Anda di halaman 1dari 20

4/20/20

Minggu ke 9-10
Manajemen Proyek

Kemampuan yang diharapkan :


Memahami dan mampu menyusun penjadwalan proyek
dengan benar

Bahan kajian :
a. Work Breakdown Structure
b. Organisation Breakdown Structure
c. Penjadwalan Proyek
d. Penentuan Durasi Aktivitas

PENDAHULUAN

Mengapa perencanaan (planning) perlu:


v proyek semakin besar; semakin kompleks; teknologi semakin
maju;
v kompleksitas à spesialisasi à perlu koordinasi;
v waktu penting; persaingan, dll.;
v sumber daya terbatas;
v biaya modal;
v kondisi lingkungan dapat menghambat (hujan, dll.);
v pergantian personil;
v nilai perencanaan ada pada saat pelaksanaan;
memungkinkan monitoring, pengontrolan deviasi, corrective
action,dll.

1
4/20/20

DEFINISI PERENCANAAN

Perencanaan dapat diartikan dan merupakan cara untuk :


v mengorganisasi pekerjaan-pekerjaan dalam proyek;
v menetapkan siapa melakukan apa, kapan, dan bagaimana;
v menetapkan sumber daya yang diperlukan;
v menjadwalkan sumber daya;
v menetapkan dan mendefinisikan tanggung jawab;
v berkomunikasi dengan seluruh pihak yang terlibat;
v melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terlibat;
v mengontrol kemajuan pekerjaan;
v mengestimasi jadwal penyelesaian pekerjaan;
v mengatasi permasalahan yang timbul dan perubahan-perubahan
yang harus dilakukan.

TIPE PERENCANAAN

HIGH

CONCEPTUAL PLANNING
ABILITY TO INFLUENCE COST

DESIGN

PROCUREMENT

CONSTRUCTION

START - UP

LOW
START TIME COMPLETE

2
4/20/20

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

1. Untuk melihat komponen proyek secara sistematis.


2. Pemilahan ini dilakukan bertingkat sampai tingkat disagregasi
yang dikehendaki.
3. Pemilahan proyek dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor berikut:
- Keahlian;
- Waktu;
- Lokasi (letak);
- Tahapan pekerjaan.
4. Umumnya komponen proyek harus dipisahkan jika kondisi di
atas ditemukan.

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
GEDUNG GEDUNG

LOKASI PEKERJAAN PEKERJAAN


LOKASI ACEH
IRIAN JAYA STRUKTUR ARSITEK

PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LOKASI LOKASI LOKASI LOKASI


STRUKTUR ARSITEK STRUKTUR ARSITEK ACEH IRIAN JAYA ACEH IRIAN JAYA

Keterangan:
WBS kiri lebih tepat untuk memudahkan koordinasi pelaksanaan pembangunan.

3
4/20/20

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
GEDUNG GEDUNG

PEKERJAAN PEKERJAAN
Lt.1 Lt.2 Lt.3
STRUKTUR ARSITEK

PEK. PEK. PEK. PEK. PEK. PEK.


Lt. 1 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 1 Lt. 2 Lt. 3 STRUK. ARS. STRUK. ARS. STRUK. ARS..

Keterangan:
WBS kiri lebih tepat karena pekerjaan sipil & arsitek harus direncanakan dalam suatu kesatuan sistem

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

PEKERJAAN PEKERJAAN
STRUKTUR STRUKTUR

LANTAI 1 LANTAI 2 KOLOM BALOK PELAT

KOLOM BALOK PELAT KOLOM BALOK PELAT Lt.1 Lt.2 Lt.1 Lt.2 Lt.1 Lt.2

Keterangan:
WBS kiri lebih tepat berdasarkan pertimbangan tahapan pelaksanaan pekerjaan.

