Anda di halaman 1dari 257

Sari Magdalena, SST.

Par
Yuni Anggraini, SST.Par
KATA SAMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Puji syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
“Modul Pembelajaran Housekeeping: Public Area Section” dapat diselesaikan oleh guru dalam
upaya peningkatan kapasitas kompetensi guru dan upaya peningkatan kualitas pembelajaran di
sekolah. Peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan berbagai strategi, salah satu
diantaranya melalui penerapan atau pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (based
competency) dengan penyediaan modul sebagai bahan ajar siswa.

Disamping itu juga pendekatan berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan kurikulum sekolah, pengembangan bahan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran,
dan pengembangan prosedur penilaian.Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini
pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini
merupakan konsekuensi diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2013 yang sudah
bergulir beberapa tahun silam hingga sekarang sampai hadirnya edisi revisi tahun 2018 dengan
penyempurnaan spektrum terbaru, yaitu berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 06/D.D5/KK/2018 Tentang
Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Dimana
pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Kemudian arah pengembangan modul ini juga diharapkan agar dapat
mengedepankan aspek pendidikan karakter yang diamanatkan sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sehingga hasil output secara
keseluruhan nanti adalah generasi emas Indonesia tahun 2045.

Tujuan dibuatnya modul ini agar dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran
yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana
dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil output yang jelas. Modul ini diharapkan dapat

i
membantu para siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Serta dapat membantu siswa dalam

ii
melaksanakan kegiatan praktik yang akan dilaksanakan pada setiap kompetensi dasar (KD) hingga
selesai.
Ucapan terima kasih kepada semua guru, terutama untuk guru-guru produktif kejuruan yang
sudah berdedikasi tinggi meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya dalam membuat modul ini
hingga nantinya dapat dimanfaatkan oleh semua siswa di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung khususnya dan secara nasional umumnya. Dan saya berharap agar kedepanya guru lebih
dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasinya dalam mewujudkan kualitas pembelajaran di kelas.
Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dan memberikan motivasi kepada
guru-guru yang lain untuk tetap berkarya.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai dan memudahkan langkah dan niat baik kita untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salam dan sukses untuk kita semua.

Pangkalpinang, September 2018


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Drs. Muhammad Soleh, M.M.


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19640224 199803 1 008

ii
i
KATA SAMBUTAN
KEPALA SEKOLAH SMK NEGERI 3 PANGKALPINANG

Bismillahirrahmaanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT atas


terselesainya Modul dengan judul “PEMBELAJARAN HOUSEKEEPING: PUBLIC AREA
SECTION”. Modul ini dibuat atas kemauan dan usaha yang kuat dari rekan-rekan guru, khusus
guru-guru kelompok produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan ajar yang masih sangat
kurang, khususnya di SMK Negeri 3 Pangkalpinang.

Modul merupakan bahan referensi dan bacaan (literasi) bagi siswa untuk menambah
wawasan keilmuan baik dari segi aspek pengetahuan dan keterampilan. Dengan kata lain modul
sangat dibutuhkan oleh siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas. Kurikulum tingkat
satuan pendidikan tahun 2013 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum 2013 mendorong siswa
untuk terus beraktivitas tanpa batas, dan tidak berpusat kepada guru saja (teacher centered
learning), akan tetapi tanpa ada guru dikelas pun siswa harus bisa belajar mandiri (self learning) dan
berfokus pada kemampuan diri untuk menyelesaikan tugas-tugas dan latihan yang diberikan di
dalam modul tersebut dengan istilah lain student centered learning. Dengan petunjuk dan arahan
serta panduan mengarakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dari satu aktifitas ke
aktifitas yang lain hingga selesai, dari kompetensi dasar satu hingga ke kompetensi dasar berikutnya
hingga selesai sampai dengan mengerjakan tugas, latihan kasus dan soal-soal yang disediakan,
begitulah alur yang diharapkan dari sebuah modul ini.

Berharap kedepannya guru terus mengembangkan kompetensinya dalam keterampilan


menulis apapun itu bentuknya baik modul, hand out, makalah bahkan buku, sehingga tumbuh
kreatifitas dan inovasi yang dapat memberikan semangat baru bagi perkembangan siswa dan
pembelajaran serta memberikan motivasi kepada guru-guru yang lain untuk terus berkarya.

iii
Akhir kata, semoga modul “PEMBELAJARAN HOUSEKEEPING: PUBLIC AREA
SECTION” ini dapat bermanfaat khususnya bagi siswa dan guru serta kita semua. Ucapan
terimakasih saya sampaikan kepada semua guru yang telah memberikan kontribusi atas kerja keras
dan upaya dalam meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan bahan ajar
dalam bentuk modul ini kepada kita semua. Tetap semangat dan ikhlas, semoga segala jerih payah
dan kerja keras kita mendapatkan balasan yang layak dari Allah SWT, Aamiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Pangkalpinang, September 2018


Kepala Sekolah

Sukinda, S.Ag, M.M.


NIP. 19710525 199802 1 001

iv
KATA PENGANTAR

P
enulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kemampuan untuk
menyelesaikan modul mata pelajaran “LAUNDRY” ini dalam rangka program bantuan
pengembangan SMK Pendukung Pariwisata Tahun 2018 dan pemenuhan kebutuhan bahan ajar
dalam bentuk modul untuk kurikulum 2013 yang masih sangat minim atau masih sangat dibutuhkan,
mengingat khusus untuk kelompok peminatan baik kelompok C1, C2 dan C3.

M
odul ini dibuat dalam rangka memenuhi tuntutan kurikulum 2013 SMK Kelompok Pariwisata
khususnya Program Keahlian Perhotelan yang menggunakan pendekatan pembelajaran
berbasis kompetensi di mana salah satu bahan ajar yang relevan adalah modul.

D
alam modul ini akan dijelaskan mengenai segala seluk beluk tentang Housekeeping
Department terutama dalam seksi Public Area. Dengan mempelajari modul ini diharapkan
peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran baik secara teori maupun secara praktik
mengenai Public Area Section.

P
enulis berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang baik kepada
para pembaca umumnya dan kepada peserta didik khususnya dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di bidang perhotelan. Penulis menyadari bahwa modul ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, kiranya mohon berikan masukan dan sumbangsihnya. Dan
tak lupa terimakasih kepada semua pihak yang ikut ambil bagian dalam membantu terlaksananya pembuatan
modul ini.

A
khir kata penulis mengucapkan terimakasih. Kritikan dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan untuk pengembangan modul kedepannya kepada penulis tentunya. Atas perhatian
perhatian dan kerjasamanya, diucapkan terimakasih.

Pangkalpinang, September 2018

Penulis 1, Penulis 2,

Sari Magdalena, SST.Par Yuni Anggraini, SST.Par

v
LEMBAR PENGESAHAN

D
engan ini yang bertandatangan di bawah ini, menerangkan bahwa modul ini telah dibuat dan
diselesaikan oleh:

Nama Guru Penulis 1 : Sari Magdalena, SST. Par


NIP 198602202009032003
Nama Guru Penulis 2 : Yuni Anggraini, SST.Par
NIP : -
Mata Pelajaran : HOUSEKEEPING: PUBLIC AREA SECTION
Untuk Kelas : XI (Duabelas)
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

B
ahwa Guru yang bersangkutan tersebut benar – benar telah menyelesaikan dan membuat modul
pembelajaran dengan baik, dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sekolah, yaitu penyediaan
buku referensi pembelajaran dan sebagai buku materi serta sekaligus penambah wawasan ilmu
pengetahuan dibidan perhotelan, khususnya ditujukan kepada peserta didik kompetensi keahlian perhotelan.
Dan tentunya tuntutan dari pengembangan kurikulum 2013 yang sekarang terus bergulir hingga sekarang
dengan hadirnya edisi revisi tahun 2018.

D
isamping itu juga modul ini bermaksud untuk mempersiapkan diri peserta didik agar mampu dan
dapat bekerja secara benar berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada saat berada di
industri. Harapannya modul ini dapat dijadikan sebagai panduan dan referensi pembelajaran.
Demikianlah pengesahan ini dibuat, untuk dipergunakan seperlunya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua, amin.

Disyahkan di : Pangkalpinang
Pada Tanggal : September 2018

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kepualauan Bangka Belitung, Kepala Sekolah,

Drs. Muhammad Soleh, M.M Sukinda, S.Ag., M.M


PEMBINA UTAMA MUDA PEMBINA
NIP.19640224 199803 1 008 NIP. 19710525 199802 1 001
vi
DAFTAR ISI

Kata Sambutan......................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................................................ v
Lembar Pengesahan................................................................................................................................ vi
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... vii
Daftar Gambar ......................................................................................................................................... xiii
Daftar Tabel ............................................................................................................................................... xv
BAB I : PUBLIC AREA SECTION ..................................................................................................... xvi
Pendahuluan ............................................................................................................................................. xvii
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ xvii
B. Tujuan......................................................................................................................................... xvii
C. Peta Kompetensi ..................................................................................................................... xviii
D. Ruang Lingkup......................................................................................................................... xx
E. Saran Cara Penggunaan Modul.......................................................................................... xxii
Kegiatan Pembelajaran 1 Public Area ......................................................................................... 1
A. Tujuan......................................................................................................................................... 2
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 2
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 2
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 3
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 4
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 4
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 5
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 5
Kegiatan Pembelajaran 2 Pemilihan dan Penataan Bahan Pembersih 6
A. Tujuan......................................................................................................................................... 6
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 6
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 6
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 13
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 15
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 16
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 17
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 17
Kegiatan Pembelajaran 3 Pemilihan Bahan Pembersih 18

vii
A. Tujuan......................................................................................................................................... 18
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 18
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 18
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 25
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 26
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 27
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 27
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 27
Kegiatan Pembelajaran 4 Jenis dan Objek Pembersihan 29
A. Tujuan 29
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 29
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 29
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 40
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 40
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 41
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 41
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 42
Kegiatan Pembelajaran 5 Pembersihan Area Kering dan Basah 43
A. Tujuan......................................................................................................................................... 43
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 43
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 43
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 49
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 50
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 50
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 51
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 51
Kegiatan Pembelajaran 6 Penyimpanan Peralatan Pembersih dan Bahan Kimia 52
A. Tujuan......................................................................................................................................... 52
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 52
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 52
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 55
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 55
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 56
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 56
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 57
Kegiatan Pembelajaran 7 Penataan Ruang Serbaguna 58
A. Tujuan......................................................................................................................................... 58
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 58

viii
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 58
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 64
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 64
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 64
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 65
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 65
Kegiatan Pembelajaran 8 Penataan Taman Di Dalan dan Di luar Ruangan 66
A. Tujuan 66
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 66
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 66
D. Aktifitas Pembelajaran.......................................................................................................... 69
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 69
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 69
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 70
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 70
Kegiatan Pembelajaran 9 Jenis dan Bentuk Rangkaian Bunga 71
A. Tujuan 71
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 71
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 71
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 84
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 84
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 84
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 84
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 85
BAB II : ROOM SECTION.................................................................................................................... 87
Kegiatan Pembelajaran 10 Menunjukkan Room Section 87
A. Tujuan 87
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 87
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 87
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 96
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 96
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 99
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 99
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 100
Kegiatan Pembelajaran 11 Melakukan Penataan Perlengkapan dan Trolley 102
A. Tujuan 102
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 102
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 102

ix
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 100
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 100
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 103
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 114
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 114
Kegiatan Pembelajaran 12 Melakukan Akses Ke Kamar Untuk Pelayanan 117
A. Tujuan......................................................................................................................................... 117
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 117
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 117
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 124
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 124
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 126
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 126
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 127
Kegiatan Pembelajaran 13 Melakukan Penataan Tempat Tidur 129
A. Tujuan......................................................................................................................................... 129
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 129
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 129
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 135
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 135
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 137
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 137
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 138
Kegiatan Pembelajaran 14 Melakukan Pembersihan dan Merapikan Kamar 141
A. Tujuan 141
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 141
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 141
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 147
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 149
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 151
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 152
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 152
Kegiatan Pembelajaran 15 Melakukan Pembersihan dan Menyimpan Trolley dan 154
Perlengkapan
A. Tujuan......................................................................................................................................... 154
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 154
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 154
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 156

x
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 157
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 159
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 159
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 160
Kegiatan Pembelajaran 16 Melakukan Perhitungan Room Linen Inventory 161
A. Tujuan 161
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 161
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 161
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 171
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 172
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 172
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 173
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 174
Kegiatan Pembelajaran 17 Melaksanakan Layanan Jasa Housekeeping 178
A. Tujuan 178
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 178
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 178
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 183
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 183
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 185
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 185
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 186
Kegiatan Pembelajaran 18 Menangani Layanan Housekeeping 187
A. Tujuan 187
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 187
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 187
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 191
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 191
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 193
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 194
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 194
Kegiatan Pembelajaran 19 Melakukan Pemberian Saran Kepada Tamu Mengenai 195
Perlengkapan Housekeeping
A. Tujuan 195
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................................... 195
C. Uraian Materi ........................................................................................................................... 195
D. Aktifitas Pembelajaran .......................................................................................................... 203
E. Latihan Soal/Latihan Praktek ............................................................................................. 204

xi
F. Rangkuman .............................................................................................................................. 207
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................................ 207
H. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 208
Evaluasi ....................................................................................................................................................... 209
A. Soal .............................................................................................................................................. 209
B. Kunci Jawaban ......................................................................................................................... 225
Penutup ...................................................................................................................................................... 226
Glosarium .................................................................................................................................................... 227
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................... 231

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peralatan pembersih ………………………………………………………….… 8


Gambar 2 Layout ruang serbaguna ……………………………………………………….. 55
Gambar 3 Tata ruang serbaguna u-shape ……………………………………………….. 56
Gambar 4 Tata ruang serbaguna conference ………………………………………….… 56
Gambar 5 Tata ruang serbaguna theater ………………………………………………… 57
Gambar 6 Tata ruang serbaguna classroom style ………………………………………. 57
Gambar 7 Tata ruang serbaguna meeting square ………………………………………. 58
Gambar 8 Tata ruang serbaguna banquet style …………………………………………. 58
Gambar 9 Hotel dengan indoor garden …………………………………………………… 62
Gambar 10 Hotel dengan outdoor garden …………………………………………………. 63
Gambar 11 Bunga fokus ……………………………………………………………………… 67
Gambar 12 Bunga ukuran sedang ………………………………………………………….. 68
Gambar 13 Bunga pengisi …………………………………………………………………… 68
Gambar 14 Bunga pembentuk garis – garis ……………………………………………….. 69
Gambar 15 Bunga pembentuk garis lengkung ……………………………………………. 70
Gambar 16 Model dasar rangkaian bunga ………………………………………………… 71
Gambar 17 Alat dan bahan merangkai bunga …………………………………………….. 73
Gambar 18 Room Attendant Trolley 106
Gambar 19 Penataan Perlengkapan Pada Room Attendant Trolley 110
Gambar 20 Pengecekan Kondisi Trolley (Check Trolley Condition) 110
Gambar 21 Membersihkan Trolley (Dusting) 110
Gambar 22 Hasi Akhir Dari Penataan Trolley 111
Gambar 23 Proses Penataan Trolley (Set UpTrolley) 111
Gambar 24 Langkah-Langkah Sebelum Memasuki Kamar Tamu 120
Gambar 25 Pada Saat Proses Pembersihan Kamar 120
Gambar 26 Langkah Awal Memasuki Kamar 121
Gambar 27 Langkah Awal Memasuki Kamar (Lanjutan) 121
Gambar 28 Langkah Awal Memasuki Kamar (Lanjutan) 121

xiii
Gambar 29 Langkah Awal Memasuki Kamar (Lanjutan) 122
Gambar 30 Stripping The Bed/ Mengambil Linen Kotor 127
Gambar 31 Menata Tempat Tidur Dengan 3 Sheet 129
Gambar 32 Skema Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet 131
Gambar 33 Dusting 138
Gambar 34 Menata dan Melengkapi Guest Supplies di Kamar 138
Gambar 35 Membersihkan Debu di Lantai (Vacumming) 139
Gambar 36 Pengecekan Terakhir (Final Check) 140

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Area umum ………………………………………………………………………… 3


Tabel 2 Observasi ………………………………………………………………………….. 4
Tabel 3 Jenis peralatan manual dan makinal …………………………………………… 15
Tabel 4 Jenis peralatan pembersih di hotel ……………………………………………... 15
Tabel 5 Pembagian kelompok alat pembersih ………………………………………….. 16
Tabel 6 Pemilihan bahan pembersih …………………………………………………….. 27
Tabel 7 Jenis dan objek pembersihan …………………………………………………… 41
Tabel 8 Membersihkan area kering dan basah …………………………………………. 50
Tabel 9 Teknik merawat dan menyimpan peralatan pembersih ………………………. 54
Tabel 10 Teknik menyimpan bahan pembersih (cleaning agent) ………………………. 55
Tabel 11 Kode dan Pengertian Room Status 99
Tabel 12 Data Status Kamar 112
Tabel 13 Format Perlengkapan Trolley 113

xv
BAB
I PUBLIC AREA SECTION
xvi
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modul hakekatnya memberikan manfaat yang baik bagi siswanya tatkala guru tidak berada
dikelas. Peran ini yang seharusnya dapat digunakan, namun panduan dan perintah-perintah
dalam pembuatan modul harus diperhatikan agar siswa dapat mengerti dalam penggunaan
modul tersebut. Penggunaan simbol-simbol dan gambar-gambar dalam modul ini juga
dimaksudkan agar tampilan modul lebih menarik dan memiliki makna dan persepsi yang sama
ketika ditampilkan dengan kata lain simbol dan gambar merupkan keterwakilan makna yang
diperjalas dengan bahasa non-verbal.

Disamping itu juga bahwa modul ini juga menjawab beberapa pertanyaan maupun sumber
belajar serta kebutuhan bahan ajar siswa yang selama ini dirasakan belum memunuhi harapan
dan ekspektasi dari sekolah atas tersediakan secara kolektif oleh Pemerintah dalam hal ini
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pemangku kepentingan yang memiliki
kewenangan dalam mengakomodir segala pemenuhan kebutuhan siswa.

Modul ini berjudul “Housekeeping” adalah modul pembelajaran untuk siswa siswi SMK
Perhotelan pelajaran Meyediakan Layanan Akomodasi Perhotelan (MLAP) pada kelas XI untuk
materi Public Area (Seksi Area Umum) dan Pelajaran Menyediakn Kamar Untuk Tamu (MKUT)
pada kelas XII untuk materi Room Section (Seksi Kamar).

Modul ini mengarahkan kepada kemampuan siswa dalam menerapkan kompetensi yang
diperlukan oleh seorang Public Area Attendant dan Room Boy pada suatu hotel.

B. Tujuan
Tujuan dari modul ini adalah mampu melaksanakan tugas sebagai Public Area Attendant dalam
lingkup public area (Area Umum di Hotel) dan Room Boy dalam lingkup Room Section (Seksi
kamar di Hotel)

xvii
PETA KOMPETENSI
BUKU 1 HOUSEKEEPING : PUBLIC AREA

Pemilihan Bahan Pembersih


Public Area Section

- Pengertian public area

Pemilihan dan Penataan


section. - Jenis peralatan yang - Jenis bahan pembersih
- Ruang lingkup public digunakan public area yang digunakan public
Peralatan

area section. section. area section.


- Tugas dan tanggung - Pemilihan dan - Prosedur pemilihan
jawab public area penataan peralatan. bahan pembersih.
section.
Pembersihan Area Kering dan
Jenis dan Objek Pembersihan

Penyimpanan Peralatan dan


- Pengertian area kering - Pengertian area kering
- Pengertian jenis dan dan basah. dan basah.

Bahan Pembersih
objek pembersihan. - Pembersihan area - Pembersihan area
kering dan basah di kering dan basah di
Basah

- Mengenal jenis lantai


dan dinding. hotel. hotel.
- Metode pembersihan - Metode pembersihan
area kering dan basah. area kering dan basah.
Penataan Ruang Serbaguna

Penataan Taman Indoor dan

- Pengertian ruang
Jenis dan Bentuk Rangkaian

- Jenis – jenis bunga.


serbaguna. - Pengertian indoor dan - Model dasar rangkaian
- Jenis layout ruang outdoor. bunga.
serbaguna.
Outdoor

- Jenis indoor garden. - Alat dan bahan


Bunga

- Penentuan layout ruang merangkai bunga.


- Jenis outdoor garden.
serbaguna - Teknik merangkai
bunga.

xviii
PETA KOMPETENSI
BUKU 2 HOUSEKEEPING : ROOM SECTION

Jenjang
Grade STANDARKOMPETENSIGURU

J Tinggi Mengelola departemen divisi kamar


Menilai laporan difront Menilai laporan di
I Menengah office housekeeping

H Lanjutan Merancang pemrosesan Merencanakan standar


dan pencucian barang- penampilan valet profesional
barang tamu

G Lanjutan Melakukan dan Menangani pelayanan


mengevaluasi layananan housekeeping untuk Tamu
akomodasi reception

F Lanjutan Melakukan dan Merencanakan dan melakukan


mengevaluasi layanan penataan kamar
jasa porter
Menerima dan Merencanakan dan melakukan
E Dasar memperbaharui pembersihan area kering dan
permintaan basah
reservasikamar
D Dasar Mengelola kegiatan internal gathering dan protokoler

Mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan


C Dasar pasar,produk dan layanan

Melakukan komunikasi Merencanakandanmelakukanpe


B Dasar dengan nataankamar
kolegadanpelanggandarila
tarbelakangyangberagam

A Dasar Menggali dan merinci Mengelolasanitasi, hygiene


informasi tentang industri dan keselamatan kerja
perhotelan

xix
RUANG LINGKUP

Mata Pelajaran : Housekeeping


Jam Pelajaran : 384 JP ( @ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mendeskripsikan public area section 4.1 Menunjukkan public area section

3.2 Memahami pemilihan dan penataan 4.2 Melakukan pemilihan dan penataan
peralatan peralatan
3.3 Memahami pemilihan bahan 4.3 Melakukan pemilihan bahan pembersih
pembersih
3.4 Menganalisis jenis dan objek 4.4 Menunjukkan jenis dan objek yang akan
yang akan dibersihkan dibersihkan
3.5 Menganalisis pembersihan area kering dan 4.5 Melakukan pembersihan area yang
basah kering dan basah
3.6 Menganalisis Penyimpanan peralatan 4.6 Melakukan penyimpanan
pembersih dan bahan kimia peralatan pembersih dan bahan
kimia
3.7 Menganalisis penataan ruang 4.7 Melakukan penataan ruang
serbaguna serbaguna
3.8 Menganalisis penataan taman di dalam 4.8 Membuat penataan taman di dalam
dan luar ruangan dan luar ruangan
3.9 Menganalisis berbagai jenis dan bentuk 4.9 Membuat berbagai jenis dan bentuk
rangkaian bunga rangkaian bunga

xx
3.10 Mendeskripsikan room section 4.10 Menunjukkan room section
3.11 Memahami penataan perlengkapan 4.11 Melakukan penataan perlengkapan
dan trolley dan trolley
3.12 Menerapkan proses akses ke kamar 4.12 Melakukan akses ke kamar untuk
untuk pelayanan pelayanan
3.13 Menerapkan proses penataan tempat tidur 4.13 Melakukan penataan tempat tidur

3.14 Menganalisis pembersihan dan perapihan 4.14 Melakukan pembersihan dan merapikan
kamar kamar
3.15 Memahami pembersihan dan menyimpan 4.15 Melakukan pembersihan dan menyimpan
trolley dan perlengkapan trolley dan perlengkapan

3.16 Memahami penghitungan room linen dan 4.16 Melakukan penghitungan room linen
amenities inventory
3.17 Memahami layanan Jasa 4.17 Melaksanakan layanan Jasa
Housekeeping Housekeeping
3.18 Memahami penanganan layanan 4.18 Menangani layanan housekeeping
housekeeping
3.19 Memahami pemberian saran kepada 4.19 Melakukan pemberian saran kepada tamu
tamu mengenai perlengkapan mengenai perlengkapan housekeeping
housekeeping

xxi
RUANG LINGKUP

1. Untuk Peserta Didik (Siswa)


Saran cara penggunaan modul ini dimaksud agar peserta didik dapat memahami
bagaimana modul ini dipergunakan sebaik mungkin dan dengan membaca panduan-
panduan didalamnya, dengan demikian dapat pula belajar secara mandiri, dengan cara:
a. Baca dan pahami setiap unit kompetensi dasarnya, perkaya pengetahuan, wawasan
terhadap perkembangan dunia pariwisata khususnya tugas dan tanggung jawab seorang
Tour Guiding atau Pemandu Wisata, dengan mengakses sumber bacaan lainnya.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran mandiri pada setiap unit kompetensi dasarnya dengan
menjawab setiap latihan/kasus/tugas, maupun pertanyaan (soal-soal) yang tersedia
untuk mengukur setiap kemajuan tingkat pencapaian pembelajaran, kemudian
dilanjutkan memberikan umpan balik dan tindak lanjut dari materi yang sudah dipelajari
dengan cara mengukur kemampuan diri dengan mengisi format umpan balik ataupun
tindak lanjut, jika sudah memahami maka lanjut ke materi kompetensi dasar berikutnya,
jika belum maka kembali lagi pelajari materi kompetensi dasar satu, lakukan kegiatan
latihan/kasus/tugas maupun pertanyaan (soal-soal) yang tersedia.
c. Lakukan hal yang sama untuk kegiatan pembelajaran ke 2 dan seterusnya, kemudian
pada akhir pembelajaran, lakukan evaluasi pencapaian pembelajaran dengan
menjawab pertanyaan (soal-soal) yang tersedia.
d. Pada daftar pustaka tercantum sumber bacaan sebagai referensi dari modul ini,
dapatkan beberapa buku tersebut di perpustakaan atau di toko buku atau melakukan
searching diinternet untuk pengayaan pengetahuan dalam aktivitas pembelajaran.
e. Glossarium tersedia sebagai panduan untuk beberapa istilah ataupun terminologi dan
pengertiannya agar mudah memahaminya.

Proses pembelajaran mandiri yang dimaksud, modul ini dilengkapi dengan:

a. Aktivitas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik guna memantapkan
kompetensi pengetahuan dan ketrampilan serta nilai dan sikap terkait dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran binatu.

xxii
b. Latihan, kasus ataupun tugas, untuk dianalisa dan dipaparkan dan dilengapi dengan
latihan dan menjawab pertanyaan (soal-soal) yang tersedia.
c. Umpan balik atau tindak lanjut dari hal yang telah dipelajari selama proses pembelajaran
dan diharapkan pesertadidik akan membuat rencana pengembangan dan
mengimplentasikan dan input terhadap pembelajaran berikutnya.
d. Untuk memahami secara keseluruhan lihat mekanisme pembelajaran pada halaman
berikut.

2. Untuk Guru (Fasilitator/Instruturk/Narasumber)


a. Alokasikan waktu yang disediakan.
b. Bacalah modul ini dengan seksama. Bagian ini merupakan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan oleh guru (fasilitator/instruktut/ narasumber dalam
mencapai kompetensi ini.
c. Ceklah keterserapan mandiri dari modul ini.
d. Bimbinglah peserta didik anda agar tidak mendapat kesulitan dalam mempelajari setiap
unit pada modul ini.
e. Siapkan bahan-bahan untuk evaluasi kemudian berilah kemajuan belajar peserta didik
secara berkesinambungan atau kontinuitas sehingga tujuan pembelalajaran setiap
kompetensi dasar dan tujuan akhir dapat di capai dengan baik.
f. Jika peserta didik anda tidak praktek kerja lapangan, siswa anda perlu bimbingan yang
lebih intensive untuk dapat menguasai setiap unit kompetensi ini, sehingga peserta didik
dapat mempraktekkan di sekolah masing-masing.
g. Bimbinglah siswa anda untuk melengkapi keperluan dalam menyiapkan pekerjaan ini.
h. Berikan lebih banyak lagi latihan atau pekerjaan pada siswa anda .
i. Berikan penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat dicapai dengan baik.
j. Pahami alur mekanisme pembelajaran dengan baik, sehingga semua kegiatan setiap
tahapan dapat berjalan dengan baik.

xxiii
KEGIATAN
PEMBELAJARAN 1 PUBLIC AREA

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Setelah mempelajari kegiatan
pembelajaran 1 tentang public area 1. Menjelaskan Public Area Section.
section ini, peserta didik diharapkan dapat 2. Mengidentifikasi ruang lingkup
menunjukkan Public Area Section yang Public Area Section.
ada di sebuah hotel pada umumnya. 3. Mengidentifikasi tugas dan tanggung
jawab Public Area Section

URAIAN MATERI

1. Pengertian Public area

Public area atau area umum dapat diartikan sebagai area yang rutin dilewati/dipergunakan
baik oleh tamu hotel yang menginap atau tidak menginap juga oleh karyawan di hotel. Oleh karena
itu penting kebersihan dan kerapian area umum ini harus benar – benar terawat supaya memberikan
kenyaman bagi tamu atau karyawan yang melewati atau menggunakannya.

2. Ruang Lingkup Public Area Section

Petugas yang bekerja di area umum ini dinamakan Public Area Attendant atau Houseman.
Area umum ini pun terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Front of the house atau bagian depan hotel yang langsung dilalui atau digunakan oleh tamu
– tamu.
2. Back of the house atau bagian belakang yang dilalui atau dipergunakan oleh karyawan hotel
itu sendiri.
3. Outside the house atau bagian luar gedung hotel.

1
BACK OF THE HOUSE FRONT OF THE HOUSE OUTSIDE THE HOUSE
1. Kantor 1. Area lobi 1. Area parkir
2. Loker karyawan 2. Front desk counter 2. Taman – taman
3. Employees rest room 3. Lobby’s Furniture 3. Semua tempat sampah
4. ... 4. Lift 4. Gym/fitness centre
5. ... 5. Tangga 5. Kolam renang
6. Koridor 6. ...
7. Guest lavatory 7. ...
8. Door entrance
9. Meeting room
10. Restaurant/bar/coffee shop
11. ...
12. ...
Tabel 1. Area Umum

3. Tugas dan Tanggung Jawab Public Area Section

Begitu luasnya area tugas Public Area Section ini sehingga dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya terkadang Public Area Section dibagi menjadi beberapa subseksi tersendiri di
dalam Housekeeping Department tergantung dari jenis pekerjaannya maupun luas area
pembersihannya menjadi:
a. Houseman subsection yang mempunyai areal tugas pembersihan lobi, toilet tamu, koridor,
area karyawan, area restoran.
b. Garden subsection yang bertugas untuk mengatur dan memelihara seluruh taman yang ada
di hotel, baik yang ada di dalam maupun di luar gedung.
c. Sport and recreation subsection yang mempunyai areal tugas di semua fasilitas olahraga
dan rekreasi di hotel tersebut, seperti swimming pool, fitness centre, tennis court dan lain –
lain.

2
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menayangkan video tentang Public Area Section di hotel.
Siswa mempelajari materi tentang Public Area Section.
Siswa mengidentifikasi ruang lingkup, tugas dan tanggung jawab Public Area Attendant di
hotel menurut jenis hotel (city hotel, resort hotel, dll), bintang dan fasilitas yang tersedia.
Siswa dapat mengambil contoh hotel manapun menurut pilihan mereka, baik hotel yang
pernah mereka kunjungi atau hotel yang mereka peroleh melalui website/internet.
Siswa mempresentasikan hasil identifikasi yang telah dibuat

Nama Hotel :
Jenis Hotel :
Klasifikasi Bintang :

Back of The Front of The Outside The


No Uraian
House House House
1.
2.
3.
4.
5.
6. Tabel 2. Observasi

Tabel 2. Observasi

3
TUGAS DAN LATIHAN

Dengarkan dan simak baik – baik presentasi hasil identifikasi kelompok lain dan berikan
saran/masukan jika terdapat kekurangan menurut kelompok anda terhadap identifikasi kelompok
tersebut.

Soal latihan
1. Jelaskan pengertian Public Area menurut anda?
2. Sebutkan contoh area Back of The House yang menjadi tugas Houseman?
3. Sebutkan contoh area Front of The House yang menjadi tugas Houseman?
4. Sebutkan contoh area Outside The House yang menjadi tugas Houseman?
5. Jelaskan subseksi area pembagian tugas Houseman di dalam Public Area?

RANGKUMAN

Public Area Attendant atau biasa disebut juga Houseman adalah petugas
Housekeeping yang bertugas menjaga, merawat dan memelihara area umum
di hotel, baik yang dipergunakan dan dilalui oleh tamu hotel maupun
karyawan. Dalam pelaksanaanya, tugas seorang Houseman mencakup
lingkup bagian dalam dan luar hotel. Pada bagian dalam hotel dimulai dari
area umum tamu dan area umum untuk karyawan. Sedangkan bagian luar
hotel mencakup taman, area parkir; tamu dan karyawan, fasilitas tambahan
hotel seperti kolam renang, fitness centre dan sebagainya.

4
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

KUNCI JAWABAN

1. Public Area adalah area yang rutin dilewati/dipergunakan baik oleh tamu hotel yang menginap
atau tidak menginap juga oleh karyawan di hotel.
2. Area Back of The House yang menjadi tanggung jawab Houseman adalah: kantor, employees
rest room, loker karyawan, dll.
3. Area Front of The House yang menjadi tanggung jawab Houseman adalah: Area lobi, Front
desk counter, Furniture, Lift, Tangga, Koridor, Guest lavatory, Restaurant/bar/coffee shop,
Meeting room, Door entrance, dll.
4. Area Outside The House yang menjadi tanggung jawab Houseman adalah: Area parkir, taman
– taman, semua tempat sampah, kolam renang, gym/fitness centre, dll.
5. Subseksi pembagian tugas Houseman dalam Public Area Section adalah:
a. Houseman subsection yang mempunyai areal tugas pembersihan lobi, toilet tamu,
koridor, area karyawan, area restoran.
b. Garden subsection yang bertugas untuk mengatur dan memelihara seluruh taman yang
ada di hotel, baik yang ada di dalam maupun di luar gedung.
c. Sport and recreation subsection yang mempunyai areal tugas di semua fasilitas olahraga
dan rekreasi di hotel tersebut, seperti swimming pool, fitness centre, tennis court dan lain
– lain.

5
KEGIATAN PEMILIHAN DAN PENATAAN
PEMBELAJARAN 2 PERALATAN PEMBERSIH

TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Setelah mempelajari kegiatan
pembelajaran 2 tentang pemilihan dan
4. Menjelaskan pemilihan dan penataan
penataan peralatan pembersih ini, peserta
peralatan.
didik diharapkan dapat melakukan
5. Menentukan pemilihan dan penataan
pemilihan dan penataan peralatan pada
peralatan.
public area section yang ada di sebuah
hotel pada umumnya.

URAIAN MATERI

Perlunya memperhatikan efektifitas dan efisiensi tenaga dan biaya dalam bekerja, semua
itu tidak terlepas dari peralatan yang dipergunakan. Peralatan manual maupun mesin harganya
cukup mahal, sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan peduli dalam
menggunakannya serta merawatnya.

Sebelum melakukan pembersihan area umum seorang public area attendant atau yang
sering disebut houseman terlebih dahulu harus menguasai jenis-jenis peralatan pembersih. Ini
dimaksudkan agar di dalam melakukan pekerjaannya nanti tidak akan mendapat kesulitan. Di bawah
ini ada beberapa jenis peralatan pembersih yang dipergunakan sebagai pendukung utama pada
housekeeping departement pada saat melakukan perawatan dan pembersihan area hotel yang
menjadi tanggung jawabnya, antara lain :

6
©amazone.it
Public Area Attendant trolley Cart
Kereta yang digunakan untuk menyimpan
/mengangkut perlengkapan public area
untuk memudahkan pekerjaan bagi
public area attendant sehari-hari.

Broom ©indiamart.com

Sapu untuk membersihkan kotoran dan debu


dari lantai.

©elevenia.co.id
Dust Pan
Alat untuk menampung debu dan sampah
yang telah di sapu.

©indiamart.com
Mop
Alat yang digunakan untuk mengepel lantai.

Lobby Duster
Alat yang dipakai untuk menjebak debu
©satunusabiru.com pada lantai atau area yang luas (lobby,
supermarket dll). Bagian bawahnya dapat
dilepas dan dicuci.

7
Double Bucket
Alat untuk menampung air yang sudah atau
belum dicampur dengan bahan pembersih
©indiamart.com
yang digunakan untuk mopping.

©indiamart.com
Glass Wiper/ Window Squeezer
Alat yang digunakan untuk membersihkan
permukaan kaca dari air, debu, maupun
kotoran lain yang menempel pada kaca.

©walmart.ca
Bottle Sprayer
Alat untuk menyemprot kan cairan/bahan
pembersih pada objek yang akan dibersihkan.

Pad Scourer (Scot Bright)


Sejenis sponge yang terdiri dari dua bagian pada
pegangan bertekstur halus dan sebagian kasar yang
dapat digunakan untuk membersihkan dinding kamar
©target.com mandi danwastafel/ wash-basin atau membersihkan
noda kotoran pada objek tertentu.

©sehatmagz.com
Masker
Alat penutup hidung dan mulut yang dipakai saat
melakukan proses pembersihan dengan bahan kimia
terutama yang beraroma menyengat karena
berbahaya bagi paru – paru dan kesehatan.

8
Hand Brush ©walmart.com

Sikat tangan bergagang untuk menggosok noda


pada lantai atau tembok.

©aliexpress.com
Floor Brush
Sikat bertangkai panjang yang digunakan
untuk menggosok noda pada lantai.

©anshuan.info
Toilet Bowl Brush
Sikat yang dipergunakan untuk membersihkan
bagian dalam toilet.

Rubber Glove
Sarung tangan berbahan karet yang
dipergunakan saat melakukan
©amazon.co.uk
pembersihan menggunakan bahan kimia
supaya tidak terkena langsung ke tangan.

Carry Bucket / Caddy Carry


Alat untuk membawa perlengkapan dan bahan-
bahan pembersih untuk keperluan Room/public
area attendant yang sifatnya kecil-kecil.

©qhcindia.com

9
Container Bin
Tempat untuk menampung sampah sementara
©setupmyhotel.com
sebelum dibawa ketempat pembuangan atau
diangkut mobil pengangkut sampah.

©eurotek-me.com
Interior Cloth / Cleaning Cloth
Sejenis kain yang dapat digunakan untuk
mengelap, mengeringkan, furniture, keramik
dan porselin dan benda-benda lain yang perlu di
dusting (teknik pembersihan mengelap kering).

Dry Vacuum Cleaner


Vacuum cleaner adalah mesin penghisap debu,
©amazon.in
sering juga disebut dry vacuum cleaner. Alat ini
khusus digunakan untuk menghisap debu yang
melekat di permukaan lantai, karpet, furniture, sofa,
dinding, dll.

Wet & Dry Vacuum Cleaner


Mesin ini berfungsi sama seperti dry vacuum cleaner
akan tetapi selain bisa menghisap debu, juga bisa
menghisap air. Penggunaan tidak bisa sekaligus ©takealot.com
digunakan dalam waktu yang bersamaan.

Floor Machine
Mesin untuk perawatan lantai, mesin ini
©youtube.com
dapat berubah berfungsi sebagai brushing
machine, buffing, machine, scrubing
machine, maupun sebagai polishing
machine.

10
Floor Machine Pad and Brush
Alat dapat digunakan jika dipasangkan dengan
floor machine. Alat ini dapat digunakan untuk
stripping, polishing, buffing,scrubbing.

Goggle
Kacamata pelindung saat membersihkan debu
atau kotoran sehingga tidak masuk ke mata.

Carpet Extractor Machine ©cleanfreak.com


Mesin yang digunakan untuk shampooing carpet.
Mesin ini disamping dapat mengeluarkan carpet
shampoo juga menghisap cairan yang sudah kotor
yang akan ditampung didalam tabung tersendiri.

Blower
Alat pengering yang dipergunakan untuk

©amazon.com
mengeringkan karpet yang disampo.

Danger Notice/Wet Caution ©amazon.co.uk


Alat yang digunakan untuk memberi tanda
peringatan supaya tamu atau siapapun yang lewat
berhati-hati ”lantai licin!” Alat ini dipasang pada saat
dilakukan pembersihan lantai, perawatan lantai atau
pada saat moping.

11
Window Washer
©indiamart.com Alat yang digunakan untuk membersihkan
atau mencuci jendela/kaca biasanya dapat
disambung dengan tangkai/ tongkat jika tidak
dapat dijangkau dengan tangan.

Telescopic Stick ©amazon.co.uk


Sejenis tongkat yang dipergunakan untuk menyambung alat
pembersih pada obyek pembersihan yang tinggi/tidak
terjangkau dengan tangan. Alat ini bermacam- macam,ada
yang bisa dipanjang pendekkan dan ada yang bisa
dibengkokkan sekaligus.

Ceiling broom
Alat untuk membersihkan debu dan
sarang laba – laba pada langit – langit

©amazon.co.uk
atau permukaan yang tinggi.

Pail/Bucket
Alat untuk menampung air dan larutan bahan
pembersih.
©amazon.co.uk

©indiamart.com
Floor Squeezer
Alat untuk mengeringkan/menarik permukaan
lantai yang tergenang air.

Gambar 1. Peralatan pembersih

12
Pada umumnya peralatan pembersih dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut
ini:
1. Kelompok alat broom and brush yaitu alat untuk membersihkan debu dan kotoran dari
permukaan tembok, lantai, upholstery dll.
2. Kelompok alat container yaitu peralatan yang digunakan untuk menampung alat dan bahan
pembersih serta dapat pula digunakan untuk membawa air, mencuci, dll
3. Kelompok linen yaitu peralatan pembersih berbahan dari kain yang digunakan untuk
operasional sehari – hari petugas housekeeping.
4. Kelompok mechanical yaitu peralatan pembersih yang pengoperasiannya menggunakan
tenaga listrik.
5. Kelompok protective and supporting yaitu peralatan pembersih yang digunakan sebagai
pengaman dan penunjang kegiatan pembersihan sehingga dapat terlaksana dengan lancar
dan aman.
6. Kelompok other yaitu peralatan pembersih yang tidak termasuk ke dalam kelompok peralatan
pembersih sebelumnya (diatas).

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menunjukkan gambar tentang peralatan yang dipergunakan Public Area
Attendant/Houseman di hotel.
Siswa mempelajari materi tentang pemilihan dan penataan peralatan pembersih.
Siswa mengidentifikasi jenis – jenis peralatan manual dan makinal.
Siswa mengidentifikasi jenis peralatan pembersih yang digunakan pada area back of the
house, outside the house dan front of the house.
Siswa mengidentifikasi pembagian kelompok alat – alat pembersih
Siswa mempresentasikan hasil diskusi alat manual dan makinal, penggunaan alat pada public
area section di hotel dan pembagian kelompok alat – alat pembersih.

13
Nama Kelompok :
Kelas :

No Nama Alat Manual Makinal


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel 3. Jenis Peralatan Manual dan Makinal

Nama Kelompok :
Kelas :

Back of The Front of The Outside The


No Nama Alat
House House House
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel 4. Jenis Peralatan Pembersih di Hotel

14
Nama Kelompok :
Kelas :

Broom & Protective &


No Container Linen Mechanical Other
Brush supporting
1. … … … … … …
2. … … … … … …
3. … … … … … …
4. … … … … … …
5.
6.

Tabel 5. Pembagian Kelompok alat Pembersih

TUGAS DAN LATIHAN

Dengarkan dan simak baik – baik presentasi hasil identifikasi kelompok lain dan berikan
saran/masukan jika terdapat kekurangan menurut kelompok anda terhadap identifikasi kelompok
tersebut.

Soal latihan
1. Sikat yang dipergunakan untuk membersihkan bagian dalam toilet adalah…
2. Alat untuk mengeringkan/menarik permukaan lantai yang tergenang air adalah…
3. Alat untuk menampung air yang sudah atau belum dicampur dengan bahan pembersih yang
digunakan untuk mopping adalah …
4. Alat untuk menampung debu dan sampah yang telah di sapu adalah …
5. Alat yang dipakai untuk menjebak debu pada lantai atau area yang luas (lobby, supermarket
dll). Bagian bawahnya dapat dilepas dan dicuci adalah …
6. Alat untuk membawa perlengkapan dan bahan- bahan pembersih untuk keperluan
Room/public area attendant yang sifatnya kecil-kecil adalah …

15
7. Alat pengering yang dipergunakan untuk mengeringkan karpet yang disampo adalah…
8. Alat yang digunakan untuk memberi tanda peringatan supaya tamu atau siapapun yang
lewat berhati-hati ”lantai licin!” Alat ini dipasang pada saat dilakukan pembersihan lantai,
perawatan lantai atau pada saat moping adalah…
9. Alat bantu yang disambungkan ke alat pembersih agar dapat menjangkau area objek
pembersihan yang tinggi atau jauh yang tidak bisa dijangkau tangan adalah …
10. Mesin yang dapat digunakan sebagai penyedot debu juga air adalah…

RANGKUMAN

Dalam tugasnya menjaga dan memelihara kebersihan area umum di


hotel, penting bagi seorang public area attendant untuk mengetahui alat
– alat yang digunakan dalam operasional sehari – harinya. Terdapat
berbagai alat baik manual dan makinal sesuai fungsi penggunaannya
yang dapat dipergunakan seorang public area attendant demi terciptanya
kenyamanan selama beraktivitas di hotel baik bagi tamu juga karyawan
lainnya. Alat – alat tersebut dikelompokkan pula dalam 6 bagian yang
terdiri dari kelompok alat broom and brush, container, linen, mechanical,
protective and supporting dan kelompok other.

16
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

KUNCI JAWABAN

1. Toilet bowl brush 6. Caddy carry

2. Floor squeezer 7. Blower

3. Double bucket 8. Danger notice

4. Dust pan 9. Telescopic stick

5. Lobby duster 10. Wet & Dry Vacuum Cleaner

17
KEGIATAN PEMILIHAN BAHAN
PEMBELAJARAN 3 PEMBERSIH

TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Setelah mempelajari kegiatan
pembelajaran 3 tentang pemilihan bahan 6. Menjelaskan pemilihan bahan
pembersih ini, peserta didik diharapkan pembersih.
dapat melakukan pemilihan bahan 7. Menjelaskan prosedur pemilihan
pembersih pada public area section yang bahan pembersih.
ada di sebuah hotel pada umumnya. 8. Menentukan pemilihan bahan
pembersih.

URAIAN MATERI

Bahan pembersih yang baik pada umumnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Biodegradable yaitu dapat diuraikan oleh micro organisme, sehingga tidak membahayakan
lingkungan atau tidak mencemari lingkungan.
2. Solubility yaitu dapat larut dalam air dan mudah dihilangkan dari permukaan benda yang
dibersihkan.
3. Wetting yaitu sifat pembasahan yang kuat, untuk mendapatkan sifat ini diperlukan adanya zat
aktif permukaan (surfactants) untuk menurunkan tegangan permukaan air, sehingga
pembasahan pada permukaan benda yang dibersihkan dapat berlangsung dengan cepat.
4. Emulsification yaitu sifat cleaner yang bekerja memecah kotoran menjadi partikel – partikel
kecil.

18
5. Soil Suspension yaitu kotoran yang sudah diimulsikan harus dibuat tersuspensi dalam
larutan untuk mencegah melekatnya kembali pada permukaan benda yang telah dibersihkan,
zat yang dapat memberikan sifat ini disebut Emulsifier.
6. Rinsability yaitu sisa-sisa zat pembersih dan kotoran harus mudah dihilangkan dari
permukaan benda yang sudah dibersihkan.
7. Desinfectant yaitu kemampuan yang dapat membunuh bakteri pembawa penyakit.
8. PH cleaner harus memiliki sifat keasaman dan kebasaan tertentu (cleaner bisa bersifat
asam, basa atau netral), tetapi sebagian besar dari kotoran bersifat asam, sehingga
diperlukan cleaner yang bersifat basa.
Sifat cleaning suplies asam (acidity) = PH < 7
Sifat cleaning suplies basa (alkalinity) = PH > 7
9. Tidak ada sifat “power fade out” untuk memiliki sifat ini diperlukan zat yang disebut
chelating agent.

Berikut adalah bahan pembersih yang umumnya dipakai dalam departemen Housekeeping.
Berbagai macam bahan pembersih ini dapat dipakai baik oleh Roomboy untuk pembersihan di
kamar, maupun oleh Houseman untuk pembersihan area umum tergantung dari jenis objek
pembersihannya. Berikut uraian obat pembersih menurut jenisnya:

1. Obat Berbentuk Padat


a. Batu apung
Berguna untuk membersihkan kotoran – kotoran yang sudah pekat di dalam kamar
mandi maupun di dalam toilet.
b. Kagumi
Padat, lunak, kenyal, berwarna hijau kekuning – kuningan, bening, harum, dipakai
sebagai pengharum ruangan. Cara menggunakannya adalah dengan diiris tipis – tipis
kemudian dimasukkan ke dalam ac-grill sehingga udara yang keluar dari ac beraroma
harum. Pengharum ini lebih awet dibanding obat pengharum ruangan cair yang
disemprotkan.

2. Obat Berbentuk Kristal


a. Ameral
Merupakan obat pembasmi lumut terutama di swimming pool.
b. Applied 3460 atau 3461

19
Applied 3460 atau 3461 berwarna warni, ada pink, green, blue, white dan lain – lain
sebagai pengharum urioir/toilet. Obat ini juga sering disebut urinal block.

3. Obat Berbentuk Serbuk


a. Applied 4000
Berbentuk serbuk kasar, berwarna putih kecoklatan dan aromanya menyengat.
Berguna sebagai obat pembersih kamar mandi serta toilet yang kotorannya sudah
pekat. Daya bersihnya kuat tertapi dapat merusak kulit tangan. Oleh sebab itu saat
menggunakan obat ini sebaiknya memakai rubber glove. Obat ini lebih sering
digunakan untuk melakukan general cleaning bagi toilet yang sudah terlalu kotor,
misalnya toilet karyawan yang frekuensi penggunaannya sangat tinggi tetapi kurang
mendapatkan perhatian dalam perawatannya.
b. Fast Go
Berbentuk serbuk putih kecoklatan, lebih halus dibandingkan Applied 4000. Berfungsi
membersihkan toilet terutama saat general cleaning.
c. Vim
Berbentuk serbuk halus warna putih (lebih halus dari Applied 4000 dan Fast Go) untuk
membersihkan kamar mandi dan toilet. Di rumah tangga sering dipakai sebagai obat
pencuci alat – alat rumah tangga. Daya bersihnya tidak sekuat Applied 4000 & Fast go
tetapi tidak merusak kulit.
d. Marble powder
Berbentuk serbuk hampir seperti Applied 4000 tapi leboh halus untuk membersihkan
lantai marmer atau terraso.
e. Kaporit
Berbentuk serbuk halus agak kecoklatan sebagai obat untuk memelihara air kolam
renang. Aromanya menyengat dan pastikan menggunakan masker karena obat ini
dapat merusak paru – paru.
f. Refresh
Berbentuk serbuk berwarna putih dan berbau harum. Digunakan untuk menghilangkan
bau tak sedap pada karpet setelah dicuci atau di sampo. Karpet yang dicuci (terutama
di dalam ruangan) membutuhkan waktu tiga sampai lima hari agar kering betul dan siap
digunakan lagi. Biasanya karpet meninggalkan bau tidak sedap sisa kotoran karpet
yang dicuci. Oleh sebab itu perlu daitaburi serbuk refresh ini pada setiap pojok
ruangannya sehingga saat ac dihidupkan, aroma ruangan menjadi harum dan segar.

20
4. Obat Berbentuk Cream
a. Shine Up
Berwarna putih, bersih, kental seperti bubur saring, lembut dan beraroma harum.
Berfungsi sebagai furniture polish (untuk membersihkan segala perabotan yang terbuat
dari kayu).
b. Glow Metal Polish
Berwarna putih kekuning – kuningan. Bila tidak digunakan obat ini akan mengendap
dan bagian atas akan terlihat cairan kuning seperti minyak goreng. Kocok dahulu
sebelum menggunakan obat ini. Obat ini umumnya dikemas dalam galon 20 liter.
Digunakan untuk membersihkan semua peralatan yang terbuat dari logam, baik
kuningan, baja (stainless steel), alumunium dll. Penggunaannya cukup dioleskan
secara merata, ditunggu tiga sampai lima menit agar bereaksi, baru kemudian gosok
dengan lap kering dan bersih hingga mengkilap.
c. Brasso
Hampir mirip dengan Glow metal polish namun berdaya bersih lebih baik untuk
membersihkan alat berbahan metal, serta dikemas dalam kaleng kecil tetapi harganya
lebih mahal. Tidak perlu menunggu jika obat dioleskan secara merata pada peralatan,
cukup langsung digosok sampai bersih.
d. Helios
Berwarna lebih putih dari Helios dan beraroma tidak begitu keras. Obat ini merupakan
stainless steel cleaner. Cara penggunaanya sama dengan Brasso.

5. Obat Berbentuk Cair, Agak Kental


a. Metana
Berwarna putih kuning, berguna sebagai obat pembersih peralatan yang terbuat dari
kayu seperti Shine up. Hanya bersihnya tidak seawet Shine up.
b. Netto Clar
Berwarna kuning dan beraroma harum. Sebagai obat pelapis lantai marmer atau
terraso. Cara menggunakannya, lantai berbahan terraso/marmer dibersihkan dulu. Bila
sebelumnya sudah dibersihkan obat pelapis maka harus dikupas dahulu dengan
Bendurol Forte, baru dilapisi netto clar dan digosok dengan polishing machine bila
sudah kering.
c. Hand Liquid Soap
Adalah sabun tangan yang biasa digunakan di toilet.

21
6. Obat berbentuk cair berwarna putih susu
a. Fortify
Berbau menyengat dan digunakan sebagai obat pelapis lantai marmer/terraso.
Mempunyai daya kilap lebih lama karena tahan goresan dan gesekan.
b. New Complete
Beraroma lebih menyengat daripada Fortify. Merupakan obat pelapis lantai
marmet/terraso yang memiliki sifat unbuffle atau tidak perlu digosok dengan buffing
machine atau polishing machine.
Cara pemakaiannya sama dengan Fortify, hanya tana digosok. Sebelum obat betul –
betul kering, lantai tidak boleh terinjak kaki karena bekas kaki akan menempel pada
lantai dan tidak dapat hilang (seperti semen basah yang terinjak). Untuk menghindari
itu sebaiknya pada pelaksanaannya dipasang rambu atau tali pembatas agar tidak
dilewati tamu.
c. Traffic Grade
Berwarna putih, beraroma tidak sedap. Berguna untuk melapisi lantai marmer/terraso
dengan cara menutup pori – pori lantai tersebut sehingga pemeliharaannya menjadi
mudah. Cara penggunaannya sama seperti Fortify.

7. Obat berbentuk cair berwarna kuning


a. Air freshner
Pengharum ruangan yang penggunaannya cukup disemprotkan pada ruangan atau
kamar agar beraroma harum.
b. Bendurol Forte
Berwarna kuning dan beraroma wangi. Digunakan untuk mengupas/membongkar
lapisan lantai marmer/terraso yang telah kusam/kotor untuk dilapisi kembali agar lantai
kelihatan mengkilap dan awet.
c. Hcl
Asam clorida yang beraroma sangat menyengat dan menyesakkan dada. Dipakai untuk
pemeliharaan air kolam renang, untuk menurunkan PH air serta membunuh kuman
dengan perbandingan air:hcl = 50:1, dicampur. Dapat juga untuk
menghilangkan/membersihkan sisa – sisa semen yang melekat di lantai.
Cara penggunaannya dituang pada sisa semen yang masih ada, tunggu sampai
bereaksi lalu sikat secara perlahan -agar tidak merusak lantai- dengan Steel Brush
sampai bersih.

22
d. Marble Klin
Beraroma harum dan berwarna kuning, digunakan untuk menghilangkan noda – noda
pada lantai marmer/terraso serta membuatnya mengkilap.
Cara penggunaannya cukup dicampur air dengan perbandingan air:marble klin = 1:3
atau menurut tingkat kekotoran lantai. Lalu gosok dengan scot bright sampai bersih.
Semprot lagi, tunggu sampai kering lalu gosok dengan Buffing Machine.
e. Nobla Carpet Shampoo
Obat pencuci karpet beraroma harum. Penggunaannya dicampur air dengan
perbandingan air:obat = 1:5 atau menurut tingkat kekotoran karpet.
Semprot campuran obat ke lantai karpet secara merata dengan sprayer. Obat ini juga
dapat dimasukkan ke dalam tangki Shampooing Machine lalu disikat pada lantai karpet
sambil membuka katup klep penutup tangki sehingga obatnya keluar dan proses
pencucian dapat dilakukan.

8. Obat berbentuk cair berwarna biru


a. Bolt PCS
Berwarne biru tua, beraroma menyengat, khusus untuk membersihkan lantai porselin
terutama di toilet dan kamar mandi serta jamban yang kotorannya pekat. Caranya
cukup disemprotkan dengan bottle sprayer pada bagian yang kotor, digosok dengan
scrot bright atau disikat memakai hand brush dan bilas kemudian. Gunakan sarung
tangan saat menggunakan obat ini karena dapat merusak kulit dan tangan menjadi
gatal.
b. Go Getter
Berwarna biru tua dan beraroma tidak sedap. Digunakan sebagai pembersih toilet dan
kamar mandi. Daya bersihnya kuat dan cepat membersihkan kotoran yang berat.
Cara penggunaan sama dengan Bolt PCS dan saat menggunakan obat ini jangan
sampai terkena mata, pakaian maupun kulit tubuh karena sifatnya yang merusak.
c. Vixal
Beraroma keras tapi agak harum. Digunakan untuk membersihkan toilet dan kamar
mandi.
d. Spritus
Berguna sebagai glass cleaner atau pembersih kaca dan cermin. Cara
menggunakannya cukup disemprotkan secara merata pada kaca/cermin dan gosok
dengan dust cloth yang bersih dan kering hingga berkilau.

23
e. Glass Cleaner
Berwarna biru muda dan beraroma menyengat. Digunakan untuk menghilangkan noda
– noda pada kaca dan cermin. Cara penggunaannya sama seperti spritus.

9. Obat berbentuk cair berwarna hijau


a. Nobla Carpet Shampoo
Merupakan obat pencuci karpet. Cara menggunakannya dapat disemprotkan dengan
sprayer atau dimasukkan ke dalam tangki shampooing machine.
b. Air Freshner
Merupakan obat pengharum ruangan yang dapat disemprotkan dengan bottle sprayer
ke dalam seluruh ruangan.
c. Bolt MPC -Multi Purpose Cleaning- atau Light Bolt
Beraroma agak harum dan berfungsi sebagai obat serba guna yang dapat dipakai
untuk membersihkan semua perlengkapan; meja, kursi, cermin, kaca, untuk pembersih
kamar mandi maupun karpet.
Penggunaannya cukup sederhana yaitu cukup disemprotkan pada bagian yang kotor
(bagian yang akan dibersihkan), digosok dengan lap kering dan bersih atau digosok
dengan scot bright, disikat lalu dikeringkan.

10. Obat berbentuk cair berwarna coklat


a. Disinfectant
Beraroma tidak sedap seperti aroma karbol. Digunakan untuk membersihkan toilet dan
kamar mandi sekaligus pembasmi kuman. Pemakaiannya dengan cara disemprotkan,
dipel, dibilas dan dikeringkan.
b. Dimon Pine
Beraroma harum. Berfungsi sebagai pembersih lantai, terutama untuk toilet dan kamar
mandi, yang sekaligus dapat menghilangkan bau tidak sedap serta membunuh kuman
seperti disinfectant.
c. Conq R Dust
Berwarna coklat kekuningan, seperti minyak goreng tapi lebih encer dan berguna untuk
membersihkan lantai marmer, porselin maupun terraso.
Cara pemakaian:
- Sore atau malam hari sebelum digunakan, semprotkan terlebih dahulu pada lobby
duster atau dust mop kering

24
- Angin – anginkan agar meresap dan menjadi lembab.
- Pagi harinya, dust mop atau lobby duster tersebut dipakai untuk membersihkan
lantai dengan mendorongnya diatas seluruh permukaan lantai.
d. Thinner
Berwarna coklat kekuningan, bening encer, berguna untuk campuran glow metal polish
yang mengental agar menjadi encer dan dapat digunakan lagi. Juga berfungsi sebagai
pembersih cat – cat yang menempel pada lantai, kaca, meja, kursi dan peralatan
lainnya. Tetesan/percikan cat cukup digosok dengan lap bersih yang sudah
ditetesi/dibasahi thinner secukupnya.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menunjukkan gambar atau video tentang bahan pembersih yang dipergunakan Public
Area Attendant/Houseman di hotel.
Siswa mempelajari materi tentang pemilihan bahan pembersih.
Siswa mengidentifikasi pemilihan bahan pembersih yang digunakan pada suatu objek area
umum di hotel.
Siswa mempresentasikan hasil pemilihan bahan pembersih yang digunakan pada suatu objek
Public Area di hotel.

25
Nama Kelompok :
Kelas :

No Lokasi Objek Bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel 6. Pemilihan Bahan Pembersih

Tabel 6. Pemilihan Bahan Pembersih

TUGAS DAN LATIHAN

Dengarkan dan simak baik – baik presentasi hasil identifikasi kelompok lain dan berikan
saran/masukan jika terdapat kekurangan menurut kelompok anda terhadap identifikasi kelompok
tersebut.

Latihan Soal
1. Jelaskan persyaratan bahan pembersih yang baik.
2. Tuliskan obat pembersih menurut jenisnya.

26
RANGKUMAN

Terdapat berbagai macam bahan pembersih yang dipergunakan di hotel oleh


seorang public area attendant. Menurut jenisnya, bahan – bahan pembersih
tersebut dapat berbentuk padat, kristal, serbuk, krim, cair ; agak kental, berwarna
putih susu, kuning, biru, hijau dan coklat. Berdasarkan kandungannya, bahan
pembersih juga harus memiliki syarat yaitu dapat diuraikan oleh mikro
organisme, dapat larut dalam air dan mudah dihilangkan, memiliki sifat
pembasahan yang kuat, memiliki sifat cleaner yang bekerja memecah kotoran
menjadi partikel- partikel kecil, dapat tersuspensi dalam larutan, sisa-sisa zat
pembersih dan kotoran harus mudah dihilangkan, dapat membunuh bakteri,
harus memiliki sifat keasaman dan kebasaan tertentu serta kekuatannya
tidak memudar.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

KUNCI JAWABAN

1. Bahan pembersih yang baik pada umumnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Biodegradable yaitu dapat diuraikan oleh micro organisme, sehingga tidak
membahayakan lingkungan atau tidak mencemari lingkungan.

27
b. Solubility yaitu dapat larut dalam air dan mudah dihilangkan dari permukaan benda
yang dibersihkan.
c. Wetting yaitu sifat pembasahan yang kuat, untuk mendapatkan sifat ini diperlukan
adanya zat aktif permukaan (surfactants) untuk menurunkan tegangan permukaan air,
sehingga pembasahan pada permukaan benda yang dibersihkan dapat berlangsung
dengan cepat.
d. Emulsification yaitu sifat cleaner yang bekerja memecah kotoran menjadi partikel-
partikel kecil.
e. Soil Suspension yaitu kotoran yang sudah diimulsikan harus dibuat tersuspensi
dalam larutan untuk mencegah melekatnya kembali pada permukaan benda yang telah
dibersihkan, zat yang dapat memberikan sifat ini disebut Emulsifier.
f. Rinsability yaitu sisa-sisa zat pembersih dan kotoran harus mudah dihilangkan dari
permukaan benda yang sudah dibersihkan.
g. Desinfectant yaitu kemampuan yang dapat membunuh bakteri pembawa penyakit.
h. PH cleaner harus memiliki sifat keasaman dan kebasaan tertentu (cleaner bisa
bersifat asam, basa atau netral), tetapi sebagian besar dari kotoran bersifat asam,
sehingga diperlukan cleaner yang bersifat basa.
Sifat cleaning suplies asam (acidity) = PH < 7
Sifat cleaning suplies basa (alkalinity) = PH > 7
i. Tidak ada sifat “power fade out” untuk memiliki sifat ini diperlukan zat yang disebut
chelating agent.

2. Jenis – jenis obat pembersih:


1. Obat pembersih berbentuk padat
2. Obat pembersih berbentuk kristal
3. Obat pembersih berbentuk serbuk
4. Obat pembersih berbentuk krim
5. Obat pembersih berbentuk cair agak kental
6. Obat pembersih berbentuk cair berwarna putih susu
7. Obat pembersih berbentuk cair berwarna kuning
8. Obat pembersih berbentuk cair berwarna biru
9. Obat pembersih berbentuk cair berwarna hijau
10. Obat pembersih berbentuk cair berwarna coklat

28
KEGIATAN JENIS DAN OBJEK
PEMBELAJARAN 4 PEMBERSIHAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Setelah mempelajari kegiatan
pembelajaran 4 tentang jenis dan objek 9. Menjelaskan jenis dan objek yang
pembersihan ini, peserta didik diharapkan akan dibersihkan.
dapat menunjukkan jenis dan objek yang 10. Mengidentifikasi jenis dan objek yang
akan dibersihkan pada public area section akan dibersihkan.
di sebuah hotel pada umumnya. 11. Menentukan jenis dan objek yang
akan dibersihkan.

URAIAN MATERI

1. Jenis – jenis lantai


a. Cement/Concrete Floor
Lantai ini adalah hard wearing floor dengan ciri tidak mudah menyerap air, tidak
berwarna – warni dan mudah pemeliharaannya. Biasanya digunakan di:
- Tempat yang sering dilalui karyawan serta kereta dorong
- Tangga darurat
- Tempat pencucian linen
Untuk pemeliharaannya cukup menggunakan sapu, pengki, ember dan pel. Sementara
bahan pembersihnya Bolt MPC. Cara membersihkannya sebagai berikut:
- Kotoran dibersihkan dengan sapu.
- Sampah ditampung dalam dust pan dan dibuang ke waste basket.

29
- Ambil Bolt MPC, campur dengan air dalam ember dengan perbandingan 1:20
- Celupkan mop ke dalam ember berisi campuran obat pembersih dan peras sampai
setengah basah.
- Pel lantai dengan berjalan mundur sehingga yang sudah bersih tidak terinjak dan
kotor lain.

b. Marble Floor
Lantai marmer ini mempunyai ciri keras, permukaan mengkilap, tidak mudah menyerap
air, dapat berwarna warni, pemeliharaannya mudah, kuat menahan beban berat dan
tidak lekas kotor dan tidak lekas nampak kotor.
Lantai marmer digunakan di area lobi, restoran, kontor, selasar, tangga, kamar tamu
dan kamar mandi.
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Daily Cleaning atau pembersihan harian dengan menggunakan cleaning
equipment yang digunakan adalah broom, lobby duster, dust pan, bucket/pail,
mop, polishing machine/polisher. Sementara cleaning supplies yang digunakan
adalah Bolt MPC dan conc-R-dust.
Cara membersihkannya dapat menggunakan metode pada uraian bahan
pembersih Conq-R-dust atau dengan cara sebagai berikut:
1.1. Lantai disapu atau kotoran lantai dibersihkan menggunakan lobby duster
1.2. Sampah ditampung dalam dust pan untuk dibuang ke tempat sampah
1.3. Masukkan Bolt MPC ke dalam ember berisi air dengan perbandingan obat
: air = 1:20 atau melihat tingkat kekotoran lantai
1.4. Celupkan mop ke dalam larutan obat, peras hingga setengah basah
1.5. Lantai dipel dari bagian yang paling jauh, berjalan mundur, sampai
seluruhnya bersih
1.6. Agar lantai mengkilap, gosok dengan polishing machine
2. General Cleaning atau pembersihan umum yang dilakukan sebulan sekali
atau melihat tingkat kekotoran lantai. Alat yang digunakan adalah lobby duster
(damp moping), bucket/pail, mop, scrubbing machine, floor squeezer, wet and
dry vacuum cleaner dan polishing machine/buffing machine.
General cleaning dilakukan pada saat tamu sepi, biasanya pada malah hari
setelah sebagian besar tamu masuk kamar tidur, dikerjakan oleh night
Houseman.

30
Obat pembersih yang digunakan adalah wax strip atau bendurol untuk
“mengangkat” lapisan lantai, sedangkan pelapis lantai bisa menggunakan:
2.1. Fortify
2.2. Traffic Grade
2.3. Forward
2.4. Netto Clar
2.5. New Complete
Bila tidak menggunakan bahan pelapis lantai maka dapat menggunakan marble
powder sebagai pembersih yang sekaligus dapat mengkilapkan lantai.
Cara melakukan general cleaning dengan obat pelapis lantai sebagai berikut:
- Kotoran diatas lantai dibersihkan terlebih dahulu memakai lobby
duster/sapu
- Basahi lantai dengan air dan ratakan dengan mop. Akan lebih baik jika
menggunakan air hangat
- Beri obat wax strip atau campuran air dan wax strip
- Lantai disikat dengan scrubbing machine untuk mengangkat lapisan lantai
yang sudah kotor
- Air diatas lantai yang bercampur obat di dorong/dibersihkan memakai damp
sweeper atau dapat juga menggunakan wet and dry vacuum cleaner
- Bersihkan sisa air diatas lantai dengan mop yang bersih dan setengah
basah lalu tunggu beberapa saat hingga kering
- Tuangkan obat pelapis lantai (trafice grade/fortify/forward) ke dalam ember
- Celupkan mop yang bersih ke dalamnya, peras setengah basah, oleskan ke
lantai mulai dari bagian yang paling jauh sambil berjalan mundur
- Tunggu ± 45 menit hingga kering betul
- Lantai dioles lagi dengan obat tadi dengan arah berbeda untuk menutup
celah – celah lantai yang belum terlapisi agar seluruh permukaan dapat
terlapisi obat secara merata
- Diamkan ± 45 menit hingga kering
- Permukaan lantai di buffing/polish memakai polishing machine hingga betul
– betul mengkilap (tapi jika menggunakan Netto Clar atau New Complete,
lantai tidak perlu dibuffing karena begitu kering permukaan lantai sudah
kelihatan mengkilap)

31
Agar pelaksanaan general cleaning tidak terganggu oleh tamu yang lewat maka
sebaiknya antara bagian yang sedang dikerjakan dan yang belum dikerjakan
diberi pembatas vancy robe, yaitu patok – patok pembatas yang terbuat dari
kayu yang dikaitkan dengan tali dan mudah dipindah – pindahkan.
Cara general cleaning menggunakan Marble Powder:
1. Bersihkan kotoran diatas lantai menggunakan lobby duster atau sapu
2. Basahi lantai dengan air sampai rata
3. Taburkan marble powder secara merata
4. Sikat menggunakan Scrubbing Machine sampai rata
5. Bersihkan sisa marble powder dengan scrubber sampai bersih
6. Terakhir, gosok dengan polishing machine (teknik buffing) sampai
mengkilap.
Cara ini lebih mudah dan praktis, tidak terlalu memakan waktu, tenaga maupun
obat pembersih dibanding jika menggunakan pelapis lantai. Hasilnya pun cukup
bagus sehingga ini sering dianggap paling efektif.

c. Ceramic/Porseline atau Floor Tile


Ciri – ciri jenis lantai ini adalah keras, permukaannya mengkilap, berwarna
– warni, tidak menyerap air dan mudah merawatnya. Lantai ini sering digunakan di area
lobi, restoran, kantor, selasar, koridor, tangga, area dapur, toilet, kamar mandi tamu,
kamar tamu, ruangan linen, area laundry, area kolam renang dan fitness centre.
Untuk merawatnya, alat – alat yang digunakan adalah sapu atau lobby
duster, dust pan, keranjang sampah, pel dan ember. Obat pembersihnya adalah Bolt
MPC, Fast Go, Applied 4000, Go Getter, Vixal, Porstek dan Porsil. Berikut cara
merawatnya:
1. Lantai dibersihkan terlebih dahulu
2. Sampah/kotoran ditampung dalam dust pan dan dibuang ke keranjang sampah
3. Ember diisi air dicampur Bolt MPC dengan perbandingan air:obat = 20:1 atau
tergantung tingkat kotorannya
4. Celupkan mop ke dalam ember, peras sampai setengah basah
5. Pelkan lantai mulai dari bagian yang paling jauh berjalan mundur hingga seluruh
lantai bersih

32
Bila terdapat noda dilantai, semprotkan Bolt MPC dengan memakai bottle
sprayer, gosok perlahan dengan scot bright hingga noda hilang, keringkan dengan mop
atau OO towel.
Obat Fast Go, Applied 4000, Go Getter, Vixal, Porstek dan Porsil sering
digunakan sebagai pembersih lantai di toilet atau kamar mandi, terutama pada bagian
sambungan antara keramik satu dengan lainnya (nut) yang biasanya menyimpan
kotoran lebih pekat hingga berwarna coklat kehitaman.
Untuk menghilangkan bau tidak sedap di bath room maupun toilet
digunakan dimonpine atau creolin yang sekaligus sebagai pembasmi kuman dan
penyakit.

d. Terraso Floor
Lantai terraso merupakan lantai indah dan mewah dengan ciri – ciri keras,
berwarna warni, permukaannya dapat mengkilap, tidak mudah menyerap air tapi bila
terkena noda (cairan berwarna) susah dihilangkan, apalagi jika noda tersebut sudah
mongering; perawatannya tidak gampang.
Lantai ini termasuk dalam hard wearing floor, artinya sering digunakan
untuk menahan beban berat. Oleh sebab itu lantai terraso sering digunakan di area
lobi, restoran, kantor, koridor, tangga dan selasar. Pemeliharaannya menggunakan
lobby duster/broom, dust pan, waste basket, mop, bucket/pail, polishing machine, damp
sweeper, floor squeezer dan scrubbing machine. Obat pembersih yang digunakan
adalah Bolt MPC, Go Getter (untuk menghilangkan noda), wax strip. Obat untuk
melapisi lantainya adalah Netto Clar, New Complete, Traffic Grade, Forward atau
Fortify. Dapat juga menggunakan marble powder saat general cleaning.
Pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Bersihkan lantai dengan broom atau lobby duster terlebih dahulu.
2. Pel dengan mop yang dicelupkan ke dalam larutan Bolt MPC dan peras hingga
setengah basah.
3. Gosok lantai memakai polishing machine hingga mengkilap.
Bila lantai tidak mengkilap lagi, general cleaning dapat dilakukan oleh Houseman pada
malam hari dengan menggunakan marble powder yang efektif dan gampang.

33
e. Carpet Floor
Ada berbagai jenis karpet, mulai dari yang tipis dan tidak berbulu sampai tebal
dan berbulu tebal pula. Sekarang lantai karpet lebih dominan digunakan di hotel.
Tentunya lantai karpet memerlukan pemeliharaan khusus dan hati – hati. Tempat –
tempat yang menggunakan lantai karpet adalah guest room, restaurant, corridor, stair
case, office, meeting room, maupun elevator. Untuk merawatnya digunakan dry
vacuum cleaner, carpet sweeper, bottle sprayer, scot bright, hand brush, juga OO
towel. Obat pembersihnya adalah nobla shampoo atau Bolt MPC dan refresh powder.

Lantai karpet koridor lebih cepat kotor dibandingkan tempat – tempat lain
karena merupakan area yang sering dilalui. Oleh sebab itu koridor memerlukan
perawatan yang intensif secara berkelanjutan. Perawatan lantai karpet koridor itu
sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai jenis kotorannya, antara lain:
1. Kotoran yang tidak menempel pada bulu karpet seperti kertas, rambut, batang
korek api, plastik dll.
2. Kotoran yang brupa noda – noda kecil akibat tumpahan minuman, makanan,
tinta, obat merah, dll
3. Kotoran berat karena banyaknya lalu lintas sehingga kotoran menjadi pekat.
4. Kotoran yang dapat mengubah warna karpet.
Cara membersihkannya:
1. Siapkan alat – alat dan obat – obat
pembersihnya, yaitu wet & dry
vacuum cleaner, hand brush, scot Untuk daily cleaning biasanya lantai
bright, bottle sprayer, shampooing karpet cukup di vacuum dengan dry
vacuum cleaner atau dibersihkan
machine, blower/extractor (pengering
dengan carpet sweeper.
karpet), master carpet untuk karpet
berbulu tebal/panjang, OO towel,
air bersih, nobla carpet shampoo atau bolt MPC, refresh powder.
2. Kotoran yang ada diatas karpet dibersihkan dengan dry vacuum cleaner.
3. Untuk menghilangkan noda pada karpet, gunakan Bolt MPC atau Nobla
shampoo. Semprotkan dengan bottle sprayer, gosok scot bright atau sikat
dengan hand brush hingga bersih dan keringkan dengan OO towel.

34
4. Karpet yang sudah terlalu pekat kotorannya harus dishampoo, tidak mungkin
hanya dispoting (menghilangkan bagian kotoran yang pekat), yang akan
berakibat karpet jadi belang – belang.

Berikut langkah yang dilakukan setelah spoting:


1. Semprotkan nobla carpet shampoo dengan menggunakan sprayer yang ada
pada shampooing machine.
2. Karpet disikat dengan shampooing machine kearah kiri dan kanan sambil
berjalan mundur.
3. Untuk menghisap kotoran yang sudah terangkat bersama – sama carpet
shampoo, gunakan wet and dry vacuum cleaner.
4. Gunakan extractor atau blower agar karpet cepat kering.
5. Saat karpet masih lembab, taburkan refresh powder secara merata agar karpet
beraroma harum dan segar.
6. Setelah kering, vacuum karpet dengan dry vacuum cleaner sehingga lantai
karpet menjadi bersih, indah dan harum.
7. Kotoran yang dapat mengubah warna karpet biasanya berasal dari obat – obatan
pembersih atau cairan yang mengandung zat kimia serta minuman berkadar
alkohol tinggi. Bila terkena kotoran itu warna karpet tidak mungkin dikembalikan
seperti semula. Karpet yang sudah rusak itu harus digunting dan ditambal
dengan karpet lain yang warnanya sama.

f. Vinyl Floor
Jenis lantai ini berbahan dasar dari plastik bercampur karet. Ciri lantai ini
adalah elastis, lembek dan dapat meredam suara, mudah terbakar dan perawatannya
mudah. Lantai vinyl sering digunakan di kantor, guest room, koridor dan staircase.
Untuk memelihara lantai vinyl, alat yang diperlukan adalah mop, pail/bucket,
bottle sprayer, scot bright, OO towel, polishing machine, dan rubber scrubber/damp
sweeper. Obat pembersihnya adalah adequates, bolt MPC, netto clar dan new
complete sebagai pelapis.
Untuk perawatan sehari – hari, cara membersihkannya sebagai berikut:
1. Sapu lantai dengan broom
2. Pel menggunakan bolt MPC yang dicampur air dengan perbandingan 1:20
3. Bila terdapat noda kotoran yang susah dihilangkan cukup lakukan:

35
 Semprotkan bolt MPC pada noda tersebut dengan menggunakan bottle
sprayer
 Gosok dengan scot bright hingga bersih
 Keringkan dengan OO towel

g. Rubber Floor
Ciri lantai ini lunak, elastis, dapat meredam suara, mudah terbakar dan mudah
perawatannya. Oleh sebab itu lantai jenis ini sering digunakan di tempat yang sering
dilalui trolley.
Untuk perawatannya, alat yang dipergunakan adalah broom, dust pan, mop,
pail/bucket. Obat pembersih khusus tidak diperlukan. Jika ada noda diatasnya dapat
dibersihkan dengan cara:
1. Semprotkan bolt MPC dengan bottle sprayer pada bagian yang kotor.
2. Sikat dengan hand brush.
3. Gunakan OO towel untuk mengeringkannya.

h. Wooden Floor/Parquet
Ciri lantai ini keras dan memiliki permukaan yang licin, tidak mudah meresap
air, mudah terbakar dan mudah perawatannya. Lantai ini sering digunakan di bar
(sebagai dance floor), restaurant (untuk live show), meeting room (dapat berupa dance
floor, stage atau cat walk), gedung pertunjukan (sebagai stage), guest room.
Alat yang dibutuhkan adalah broom, dust pan, mop, bucket/pail, polishing
machine, vacuum cleaner, scot brignt, hand brush dan OO towel/dust cloth. Obat
pembersihnya adalah bolt MPC, furniture polish (shine up atau metana).
Caranya sebagai berikut:
1. Lantai dibersihkan menggunakan broom atau vauum cleaner
2. Pel dengan kain pel setengah basah
3. Keringkan dengan kain pel kering dan bersih
4. Untuk menghilangkan noda yang melekat, semprot dengan bolt MPC
5. Gosok dengan scot bright atau sikat dengan hand brush jika noda sulit hilang
6. Oles furniture polish secara merata
7. Gosok lantai dengan polishing machine ke kiri – kanan sambil berjalan mundur

36
i. Iron/Steel Floor
Lantai yang terbuat dari besi baja dan sering kali dilalui alat untuk
membawa/mengangkut beban yang berat. Sifat – sifatnya adalah keras, kuat dan tahan
untuk menerima beban berat, tidak menyerap air, tidak mudah terbakar dan mudah
perawatannya. Oleh karena itu steel floor sering digunakan sebagai lantai lift/elevator
dan tepi stair case agar tidak cepat rusak.
Untuk memeliharanya, alat yang digunakan adalah broom atau vacuum
cleaner, dust pan, OO towel atau dust cloth. Obat pembersihnya adalah glow metal
polish jika diperlukan.
Steel floor biasanya dilapisi karpet sehingga cukup di vacuum saja. Namun bila
dipasang pada pinggiran stair case maka pembersihannya sebagai berikut:
1. Disapu atau di vacuum hingga bersih.
2. Oles glow metal polish secara merata dan biarkan beberapa saat agar bereaksi.
3. Gosok dengan oo towel hingga mengkilap.

2. Jenis – jenis dinding


a. Cement Wall
Hampir seluruh ruangan hotel menggunakan dinding ini karena mempunyai sifat
kuat, keras, tidak meredam suara tapi memantulkan suara, tidak tembus pandang dan
mudah perawatannya.
Untuk perawatannya diperlukan broom bertangkai panjang, dry vacuum cleaner,
bottle sprayer, scot bright dan OO towel. Obat pembersihnya adalah bolt MPC.
Cara perawatannya dengan membersihkan dinding memakai saou bertangkai panjang
atau vacuum cleaner yang berbulu panjang, khususnya untuk dinding tinggi di luar
ruangan. Jika ada noda pada dinding, caranya sebagai berikut:
1. Semprotkan bolt MPC menggunakan bottle sprayer.
2. Gosok dengan scot bright pelan – pelan agar tidak merusak warna dinding.
3. Keringkan dengan OO towel.

b. Marble Wall
Ciri – ciri dinding marmer adalah keras, permukaannya mengkilap dan
pemeliharaannya tidak terlalu sulit. Untuk pemeliharaannya dibutuhkan bottle sprayer,
scot bright, squeezer, OO towel dan dust cloth. Obat pembersihnya adalah bolt MPC,
netto clar atau new complete. Cara membersihkannya adalah sebagai berikut:

37
1. Guyur atau semprotkan dinding dengan air (bila dalam kamar mandi atau toilet,
jika dinding berada di area lobi restoran atau koridor, dilap dengan kain setengah
basah).
2. Gosok dengan scot bright agar kotorannya hilang (jika ada noda, semprotkan
dulu bolt MPC).
3. Keringkan dengan OO towel.
4. Oleskan netto clar atau new complete secara merata menggunakan kain pel
yang bersih.
5. Tunggu sampai kering.

c. Wall Tile
Ciri – ciri dari dinding keramik dan dan prorselin adalah keras, berwarna – warni,
tidak menyerap air dan mudah pemeliharaannya. Untuk pemeliharaannya
menggunakan alat water scope, scot bright, OO towel, bottle sprayer dan hand brush.
Obat permbersih yang digunakan adalah bolt MPC, bolt PCS atau go getter, fast go
atau vim. Cara membersihkannya adalah sebagai berikut:
1. Guyur dinding dengan air.
2. Gosok dengan scot bright yang sudah diberi vim atau fast go.
3. Bilas dengan air bersih.
4. Jika kotorannya sudah terlalu pekat hingga berwarna kekuning – kuningan atau
kecoklatan, semprotkan go getter atau bolt PCS pada dinding.
5. Gosok secara merata dengan scot bright atau sikat mamakai hand brush.
6. Bilas dengan air bersih lalu keringkan dengan OO towel.

d. Glass Wall
Dinding kaca tidak membutuhkan perawatan yang sulit. Cukup menggunakan
bottle sprayer, glass wiper, squeezer, OO towel atau dust cloth, dry vacuum cleaner.
Obat pembersihnya yaitu bolt MPC atau glass cleaner. Berikut cara membersihkannya:
1. Untuk menghilangkan debu/kotoran yang menempel, gunakan dry vacuum
cleaner atau dust cloth.
2. Semprotkan bolt MPC atau glass cleaner dengan bottle sprayer sampai rata.
3. Keringkan dnegan glass wiper atau squeezer secara zig zag dari ujung atas ke
bawah sehingga kotoran tidak berhenti di tengah atau tepi bagian atas tapi dari
ujung bagian atas dan berakhir pada ujung bagian bawah.

38
4. Bersihkan atau lap sekali lagi memakai dust cloth lunak yang kering dan bersih.

e. Wooden Wall
Dinding ini banyak terdapat di meeting room, gedung pertunjukan dan restaurant.
Sifatnya keras, tidak tembus pandang, dapat menyerap air dan perawatannya mudah.
Untuk merawatnya menggunakan scot bright, bottle sprayer, OO towel atau dust cloth,
dry vacuum cleaner dan tangga. Obat pembersih yang digunakan bolt MPC dan
furniture polish (shine up atau metana). Berikut cara pembersihannya:
1. Debu yang menempel di dinding dibersihkan dari atas ke bawah dengan dust
cloth setengah basah atau dry vacuum cleaner agar debu tidak beterbangan
kemana – mana.
2. Gunakan tangga untuk menjangkau bagian yang tinggi.
Untuk dinding yang dipelitur, setelah debu dibersihkan cukup oleskan furniture polish
secara merata menggunakan dust cloth yang bersih dan gosok hingga mengkilap.
Apabila ada noda yang melekat:
1. Semprotkan bolt MPC pada noda.
2. Gosok dengan scot bright pelan – pelan agar tidak merusak warna dinding.
3. Keringkan dengan OO towel atau dust cloth.

f. Wallpaper
Dinding kertas ini mempunyai ciri lunak/lembut, berwarna – warni, dapat
meredam suara, perawatan mudah tetapi harus hati – hati karena mudah sobek. Oleh
karena itu biasanya dinding ini dipakai di kamar tamu karena disamping sebagai
peredam suara, privasi tamu dalam kamar juga akan dapat terjaga.
Untuk perawatannya digunakan alat dry vacuum cleaner, dust cloth atau OO
towel dan bottle sprayer. Obat pembersih yang digunakan adalah bolt MPC (bila perlu).
Berikut adalah cara perawatannya:
1. Dinding di lap memakai dust cloth setengah basah atau gunakan vacuum
cleaner untuk membersihkan debu serta kotoran lain yang menempel pada
dinding.
2. Jika terdapat noda, lakukan spotting dengan menyemprotkan bolt MPC
menggunakan bottle sprayer pada noda.
3. Gosok dengan OO towel secara hati – hati sampai bersih.
4. Keringkan memakai dust cloth yang kering dan bersih.

39
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menunjukkan gambar atau video tentang jenis – jenis lantai dan dinding yang umumnya
ada pada Public Area di hotel.
Siswa mempelajari materi tentang jenis – jenis dan objek yang akan dibersihkan.
Siswa mengobservasi jenis dan objek yang akan dibersihkan pada suatu objek area umum di
hotel.
Siswa mempresentasikan hasil observasi jenis dan objek yang akan dibersihkan oleh Public
Area Attendant/Houseman di hotel.

Nama Kelompok :
Kelas :

No Objek Alat Bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel 7. Jenis dan Objek Pembersihan

TUGAS DAN LATIHAN

Dengarkan dan simak baik – baik presentasi hasil identifikasi kelompok lain dan berikan
saran/masukan jika terdapat kekurangan menurut kelompok anda terhadap identifikasi kelompok
tersebut.

40
Latihan Soal
1. Tuliskan jenis – jenis lantai.
2. Tuliskan jenis – jenis dinding.

RANGKUMAN

Terdapat berbagai macam jenis lantai dan dinding yang ada di hotel
sesuai dengan ruangan dan fungsinya. Untuk itu penting bagi seorang
Public Area Attendant/Houseman untuk mengenal betul objek tersebut
dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memperoleh hasil yang
maksimal dan awet . Berdasarkan jenisnya, lantai terbagi menjadi 8
yaitu cement/concrete floor, marble floor, ceramic/porseline/floor tile,
terraso, carpet,vinyl, rubber dan wooden/parquet. Sedangkan dinding
dapat terbagi menjadi 6 jenis, yaitu: cement, marble, wall tile, glass,
wooden dan wallpaper.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

41
KUNCI JAWABAN

1. Jenis – jenis lantai terdiri dari:


a. cement/concrete floor e. Carpet
b. marble floor f. Vinyl
c. ceramic/porseline/floor tile g. Rubber
d. terraso h. Wooden/parquet

2. Jenis – jenis dinding terdiri dari:


a. Cement d. Glass
b. Marble e. Wooden
c. Wall tile f. Wallpaper

42
KEGIATAN PEMBERSIHAN AREA
PEMBELAJARAN 5 KERING DAN BASAH

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

Setelah mempelajari kegiatan


12. Menjelaskan tata cara pembersihan
pembelajaran 5 tentang pembersihan area
area kering dan basah.
kering dan basah ini, peserta didik
13. Mengidentifikasi pembersihan area
diharapkan dapat melakukan pembersihan
kering dan basah.
pada area kering dan basah pada public
14. Menentukan pembersihan area
area section di sebuah hotel pada
umumnya. kering dan basah.

URAIAN MATERI

Berikut adalah persiapan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan proses pembersihan:
1. Mengidentifikasi objek yang akan dibersihkan terlebih dahulu agar tahu jenis apa objek yang
nanti akan dibersihkan, lokasi pembersihan dan jenis pengotor yang ada di area tersebut
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pembersihan.
2. Menyiapkan peralatan dan bahan apa yang diperlukan dalam menyelesaikan proses
pembersihan pada objek tersebut.
3. Metode pembersihan apa yang akan dilakukan.
4. Berapa orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pembersihan tersebut.
5. Kapan pelaksanaan pembersihan dilakukan.

43
Melaksanakan prosedur pembersihan di area umum hotel perlu memperhatikan hal-hal
penting dan teknik pembersihan yang tepat untuk menghindari kesalahan pemakaian alat dan
bahan sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah:
1. Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan dikerjakan.
2. Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan diharapkan untuk
segera dikerjakan.
3. Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan perlengkapan.
4. Siapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan obyek yang akan
dibersihkan.
5. Melakukan pembersihan mulai dari bagaian atas atau bagian paling tinggi menuju bagian
bawah atau terendah, juga bagian dari yang paling jauh menuju menuju ke arah pintu.
6. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau berlawanan jarum jam jika
obyek pembersihan di ruangan.
7. Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukanmengangkat lapisan permukaan
obyek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.
8. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.
9. Gunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan bahan pembersih yang
keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat pengotorannya).
10. Pasang rambu – rambu/wet coution jika sedang membersihkan daerah umum untuk
menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya seperti terpeleset akibat lantai basah atau
kejatuhan air karena overhead cleaning (bagian di atas kepala).
11. Siapkan semua rambu – rambu yang penting sehingga tidak membahayakan tamu dan staf.
12. Selalu memeriksa area/lokasi yang dibersihkan apakah sudah benar-benar bersih, sebelum
meninggalkan area.
13. Mengembalikan peralatan dan bahan pembersih pada ruang/gudang yang tersedia.

Menggunakan alat pelindung diwajibkan bagi semua staff, dimana tujuan utamanya adalah
untuk melindungi diri. Perlengkapan pelindung dapat meliputi:
1. Shoes/sepatu dengan ujung tertutup untuk menghindari kecelakaan seperti lantai yang
basah, jalan yang licin, cairan panas yang tertumpah, kejatuhan benda – benda keras, dll.
2. Helmet/helm pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala agar tidak kejatuhan
benda dari atas, helm digunakan ketika petugas membersihkan balkon, langit – langit dan
dinding.
3. Coat/jas pelindung dapat melindungi kulit dari tumpahan cairan yang berbahaya dan

44
digunakan untuk para pegawai yang sedang bekerja pada situasi udara dingin seperti pada
ruangan dingin.
4. Masker/penutup hidung yang fungsinya untuk melindungi diri dari uap yang berasal dari
bahan kimia, debu dan asap.
5. Goggles/kacamata debu untuk melindungi mata dari asap debu dan bahan kimia, ketika
membersihkan daerah yang sulit dijangkau seperti langit – langit dan lubang angin, serta
untuk mencegah jatuhnya debu atau partikel – partikel pada mata.
6. Hand glove/sarung tangan karet untuk menuangkan bahan kimia dengan maksud untuk
membersihkan atau ketika mencampur bahan kimia untuk membersihkan kolam renang atau
penanganan material yang tidak mudah bersih.

Terdapat dua metode pembersihan yang dapat dilakukan oleh Public Area
Attendant/Houseman di area umum hotel, yaitu:
1. Metode pembersihan manual yaitu metode pembersihan yang dilakukan tanpa bantuan mesin
atau pada pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia.
a. Dusting adalah teknik membersihkan debu dari permukaan perabotan/benda dengan
menggunakan kain lap. Teknik dusting dibagi dua yaitu:
- Dry dusting adalah teknik mengelap dengan kain lap kering.
- Damp dusting adalah teknik mengelap dengan kain lap lembab yang
sebelumnya telah dibasahi air terlebih dahulu.
b. Sweeping adalah teknik pembersihan menyapu lantai dengan sapu. Cara melakukan
teknik ini adalah sebagai berikut:
- Perabot sebelumnya di dusting terlebih dahulu.
- Lakukan sweeping dari sudut terjauh dari pintu menuju pintu keluar.
- Angkat sampah yang telah terkumpul dengan dustpan.
c. Mopping adalah teknik pembersihan mengepel lantai dengan alat pel dengan cara
sebagai berikut:
- Dilakukan setelah proses sweeping.
Sediakan mop dan double bucket.
- Sediakan air bersih dan campur
Pastikan mop tidak terlalu
Dengan bahan pembersih.
basah (air tidak menetes)
- Tempatkan danger notice untuk agar proses pengeringan
Peringatan supaya orang tidak tidak terlalu lama

terpeleset.

45
- Lakukan mopping dari sudut terjauh dari pintu menuju pintu keluar.

d. Window cleaning/mirror cleaning adalah teknik pembersihan objek kaca jendela atau
kaca cermin.
- Sediakan cleaning cloth, window wiper, bottle sprayer dan glass cleaner.
- Semprotkan glass cleaner pada permukaan kaca.
- Tarik window wiper dengan arah zig zag atau dari atas ke bawah.
- Bersihkan window wiper dengan cleaning cloth.

e. Brushing adalah teknik pembersihan dengan menggunakan sikat (hand brush brush
untuk dinding atau floor brush untuk lantai)
- Basahi dinding atau lantai terlebih dahulu.
- Sikat dengan hand atau floor brush.
- Bilas lantai atau dinding dengan air bersih.
- Pel lantai sampai kering.

f. Furniture Polishing adalah teknik membersihkan dengan cara menyemir benda atau
perabot berbahan kayu menggunakan kain lap dengan bahan pembersih wooden
polish.
- Sediakan cleaning cloth, dan bahan
pembersih wooden polish.
- Dusting terlebih dahulu perabot yang Wooden polish jangan
terlalu basah agar
akan di polish.
perabot tidak licin.
- Gosok cleaning cloth (sudah ditetes
wooden polish) pada perabot secara merata .

2. Metode pembersihan makinal yaitu metode pembersihan yang dilakukan dengan


menggunakan bantuan mesin yang menggunakan arus listrik.
a. Kristalisasi adalah metode pembersihan yang digunakan untuk lantai marmer dengan
bantuan floor machine yang selalu dimulai dari sudut terjauh dari pintu.
1. Lantai di sapu terlebih dahulu.
2. Lakukan proses scrubbing/menggosok lantai dengan menggunakan wax striper
agar sisa obat pembersih dapat terkelupas.
3. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menyedot air atau bisa dengan bantuan floor

46
squeezer untuk mendorong air untuk mempercepat proses pengeringan.
4. Sikat lantai dengan menggunakan floor machine (brushing pad).
5. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menyedot air pada lantai yang sudah
terkelupas pelapisnya atau bisa dengan bantuan floor squeezer untuk mendorong
air untuk mempercepat proses pengeringan. Lanjutkan dengan metode pilihan
berikut:
Crystallizing dry system
- Semprotkan wax crystallize (chemical cair) pada marmer yang sudah bersih
dan kering.
- Lantai di buffing sampai kering sehingga terjadi kristalisasi pada marmer.

Crystallizing wet system


- Campur wax crystallize (chemical pasta atau powder) dengan air
secukupnya.
- Tuang pasta pada lantai marmer secukupnya.
- Buffing lantai sampai mendekati kering.
- Siram kembali campuran pasta tersebut secukupnya.
- Buffing lagi sampai lantai mengkilap (sekitar 15 menit pada suatu tempat)
- Jangan berpindah sebelum lantai mengkilap.
6. Lakukan storing/penggudangan yaitu bersihkan dan simpan kembali alat
pembersih yang telah digunakan serta sisa bahan pembersih pada tempatnya
masing – masing.

b. Shampooing carpet adalah metode pembersihan untuk karpet dengan menggunakan


bantuan floor machine.
1. Bersihkan karpet dengan dry vacuum cleaner terlebih dahulu mulai dari sudut
terjauh.
2. Lakukan teknik spotting atau menghilangkan noda pada karpet dengan cara
menyemprotkan carpet spot removal.
3. Keringkan bekas bahan pembersihan dengan tisu.
4. Bilas bekas bahan pembersihan dengan menyemprotkan air bersih.
5. Keringkan bekas pembersihan dengan cleaning cloth.
6. Campurkan carpet shampoo dengan air lalu masukkan dalam liquid tank pada
floor machine.

47
7. Lakukan penyikatan dengan gerakan mundur dimulai dari sudut terjauh pintu.
8. Sedot/keringkan cairan dengan wet vacuum claner sampai bersih benar.
9. Nyalakan blower dan arahkan pada karpet yang masih lembab. Jangan pindah –
pindahkan blower jika karpet belum kering benar untuk menghindari pengotoran
karpet.
10. Lakukan storing/penggudangan yaitu bersihkan dan simpan kembali alat
pembersih yang telah digunakan serta sisa bahan pembersih pada tempatnya
masing – masing.

c. Pelapisan lantai non buffable system adalah metode pelapisan lantai agar tetap
mengkilat dan bertahan lama. Pada proses akhir, lantai tidak di-buff/semir lagi.
1. Lantai di sapu terlebih dahulu.
2. Lakukan proses scrubbing/menggosok lantai dengan menggunakan wax striper
agar sisa obat pembersih dapat terkelupas
3. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menyedot air atau bisa dengan bantuan floor
squeezer untuk mendorong air untuk mempercepat proses pengeringan.
4. Sikat lantai dengan menggunakan floor machine (brushing pad).
5. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menyedot air pada lantai yang sudah
terkelupas pelapisnya atau bisa dengan bantuan floor squeezer untuk mendorong
air untuk mempercepat proses pengeringan.
6. Gunakan wax sealer secara merata pada permukaan lantai. Tunggu ± 15-20
menit.
7. Ulangi 2-3x agar memperoleh hasil yang maksimal.

d. Pelapisan lantai buffable system adalah metode pelapisan dengan tujuan yang sama
dengan pelapisan lantai non buffable system, akan tetapi pada proses akhir, lantai di-
buff/semir lagi agar terlihat lebih mengkilat seperti baru. Prosedur yang dilakukan sama
hanya terdapat penambahan pada langkah ke delapan dari pelapisan lantai non
buffable system, yaitu:
1. Poles lantai dengan melapiskan wax finisher pada lantai secara merata. Biarkan
lantai ± 10-20 menit dan ulangi sekali lagi untuk hasil yang lebih maksimal.
2. Semir lantai yang sudah dilapisi wax finisher dengan menggunakan floor machine
(buffing pad) dengan teliti agar hasilnya maksimal. Lakikan secara berulang bila
perlu agar lantai mengkilap.

48
e. Vacuuming adalah metode pembersihan secara makinal dengan menggunakan mesin
vacuum cleaner. Metode ini terbagi dua yaitu:
1. Dry vacuuming yaitu metode pembersihan untuk menyedot debu baik dari
permukaan lantai, karpet, furniture atau sofa dengan menggunakan mesin dry
vacuum cleaner.
2. Wet vacuuming yaitu metode pembersihan untuk menyedot air dari permukaan
lantai atau karpet yang basah dengan menggunakan mesin wet vacuum cleaner.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menayangkan video tentang metode – metode pembersihan yang dilakukan oleh Public
Area Attendant/Houseman di hotel.
Siswa mempelajari materi tentang pembersihan area kering dan basah.
Siswa menguraikan langkah – langkah membersihkan area kering dan basah berdasarkan
observasi dan materi yang di dapat.
Siswa mempresentasikan hasil observasi jenis dan objek yang akan dibersihkan oleh Public
Area Attendant/Houseman di hotel.

Nama Kelompok :
Kelas :

No Lokasi/objek Metode Alat Bahan Cara


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel 8. Membersihkan Area Kering dan Basah

49
TUGAS DAN LATIHAN

Dengarkan dan simak baik – baik presentasi hasil identifikasi kelompok lain dan berikan
saran/masukan jika terdapat kekurangan menurut kelompok anda terhadap presentasi kelompok
tersebut.

Latihan Soal
1. Jelaskan persyaratan bahan pembersih yang baik.
2. Tuliskan perlengkapan alat pelindung diri dalam melaksanakan proses pembersihan.
3. jelaskan 2 jenis pembagian metode pembersihan yang dilakukan oleh public area
attendant/houseman.

RANGKUMAN

Terdapat berbagai macam area pembersihan yang harus diketahui oleh


seorang public area attendant/houseman yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya. Lokasi pembersihan itu dimulai dari area umum lobi,
lift, tangga, koridor, ruang pertemuan, toilet tamu sampai area luar seperti
parkir, kolam renang juga area umum yang tida dilalui tamu seperti kantor
karyawan, loker karyawan, toilet karyawan dan sebagainya. Jika seorang
public area attendant/houseman mengetahui area kerjanya kemudian dia
dapat menentukan alat dan bahan apa yang dipergunakan lalu metode
pembersihan yang akan diterapkan, baik itu secara manual atau dengan
batuan alat makinal jika memang diperlukan.

50
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

KUNCI JAWABAN

1. Persiapan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan proses pembersihan:


a. Mengidentifikasi objek yang akan dibersihkan terlebih dahulu agar tahu jenis apa objek
yang nanti akan dibersihkan, lokasi pembersihan dan jenis pengotor yang ada di area
tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pembersihan.
b. Menyiapkan peralatan dan bahan apa yang diperlukan dalam menyelesaikan proses
pembersihan pada objek tersebut.
c. Metode pembersihan apa yang akan dilakukan.
d. Berapa orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pembersihan tersebut.
e. Kapan pelaksanaan pembersihan dilakukan.

2. Perlengkapan pelindung dapat meliputi:


a. Shoes/sepatu dengan ujung tertutup d. Masker/penutup hidung
b. Helmet/helm pelindung e. Goggles/kacamata debu
c. Coat/jas pelindung f. Hand glove/sarung tangan karet

3. Metode pembersihan yaitu:


a. Metode pembersihan manual yaitu metode pembersihan yang dilakukan tanpa bantuan
mesin, hanya menggunakan alat dengan tenaga manusia.
b. Metode pembersihan makinal yaitu metode pembersihan yang dilakuan dengan bantuan
mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik.

51
KEGIATAN PENYIMPANAN PERALATAN
PEMBELAJARAN 6 PEMBERSIH DAN BAHAN KIMIA

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

Setelah mempelajari kegiatan


15. Menjelaskan fungsi penyimpanan
pembelajaran 6 tentang penyimpanan
peralatan pembersih dan bahan
peralatan pembersih dan bahan kimia ini,
kimia.
peserta didik diharapkan dapat melakukan
16. Menjelaskan tata cara penyimpanan
menyimpanan peralatan pembersih dan
peralatan pembersih dan bahan
bahan kimia pada public area section di
kimia.
sebuah hotel pada umumnya.

URAIAN MATERI

Faktor yang terpenting dalam memelihara dan merawat peralatan kerja serta prosedur
penyimpanan peralatan kerja adalah sebagai berikut :
1. Ruang penyimpanan peralatan harus bersih dan kering.
2. Ruang penyimpanan peralatan harus aman (terkunci dan terawasi).
3. Ruang penyimpanan sebaiknya memiliki sirkulasi udara yang cukup.
4. Peralatan yang disimpan harus dalam keadaan bersih dengan posisi yang aman.
5. Peralatan yang disimpan sebaiknya dicatat atau diinventarisasi secara rutin.

Tempat menyimpan peralatan pembersih secara umum terbagi dalam beberapa macam, hal
ini tergantung dari ukuran, bentuk dan jenis masing-masing peralatan pembersih. Berikut ini adalah
beberapa tempat dalam menyimpan peralatan pembersih :

52
1. Gudang peralatan atau ruang khusus peralatan
2. Lemari peralatan atau kabinet peralatan
3. Rak peralatan
4. Rak penjemur linen
5. Gantungan peralatan
6. Keranjang peralatan
7. Plastik gantung peralatan

Tabel. 9 Teknik Merawat dan Menyimpan Peralatan Pembersih:

Nama Alat Teknik Merawat Teknik Menyimpan

Brush Disimpan dengan posisi bulu sikat di atas, jika Container (keranjang
perlu brush tersebut harus dicuci terlebih dahulu. alat) atau lemari alat.

Broom Disimpan dengan posisi bulu di atas, digantung Gantungan alat


pada kaitan atau disandarkan ke blok bila tidak
digunakan.

Mop Setelah digunakan, kain rumbai-rumbai, bucket Gantungan alat


presser harus dicuci dan dibilas, dikeringkan dan
disimpan di tempat yang berventilasi baik.

Cotton cloth Dicuci dan dikeringkan setelah digunakan. Rak penjemur / lemari
linen

Sprayer Lubang jarus harus dalam posisi yang benar dan Rak susun
dibersihkan setelah digunakan.

Pail / bucket Dicuci dan dikeringkan setelah digunakan. Gudang peralatan

Dump moping Pada akhir pembersih periodik, katun pembersih Rak penjemur
debu dibersihkan dan disimpan sebagaimana
mestinya, diusahakan ujung kain pel tidak
menyentuh lantai. Kain dan kawat penjepit dicuci
secara periodik.

Toilet bowl brush Dicuci setelah digunakan dan disimpan dalam Container (keranjang
keadaan kering. alat) / lemari alat.

53
Floor squeezer Setelah digunakan, karet harus dicuci, dibilas dan Gantungan alat
dikeringkan.

Vacuum cleaner Bersihkan kantong debu atau ganti jika perlu. Gudang peralatan
Bersihkan pada bagian penggerak, tali kabel dan
alat pelengkap dengan kain lembab.

Floor machine Bersihkan bagian-bagian mesin, kabel gulung Gudang peralatan


dengan kain lembab dan cuci bagian proses
penggerak, piringan dan landasan. Simpan
dengan posisi keatas secara teratur.

Carpet machine Setelah selesai, kosongkan tangki air dengan cara Gudang peralatan
membuka mulut tangki. Bersihkan kabel dengan
kain lembab, bersihkan debu partikel yang
tertinggal pada sikat bulu. Bersihkan pipa untuk
menghindari penumpukan hasil bilasan dan
bersihkan rangka mesin dengan kain lembab.

Tabel 10. Teknik Menyimpan Bahan Pembersih (Cleaning Agent)

Bahan Pembersih Teknik Penyimpanan

Berbentuk cairan 1. Wadah bahan pembersih harus selalu tertutup rapat agar tidak tumpah
(liquid) dan menguap.
2. Disimpan pada suhu ruang.
3. Simpan dilemari rak yang aman dan mudah terjangkau.

Berbentuk krim atau 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar tidak mengeras karena emulsi
pasta (cream/paste) udara.
2. Disimpan pada suhu ruang.
3. Simpan dilemari yang aman dan mudah terjangkau.

Berbentuk bubuk 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar tidak tumpah.
(powder) 2. Disimpan pada suhu ruang.
3. Simpan dilemari yang aman dan mudah terjangkau.

54
Berbentuk butiran 1. Wadah harus selalu tertutup agar tidak habis atau susut
kristal (crystal) terkontaminasi udara.
2. Disimpan pada suhu ruang.
3. Simpan dilemari yang aman dan mudah terjangkau.

Berbentuk padat 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar tidak mudah lembek atau
(compact) mencair karena terkontaminasi udara.
2. Disimpan pada suhu ruang yang rendah (relatif dingin)
3. Disimpan dilemari yang aman dan mudah terjangkau.

Berbentuk busa 1. Wadah harus selalu tertutup rapat agar tidak mencair karena
(foam) terkontaminasi udara.
2. Disimpan pada suhu ruang yang relatif dingin.
3. Disimpan dilemari yang aman dan mudah terjangkau.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Siswa mempelajari materi tentang penyimpanan peralatan pembersih dan bahan kimia.
Guru membagi area yang menjadi tanggung jawab siswa dalam praktek sebagai Public Area
Attendant/Houseman.

TUGAS DAN LATIHAN

Latihan Soal
1. Jelaskan prosedur penyimpanan peralatan kerja public area attendant/houseman.
2. Tuliskanlah tempat dalam menyimpan peralatan pembersih.

55
Latihan Praktek
Siswa mempraktekkan melakukan pembersihan pada suatu objek sesuai arahan dari guru.
Siswa melakukan prosedur pembersihan dimulai dari pemilihan bahan, alat, metode
pembersihan sampai penggudangan alat dan bahan pembersih dengan dipandu dan
diawasi langsung oleh guru.

RANGKUMAN

Dalam pelaksanaannya sebagai petugas yang menjaga dan memelihara


kebersihan dan kenyamanan area umum di hotel, public area
attendant/houseman tidak hanya harus menguasai pengetahuan alat dan bahan
serta cara pembersihannya saja tetapi juga harus mengerti bagaimana cara
penggudangan alat dan bahan pembersih. Hal ini dimaksudkan supaya alat – alat
yang dipergunakan dalam pembersihan dapat bertahan lama. Begitupun dengan
melakukan penyimpanan bahan pembersih yang tepat untuk mencegah terjadinya
hal – hal yang tidak diinginkan, karena bahan kimia tentunya ada yang berbahaya
jika terhirup atau tersentuh langsung ke kulit bahkan ada juga bahan pembersih
yang mudah terbakar. Oleh karena itu penting bagi seorang public area
attendant/houseman untuk benar – benar memahami cara penyimpanan yang
tepat bagi bahan pembersih.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

56
KUNCI JAWABAN

1. Prosedur penyimpanan peralatan kerja adalah sebagai berikut :


a. Ruang penyimpanan peralatan harus bersih dan kering.
b. Ruang penyimpanan peralatan harus aman (terkunci dan terawasi).
c. Ruang penyimpanan sebaiknya memiliki sirkulasi udara yang cukup.
d. Peralatan yang disimpan harus dalam keadaan bersih dengan posisi yang aman.
e. Peralatan yang disimpan sebaiknya dicatat atau diinventarisasi secara rutin.

2. Berikut ini adalah beberapa tempat dalam menyimpan peralatan pembersih :


a. Gudang peralatan atau ruang khusus peralatan
b. Lemari peralatan atau kabinet peralatan
c. Rak peralatan
d. Rak penjemur linen
e. Gantungan peralatan
f. Keranjang peralatan
g. Plastik gantung peralatan

57
KEGIATAN PENATAAN RUANG
PEMBELAJARAN 7 SERBAGUNA

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Setelah mempelajari kegiatan
pembelajaran 7 penataan ruang serbaguna 17. Menjelaskan fungsi penataan ruang
ini, peserta didik diharapkan dapat serbaguna.
melakukan penataan ruang serbaguna di 18. Melakukan identifikasi penataan

sebuah hotel pada umumnya. ruang serbaguna.


19. Menentukan penataan ruang
serbaguna yang akan ditata.

URAIAN MATERI

Kegiatan tata ruang dalam perhotelan adalah aktivitas mengatur ruang yang akan
dipergunakan sebagai tempat acara atau event tertentu. Penataan ruang menjadi bagian penting
karena harus disesuaikan antara;
a. Banyaknya orang yang terlibat dalam acara dengan kapasitas ruangan.
b. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, apakah sifat acara resmi atau non resmi
seperti;
1. Acara resmi, kunjungan pejabat negara ke perusahaan , atau acara resmi bersifat
kenegaraan seperti pelantikan pejabat pusat atau daerah.
2. Acara resmi kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan non resmi, misalnya
program acara seperti seminar, atau pembukaan outlet properti hotel, setelah acara
peresmian, kegiatan dilanjutkan denga ramah tamah dan kunjungan ke lokasi.

58
Function room yang di definisikan sebagai “suatu ruangan multi fungsi, digunakan untuk
menyelenggarakan rapat (meeting), insentif (incentive), pertemuan (convention), pameran
(exhibition), perjamuan (function) pada periode dan dengan tujuan tertentu”. Secara umum jenis
function room (ruang serbaguna) dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Ruang Rapat (Meeting Room): ruang rapat yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung
kegiatan seperti multimedia, video conferencing systems dan lainnya, sesuai dengan
kebutuhan dan bentuk kegiatannya.
2. Ruang Perjamuan (Banquet Hall): ruangan yang di tata dengan interior khusus untuk acara
jamuan makan bersifat resmi, dilengkapi dengan fasilitas pendukung kegiatan sesuai
dengan Events yang diselenggarakan.
3. Ruang Konferensi (Conference Hall): ruangan yang dipergunakan untuk mengadakan
pertemuan penting, misalnya seminar, diskusi, atau pertemun bisnis. Aktivitas pada ruangan
ini umumnya bernuansa resmi, namun tanpa terkesan kaku seperti presentasi bisnis dan
diskusi ilmiah.

Dalam menyusun tata ruang serbaguna, ada beberapa faktor penunjang lain yang tidak
perlu dilupakan yaitu:
a. Kelengkapan penting seperti Lambang negara, bendera, gambar Presiden dan Wakil
Presiden.
b. Pencahayaan ruang konferensi. Memastikan Tata lampu/lighting untuk ruang konferensi
memiliki intensitas cahaya yang merata dengan meminimalkan efek bayangan.
c. Meeting & Presentation Kits melengkapi ruang konferensi Sarana pendukung ruang
konferensi diperlukan untuk membantu kelancaran kegiatan di ruang konferensi, seperti
proyektor, LCD dan layar, atau layar elektrik atau plasma, video conferencing systems,
audio dan sound systems. Penempatan posisi masing – masing harus memperhatikan
layout dan penataan tempat duduk di ruang konferensi.
d. Tambahkan dekorasi jika dimungkinkan. Penambahan dekorasi dengan Interior lanscape
gardeningdimungkinkan jika masih tersedia space,Warna hijau dari daun tanaman akan
memberikan efek segar pada mata dan tidak membuat jenuh dalam memandang layar
proyektor atau plasma screen.
e. Posisi tata meja dan kursi peserta seyogyanya menghadap ke arah pembicara.

59
Berikut adalah contoh beberapa rancangan tata ruang serbaguna yang umumnya
dipergunakan di hotel:

Gambar 2. Layout Tata Ruang Serbaguna

1. Bentuk RancanganModel U / U-Shape Style Atau Presenter Style

Bentuk rancangan U Shape Style adalah salah satu yang populer untuk penempatan
tempat duduk peserta dimana meja persegi panjang diatur berbentuk seperti huruf U.
Penataan ini terkesan bahwa semua audiens terlihat sama rata, karena tidak ada yang
menempati urutan di depan atau di belakang dan bagi Presenter tentunya akan lebih leluasa
mendekati peserta dengan berjalan ke depan menelusuri area (space) di tengah.
Layout-U Style, ideal untuk presentasi dengan jumlah maksimal 40 peserta
Contohnya seperti presentasi training atau pelatihan, pertemuan direksi maupun meeting
manajemen dan untuk kegiatan seminar yang akan menghadirkan presenter atau
pembicara, sebaiknya penataan ruang memilih bentuk rancangan menyerupai bentuk
huruf U atau U-shape.

60
Gambar 3. Tata Ruang Serbaguna U-Shape ll Sumber: theemerald.com

2. Bentuk Rancangan Model Ruang Rapat / Conference Style

Bentuk rancangan Converence atau dikenal pula dengan Boardroom style. Ideal
untuk jumlah 20 peserta dengan agenda kegiatan berdiskusi, menggunakan laptop dan
aktivitas mencatatan dari materi yang dibagikan.

Gambar 4. Tata Ruang Serbaguna Conference Style ll Sumber: htprofile.com

3. Bentuk Rancangan Model Ruang Teater / Theatre Style

Bentuk rancangan Theatre Style di atur dengan kursi menghadap ke depan tanpa
disediakan meja. Di mana ada ruang/space pada bagian tengah untuk peserta memasuki
tempat duduk mereka. Rancangan ini idealnya untuk presentasi dengan jumlah peserta
yang besar antara 40 – 50 peserta. Seperti kuliah umum, konferensi, seminar akbar atau
presentasi sejenis.

61
Gambar 5. Tata Ruang Theater Style ll Sumber: thegalmont.com

4. Bentuk Rancangan Model Ruang Kelas / Classroom Style

Bentuk rancangan Classroom Style tidak berbeda dengan Theatre Style, hanya pada
layout ini, peserta dapat melakukan aktivitas menulis. Model penataan ini akan lebih
memfokuskan perhatian peserta ke pada presenter atau pembicara dalam durasi yang lama.
Rancangan ruang ini idealnya untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti
penyelenggaraan diskusi publik, seminar, pertemuan yang mengharuskan peserta
membawa laptop dan presentasi yang bersifat informasi.

Gambar 6. Tata Ruang Serbaguna Classroom Style ll Sumber: epichotel.com

62
5. Bentuk Rancangan Model Meeting Squares
Bentuk rancangan meeting squares adalah pengaturan ruangan presentasi yang
menggunakan meja sebagai sarana kerja kelompok dengan beberapa penempatan kursi
yang disusun mengelilingi meja. Rancangan ruangan ini idealnya untuk peserta yang
berjumlah maksimal 20 peserta dengan materi kegiatan diskusi kelompok, atau dikusi internal
antar departemen atau antar manajemen

Gambar 7. Tata Ruang Serbaguna Meeting Square ll Sumber: thepennstaterhotel.psu.edu

6. Bentuk Rancangan Model Ruang Perjamuan / Banquet Style


Bentuk rancangan Banquet Style sama dengan pengaturan model meeting squares
yakni pengaturan ruangan presentasi yang menggunakan meja bundar/perjamuan dengan
beberapa penempatan kursi yang disusun mengelilingi meja. Bentuk ini idealnya untuk
kegiatan presentasi yang mengagendakan kegiatan diskusi kelompok /group discussion
dengan jumlah anggota masing-masing adalah delapan peserta.

Gambar 8. Tata Ruang Serbaguna Classroom Style ll Sumber: ihg.com

63
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menunjukkan video atau gambar tentang penataan ruang – ruang serbaguna.
Siswa mempelajari materi tentang penataan ruang serbaguna.

TUGAS DAN LATIHAN

Latihan Praktek
Siswa mempraktekkan melakukan penataan ruang serbaguna dengan dipandu dan diawasi
langsung oleh guru.

Latihan Soal
1. Apakah yang menjadi faktor penting dalam menyusun suatu ruang serbaguna?
2. Tuliskanlah jenis function room (ruang serbaguna).

RANGKUMAN
Ruang serbaguna adalah salah satu fasilitas yang biasanya ditawarkan oleh hotek
untuk berbagai acara sesuai keperluan tamu. Kegiatan tata ruang adalah aktivitas
mengatur ruang yang akan dipergunakan sebagai tempat acara atau event tertentu.
Penataan ruang harus disesuaikan antara banyaknya orang yang terlibat dalam acara
dengan kapasitas ruangan, bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, apakah sifat
acara resmi atau non resmi. Bentuk penataan dapat dilakukan dengan berbagai model
rancangan mulai dari model U, theatre style, classroom style, meeting square, banquet
style atau model – model lainnya. Setelah menentukan bentuk rancangan penataan
ruang, ada beberapa hal lain yang tentunya tidak boleh dilupakan mulai dari lambang
negara, gambar presiden dan wakil presiden, bendera, pencahayaan ruang,
presentation kits, dekorasi tambahan dan letak kursi dan meja peserta yang
menghadap pembicara.

64
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

KUNCI JAWABAN

1. Faktor penting dalam menyusun suatu ruang serbaguna:


a. Banyaknya orang yang terlibat dalam acara dengan kapasitas ruangan.
b. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, apakah sifat acara resmi/non resmi seperti;
1. Acara resmi, kunjungan pejabat negara ke perusahaan , atau acara resmi
bersifat kenegaraan seperti pelantikan pejabat pusat atau daerah.
2. Acara resmi kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan non resmi, misalnya
program acara seperti seminar, atau pembukaan outlet properti hotel, setelah
acara peresmian, kegiatan dilanjutkan denga ramah tamah dan kunjungan ke
lokasi.
2. Jenis function room (ruang serbaguna) dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Ruang Rapat (Meeting Room): ruang rapat yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung
kegiatan seperti multimedia, video conferencing systems dan lainnya, sesuai
dengan kebutuhan dan bentuk kegiatannya.
b. Ruang Perjamuan (Banquet Hall): ruangan yang di tata dengan interior khusus untuk
acara jamuan makan bersifat resmi, dilengkapi dengan fasilitas pendukung kegiatan
sesuai dengan Events yang diselenggarakan.
c. Ruang Konferensi (Conference Hall): ruangan yang dipergunakan untuk mengadakan
pertemuan penting, misalnya seminar, diskusi, atau pertemun bisnis. Aktivitas pada
ruangan ini umumnya bernuansa resmi, namun tanpa terkesan kaku seperti presentasi
bisnis dan diskusi ilmiah.

65
KEGIATAN PENATAAN TAMAN DI DALAM
PEMBELAJARAN 8 DAN DI LUAR RUANGAN

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

Setelah mempelajari kegiatan


20. Menjelaskan penataan taman di
pembelajaran 8 tentang penataan taman di
dalam dan luar ruangan.
dalam dan di luar ruangan, peserta didik
21. Melakukan identifikasi penataan
diharapkan dapat membuat penataan
taman di dalam dan luar ruangan.
taman di dalam dan luar ruangan di sebuah
22. Menentukan lokasi penataan taman
hotel pada umumnya.
di dalam dan luar ruangan.

URAIAN MATERI

Adanya taman yang tertata indah dan terpelihara dengan apik tentunya akan menambah
daya tarik dan memberikan kesan tersendiri bagi tamu yang datang ke hotel. Oleh sebab itu taman
memerlukan penanganan yang serius dan khusus pula. Petugas taman di hotel disebut gardener
yang mempunyai tugas memelihara, menata dan mengatur semua taman yang ada. Terdapat dua
jenis taman yang ada di hotel yaitu:
1. Indoor garden (taman di dalam ruangan)
Jenis tanamannya biasanya berdaun tebal atau lebar, tahan terhadap udara di dalam
gedung yang ber-AC dan tidak selalu menerima sinar matahari, berbatang pendek tak
berkayu. Tempat – tempat yang sering dipasangi tanaman ini adalah mezanin, restoran,
koridor, kantor, kamar tamu, toilet, tangga dan selasar. Taman indoor ini biasanya
dinamakan dry garden dengan ciri – ciri sebagai berikut:

66
a. Bersifat sementara.
b. Dapat diubah – ubah sesuai layout atau kondisi ruangan.
c. Mudah dipindahkan.
d. Tahan terhadap udara ber-AC
e. Berbatang rendah agar bila dipasang di tengah layout tidak menghalangi pandangan
tamu saat duduk.

Tanamannya dapat dikombinasi dari jenis rerumputan, perdu berbunga atau bunga palsu
(yang dipasang sebagai kamuflase), sri rejeki, palm berbatang pendek dalam pot dll. Agar kelihatan
lebih hidup, disekitar tanaman tadi diberi bebatuan atau kerikil yang ditata sedemikian rupa sehingga
seperti tempat tumbuh tanam – tanaman tadi, potongan – potongan bambu pendek yang ditata
berdiri, tonggak kayu kering yang memberikan image kepada para tamu seakan – akan berada di
tengah hutan. Untuk mempermudah dan mempercepat proses bongkar pasang dry garden, serta
menjaga kebersihan sebaiknya areal taman diberi pelastik.

Berikut adalah contoh hotel dengan desain tanaman yang berada di dalam ruangan:

Lobby Shangri-La Hotel Singapura Toilet Kamar Bungalow Quelitales Hotel – Costa Rica

Vertical Garden Icon Hotel – Hong Kong Harris Resort Hotel - Batam

Gambar 9. Hotel dengan Indoor Garden

67
2. Outdoor garden (taman di luar ruangan)

Tanaman yang ditanam adalah jenis rumput – rumputan sebagai tanaman dasar,
dikombinasi dengan tanaman perdu, palm, serta tanaman keras seperti pohon kamboja,
angsana kemuning, cemara, asam kranji, beringin dll sebagai tanaman perindang.
Penanamannya diatur dan disesuaikan dengan areal yang ditanami, dapat diselang seling
antara rumput – rumputan dipadu dengan perdu yang berbunga atau pohon palm serta
tanaman keras lainnya. Tanaman – tanaman keras, berkayu dan berbatang tinggi, sering
ditanam pada pinggiran taman yang sekaligus sebagai pembatas areal hotel dengan areal
luar hotel.

Berikut adalah contoh hotel dengan desain tanaman yang berada di luar ruangan:
Grand Hotel - Michigan The Ritz Carlton - Florida

Grand Hotel - Michigan Grand Hyatt Hotel Tokyo

Gambar 10. Hotel dengan Outdoor Garden

68
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Siswa mempelajari materi tentang penataan taman di dalam dan di luar ruangan.

LATIHAN SOAL DAN LATIHAN PRAKTEK

Latihan Soal
1. Jelaskan jenis – jenis taman yang ada di hotel.
2. Apakah ciri – ciri dari indoor dry garden (taman kering)?

Latihan Praktek
Siswa mempraktekkan mebuat penataan taman di dalam dan di luar ruangan dengan dipandu dan
diawasi langsung oleh guru.

RANGKUMAN

Gardener adalah salah satu petugas hotel yang memelihara, menata dan mengatur
semua taman yang ada di hotel baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan
taman sendiri harus dilakukan secara berkala seperti pemberin pupuk, penyiraman
air, pengguntingan terhadap daun – daun kering, dll. Taman yang berada di hotel
tentunya mempunyai peranan penting. Selain gunanya membuat ruangan semakin
hijau dan segar, taman juga dapat mempercantik ruangan dan menambah daya tarik
dari hotel itu sendiri. Selain itu desain yang menarik dari sebuah taman akan
menambah ciri khas dari suatu hotel. Taman pun dapat di tata sedemikian rupa
menurut acara, kegiatan atau perayaan yang dilakukan di sebuah hotel.

69
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

KUNCI JAWABAN

1. Jenis – jenis taman yang ada di hotel terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Indoor garden yaitu taman yang ditata di dalam ruangan hotel seperti mezanin,
restoran, koridor, kantor, kamar tamu, toilet, tangga dan selasar.
b. Outdoor garden yaitu taman yang ditata di luar ruangan hotel seperti taman, restoran
diluar bangunan hotel, parkir, jalan seputaran bangunan hotel, dll.

2. Ciri – ciri indoor dry garden adalah:


a. Bersifat sementara.
b. Dapat diubah – ubah sesuai layout atau kondisi ruangan.
c. Mudah dipindahkan.
d. Tahan terhadap udara ber-AC
e. Berbatang rendah agar bila dipasang di tengah layout tidak menghalangi pandangan
tamu saat duduk.

70
KEGIATAN JENIS DAN BENTUK
PEMBELAJARAN 9 RANGKAIAN BUNGA

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

Setelah mempelajari kegiatan


23. Menjelaskan berbagai jenis dan
pembelajaran 9 tentang jenis dan bentuk
bentuk rangkaian bunga.
rangkaian bunga ini, peserta didik
24. Melakukan identifikasi berbagai jenis
diharapkan dapat membuat berbagai jenis
dan bentuk rangkaian bunga.
dan bentuk rangkaian bunga di sebuah
25. Menjelaskan alat dan bahan untuk
hotel pada umumnya.
merangkai bunga.
26. Menentukan alat dan bahan
merangkai bunga.

URAIAN MATERI

Di hotel, florist bertanggung jawab merancang dekorasi bunga yang inovatif dan membuat
rangkaian bunga untuk lobi hotel, kamar tamu, restoran, spa, dan area umum lainnya. Seorang
florist harus memiliki pengetahuan tentang berbagai macam desain bunga, bunga, dedaunan
bersama dengan ketersediaan musiman mereka dan berapa lama mereka akan tetap segar. Semua
desain dan tugas harus dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur operasional standar
departemen housekeeping. Terdapat berbagai jenis bunga yang bisa digunakan untuk rangkaian
bunga, yaitu:

71
a. Bunga Fokus
Bunga yang memiliki bentuk, ukuran maupun warna yang lebih menonjol dan besar dibanding
dengan bunga rangkaian lainnya. Beberapa contoh bunga fokus, yaitu:

Gambar 11. Bunga Fokus

Bunga Hortensia Bunga Amarilys Bunga Brassica (Kol)

Bunga Lily Bunga Anthorium Bunga Anggrek Bulan

Bunga Matahari

b. Bunga Ukuran Sedang


Bunga ukuran sedang bisa dirangkai berkelompok untuk menciptakan karakter yang berbeda.
Untuk jenis bunga sedang, bisa menggunakan satu macam bunga sedang. Berikut adalah
contoh bunga ukuran sedang:

72
Gambar 12. Bunga Ukuran Sedang

Bunga Anyelir Bunga Dahlia Bunga Mawar

Bunga Krisan Bunga Gerbera

c. Bunga Pengisi
Bunga ini fungsinya adalah mengisi ruang diantara rangkaian bunga yang ada. Bentuknya
bisa saja kecil, halus, bulat atau berlekuk. Contohnya adalah:

Gambar 13. Bunga Pengisi

Bunga Peacock Bunga Baby Breath Bunga Caspia

73
Bunga Wortel (Amitayus) Bunga Rosida Bunga Krisan Jenis Puma

Bunga Amaranthus (Bayam Merah)

d. Bunga Pembentuk Garis – Garis


Bunga ini mempunyai karakteristik panjang atau melengkung yang berfungsi sebagai
pembentuk garis yang diinginkan dalam rangkaian bunga sesuai karakter yang diinginkan.
Contohnya adalah:

Gambar 14. Bunga Pembentuk Garis – Garis

Bunga Gladiol Bunga Snap Dragon Bunga Liatris

74
Bunga Anggrek Dendrobium Bunga Heloconia

e. Bunga Pembentuk Garis Lengkung


Bunga pembentuk garis melengkung digunakan pada rangkaian bunga untuk mendukung
tampilan rangkaian. Bila harus menggunakan dua jenis, pilih yang bersifat paling menunjang
karakter materi. Hindari memilih dua materi pembentuk garis dengan sifat yang sama
kuatnya.Pilih satu yang paling menonjol dan yang lain sebagai pelengkap

Gambar 15. Bunga Pembentuk Garis Lengkung

Bunga Calla Lily Bunga Amaranthus

Bunga Anggrek Dendrobium Bunga Jawawut (Setaria)

75
Berikut adalah model dasar rangkaian bunga yang dapat dijadikan patokan dalam
berinovasi untuk membuat rangkaian bunga sesuai tema atau karakter yang diinginkan, yaitu:

a. HOGART CURVE
Rangkaian bunga model S yang
diciptakan oleh seniman inggris
William Hogart pada periode
Baroque.

b. RIGHT ANGLE
Adalah model rangkaian bunga
yang membentuk siku – siku.

c. CRESCENT
Adalah rangkaian bunga yang
berbentuk setengah lingkaran
seperti bulan sabit.

d. HORIZONTAL
Adalah bentuk rangkaian bunga yang
melebar membentuk garis horizontal.

76
e. SEGITIGA (TRIANGLE)
Adalah rangkaian bunga yang
membentuk segitiga.

f. BUNDAR (ROUND)
Adalah rangkaian bunga
yang berbentuk bundar.

g. LONJONG (OVALE)
Adalah rangkaian bunga yang
berbentuk lonjong.

h. VERTIKAL
Adalah rangkaian bunga yang
berbentuk vertikal.

