H522145
FAKULTAS KEBIDANAN
TAHUN 2022
A. Summary Konsep Dasar Sectio Caesarea
1. Pengertian
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus. (Sarwono , 2005)
2. Etiologi
Indikasi SC :
Indikasi klasik yang dapat dikemukakan sebagai dasar section caesarea
adalah :
a. Prolog labour sampai neglected labour.
b. Ruptura uteri imminen
c. Fetal distress
d. Janin besar
e. Perdarahan antepartum
(Manuaba, I.B, 2001)
Sedangkan ndikasi yang menambah tingginya angka persalinan dengan
sectio adalah :
a. Malpersentasi janin
1. Letak lintang
Bila terjadi kesempitan panggul, maka sectio caesarea adalah
jalan /cara yang terbaik dalam melahirkan janin dengan segala
letak lintang yang janinnya hidup dan besarnya biasa. Semua
primigravida dengan letak lintang harus ditolong dengan sectio
caesarea walaupun tidak ada perkiraan panggul sempit.
Multipara dengan letak lintang dapat lebih dulu ditolong dengan
cara lain.
2. Letak belakang
Sectio caesarea disarankan atau dianjurkan pada letak belakang
bila panggul sempit, primigravida, janin besar dan berharga.
b. Plasenta previa sentralis dan lateralis
c. Distosia serviks
2
3. Tujuan Sectio Caesarea
Tujuan melakukan sectio caesarea (SC) adalah untuk mempersingkat
lamanya perdarahan dan mencegah terjadinya robekan serviks dan
segmen bawah rahim. Sectio caesarea dilakukan pada plasenta previa
totalis dan plasenta previa lainnya jika perdarahan hebat. Selain dapat
mengurangi kematian bayi pada plasenta previa, sectio caesarea juga
dilakukan untuk kepentingan ibu, sehingga sectio caesarea dilakukan
pada placenta previa walaupun anak sudah mati.
4. Komplikasi
a. Infeksi Puerperalis
Komplikasi ini bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama
beberapa hari dalam masa nifas atau dapat juga bersifat berat,
misalnya peritonitis, sepsis dan lain-lain. Infeksi post operasi
terjadi apabila sebelum pembedahan sudah ada gejala - gejala
infeksi intrapartum atau ada faktor - faktor yang merupakan
predisposisi terhadap kelainan itu (partus lama khususnya
setelah ketuban pecah, tindakan vaginal sebelumnya)..
b. Perdarahan
Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika
cabang arteria uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri
c. Komplikasi - komplikasi lain seperti :
Luka kandung kemih
Embolisme paru - paru
5. Penatalaksanaan Medis Post SC
a. Pemberian cairan
b. Diet
c. Mobilisasi
d. Kateterisasi
3
e. Pemberian obat-obatan
1. Antibiotik
2. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran
pencernaan
a) Supositoria = ketopropen sup 2x/24 jam
b) Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol
c) Injeksi = penitidine 90-75 mg diberikan setiap 6 jam bila
perlu
3. Obat-obatan lain
f. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan
berdarah harus dibuka dan diganti
g. Perawatan rutin
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu,
tekanan darah, nadi,dan pernafasan.
(Manuaba, 1999)
B. Summary Konsep Luka
1. Definisi Luka
Luka adalah suatu kondisi rusaknya kontinuitas jaringan, struktur
dan fungsi anatomis kulit normal akibat adanya proses patologis yang
berasal dari lingkungan internal ataupun eksternal dan mengenai organ
tertentu. Perawatan dan pengelolaan terhadap luka dalam hal ini menjadi
salah satu faktor yang menentukan hasil akhir dari proses penyembuhan
luka.
Luka post operasi atau luka pasca operasi biasa juga disebut dengan
luka operasi adalah luka yang sengaja dibuat dengan prosedur pembedahan
/ operatif.
4
2. Tujuan dari perawatan luka post operasi, yaitu :
a. Faktor Luka
1) Kontaminasi Luka Tehnik pembalutan yang tidak adekuat, bila
terlalu kecil memungkinkan invasi dan kontaminasi bakteri, jika
terlalu kencang dapat mengurangi suplay oksigen yang membawa
nutrisi dan oksigen.
2) Edema Penurunan suplay oksigen melalui gerakan meningkat
tekanan intersisial pada pembuluh darah.
3) Hemoragi
4) Akumulasi darah menciptakan ruang rugi juga sel-sel mati yang
harus disingkirkan
b. Factor intrisik dan ekstrisik
5
2) Faktor ekstrinsik : Pengobatan, stres psikologi, infeksi, iskemia,
trauma jaringan, istirahat dan perawatan luka yang dilakukan, dan
lingkunan atau PH
4. Derajat luka
c. Derajat III : Luka akibat benda asing yang bersentuhan dengan kulit
sejak sebelum operasi. Luka ini memiliki risiko tinggi untuk
terkontaminasi oleh bakteri. Contoh luka derajat III adalah luka
tembak. Bakteri yang menempel di peluru dapat mencemari kulit di
sekitar areaoperasi.
Pasien pasca operasi sangat rentan terhadap infeksi, baik dari virus,
bakteri maupun jamur. Namun terkadang kita tidak menyadari kapan infeksi
mulai terjadi pada luka sehingga setelah infeksi sudah sangat parah kita baru
tahu karena menimbulkan masalah kesehatan. Infeksi luka dapat diliat dari
6
tanda tanda klinis berupa kenaikan suu lebi dari 38 derajat celcius, uterus
lembek dan nyeri tekan, luka berbau atau adanya eritema, adanya pus,
adanya indurasi dan infiltrate disertai nyeri tekan, dan kadan luka operasi
terbuka. (Mivumbi, 2014) . Berikut ini adalah gejala dan tanda dari infeksi
yang perlu diperhatikan saat melakukan perawatan luka pasca operasi:
a. Dolor (nyeri)
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang
mengalami infeksi. Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi
bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri.
b. Kalor (panas)
c. Tumor (bengkak)
d. Rubor (kemerahan)
a. Umur.
7
bakteri yang menginvasi. Pada usia lanjut, karena fungsi dan organ
tubuh mengalami penurunan, sistem imun juga mengalami perubahan.
Peningkatan infeksi nosokomial juga sesuai dengan umur dimana pada
usia 65 tahun kejadian infeksi tiga kali lebih sering daripada usia muda.
b. Nutrisi
c. Penyakit
a) Fase Inflamasi (durasi 0-3 hari) Jaringan yang rusak dan sel mati
melepaskan histamine dan mediator lain, sehingga dapat menyebabkan
8
vasodilatasi dari pembuluh darah sekeliling yang masih utuh serta
meningkatnya penyediaan darah ke daerah tersebut, sehingga
menyebabkan merah dan hangat. Permeabilitas kapiler darah
meningkat dan cairan yang kaya akan protein mengalir ke interstitial
menyebabkan oedema lokal.
b) Fase destruksi (1-6 hari) Pembersihan terhadap jaringan mati atau yang
mengalami devitalisasi dan bakteri oleh polimorf dan makrofag.
Polimorf menelan dan menghancurkan bakteri. Tingkat aktivitas
polimorf yang tinggi hidupnya singkat saja dan penyembuhan dapat
berjalan terus tanpak keberadaan sel tersebut.
d) .Fase Maturasi (durasi 24- 365 hari) Dalam setiap cedera yang
mengakibatkan hilangnya kulit, sel epitel pada pinggir luka dan sisa-
sisa folikel membelah dan mulai berimigrasi di atas jaringan granulasi
baru
a. Makanan Berprotein
9
C. Summary manajemen Perawatan luka
Luka perlu ditutup dengan kasa steril, sehingga sisa darah dapat
diserap oleh kasa. Dengan menutup luka itu kita mencegah terjadinya
kontaminasi (kemsukan kuman), tersenggol, dan memberi kepercayaan
pada pasien bahwa lukanya diperhatikan oleh perawat. Sehabis operasi, luka
yang timbul langsung ditutup dengan kasa steril selagiu dikamar bedah dan
biasanya tidak perlu diganti sampai diangkat jahitannya, kecuali bila terjadi
perdarahan sampai darahnya menembus diatas kasa, barulah diganti dengan
kasa steril. Pada saat mengganti kasa yang lama perlu diperhatikan tehnik
asepsis supaya tidak terjadi infeksi. Jahitan luka dibuka setengahnya pada
hari kelima dan sisanya dibuka pada hari keenam atau ketujuh (Oswari,
2005)
10
e) Awasi adanya tanda-tanda infeksi (gatal, panas, bengkak, kemerahan,
penurunan fungsi)
(a) Gunakan dua pasang sarung tangan tidak steril, kasa steril ukuran
4×4 , normal salin (Nacl 0,9%) steril.
(d) Pegang kasa steril pada sisanya/pinggir luka, bagian depan (yang
menyentuh luka) jangan samapai tersentuh oleh tangan yang
mengenakan sarung tanga tidak steril.
11
(g) Tutup kembali luka dengan meletakkan balutan di atasnya,
pegang sisi/sudut balutan penutup dan letakkan bagian yang tidak
tersentuh di atas permukaan luka.
(h) Tutup dengan balutan transparan, tulis tunggal, jam dan initial
balutan. Gunakan Sodium Clorida 0,9% untuk irigasi dan
bersihkan luka. Minimalkan trauma dengan gosokan luka secra
hati-hati. Ganti balutan baru setiap kali membersihkan luka.
b) Pengkajian luka
2) Ukuran luka Diukur panjang, lebar dan diameternya bila bentuk luka
bulat dengan sentimeter, gambarkan bentuk luka tersebut dengan
lembar transparan yang telah dicatat berpola kotakkotak berukuran
sentimeter.
3) Kedalaman luka Kedalaman luka dapat diukur dengan kapas lidi steril
yang sudah dilembabkan dengan normal saline, masukan dengan
hatihati kedalam luka dengan posisi tegak lurus (90°) hingga kedasar
12
luka. Beri tanda pada lidi sejajar dengan permukaan kulit disekitar luka.
Ukur dengan sentimeter.
5) Warna dasar luka Warna dasar luka sangat penting dikaji karena
berhububungan dengan penentuan terapi topikal dan jenis balutan luka.
Ada beberapa macam warna dasar luka yang membutuhkan perlakuan
spesifik terhadap masing-masing sesuai warna dasar tersebut.
13
yang di rekomondasikan oleh American Health Care Police and
Research ( ALICPR) untuk perawatan luka seperti membersihkan dan
membalut luka. Normal saline fisiologis tidak akan merusak kulit dan
secara adekuat menjaga kebersihan luka.
3) Balutan yang digunakan untuk perawatan luka dapat berupa kasa atau
balutan transparan
14
Mengadakan penyuluhan terkait Edukasi manajemen perawatan luka
post SC selama di rumah meliputi: Jenis Luka Sayatan SC,cara menutup
sayatan luka SC, bagaimana cara perawatan luka SC.
15
Literature Review
16
Penerapan Manajemen http://e-journal.polnustar.ac.id/jis/article/view/186/182 Metode deskriptif Penerapan manajemen perawatan luka yang
Perawatan Luka Pada Klien Post dengan pendekatan sesuai standar pada klien Post SC penting
Sectio Caesarea Di RSD Liun studi untuk menunjang proses penyembuhan luka,
Kendage Tahuna dan mencegah terjadinya infeksi dan
(Titi Suryani, Christien menurunkan nyeri.
Anggreini, Ferdinand Gansalangi,
2020)
Edukasi Penerapan perawatan https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_ Metode yang Peran Bidan dapat mengadakan kegiatan
luka Pada pasien Post Sectio sdt=0%2C5&q=edukasi+perawatan+luka+sc&btnG=#d digunakan selama demonstrasi manajement perawatan luka
Caesarea =gs_qabs&t=1667069505180&u= kegiatan berupa Bidan dapat memberikan penyuluan dan
(Fatma Jama1, Rizqy Iftitah %23p%3DBbjd0iwYDXcJ ceramah, konselin tentan manajement perawatan luka
Alam, 2022) demonstrasi dan diruma dan factor factor apa saja yan dapat
diskusi. mempercepat penyembuan luka, serta dapat
memberitaukan tanda- tanda infeksi yang
terjadi pada luka post SC
Perbedaan perawatan luka post http://prosiding.stikescendekiautamakudus.ac.id Didapatkan penggunaan balutan transparan
operasi dengan menggunakan /index.php/pros/article/view/304/84 dapat mempercepat penyembuan luka post
balutan transparan dan kasa operasi
(Renny Wulan Apriliyasari, Noor
Faidah, Emma Setiyo Wulan,
2018)
17
DAFTAR PUSTAKA
Desi Ari Madiyanti, Sumi Anggraeni. Ayu Melinda. Hubungan Asupan Protein
Dengan Penyembuhan Luka Pada Pasien Post OP Sectio Caesarea (SC) di
Rumah Sakit Umum Daerah Ringsewu Lampung Tahun 2016. Jurnal Unis
Bandun, Vol 4 (1). 2018
Fatma Jama1, Rizqy Iftitah Alam. Edukasi Penerapan perawatan luka Pada pasien
Post Sectio Caesarea. Journal Kebidanan, Vol 8 (7). 2020
18