Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

MANAJEMEN BERDASAR AKTIVITAS, PRODUKTIVITAS, BIAYA RELEVAN

Kelompok 4
Dinni Asmania 201010502838
Evan Yumi Hernando 201010503020
Ilham Fattur Rahman 201010504160
Indah Septiani Bastiah 201010502797
Maulana Rizki 201010504190
Jhon Roy Darpin Damanik 201010503859

Kelas : 05SMJE023
Ruang : 601

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI


MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat
ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi untuk
menyelesaikan makalah mengenai materi “manjemen berdasarkan aktivitas,produktivitas,biaya
relevan” Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Akuntansi Manajemen.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulisan selama proses penyelesaian tugas akhir
ini hingga selesainya makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini
masih jauh dari sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas......................................................................................5
2.2  Identifikasi Definisi dan Klarifikasi......................................................................................................6
2.3 Analis nilai proses.................................................................................................................................6
2.4 Pelaporan biaya bernilai dan tak bernilai tambah..................................................................................7
2.5 Produktivitas..........................................................................................................................................8
2.6 Metode Pengukuran Produktivitas.........................................................................................................8
2.7 Biaya Relevan......................................................................................................................................11
2.8 Klasifikasi kebijakan harga..................................................................................................................12
BAB III……………………………………………………………………………………………………13
3.1 Studi kasus…………………………………………………………………………………………….14
3.2 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Akuntansi aktivitas adalah factor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan berkelanjutan,
meningkatnya persaingan harus terus mencari berbagai cara untuk unggul dari perusahaan lain,
contohnya dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efesiensi. Nilai terhadap pelanggan
sangat penting sehingga perusahaan dituntut agar memberikan barang atau jasa yang bermanfaat
bagi penggunanya dan tentunya berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas yang terkait, jadi
manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi
perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari
berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan

pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang
disebut sebagai manajemen berdasarkan manajemen aktivitas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen berdasarkan aktivitas ?


2. Apa yang dimaksud dengan Produktivitas ?
3. Apa yang dimaksud dengan Biaya Revelan ?
4. Bagaimana cara teknik penetapan harga menurut akuntansi manajemen ?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan sistem ABM harus diidentifikasi dengan hati-hati serta dihubungkan


dengan posisi bersaing yang diinginkan, proses bisnis dan bauran produk perusahaan.
Tujuannya adalah meningkatkan akurasi dan perbaikan berkelanjutan. Contohnya
adalah perubahan bauran produk berdasarkan pada biaya yang lebih akurat (dengan
harapan laba akan meningkat). Hasil lain adalah perbaikan atas posisi bersaing
perusahaan melalui peningkatan efisiensi proses karena adanya eliminasi aktivitas
yang tidak bernilai tambah.
Tujuan sistem ABM harus diidentifikasi dengan hati-hati serta dihubungkan
dengan posisi bersaing yang diinginkan, proses bisnis dan bauran produk perusahaan.
Tujuannya adalah meningkatkan akurasi dan perbaikan berkelanjutan. Contohnya
adalah perubahan bauran produk berdasarkan pada biaya yang lebih akurat (dengan
harapan laba akan meningkat). Hasil lain adalah perbaikan atas posisi bersaing
perusahaan melalui peningkatan efisiensi proses karena adanya eliminasi aktivitas
yang tidak bernilai tambah.
Tujuan sistem ABM harus diidentifikasi dengan hati-hati serta dihubungkan
dengan posisi bersaing yang diinginkan, proses bisnis dan bauran produk perusahaan.
Tujuannya adalah meningkatkan akurasi dan perbaikan berkelanjutan. Contohnya
adalah perubahan bauran produk berdasarkan pada biaya yang lebih akurat (dengan
harapan laba akan meningkat). Hasil lain adalah perbaikan atas posisi bersaing
perusahaan melalui peningkatan efisiensi proses karena adanya eliminasi aktivitas
yang tidak bernilai tambah.

1.makalah ini bertujuan untuk mengetahui manajemen berdasarkan aktivitas ?


2.makalah ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas ?
3.makalah ini bertujuan untuk mengetahui biaya revelan ?

BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas


Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap
aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan cuntomer value dan laba yang dicapai dari
penyediaan value tersebut. Dari definisi ini, terdapat dua frasa penting, yaitu :

a. Berfokus ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas


Yaitu serangkaian kegiatan yang membentuk suatu proses untuk pembuatan produk dan
penyerahan jasa. Di dalam manajemen tradisional, proses pembuatan produk dan penyerahan
jasa dipecah ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, karena diyakini bahwa jika pengerjaan
bagian-bagian yang lebih kecil dilaksanakan secara berkualitas dan efisien, proses pembuatan
produk dan penyerahan jasa secara keseluruhan akan berkualitas dan efisien. Oleh karena itu,
manajemen berbasis aktivitas berusaha memadukan kembali proses pembuatan produk dan
penyerahan jasa yang telah difragmentasi dalam manajemen tradisional tersebut, dengan
memfokuskan ke pengelolaan secara terpadu dan berbasis system terhadap aktivitas pembuatan
produk dan penyerahan jasa.

b. Bertujuan untuk meningkatkan customer value dan laba

Tujuan manajemen berbasis aktivitas adalah untuk improvement secara berkelanjutan terhadap
customer value dan penghilangan pemborosan. Dengan hilangnya pemborosan tersebut, biaya
dapat berkurang dan sebagai akibatnya laba akan meningkat. Pengurangan biaya merupakan
akibat dari dihilangkannya pemborosan. Pemborosan diakibatkan oleh adanya aktivitas-bukan-
penambah nilai (non-value-added activity) dan aktivitas penambah nilai (value-added activity)
yang tidak dilaksanakan secara efisien. Dengan demikian focus manajemen berbasis aktivitas
adalah penyebab terjadinya biaya itu sendiri.

2.2  Identifikasi Definisi dan Klarifikasi


Identifikasi definisi dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian lebih banyak ABM,
klasifikasi berbagai aktivitas juga memungkinkan ABM untuk terhubung dengan berbagai usaha
perbaikan berkelanjutan seperti proses manufaktur just in time manajemen kualitas total dan
manajemen biaya kualitas lingkungan keseluruhan contohnya identifikasi berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan kualitas dan lingkungan akan memungkinkan manajemen perusahaan untuk
memusatkan perhatian pada berbagai aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam kategori
kualitas dan lingkungan.

Penyebab kegagalan implementasi ABM adalah kurang dukungan dari manajer tingkat atas
dukungan ini tidak hanya harus didapatkan sebelum melakukan proyek implementasi tetapi juga
harus dipertahankan kegagalan dalam mengintegrasikan sistem baru adalah alasan utama lain
dalam kegagalan sistem ABM probabilitas dari keberhasilan meningkat jika sistem ABM tidak
bersaing dengan berbagai program perbaikan yang lain atau sistem akuntansi resmi lainnya.

2.3 Analis nilai proses


Adalah hal fundamental bagi akuntansi mempertanggungjawabkan berdasarkan aktivitas analisis
ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya dan analisis ini
menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan sistem sebagai ganti kinerja individual
analisis nilai proses berkaitan dengan analisis penggerak analisis aktivitas dan pengukuran
kinerja aktivitas

- Analisis penggerak :

Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang
merupakan alat pemicu dari biaya aktivitas analisis penggerak bertujuan mengungkapkan akar
pemicu setiap aktivitas terdiri atas input dan output input aktivitas adalah berbagai sumber daya
yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan outputnya output aktivitas adalah
hasil atau produk dari suatu aktivitas ukuran output aktivitas adalah jumlah suatu aktivitas
dilakukan, ukuran ini adalah yang dihitung atas suatu output ukuran output praktis adalah ukuran
permintaan yang dibutuhkan atas suatu aktivitas dan hal yang disebut penggerak aktivitas, akar
pemicu ( rous cause ) adalah penyebab yang paling besar dari suatu aktivitas yang dilakukan.

- Analisis aktivitas :

Analisis aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi menjelaskan dan mengevaluasi berbagai
aktivitas yang dilakukan perusahaan analisis aktivitas harus menunjukkan 4 hasil yaitu :

1. Aktivitas apa saja yang dilakukan


2. Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut
3. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
4. Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan termasuk saran untuk memilih dan
mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai

- Aktivitas bernilai tambah :


berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas
yang bernilai tambah biaya bernilai tambah adalah berbagai biaya yang timbul dari melakukan
berbagai aktivitas bernilai bertambah dengan efisien yang sempurna

- Aktivitas tak bernilai tambah :


semua aktivitas selain berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis
sehingga dipandang tidak perlu disebut sebagai aktivitas tak bernilai tambah aktivitas tak bernilai
tambah dapat diidentifikasikan melalui ketidakmampuannya memenuhi syarat.

2.4 Pelaporan biaya bernilai dan tak bernilai tambah

Mengurangi biaya tak bernilai tambah adalah salah satu cara meningkatkan efisiensi aktivitas
penekanan pada biaya tak bernilai tambah menunjukkan tingkat pemborosan yang dialami
perusahaan hingga memberikan informasi mengenai potensi perbaikan suatu sistem pelaporan
biaya adalah bahan penting dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas
biaya bernilai tambah adalah berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan standar bernilai
tambah membutuhkan eliminasi atas seluruh aktivitas tak bernilai tambah standar bernilai
tambah ( value-added standart ) mengidentifikasi output aktivitas optimal pengidentifikasi output
aktivitas optimal membutuhkan ukuran output aktivitas adapun rumus-rumus untuk biaya
bernilai dan tak bernilai tambah sebagai berikut :

Biaya bernilai tambah = SP x SP


Biaya tak bernilai tambah = (QA-SQ) SP

Keterangan :
SQ = Tingkat output bernilai tambah untuk suatu aktivitas
SP = Harga standar per unit dari ukuran output aktivitas
AQ = penggunaan kuantitas sesungguhnya sumber daya fleksibel atau kapasitas praktis

2.5 Produktivitas

Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luara
(output) dengan masukan (input). Menurut herjanto produktivitas merupakan suatu ukuran
menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil
yang optimal produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri untuk
UKM dalam menghasilkan barang atau jasa sehingga semakin tinggi perbandingannya berarti
semakin tinggi produk yang dihasilkan ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi tergantung
pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar misalnya indeks
produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi,
produktivitas bahan mentah dan lain-lain.
Secara umum produktivitas adalah perbandin
gan dari beberapa keluaran dengan beberapa masukan, yang dimaksud dengan keluaran adalah
hasil yang bermanfaat bagi manusia yang diperoleh melalui suatu kegiatan yang bentuknya dapat
berupa barang atau jasa. Sedangkan yang dimaksud dengan masukan adalah sumber-sumber
yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut yang berupa faktor tenaga kerja,
bahan,modal,energi,dan lain-lain (Gaspersz, 1998). Produktivitas keluaran (Output) masukan
(Input)

 Secara filosofi pengertian produktivitas yaitu sikap mental yang selalu memiliki
pandangan bahwa hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini

 Secara teknis produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara apa yang
dihasilkan (output) dengan apa yang dimaksudkan (input)

 Secara ekonomis produktivitas adalah pembelian hasil yang dicapai (output) sebesar-
besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya

2.6 Metode Pengukuran Produktivitas

1.Model marvin E mundel :


Marvin E mundel ( 1976 ) mengemukakan dua bentuk pengukuran indeks produktivitas yaitu :
Indeks produktivitas = AOMP/RIMP x 100
AOBP/RIBP
Indeks produktivitas (IP) = AOMP/AOBP x100
RIMP/RIBP
Dimana :
AOMP = output untuk periode yang diukur
AOBP = output untuk periode dasar
RIMP = input-input untuk periode yang diukur
RIBP = input-input untuk periode dasar

Dari dua bentuk pengukuran indeks produktivitas (IP) yang dikemukakan oleh Marvin E mundel
tampak bahwa pada dasarnya kedua bentuk pengukuran itu adalah supa kita dapat menggunakan
salah satu formula dalam penerapan pengukuran produktivitas pada tingkat perusahaan formula
kesatu pada dasarnya merupakan rasio antara indeks performansi untuk periode pengukuran dan
indeks performansi periode dasar sedangkan formula kedua pada dasarnya merupakan rasio
antara indeks output dan indeks input dengan demikian model di atas dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Indeks produktivitas (IP) = indeks performansi periode pengukuran x 100


indeks performasi periode dasar
= indeks output x 100
index input

Pada dasarnya model Mundel merupakan suatu model pengukuran produktivitas yang
berdasarkan pada konsep-konsep dalam bentuk teknik industri bersama definisi-definisi ongkos
dalam akuntansi biaya model ini mensyaratkan bahwa perusahaan yang akan diukur
produktivitasnya itu mempunyai waktu-waktu standar untuk bekerja (operation time standard )
suatu syarat yang masih sulit dipenuhi oleh kebanyakan perusahaan di Indonesia.

2. Model David J sumanth (MPT) :


MPT ini dikembangkan oleh david j sumanth untuk lingkup perusahaan dengan
mempertimbangkan seluruh faktor masukan dalam menghasilkan keluaran model ini di samping
dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur juga dapat diterapkan pada perusahaan jasa
Model produktivitas ( sumanth 1985:153 ) dinyatakan sebagai berikut :

Produktivitas total (PT) = total keluaran


total masukan

Di mana total keluaran meliputi : nilai unit produk jadi, nilai unit setengah jadi, bunga, dan
pendapatan lainnya. Sedangkan total masukan meliputi : nilai tenaga kerja, nilai bahan, nilai
energi, biaya lainnya, dan nilai kapital.Arti tanguble berarti dapat diukur sebagai contoh mobil
yang dirakit, jumlah cek yang diproses, ton baja yang dihasilkan. Perlu dicatat bahwa keluaran di
sini berarti semua keluaran yang diproduksi dan dimasukkan berarti sumber daya yang
dikonsumsi atau dikeluarkan untuk menghasilkan keluaran. Baik keluaran maupun masukan
dinyatakan dalam nilai uang konstan dari periode ( referensi ) misalnya masukkan manusia dan
energi dapat dinyatakan dalam jam orang dan kilowatt jam. Lebih jauh lagi jika perusahaan
memproduksi lebih dari satu jenis barang misalnya : baja ( dalam ton ) dan sepatu ( dalam
jumlah pasang ). Keluaran tidak dapat dinyatakan sebagai ton baja + pasang sepatu. Namun nilai
produk-produk tadi dapat dinyatakan dalam rupiah periode dasar yang dapat saling di jumlahkan

3. Metode Pengukuran Produktivitas Model The American Productivity Center (APC) :


Dalam model pengukuran produktivitas The American Productivity Centre(APC)
mengemukakan bahwa ukuran produktivitas didasarkan pada hubungan profitabilitas dengan
produktivitas dan factor price-recovery (faktor perbaikan harga). Hubungan tersebut dapat dilihat
melalui rumusan berikut :

Profitabilitas= (Hasil penjualan)/(Total Biaya)


Profitabilitas= (Banyaknya output ×harga per unit)/(Banyaknya input ×biaya per unit
Profitabilitas= (Banyaknya output)/(Banyaknya input )×Harga/Biaya

Manfaat pengukuran produktivitas dengan menggunakan model The American Productivity


Centre(APC) :
 Dapat menghasilkan tiga ukuranproduktivitas, yaitu indeks produktivitas, indeks
profitabilitas dan indeksperbaikan harga.
 Dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang sumber-sumber peningkatan
profitabilitasperusahaan, apakah berasal dari peningkatan produktivitas, faktorperbaikan
harga produk dipasar global, atau produktivitas sekaligusfaktor perbaikan harga.
 Dapat mengetahui tingkat produktivitas per unit dari masing-masing input yang ada, serta
mengetahui tingkat produktivitas yang paling rendah dari masing-masing input tersebut.
Dalam model The American Productivity Centre(APC) terdapat beberapa hal yang perlu
diketahui, yaitu:
 Kuantitas output dan input setiap tahun digandakan dengan harga-harga tahun dasar
untuk menghasilkan indeks produktivitas.
 Harga-harga dan biaya per unit setiap tahun digandakan dengan kuantitas output dan
input pada tahun tertentu sehingga akan menghasilkan indeks perbaikan harga pada tahun
itu. Indeks perbaikan harga ini dapat menunjukkan perubahan dalam biaya input terhadap
harga output perusahan

4. Model Objective Matrix (OMAX) :


Objective Matrix (OMAX) dikembangkan oleh Dr. James L. Riggs (Department of Industrial
Engineering di Oregon State University). OMAX diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun
80-an (Silalahi, 2014). Model pengukuran ini mempunyai ciri yang unik, yaitu kriteria
performansi kelompok kerja digabungkan kedalam suatu matriks. Setiap kriteria performansi
memiliki sasaran berupa jalur khusus menu perbaikan serta memiliki bobot sesuai dengan tingkat
kepentingan terhadap tujuan produktivitas. Hasil akhir dari pengukuran ini adalah nilai tunggal
untuk kelompok kerja. Dalam OMAX diharapkan aktivitas seluruh personal perusahaan turut
menilai, memperbaiki, dan mempertahankan performansi unitnya, karena sistem ini merupakan
sistem pengukuran yang diserahkan langsung kebagaian-bagian/unit (Avianda, 2014).
Kegunaan dari OMAX adalah:
a. Sebagai sarana pengukuran produktivitas.
b. Sebagai alat bantu pemecahan masalah produktivitas.
c. Sebagai alat pemantau pertumbuhan produktivitas.

Kelebihan metode OMAX dibandingkan dengan model pengukuran produktivitas lainnya


(Christoper, 2003) yaitu:
a. Model ini memungkinkan menjalankan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengukuran, penilaian
dan peningkatan produktivitas sekaligus.
b. Adanya sasaran produktivitas yang jelas dan mudah dimengerti yang akan memberi motivasi
bagi pekerja untuk mencapainya.
c. Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dapat diidentifikasikan
dengan baik dan dapat dikuantifikasikan.
d. Adanya pengertian bobot yang mencerminkan pengaruh masing-masing faktor terhadap
peningkatan produktivitas yang penentuannya memerlukan persetujuan manajemen.
e. Model ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas dan dinilai ke dalam suatu indikator atau indeks.
f. Bentuk model ini fleksibel, tergantung lingkungan mana diterapkan. Dalam hal ini juga berarti
bahwa data-data yang diperlukan dalam model ini mudah diperoleh di lingkungan perusahaan
dimana model ini digunakan.

2.7 Biaya Relevan


Biaya Relevan adalah biaya masa mendatang dalam berbagai alternativeuntuk mengambil
keputusan manajemen. Biaya diferensial adalah biaya yangberbeda-beda akibat adanya tingkat
produksi yang berbeda yang mengakibatkanperbedaan biaya tetap. Biaya relevan pada
hakikatnya sama dengan biayadiferensial.Order khusus adalah pesanan untuk memanfaatkan
kapasitasmenganggur. Untuk menerima atau menolak order khusus dapatdipertimbangkan
dengan pendekatan direct costing atau variable costing. Jikaorder khusus dapat menambah laba
maka pesanan diterima dan sebaliknya.

2.8 Klasifikasi kebijakan harga


a. Harga produk baru
1) Skimming Pricing yaitu penetapan harga dengan harga awal tinggi dan secara bertahap
diturunkan.
2) Penetration Pricing yaitu penetapan harga dengan harga awal rendah dan secara bertahap
dinaikkan.

b. Harga adaptasi yaitu penetapan harga yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Kebijakan
harga adaptasi terdiri dari:
1) Geographical Pricing: harga yang didasarkan daya beli masyarakat dan biaya distribusi
produk.
2) Price Discount and Allowance: harga dengan special discount, biasanya diberlakukan untuk
pembelian jumlah besar.
3) Promotional Pricing: harga promosi untuk menarik pelanggan.
4) Discriminatory Pricing: harga berbeda disesuaikan dengan daya beli dan kebutuhan
konsumen.
5) Product Mix: harga dengan mempertimbangkan bauran produk

c. Harga perubahan. Perubahan harga dapat terjadi sewaktu-waktu karena lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor eksternal, misalnya:
1) Perubahan nilai tukar mata uang,
2) Terjadinya inflasi,
3) Perubahan teknologi dan komunikasi,
4) Persaingan harga.

BAB III

3.1 STUDI KASUS

A. Nama dan Lokasi Penelitian

a. Nama Perusahaan: Bank Central Asia Tbk b. Bidang Usaha: Perbankan.


b. Jabatan dan Tugas Anda pada perusahaan tersebut
Nama: Dinni Asmania
Jabatan : Teller Prioritas

B. Kaitan teori dengan aktivitas kerja

PT. Bank Central Asia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Perbankan , sebagai
perusahaan yang baik maka perusahaan tersebut harus memiliki nilai produktivitas kerja yang tinggi dan
kedisiplinan kerja pada karyawan / pegawai yang tinggi.
C. Manfaat Teori Pada Aktivitas Kerja Saya a.

Mengetahui pemahaman teori tentang produktivitas kerja dan Membuat karyawan lebih disiplin dalam
bekerja

D. Simulasi Proses Kerja

Mengurus nasabah yang datang sesuai dengan kebutuhan

a. Simulasi proses kerja

1. Tahap Penyambutan Memberikan perkenalan dan menanyakan kebutuhan nasabah dan


bangun kedekatan dengan nasabah
2. Tahap Melayani Melayani nasabah sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan dengan
teliti,cepat dan ramah.
3. Tahap Mengakhiri Layanan Memberikan informasi bahwa permintaan sudah selesai
dikerjakan dan memastikan nasabah puas dengan pelayanan atau memiliki kesan yang
baik ,dan menawarkan bantuan lain
3.2 KESIMPULAN DAN SARAN

Produktivitas seorang karyawan berubah disebabkan karena setiap satuan disiplin dilakukan karyawan
tersebut mengalami perubahan, disiplin mempengaruhi nilai produktivitas karyawan, juga dapat diartikan
bahwa setiap adanya perubahan pada tingkat disiplin kerja karyawan disiplin kerja maka akan memberi
dampak pada tingkat produktivitas kerja. Saran Peraturan yang ada perlu dijaga, dipertahankan dan
dilaksanakan oleh semua pihak diperusahaan tanpa kecuali, serta dikelola dalam pengawasan sebuah
manajemen personalia. Karena bila terjadi bukan tidak mungkin akan kehilangan hasil karja yang
diharapkan perusahaa

Anda mungkin juga menyukai