Anda di halaman 1dari 3

Nama:Lara Agustina

NIM:043687057
Jurusan:Sistem Informasi
Asal UPBJJ:UT Batam

Assalamu a’laikum wr.wb.


Berikut tanggapan saya pada diskusi ini bapak/ibu dosen;

1. Diskusikan metode pengukuran keefektifan organisasi!


Jawab:
Pada dasarnya tidak mudah mengukur keefektifan organisasi. Belum ada
pendekatan yang mampu mengukur keefektifan organisasi secara komprehensif.
Banyak faktor yang berpengaruh, misalnya ketersediaan data, dan tidak sinkronnya
antara output organisasi dengan prosesnya. Misalnya suatu organisasi mampu
mencapai tujuannya, namun ternyata dilihat dari prosesnya, sistem organisasi
tersebut tidak secara benar didesain. Atau dilihat dari tujuan/sasaran yang
ditetapkan ternyata tujuan atau sasaran tersebut dipatok terlalu rendah. Jika tujuan
dipatok terlalu rendah maka tujuan tersebut akan mudah dicapai sehingga
pencapaian tujuan tidaklah mampu mencerminkan tingkat kinerja organisasi.
Sebaliknya, jika tujuan ditetapkan terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai juga tidak
mencerminkan bahwa kinerja organisasi tersebut rendah. Ada asumsi-asumsi yang
harus dipenuhi oleh organisasi agar pengukuran efektivitas dapat menunjukkan
hasil pengukuran yang sesungguhnya.

Umumnya, efektivitas diberikan pengertian sebagai organisasi dalam mencapai


tujuan secara efisien dengan sumber daya yang tersedia. Efektivitas organisasi
dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, lingkungan, pegawai dan kebijakan, serta
praktik manajerial.
Bagaimana mengukur efektivitas? Sampai saat ini sulit untuk menyatakan bahwa
ada satu ukuran yang tepat yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas
organisasi. Organisasi adalah sebuah sistem yang kompleks maka ukuran
efektivitasnya juga amat kompleks. Banyak faktor yang memengaruhi kinerja
organisasi sehingga ukuran kinerja organisasi juga menjadi kompleks. Namun,
bukan berarti tidak ada ukuran efektivitas yang dapat digunakan. Dalam modul ini,
dibahas secara global enam pendekatan untuk mengukur efektivitas.
Ukuran yang dikemukakan oleh Robbins, yaitu sebagai berikut;
a. Pendekatan pencapaian tujuan, yang mengukur efektivitas organisasi hanya
semata-mata dilihat dari segi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.
b. Pendekatan sistem yang mengukur efektivitas organisasi dari segi kinerja
intern organisasi dalam menanggapi permintaan lingkungan.
c. Pendekatan konstituensi strategis adalah pendekatan yang mengukur
efektivitas dengan mengukur bagaimana organisasi menanggapi pengaruh
lingkungan. Hanya pendekatan ini lebih melihat bahwa organisasi dapat
memilih sendiri lingkungannya. Ini yang membedakannya dengan
pendekatan sistem.

Ukuran lain dikemukakan oleh Jones, yaitu sebagai berikut;

a. Pendekatan sumber eksternal, yaitu mengukur efektivitas organisasi pihak


berdasarkaneksternal.kemampuannya dalam menjalin hubungan dengan
b. Pendekatan sistem internal, yaitu mengukur efektivitas organisasi dengan
menjalankan mengukur kemampuan kinerja intern organisasi dalam
fungsinya.
c. Pendekatan (technical approach), yaitu mengevaluasi kemampuan organisasi
dalam mengkonversi keterampilan dan sumber-sumber menjadi barang dan
jasa secara efisien.

2. Amatilah sebuah organisasi yang anda kenal, gunakan perspektif sistem


untuk menganalisisnya! Gambarkan mana inputnya, mana boundary
spanning unit dan mana prosesnya, serta outputnya!
Jawab:
Organisasi yang saya amati adalah organisasi publik.
Menurut Taliziduhu Ndraha, Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan
untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan civil.
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan
masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah
(terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara
terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan
melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,
serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.
Contoh:
Jasa pelayanan Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan organisasi yang memberikan pelayanan kepada
stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal terdiri dari semua lembaga
di dalam sekolah (seperti yayasan, program studi, dan unit kegiatan siswa) dan
para aktor yang berada di dalamnya (seperti siswa, guru, tata usaha, dan staf yang
lain). Stakeholder eksternal terdiri dari alumni, orang tua siswa pemerintah dan
masyarakat umum. 
 Input: Sumber daya manusia yang dapat bertanggung jawab dan memiliki
kemampuan dibidang masing-masing.
 Boundary spanning: Mendesain segala hal yang berhubungan dengan
kebutuhan siswa di sekolah sesuai dengan perkembangan zaman dan
menyediakan program layanan siswa yang mudah dicapai dan lengkap.
 Proses: Mengembangkan Pendidikan disertai dengan layanan informasi,
sarana prasarana,  administrasi, bimbingan, pengembangan bakat dan minat
serta keterampilan, kesejahteraan.
 Output: Membantu masyarakat dan generasi muda menjadi penerus bangsa
yang berpendidikan dan dapat mengharumkan nama bangsa.

SUMBER:
BMP ADPU4341 TEORI ORGANISASI

Anda mungkin juga menyukai