4 Tingkatan Kebersihan
4 Tingkatan Kebersihan
Artinya, “Wudhu adalah sebagian dari iman.” (HR. Ibnu Abi Syaibah). (Jalaluddin as-
Suyuthi, Jâmi’us Shaghîr, juz II, halaman, 385). Baca: Bersuci Tak Sekadar Bermakna
Menghilangkan Kotoran Wudhu yang dimaksud adalah membersihkan diri ketika
hendak melaksanakan shalat. Dalam hadis lain juga disebutkan:
) لم أجده: (قال العراقي في تخريج أحاديث اإلحياء.بُنِ َي ال ِّديْنُ َعلَى النَّظَافَ ِة
Artinya: “Agama dibangun di atas kebersihan.” (Al-‘Iraqi berkata dalam Takhrîju Ahâdîtsil
Ihyâ’: “Aku tidak menemukannya.”). (Al-‘Ajluni, Kasyful Khafâ’, juz I, halaman 228).
Artinya: “Allah mencintai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS at-Taubah: 108)
Dari dalil-dalil di atas kita bisa mengetahui pentingnya kebersihan.
4 Tingkatan Bersuci menurut Imam al-Ghazali Lebih lanjut Imam al-Ghazali membagi
tingkatan bersuci dalam empat (4) tingkatan:
1. Menyucikan anggota tubuh bagian luar dari hadats dan najis. Artinya kita
membersihkan fisik atau tubuh kita dari sesuatu yang menghalangi keabasahan shalat,
baik dari hadats besar ataupun hadats kecil; baik tempat, pakaian, ataupun
perlengkapan yang digunakan untuk shalat.
2. Menyucikan fisik dari perilaku jahat, buruk atau perbuatan dosa. Memang, tingkatan
kedua ini muncul dari dorongan hati, namun pekerjaanya dilakukan oleh fisik itu
sendiri, seperti mencuri, berzina dan lain-lain.
3. Membersihkan hati dari akhlak buruk. Artinya perbuatan tercela yang ada di dalam
hati, yang tidak tampak oleh mata, seperti iri, dengki, dan berburuk sangka.
4. Lebih dalam lagi, yakni membersihkan hati dari selain Allah. Tingkatan keempat ini
adalah tingkatan bersuci para nabi dan shâdiqîn.
Wallâhu a’lam.