Anda di halaman 1dari 2

TRIASE ATS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

MS.03.19.002 001 1/2


Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

4 Maret 2019 IGBA Juniantara


Triage Instalasi Gawat Darurat adalah suatu proses yang dinamis,
cepat dan sistematis dalam pengelompokkan pasien berdasarkan

PENGERTIAN beratnya penyakit atau cedera dan tingkat prioritas pasien untuk
mendapatkan penanganan, dengan tujuan efisiensi penggunaan
sumber daya di instalasi gawat darurat.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Penilaian dan penentuan yang cepat terhadap kondisi pasien,
mana yang harus segera ditangani, mana yang dapat ditunda
penanganannya, dan mana yang membutuhkan penanganan
TUJUAN
lebih lanjut.
2. Memberikan pelayanan gawat darurat atau kesehatan
berdasarkan prioritas.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang tepat waktu.
Rumah sakit melakukan triase pasien berbasis bukti untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi dengan
KEBIJAKAN
tenaga staf yang terlatih sesuai kebijakan ARK dengan
PERATURAN DIREKTUR NO : 001/SK-DIR/BMC-MH /I/2019
1. Lakukan triage secara oleh perawat IGD atau Dokter IGD
PROSEDUR
2. Pasien dalam kondisi yang mengancam nyawa atau berisiko
mengancam nyawa bila tidak segera di intervensi dimasukkan
ke ruangan resusitasi untuk segera dilakukan tindakan life
saving. Kondisi ini termasuk dalam kategori 1, response time 0
menit.
3. Pasien dalam kondisi risiko mengancam nyawa, dimana
kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat, dapat segera
menimbulkan gagal organ bila tidak diberikan tatalaksana
TRIASE ATS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

MS.03.19.002 001 1/2


dalam waktu 10 menit setelah datang atau pasien memiliki
kondisi yang memiliki periode terapi efektif seperti trombolitik
pada ST Elevation Myocard Infark (STEMI), trombolitik pada
stroke iskemik baru, dan antidotum pada kasus keracunan atau
nyeri hebat (VAS 7-10) nyeri harus diatasi dalam waktu 10
menit setelah pasien datang segera dimasukkan ke ruangan
resusitasi untuk dilakukan penanganan segera. Kondisi ini
termasuk dalam kategori 2, response time 10 menit.
4. Pasien dalam kondisi potensi berbahaya, mengancam nyawa
atau dapat menambah keparahan bila penilaian dan
tatalaksana tidak dilaksanakan dalam waktu 30 menit atau
nyeri sedang yang harus diatasi dalam waktu 30 menit
dimasukkan ke ruangan pemeriksaan/tindakan. Kondisi ini
termasuk dalam kategori 3, response time 30 menit.
5. Pasien dalam kondisi berpotensi jatuh menjadi lebih berat
apabila penlaian dan tatalaksana tidak segera dilaksanakan
dalam waktu 60 menit atau nyeri ringan dimasukkan ke
ruangan pemeriksaan/tindakan. Kondisi ini termasuk dalam
kategori 4, response time 60 menit.
6. Pasien dalam kondisi tidak segera, yaitu kondisi kronik atau
minor gejala tidak berisiko memberat bila pengobatan tidak
segera diberikan dimasukkan ke ruangan pemeriksaan.
Kondisi ini termasuk dalam kategori 5, response time 120 menit

UNIT TERKAIT IGD

Anda mungkin juga menyukai