Website : http://www.umkudus.ac.id
Email : sekretariat@umkudus.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya Buku Panduan
Praktikum Ibadah, Akhlak dan Muamalah. Buku Panduan Praktikum Ibadah, Akhlak dan Muamalah ini
merupakan salah satu bagian dari panduan pembelajaran sebagai pendekatan dalam pencapaian
kompetensi lulusan S1 Keperawatan.
Kami berharap pedoman pembelajaran ini dapat dijadikan petunjuk dan dipergunakan dengan
sebaik baiknya. Kami juga merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan pedoman pembelajaran
ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun untuk peningkatan kualitas pedoman
pembelajaran ini sangat kami harapkan. Semoga Buku Panduan Praktikum Ibadah, Akhlak dan
Muamalah ini dapat mengantarkan mahasiwa mencapai tujuan sebagai perawat profesional.
Kudus,
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
A. DESKRIPSI MAKUL.......................................................................................................................................4
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LABORAT...........................................................................................................4
C. TATA TERTIB LEMBAGA LABORATORIUM...................................................................................................4
BAB II MATERI PEMBELAJARAN.............................................................................................................................6
A. Sholat Wajib Sesuai Tuntunan HPT.............................................................................................................6
B. Sholat Gerhana Matahari............................................................................................................................8
C. Doa Sayyidul Istighfar.................................................................................................................................9
D. Menghadapi Sakarotul Maut....................................................................................................................10
E. Tuntunan Perawatan Jenazah...................................................................................................................12
F. Takziyah dan Ziarah..................................................................................................................................21
A. DESKRIPSI MAKUL
Mata ajar Ibadah, Akhlak, dan Muamalah ini diorientasikan untuk membekali mahasiswa jurusan
keperawatan dalam memahami konsep ibadah, akhlak, dan muamalah. Sehingga mahasiswa mampu
mengimplemintasikan atau mengintegrasikan dalam perilaku kehidupan individu, masyarakat dan tugas
sebagai perawat.
“.... dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-Taubah (9): 103) Sedangkan
berdasarkan syari'at, salat merupakan ibadah yang terdiri dari
perkataan dan perbuatan tertentu yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan mengucapkan
salam. Salat merupakan ibadah istimewa yang disyariatkan kepada umat Rasulullah Saw. Hal itu
karena perintah shalai dilerima langsung oleh Rasulullah Saw. dari Allah Azza wa jalla. Salat
merupakan media komunikasi bagi seorang hamba kepada Allah Swt. Dengan melaksanakan salat, ia
bisa menundukkan jiwa dan raganya di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Dengan melakukan salat, ia
bisa merasakan betapa agung kekuasaan-Nya.
Manhaj Putusan Tarjih Muhammadiyah Tentang Shalat : Himpunan Putusan Tarjih (HPT)
Muhammadiyah merupakan buku panduan wajib bagi kalangan warga Muhammadiyah. Isinya
merupakan hasil-hasil muktamar tarjih yang diadakan puluhan tahun yang lalu. Isinya menyangkut
berbagai persoalan mulai dari keimanan, ibadah hingga persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
keumatan dan agama Islam Kaifiat tata cara shalat menurut HPT Muhammadiyah adalah sebagai
berikut:
1. Niat ikhlas karena Allah.
2. Menghadap kiblat.
3. Berdiri tegak bagi yang mampu. Bagi yang tidak mampu bisa dengan cara duduk atau
berbaring.
4. Mengangkat kedua tangan sejurus bahu, serta mensejajarkan ibu jari pada daun telinga, sambil
membaca Allahu Akbar.
5. Bersedekap dengan cara meletakkan tangan kanan di atas punggung tangan kiri beserta
14. Bangun dari rukuk, mengangkat kedua belah tangan dengan bertakbir kemudian berdoa:
15. Bertakbir untuk sujud dengan meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas lantai (tanah), lalu
kedua tangan, kemudian dahi dan hidung. Dengan menghadapkan ujung jari kaki ke arah kiblat
serta merang-gangkan tangan dari lambung dengan mengangkat kedua siku. Lalu membaca doa:
19. Pada setiap tahiyat akhir, baik shalat dua, tiga ataupun empat rakaat, mambaca doa:
20. Mengucapkan salam dengan berpaling ke kanan dan ke kiri sampai pipi kanan dan kiri terlihat
dari belakang serta dengan membaca salam.
Dari Syaddad bin Aus r.a dari Nabi Rasulullah SAW, , “Sesungguhnya sayyid Istighfar adalah
seseorang hamba mengucapkan :
ALLAHUMMA ANTA RABBII LA ILAHA ILLA ANTA KHALAQTANII WA ANA
‘ABDUKA WA ANA ‘ALA `AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’UDZU BIKA MIN
Artinya: Sesungguhnya kita sekalian adalah milik Allah dan akan kembali kepadanya. Ya Allah,
berilah aku pahala dalam musibahku dan gantilah musibah ini dengan yang lebih baik bagiku. [al-
Baqarah 156, Shahih Muslim, Musnad Ahmad]
Kemudian Membaca Do’a
Artinya: Ya Allah! Berilah ampunan kepada (sebut namanya). Dan angkatlah derajatnya dalam
golongan orang yang mendapat petunjuk, dan gantilah ia bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Ampunilah kami dan ampunilah dia, wahai Tuhan semesta alam, lapangkanlah ia dalam kuburnya.
[Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud]
d. Ukuran kain disesuaikan dengan besar kecilnya jenazah dan tidak berlebihan (boros)
f. Memberikan wewangian terbaik yang dimiliki dalam setiap lembar kain kafannya dan pada badan
jenazah
PERHATIAN!
Bagi seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan ihram, jenazahnya:
a. Tidak diberi minyak wangi
b. Dikafani dengan kain ihram yang dipakai dan tidak ditutup kepalanya (kepala terbuka)
Takbir Ke dua
a. Selesai membaca surah al-Fatihah lalu bertakbir (Allahu Akbar)
b. Dilanjutkan membaca do’a sholawat Nabi:
Artinya: Ya Allah ampunilah dia, berilah rahŵat kepadaŶya, maafkanlah dia selamatkanlah dia
(dari beberapa hal buruk), tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskanlah kuburnya,
mandikanlah ia dengan air dan salju, bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana pakaian
putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumah yang lebih baik (di surga) dari pada rumahnya (di
dunia), dan berilah keluarga yang lebih baik (di surga) dari pada keluarganya (di dunia), dan berilah
Takbir Ke empat
ا
Artinya: Ya Allah ampunilah kami yang masih hidup dan yang telah mati yang hadir (ada) dan
yang tidak ada, yang kecil (muda) dan yang tua, yang laki-laki dan perempuan. Ya Allah kepada orang-
orang yang Engkau hidupkan diantara kami, maka hidupkanlah dia dalam (keadaan) Islam, dan kepada
orang-orang yang Engkau matikan dari kami, maka matikanlah ia dalam (keadaan) iman. Ya Allah,
jangan Engkau menjauhkan kami dari pahalanya, dan jangan Engkau menyesatkan kami sesudahnya͟ .
[Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasai, Musnad Ahmad]
Jika Jenazah masih anak-anak, do’a yang dibaca adalah
Artinya: Ya Allah, jadikanlah ia pendahulu (penjemput) dan pelebihan (tabungan) serta pahala bagi
kami. [Shahih Bukhari, Musnad Ahmad, Sunan Ibnu Majah]
Diteruskan menoleh ke kanan dengan membaca salam
a. Jika seseorang meninggal karena: syahid, jelas munafiq, dan bunuh diri tidak di sholati
b. Sholat Jenazah dilakukan tidak pakai ruku’, sujud dan duduk
c. Lebih baik Imam sholat jenazah dari keluarga atau kerabat terdekat
d. Sebelum sholat dilaksanakan sebaiknya disampaikan tentang haqqul adami (sangkut
paut utang piutang)
Artinya: Salam sejahtera kepadamu, wahai perumahanan orang-orang mukmin, dan Insya
Allah kami akan menyusul kamu sekalian. Ya Allah, janganlah Engkau menjauhkan kami dari
Artinya: Dengan nama Allah dan atas nama (mengikuti) perilaku Rasulullah (saw). [Musnad
Ahmad, Sunan at-Tirmidzi]
Atau:
Artinya: Dengan nama Allah dan atas nama (mengikuti) sunnahmRasullullah (saw).
e. Tanah bekas galian liang lahat dimasukkan kembali dengan dipadatkan dan
dirapikan, kemudian ditancapkan batu nisan berada pada arah kepala
Artinya: a Allah ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, maafkanlah dia selamatkanlah dia
(dari beberapa hal buruk), tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskanlah kuburnya dan
lembutkanlah bumi tempat tidurnya dan jauhkan dia dari siksa kubur dan lindungilah dia dari siksa
neraka. Ya Allah teguhkanlah dia dengan perkataan yang benar di dunia dan akhirat͟ . [Sunan Abu
Dawud, Shahih Bukhari-Muslim]
PERHATIAN!
a. Wanita tidak diperkenankan mengikuti penguburan. Boleh ziarah setelah penguburan selesai.
b. Setelah jenazah sampai dikuburan, pelayat tidak boleh duduk sebelum jenazah diletakkan
c. Jika sampai di kuburan, penggalian liang lahat belum selesai dan jenazah telah diletakkan,
pelayat diperkenankan duduk dengan menghadap kiblat dan tidak di atas kubur
d. Yang turun (menerima, dan meletakkan jenazah) di dalam liang lahat adalah orang yang tadi
malam tidak berhubungan suami istri (jimak)
e. Pelaksanaan penguburan tidak dilakukan pada waktu matahari hampir atau sedang terbit atau
terbenam dan ketika matahari persis di atas kepala
f. Dilarang meninggalkan kuburan “mengijing” atau membangun bangunan permanen di atasnya,
cukup memberi tanda di atasnya dengan batu atau sebangsanya
g. Jika masuk dalam kuburan, berjalanlah di antara kubur dan melepas alas kaki
2. Tujuan takziyah
a. Mengurangi beban yang diterima
b. Mengurangi kesedihan yang dialami
c. Bisa menerima musibah dengan sadar dan ikhlas bahwa itu semua adalah kehendak Allah (swt)
d. Menyerahkan segala sesuatu kepada Allah (swt)
4. Ziarah Kubur
a. Pengertian ziarah kubur
Ziarah kubur adalah mengunjungi suatu tempat yang di dalamnya terdapat jenazah yang
dikuburkan, baik yang ada hubungan saudara maupun tidak
b. Tujuan ziarah kubur
1) Mengingatkan kepada yang bersangkutan bahwa manusia itu pada akhirnya akan mati
termasuk dirinya
Artinya: Salam sejahtera kepadamu wahai perumahanan orang- orang mukmin, dan Insya Allah
kami akan menyusul kamu sekalian. Ya Allah, janganlah Engkau menjauhkan kami dari pahala
mereka dan janganlah Engkau timbulkan fitnah kepada kami sepeninggal mereka. [Sunan Ibnu
Majah, Musnad Ahmad]