Kelompok 1
:-Fira Qotrun Nada ( 201120030)
-Julanda Mysesa (201125030)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
LATAR BELAKANG MASALAH........................................................ 1
RUMUSAN MASLAH.......................................................................... 1
TUJUAN PENELITIAN......................................................................... 2
MANFAAT PENELITIAN..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
ARTI SHOLAT....................................................................................... 3
SYARAT SYARAT SHOLAT............................................................... 3
RUKUN SHOLAT.................................................................................. 3
YANG MEMBATALKAN SHOLAT.................................................... 3
MAKRUH SHOLT................................................................................. 4
CARA MENGGERAKAN SHOLAT..................................................... 4
PENERTIAN AZAN DAN IQOMAH........................................................... 4
AZAN .............................................................................................. 4
IQOMAH .............................................................................................. 5
SEJARAH AZAN DAN IQOMAH........................................................ 5
HUKUM ADZAN Dan IQOMAH.......................................................... 7
HAL HAL YANG DIWAJIBKAN ADZAN DAN IQOMAH............... 7
HIKMAH ADZAN DAN IQOMAH...................................................... 8
NIAT SHOLAT.............................................................................................. 8
TATA CARA SHOLAT................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Materi fiqih yang berhubungan dengan syari‟at dan praktek darisyari‟at itu
sendiri (ibadah dan muamalah) secara otomatis mengindikasikanadanya materi-
materi yang berkaitan dengan perbuatan manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
D.MANFAAT PENELITIAN
PEMBAHASAN
A. ARTI SHALAT
Shalat ialah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk
beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’.
1. S Y A R A T - S Y A R A T SHALAT.
1. Beragama Islam.
2. Sudah baiigh dan berakal.
3. Suci dari hadas.
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat.
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedang
wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua belah tapak
Jangan.
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat.
7. Menghadap kiblat,
8. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunat.
2. RUKUN SHALAT
1. N i a T
2. Takbiratul ihram.
3. Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardlu. Boleh sambil duduk
atau berbaring bagi yang sedang sakit.
4. Membaca surat Al—Fatihah pada tiap-tiap raka'at.
5. Ruku' dengan thuma'ninah.
6. I’idal dengan thuma'ninah.
7. Sujud dua kali dengan thuma'ninah.
8. Duduk antara dua sujud dengan thuma'ninah.
9. Duduk tasyahhud akhir dengan thuma'ninah.
10. Membaca tasyahhud akhir.
11. Membaca shalawat Nabi pada tasyahhud akhir.
12. Membaca sulam yang pertama.
13. Tertib ; berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut.
Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukunnya tidak
dilaksanakan, atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat itu batal
dengan hal-hal seperti tersebut dihawahini :
1. Berhadas.
2. Terkena najis yang tidak dimaalkan.
3. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu hurul yang
membelikan pengertian.
4. Terbuka auratnya.
5. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat.
6. Makan atau minum meskipun sedikit.
7. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan
sekali yang bersangatan.
8. Membelakangi kiblat.
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukun dan sujud.
10. Tertawa berbahak-bahak.
11. Mendahului imamnya dua rukun.
12- Murtad, artinya keluar dari Islam.
4. MAKRUH SHALAT.
1. Azan
2.IQOMAH
Azan ini telah diperintahkan (dilakukan) sejak pada tahun pertama dari hijrah
nabi ke Madinah.11Sebagaimana disebutkan dalam hadis daripada „Abdullah bin
„Umar katanya yang bermaksud :"Semasa orang-orang Islam sampai di Madinah,
mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu sembahyang dan tidak ada seorang
pun yang menyerukan untuk sembahyang. Pada suatu hari mereka pun
membincangkan hal itu. Berkata sebahagian mereka: "Ambillah naqus (loceng)
seperti naqus orang-orang Nasrani (Kristian)."
Berkata sebahagian yang lain pula: "(Ambillah) trompet seperti trompet oran-
orang Yahudi."
Lalu berkata „Umar: "Tidakkah kamu melantik seorang lelaki untuk menyerukan
sembahyang?"
Diriwayatkan oleh Saa‟d dalam thabaqatnya: dari Sai‟d bin Musayyab berkata, “
pada masa Nabi saw, sebelum disyari‟atkan azan , mereka menyeru dengan
seruan Nabi saw yaitu “ashalatu jami’ah” maka orang-orang pun berkumpul.
Abdullah bin Zaid bermimpi tentang azan: diriwayatkan dari abu Laila, “shalat
itu ada tiga kondisi. Kemudian Abu Laila berkata, “para sahabat mengatakan
bahwa Rasulullah bersabda, “sungguh menakjubkan shalatnya kaum muslimin.”
Dalam riwayat lain disebutkan dengan, “orang mukmin” mereka melakukannya
secara serentak, tertarik aku memperhatikan seseorang dari ketinggian mengajak
manusia untuk shalat, mereka berdiri di atas atham sambil memukul naqus guna
mengajak manusia untuk melaksanakan shalat.” Ia berkata, “kemuadian datang
seseorang dari Anshar seraya berkata, “ya Rasulullah, aku melihat besarnya
perhatianmu terhadap azan. Aku bermimpi melihat orang yang memakai baju
hijau, berdiri di mesjid kemudian mengumandangkan azan. Kemudian duduk
sesaat selanjutnya berdiri kemudian mengumandangkan kalimat serupa juga
menambah dengan qad qamatisshalah. Ibnu Mutsanna berkata, “Katakanlah, aku
dalam keadaan sadar bukan tidur, kemudian Rasulullah bersabda, (Ibnu Mutsanna
berkata), “Allah telah memperlihatkan kepadamu suatu kebaikan. (ia tidak
menyebutkan Amr). Allah telah memperllihatkan kepadamu suatu kebaikan.
Maka suruhlah Bilal untuk mengumandangkan azan. Kemudian Umar bin Khattab
berkata, Aku telah bermimpi sama seperti mimpinya Abu Mutsanna, tetapi ia
lebih dahulu menceritakannya sehingga aku pun malu menceritakannya kembali.
seruan untuk shalat.” Kemudian ia berkata, “maukah engkau aku tunjukkan yang
lebih baik dari itu?” Abdullah menjawab, “ya mau” Dia berkata,
“kumandangkanlah:
Allahhu akbar 2x
Asshadulailahaillah 2x
Asshadunamuhammadan rosullulah 2x
Hayya ala sholla 2x
Hayya alla fala 2x
Allahu akbar Allahu akbar2x
Laailahaillah
Artinya: “Dari Malik bin Huwarits, sesungguhnya Nabi Saw, bersabda: Apabila
datang waktu shalat, hendaklah salah seorang kamu adzan dan hendaklah yang
tertua diantara kamu menjadi imam.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Hanafi, Syafi‟I, dan Imamiyah azan merupakan sunnah muakkad.
Adapun menurut Hambali azan adalah Fardhu kifayah di desa-desa dan kota-kota
pada setiap shalat lima waktu bagi laki-laki yang mukim bukan musafir.
Adzan dan Iqomah hanya disunnahkan pada shalat fardhu (shalat lima waktu)
saja, baik shalat berjamaah maupun shalat sendirian. Sabda Rasulullah SAW.
Artinya: “Apabila engkau sedang mengurus kambing atau di tengah padang maka
adzanlah untuk menyerukan shalat dan keraskan suaramu dengan seruan itu,
karena sesungguhnya jin, manusia, dan pun yang mendengar selama suara orang
adzan itu, pada hari kiamat nanti akan menjadi saksi baginya". (HR. Bukhari)
Adapun untuk shalat-shalat sunnah seperti shalat idul fitri atau idul adha dan
sebagainya tidak disunnahkan adzan dan iqomah.Hanya bagi shalat-shalat tersebut
jika dilakukan beramajaah .
7.SYARAT-SYARAT MUADZIN
1.Beragama islam
2.tamyisz dan laki –laki
Makruh bagi orang yang berhadast kecil dan besar .
Artinya :
"Aku menyengaja, shalat fardlu 'Isya empat raka'at menghadap
qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar.
5. Niat Shalat Shubuh.
"USHALLII FARDLASH SHUB-HI RAK ATAINI MUSTAOBILAL
OIBLATI ADAA-AN (MA'MUMAN/IMAMAN) LILLAHI
TA'AALAA". ALLAHU AKBAR.
Artinya :
"Aku menyengaja shalat fardlu shubuh dua raka'at meng --
hadap qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar.
DO'A QUNUT :
2.SURAT AL –FATIHAH
3.SURAT PENDEK
4.RUKU’
membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya
membaca " A L LA H U AKBAR", terus badannya mernb ungkuk, kedua
tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya
rata. ‘’SUBHANA RABBIYAL ‘AZIMIWA BIHAMDIHI 3X’’
5. I’QTIDAL
6. ITIDAL :
Selesai ruku', terus bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan
setenlang telinga, seraya membaca sbb. :"SAMFALLAAHU LIMAN H A -
MIDAH".
Artinya :
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya".
Pada waktu berdiri tegak (i'tidal) terus membaca :
"RABBANAA LAKAL HAMDU MIL- USSAMAAWAATI WA MIL-UL
ARDLI WAMIL U MAA SYI'TA MIN SYAITN BA'DU".
Artinya :
"Ya Allah Tuhan kami ! Bagi- Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh barang yangKau kehendaki sesudah itu".
7. S U J U D:
Setelah i'tidal terus sujud (tersungkur kebumi) dengan meletakkan dahi kebumi,
dan ketika turun seraya membaca "ALLAHU
AKBAR", dan setelah sujud me baca tasbih sbb. :
9. SUJUD KEDUA :
Sujud kedua ketiga dan keempat dikerjakan seperti pada waktu sujud yang
pertama, baik caranya maupun bacaannya.
10. duduk tasyahud awal
Pada raka'at kedua, kalau shalat kita tiga raka'at atau empat raka'at, maka
pada raka'at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud/ tahyat awal, dengan
duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.
BACAAN TASYAHUD/TAHYAT AWAL:
"ATTAHIYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAA -
TUTH THAYY1BAATU LILLAAH.
ASSALAAMU ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAH1
WABARAKAATUH ASSALAAMUALAINAA
WA'ALAA TBAADILLAAHISH SHAALIHHN.
ASY-HADU AL LAA ILAAHA ILLALLAAH, W A ASYHADU
ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD".
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan
bagi Allah.
Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi
(Muhammad).
Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba
yang shaleh-shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah'.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alh.h.
Ya Allah ! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad".
11. TASYAHUD AKHIR :
Bacaan tasyabud/tahyat akhir ialah seperti tahyat awal yang' ditambah dengan
shalawat atas warga Nabi Muhammad, da.nlafadhnya sbb. :
"WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD".
Artinya :
"Ya Allah ! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad
12.salam
DAFTAR PUSTAKA
https://www.republika.co.id/berita/qg0mdy366/persoalan-mengenai-adzan-dan-
iqamah
https://www.republika.co.id/berita/qg0mdy366/persoalan-mengenai-adzan-dan-
iqamah