Pada tahap ini penulis mengidentifikasi teori-teori kemudian dikelompokkan menjadi sembilan
kategori melalui proses reduksi data.
3.6.1. AL theory
Pada teori ini yaitu Teori-teori yang berfokus pada pengembangan dan secara umum juga
bertentangan dengan keaslian konsep-konsep dasar untuk teori AL ini. Pada teori AL ini
penulis dapat memanfaatkan teori-teori ini sebagai bidang yang matang. Sebagaimana yang
terdapat pada Pemeriksaan Tabel 4 yang mengungkapkan bahwa sementara mayoritas
publikasi yang dibangun di atas teori AL muncul selama periode waktu yang subur.
3.6.2. Authenticity/self/identity
Penulis menggunakan teori atribusi untuk menjelaskan bagaimana gaya atribusi yang
akurat dan seimbang dapat memfasilitasi AL dan bagaimana organisasi dapat mendorong
perkembangannya dengan meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor yang mendorong
atribusi yang tidak akurat.
Dan pada persepsi sosial yaitu menjelaskan mengenai bagaimana atribut dan tindakan
seorang pemimpin dan aspek situasi dalam mempengaruhi seberapa banyak pengikut untuk
setuju bahwa seorang pemimpin telah menunjukkan keotentikan dan integritas.
Disini penulis juga berjanji untuk mengklarifikasi mengenai pengaruh atribusi dan proses
persepsi pada penciptaan hubungan antara pemimpin dan pengikut.
“the literature strongly connects authentic leadership with moral leadership” dalam kalimat
tersebut penulis menejelaskan mengenai nilai dari etika kepemimpinan dan kepemimpinan
spiritual telah memberikan pengaruh penting pada proses pengembangan lapangan, penulis
juga mengungkapkan bahwa jumlah publikasi yang relatif tinggi yang menggunakan
kerangka kerja etis atau berbasis nilai, jumlahnya telah menurun dalam beberapa tahun
terakhir, yang disebabkan masuknya komponen eksplisit etika di sebagian besar konsepsi
AL, yang menghalangi kebutuhan untuk referensi pekerjaan yang lebih mendasar dala teori
AL ini.
Pada tahap ini penulis menganjurkan menganjurkan penelitian lebih lanjut tentang efek
interaktif AL, PsyCap, iklim etika positif, kepercayaan, proses identifikasi, dan sikap kerja
pengikut pada pencapaian kinerja pengikut dan organisasi yang benar dan berkelanjutan.
Dalam hal ini penulis Menggunakan sampel manajer dan bawahan langsung mereka,
mereka menunjukkan bahwa AL memunculkan peningkatan tingkat keterlibatan kerja
pengikut dan OCB, bahwa hubungan ini dimediasi oleh perasaan pemberdayaan dan
identifikasi dengan supervisor, seperti yang dikemukakan oleh model dasar AL .
Kategori ini mencakup landasan teoretis untuk penelitian AL yang tidak termasuk dalam
kategori sebelumnya.
Penulis mengungkapkan adanya pergeseran jumlah studi kualitatif versus kuantitatif yang
diterbitkan di LQ mencerminkan atau menaapkan adanya pematangan bidang kepemimpinan,
karena banyaknya peneliti menyukai penggunaan metode kualitatif untuk menghasilkan teori-
teori baru dari metode kuantitatif untuk menguji teori-teori yang sudah ada.
Untuk studi kualitatif, penulis mengkodekan metode pengumpulan data yaitu mencakup
kelompok fokus, studi kasus, wawancara, narasi, dan observasi partisipatif, negara tempat
penelitian dilakukan, teknik analisis dan apakah masalah kredibilitas, transferabilitas, atau
ketergantungan akan dibahas pada penelitian tersebut.
3.7.1. Qualitative research
Sedangkan pada studi kuantitatif penulis mengkodekan dengan strategi penelitian, jenis
sampel, negara tempat penelitian dilakukan,kerangka waktu dengan metodw cross-
sectional versus longitudinal, penyediaan perkiraan reliabilitas, penilaian validitas
konstruk, tingkat analisis untuk variabel dependen, serta metode analisis statistik.
3.7.3. AL measures
Untuk menjelaskan jaringan nomologis untuk AL, peneliti memberikan ringkasan konstruksi
yang telah diajukan sebagai pendahulu dan hasil AL dalam studi kuantitatif, serta tingkat
dukungan yang diperoleh untuk hubungan variabel yang akan dihipotesiskan.
3.8.1. Antecedents of AL
Pada anteseden dari AL ini peneliti mengemukakan setidaknya ada dua kemungkinan
penjelasan untuk temuan yang tidak mendukung ini. Pertama, ada kemungkinan kurangnya
dukungan karena keterbatasan laporan diri. Kedua, yaitu kemugkinan untuk memprediksi
bahwa pemantauan diri berhubungan negatif dengan AL mungkin terlalu sederhana.
Dalam mendiskusikan hasil atau outcomes posited ini peneliti mulai dengan menguji tes
empiris dari hasil relasional yang telah diajukan oleh satu atau lebih model AL. peneliti
membahas hasil yang meskipun diturunkan dari literatur AL namun keduanya telah
diperkenalkan dan diuji sebagai konsekuensi AL dalam publikasi empiris yang sama.
Peneliti juga menemukan pendapat bahwa pemimpin otentik dapat meningkatkan
identifikasi pengikut dengan kelompok kerja hanya jika pengikut tersebut datang untuk
mengidentifikasi dengan pemimpinnya.