4
4/20/20

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

LEVEL I HYDROPOWER PROJECT

LEVEL II SUPPORT TRANSMISSION POWER RESERVOIR

TRANSMISSION
ACCESS ROADS

POWERHOUSE

STRUCTURES
SWITCHYARD

SHAFTS AND

SPILLWAYS
TOWNSITE

COMPLEX

CONTROL
TUNNELS
INTAKE
LEVEL III
CAMPS

DIKES
LINES

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

LEVEL III TOWNSITE

LEVEL IV RESIDENTIAL RECREATIONAL EDUCATIONAL DEVELOPMENT

LEVEL V TYPE A TYPE B TYPE C TRAILERS

LEVEL VI

CIVIL MECH ELEC

10

5
4/20/20

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

BUILDING

DIVISION 1 DIVISION 2

Civil & External Work Building Works

Structural Architectural Mechanical Electrical


Sub Division Works Works Works Works
1. Earth Work
2. Road Works &
Parking Works
3. Drainage Works
4. Retaining Wall
5. Landscaping Works
6. External Electrical
Works
7. External Mechanical
Works

11

ORGANIZATION BREAKDOWN STRUCTURE

1. Menggambarkan struktur hirarki pelaksana proyek.


2. Melibatkan semua unsur pelaksana.
3. Jumlah hiarki tidak perlu sama dengan jumlah hirarki WBS.
4. Pengembangan WBS harus dilakukan bersamaan dengan
pengembangan organisasi (Organization Breakdown
Structure - OBS).
5. Untuk dapat melokalisir organ pelaksana dan penanggung
jawab setiap unit kegiatan.

12

6
4/20/20

ORGANIZATION BREAKDOWN STRUCTURE

Project Manager

Tenaga ahli
Kantor Pusat
Lapangan
Site Manager

Administrasi Umum &


Planning & Engineering Operasi Logistik & Peralatan
Keuangan

Planning/
Eng. Logistik Peralatan
Scheduling

Civil /Ext. Structural Architectural Mechanical Electrical


Works Works Works Works Works

13

INTEGRASI WBS-OBS

1. Jumlah tingkat pada WBS dan OBS tidak harus sama.


2. Integrasi antara WBS dan OBS terjadi pada tingkat dimana
pekerjaan dilaksanakan.
3. Pekerjaan dipecah secara vertikal menjadi bagian-bagian
pekerjaan dan elemen pekerjaan diintegrasikan secara
horizontal terhadap OBS proyek.
4. Unit pekerjaan yang dihasilkan dapat dianggap sebagai suatu
paket pekerjaan yang berada dibawah tanggung-jawab penuh
suatu sub-organisasi/manajer.

14

7
4/20/20

INTEGRASI WBS - OBS


Project Manager
Tenaga Ahli

Site Manager

Planning & Engineering Operasi Administrasi & Keuangan Logistik & Peralatan

Planning Eng Logistik Peralatan


Scheduling
Civil /Ext. Structural Architectural Mechanical Electrical
Works Works Works Works Works

Civil/Ext. Structur.
Works Works

Civil/Ext. and Building


DIVISION 1 & 2
Architect.
Works

Works
Works
Mech.
Electric.
Works

15

CONTOH: WBS PEKERJAAN PENYIAPAN LAHAN


DEPARTEMEN TRANSMIGRASI & PPH
PROYEK-PROYEK
DEP. TRANSMIGRASI & PPH Tingkat 0

APBN LOAN Tingkat 1

PTA PTB Proyek Pusat


Tingkat 2

PROYEK KANWIL 1 PROYEK KANWIL 2 PROYEK KANWIL n Tingkat 3

PROYEK PROYEK
KABUPATEN 1 KABUPATEN 2 Tingkat 4

LOKASI 1 LOKASI 2 LOKASI n Tingkat 5

PENYIAPAN LAHAN FASILITAS SARANA AIR JEMBATAN


UMUM BERSIH NON STANDAR Tingkat 6

SP 1 SP 2 SP n Tingkat 7

LAND JALAN DERMAGA &


JEMBATAN DRAINASE Tingkat 8
CLEARING PELAYANGAN

16

8
4/20/20

CONTOH: OBS PEKERJAAN PENYIAPAN LAHAN


DEPARTEMEN TRANSMIGRASI & PPH
DEP. TRANSMIGRASI
DITJEN P DAN L
DIT PENYIAPAN LAHAN Tingkat 0

KANWIL 1 KANWIL 2 KANWIL 3 KANWIL 4 KANWIL n Tingkat 1

KANDEP Tingkat 2

PIMPRO PIMBAGPRO 1 PIMBAGPRO n Tingkat 3

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA Tingkat 4


OPERASIONAL 1 OPERASIONAL 2 OPERASIONAL n

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


LAPANGAN 1 LAPANGAN 2 LAPANGAN n Tingkat 5

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


Tingkat 6
PENGAWAS
LAND CLEARING JALAN JEMBATAN DERMAGA & PELAYANGAN DRAINASE

: Team Pengawas Teknik

17

CONTOH: INTEGRASI WBS & OBS PEKERJAAN PENYIAPAN


LAHAN DEPARTEMEN TRANSMIGRASI & PPH

18

9
4/20/20

PENJADWALAN PROYEK
Setelah dilakukan perencanaan terhadap jadual proyek konstruksi dengan
matang, langkah selanjutnya melaksanakan proyek tersebut sesuai dengan
jadual yang telah direncanakan. Pelaksanaan proyek tersebut harus mengacu
jadual proyek yang telah disusun.

Metoda penjadwalan :
a. Bar (Gantt) Chart:
- dapat dikembangkan menjadi S-Curve (perencanaan biaya);
- perencanaan sumber daya lainnya (peralatan, material, tenaga
kerja, dll.);
- secara spesifik perlu diketahui bagaimana menetapkan hari
kerja dan hari kalender dalam bentuk Bar Chart
- secara spesifik perlu diketahui bagaimana melakukan
scheduling jika terdapat constraint.
b. Network Planning:
- Critical Path Method (CPM);
- Program Evaluation and Review Technique (PERT);
- Precedence Diagram;
- dll.

19

SEJARAH PENJADWALAN

PERKEMBANGAN
JAMAN DAN TEKNOLOGI

METODE

P CPM
R HUBUNGAN
KEGIATAN YANG NETWORK PERT
O
KOMPLEK
Y PDM
E
K

20

10
4/20/20

SEJARAH PENJADWALAN

TAHUN 1956 ..USA


• Morgan Walker WALKER KELLY CPM
[Dupont Co.] METHOD [Critical Path Method]
• James E. Kelly
[Univac Computer]
AOA [Activity on Arrow]

TAHUN 1957 ..USA


• US NAVY & Booz, Polaris Missile
PERT
Allen & Hamilton Inc. System [Program Evaluation
• Lockhead Review Technique]
Corporation
AOA [Activity on Arrow]

TAHUN 1960an PDM


J. W. Fondahl dari [Precedence Diagram
Stanford University Method]

AON [Activity on Node]

21

TEKNIK PENJADWALAN PROYEK

Tidak menunjukkan suatu


hubungan yang spesifik antar
Bar Chart
Gannt Chart kegiatan di dalamnya, sehingga
tidak menunjukkan sebagai suatu
jaringan kerja.
Teknik
Penjadualan
Proyek
Komponen proyek dan hubungan
ketergantungan antara satu
Network dengan yang lain disajikan dengan
Planning menggunakan tanda-tanda yang
jelas.

22

11
4/20/20

BAR CHART
Maret April Mei Juni Juli
No Jenis Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pekerjaan Tanah
3 Pekerjaan Pondasi
4 Pekerjaan Struktur
5 Pekerjaan M/E
6 Finishing

§ Sederhana, mudah dibuat dan § Tidak menunjuk secara spesifik


dipahami. hubungan ketergantungan antar
§ Sangat bermanfaat sebagai alat kegiatan, sehingga sulit mengetahui
perencanaan, dan komunikasi pada dampak akibat keterlambatan satu
setiap level manajemen. kegiatan terhadap jadual seluruh
§ Dapat digabung dengan metode lain, proyek.
misal kurva S yang digunakan untuk § Kurang tepat untuk proyek berukuran
menunjukkan tingkat kemajuan sedang atau besar yang memiliki
proyek. kegiatan yang kompleks.

23

NETWORK PLANNING

Suatu jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang dibutuh-kan


untuk menyelesaikan suatu proyek.
Jaringan ini disusun berdasarkan urutan kegiatan tertentu dan
menunjukkan hubungan yang logis antar kegiatan, hubungan timbal
balik antara pembiayaan, dan waktu penyelesaian proyek.

Critical Path Method (CPM) Activityon


Activity
onNode
Arrow
Project Evaluation and (AON)
(AOA)
Network Review Technique (PERT)

Activity
Activity on
Presedence Diagram Method onArrow
Node
(PDM)
(AON)
(AOA)

24

12
4/20/20

NETWORK PLANNING

Event (node) Event(node) Simbol Arti Fungsi


Peristiwa/ Peristiwa menunjukkan titik
terdahulu berikutnya kejadian waktu mulainya/
(event) selesainya suatu kegiatan,
dan tidak mempunyai
jangka waktu.

i j kegiatan
(activity)
Kegiatan membutuhkan
jangka waktu (durasi) dan
sumberdaya.
kegiatan Kegiatan yang berdurasi
semu nol, tidak membutuhkan
Activity on Arrow (dummy) sumberdaya.

Kegiatan A Kegiatan B Kegiatan C dan seterusnya

Activity on Node

25

PERENCANAAN SUMBER DAYA


1. Sumber daya harus direncanakan dengan sebaik-baiknya; jika tidak pekerjaan akan
terhambat.
2. Sumber daya:
- dana;
- tenaga kerja;
- peralatan;
- material;
- dll.
3. Perencanaan Sumber Daya:
- untuk dapat menghitung berapa dan kapan sumber daya tersebut dibutuhkan.
4. Ideal, jika:
- Intensitas pemakaian sumber daya relatif konstan.
- Ada proses start & finish yang melambat.
5. Perubahan drastis dan sering menimbulkan masalah, meningkatnya overhead, misalnya:
- Pemutusan hubungan kerja; biaya untuk mendatangkan dan memulangkan pekerja;
- Biaya mobilitas peralatan;
- Stok barang yang terbatas;
- dll.
7. Perencanaan sumber daya dapat dilakukan melalui bar chart.
8. Kurva S perencanaan sumber daya dana:
- Jika kurva S kurang menguntungkan maka kegiatan tidak kritis
dapat digeser-geser dalam batas float-nya.

26

13
4/20/20

GRAFIK KEBUTUHAN SUMBER DAYA

40

30
People

20 Sebelum Diratakan
Sesudah Diratakan
10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160

Human Resource Diagram

27

PROFIL SUMBER DAYA

Tenaga Kerja Material


Kapasitas gudang

Dana Peralatan

Jumlah Peralatan

28

14
4/20/20

LEVELLING SUMBER DAYA

1. Kondisi yang memberikan penyerapan sumber daya seragam


adalah jika kecepatan pembangunan konstan; namun aspek
‘warming up’ dan ‘cooling down’ perlu diperhatikan.
2. Profil yang ideal adalah yang hampir rata dan hanya sekali naik
dan sekali turun.
Ri Fungsi Diskrit

R0

t
t
Minimumkan åi=1 R i .Dt - R 0 .t

29

LEVELLING SUMBER DAYA

R ( t)
Fungsi Kontinu
R

R0

Minimumkan ò[R(t) - R0 ]dt

30

15
4/20/20

PROYEK YANG TERLAMBAT DARI JADUAL


12 0

10 0

10 0 92.308
8 4 . 6 15
76.923
80 7 1. 15 4

6 1. 5 3 8

60 5 1. 9 2 3

42.31
33.46
40
25.58
27.5
14 . 2 3
20 10 . 7 7
7.31 16 . 15
1. 9 2 3.85 12 . 6 9
9.23
3.85 5.77
0 1. 9 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Kurva S rencana
Kurva S aktual

31

PROYEK YANG LEBIH CEPAT DARI JADUAL

%
100

50 Kurva S aktual
Kurva S rencana
(sesuai EET)
33,5

0 7 15 minggu

32

16
4/20/20

PROYEK BERADA PADA RENTANG WAKTU YANG


DIJADUALKAN

Kurva S rencana
(sesuai EET)

Kurva S rencana
Kurva S aktual (sesuai LET)

0 minggu

33

CONTOH KURVA S

34

17
4/20/20

PENENTUAN DURASI AKTIFITAS

Menentukan besarnya koefisien / indek produksi tenaga kerja berdasarkan upah


yang diterima dalam satu satuan waktu.

Besarnya upah tenaga kerja per hari:


- pekerja = Rp. 55.000,-
- tukang = Rp. 75.000,-
- kepala tukang = Rp. 85.000,-
- mandor = Rp. 90.000,-

Besarnya koefisien/ indek produksi tenaga kerja berdasar besarnya upah tukang:
- pekerja = 55.000/ 75.000 x 1 HO = 0.73 HO
- tukang = 75.000/75.000 x 1 HO = 1.00 HO
- kepala tukang = 85.000/75.000 x 1 HO = 1.13 HO
- mandor = 90.000/75.000 x 1 HO = 1.20 HO

Dimana HO = hari orang (man day)

35

PENENTUAN DURASI AKTIFITAS

• Menentukan besarnya produktivitas berdasarkan sumber daya yang tersedia.


Perhitungan berdasarkan volume pekerjaan pasti dibagi dengan produktifitas tenaga
kerja per hari.

Contoh :
Volume pekerjaan pondasi batu kali = 750 m3
Banyak pekerja = 40 orang per hari
(termasuk mandor, kepala tukang, tukang, pekerja à HO)

Berapa durasi yang diperlukan untuk pekerjaan pondasi ini?

Penyelesaian : Cara BOW


Menghitung produktifitas untuk menyelesaikan 1m3 pondasi:
Pekerja = 4.500 x 0.73 = 3.285 HO
Tukang = 1.500 x 1.00 = 1.500 HO
Kepala Tukang = 0.150 x 1.13 = 0.170 HO
Mandor = 0.225 x 1.20 = 0.270 HO
Jumlah = 5.225 HO

36

18
4/20/20

PENENTUAN DURASI AKTIFITAS

! Produksi tenaga kerja perhari :


pekerja yang tersedia 40 HO
= = x1m3
produktifitas 5.225 HO
= 7,66 dibulatkan menjadi 8 m3 per hari

! Durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan


Waktu yang diperlukan = 750 / 8 = 93.75 hari (A)
Waktu yang tidak efektif (10 % *A) = 9.00 hari (Asumsi)
Jumlah total = 102.75 hari
Dibulatkan = 103 hari

37

PENENTUAN DURASI AKTIFITAS

• Berdasarkan waktu yang tersedia (Target waktu)


Perhitungan durasi tidak dilakukan lagi, karena telah ditetapkan, tetapi hal lain
yang perlu diperhitungkan adalah sumberdayanya agar dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktunya.

Contoh :
Dari contoh di atas ditentukan pekerjaan harus selesai dalam 75
hari kerja, berapa banyak pekerja yang diperlukan?

Penyelesaian :
! Waktu yang tidak efektif = 4 hari (di asumsikan)
Waktu yang diperlukan = 75 - 4 = 71 hari.
! Jumlah HO yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
= 750/1 * 5.225 = 3918.75 HO
! Jumlah HO = 3918.75 / 71
= 55.19 HO
atau dibulatkan menjadi 56 HO per- hari

38

19
4/20/20

LATIHAN
Susunlah kegiatan ini menurut mana yang lebih dulu dikerjakan
dan buatkan WBSnya :
a. Pekerjaan atap
b. Pekerjaan beton bertulang
c. Pekerjaan pintu dan jendela
d. Pekerjaan galian tanah
e. Pekerjaan lantai
f. Pekerjaan langit-langit
g. Pekerjaan pondasi
h. Pekerjaan persiapan
i. Pekerjaan pasangan/ plesteran
j. Pekerjaan finishing

39

SELESAI

40

20

Anda mungkin juga menyukai