Anda di halaman 1dari 2

JUKNIS PENANDAAN LOKASI OPERASI

1. PENDAHULUAN
Salah – lokasi, salah – prosedur, salah – pasien operasi, adalah kejadian yang
mengkhawatirkan dan bisa terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini dapat terjadi akibat
komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antar anggota tim bedah, kurang /
tidak melibatkan pasien didalam penandaan lokasi operasi (site marking), dan tidak
ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi. Disamping itu juga dapat disebabkan
karena assesmen yang tidak adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat,
budaya tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah, tidak
dilakukan time out dan beberapa faktor kontribusi lain yang sering terjadi.
Untuk keselamatan pasien di kamar operasi, rumah sakit perlu secara kolaboratif
mengembangkan suatu kebijakan atau panduan yang efektif di dalam mengeliminasi
masalah yang mengkhawatirkan ini.
Dalam pelayanan bedah besar dan kompleks ada sesuatu hal yang terjadi tidak sesuai
dengan yang diharapkan seperti penandaan yang salah, prosedur salah atau orang yang salah
operasi.

2. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Juknis ini dipergunakan sebagai panduan untuk menjelaskan dan
menginformasikan metode secara umum dalam pelayanan pembedahan di Rumah Sakit
RSUD dr R Soedarsono kota pasuruan, dimana setiap pasien yang akan menjalani
pembedahan memiliki penandaan operasi dengan tepat dan akurat .
TUJUAN KHUSUS
1) Terlaksananya sistem pelayanan yang aman di kamar operasi.
2) Terciptanya komunikasi yang efektif antar anggota tim bedah.
3) Meminimalkan risiko operasi di lokasi yang salah atau pasien yang salah
4) Meminimalkan risiko dari prosedur yang salah yang dilakukan
5) Terlaksananya proses identifikasi lokasi operasi dengan melibatkan pasien
dalam proses penandaan.
6) Menginformasikan dan memandu DPJP/Operator yang melakukan tidakan
pembedahan untuk menggunakan metode penandaan dengan menandai kulit dan
lokasi yang akan dioperasi.
3. TATA LAKSANA
1. Dokter operator melakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar
2. Dokter operator mengucapkan salam therapeutik “selamat
pagi/siang/malam............bapak/ibu
3. Dokter operator memastikan identitas pasien pada gelang pasien,dan data rekam medis
adalah sama (nama,tanggal lahir,nomer rekam medis dan nik)
4. Dokter operator menjelaskan tujuan prosedur penandaan lokasiyang akan dilakukan
operasi
5. Dokter operator menjelaskan tentang penandaan lokasi operasi pada pasien dan
keluarga
6. Dokter Operator memberikan penandaan berupa lingkaran ( O ) pada lokasi yang
akan dilakukan operasi
7. Untuk pasien dengan kasus mata penandaan di tempatkan di atas alis mata yang akan
dilakukan tindakan operasi
8. Untuk pasien kasus THT penandaan ditempatkan di daerah terdekat
9. Untuk pasien gigi bila ada foto/imaging pemberian penandaan pada foto tersebut.
10. Pada luka terbuka atau pada luka bakar penandaan bisa di berikan di area luar luka
11. Penandaan dengan menggunakan dengan spidol permanen warna hitam
12. Dokter operator melakukan verifikasi ulang pada pasien dan atau keluarga bahwa
mereka telah memahami dan mengetahui lokasi yang akan dilakukan operasi
13. Dokter operator mengucapkan mengucapkan salam ”terimakasih atas kerjasamanya”
14. Dokter operator mencatat semua kegiatan penandaan pada lembar formulir catatan
integrasi
15. Dokter operator membubuhkan nama dan tanda tangan pada form penandaan.
16. Dokter operator melakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar

4. PENUTUP
Demikian petunjuk tehnis ini dibuat agar dapat dijadikan pedoman dalam pengisian form
penandaan dan pelaksanaan penandaan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai