ONLINE
TOMBO UKAI
Materi malam ini:
1. Disolusi dan stabilitas obat
2. Ruang produksi
3. BA/BE
4. Sampling bahan baku
5. Jenis Kelas kebersihan dalam industri
6. Etika dan 9 star pharmasi
7. DOWA dan High Alert
DISOLUSI DAN UJI KESTABLILITAS
Uji disolusi
Tahap Sampel Uji Kriteria Penerimaan
S1 6 Tiap Unit tidak < Q+5%
S2 Ditambah 6 Rata2 dari 12 unit (S1+S2) =/>Q dan tidak ada satupun unit< Q-15%
S3 Ditambah 12 Rata2 dari 24 unit (S1+S2+S3)=/>Q dan tidak lebih dari 2 unit <Q-15%
Serta tidak boleh satupun < Q-25%
Kondisi Penyimpanan Uji Stabilitas Menurut ASEAN Guideline
Jenis KOndisi Lama waktu Uji
Real time=>> produk 30±2C/75±5% RH (jika dengan suhu ini tdk perlu uji Tahun 1: tiap 3 bulan ->> 12 bulan
yang telah dipasarkan stabilitas intermediet) atau 25±2C/60±5% RH (0,3,6,9,12)
untuk obat suhu dingin: Tahun 2 : tiap 6 bulan
5C±3C Tahun 3: tiap 12 bulana
Accelerated =>> 40±2C/75±5% RH 6 bulan (0,1,2,3,6 atau 0,3,6)
untuk obat baru yang Pada penyimpanan suhu dingin (2-8) :
blm dipasarkan 25C±2C/60±5% RH =>> lolos obat dapat
mengklaim kadaluarsa adalah 2 tahun
Udara dari luar tidak boleh masuk ke R produksi krn nnti dapat mencemari produksi
yang kita buat. Sehingga ada pengaturan pada koridor (tekanan lebih tinggi/ clean
koridor)
Untuk produk yang tidak mengeluarkan debu
Untuk produks yang tidak mengeluarkan debu (malah menarik debu) sperti krim,
suspensi, sirup maka tenakan udara diruang produksi lebih tinggi dari pada koridor,
supaya debu dri koridor tidak masuk ke koridor. (derty koridor)
Khusus untuk Produk Betalaktam/ hormon kelamin
Udara dari luar tidak boleh masuk dalam ruang produksi agar tidak menyemari produk
namun udara pada ruang produksi juga tidak boleh keluar agar tidak membahayakan
orang2 disekitar pabrik tersebut ada tipe:
Bubble Air lock
Atau
R. Pengemasan Ruang antara Ruang Ruang antara Luar
Primer ++ Pengemasan ++
+ Sekunder 0
+
AHU (Air Handling Unit)
Terdiri dari:
1. Cooling coil (mengatur suhu dan kelembapan relatif (RH))
2. Static pressure fan/ blower (mengerakan udara, mengatur jumlah udara diruang
produksi shg tekanan dapat dikontrol)->> agar mengurangi kontaminasi
3. Filter ( mengedalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme)
Prefilter (efisiensi 30-40%
Med filter/ medium filter (eff 85-95%)
Hepa filter (eff 95-99,997%)
4. Ducting (saluran tertetup mengalirnya udara yang menghubungkan blower dengan
ruang produksi)
5. Dumper (mengatur jumlah atau debit udara yang dipindahakan (kedalam/keluar
ruangan)
Rekomendasi kekuatan cahaya untuk ruangan/daerah kegiatan
• Suatu industri akan membuat sediaan tablet metformin lepas lambat 100
mg setelah sebelumnya memproduksi sediaan 200 mg. Uji apa yang
harus dilakukan oleh industri tersebut (rekomendasi Ukai 18)
A. Uji bioekivalensi in vivo
B. Uji disolusi terbanding
C. Uji disolusi kompendial
D. Uji bioavailabilitas
E. Uji penetapan kadar terbanding
• Seorang apoteker di industri farmasi akan membuat sediaan tablet
metformin lepas lambat 200 mg setelah sebelumnya memproduksi
sediaan yang sama 100 mg. Uji apa yang harus dilakukan oleh apoteker
di industri tersebut? (ukai 15)
a. Uji bioekuivalensi in vivo
b. Uji disolusi terbanding
c. Uji disolusi kompendial
d. Uji bioavailabilitas
e. Uji penetapan kadar terbanding
Suatu industri farmasi memproduksi fenofibrat 200mg yang merupakan
pengembangan dari produk fenofibrat 100mg agar produk tersebut
dapat diedarkan maka harus dilakukan uji ekivalensi. Uji ekivaleni yang
hrus dilakukan adalah
a. Uji kandungan senyawa aktif
b. Uji disolusi terbanding
c. Uji bioavailitas in silico
d. Permeailitas in vitro
e. Uji absorbsi in situ
Industri farmasi akan mengembangkan obat copy furosemid 20mg dari
obat furosemid 40mg yang telah dimiliki industri tersebut persayaratan uji
bioekivalen apa yang harus dilakukan? (ukai 18)
a. Uji absorbsi ex vivo
b. Uji absorbsi in situ
c. Uji absorbsi in vitro
d. Uji bioavailabilitas in vitro
e. Uji disolusi terbanding
• Apoteker yang bertugas pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang
mengembangkan sediaan copy tablet amlodipine 5 mg dari sediaan
amlodipine 10 mg yang sudah dimiliki oleh industri berdasarkan
permintaan bagian marketing. Agar produk copy tablet amlodipine 5mg
tersebut dapat didaftarkan kepada BPOM, sediaan tersebut harus
melalui uji bioekivalensi. Apakah uji bioekivalensi yang tepat dilakukan
oleh apoteker tersebut?
a. Uji absorbsi in vivo
b. Uji absorbsi in situ
c. Uji bioekivalensi in vivo
d. Uji ekivalensi in vitro
e. Uji bioavailabilitas obat
Sebuah obat X memiliki kriteria termasuk dalam kategori BCS II. Analisa
yang perlu dilakukan untuk obat golongan BCS tersebut adalah (ukai
Terbaru)
A. Uji Disolusi terbanding
B. Uji in vivo terbanding
C. Uji Bioekivalensi
D. Uji Bioavailabilitas
E. Ui keseragaman bobot
• Industri farmasi akan membuat produk copy katopril, katopril termasuk
BCS Kelas I. untuk menentukan mutu produknya perlu dilakukan uji
dengan dibandingkan dengan produk inovatornya. Uji yang dimaksud
adalah.? (Ukai 15,16)
A. Uji BE
B. Uji disolusi terbanding
C. Uji in Vivo
D. Uji keseragaman kadar
E. Uji sifat fisik dan kimia obat
Pengambilan sampel bahan baku
POLA KONDISI RUMUS
n = 1 + √N
• Sampel diperkirakan homogen
n = jumlah wadah yang dibuka / diambil sampel
Pola n • Berasal dari Supplier yang telah
N = jumlah wadah yang diterima
terkualifikasi
*Apabila N ≤4, maka sampel diambil dari tiap wadah
A Di bawah aliran LAF dengan Pengolahan dan pengesian aseptis, pengisian salep
udara laminar (LAF) kecepatan 0,36- mata, bubuk dan suspensi steril
0,54 m/det
B Ruang Steril Aliran udara Lingkungan latar belakng zona A untu pengolahan
turbulen dengan dan pengisian aseptis
pertukaran udara
min 20X
C Ruang Steril min 20X Pembuatan larutan bila ada resiko pengisian
produk non aseptis
D Bersih min 20X Pembuatan obat steril dengan sterilisasi akhir,
pencucian vial.
E Umum 6-20 x Ruang pengolahan dan pengemasan primer obat
nonsteril, pembuatan salep kecuali salep mata
E Khusus 6-20x pegolahan bahan higrokopis
SOAL DAN PEMBAHASAN
• Pabrik farmasi akan membuat kering seftriakson. Injeksi kering
seftriakson harus memiliki standar mutu yang tinggi, sehingga produk
yang diterima pasien terjaga keamanan, kualitas, dan
khasiatya.Ruang untuk mencuci vial termasuk kelas pada kelas?
A. Kelas A
B. Kelas B
C. Kelas C
D. Kelas D
E. Kelas E
• Karena stabilitasnya, pembuatan sediaan oksitosin dilakukan
dengansterisilasi awal masing-masing bahan kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan secara aseptis. Pembuatan secara aseptis dilakukan
di ruang? (rekomendasi Ukai 18)
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E
Sebuah industri farmasi memproduksi sediaan infus dengan volume lebih
dari 100mL dengan metode pembuatan aseptis. Untuk menghindari
kontaminasi partikel selamaproses produksi maka proses pembilasan akhir
dan penanganan komponen setelah dicuci dilakukan di bawah LAF.
Pengerjaan proses tersebut dilakukan di ruangan dengan lingkungan
minimal kelas mana?
A. Kelas A
B. Kelas B
C. Kelas C
D. Kelas D
E. Kelas E
Suatu Industri Farmasi melakukan produksi tablet vitamin C dengan
bentuk kemasan strip. Agar memenuhi aturan CPOB, kemasan vitamin C
menggunakan blister perlu dilakukan pada ruang kelas yang sesuai.
Apakah kelas ruangan yang tepat untuk melakukan proses tersebut
berdasarkan CPOB ?
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E
• Disuatu industri farmasi akan dilakukan uji sterilisasi laboratorium
mikrobiologi untuk sediaan injeksi omeprazole. Pernyataan yang tepat
untuk mengambarkan lab tersebut adalah
A. LAF dengan latar belakang B
B. Ruang C
C. Ruang B
D. LAF dengan latar belakang C
E. Ruang B latar belakng kelas A
VALIDASI dan KUALIFIKASI
Pebedaan CPOB 2012 dan 2018
Cop 2012 CPOB 2018
Validasi Proses Validasi Prospektif Validasi proses Validasi konkuren
Validasi Konkuren Validasi proses tradisional
Validasi retrospektif Verifikasi proses kontinue
Validasi Pembersihan Pendekatan hibrida
Validasi metode analisis Verifikasi transpotasi
Validasi ualng Validasi pengemasan
Pengendalian perubahan Kualifikasi sarana pnunjang
Validsi metode analisis
Validasi pembersihan
Pengendali perubahan
Validasi proses
Dilakukan jika sudah dilaksanakannya:
1. Kualifikasi mesin/peralata produksi
2. validasi metode analisa
3. Protokol validasi harus telah disetujui oleh QA manager
Menurut CPOB 2012 ada 3 validasi:
Validasi prospektif: dimana dilakukan pada produksi baru yang belum
dipasarkan, atau produk lama yang mengalami perubahan yang besar
(Obat baru divalidasi dulu jika oce baru jualan)
Validasi konkuren: pada produk yang sudah berjalan pada tingkat
produksi yang rendah (pertahun produksi sedikit krn obat slow moving,
obat masa hidup pendek dan mahal, obat penangan kondisi khusus)
dan produk yang rutin diproduksi, dan produk yang mengalami
modifikasi misalnya perubahan komposisi, perubahan pengunaan
mesin, perubahan ukuran batch yang digunakan (validasi sambil
membuat),
Validasi retropektif: dimana untuk produk yang sudah lama dipasarkan/
terlanjur dipasarkan tetapi belum divalidasi sehingga perlu data untuk
regestasinya (COPB 2018 tidak ada)
COPB 2018 (terjadi perubahan yang signifikan),
Pada validasi konkuren harus dijustifikasi dan disetujui BPOM dan
retrospektifnya dihapuskan. Sehingga dibagi menjadi 3 yaitu:
Validasi proses tradisional: menggunakan pendekatan prospektif dan
konkuren :
sejumlah bets yang diproduksi rutin untuk memastikan
reprodusibilitasnya
jumlah bets dan sampel berdasarkan prinsip manajemen resiko mutu
Protokol validasi proses hendaknya disiapakan berdasarkan:
Critical Proses parameter (CPP)
Critical Quality Attribute (CQA)
Kreteria keberterimaan->> berdasarkan data pengembangan
dan pemahaman proses yang terdokumentasi
Validasi proses kontinue : digunakan prinsip quality by design. Terdiri dari
3 tahap:
Desain proses
Kualifikasi proses
verifikasi proses kontinue
->> untuk produk yang dikembangkan dengan pendekatan Q&D (
proses pengembangannya ditetapkan secara alamiah, strategi
pengendalian memberikan tingkat kepastian mutu produk yang
tinggi)
->> stragegi pengendalian berbasis sains : mencakup seluruh atribut
yang diperlukan (termasuk CQA, CPP)
->> evaluasi pengendalian secara reguler
->> Dapat mengunakan prangkat PAT (proses analytical technology)
dan pengendalian proses secara statistik multivariate.
Validasi pendekatan hibrida.
Merupakan gabungan dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses
kontinue->> bila mana telah tercapai pengetahuan dan pemahaman
yang tinggi mengenai produk dan proses yang diperoleh dari
pengalaman pembuatan dan riwayat bets. Pendekatan ini dapat
digunakan pada fase pembaruhan
Validasi analisa
Ada 2 jenis secara umum:
Validasi metode analisa penetapan kadar zat aktif
Validasi metode analisi cleaning validation
Parameter pertama”
Akurasi:
Kedekatan nilai yang didapat dengan nilai sebenarnya, dinyatakan
dengan % recovery minim 3 kosentrasi dengan 3 replikasi.
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎
% 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = x100%
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
Syarat: 98-102%
Presisi:
Kedekatan satu nilai dengan nilai lainnya. Dengan nilai RSD syarat:
maksimal 2%
Linearitas:
Menunjukan hubungan secara langsung proposional antara respon
detektor dengan perubahan kosentrasi analit (digambarkan dengan
regresi linier y=a+bx->> nilai linier dilihat dari r (koefisien korelasi) syarat
r>0,98
LOD dan LOQ
LOD : (itu deteksi tidak ngaruh nilainya berapa): nilai minimal sesuatu
bisa dideteksi.
LOQ (kuantitinya berapa ppm) : berapa kadar terkecil yang bisa
terdeteksi’
Spesifisitas/selektifitas
Kemampuan metode analisa untuk membedakan senyawa yang diuji
dengan derivat/metabolitnya. Digambarkan dengan nilai resolusi Rs>1,5
2(𝑡2 − 𝑡1)
𝑅𝑆 =
𝑤2 + 𝑤1
Robustness
mengetahui kapasitas suatu metode untuk tidak terpengaruh oleh
variasi kecil misal : Ph, suhu, flow rate
Validasi pembersihan
Dilakukan untuk mengkonfirmasi efektivitas metode pembersihan apakah
yang digunakan layak sehingga diperoleh hasil yang valid (BPOM, 2018)
Ada 3 metode sampling:
1. Swab (area yang dapt dijangkau)= menapus langsung residu.
2. Rinse (jika area tidak dapat dijangkau tangan/luas).->> diperoleh dari
pengumpulan pelarut pembilas yang kontak dengan permukaan alat.
Msl: alat2 yang bnyak lekukan.
3. Metode dengan plasebo: residu diperoleh dari pengolahan produk
yang bersangkutan tanpa bahan aktif dengan peralatan yang sudah
dibersihkan lalu dianalisa.
SOAL VALIDASI DAN KUALIFIKASI
• sebuah industri farmasi mengembangkan sediaan baru obat flu.
Sebelum dipasarkan dilakukan validasi terlebih dahulu validasi apakah
yang diajukan industri tersebut? (Ukai 17)
A. Prospektive validation
B. Retrospective validation
C. Concurrent validation
D. Process validation
E. Method validation
• Suatu industri akan memproduksi aerosol oksigen dan membeli mesin
baru. Prosedur kualifikasi perlu dilakukan terhadap mesin tersebut.
Tahapan kualifikasi mesin tersebut adalah ....(Ukai 15,16, Terbaru)
a. Kualifikasi desain, instalasi, operasional, kinerja
b. Kualifikasi desain, kinerja, instalasi, operasional
c. Kualifikasi desain, operasional, kinerja, instalasi
d. Kualifikasi instalasi, kinerja, operasional, desain
e. Kualifikasi instalasi, desain, kinerja, operasional
• Alat mixer yang digunakan untuk pencampuran tablet baru saja rusak
dan baru saja diperbaiki. Industri ingin membeli yang sesuai dengan
spesifikasi sebelumnya. Ketika barang datang kualifikasi apa yang harus
dilakukan (Ukai Terbaru)
A. Kualifikasi Desain
B. Kulifikasi Instalasi
C. Kualifikasi Operasional
D. Kualifikasi spesifikasi
E. Validasi proses
• Industri farmasi melakukan validasi proses pembuatan tablet simetikon.
Hasil % recorvery yang diperoleh dari 3 kali adalah 98-102%. Parameter
uji apa yang ditentukan? (Ukai 18, Terbaru)
A. Linearitas
B. Presisi
C. Akurasi
D. Selektivitas
E. ketahanan
• Dilakukan uji validasi metode tablet simetikon. Diperoleh hasil %recovery
dari 3 replikasi yaitu 98%-120%. Parameter uji apa yang dilakukan?
A. Linieritas
B. Akurasi
C. Presisi
D. Selektivitas
E. Sensitivitas
• Industri farmasi melakukan validasi metode pengujian tablet simetidin.
Hasil persen RSD. Parameter yang diuji adalah?
A. Presisi
B. Akurasi
C. Linearitas
D. Spesifikasi
E. Sensitivitas
• Alat mixer yang digunakan untuk pencampuran tablet baru saja rusak
dan baru saja diperbaiki. Industri ingin membeli yang sesuai dengan
spesifikasi sebelumnya. Ketika barang datang kualifikasi apa yang harus
dilakukan
A. Kualifikasi Desain
B. Kulifikasi Instalasi.
C. Kualifikasi Operasional
D. Kualifikasi spesifikasi
E. Validasi proses
• Industri Farmasi akan melakukan pembelian mesin tablet baru untuk
mengganti mesin lama yang sudah aus dan kurang efisien serta untuk
modernisasi peralatan. Sebelum alat tersebut dipesan, dipasang, dan
digunakan maka terlebih dahulu dilakukan validasi (kualifikasi). Kualifikasi
apa yang yang pertama sekali dilakukan?
A. Kualifikasi protocol
B. Kualifikasi desain
C. Kualifikasi instalasi
D. Kualifikasi operasional
E. Kualifikasi kinerja
• Sebuah industry PT. X telah memproduksi betametason secara rutin dan
telah dipasarkan, tetapi belum pernah melakukan validasi. Industry
tersebut akan melakukan validasi pada sejumlah bets. Apakah jenis
validasi yang dilakukan? UKAI 29
A. Validasi konkren
B. Validasi retrospektif
C. Validasi prospektif
D. Kualifikasi operasional
E. Kualifikasi desain
• Sebuah industri farmasi sedang memproduksi tablet Amplodipin 10 mg ,
tablet tersebut sebelumnya belum pernah d produksi. Untuk menjamin
mutu perlu d lakukan proses validasi.Bagaimana validasi tersebut
dilakukan ?
A. Prospektif 2 bets berturut2
B. konkuren 2 bets berturut2
C. retrosfektif 3 bets berturut2
D. prosfektif 3 bets berturut2
E. Konkuren 4 bets berturut2
• Suatu industri farmasi akan melakukann validasi proses suatu produk
tablet yang sudah diproduksi sejak tahun 1990. Jenis validasi proses apa
yang dilakukan?
A. Konkuren
B. Prospektif
C. Retrospektif
D. Ulang
E. Pembersihan
• seorang Apoteker ditugaskan untuk melakukan Validasi terhadap produk
salep mata. salah satu uji validasi yang dilakukan adalah validasi
konkuren
• Jumlah batch yang dibutuhan pada validasi konkuren adalah?
A. 1 batch
B. 3 batch
C. 6 batch
D. 10 batch
E. 30 batch
• Industry farmasi ingin melakukan validasi terhadap ibuprofen tablet yang
telah lama diproduksi. Jenis validasi manakah yang sesuai dengan kondisi
tersebut?(ukai 27)
A. Validasi prospektif
B. Validasi retrospektif
C. Validasi konkuren
D. Validasi eksternal
E. Validasi prediktif
• Apoteker di industri farmasi akan melakukan pembelian mesin mixing
sirup. Ketika mesin datang dilakukan kualifikasi untuk melihat bagaimana
kinerja mesin pertama kali sesuai standar protokol dari supplier,
kualifikasi apa yang dimaksud ?
A. Kualifikasi desain
B. Kualifikasi instalasi
C. Kualifikasi operasional
D. Kualifikasi kinerja
E. Kualifikasi personil
• Suatu industri farmasi akan release produk baru di akhir tahun ini. Validasi proses
merupakan tahapan penting yang harus dilakukan sebelum produksi batch
komersial. Tujuan dilakukan validasi ini adalah untuk memastikan setiap batch yang
diproduksi menghasilkan produk yang serupa dengan spesifikasi yang diinginkan.
Validasi ini juga disebut sebagai validasi?
A. Validasi prospektif
B. Validasi konkuren
C. Validasi parsial
D. Validasi retrospektif
E. Validasi pembersihan
• Sebuah industri farmasi sedang melakukan pengembangan gel Natrium
dikolfenak dengan perubahan supplier zat aktifnya dan varian klaim efek
terapi yang baru. Validasi apakah yang diperlukan?
A. Prospective validation
B. Concurrent validation
C. Retrospective validation
D. Revalidasi
E. Change Validation
• Alat mixer yang digunakan untuk pencampuran tablet baru saja rusak
dan baru saja diperbaiki. Industri ingin memakainya kembali setelah
diperbaiki. Kualifikasi yang harus dilakukan adalah
A. Kualifikasi Desain
B. Kulifikasi Instalasi
C. Kualifikasi Operasional.
D. Kalibrasi
E. Validasi proses
Materi LASA dan High Alert
Dibagi menjadi 3 kelompok besar
1. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip
2. Elektrolit kosentrasi tinggi
3. Obat obat sitostatika
HIGH ALERT
LASA (Look A like Sound A Like)
Ucapan Mirip ( yang beda ditulis besar biar jelas)
Anti metabolit
1. 5-fluorourasil (5-FU)
2. Gemsitabin
3. 6-Merkaptopurin
4. Methotrexat
Obat bebas terbatas terbagai kedalam enam golongan (P1-P6):
Care-Giver Misalnya peracikan obat, memberi PIO (Pelayanan Informasi Obat), konseling, konsultasi,
screening resep, monitoring, visite, dan banyak tugas kefarmasian lainnya.
Decision-Maker Misalnya memutuskan dispensing, penggantian jenis sediaan, penyesuaian dosis,
pengantian obat jika ditemukan bahaya yg signifikan, serta keputusan2 lainnya yg
bertujuan agar pengobatan lebih aman, efektif dan rasional.
Communicator misalnya menjadi komunikator yang baik dalam PIO (Pelayanan Informasi Obat),
Penyuluhan, konseling dan konsultasi obat kepada pasien, melakukan visite
ke bangsal/ruang perawatan pasien, Pengajar, Narasumber, dan sebagainya.
Manager contoh lainnya sebagai Pedagang Besar Farmasi/PBF), manager Quality Control (QC),
Quality Assurance (QA), Manajer Produksi, dan lain lain.
Leader misalnya sebagai Rektor, Dekan, Direktur Rumah Sakit,
Life-Long Learner kita perlu meng-update pengetahuan dan kemampuan agar tidak ketinggalan.