0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
57 tayangan3 halaman
Organisasi pendidikan sebagai contoh organisasi publik yang memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Organisasi tersebut menerima input berupa sumber daya manusia dan melakukan proses pendidikan serta layanan pendukung untuk menghasilkan output berupa generasi muda berpendidikan yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Organisasi pendidikan sebagai contoh organisasi publik yang memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Organisasi tersebut menerima input berupa sumber daya manusia dan melakukan proses pendidikan serta layanan pendukung untuk menghasilkan output berupa generasi muda berpendidikan yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Organisasi pendidikan sebagai contoh organisasi publik yang memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Organisasi tersebut menerima input berupa sumber daya manusia dan melakukan proses pendidikan serta layanan pendukung untuk menghasilkan output berupa generasi muda berpendidikan yang dapat mengharumkan nama bangsa.
NIM:043687057 Jurusan:Sistem Informasi Asal UPBJJ:UT Batam
Assalamu a’laikum wr.wb.
Berikut tanggapan saya pada diskusi ini bapak/ibu dosen;
1. Diskusikan metode pengukuran keefektifan organisasi!
Jawab: Pada dasarnya tidak mudah mengukur keefektifan organisasi. Belum ada pendekatan yang mampu mengukur keefektifan organisasi secara komprehensif. Banyak faktor yang berpengaruh, misalnya ketersediaan data, dan tidak sinkronnya antara output organisasi dengan prosesnya. Misalnya suatu organisasi mampu mencapai tujuannya, namun ternyata dilihat dari prosesnya, sistem organisasi tersebut tidak secara benar didesain. Atau dilihat dari tujuan/sasaran yang ditetapkan ternyata tujuan atau sasaran tersebut dipatok terlalu rendah. Jika tujuan dipatok terlalu rendah maka tujuan tersebut akan mudah dicapai sehingga pencapaian tujuan tidaklah mampu mencerminkan tingkat kinerja organisasi. Sebaliknya, jika tujuan ditetapkan terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai juga tidak mencerminkan bahwa kinerja organisasi tersebut rendah. Ada asumsi-asumsi yang harus dipenuhi oleh organisasi agar pengukuran efektivitas dapat menunjukkan hasil pengukuran yang sesungguhnya.
Umumnya, efektivitas diberikan pengertian sebagai organisasi dalam mencapai
tujuan secara efisien dengan sumber daya yang tersedia. Efektivitas organisasi dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, lingkungan, pegawai dan kebijakan, serta praktik manajerial. Bagaimana mengukur efektivitas? Sampai saat ini sulit untuk menyatakan bahwa ada satu ukuran yang tepat yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi. Organisasi adalah sebuah sistem yang kompleks maka ukuran efektivitasnya juga amat kompleks. Banyak faktor yang memengaruhi kinerja organisasi sehingga ukuran kinerja organisasi juga menjadi kompleks. Namun, bukan berarti tidak ada ukuran efektivitas yang dapat digunakan. Dalam modul ini, dibahas secara global enam pendekatan untuk mengukur efektivitas. Ukuran yang dikemukakan oleh Robbins, yaitu sebagai berikut; a. Pendekatan pencapaian tujuan, yang mengukur efektivitas organisasi hanya semata-mata dilihat dari segi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. b. Pendekatan sistem yang mengukur efektivitas organisasi dari segi kinerja intern organisasi dalam menanggapi permintaan lingkungan. c. Pendekatan konstituensi strategis adalah pendekatan yang mengukur efektivitas dengan mengukur bagaimana organisasi menanggapi pengaruh lingkungan. Hanya pendekatan ini lebih melihat bahwa organisasi dapat memilih sendiri lingkungannya. Ini yang membedakannya dengan pendekatan sistem.
Ukuran lain dikemukakan oleh Jones, yaitu sebagai berikut;
a. Pendekatan sumber eksternal, yaitu mengukur efektivitas organisasi pihak
berdasarkaneksternal.kemampuannya dalam menjalin hubungan dengan b. Pendekatan sistem internal, yaitu mengukur efektivitas organisasi dengan menjalankan mengukur kemampuan kinerja intern organisasi dalam fungsinya. c. Pendekatan (technical approach), yaitu mengevaluasi kemampuan organisasi dalam mengkonversi keterampilan dan sumber-sumber menjadi barang dan jasa secara efisien.
2. Amatilah sebuah organisasi yang anda kenal, gunakan perspektif sistem
untuk menganalisisnya! Gambarkan mana inputnya, mana boundary spanning unit dan mana prosesnya, serta outputnya! Jawab: Organisasi yang saya amati adalah organisasi publik. Menurut Taliziduhu Ndraha, Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan civil. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Contoh: Jasa pelayanan Pendidikan Lembaga pendidikan merupakan organisasi yang memberikan pelayanan kepada stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal terdiri dari semua lembaga di dalam sekolah (seperti yayasan, program studi, dan unit kegiatan siswa) dan para aktor yang berada di dalamnya (seperti siswa, guru, tata usaha, dan staf yang lain). Stakeholder eksternal terdiri dari alumni, orang tua siswa pemerintah dan masyarakat umum. Input: Sumber daya manusia yang dapat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan dibidang masing-masing. Boundary spanning: Mendesain segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan siswa di sekolah sesuai dengan perkembangan zaman dan menyediakan program layanan siswa yang mudah dicapai dan lengkap. Proses: Mengembangkan Pendidikan disertai dengan layanan informasi, sarana prasarana, administrasi, bimbingan, pengembangan bakat dan minat serta keterampilan, kesejahteraan. Output: Membantu masyarakat dan generasi muda menjadi penerus bangsa yang berpendidikan dan dapat mengharumkan nama bangsa.
Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Angkatan 2008 Di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional