Anda di halaman 1dari 6

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Dasar Teori :

1. Pengertian masalah/penyakit
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Amin & Hardhi,
2013). Sectio Caesarea (SC) adalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut.(Nurarif &
Kusuma, 2015).Sectio Caesarea (SC) adalah proses persalinan dengan melalui
pembedahan dimana irisan dilakukan di perut untuk mengeluarkan seorang
bayi (Endang Purwoastuti and Siwi Walyani, 2014).Kesimpulan nya , sesar
adalah suatu pembedahan untuk melahirkan anak melalui dinding abdomen
dengan cara sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut.
2. Etiologi (penyebab)

Gawat janin, mal presentasi, dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus
tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau forceps
ekstraksi (Nurarif & Kusuma, 2015).

3. Anatomi dan Fisiologi


A. kulit
(gambar)
 Epidermis adalah lapisan kulit pertama dan yang terluar, satu-satunya
lapisan kulit yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Anatomi kulit
epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit, yang
memproduksi keratin.
 Dermis adalah lapisan kulit kedua setelah epidermis. Dermis berfungsi
sebagai pelindung dalam tubuh. Strukturnya lebih tebal daripada
dermis, meski hanya terdiri dari dua lapisan — lapisan papiler
superfisial dan lapisan retikuler.
 Subkutan (hipodermis)Lapisan hipodermis adalah lapisan kulit paling
terdalam, yang juga sering disebut dengan lapisan subkutan atau
subkutis. Lapisan subkutan mengandung lemak paling banyak untuk
melindungi tubuh serta membantu tubuh untuk menyesuaikan diri
dengan suhu luar. Hipodermis juga berperan sebagai pengikat kulit ke
otot dan berbagai jaringan yang ada di bawahnya.
B. Abdomen
(gambar)
4. Pathway/Pathofisiologi
(Gambar)
5. Manifestasi klinis
A.) nyeri akibat luka pembedahan
B.) adanya luka pada insisi pada bagian abdomen
C.) fundus uteri kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
D.) pengaruh anastesi dapat menimbulkan mual muntah
E.) pada kelahiran SC yang tidak di rencanakan biasanya kurang paham
prosedur
F.) bounding attachment pada anak yang baru di lahirkan(doenges 2010)
6. Komplikasi/dampak
A.) perdarahan

Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang


arteri uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri

B.) .infeksi puerperalis

Komplikasi ini bersifat ringan ,seperti kenaikan suhu pada beberapa hari
masa nifas, dapat juga bersifat berat seperti peritonitis dan sepsis.
Bahaya infeksi dapay di perkecil dengan pemberian antibiotika ,tetapi
tidak bisa di hilangkan sama sekali terutama SC klasik dalam hal ini
berbahaya dari pada transpetonealin profunda suatu komplikasi yang
baru kemudian tampak ialah kurang kuatnya perut pada dinding uterus,
sehingga pada kehamilan berikut nya bisa terjadi ruptur uteri.

7. Penatalaksanaan Medis
a. Pemberian cairan
Karena 24 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka pemberian
cairan perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar
tidak terjadi hipotermi, dehidrasi, atau komplikasi pada organ tubuh
lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam fisiologi
dan RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila
kadar Hb rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan. 2.
b. Diet
Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus
lalu dimulailah pemberian minuman dan makanan peroral. Pemberian
minuman dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan pada 6 -
10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh. 3.
c. Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi, Miring kanan dan kiri
dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi, Latihan pernafasan dapat
dilakukan penderita sambil tidur telentang sedini mungkin setelah sadar.
Hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5 menit
dan diminta untuk bernafas dalam lalu menghembuskannya. Kemudian
posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah duduk
(semifowler). Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari, pasien
dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan, dan kemudian
berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke5 pasca operasi. 4.
d. Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak
pada penderita, menghalangi involusi uterus dan menyebabkan
perdarahan. Kateter biasanya terpasang 24 - 48 jam / lebih lama lagi
tergantung jenis operasi dan keadaan penderita. 5.
e. Pemberian obat-obatan
Antibiotik, Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran
pencernaanObat-obatan lain 6.
f. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan
berdarah harus dibuka dan diganti 7.
g. Perawatan rutin
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu,
tekanan darah, nadi,dan pernafasan (manuaba,2008)
8. Pemeriksaan penunjang Diagnostik
A.) hemoglobin atau hematokrit (HB/Ht) untuk mengkaji perubahan dari
kadar pra operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada
pembedahan.
B.) Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi 3.
C.) Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah 4.
D.) Urinalisis / kultur urine 5.
E.) Pemeriksaan elektrolit.( Doengoes M. 2010 )
9. Terapi Farmakologi

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa,


status perka-inan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor
register , dan diagnose keperawatan.

A.) riwayat keluhan sekarang

Keluhan atw berhubungan dengan gangguan atau penyakit yang


dirasakan saat ini dan keluhan yamg di rasakan setelah persalinn

B.) riwayatt kesehatan keluarga

Apakah keluarga pasien mempunyai penyakit yang sama , atau Adakah


penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, DM, HT, TBC,
penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit tersebut diturunkan
kepadaklien.

C.) riwayat kesehatan masa lalu

Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantuh Riwayat pada
saat sebelun inpartu di dapatka cairan ketuban yang keluar pervaginan
secara sepontan kemudian tidak di ikuti tanda'tanda persalinan.

D.) Pemeriksaan Fisik

a) kepala

Bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang kadang terdapat


adanya cloasma gravidarum, dan apakah ada benjolan2eher
adang'kadang ditemukan adanya penbesaran kelenjar tioroid, karena
adanya prosesmenerang yang salah+)

b) Mata

Terkadang adanya pembengkakan paka kelopak mata, konjungtiva,


dan kadang'kadang keadaan selaput mata pucat (anemia) karena
proses persalinan yang mengalami perdarahan, sklera kunuing

c) Telinga

Biasanya bentuk telingga simetris atau tidak, bagaimana kebersihanya,


adakah cairan yang keluar dari telinga.

d) Hidung

Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang'kadang
ditemukan pernapasan cuping

e) Leher

Kadang-kadang ditemukan adanya penbesaran kelenjar tioroid, karena


adanya proses menerang yang salah

f) Dada

Yerdapat adanya pembesaran payudara, adanya hiperpigmentasi areola


mamae dan papila mama

g) Pda klien nifas abdomen kendor kadang'kadang striae masih terasa


nyeri. 1undusuteri + jari dibawah pusat.

h) Genitalia

Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban, bila


terdapat pengeluaran mekomium yaitu feses yang dibentuk anak dalam
kandungan menandakan adanya kelainan letak anak.

i) Anus

Kadang'kadang pada klien nifas ada luka pada anus karena ruptur
j) ekstermitas

Pemeriksaan odema untuk melihat kelainan-kelainan karena


membesarnya uterus,karenan preeklamsia atau karena penyakit jantung
atau ginjal.

k) Tanda-tanda vital apabila terjadi perdarahan pada pos partum tekanan


darah turun, nadi cepat, pernafasan meningkat, suhu tubuh turun

2. Diagnosa Keperawatan (yang Mungkin muncul) berdasarkan SDKI/NANDA

a) Menyusi in efektif

b) Gangguan rasa nyaman

c) kurang perawatan

3. Intervensi keperawatan Intervensi Keperawatan berdasarkan SIKI/NOC dan


SLKI/NIC

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/36657196/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_SECTIO_CAESAR
IA_SC

http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/viewFile/2801/2069

Anda mungkin juga menyukai