Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL RENCANA USAHA

MANAGEMENT COMPETITION 2021

DEN-PAYA Chips (Dendeng Kriuk Daun Pepaya) : Disersifikasi Pangan Lokal Keripik
Dendeng Daun Pepaya untuk Pangan Unggul Indonesia

Penyusun
Heru Setiawan (2045)
Septri Amingsih (2056)
Yuni Atulaillah (2060)

SMA NEGERI 1 MIRIT


KEBUMEN
2021

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Usaha

Dengan dorongan pihak sekolah dan keluarga dalam memotivasi seorang anak untuk
berwirausaha, merupakan salah satu pendukung utama yang dikatakan sebagai modal awal
anak berani untuk membuka usaha. Terlebih, jika melihat keadaan perekonomian Indonesia
saat ini, dimana kita dituntut untuk terus maju berdampingan dengan virus corona-19 selain
itu juga masih banyak lulusan disaat situasi seperti ini yang tidak memiliki pekerjaan
dikarenakan lapangan pekerjaan yang masih kurang memadai dan lemahnya sistem
perekonomian. Hal ini dapat diminimalkan dengan membuka usaha batru khususnya dalam
bidang kuliner. Usaha yang dikelola dengan modal kecil namun untung melimpah. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan bahan baku yang melimpah dan proses
produksi yang mudah. Salah satunya yaitu memanfaatkan daun pepaya menjadi olahan
makanan keripik.
Peluang bisnis atau berwirausaha pada sektor makanan sangat terbuka lebar karena
semua manusia pasti membutuhkan makanan. Pengusaha harus pandai dan kreatif dalam
menciptakan suatu usaha dalam bidang makanan. Karena, pada era zaman sekarang,
semakin kreatif seseorang membuat suatu usaha akan semakin menarik perhatian konsumen
untuk mencoba kuliner tersebut. Dendeng merupakan salah satu makanan khas masyarakat
Indonesia, namun karena tingginya harga daging dan susahnya mengolah dendeng maka
kami memiliki inovasi membuat dendeng daun pepaya yang kemudian kami kembangkan
menjadi keripik berbagai rasa. Waktu sekarang ini masyarakat lebih suka dengan makanan
unik dan renyah, tidak terlalu berat tapi cukup mengenyangkan. Selain itu juga keripik atau
snack ringan merupakan cemilan nomor 2 masyarakat Indonesia sebagai teman saat santai,
makan, ataupun berwisata. Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang menjanjikan ini
maka kami berencana untuk merancang usaha kuliner “DEN-PAYA Chips-Dendeng Kriuk
Daun Pepaya” yang tentunya kami melakukan diferensiasi khsususnya dalam varian rasa
pada bidang usaha ini agar para konsumen lebih tertarik untuk membeli produk kami.

B. Identitas Produk
Jenis produk inovasi yang ditawarkan adalah pangan atau kuliner berbahan lokal.
Nama produk yang ditawarkan adalah DEN-PAYA Chips (Dendeng Kriuk Daun
Pepaya).
Produk DEN-PAYA Chips memiliki beberapa varian rasa yang menarik dan harga jual
yang tidak kalah bersaing dengan produk lain.

1
C. Tujuan
Pengembangan bisnis bidang kuliner “DEN-PAYA” memiliki tujuan yaitu :
1. Mendapatkan keuntungan dengan mengolah bahan sederhana.
2. Mengangkat nilai tambah daun pepaya agar lebih banyak diminati.
3. Meningkatkan lapangan pekerjaan baru di lingkungan produksi.
4. Menjalin relasi dengan banyak orang (konsumen) untuk mendapatkan keuntungan.
D. Manfaat
Manfaat pengembangan bisnis bidang kuliner “DEN-PAYA” adalah :
1. Menjadikan peserta didik mandiri dalam bisnis
2. Menjadikan peserta didik percaya diri dalam merealisasikan ide-ide
3. Menjadikan dendeng daun pepaya menjadi snack unggulan
4. Memberikan wawasan kepada masyarakat terkait olahan dendeng daun pepaya

2
BAB II
ISI
A. Deskripsi Usaha
1. Deskripsi Produk

DEN-PAYA adalah inovasi produk snack ringan yang mengangkat potensi lokal daerah
Mirit dan dikembangkan menjadi olahan dendeng kriuk dengan berbagai variasi rasa.
Produk DEN-PAYA memiliki 3 varian rasa yaitu pedas asin level 1 dan 2, keju richees,
dan telur asin pedas. Penggunaan daun pepaya sebagai langkah pemanfaatan potensi
yanga banyak ditemui di Mirit, dimana daerah Mirit memiliki ciri khas sebagai daerah
pertanian kebun pepaya. Kebun pepaya daerah Mirit telah menjadi tongkak
perekonomian di Kebumen, namun pemanfaatannya hanya berfokus pada buahnya saja,
sedangkah daun pepaya belum dimanfaatkan begitu baik. Penggunaan daun pepaya
sebagai bahan utama, karena daun pepaya memiliki rasa yang unik dan tekstur yang
keras-berserat sehingga menyerupai daging.
Inovasi pangan lokal dendeng daun pepaya memanfaatkan daun pepaya muda yang
kemudian diolah menjadi dendeng setengah jadi, setelah itu dipotong dan digoreng
sehingga bentuknya menyerupai nori (lembaran rumput laut). Kemudian diberikan
variasi rasa berupa bumbu bubuk sehingga menjadikan DEN-PAYA memiliki rasa yang
unik dan dekat dengan masyarakat.

2. Analisis SWOT
Strength (Kekuatan) -Usaha industri keripik dendeng daun pepaya
dapat memanfaatkan limbah daun pepaya
menjadi produk kaya akan manfaat .
-Bahan baku mudah didapatkan.
-Harga jual relatif murah karena kami telah
bekerja sama dengan petani pepaya dengan
kualitas yang tidak kalah dengan produk lainya.
-Meningkatkan potensi daun pepaya wilayah
Mirit karena sebagian besar penduduknya
berkebun pepaya.
-Inovasi olahan daun pepaya belum banyak
ditemui sehingga produk kami dapat unggul.
-Dapat menghilangkan rasa pahit daun pepaya.
Weakness (Kelemahan) Dendeng daun pepaya merupakan makanan
inovasi yang masih baru, sehingga masih kurang
informasi tentang produk ini di kalangan
masyarakat dan banyaknya kompetitor produk
lain sehingga menjadi kelemahan untuk usaha
industri kreatif ini. Selain itu, rasa daun pepaya
dikenal dengan rasa pahit sehingga menjadikan
masyarakat ragu untuk mencoba.
Opportunity (Peluang) Berdasarkan Riset yang dilakukan Mondelez
Internasional mengungkapkan, Indonesia berada
pada pringkat pertama negara yang paling hobi
mengonsumsi cemilan. Hal itu menjadikan
Keripik Dendeng Daun Pepaya menjadi snak

3
yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.

Threat (Ancaman) - Adanya produsen atau kompeti yang


memproduksi produk sejenis.
- Produk mudah ditiru
- Persaingan pasang pasar yang semakin
variabel, dan konsumen bisa sewaktu-waktu
berali ke produk yang dimiliki pesaing.

B. Analisis Usaha Bisnis Model Canvas (BMC)


Costumer Segments Target pasar (calon pelanggan) adalah
menyeluruh dari segala tingkatan masyarakat,
karena produk yang dijual dapat diterima oleh :
- Pelajar sekolah dan mahasiswa
- Pekerja
- Ibu rumah tangga
- Orang-orang yang suka berburu makanan
khas daerah
- Pecinta makanan unik
- Pelancong
- Pecinta makanan ringan (varian rasa
chiki)
Value Proposition - Produk DEN-PAYA yang dipasarkan
memiliki nilai keunikan pada bahan dasar
dan variasi rasa yang kekinian.
- Dikemas dengan 2 varian kemasaran yang
dapat dipilih langsung oleh pelanggan,
sesuai kebutuhan mereka.
- Makanan ringan yang baru, namun masih
terdengar wajar di telinga masyarakat
Channels 1. Offline
- Kantin Sekolah
- Koperasi Sekolah
- PKK Desa
- PKK Kecamatan
- PKK Kabupaten
- Warung oleh-oleh
- Pasar Trandisional
- Toko Kelontong
- Toko UMKM Kabupaten
- Media brosur, pamphlet, dan leaflet.
- Bazar hasil tani
2. Online
- Lazada
- Olx
- Shopee
- Tokopedia
- IG

4
- Facebook
- Whatsapp
- Paid Promote
Revenue Streams - Keuntungan penjualan pada jalur online
dan offline
- Penjualan dendeng setengah jadi
- Koperasi Barokah SMA N 1 Mirit
- Diskon dan kerjasama dengan petani
pepaya sekitar tempat produksi
Key Resource - SDM mencukupi
- Lokasi usaha yang strategis
- Pemasok bahan utama berkualitas
- Alat dan Bahan yang mudah dicari dan
dikembangkan
- Merek DEN-PAYA yang unik
Costumer Relationship - Diskon untuk pembelian produk minimal
3 dan kelipatannya.
- Diskon dihari-hari tertentu dengan tema
diskon yang menarik
- Pelayanan prima dengan konsumen
- Pemberian stiker untuk konsumen yang
berulang tahun dan konsumen yang
membeli produk lebih dari 10
- Upload foto saat pembelian di akun sosial
media IG dan FB sebagai promosi dan
terima kasih
Key Activities - Membeli bahan baku yang berkualitas dan
terbaik dari petani
- Memberikan layanan prima dan optimal
- Mempertahankan rasa dan kualitas produk
- Pencatatan penjualan untuk evaluasi
Key Partnership - Pemasok bahan baku yang telah MOU
- Agen, took offline, marketplace online,
dan para konsumen selaku produsen
(reseller)
- Penanam modal (pihak 3)
Cost Structure - Penyediaan alat produksi DEN-PAYA
- Penyediaan bahan baku DEN-PAYA
- Pembiayaan operasional
- Pembiayaan promosi

5
C. Strategi Bisnis
1. Target Pasar

Perumusan target pasar pada produk DEN-PAYA Chips lebih berfokus pada pemasaran
produk yang ditawarkan di seluruh wilayah Indonesia mulai dari kabupaten, kecamatan,
hingga provinsi. Konsumen bisa membeli produk DEN-PAYA Chips baik secara
marketplace online maupun pasar offline. Adapun kegiatan offline lebih memanfaatkan
potensi Mirit sebagai desa wisata dan jalur alternatif yang ramai dilewati kendaraan.
Penjualan menekankan pada pasar yang jelas yaitu masyarakat sekitar (Kebumen),
pemudik, ataupun masyarakat penikmat objek wisata perkebunan, pantai, dan sungai.
Lebih jelasnya kami membuat sebuah skema target pasar yaitu seperti berikut :

Toko Online DEN-PAYA Chips Toko Offline

PKK Kab. Kebumen

Pengiat Pangan Lokal

2. Rencana Operasi
Teknik Pelaksanaan Bisnis Teknik-teknik pelaksanaan bisnis ini antara lain
- Perancanaan
Rencanya bisnis ini akan berkerja sama
dengan petani pepaya dibeberapa titik di
Desa Mirit, sebagai pemasok persedian
daun pepaya. Daun pepaya yang
digunakan yaitu yang masih muda.
- Produksi
Usaha industri kreaktif Keripik Dandang
Daun Pepaya berproduksi di Desa Mirit,
Kebumen. Usaha ini dalam satu kali
produksi berlangsung selama 3 tiga hari
dan dapat mengolah 3 kg daun pepaya.
Dalam satu kali produksi dapat
menghasilkan 200 lembar dendeng
dengan ukuran 15x15.
- Pengemasan
Usaha ini menggunakan plastik kemasan
berbentuk pooch dengan ukuran 150
gram dan 200 gram. Dengan diberikan

6
labal perusahaan yang memuat; logo,
nama produk, varian rasa, berat kemasan,
dan tanggal produksi.
- Pemasaran
Pemasaran ini menggunakan dua cara
yaitu online dan offline, yang saling
terintegrasi dengan teknologi.
Desain Produksi Desain yang usaha ini mencangkup dua hal yaitu
1. Bahan
- Daun Pepaya
- Tepung Terigu
- Tepung Topioka
- Telur
- Bawang Putih
- Kencur
- Ketumbar
- Gula Pasir
- Garam
-Air
- Minyak
2. langkah-langkah
- Rendam daun pepaya dengan garam dan daun
jambu biji untuk menghilangkan rasa pait.
- Lalu blander daun pepaya tanpa menggunakan
air.
- Campurkan telur, kencur, ketumbar, bawang
putih, dan garam lalu aduk sampai rata.
- Kemudian masukan daun pepaya yang sudah
diblander dan aduk sampai semua bahan
tercampur rata.
- Kemudian masukan tepung terigu dan tepung
tapoika sedikit demi sedikit lalu aduk sampai
rata.
- Masukan kedalam loyang yang sudah dilapisi
minyak dan kemudian rebus selama 30 menit.
- Setalah itu, biarkan sampai mendingin dan
kemudian potonglah tipis-tipis dengan ukuran
15x15.
- Kemudian gorenglah dendeng daun pepaya
sampai matang.
- Lalu angkat, tiriskan.
- Permosian sesuai variasi bumbu, kemasan, dan
distribusi.

7
Cara Distribusi Cara distribusi melalui dua jenis saluran yaitu
- Saluran Distribusi Langsung
Saluran distribusi langsung adalah proses
penyaluran barang dari produsen yang
dilakukan secara langsung ke konsumen.
- Saluran Distribusi Secara Tidak
Langsung
Yaitu proses penyaluran barang dari
produkser ke konsumen dilakukan
dengan terlebih dahulu melaluli lembaga
distribusi seperti ditributor, pedagang
besar, agen, dan pedagang eceran.

Teknologi dalam Bisnis Teknologi dalam Bisnis dibagi menjadi 2 aspek


yaitu :
- Aspek Produksi
Teknologi yang digunakan adalah
pengembangan pangan lokal menjadi
sebuah produk siap jual. Dalam kegiatan
produksi keripik kami menggunakan
teknologi berupa 1 paket alat produksi,
alat croping, desain stiker produk dengan
media corel, printing stiker dengan alat
printing, dan teknologi pada alat press
(sealer).
- Aspek Pemasaran
Teknologi pada aspek pemsaran berfokus
pada software atau berupa aplikasi
penjualan online seperti IG, WA, Shopee,
Olx, Tokopedia, Lazada, Akulaku, dan
beberapa marketplace lainnya.

8
3. Gambaran Peluang Bisnis
Kegiatan pemasaran yang dilakukan setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan
diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran
khususnya. Sedangkan rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang
dilakukan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada
dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu tertentu dibidang
pemasaran pada suatu waktu tertentu di masa yamg akan datang. Rencana pemasaran
kami menggunakan dua sistem yaitu online dan offline. Di mana online menggunakan
aplikasi Shoppe, Lazada, Simbok Blonjo, Lapak Ganjar dll. Sedangkan offline kami
memasarkannya di pasar, toko oleh-oleh, toko UMKM daerah, PKK kabupaten
Kebumen, Koperasi Sekolah, Pasar Tani Kebumen, dan tempat wisata.

4. Kompetitor
Kompetitor Keripik Dendeng Daun Pepaya digolongkan dalam 2 sudut pandang yaitu :

1. Kompetitor Langsung
Pesaing yang menawarkan produk yang hampir mirip dengan produk kami berupa
keripik daun singkong, keripik rumput laut dan keripik nori.
2. Kompetitor Substitusi
Pesaing yang menawarkan produk pengganti dari produk kami buat berupa olahan
dendeng berbahan daun bayam, daun kangkung, dan beberapa bahan lainnya yang
serupa.

9
BAB III

Struktur Organisasi dan Rencana Aktifitas

A. Struktur Organisasi

Nama Jabatan Tugas


Heru Setiawan Ketua Memilih, mengawasi, dan memastikan
tugas dari karyawan produksi dan
pemasaran.
Septri Amingsih Pemasaran Menentukan harga, menyukupi kebuthan
dan harapan konsmen, memberikan
pelayanan terbaik untuk konsumen,
membuat strategi dan perencanaan
produk, serta membuat strategi
pemasaran produk.
Yuni Atulaillah Produksi Berkerja sebagai pelaksana proses
produksi atau pengolahan bahan untuk
menghasilkan barang produk DEN-
PAYA

10
Lampiran
A. Finansial
1. Kebutuhan Modal
a. Investasi Awal (Modal Awal)
Kebutuhan Modal Jumlah Harga Total
Kompor gas + Gas 1 Buah 130.000 130.000
Wajan 2 Buah 150.000 300.000
Pengukus 2 Buah 150.000 300.000
Pisau 2 Buah 10.000 20.000
Loyang Pendek 6 Buah 20.000 120.000
Sealer 1 Buah 120.000 120.000
Plastik Kemasan 100 Buah - 40.000
Stiker Kemasan 100 Buah - 23.000
Daun Pepaya 3 Kg - 15.000
Bumbu + Pelengkap - 50.000
Total Biaya Modal Perlengkapan (Rp) 1.118.000
Kebutuhan Operasional
Gaji Karyawan 6 Orang 20.000 120.000
Promosi - - 200.000
Listrik - - 62.000
Total Biaya Operasional (Rp) 382.000
Total Kebutuhan Modal Awal (Rp) 1.500.000

2. Sumber Pendanaan
a. Sumber Pendanaan
Sumber Pendanaan Total (Rp)
Ekstrakurikuler Kuliner 990.000
Koperasi Sekolah SMA N 1 Mirit 510.000
Total Pendanaan (Rp) 1.500.000

3. Analisis BEP
1) Biaya Tetap
No Jenis Anggaran Jumla Satuan Harga @ satuan Total (Rp)
h (Rp)
1 Peralatan
A Wajan 2 Buah 150.000 300.000
B Alat kukus 2 Buah 150.000 300.000
C Loyang pendek 6 Buah 20.000 120.000
D Pisau 2 Buah 10.000 20.000
E Serok 2 Buah 13.000 26.000
F Sutil 2 Buah 4.000 8.000
G Kompor 1 Buah 130.000 130.000
H Sealer 1 Buah 120.000 120.000
Total Peralatan (Rp) 1.024.000
2 Bahan
A Daun pepaya 3 Kg - 15.000
B Bawang putih 25 Siung - 8.000

11
C Tepung terigu 1 Kg - 6.000
D Tepung tapioka 1 Kg - 10.000
E Kencur 10 Buah - 10.000
F Ketumbar 6 Buah - 4.000
G Gula - - - 3.000
H Garam - - - 5.000
I Minyak 2 Liter 10.000 20.000
J Plastik kemasan 100 Buah - 40.000
K Stiker kemasan 100 Buah - 23.000
Total Bahan (Rp) 144.000
3 Lain-lain
A Gaji Karyawan 6 Orang 20.000 120.000
B Promosi - - - 200.000
Total Lain-lain (Rp) 320.000
Total Biaya Tetap (Rp) 1.888.000
2) Biaya Variabel
No Alokasi dana Jumlah Satuan Harga @ satuan Total (Rp)
(Rp)
1 Listrik - - - 40.000
2 Perlengkapan - - - 300.000
Total Variabel (Rp) 340.000
3) Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi =

= 14.880
Keuntungan yang diinginkan 25%, dari harga pokok produksi, maka :
Harga jual = harga pokok + (harga pokok x 25%)
Harga jual = Rp 14.880 + Rp 3.720
Harga jual = Rp 18.600 ~ di bulatkan ke bawah menjadi Rp 18.500
4) Omset Penjualan
Omset Penjualan DEN-PAYA Chip sebagai berikut :
1 kali produksi mampu menghasilkan 100 psc DEN-PAYA Chips.
Harga Jual adalah Rp 18.500, maka omset 1 kali produksi adalah :
Omset 1 kali produksi (Target Penjualan) = 100 psc x Rp 18.500
= Rp 1.850.000
Perkiraan laba 1 kali produksi adalah = Target Penjualan – Total Biaya
Produksi
= Rp 1.850.000 –Rp 1.488.000
= Rp 362.000

12
5) Break Even Point (BEP)
a. BEP unit

BEP =

= 411,049 ~ 411 psc


Sehingga akan mencapai BEP unit ketika dapat menjual 411 psc DEN-PAYA Chips.
b. BEP rupiah

BEP =

= Rp 7.604.419
Sehingga akan mencapai BEP rupiah jika telah memperoleh pendapatan sebesar Rp
7.604.419.
6) Payback Period
Untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal dengan harga per produk Rp
18.500/pcs, maka diperlukan perhitungan payback period. Selama satu kali produksi
DEN-PAYA Chips memproduksi sebanyak 100/pcs.
Modal Kerja = Rp 1.500.000
Keuntungan = Rp 362.000

Payback Period =

= = 4,14 ~4

Sehingga modal akan kembali saat 4 kali produksi atau saat memproduksi 400 pcs.

13
B. Alur Produksi
Produksi DEN-PAYA Chips

Proses distribusi

C. Ilustrasi Produk dan Merek

Logo Produk DEN-PAYA Chips

14
Ilustrasi Produk DEN-PAYA Chips

D. Daftar Riwayat Hidup

15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai