Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN BK DALAM MEMBIMBING SISWA DI SMA TUNAS BARU CIPARAY

Dosen pengampu : Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag., CIPS C.Ht

Disusun oleh :

Silvia Luthfiana Januari 12020280057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2022
ABSTRAK

Bimbingan konseling adalah bantuan layanan dari sekolah yang diberikan kepada siswa yang
memiliki masalah agar dapat memahami kesulitannya. Adanya bimbingan konseling ini diharapkan dapat
menuntun siswa untuk mengatasi masalahnya. Bimbingan konseling ini mengacu kepada tujuan supaya
terwujud perilaku yang baik untuk para pemuda ataupun siswa yang diperoleh dari guru bimbingan
konselingnya supaya mereka mempunyai kepribadian yang baik untuk masa depannya. Adapun tugas
guru bimbingan konseling ini yaitu untuk memoles kembali kepribadian siswa-siswinya. Di jenjang
sekolah, bimbingan konseling akan membantu para siswa dalam menangani dan menyelesaikan berbagai
macam masalah ataupun hal-hal yang ada di luar praktik belajar dan mengajar. Maka tidak heran bila
banyak siswa yang kemudian diarahkan untuk ke BK saat mempunyai masalah, baik itu yang ada di
dalam sekolah ataupun yang berada di luar sekolah.
A. PENDAHULUAN

Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu.
Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan hidupnya karena
ketidakmampuannya dalam menyesuaiakan diri dengan lingkungannya (Fatimah, 2010: 193). Hal
tersebut dapat menimbulkan stres dan permasalahan hidup individu. Stres dan masalah dalam
kehidupan merupakan hal yang wajar, meskipun demikian stres dan masalah tersebut dapat
menimbulkan dampak yang lebih seriusyaitukrisispsikologis. Mengatasimasalah dengan efektif
merupakan cara yang tepat untuk menghindari krisis psikologis tersebut. Individu mengatasi masalah
secara efektif melalui sebuah mekanisme yang disebut penyesuaian diri. Individu yang mampu
menangani stres dan masalah hidupnya dengan baik dan berhasil mempertemukan tuntutan- tuntutan
yang berasal dari lingkungan dengan dirinya, dikatakan memiliki penyesuaian diri yang baik.
Sementara individu yang tidak mampu mempertemukan tuntutan-tuntutan dari lingkungan dengan
tuntutan-tuntutan dalam dirinya dikatakan gagal dalam penyesuaian diri. Smit dan Wandel (2006:
282) mengatakan bahwa penyesuaian diri dianggap sebagai resiko yang terkait dengan lingkungan
“.... adaptations are considered as responses to risks associated with the interaction of environmental
hazards and human vulnerability or adaptive capacity”.

Tuujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja program BK yang ada di
SMA Tunas Baru Ciparay dan juga masalah apa saja yang terjadi disekolah tersebut. Manfaat dari
mengetahui ini adalah agar saya sebagai calon guru mengetahui bagaimana caranya menghadapi
siswa yang bermasalah juga bermanfaat bagi pembaca.
B. KERANGKA TEORITIS

Program layanan Bk yang sedang dilakukan di SMA Tunas Baru saat ini adalah Program Bullying
seperti yang kita ketahui banyak sekali terjadi di zaman sekarang tidak hanya di lingkungan seolah
terkadang bullying terjadi di media sosial. Banyak siswa yang menjadi tidak merasa percaya diri karena
adanya suatu tekanan dari teman sebaya entah itu dari tekanan fisik, mental, dan juga mengenai pelajaran.

Menurut guru BK yaitu ibu Mega Jessica S.Ag salah satu penyebab terjadinya bullying pembuli
terlalu banyak menggunakan media sosial disaat covid yang menyebabkan juga si pembuli lebih tidak
sopan dalam bercakap terhadap guru.

C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang saya lakukan adalah metode kualitaif yang dimana saya melakukan
wawancara dengan guru BK yang ada disekolah tersebut. Tindakan guru BK terhadap kasus
Bullying dua tahun lalu adalah dengan metode :
1. Pendekatan Individual
Melalui metode ini upaya pemberian bantuan diberikan secara individual dan langsung
bertatap muka (berkomunikasi) antara pembimbing (konselor ) dengan siswa (klien). Dengan
perkataan lain pemberian bantuan diberikan dilakukan melalui hubungan yang bersifat face to
face relationship (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara
(pembimbing) konselor dengan siswa (klien). Masalah – masalah yang dipecahkan melalui teknik
konseling, adalah masalah – masalah yang bersifat pribadi.
2. Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi melalui komunikasi secara langsung serta melibatkan interaksi resiprokal.
Pewawancara dapat memperhatikan dan mencatat perilaku verbal dan nonverbal dari orang yang
diwawancara. Misalnya bahasa tubuh, pergerakan tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan reaksi-
reaksi umum lainnya.
3. Solusi
Setelah melakukan dua metode sebelumnya guru BK memberikan solusi kepada siswa
tersebut atau bisa dikatakan juga sebagai saran terhadap siswa.
Tidak hanya menangani kasus Bullying saja, Guru BK disekolah terssebut juga mengatakan ada
beberapa kenakalan lain yang terjadi disekolah tersebut, sebagai contoh adalah etika berpacaran yang
berlebihan, kehadiran sampai menyentuh angka 20 untuk alfa.

Guru BK menganbil tindakan untuk mewawancarai siswa tersebut, ternyata jawaban dari siswa

adalah karena sudah terlalu nyaman melaksanakan sekolah secara daring. Siswa tersebut menjadi sangat
malas untuk berangkat kesekolah.

Untuk kasus dalam mata pelajaran guru BK mengatakan ada satu mata pelajaran yang gurunya
sangat disiplin, ada beberapa siswa yang bermasalah dengan guru mata pelajaran tersebut yang dimana
guru tersebut ketika siswa sedikit telat masuk kedalam kelas akan dikeluarkan dan dimasukan kedalam
BK, memang itu adalah hal yang sangat bagus namun tidak sedikit siswa yang mengeluh akan hal
tersebut, yang dilakukan oleh guru BK adalah memberi tahu pada guru tersebut agar memberi keringanan
terhadap siswa dan disetujui oleh guru tersebut.

Untuk mata pelajaran KIMIA sendiri tidak ada kendala apapun baik dari siswa maupun guru mata
pelajaran itu sendiri.
Lampiran :

Sekolah SMA TUNAS BARU CIPARAY

Sesi wawancara bersama guru BK


DOSEN MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING

Saya Silvia Luthfiana Januari mahasiswa dari program studi Pendidikan Kimia mengucapkan
banyak terimakasih kepada Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag., CIPS C.Ht selaku dosen mata kuliah
Bimbingan dan Konseling karena telah memberikan saya banyak sekali ilmu yang luar biasa manfaatnya,
karena mata kuliah ini juga saya sebagai calon guru dapan mengetahui bagaimana caranya membimbing
siswa ketika membutuhkan konseling. Tidak lupa saya ucapkan juga terimakasih kepada ibu Mega Jessica
S.Ag selaku guru bimbingan konseling di SMA Tunas Baru Ciparay karena telah senantiasa untuk kami
wawancara. Dan kepada teman teman saya yang ikut serta dalam wawancara ini saya ucapkan
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai