5 6334412025216633073
5 6334412025216633073
Sekapur Sirih
Daftar Isi
BAB 1 Pendahulan
A. Tujuan Pendidikan 1
B. Kompetensi Guru 3
C. Metode Penelitian 6
BAB 2 Belajar dan Pembelajaran Matematika
A. Matematika Sekolah 9
B. Psikologi Pembelajaran Matematika 13
C. Permasalahan Pembelajaran Matematika 14
D. Teori Pembelajaran 20
E. Teori Belajar Behavioristik 25
F. Teori Belajar Konstruktivistik 30
BAB 3 Penyelesaian Masalah Matematika
A. Karakteristik Pemecahan Masalah Matematika 38
B. Tipe Masalah dan Langkah Penyelesaiannya 39
C. Model dalam Penyelesaian Masalah 40
D. Kesulitan dalam Penyelesaian Masalah Matematika 56
E. Metode Menyelesaikan Masalah 58
BAB 4 Pendekatan Metakognitif dalam Penyelesaian
Masalah Matematika
61
A. Perspektif Peserta Didik terhadap Aspek-aspek
Metakognitif
B. Kategori Pesepektif Peserta Didik terhadap Aspek- 67
Aspek Metakognitif
BAB 5 Model Polya dalam Penyelesaian Masalah Mate-
matika
A. Perspektif Peserta Didik terhadap Model Polya 71
B. Kategori Item Model Polya 77
BAB 6 Penutup
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Menguak Penyelesaian Masalah Matematika |iii
Sekapur Sirih
Setiap pergumulan dalam aktivitas menjalani titah Illahi di bumi
pertiwi, tiada luput dari kesuksesan dan kegagalan, kelebihan dan
kelemahan, permasalahan dan jalan penyelesaiannya. Muhammad
SAW mengingatkan bahwa setiap penyakit yang ada di bumi pertiwi,
pasti ada solusi untuk mengobati. Apa yang disampaikan oleh
Rasulullah memberikan arah dan petunjuk bahwa setiap permasalahan
yang ada di dunia ini pasti ada jalan keluarnya, hal ini tergantung
bagaimana menanggapi dan mencari solusi dari setiap permasalahan.
Mengatasi masalah tanpa masalah, adalah slogan yang di-
dengungkan oleh pegadaian, dan perkataan tersebut sangat mudah
untuk diingat, ketika seseorang mengalami permasalahan terdapat
gurauan, datanglah ke pegadaian untuk menyelesaikannya. Sembo-
yan tersebut sepertinya berhasil membawa Perusahaan Umum Pega-
daian mudah diingat oleh masyarakat.
Berkenaan dengan permasalahan matematika, sebagai salah
satu bagian yang sering kali dikeluhkan oleh peserta didik dalam ber-
hubungan dengan matematika. Bukanlah matematika, jika tidak ter-
dapat soal-soal yang perlu pemikiran kritis dan logis dalam menye-
lesaikannya.
Berkaitan dengan penyelesaian masalah matematika, buku ini
merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Malang raya. Penelitian ini
mengungkap bagaimana perspektif peserta didik dalam menye-
lesaikan permasalahan ditinjau dari pendekatan metakognitif dan
model Polya.
Masing-masing pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan
terdiri dari empat aspek. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa mayoritas peserta didik memahami dengan baik perma-
salahan yang hendak dicari penyelesaiannya. Namun terdapat satu
aspek yang mayoritas menunjukkan adanya kelemahan ketika melak-
sanakan penyelesaian soal-soal. Aspek tersebut berkenaan dengan
Menguak Penyelesaian Masalah Matematika |i
upaya untuk melihat kembali penyelesaian yang telah dilakukannya.
Mayoritas peserta didik kurang melaksanakan pengecekan kembali
hasil yang telah diperoleh. Memperhatikan yang demikian, sebagai
upaya untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi peserta didik,
hendaknya dalam kegiatan pembelajaran guru selalu mengingatkan
agar melaksanakan peninjauan kembali setelah melakukan kegiatan
apa saja, khususnya dalam menyelesaikan soal.
Secara detil berkenaan dengan paparan dan uraian hasil
penelitian dapat ditelusuri dan dikaji pada bab 4 dan bab 5. Se-
dangkan dasar-dasar yang digunakan dalam melaksanakan kajian
mengenai penyelesaian permasalahan dapat ditelisik pada bab 1
hingga bab3.
Tiada harap semoga sepercik untaian hasil penelitian ini dapat
memberikan pencerahan dalam ikut serta berperan meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika dan pada akhirnya bermuara
pada peningkatan kualitas peserta didik.
Mengevaluasi dan
Identifikasi Mengumpulkan Membuat Hipotesis Menguji membuat
masalah informasi Hipotesis Kesimpulan
Metode Analisis
Metode Analogi
Masalah Matematika Tahap
Penyelesaian Jawaban
Metode Diagram
Metode Deduksi
Skor Rata-
Item
1 2 3 4 rata
Saya mencoba memahami
20 79 332 253
tujuan permasalahan sebelum 3,20
2,9% 11,5% 48,5% 37,0%
menjawab
Saya mencoba menentukan apa
18 103 417 146
yang di syaratkan dalam 3,01
2,6% 15,1% 61,1% 21,2%
penyelesaian permasalahan
Saya memastikan memahami
7 77 328 272
apa yang harus dilakukan dan 3,26
1,0% 11,3% 47,9% 39,7%
bagaimana melaksanakannya
Saya menentuan cara 14 79 348 243
3,20
menyelesaikan permasalahan 2,0% 11,5% 50,9% 35,5%
Saya mencoba memahami
16 57 310 301
permasalahan sebelum mencoba 3,31
2,3% 8,3% 45,5% 43,9%
menyelesaikannya
3,20
Skor
Item Rata-rata
1 2 3 4
Saya mencoba menemukan
pikiran utama dalam 15 79 350 240
3,19
menyelesaikan permasalahan 2,2% 11,5% 51,6% 35,0%
saya bertanya pada diri sendiri
bagaimana keterkaitan tugas- 23 136 340 185
3,01
tugas itu dengan apa yang 3,4% 19,9% 50,0% 27,2%
telah saya ketahui
Saya memikirkan makna 15 78 358 233
permasalahan sebelum saya 3,19
2,2% 11,4% 52,6% 34,3%
mulai menjawabnya
Saya menggunakan strategi 33 196 295 160
berpikir ganda untuk 2,85
4,9% 28,9% 43,3% 23,4%
memecahkan permasalahan
Saya memilih dan
mengorganisasikan informsi 29 145 329 181
yang sesuai untuk 4,3% 21,4% 48,3% 26,5% 2,97
menyelesaikan permasalahan
Rata-rata 3,04
Item Rata-rata
Saya mencoba memahami permasalahan sebelum mencoba
3,31
menyelesaikannya
Saya menyadari mengenai cara berpikir saya 3,27
Saya memastikan memahami apa yang harus dilakukan dan
3,26
bagaimana melaksanakannya
Item Rata-rata
Saya sadar akan proses berpikir yang terjadi di dalam diri saya 3,14
Saya meneliti ketepatan ketika saya sedang mengerjakan
3,09
permasalahan
Saya sadar akan keperluan untuk merancang tindakan saya 3,08
3,20
Tabel 5.3 tentang perspektif peserta didik terhadap item-tem
dalam aspek melaksanakan penyelesaian yang terdiri dari empat item
mempunyai skor rata-rata sebesar 3,20 dengan kategori baik. Secara
detil ditinjau dari masing-masing item, mempunyai rata-rata relatif
sama, namun dapat dicirikan bahwa rata-rata skor tertinggi sebesar
3,28 dan terendah sebesar 3,11. Skor terendah bersesuaian dengan
item ”Saya mencoba melakukan penyelesaian masalah berdasarkan
rancangan yang telah saya lakukan” dan yang tertinggi bersesuain
dengan item “Saya menemukan cara menyelesaikan permasalahan”.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peserta didik dapat
menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan, namun mayori-
tasnya dalam menyelesaikan permasalahan mencoba menyelesaikan
permasalahan sesuai dengan perencanaan mempunyai rata-rata
terendah dari keseluruhan rata-rata pada item-item yang termasuk
dalam aspek melakukan.
Ditinjau dari pengelompokan yang dapat dilakukan dalam
kategori skor 1 dan 2 dikelompokkan dalam pentafsiran kurang
Item Rata-rata
Saya mencoba memahami tujuan permasalahan sebelum
3,40
menjawab
Saya mencoba memahami permasalahan sebelum mencoba
3,30
menyelesaikan
Saya menemukan cara menyelesaikan permasalahan 3,28
Saya memikirkan makna permasalahan sebelum mulai
3,22
menjawabnya
Saya meneliti ketepatan hasil ketika selesai menyelesaikan
3,22
permasalahan
Saya mencoba menemukan pikiran utama dalam
3,20
menyelesaikan permasalahan
Saya memastikan memahami apa yang harus dilakukan dan
3,20
bagaimana melaksanakannya
Tabel 5.5 terdiri dari tujuh item dengan skor rata-rata lebih besar
dari 3,20 dengan rata-rata terbesar 3,40. Rata-rata skor tertinggi
menunjukkan pemahaman peserta didik sebelum menjawab per-
masalahan. Sedangkan yang terendah ada dua item yang bersesuaian
dengan “Saya mencoba menemukan pikiran utama dalam menye-
lesaikan permasalahan” dan “Saya memastikan memahami apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melaksanakannya”
Hal tersebut menunjukkan bahwa dari 16 item terdapat tujuh item
yang masuk dalam kategori sangat baik. Jika ditinjau dari besarnya
persentase dapat dikatakan bahwa sekitar 42% peserta didik mem-
punyai perspektif sangat baik.