Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

(MEDITASI MINDFULLNESS)

DISUSUN OLEH :
1. I KETUT MUDIARSA (22089144004)
2. NI MADE SRI WIDIANINGSIH (22089144027)
3. NI LUH PUTU IDAYANI (22089144033)
4. NI WAYAN MASTINI (22089144043)
5. PUTU INDAH UTAMI PUTRI ( 22089144029)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rasmat –
Nya maka kami Tim Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Leukemia dengan lancar, dan selesai tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah KEPERAWATAN KOMPLEMENTER di Prodi S1 Keperawatan STIKES
BULELENG.
Dalam penulisan makalah ini kami Tim Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak - pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya
kepada :
1. Ns. PUTU AGUS ARIANA, S.Kep, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah
KEPERAWATAN KOMPLEMENTER yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam pelaksaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan
makalah ini.
2. Rekan – rekan proksus semua di STIKES BULELENG.

Dalam penulisan makalah ini kami Tim Penulis merasa masih banyak kekurangan –
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan, demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Singaraja, 05 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4
B. TUJUAN..............................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................7
A. KONSEP DASAR...............................................................................................................7
1. DEFINISI........................................................................................................................7
2. KOMPONEN MINDFULNESS................................................................................7
3. ASPEK DALAM MAINDFULNESS............................................................................7
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINDFULNESS............................................9
5. CARA MANIPULASI MINDFULNESS....................................................................10
6. MODEL PELATIHAN MINDFULNESS...................................................................11
7. MODEL TERAPI MINFULNESS..............................................................................11
8. EFEK TERAPI MINDFULNESS...............................................................................12
9. MANFAAT MINDFULNESS......................................................................................13
10. CARA MELAKUKAN MEDITASI MINDFUNESS.................................................16
11. PERAN PERAWAT DALAM KOMPLEMENTER.................................................17
BAB III..........................................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................18
A. KESIMPULAN.................................................................................................................18
B. SARAN..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Mindfulness adalah salah satu teknik meditasi yang paling
populer. Meditasi ini memiliki dua bagian utama: perhatian dan
penerimaan. Meditasi dapat didefinisikan dengan berbagai cara.
Definisi sederhananya adalah melatih perhatian untuk mencapai
kondisi mental dalam konsentrasi tenang dan emosi
positif. Selama ribuan tahun, orang-orang bermeditasi sebagai
bagian dari latihan spiritual. Namun, dalam beberapa tahun
terakhir, meditasi telah menjadi cara yang populer untuk
membantu mengelola stres dan meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan, dan banyak penelitian menemukan bahwa meditasi
terbukti efektif. Ahli psikolog mengungkapkan bahwa meditasi
mindfulness dapat mengubah otak dan biologis manusia secara
positif serta meningkatkan kesehatan mental dan fisik.Meditasi
mengubah otak dengan mengurangi stres yang berkaitan dengan
usia dan berkurangnya saraf di otak sehingga mendukung usia
otak yang lebih panjang, plastisitas otak, dan pembelajaran. 

Mindfulness berarti mengetahui secara langsung apa yang


terjadi di dalam dan di luar diri kita pada setiap momen. Menjadi
lebih sadar akan momen sekarang dapat membantu kita lebih
menikmati dunia di sekitar kita dan memahami diri kita dengan
lebih baik.Ketika kita menjadi lebih sadar akan saat ini, kita
mulai mengalami hal-hal baru yang tadinya kita anggap remeh.
Kesadaran seperti ini juga membantu kita menyadari tanda-tanda
stres atau kecemasan dan membantu kita menghadapinya dengan
lebih baik.Meditasi dipercaya dapat meningkatkan kesehatan
mental bagi sebagian besar orang. Beberapa penelitian telah
menemukan dampak positif meditasi dalam mengurangi stres dan
meningkatkan kesehatan.Beberapa penelitian juga menyarankan
bahwa meditasi dapat membantu untuk mengatasi kecemasan,

4
kecanduan, agresi, bunuh diri, dan depresi.Studi lain yang
membahas dampak meditasi telah mengungkapkan kemungkinan
peran meditasi dalam pengobatan penyakit kronis, seperti nyeri
kronis, insomnia, dan hipertensi.Meditasi juga meningkatkan
kemampuan memahami informasi yang diterima oeh panca
indera dan perbedaan persepsi, serta meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.

Mindfulness adalah suatu kondisi dimana seorang


individu bisa menjadi sangat waspada dan perhatian terhadap
keadaan di sekitarnya. Individu akan berfokus pada kesadaran
pada apapun yang terjadi i sekitarnya. Membekali diri dengan
sikap mindfulness dapat membantu seseorang untuk memiliki
hidup yang lebih sehat, tidak mudah stres, tidak mudah cemas,
tidak mudah depresi, meningkat an ketahanan tubuh, dan juga
dapat meningkatkan hubungan interpersonal (Brown dan Ryan,
2003). Menurut Rapgay dan Bystrisky (2009), mindfulness 
sangat erat kaitannya dengan kognitif perseptual dua tahap, yakni
fokus pada perhatian dan memahami perasaan serta mampu
menerima sesuatu secara terbuka dengan sudut pandang yang
berbeda.

Mindfulness diartikan sebagai suatu seni (art)


sederhana dalam hidup  Menurut Wijaya (2004), mindfulness
merupakan salah satu cara praktis untuk menyentuh kehidupan
manusia secara keseluruhan. Ada beberapa proses sistematis yang
harus dilalui, yakni self-observation, selfenquiry, dan
mindfulaction.  Menurut Jon Kabat-Zinn (2004) dalamVivyan
(2009) mindfulness adalah suatu latihan yang digunakan untuk
melatih kemampuan fokus agar kita tetap melakukan sesuatu
sesuai dengan keinginan kita. Mindfulness  adalah konsep
sederhana yang apabila diterapkan dengan teratur akan membuat
diri lebih tenang, mengurang istres dan meningkatkan kapasitas
mental seorang individu.

5
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mindfulness
adalah suatu keadaan dimana seorang individu. Berada dalam
keadaan yang sadar dan penuh perhatian pada setiap kejadian
yang terjadi pada saat ini. Kondisi ini dapat membantu seorang
individu melihat sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda dan
tentunya lebih positif,yang juga termasuk dalam terapi dalam
keperawatan komplementer.

B Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian dari Meditasi Mindfulness
2. Dapat Mengetahui Manfaat dari Meditasi Mindfulnees
3. Dapat Mengetahui Komponen dari Mindfulness
4. Dapat Mengetahui Aspek-aspek yang mempengaruhi dari
Mindfulness
5. Dapat Mengetahui Model Pelatihan dari Mindfulne
6. Dapat Melakukan Meditasi Mindfulnes

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Meditasi adalah Latihan Mental yang bertujuan mengontrol
perasaan dan pikiran negative dalam diri seseorang.Meditasi juga
bisa mencegah dan memendam perasaan.
Meditasi merupakan Teknik Latihan konsentrasi yang digunakan
untuk dapat meningkatkan taraf kesadaran ,yang selanjutnya
dapat membawa proses-proses mental dapat lebih terkontrol
secara sadar.saat seseorang melakukan meditasi ,frekuwensi
getaran gelombang otak turun ,nafas akan melambat ,dan oksigen
yang terpakai menjadi hemat.
Mindfulness meditation adalah teknik meditasi yang bertujuan
untuk memusatkan perhatian atau kesadaran kamu tentang apa
yang terjadi saat ini, tanpa melawan atau menghakimi pikiran
tersebut, namun untuk menerima dan bisa merasakannya dengan
tenang. 

2. Komponen Mindfulness
Bishop (2004) memberikan definisi operasional
mindfulness dan menyatakan bahwa mindfulness memiliki
dua komponen utama, yakni:
a. Penekanan pada sikap awal yaitu dengan memberikan kesadaran
pada pengalaman yang dialami pada saat ini dan disini. Hal ini
dilakukan dengan menghadirkan dan mengamati semua
perubahan yang muncul dalam pikiran, perasaan dan rasa yang
timbul.
b. Pertahanan diri pada sikap pada ketertarikan (curiosity),

7
keterbukaan (openness), dan penerimaan (acceptance) mengenai
objek atau sesuatu yang hadir disini dan saat ini. Jadi, yang
difokuskan hanya yang disini dan kini, tidak di masalalu maupun
masa depan.
Selain yang dikemukakan oleh Bishop diatas, menurut
Garmer (2005) ada tiga komponen utama dalam mindfulness,
yaitu kesadaran (awareness), pengalaman saat ini ( present
experience), dan penerimaan (acceptance). Beberapa kualitas
yang harus dimiliki dalam proses mindfulness, yakni:
a. Membangun kesadaran tanpa pemikiran (Noncon ceptual) 
Proses mind fulness membutuhkan pemusatan pikiran pada setiap
kejadian yang ada pada pengalaman hidup kita. Peristiwa yang
terjadi tidak melihat hebat atau tidaknya, semua memiliki porsi
yang sama.
b. Fokus pada peristiwa saat ini (Present-centered)
c. Individu dilatih untuk memiliki perhatian serta mem berikan
penghargaan pada setiap kejadian yang dialaminya saat
ini( present-experience). Selain itu, pada proses ini, setiap
individu hanya boleh fokus pada kejadian yang dialaminya saat
ini dan tidak boleh terjebak pada masalalu maupun masa yang
akan datang.
d. Tanpa penilaian (Nonjudgement) 
Proses ini mengharuskan individu untuk tidak memihak atau
menolak peristiwa yang terjadi.
e. Sengaja(Intentional) 
Untuk mencapai kebahagiaan dan menurunkan stres, kecemasan
dan depresi, individu diminta untuk fokus pada kesengajaan dari
waktu ke waktu dengan tingkat kesadaran diri yang tinggi.
f. Pobservasipartisipan (Participant observation)
Individu diajarkan untuk mengobservasi keadaan mentalnya,
namun tidak boleh sampai berlebihan.
g. Nonverbal
Kesadaran akan terjadi saat sebelum kita dapat

8
mengungkapkanny asecara verbal maupun perkataan, oleh karena
itu proses ini juga disebut sebagai pengalaman batin untuk
mencari pencerahan.
h. Eksplorasi( Exploratory)
i. Suatu proses pengamatan dan pemahaman dimana seseorang
tidak melakukan penilaian apapun.
j. Memberi kebebasan (Liberating)
Proses ini melatih individu untuk mengelolah kesadaran
mengenai pengalaman yang dirasakan saat ini. Selain itu,
individu diminta untuk membiarkan pengalaman tersebut hadir,
tetapi tetap pada komitmen dengan tidak memunculkan penilaian.

3. Aspek-Aspek dalam Mindfulness Brown dan Ryan (2003)


menyatakan bahwa mindfulness  memiliki beberapa aspek,
yaitu:
a. Bertindak dengan kesadaran(Actingwith Awareness)
Bertindak dengan kesadaran artinya adalah kita terlibat
sepenuhnya pada aktivitas atau kejadian saat ini. Segala sesuatu
yang terjadi dilakukan dengan penuh kesadaran dari
dalamdirinya.
b. Fokus pada saat ini (Present Focus)
Fokus pada kejadian yang saat ini terjadi, tidak melihat
bagaimana masa lalu dan masa depan nya. Individu secara aktif
akan mencari aktvitas yang membawa kesenangan, variasi dan
kepuasan secara langsung.
c. Tanggap ( Responsiveness)
Responsivitas adalah suatu pendekatan yang ada dalam diri
seseorang yangingin berinterkasi dengan orang lain,
memperhatikan perkataan orang lain, merespon secara langsung.
d. Kesadaran sosial (Social Awareness)
Kemampuan memahami lingkungan sosial, termasuk kebiasaan
dan nilai-nilaiyang ada di lingkungan sekitar kita. Penting bagi
individu untuk memahami dan menghormati segala aturan serta

9
nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat kita.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mindfulness 


Caldwell dan Shaver (2013) menyebutkan bahwa
kecenderungan seseorang untuk menjadi mindful, secara proses
sosial, kognitif, dan Perkembangan dibentuk oleh pandangan,
skema kognitif terhadap dunia yang aman. Pandangan tersebut
merupakan kelekatan yang terjadi saat pertama kali bayi
melakukan interaksi dengan orang lain. Sehingga, individu dapat
menyadari dan terbuka terhadap pengalaman tanpa rasa khawatir,
yang dapat menimbulkan kecenderungan untuk mindful.
Sedangkan orang yang tidak memiliki kelekatan tidak aman,
maka akan cenderung untuk melakukan mekanisme kelekatan
agar dirinya tetap aman. Kecenderungan ini, memunjukkan
adanya kekurangan kontro terhadap atensi, kesadaran diri
maupun rendahnya mindfulness. Kondisi ini disebabkan,
seseorang yang memiliki kelekatan yang tidak aman,akan
cenderung bias dalam menghadapi pengalaman karena
mengalami ketakutan terhadap dunia.
Ahli lain, yaitu Bishop (2004) menganggap
mindfulness merupakan keampuan yang tidak permanen yang
dapat ditingkatkan melalui latihan.Faktor pembentuk mindfulness
merupakan hasil dari prosedur meditasi. Menurut Umniyah dan
Afiatin (2009) dalam pelaksanaan latihan mindfulness dapat
dilakukan dengan menggunakan lima teknik, yaitu, meditasi
menyadari pernapasan(short breathing / breath meditation),
pendeteksian tubuh dengan sikap penghargaan (compassionate
bodyscan), latihan menyadari sensasi tubuh(body sensation),
membuka kesadaran (open awareness), menerima pikiran
dan  perasaan,sertamelepas kan hasrat (wantingrelease

5. Cara Manipulasi Mindfulness 
Mindfulness dalam penelitian Psikologi dimanipulasi dalam
bentuk yang  berbeda-beda, dapat berupa, pelatihan dan terapi.
10
Terapi menggunakan mindfulness telah banyak digunakan untuk
mengatasi penyakit mental dan fisik (Jain,2007), sedangkan
pelatihan mindfulness dapat digunakan sebagai intervensi
preventif,yaitu disposisional mindfulness (Brown dan
Ryan,2003). Dan meningkatka mindfulness,mengurangi
penolakan terhadap pengalaman, perasaan negatif, meningkatkan
kemampuan mindfulness dalam decentering (Tanayetall, 2012). 
Decentering merupakan kemampuan untuk mengobservasi
pemikiran dan perasaan secara sementara, peristiwa objektif
dalam pikiran meskipun terkadang terdapat pertentangan dari diri
dengan keadaan sebenarnya. Decentering mencakup
kemampuan cognitive defusion yaitu, strategi yang Membantu
orang untuk menyadari dan mengontrol pikiran dan perasaan
individu yang bermasalah. Selain itu kemampuan
decentering jugatermasu kemampuan merasakan ulang
(reperceiving), dan kesadaran metakognitif.

6. Model Pelatihan Mindfulness 
Selama sepuluh tahun terakhir, pelatihan mindfulness  telah
berkembang luas yang digabungkan dengan beberapa program
meditasi (Chiesa, 2009) dan menarik perhatian dikalangan
ilmuwan psikologi, kesehatan maupun neuroscience
(Kartasasmita, 2011). Mindfulness dapat membantu seseorang
untuk dapat memiliki hidup yang lebih sehat dan tidak mudah
cemas, tidak mudah depresi, memandang hidup lebih baik,
meningkatkan hubungan dengan orang lain, meningkatkan
selfesteem, meningkatkan ketahanan tubuh manusia dan dapat
mengurangi kemungkinan seseorang menggunakan obat-obatan
terlarang (Kartasasmita, 2011). Pelatihan mindfulness dapat
dilakukan antara2-3 minggu. Pelatihan mindfulness dalam waktu
dua minggu membantu menurunkan pemikiran- Pemikiran yang
mengembara ( mind wandering). Jika pikiran yang mengembara
direduksi, maka secara tidak langsung seseorang mampu
melakukan observasi keadaan yang terjadi dengan kesadaran
11
seutuhnya (Ngnoumen dan Langer, 2014).

7. Model Terapi Mindfulness 
a. MBSR (Mindfulness-Based Stress Reduction)
MBSR merupakan program meditasi mindfulness yang
terstruktur yang digunakan untuk mengurangi penderitaan yang
disebabkan oleh gangguan fisik, psikosomatis, dan psikiatrik.
Subjek diminta untuk fokus pada hal-halyang menarik, menerima
keadaan, dan tidak menilai penyakit yang di derita, sensasi-
sensasisulit, emosi-emosi, pikiran-pikiran serta perilaku-perilaku.
MBSR dapat mengubah pola pikir dan perilaku dalam cara
berpikir, sensasi dan emosi (Fjorbacketall, 2011). Terapi MBSR
selama satu bulan tidak dapat mereduksi stres, namun dapat
meningkatkan pikiran positif dan meningkatkan perenungan
(intropeksi diri) (Jainetall, 2007). Sedangkan MBSR yang
dilakukan dalam 8 minggu memiliki manfaat dalam mereduksi
simtomstres, kecemasan dan depresi atau membantu pasien untuk
memiliki kemampuan coping untukmengatur simtom-simtom
yang muncul. Melalui penjelasan mengenai MBSR, dapat
diketahui bahwa MBSR digunakan untuk terapi-terapi
pengubahan pola pikir dan perilaku dalam cara berpikir, sensasi
dan emosi pada orang-orang yang sedang mengalami sakit fisik
maupun psikologis.
b. MBCT (Mindfulness-Based Cognitive Therapy) MBCT
merupakan adaptasi dari program MBSR. MBCT lebih
berfokus pada  pemikiran dari pada MBSR. MBCT merupakan
terapi konitif yang mendeteksi dan ketidak sesuaian cara piker
yang digunakan untuk mencegah munculnya kembali depresi.
Jadi, MBCT merupakan program preventif bukan program
treatment dalam depresi yang akut (Fjorback, Arendt, Ornbol,
Fink, dan Walach, 2011). Sehingga ,dapa diketahui bahwa terapi
MBCT merupakan pengembangan dari MBSR yang digunakan
agar individu tidak mengalami kembali penyakit psikologis.

12
8. Efek Terapi Mindfullness
Brown dan Ryan (2003) menyatakan bahwa mindfulness
didasari oleh meningkatnya keadaan sadar terjaga (awareness)
yang terus menerus memanta keadaan diri dan lingkungan luar,
dan adanya perhatian (attention) yang memusat sehingga
menghasilkan kesadaran penuh akan pengalamannya secara lebih
terbuka. Setiap individu yang berada dalam kondisi mindfulness
memiliki Kecerdasan sosial dan emosional sehingga mampu
mengendalikan ego dalam diri, memberikan coping yang
produktif terhadap realita, memiliki kesadaran dalam membaca
situasi dan memiliki perhatian yang fokus terperinci pada tiap
dimensi yang terjadi dalam hidupnya. Mindfulness dapat
membantu seseorang untuk menerima dan berdamai dengan
pengalaman pribadi yangpahit, yang tidak diinginkan. Membuat
seseorang berani menghadapi pikiran dan perasaannya.
Mengurangi stress, mengurangi perilaku maladaptif, serta
meningkatkan toleransi seseorang(Bishop, 2004). Baer (dalam
Weare, 2013) juga berpen dapat bahwa mindfulness dapat
membantu seseorang merasakan ketenangan, kebahagiaan,
kesejahteraan,kemudian mampu membuat seseorang
meningkatkan hubun gandengan oranglain dalam berbagai
konteks dan kondisi. Sari danYulianti (2017) menjelaskan pada
saat lanjut usia, mindfulness merupakan saat dimana seseorang
berada dalam keadaan sadar terjaga (awareness) dan mampu
meningkatkan focus perhatian pada perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya. Perubahan tersebutdapat berupa perubahan
fisi Perubahan psikologis dan perubahan pada lingkungan sosial.
Seseorang yang mampu menerima secara penuh akan perubahan-
perubahan tersebut menandakan bahwa dirinya berada dalam
keadaan mindfulness yang kemudian dapa menghasilkan energy
positif bagi dirinya.

9. Manfaat

13
Ada banyak manfaat meditasi mindfulness. Profesor emeritus Jon
Kabat-Zinn, pendiri dan mantan direktur Klinik Pengurangan Stres
di Pusat Medis Universitas Massachusetts bahkan memasukan
latihan mindfulness meditation ke dalam praktik pengobatan umum
untuk terapi gejala fisik, psikologis, dan juga kesejahteraan jiwa.
a. Mengurangi Stres
Saat kamu merasa stres, entah karena pacar kamu yang
menyebalkan, urusan kerjaan, tugas kuliah, atau apapun itu,
kamu disarankan untuk melakukan meditasi. Berdasarkan uji
klinis, latihan meditasi mindfulness secara teratur dapat
mengurangi stres dan memperbaiki komponen kesehatan
mental yang berhubungan dengan kualitas hidup. Selain itu,
latihan meditasi juga mengurangi kadar hormon kortisol atau
hormon stres. Ini juga dapat mengontrol emosi, memperbaiki
suasana hari, dan membuat kamu lebih baik dalam menangani
stres. 
b. Menenangkan Pikiran
Salah satu tujuan meditasi adalah untuk menenangkan pikiran
kamu. Dunia ini penuh hiruk-pikuk, saat kamu meditasi kamu
akan kembali terkoneksi dengan dirimu yang paling dalam, dan
merasa rileks untuk bersiap lagi menjalani kehidupan yang
penuh tantangan. 
c. Meningkatkan Kesehatan Mental
Mindfulness meditation adalah adalah salah satu teknik
meditasi yang sekarang juga digunakan oleh psikoterapis
sebagai elemen penting dalam penyembuhan pasien secara
psikologi. 
Mindfulness meditation digunakan sebagai terapi untuk
mengatasi gangguan kecemasan, depresi, gangguan makan,
konflik pasangan, gangguan obsesif-kompulsif, hingga terapi
pada pasien penyalahgunaan zat terlarang. 
d. Meningkatkan Kesehatan Fisik
Bukan hanya untuk kesehatan mental, para peneliti
menemukan bahwa meditasi mindfulness juga dapat
14
meningkatkan kesehatan fisik, termasuk melancarkan aliran
darah, mengurangi gejala nyeri kronis, mengatasi masalah
pencernaan, hingga membantu penyembuhan penyakit lainnya
karena pasien jadi bisa mengontrol rasa stres yang berefek baik
pada kesehatan fisik juga. 
e. Meningkatkan Kesejahteraan Jiwa
Salah satu tujuan meditasi mindfulness adalah agar kamu bisa
fokus dan perhatian pada apa yang terjadi di sini dan saat ini,
jadi pikiranmu tidak kemana-mana. Ini dapat memudahkan
kamu untuk menikmati dan hidup pada momen ini, terlibat
penuh dalam aktivitas, dan jadi bisa menghadapi risiko
terburuk daripada menghindarinya. 
Kamu bisa meningkatkan kesejahteraan jawa,
tidak overthinking, tidak terjebak dalam kekhawatiran akan
masa depan, namun hidup sehidup-hidupnya dan mengeluarkan
potensi terbaik dirimu saat ini. 
f. Mencegah Pikiran Negatif
Manfaat mindfulness meditation untuk mencegah pikiran
negatif. Saat kamu memiliki pikiran negatif, kamu akan dilatih
untuk menerima dan merasakan itu dalam latihan mindfulness. 
Namun, kamu tidak boleh menghakiminya, tidak boleh terbawa
pada pikiran tersebut, dan bisa melihat bentuk dari pikiran-
pikiran tersebut. Intinya, kamu akan paham bagaimana caranya
untuk bisa baik-baik saja dan tenang. 
g. Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Ada banyak hal yang bisa bikin kamu sulit tidur, seperti saat
baru putus, sedang ribut sama pacar, masalah keuangan, dan
sebagainya. Lakukan meditasi di malam hari untuk bisa tidur
dan tidur lebih nyenyak. 
Karena perasaan kamu akan lebih tenang, lebih enteng, dan
bisa tidur istirahat dengan nyenyak. Besok pagi saat kamu
bangun, pikiran kamu akan lebih jernih untuk bisa mencari
solusi dari masalah-masalah yang mengganggu tidur kamu. 
h. Mencegah Gejala Depresi 
15
Mindfulness-based cognitive therapy (MBCT) atau terapi
kognitif berbasis kesadaran adalah salah satu terapi yang
digunakan untuk mencegah depresi atau mencegah kambuhnya
depresi. Seorang psikolog profesional akan membantu kamu
untuk mencegah depresi itu.

16
10. CARA MELAKUKAN MEDITASI MINDFULNESS
BAGI PEMULA
a. Basic Mindfulness Meditation
Cara melakukan meditasi mindfulness dasar: 
 Duduk atau berbaring di tempang yang nyaman dan
tenang. 
 Tutup mata. 
 Fokus pada pernapasan alami atau sebuah ‘mantra’
kalimat positif yang kamu ulang berkali-kali. 
 Biarkan pikiran datang dan pergi tanpa
menghakiminya atau menolaknya. 
 Kembali fokus pada teknik pernapasan atau mantra
kamu. 
 Kamu bisa juga menyalakan musik meditasi yang
tenang dan aromaterapi agar semakin rileks.

b. Sensasi Tubuh 
Selama meditasi, rasakan sensasi tubuh kamu, misalnya rasa
gatal atau kesemutan. Biarkan sensasi itu berlalu. Perhatikan
respon dari setiap anggota tubuh dan sensasi yang diberikan. 
c. Sensasi Sensorik
Rasakan sensasi sensorik yang datang dalam sesi meditasi,
seperti suara, bau, rasa, sentuhan, bayangan pemandangan,
atau penglihatan apapun. Biarkan itu itu datang dan pergi
tanpa judging it.
d. Sensasi Emosi
Saat kamu melakukan meditasi mindfulness, kamu mungkin
akan merasakan emosi seperti marah, sedih, frustasi, atau
senang. Biarkan dirimu merasakan itu hingga pikiran itu pergi
dengan sendirinya. 
Kamu dapat menggunakan panduan meditasi dengan bantuan
video, musik, atau aromaterapi. Coba salah satu guide how to
do mindfulness meditation yang sering aku lakukan di sini. 

17
Kamu bisa coba untuk meditasi sendiri di rumah. Bila kamu
merasa sudah tidak kuat, silakan konsultasi ke profesional untuk
membantu kamu merasa lebih baik. 

11. PERAN PERAWAT DALAM KOMPLEMENTER


Peran Perawat dalam terapi komplementer adalah
a. Konselor
Konseling merupakan proses membantu klien untuk
untuk mengenali dan menghadapi sebuahpermasalahan
dan untuk meningkatkan perkembangan personal yang
meliputi pemberian dukungan emosi ,intelektual,dan
psikologis.
b. Pendidikan Kesehatan
Perawat sebagai pendidik bertugas memberikan
Pendidikan Kesehatan kepada pasien dankeluarga dalam
upaya untuk menciptakan prilaku yang menunjang
Kesehatan
c. Pemberi pelayanan langsung
Perawat sebagai pelaku atau pemberi Tindakan asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien menggunakan
pendekatan proses keperawatan

18
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Aspek terpenting konsep mindfulness adalah kesadaran terhadap peristiwa yang
terjadi tanpa suatu pertimbangan dan pengharapan terhadap hasil atau tujuan. Oleh
karena itu kita butuh untuk selalumindfulness. Ketika kita menjadi mindfulness,kita
akan mampu mengindentifikasi danmengatur emosi dengan baik, terutama padaemosi
yang bisa mengganggu secara pribadihingga profesi kita. Banyak sekali terapi
dalampsikologi yang menggunakan teknik mindfulness.Ada banyak sekali manfaat
yang didapat darinya. Manfaat mindfullnessBeberapa riset menunjukan bahwa orang
yang menjalani mindfulness bisamemberikan beberapa dampak positif baik fisik, psikis
hingga hubungansosialnya, meskipun mereka baru melakukannya beberapa minggu
saja.Secara detailnya mindfulness memberikan manfaat antara lain:• Mindfulness
sangat bagus untuk kesehatan tubuhDengan menurunkan stres, mindfulness pastinya
mampu meningkatkankualitas tidur. Orang yang selalu menjalankan mindfulness juga
akanmengembangkan saraf di otak, hal itu dapat membangun ingatan jangkapendek dan
panjang jauh lebih baik, meningkatkan fokus, membantuberpikir lebih baik dan
menekan berbagai emosi buruk yang munculdalam otak. 

B. SARAN

Disarankan kepada perawat untuk dapat memahami dan mengaplikasikan


materi ini dalam melaksankan keperawatan komplementer khususnya meditasi
mindfulness. Berdasarkan metode dan cara meditasi mindfulness tanda didapat,
dengan demikian dapat memberikan jalan keluar yang terbaik bagi pasien. Dengan
sendirinya sebagai perawat kita sudah menambah kenyamanan pasien

19
DAFTAR PUSTAKA

Brown, K. W., dan Ryan, R. M. 2003. The Benefits of Being present:


MindfulnessanditsRoleinPsychologicalWell-Being.
JournalofPersonalityandSocialPsychology,84:822-848.
Caldwell, J. G. & Shaver, P. R. (2013). Mediators of The Link
Between
AdultAttachmentandMindfulness. Interpersona:AnInternation
alJouralon
Personal Relationships,7, 299-301
Chiesa,A.
(2009).ZenMeditation:AnIntegrationofCurrentEvidence.Journalof
AlternativeandComplementaryMedicine,15,585−592.PPP
Fjorback,L.O.,Arendt,M.,Ornbol,E.,Fink,P.,&Walach,H.
(2011).Mindfulness-BasedStressReductionandMindfulness-
BasedCognitiveTherapy – aSystematicReviewofRandomizedCon
trolledTrials. ActaPsychiatrPPicaScandinavica,124,102-119
Germer,C. K., Siegel, R. D., &Fulton, P. R.
(2005). Mindfulness and
Psychotherapy.NewYork:TheGuilfordPress
Jain, S., dkk. (2007). A Randomized Controlled Trial of Mindfulness
MeditationVersusRelaxationTraining:EffectsonDistress,Positi
veStatesofMind,Rumination,andDistraction. AnnalsofBehavio
ralMedicine,33(1),11 Kartasasmita,S.
(2011).HubunganKepribadianBigFive(NEO-PI)
Tanay, G., Lotan, G., & Bernstein, A. (2012). Salutary
Proximal Processes
andDistalMoodandAnxietyVulnerabilityOutcomesofMindfuln
essTraining:APilotPreventiveIntervention. BehaviorTherapy,4
3,492-505
Umniyah &Afiatin, T. (2009). Pengaruh Pelatihan
PemusatanPerhatian(Mindfulness)TerhadapPeningkatanEmpatiP
erawat. JurnalIntervensi Psikologi,1(1),17-40
20
21

Anda mungkin juga menyukai