Anda di halaman 1dari 24

SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

DETEKSI DINI KANKER RONGGA MULUT


(Skreening dengan aplikasi Toluidine Blue 1%)

Oleh :
Dr.drg.Maharani Laillyza Apriasari.,SpPM

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017-2018
BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan buku skills lab tentang “Skrening Kanker
Rongga Mulut Dengan Toluidine Blue 1%” pada blok Neoplasma ini.
Buku skills lab ini bertujuan agar proses pembelajaran dalam sistem
kurikulum berbasis kompetensi dapat berjalan dengan baik dalam input, proses
maupun dalam evaluasinya. Dengan selesainya buku skills lab ini dapat
memberikan panduan baik pada institusi pendidikan kedokteran gigi, dosen yang
berperan sebagai pengajar, tutor dan instruktur, mahasiswa sebagai pengguna dan
staf administrasi akademik yang akan menyiapkan hal-hal yang diperlukan guna
kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu, sehingga tersusun buku skills lab ini dengan baik. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Fakultas yang telah memfasilitasi
sehingga buku skills lab ini dapat diselesaikan.
Penyusun buku skills lab tentang “Skrening Kanker Rongga Mulut
Dengan Toluidine Blue 1%” pada blok Neoplasma ini menyadari adanya
keterbatasan akan literatur dan sumber informasi terkait kajian dalam prosedur
materi, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
untuk kesempurnaan buku skills lab ini.
Semoga buku skills lab ini dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita
semua. Trimakasih

Banjarmasin, Nopember 2017

PENYUSUN

[Type text] Page 2


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
TATA TERTIB SKILLS LAB
TUJUAN SKILLS LAB
ALAT DAN BAHAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. DETEKSI TERHADAP KANKER RONGGA MULUT
BAB III. TOLUIDINE BLUE
BAB IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

[Type text] Page 3


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

TATA TERTIB SKILLS LAB

1. Setiap mahasiswa wajib menaati semua peraturan dan berlaku jujur dalam
kegiatan proses skills lab/skills lab.
2. Setiap mahasiswa harus memakai jas skills lab/skills lab, nama dan sandal
selama skills lab/skills lab berlangsung.
3. HandPhone harus dalam keadaan off atau silent selama mengikuti skills
lab/skills lab.
4. Setiap mahasiswa wajib berpakaian rapi & sopan, tidak diperkenankan
memakai sepatu sandal dan baju kaos selama mengikuti skills lab/skills lab.
5. Untuk mahasiswa putri tidak diperkenankan memakai celana jeans, celana
panjang, rok mini dan rambut harus diikat rapi jika tidak memakai jilbab.
6. Untuk mahasiswa putra tidak boleh memakai celana jeans, memakai anting
dan berambut gondrong.
7. Setiap mahasiswa yang terlambat masuk harus menghubungi instruktur
dahulu.
8. Mahasiswa yang terlambat hadir lebih dari 30 menit tanpa alasan yang sah
dianggap absen dan tidak diperbolehkan mengikuti skills lab/skills lab pada
hari tersebut.
9. Setiap mahasiswa diwajibkan mempelajari buku petunjuk skills lab/skills
lab terlebih dahulu sebelum melakukan tahapan pekerjaan.
10. Mahasiswa harus melapor kepada instruktur apabila ada alat skills lab/skills
lab yang hilang atau rusak dan bersedia mengganti alat tersebut dengan
yang baru.
11. Mahasiswa tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan skills lab/skills lab
tanpa seijin instruktur.
12. Setiap mahasiswa wajib membawa serbet untuk alas kerja dan menjaga
kebersihan ruang skills lab/skills lab.
13. Setiap mahasiswa wajib membersihkan dan mengembalikan alat skills
lab/skills lab pada tempat yang disediakan.
14. Bila tidak dapat mengikuti salah satu topic skills lab/skills lab, mahasiswa
wajib mengulang (waktu dan syarat akan ditentukan oleh koordinator skills
lab).
[Type text] Page 4
BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah melakukan skills lab ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan
“Skrening Kanker Rongga Mulut Dengan Toluidine Blue 1%”

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


a. Setelah melakukan skills lab ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan
urutan tiap prosedur aplikasi Toluidine Blue 1% pada rongga mulut dengan
baik.
b. Setelah melakukan skills lab ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan
deteksi dini terhadap kanker rongga mulut dengan baik melalui pemeriksaan
klinis ataupun yang didukung aplikasi Toluidine blue 1%.
c. Setelah melakukan skills lab ini mahasiswa diharapkan mampu menentukan
kasus yang dirujuk untuk melakukan biopsi yang didukung dari hasil aplikasi
Toluidine blue dalam rongga mulut

ALAT DAN BAHAN


ALAT :
Alat diagnostik set :
a. Kaca mulut
b. Pinset Dental
c. Bengkok
d. Gelas ukur
e. Cotton bud steril

BAHAN :
Bahan – bahan untuk penanganan fraktur :
a. Toluidine blue 1%
b. Air
c. Asam asetat 1%

[Type text] Page 5


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

BAB I
PENDAHULUAN

Ada banyak lesi yang terdapat dalam rongga mulut yang terkadang dapat
berpotensi menjadi suatu keganasan. Lebih dari 90% dari keganasan dalam rongga
mulut adalah Squamous Cell Carsinoma (SCC) yang berasal dari mukosa epitel.
Kanker pada rongga mulut kebanyakan terjadi pada usia diatas 40 tahun sekitar 98%.
Insidensi peningkatan resiko terkena kanker rongga mulut akan meningkat seiring
bertambahnya usia, terutama pada pasien usia tua.1
Di seluruh dunia, kanker rongga mulut berjumlah 2-4% dari seluruh kejadian
kanker. Kanker rongga mulut termasuk katagori keganasan yang meliputi bagian
rongga mulut, regio faring, dan kelenjar saliva. Diperkirakan dari 90% keganasan
dalam rongga mulut adalah Oral Squamous Cell Carsinoma (OSCC).1,2,3
Kebanyakan Carsinoma dalam rongga mulut berasal dari mukosa yang normal,
tetapi ada beberapa yang yang dapat timbul dari lesi praganas seperti : erytroplakia,
leukoplakia terutama tipe speckled dan verrucae. Lesi premalignant pada rongga
mulut secara klinis dapat berupa leukoplakia, erythroplakia, ulserasi, oral submucous
fibrosis, dan oral lichenplanus.4 Ada juga suatu kondisi yang memicu lesi menjadi
keganasan seperti pada : non reticular lichenplanus, lupus erythematous, syphilitic
glossitis, submucous fibrosis, dan actinic cheilitis. 2
Ada beberapa kebiasaan yang dilakukan seseorang yang dapat memicu dan
meningkatkan resiko terjadinya keganasan pada lesi premalignant seperti : merokok,
meminum alkohol, mengunyah sirih, terpapar sinar matahari secara langsung,
malnutrisi, penurunan respon imun, adanya iritasi kronis, infeksi virus dan adanya
faktor keturunan. 1,2,3

[Type text] Page 6


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Gambar 1. Leukoplakia tipe verrucae

Gambar 2. Erythroplakia

[Type text] Page 7


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Gambar 3. Ulserasi pada Squamous Cell Carsinoma

Gambar 4. Oral Submucous Fibrosis (OSF)

[Type text] Page 8


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Gambar 5. Oral Lichenplanus tipe erusif

[Type text] Page 9


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

BAB II
DETEKSI TERHADAP KANKER
RONGGA MULUT

2.1. ROLE OF DENTIST

Diagnosis awal sangat menentukan bagi pasien yang menderita keganasan


untuk menentukan kesembuhannya. Hal ini disebabkan lesi pada Carsinoma yang
kecil akan dengan cepat meluas dalam waktu singkat. Sangat disayangkan,
kebanyakan carsinoma ditemukan pada kondisi yang sudah terlambat, yaitu pada
tahap yang sulit disembuhkan. 4
Dokter gigi harus mengetahui adanya kemungkinan lesi akan berkembang
menjadi carsinoma. Adanya ulser kronis, lesi putih atau merah, atau pembengkakan
pada membran mukosa perlu dikonfirmasi dengan biopsi. Seharusnya pada lesi yang
berpotensi menjadi keganasan maka perlu dilakukan biopsi oleh seorang yang ahli
bukan dokter gigi biasa.1
Penanganan biopsi pada pasien dengan suspek keganasan seharusnya
1
dilakukan di rumah sakit, tetapi untuk kontrol bisa dilakukan di praktek swasta.
Pencegahan terjadinya keganasan harus diwaspadai pada pasien dengan riwayat :
- Perokok aktif dan pengunyah sirih
- Pengguna alkohol
- Karsinoma
- Adanya trauma.2

Pada saat dilakukan diagnosis awal maka yang harus dilakukan oleh dokter gigi
adalah :
- Selalu memeriksa mukosa selain kondisi gigi-giginya
- Memonitor lesi praganas
- Melakukan pemeriksaan intra oral baik geligi ataupun mukosa
- Merujuk bila ada suspect keganasan.1

[Type text] Page 10


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Setelah perawatan pada lesi maka yang harus dilakukan oleh dokter gigi
adalah
- Mencegah terjadinya trauma karena pemakaian gigi tiruan atau gigi karies yang
tajam pada pasien xerostomia
- Memonitor adanya relaps atau tumbuhnya tumor baru
- Memonitar adanya metastasis
- Memberikan support dan dukungan mental yang baik pada pasien 1,2

Pada kasus-kasus tertentu dokter gigi akan mengalami kesulitan untuk


menentukan bahwa pasien akan beresiko tinggi menjadi keganasan atau tidak.
Masalahnya adalah kapan dan dibagian mana lesi akan menjadi suspek keganasan,
hal ini juga tergantung dari keahlian dokter gigi untuk membedakan antara lesi
premalignant yang bisa menjadi keganasan atau lesi yang terjadi karena proses
inflamasi.1,4
Pada lesi yang mirip leukoplakia, 16 % dari kasus akan menjadi ganas dalam
waktu cepat dan 43% dari kasus akan menjadi ganas rata-rata 8 tahun kemudian. 4

2.2. SKRENING KANKER RONGGA MULUT

Skreening kanker pada rongga mulut adalah proses dari penggunaan rapid test
atau memeriksa sebuah populasi untuk mengidentikasi beberapa pasien yang
beresiko tinggi untuk lesi dalam rongga mulutnya menjadi keganasan atau kanker.
Mereka harus didiagnosis dengan akurat sejak awal kunjungan ke dokter gigi dan
dilakukan skreening ada atau tidaknya Carsinoma pada rongga mulut. Skreening yang
sederhana dan efektive adalah dengan memeriksa rongga mulut dari adanya lesi
merah dan lesi putih.1
Skreening ini untuk mendiagnosis adanya resiko pada lesi premalignant dan
kanker stadium 1 pada tahap awal berubah menjadi keganasan yang lebih parah
sehingga bisa segera dilakukan penanganan dan mencegah terjadinya kematian.4
Lesi keganasan tidak dapat ditentukan hanya dengan pemeriksaan klinis saja,
perlu pemeriksaan penunjang lainnya yang mendukung seperti deteksi dengan
Toluidine Blue, Brush biopsy, dan Scalpel bopsy.1,4

[Type text] Page 11


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

BAB III
TOLUIDINE BLUE

Toluidine blue adalah sediaan yang mengikat asam nukleat dan dapat
digunakan sebagai aplikasi topikal dengan kapas steril atau kumur untuk menimbulkan
pewarnaan (staining) pada lesi keganasan dengan dysplasia, sehingga lesi akan
menyerap warna biru gelap. Tehnik ini telah secara luas diteliti sejak lama dan
sekarang banyak diminati. Hal ini disebabkan tehnik ini sangat mendukung untuk
dilakukan apabila dokter gigi mendapatkan lesi luas yang harus dibiopsi atau tidak
yakin dengan diagnosis klinis yang didapat sementara.1,4,5
Menurut Eipstein et al (2009) teknik ini belum seakurat biopsi dan tidak bisa
digunakan secara luas, tetapi dapat direkomendasikan untuk :
 Lesi oral premalignant yang beresiko menjadi Oral Squamous Cell
Carsinoma
 Untuk menentukan apakah lesi harus dilakukan biopsi
 Untuk menentukan batas lesi yang meluas dari lesi premalignant atau
Oral Squamous Cell Carsinoma
 Untuk menunjukkan bagian lesi sebelah mana yang harus dibiopsi
 Untuk menentukan penanganan terhadap lesi dysplasia
 Untuk mengontrol lesi post penanganan terapi terhadap kanker . 5

Gambar 5. Alat Diagnostik

[Type text] Page 12


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Gambar 6. Toluidine Blue 1%

Gambar 7. Asam asetat 1%

[Type text] Page 13


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Prosedur aplikasi skreening kanker rongga mulut dengan Toluidine Blue 1%


pada lesi yang meluas atau menempati banyak tempat berbeda dengan aplikasi pada
lesi yang kecil atau lokal. Pada lesi yang meluas tidak diaplikasikan dengan cotton bud
steril, melainkan pasien diminta berkumur selama 20 detik. Prosedur diatas digunakan
untuk lesi yang kecil atau lokal saja.6

[Type text] Page 14


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Prosedur aplikasi Skreening kanker rongga mulut dengan Toluidine Blue 1%


dengan lesi yang lokal/ kecil, meliputi :
1. Pasien diminta berkumur dengan air selama 20 detik untuk menghilangkan
debris dalam rongga mulut, kemudian dikeringkan dengan cotton roll.

Gambar 8. Kondisi lesi setelah kumur dengan air selama 20 detik

2. Setelah dikeringkan, lesi diberi asam asetat 1% yang diaplikasikan dengan


cotton bud steril dan didiamkan 20 detik. Hal ini bertujuan untuk
mempersiapkan mukosa agar dapat menyerap warna biru lebih baik sehingga
tidak terjadi false negatif.

Gambar 9. Aplikasi pertama dengan asam asetat 1%

[Type text] Page 15


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

3. Kemudian diberi aplikasi Toluidine blue 1% dengan cotton bud steril dan
dibiarkan selama 20 detik.

Gambar 10. Aplikasi dengan Toluidin blue 1%

4. Selanjutnya diberi aplikasi asam asetat 1% pada cotton bud steril dan dibiarkan
selama 20 detik untuk menghindari penyerapan warna yang berlebihan di
tempat yang tidak indikasi sebagai lesi keganasan sehingga terjadi false positif.

Gambar 11. Aplikasi kedua dengan asam asetat 1%

[Type text] Page 16


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

5. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada lesi yang dianggap suspek keganasan.

Gambar 12. Pemeriksaan lesi tampak normal, tidak ada warna biru tua

6. Lesi akan tampak biru gelap maka hal ini dianggap positif yang menunjukkan
lesi premalignant atau keganasan, tetapi bila tampak terang atau tidak
menyerap warna maka dianggap negatif yang menunjukkan lesi tidak bersifat
ganas.

7. Prosedur ini diakhiri pasien berkumur dengan air. 6,7

Gambar 13. Lesi berwarna biru tua suspek keganasan

[Type text] Page 17


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Prosedur aplikasi Skreening kanker rongga mulut dengan Toluidine Blue 1%


pada lesi yang meluas/ melebar , meliputi :
1. Pasien diminta berkumur dengan air selama 20 detik untuk menghilangkan
debris dalam rongga mulut.
2. Setelah kumur dengan air, pasien diminta berkumur dengan asam asetat 1%
selama 20 detik. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mukosa agar dapat
menyerap warna biru lebih baik sehingga tidak terjadi false negatif.
3. Kemudian pasien diminta berkumur dengan Toluidine blue 1% selama 20 detik
4. Selanjutnya pasien diminta berkumur dengan asam asetat 1% selama 20 detik
untuk menghindari penyerapan warna yang berlebihan di tempat yang tidak
indikasi sebagai lesi keganasan sehingga terjadi false positif.
5. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada lesi yang dianggap suspek keganasan.
6. Lesi akan tampak biru gelap maka hal ini dianggap positif yang menunjukkan
lesi premalignant atau keganasan, tetapi bila tampak terang atau tidak
menyerap warna maka dianggap negatif yang menunjukkan lesi tidak bersifat
ganas.
7. Prosedur ini diakhiri pasien berkumur dengan air. 6,7

[Type text] Page 18


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Di bawah ini terdapat gambar urutan prosedur aplikasi Toluidine Blue 1% untuk
deteksi dini terhadap kanker pada rongga mulut :

[Type text] Page 19


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

BAB IV
PENUTUP

Buku skillslab tentang “Skrening Kanker Rongga Mulut Dengan Toluidine Blue
1%” ini berisi tentang prosedur penanganan deteksi dini terhadap kanker dalam
rongga mulut . Buku ini diperuntukkan bagi para mahasiswa blok 9 di Program Studi
Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Kami sebagai
penulis menyadari ketidaksempurnaan akan penulisan buku ini,walau demikian kami
sangat berharap dengan adanya buku ini dapat memberikan sumbangan ilmu dan
manfaat bagi para mahasiswa blok 9 yang akan menjadi seorang dokter gigi di
kemudian hari.
Demikian akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

PENULIS

[Type text] Page 20


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

DAFTAR PUSTAKA

1. Cawson R.A, Odell E.W, Porter S. Cawson’s essensials Of Oral Pathology And
Oral Medicine.Ed 7th . Churchill Livingstone, Elsevier, UK. 2002. p.251-3

2. Scully C. Oral and Maxillofacial Medicine. The Basis Of Diagnosis and


Treatment. Wright, Elsevir, British.2004.p. 287-310

3. Regezi J.A, Sciubba J.J, Jordan R.C.K. Oral Pathology : Clinical Pathologic
Correlations. Ed 4th .Saunders. St Louis, Missouri.2003.p

4. Guneri P, Epstein J.B, Kaya A, Veral A, Kazandi A, Boyacioglu H. Int.J.Oral


Maxillofac. Surg. 2010.p7. Acceped for publication 26 October 2010

5. Eipstein J.B, Guneri P. The adjunctive role of toluidine blue in detection of oral
premalignant and malignant lesions. Current Opinion in Otolaryngology and
Head & Neck Surgery : April 2009.Vol 17.Issue 2.p79-87

6. Eugene N, Myers M.D. The Toluidine Blue Test In Lesions of The Oral Cavity.
Departemen of Otolaryngology, Hospital of the University of Pennysylvania,
Philadelphia. 2000 p.136

7. Allegra E, Lombardo N, Puzzo L, Garozzo.Departement of Otolaryngology-


Head and Neck Surgery, “Magna Graecia” University of
Catanzaro,Departement of Pathology “G.F Ingrassia”, University of Catania,
Italy.2009;29:187-190.

[Type text] Page 21


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

LAMPIRAN
SKILLS LAB
SKREENING KANKER RONGGA MULUT DENGAN
TOLUIDINE BLUE 1%

NAMA :
NIM :
INSTRUKTUR :

TIDAK TIDAK DILAKUKAN


NO ASPEK YANG DINILAI DILAKUKAN SEMPURNA SEMPURNA
(0) (1) (2)

Pasien diberi pengarahan tentang


1.
tindakan dan tujuan penanganan

Pasien diminta berkumur dengan air


selama 20 detik untuk
2. menghilangkan debris dalam
rongga mulut

3. Lesi dikeringkan dengan cotton roll

Lesi diberi asam asetat 1% yang


4. diaplikasikan dengan cotton bud
steril dan didiamkan 20 detik.

Diberi aplikasi Toluidine blue 1%


5. dengan cotton bud steril dan
dibiarkan selama 20 detik

Diberi aplikasi asam asetat 1%


6. pada cotton bud steril dan dibiarkan
selama 20 detik

Lesi diperiksa dengan menyebutkan


hasilnya normal atau berwarna biru
7. tua

[Type text] Page 22


BUKU SKILLSLAB BLOK NEOPLASMA

Setelah diperiksa, selanjutnya


8.
pasien diminta berkumur

Menjelaskan pada pasien tentang


penatalaksanaan yang akan
9.
diberikan sesuai diagnosisnya

TOTAL

Penjelasan nilai :
Bila benar semua : 18 / 18 x 100 = 100
Perhitungan : jumlah /18 x 100 = nilai

[Type text] Page 23

Anda mungkin juga menyukai