HALAMAN SAMPUL
Disusun Oleh :
Alfiona Oktovina Karubuy
2130702045
UBT 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
saya dapat menyelesaikan tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah 1 yang berjudul
“Makalah Gagal Ginjal Kronis” ini tepat waktu. Penulis menyadari bahwa tugas makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun, sangat
penulis harapkan. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang
terjadi akibat suatu penyakit, kelainan anatomi ginjal dan penyakit yang
menyerang ginjal itu sendiri. Apabila hanya 10 % dari ginjal yang berfungsi,
pasien dikatakan sudah sampai pada penyakit ginjal endstage renal disease
(ESRD) atau penyakit ginjal tahap akhir. Awitan gagal ginjal mungkin akut,
yaitu berkembang sangat cepat dalam beberapa jam atau dalam beberapa hari.
Gagal ginjal dapat juga kronik, yaitu terjadi perlahan dan berkembang perlahan,
biasanya 3 kali seminggu selama paling sedikit 3 jam atau 4 jam per kali terapi
(Smeltzer, 2002). Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien agar patuh
keluarga secara emosional pasien akan merasa lega bila ada perhatian dari
keluarga, serta mendapat saran, kesan atau pesan pada dirinya (Imelda Tharob,
2012).
500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal Kronis. Sekitar 1,5 juta orang
Seluruh Indonesia, jumlah pasien gagal ginjal diperkirakan sekitar 50 orang per
satu juta penduduk, 60% nya adalah usia dewasa dan usia lanjut. Menurut
hingga saat ini terdapat sekitar 70 ribu orang pasien gagal ginjal kronis yang
TINJAUAN PUSTAKA
waktu lebih dari tiga bulan. Menurut Brunner dan Suddart, gagal ginjal
7
8
(140-umur)x bb
GFR = 72 x kreatinin plasma
amonia, gastritis erosive serta cegukan. Gangguan pada kulit seperti, kulit
wajah, perut, tangan, kaki, frekuensi berkurang ketika buang air kecil,
dan hipertensi.
2. Dysipidemia.
5. Preeklamsi.
6. Obat – obatan.
1. Penurunan GFR
ginjal).
dari :
1. Hiperkalemi
2. Perikarditis
adekuat.
3. Hipertensi
4. Anemia
1. Hemoglobin
ada di dalam sel darah merah. Nilai normalnya : untuk pria 14-18 g/dl,
2. Albumin
4. Kreatinin (Serum)
5. Klirens Kreatinin
6. Sistasin C
7. CT Scan Ginjal
urine residual.
14
ukuran, dan bentuk ginjal, serta untuk mengkaji perfusi ginjal dan
produksi urine.
<50 ml.
penyebab ISK.
20. Uroflowmetri
Diet dengan tinggi kalori dan rendah protein (20-40 gr/hari) mampu
3. Kontrol hipertensi
tekanan darah.
16
imonosupuratif.
biasanya digunakan pada gagal ginjal dengan gejala klinis yang jelas,
dialysis.
2.1.9 Pathway
Retensi Na Sekresi
Gangguan pada sekresi
eritropoitis
protein
menurun
Payah Ketidakefektifan
jantung kiri Perfusi Jaringan
Perifer
Gambar 2.2 Pathway Gagal Ginjal Kronik (Huda, Amin & Hardhi Kusuma,2015).
19
2.2.1 Pengkajian
a. Keluhan Utama
penurunan urine output yang sedikit sampai tidak bisa BAK, gelisah
anoreksia, mual disertai muntah, terasa kering pada mulut, terasa lelah,
Kaji adanya riwayat penyakit gagal ginjal akut, payah jantung, infeksi
dokumentasikan.
kesadaran, adanya gangguan pada pola nafas, fisik yang lemah, kulit
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Kaji juga kemana saja klien telah
20
d. Psikososial
gangguan (gambaran diri) serta peran pada keluarga atau self esteem
e. Aktivitas / Istirahat
f. Pemeriksaan Fisik
kesadaran menurun sesuai dengan tingkat uremia, yang mana hal itu
sampai berat.
21
1. Kepala
2. Mata
3. Hidung
mengalami gangguan.
4. Telinga
5. Mulut
Terdapat bau urea pada bau nafas, stomatitis, bibir kering dan
7. Pernapasan (Dada)
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
bunyi crakcles.
8. Sirkulasi
a) Inspeksi
b) Palpasi
jantung.
23
c) Perkusi
d) Auskultasi
9. Abdomen
a) Inspeksi
b) Auskultasi
peristaltik.
c) Palpasi
d) Perkusi
itu, biasanya terdapat nyeri sendi, akral dingin, CRT > 3 detik,
11. Genetalia
(Reproduksi)
a. Keletihan
Penyebab :
7. Mengalami depresi.
25
Subjektif
Objektif
2. Terlihat lesu.
Subjektif
Objektif
1. Anemia.
2. Kanker.
3. Hipotiroidisme/ hipertiroidisme.
4. AIDS.
5. Depresi.
26
masalah kesehatan serta masalah keperawatan yang timbul pada klien bisa
Mojokerto.
ginjal kronik.
29
membahayakan.
standar deviasi 1,23. Perbedaan nilai mean level fatigue sebelum dan
untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari
Posttest. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua pasien gagal ginjal
sebanyak 25 orang.
dengan standar deviasi 4,571. Dimana rata-rata level fatigue berada pada
level berat (34-51). Skor terendah 37 dan skor tertinggi 51. Dari hasil
dimana rata-rata level fatigue berada pada level sedang (21-34). Skor
terendah 21 dan skor tertinggi 34. Dari hasil estimasi interval dapat
yang dapat dilihat dari adanya perbedaan yang signifikan antara pretest
dan posttest.
31
2.2.5 Implementasi
yang akan diharapkan. Oleh sebab itu, rencana intervensi yang spesifik
2.2.6 Evaluasi
tahapan ini merupakan bagian dari integral pada setiap tahapan proses
a. S : Data Subyektif
oleh pasien.
32
b. O : Data Obyektif
c. A : Analisis
kemunduran.
d. P : Perencanaan
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Gagal ginjal kronik merupakan suatu penyakit yang berjalan progresif dan lambat
insufisiensi ginjal, gagal ginjal, penyakit ginjal tingkat akhir yang disertai dengan
memperlambat gagal ginjal kronik menjadi gagal ginjal terminal, perlu dilakukan diagnosa
dini, yaitu dengan melihat gambaran klinis, laboratorium sederhana, dan segera
memperbaiki keadaan komplikasi yang terjadi. Jika sudah terjadi gagal ginjal terminal,
pengobatan yang sebaiknya dilakukan adalah: dialisis dan transplantasi ginjal. Pengobatan
3.2 SARAN
diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dan menghindari penyebab penyakit ini serta
Para tenaga ahli juga sebaiknya memberikan penyuluhan secara jelas mengenai bahayanya
DAFTAR PUSTAKA
As’adi Muhammad. 2012. Serba Serbi Gagal Ginjal. Yogyakarta : Diva press.
Audrey J, Berman & Shirlee Snyder. 2010. Fundamental Keperawatan : konsep, proses &
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Budiono, & Pertami, S. B. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Bumi Medika.
Center for Disease Control and Prevention. 2017. National Chronic Kidney Disease Fact
Sheet, 2017. Atlanta, GA : US Department of Health and Human Services, Center for
Cahyu Septiwi. 2013. Pengaruh Breathing Exercise Terhadap Level Fatigue Pasien Gagal
Dharma, D. S., dkk. 2015. Penyakit Ginjal Deteksi Dini dan Pencegahan. Yogyakarta : CV
Solusi Distribusi.
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2015. Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi
Hidayat, Rahmat. 2016. Hubungan Kejadian Anemia Dengan Penyakit Ginjal Kronik :
Isroin, Laily. 2016. Manajemen Cairan Pada Pasien Hemodialisis untuk Meningkatkan
Jafar, Sitti R. 2019. Penurunan Tingkat Kelelahan Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani
Keperawatan Terpadu.
35
Muttaqin, A., & Kumala, S. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan.
Murphy, S. L., Xu, J., Kochanek, K. D., Curtin, S. C., & Arias, E. 2017. Death : Final Data
Nuari, N. A., & Widayati, D. 2017. Gangguan Pada Sistem Perkemihan &
Andi Eka. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan Pendekatan Nanda,
Priscilla LeMone, K. M. 2016. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 5 Vol. 3. Jakarta : EGC.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), (2018) Prevalensi Kasus Gagal Ginjal Kronik di
Indonesia.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &