Anda di halaman 1dari 2

1.

1
Objek-objek kajian bidang mikrobiologi sering disebut sebagai mikroorganisme.
Mikroorganisme adalah jasad renik atau mahkluk hidup berukuran kecil yang hanya dapat
dilihat menggunakan mikroskop. Contoh mikroorganisme adalah mikroba, virus, bakteri,
protozoa dan fungi. Beberapa mikroorganisme dapat mengikat nitrogen, beberapa dapat
berperan dalam proses fotosintesin, dan beberapa dapat berperan sebagai flora normal dalam
tubuh manusia dan hewan untuk menjaga keseimbangan tubuh serta bersifat kompetitif
terhadap patogen (Lestari, 2017). Mikroorganisme dapat bersumber dari tanah, air, udara, dan
binatang (Rica, 2019).
Lestari, Purwaning. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiri. Gunung Samudera. Malang.
Diakses pada 12 Mei 2022.
Rica, F. N. 2019. Perbedaan Jumlah Angka Kuman Udara Sebelum dan Sesudah
Penggunaan Dua Ultraviolet Tube di Ruang Laboratorium Bakteriologi Jurusan
Analis Kesehatan. Skripsi Thesis. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Diakses pada
12 Mei 2022.
1.2
Media pertumbuhan merupakan media yang digunakan sebagai tempat perkembangbiakkan
mikroorganisme yang biasanya terdiri dari air dan beberapa zat hara yang berfungsi untuk
membantu pertumbuhan mikroorganisme (Waluyo, 2016). Media pertumbuhan biasanya
berbentuk padat, semi padat dan cair. Media padat didapat dengan menambahkan agar.
Menurut Ristiati (2015), media pertumbuhan yang baik untuk mikroorganisme harus
memenuhi semua nutrisi yang diperlukan mikroorganisme, mempunyai tekanan osmosa,
tegangan permukaan dan derajat kemasaman (pH) yang sesuai, tidak mengandung zat-zat
yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dikehendaki, steril dan terlindung dari
kontaminasi.
Waluyo, L. 2016. Mikrobiologi Umum. UMM. Malang. Diakses pada 12 Mei 2022.
Ristiati, N. P. 2015. Pengantar Mikrobiologi Umum. Udayana University Press. Bali. Diakses
pada 12 Mei 2022.
1.3
Pengenceran bertingkat diperlukan untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba
yang terdapat dalam cairan. Semakin banyak tingkat pengenceran yang dilakukan, maka akan
menghasilkan mikroba yang semakin sedikit (Ariyanti dkk, 2016). Salah satu metode
pengujian yang sering dilakukan adalah metode Total Plate Count (TPC). Prinsip dari metode
TPC adalah menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada media agar, sehingga
mikroba akan berkembangbiak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan
mata tanpa menggunakan mikroskop. Pada metode TPC diperlukan proses isolasi agar
mikroorganisme menjadi biakan murni dan tidak terkontaminasi benda dari luar media
pertumbuhan. Jika mikroorganisme terkontaminasi, maka proses pertumbuhan akan
terhambat (Wati, 2018). Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri satu populasi
mikroorganisme dan berasal dari indukan yang sama (Rasyid, 2012).
Ariyanti, V. N., Supriharyono., dan Niniek, W. 2016. Hubungan Kerapatan Lamun dengan
Kelimpahan Bakteri Heterotrof di Perairan Pantai Kartini Kabupaten Jepara.
Diponegoro Journal of Maquares. Vol. 5(4). Hal. 142 – 149. Diakses pada 12
Mei 2022.
Wati, R. Y. 2018. Pengaruh Pemanasan Media Plate Count Agar (PCA) Berulang Terhadap
Uji Total Plate Count (TPC) di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Hasil
Pertanian Unand. Jurnal Pertanian. Vol. 1(2). Diakses pada 12 Mei 2022.
Rasyid, Ilham. 2012. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Tanah Peternakan Sapi
Antang Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri
Alauddin Makassar. Diakses pada 12 Mei 2022.

Anda mungkin juga menyukai