatik manusia. Keberadaan pasangan kromosom homolog dalam
setiap sel somatik manusia merupakan akibat dari asal muasal seksual kita. Tidak seperti sel somatik,
gamet (sperma dan sel telur) mengandung satu set kromosom. Sel-sel itu disebut sel haploid
(haploid ceII), , dan masing-masing memiliki jumlah haploid kromosom (n). Untuk manusia, jumlah
haploid adalah 23 (n = 23). Set 23-kromosom terdiri atas 22 autosom plus satu kromosom seks
tunggal. Sel telur yang tak terfertilisasi mengandung kromosom X, namun sperma mungkin
mengandung kromosom X atau Y.

Perilaku Set Kromosom dalam Siklus Hidup Manusia


Siklus hidup manusia dimulai ketika sperma haploid dari ayah menyatu dengan sel telur haploid dari
ibu. Satu-satunya jenis sel pada tubuh manusia yang tidak dihasilkan melalui mitosis adalah gamet,
yang berkembang dari sel-sel khusus yang disebut sel nutfah (germ cells) dalam gonad-ovarium pada
perempuan dan testis pada laki-laki.

Ragam Siklus Hidup Seksual


Walaupun pergiliran meiosis dan fertilisasi umum terjadi pada semua organisme yang bereproduksi
seksual, waktu terjadinya kedua peristiwa dalam siklus hidup itu berbeda-beda, bergantung pada
spesies. Tumbuhan dan beberapa spesies alga menunjukkan tipe siklus hidup kedua yang disebut
pergiliran generasi (alternation of generation). Tipe siklus hidup ketiga terjadi pada sebagian besar
fungi dan beberapa protista, termasuk beberapa alga. Sel haploid atau diploid dapat membelah
melalui mitosis, bergantung pada tipe siklus hidup. Akan tetapi, hanya sel-sel diploid yang dapat
mengalami meiosis, karena sel-sel haploid memiliki satu set kromosom yang tidak dapat dikurangi
lagi.
Meiosis Mengurangi Jumlah Set Kromosom dari Diploid Menjadi
Haploid
Tahap-tahap Meiosis
Gambaran umum meiosis menunjukkan bahwa kedua anggota satu pasangan tunggal kromosom
homolog dalam sel diploid akan direplikasi, dan kemudian salinan-salinan yang terbentuk dibagikan
ke empat sel anakan haploid. Kromatid-kromatid saudara adalah dua salinan dari satu kromosom,
yang tersambung erat di sepanjang lengan-lengannya.
Pembanding Mitosis dan Meiosis

Varisasi Genetik yang Menghasilkan dalam Siklus Hidup Seksual


Berkontribusi dalam Evolusi
Asal-muasal Varisai Genetik pada Keturunan
Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, perilaku kromosom selama meiosis dan fertilisasi
merupakan penyebab sebagian besar variasi yang muncul pada setiap generasi. Tiga mekanisme
yang berkontribusi dalam variasi genetik yang muncul dari reproduksi seksual: pemilahan bebas
pada kromosom, pindah silang, dan fertilisasi acak.
Signifikansi Evolusioner dari Variasi Genetik dalam Populasi
Darwin menyadari bahwa populasi berevolusi melalui perbedaan keberhasilan reproduksi
anggotanya yang beraneka ragam. Dalam rata-rata, individu yang paling sesuai dengan lingkungan
lokal menghasilkan lebih banyak keturunan, sehingga gen-gennya diteruskan. Seleksi alam ini
menghasilkan akumulasi dari variasi-variasi genetik yang diuntungkan oleh lingkungan. I(etika
lingkungan berubah, populasi bisa sintas jika, pada setiap generasi, setidaknya sebagian anggota
populasi dapat mengatasi kondisi-kondisi baru secara efektif. kombinasi alel yang berbeda mungkin
bekerja lebih baik daripada kombinasi yang dahulu mendominasi. Mutasi merupakan sumber asal
dari alel yang berbeda, yang kemudian bercampur dan berpasangan selama meiosis. Pada bab ini,
kita telah melihat bagaimana reproduksi seksual sangat meningkatkan variasi genetik yang ada
dalam populasi. Bahkan, kemampuan reproduksi seksual untuk menghasilkan variasi genetik
merupakan salah satu penjelasan yang paling sering diajukan untuk menjelaskan mengapa
reproduksi seksual dipertahankan.
Walaupun Darwin menyadari bahwa variasi terwariskan-lah yang menyebabkan evolusi meniadi
mungkin, ia tidak dapat menjelaskan mengapa keturunan menyerupai-namun tidak didentik dengan-
induknya. Ironisnya, Gregor Mendel, yang hidup semasa dengan Darwin, menerbitkan suatu teori
tentang pewarisan-sifat yang membantu menjelaskan variasi genetik, namun penemuan-
penemuannya tidak berdampak pada ahli-ahli biologi sebelum tahun 1900, lebih dari 15 tahun
setelah Darwin (1809-1882) dan Mendel (1822-1884) meninggal.

Anda mungkin juga menyukai