77
i. KIPAS (FAN)
Adalah rangkaian bunga
yang berbentuk kipas.

j. INVERTED T
Rangkaian bunga
yang berbentuk huruf
T terbalik.

k. DIAGONAL
Adalah bentuk
rangkaian bunga yang
berbentuk garis
diagonal miring.
Gambar 16. Model Dasar Rangkaian Bunga

ALAT DAN BAHAN MERANGKAI BUNGA

Untuk membuat rangkaian bunga yang indah tentunya diperlukan alat dan bahan yang
tepat, terutama karakterisktik setiap bunga terkadang memerlukan alat yang berbeda agar bunga
tersebut terlihat indah dan menarik setelah dirangkai. Berikut ini adalah alat dan bahan yang
dipergunakan dalam merangkai bunga:

Gambar 17. Alat dan Bahan Merangkai Bunga

Flower/bunga
©constitutionrising.com

78
© Save-on-craft.com.com
© Mlglitigation.com

Wadah Rangkaian
Bunga

Oasis Foam/Busa Oasis adalah tempat untuk


menancapkan bunga, biasanya digunakan untuk
bunga meja atau pot tanpa air. Sebelum dipakai,
direndam dulu di air sampai mengpaung agar air
©amazon.com benar – benar meresap.

Waterproof tape/plester tahan air yang ©coch.com.au

digunakan untuk merekatkan tangkai bunga,


busa oasis, wadah bunga dll. Dapat menempel
pada tembikar, logam, plastik, kayu, kaca,
keramik, dll.

Floral stem tape/plester batang bunga


adalah pita elastis yang kuat yang melekat
tanpa menempel ke jari-jari Anda.
©sandipointe.com

Floral wire/stem wire adalah kawat,baik kawat halus


maupun kawat kasar, kawat halus digunakan untuk
mengikat bunga. Untuk kawat kasar (ukuran 20),
biasanya digunakan untuk melilit tangkai bunga supaya
lebih kuas dan untuk membentuk tangkai bunga
©koch.com.au
menjadi lurus atau bengkok sesuai dengan kebutuhan.

79
Greening pins/pin pengaman digunakan
untuk mengamankan bunga dengan batang
yang rapuh/lemah untuk memberi mereka
kekuatan.
©floraldesigninstitute.com

Wood picks/tusuk kayu adalah alat yang


berfungsi untuk menopang batang bunga yang ©factorydirectcraft.com
rapuh/lemah.

Chenille steam/batang chennile (atau


pembersih pipa) digunakan untuk
mengamankan pita
©factorydirectcraft.com

Wire cutters/pemotong kawat digunakan untuk


memperpendek kawat dan memotong beberapa
ketebalan kawat.
©oasisfloral.my

Pliers/tang digunakan untuk membentuk


©oasisfloral.my
ujung bulat dan loop kawat atau untuk
desain pembungkus kawat dan manik-
manik.

Floral knives/pisau Bunga digunakan untuk


memotong tangkai bunga.
©growtech.com

Floral shears/gunting bunga digunakan


©bloomsbythebox.com
untuk memotong batang bunga tanpa
menghancurkannya.

80
TEKNIK MERANGKAI BUNGA

1. Basing (pembuatan dasar) merupakan istilah yang umum untuk teknik-teknik yang dipakai
dalam melukiskan suatu dasar desain. Dalam dunia seni, istilah basing berlaku untuk
stabilitas fisik yang diberikan pada sebagian pahatan pada dasarnya.

2. Terracing (pembuatan teras) adalah suatu teknik pembuatan dasar/basing. Bahan-bahan


yang sama yang kadang-kadang diberi peringkat ukuran ditempatkan pada suatu urutan
anak tangga mendatar, dari depan belakang. Teknik ini dapat diterapkan untuk bunga-
bunga, daun-daunan segar, dan bahan-bahan kering, atau sebenarnya bahan apapun yang
digunakan pada komposisi bunga.

3. Grouping (pengelompokan) digunakan untuk menciptakan suatu perasaan yang terencana


dan teroganisir.Bahan-bahan yang ditempatkan dalam kelompok-kelompok punya pengaruh
lebih besar daripada bahan-bahan “polka dotted” (terbintik-bintik) di segenap desain.

4. Sequencing (pengurutan) adalah teknik desain yang menyajikan bahan-bahan dari yang
terkecil sampai yanglebih besar, dari warna yang lebih terang sampai ke yang lebih gelap,
atau dari bunga-bunga yangkuncup sampai bunga yang terbuka penuh.

5. Focal Area (daerah pusat perhatian) adalah suatu titik focal (focal yang menjadi pusat
perhatian) secara tradisional adalah suatu titik khususdimana semua bahannya bertemu dan
berangkat. Titik itu biasnya ditempati oleh bunga khusus.Desainer kontemporer telah
memperluas definisi titk khusus itu dan menciptakan ungkapan “focalarea”. Suatu fokal area
tersusun dari lebih dari satu bahan dan memperoleh perhatian dari orangyang melihatnya.

6. Zoning (pemilihan area yang dikembangkan) sering digunakan untuk suatu area yang lebih
luas daripada komposisi sederhana bunga segar. Teknik ini menggunakan prinsip yang
sama dengan komunitas atau kota yang dibagi-bagi, bunga- bunga dapat dibagi-bagi
menurut jenis atau warna ke dalam bagian-bagian khusus yang lebih luas.

7. Framing (pembuatan kerangka) adalah teknik penempatan bahan yang memusatkan mata
orang-orang yang melihat pada area tertentu saja pada rangkaian bunga. Kadang teknik ini
bisa digunakan untuk memisahkan satu bahan tertentu dalam satu rangkaian.

81
8. Banding (pembalutan) adalah teknik yang dipakai untuk menekankan atau menarik
perhatian pada bahan tertentu. Dalam bentuknya yang paling murni, banding tidak punya
tujuan fungsional, semata-mata hanya penghias.Banding digunakan sebagai penghias
seperti halnya orang memakai gelang.

9. Paralelisme adalah suatu metode penempatan bahan dalam komposisi bunga. Garis-garis
yang sama jaraknya mungkin tegak, mendatar ataupun diagonal. Dalam bentuk orisinil,
paralelisme tampak dingin dan lebih terstruktur.

TIPS DALAM MERANGKAI BUNGA

Rangkaian bunga tentunya bisa berguna sebagai ornamen yang mempercantik ruangan.
Nuansa yang berbeda bisa terpancar dari keindahan rangkaian bunga yang Anda miliki. Merangkai
bunga memang tidak mempunyai aturan yang baku dan ketat dalam mendapatkan hasil yang indah.
Namun, Anda perlu memperhatikan cara dan teknik merangkai bunga agar bisa mendapatkan hasil
yang cantik. Berikut beberapa tipsnya:
a. Air
Letakkan bunga di air segera setelah Anda membelinya. Isi ember dengan air hangat,
tambahkan sedikit pengawet, dan kemudian letakkan bunga.
b. Harus dipotong
Potong sekiranya satu inci dari batang dengan menggunakan pisau atau gunting tajam,
terutama jika bunga direndam beberapa saat sebelum dirangkai. Potongan bunga yang
segar akan membantu batang dalam menyerap air lebih baik.
c. Suhu Air Berpengaruh
Air hangat membantu kepala bunga yang erat tertutup, seperti bunga mawar atau
ranunculus, untuk membuka atau mekar sepenuhnya. Tinggalkan bunga dalam air selama
sehari atau dua hari sebelum dirangkai.
d. Gunakan busa
Gunakan busa untuk menjaga bunga agar tidak terhidrasi terus menerus dan bisa bertahan
lebih lama. Rendam busa selama 15 menit sebelum dipotong sesuai dengan container atau
wadah bunga. Siram busa setiap dua hari sekali.
e. Pangkas
Potong kembali batang bunga sebelum menyusunnya di rangkaian. Potong daun agar tidak
terendam di bawah garis air.

82
f. Pilih dan Pilah Bunga
Letakkan bunga yang berukuran besar dan berat dalam proses perangkaian untuk
memastikan penempatan di semua sisi. Tambahkan dengan bunga yang lebih kecil dan
setengah mekar sehingga meninggalkan cukup ruang antara batang.
g. Atur Ketinggian Bunga Dan Vasnya
Pastikan bunga Anda lebih tinggi sekitar satu setengah kali dari tinggi kontainer atau
vasnya. Seimbangkan juga lebar rangkaian bunga beserta kontainernya.
h. Warna Bunga Yang Serupa
Campur bunga yang memiliki warna dan tekstur yang berbeda untuk membuat rangkaian
monokromatik yang menarik dilihat. Warna bunga yang serupa atau tidak terlalu mencolok
perbedaannya akan membuat rangkaian bunga semakin menarik.
i. Penuhi Rangkaian
Gunakan batang dan daun untuk memenuhi vas atau kontainer. Efek penuh pada rangkaian
akan membuat lebih menarik.
j. Penempatan yang tepat
Jauhkan rangkaian bunga dari sinar matahari dan ventilasi secara langsung. Potong ulang
batang dan sering tambahkan air di vas.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Guru membagi kelompok siswa 3 – 6 kelompok kecil.


Guru menunjukkan gambar atau video tentang merangkai bunga.
Siswa mempelajari materi tentang jenis dan bentuk rangkaian bunga.

LATIHAN SOAL DAN LATIHAN PRAKTEK

Latihan Praktek
Siswa mempraktekkan melakukan penataan ruang serbaguna dengan dipandu dan diawasi
langsung oleh guru.

83
Latihan Soal
1. Tuliskan jenis – jenis bunga yang digunakan dalam rangkaian bunga.
2. Tuliskan model dasar rangkaian bunga yang dapat dijadikan patokan dalam merangkai
bunga.
3. Tulislah teknik merangkai bunga.

RANGKUMAN

Florist berasal dari kata flower yang berarti bunga, sedangkan flourish artinya
berkembang atau berbunga. Florist bertugas dan bertanggung jawab
menyediakan, merangkai, dan mengganti rangkaian bunga yang dibuat
dibeberapa tempat spesifik di hotel seperti lobi hotel, kamar tamu, restoran,
spa, dan area umum lainnya. Di beberapa hotel besar, florist merupakan seksi
tersendiri yang berada di bawah departemen housekeeping. Seorang florist
harus memahami benar tentang bunga dan penanganannya serta dapat
mendesain rangkaian bunga cocok sesuai kebutuhan, musim dan lokasi
penempatan rangkaian bunga itu sendiri.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tahapan dalam belajar materi ini, jika masih ada
materi yang belum dikuasai/dimengerti, pelajarilah sampai anda betul – betul paham. Setelah selesai
mempelajari dan sudah memahami seluruh isi materi modul ini, anda diperbolehkan untuk
mempelajari materi berikutnya. Apabila anda belum menguasai kompetensi ini, anda dipersilahkan
untuk mempelajari kompetensi ini sampai anda dinyatakan kompeten.

84
KUNCI JAWABAN

1. Jenis – jenis bunga yang digunakan dalam rangkaian bunga.


a. Bunga Fokus
b. Bunga Ukuran Sedang
c. Bunga Pengisi
d. Bunga Pembentuk Garis – Garis
e. Bunga Pembentuk Garis Lengkung

2. Model dasar rangkaian bunga yang dapat dijadikan patokan dalam merangkai bunga
adalah:
a. Hogart Curve g. Lonjong (ovale)
b. Right Angle h. Vertikal
c. Crescent i. Kipas (fan)
d. Horizontal j. Inverted T
e. Segitiga (triangle) h. Diagonal
f. Bundar (round)

3. Teknik merangkai bunga adalah:


a. Basing (pembuatan dasar)
b. Terracing (pembuatan teras)
c. Grouping (pengelompokan)
d. Sequencing (pengurutan)
e. Focal Area (daerah pusat perhatian)
f. Zoning (pemilihan area yang dikembangkan)
g. Framing (pembuatan kerangka)
h. Banding (pembalutan)
i. Paralelisme

85
BAB
II ROOM SECTION

86
KEGIATAN PEMBELAJARAN X

MENUNJUKKAN ROOM SECTION

A. TUJUAN

Setelah mengikuti materi pelajaran menunjukkan room section, diharapkan siswa mampu
memahami dan melakukan room section.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.1. Menjelaskan pengertianroom attendant dalam pelayanan
3.2. Menguraikan tugas dan tanggung jawab room attendant dalam pelayanan
3.3. Mendeskripsikan ruang lingkupoperasional pelayanan Room Attendant
3.4. Menentukan pembersihan kamar
3.5. Menjelaskan pengertian room status

C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Room Attendant dalam Pelayanan

Seksi kamar (room section) merupakan bagian yang bertugas dalam hal pemeliharaan kamar–
kamar hotel. seperti kebersihan, keindahan, dan kenyamanan tamu selama tamu berada di
hotel tersebut. Room attendant ialah petugas floor section yang menjaga kebersihan, kerapian,
kenyamanan dan kelengkapan ka mar-kamar tamu. Room attendant harus memiliki penampilan
baik dan rapi meliputi tingkah laku kejujuran, sopan santun pada tamu,atasan maupun teman
sejawat. Untuk petugas pria disebut roomboy dan wanita disebut room maid. Selain unsur–
unsur penting itu pihak tata graha khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan

87
pelayanannya yang istimewa kepada tamu melalui roomattendant sehingga tamu merasa puas
selama tinggal di hotel dan diharapkan dapat menjadi pelanggan hotel.

Seksi ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kamar tamu hotel, yang meliputi
kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan tamu di hotel. selain unsur-unsur penting itu
pihak housekeeping khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik–
baiknya sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan menjadi pelanggan yang tetap
(repeat guest), Untuk melaksanakan tugas dengan baik seorang roomboy harus mengetahui
peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di room section.

Adapun ketentuan-ketentuan antara lain:

1. Mengenakan seragam hotel,sepatu dan kaus kaki yang ditentukan

2. Selalu tepat waktu dan bila ada halangan diharap memberitahu sebelumnya

3. Segera melaporkan kepada supervisor atau kantor tata graha jika menjumpai tamu

yang sakit dan hal-hal yang mencurigakan misalnya pencuri atau skipper.

4. Harus ramah dan member salam pada tamu serta melayani tamu dengan senang hati.

5. Melaporkan pekerjaan yang belum selesai pada shift berikutnya.

6. Melaporkan dan membawa lost and found kepada supervior.

7. Dilarang meninggalkan roomboy station atau tempat tugas tanpa izin supervisor.

8. Dilarang mengobrol dengan sesama karyawan ataupun tamu.

9. Dilarang merokok dan berbicara keras-keras ditempat tugas sehingga

mengganggu kenyaman tamu.

10. Dilarang menghidupkan radio atau nonton tv di kamar.

11. Dilarang mengajak teman berkunjung kedalam hotel.

12. Dilarang membawa barang atau apapun tanpa izin.

13. Dilarang mengunakan lift tamu.

14. Dilarang menyimpan barang yang bukan milik pribadi.

88
15. Dilarang meninggalkan hotel dengan seragam dan membawa kunci kamar (pass key)

2. Tugas dan Tanggung Jawab Room Attendant dalam Pelayanan

Room attendant merupakan petugas hotel yang berada pada seksi kamar yang berhubungan
langsung dengan tamu (front of the house). Tugas dari room attendant dapat dikatakan rumit dan
berat karena complain yang datang dari tamu banyak sekali hubunganya dengan kamar dan baik
atau buruknya kamar hotel tergantung dari kualitas room attendant hotel tersebut. Harus diingat,
bahwa pada tamu masuk kamar, pandangan pertamanya akan ditunjukkan pada kerapian tempat
tidur. Mereka akan mendapatkan kesan yang pertama atas hotel secara keseluruhan hanya
dengan melihat kerapian tempat tidur tersebut.

Adapun tugas dan tanggung jawab room attendant dalam pelayanan adalah sebagai berikut. :

1. Mengelola kamar yang menjadi tanggung jawabnya ( dalam arti yang luas ) baik atau buruknya
kamar sangat tergantung pada room attendant, mulai dari ketelitian,
kerajinan maupun kualitas. Seorang room attendant yang rajin, teliti, dan terampil dalam
melaksankan pekerjaannya akan dapat menghasilkan kamar yang bersih, rapi, lengkap
dan nyaman. Oleh sebab itu room attendant harus mengerjakan kamar dengan teliti dan
memeriksa semua perlengkapan yang ada di dalamnya.

2. Melayani tamu. Di dalam memberikan pelayanan kepada para tamu tidak dibatasi waktunnya,
sebab setiap saat tamu dapat meminta pelayanan, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari.
Pelayanan memiliki defenisi sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh manusia dan untuk
manusia, dalam rangka memenuhi kebutuhan – kebutuhan serta tujuan – tujuannya sehingga
membuat tamu merasa puas. Agar tamu dapat merasa puas maka room attendant
harus dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

3. Menjalin kerja sama dengan sesama room attendant dan seksi – seksi lain yang berada di
housekepping department, bahkan dengan seksi yang berada di department lain. Hal ini
perlu dilaksanakan karena industri hotel merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
yang terdiri dari beberapa department yang masih memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat
berjalan dengan sendirinya.

Untuk melaksanakan tugas pelayanannya, room attendant dalam kesehariannya dibagi menjadi
tiga shift dalam pelaksannannya, yaitu :

89
1. Morning Shift :Pukul 08.00 – 16.00

2. Evening Shift :Pukul 16.00 – 00.00

3. Night Shift :Pukul 00.00 – 08.00

3. Ruang LingkupOperasional Pelayanan Room Attendant

Room Attendant dipimpin oleh Floor Capatain yang bertanggung jawab langsung kepada
Executive Housekeeper.FloorCaptain bertanggung jawab akan kelancaran tugas operasional
pemeliharaan dan kebersihan kamar tamu yang dilaksanakan oleh Room Attendant. Ruang
lingkup yang menjadi tanggung jawab pelayanan Room Attendant adalah kamar – kamar tamu
dengan mempersiapkan kamar tamu untuk siap dijual (ready for sale). Untuk melaksanakan
tugas dengan baik seorang Room Attendant harus mengetahui ketentuan – ketentuan yang
berlaku di Room Section sehingga setiap roomAttendant dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik yang nantinya akan mendatangkan kepuasan kepada tamu dengan pihak hotel.

4. Menentukan Pembersihan Kamar

 Mulai dari permintaan tamu (request early cleaning)

 Kamar-kamar dengan code VIP

 Kamar dengan tanda “Service” atau “Please make up my room“

 Kamar kosong dengan status kotor (vacant dirty)

 Kamar yang masih ada tamunya (occupaid / stayovers)

 Kamar dengan status expected departure (ED)

Namun kondisi hotel dengan occupancy tinggi, biasanya housekeeping akan menguamakan kamar
yang status vacant dirty menjadi prioritas utama untuk dibersihkan agar kamar tersebut dapat dijual
ke tamu yang lain.

Hotel menyediakan banyak fasilitas untuk memanjakan pelanggannya dengan memberi rasa
nyaman dan aman agar pelanggan merasa betah. Room mempunyai kontribusi yang sangat besar
untuk meningkatkan image hotel secara keseluruhan. Oleh sebab itu, room yang dijual kepada tamu
harus dijaga dan dirawat kebersihannya.

90
Dalam hal ini, Room Attendant berperan penting untuk meningkatkan image hotel terhadap
pelanggan dengan cara menyediakan, mempersiapkan dan menjaga kebersihan setiap kamar tamu.
Kondisi kamar dapat menyampaikan suatu pesan dan buruknya karyawan dalam mempersiapkan
kamar yang nyaman dan bersih bagi tamu.

Selain kebersihan, kecepatan untuk menyediakan kamar bersih juga memberikan nilai tambah bagi
housekeeping. Ketersediaan kamar akan mengindari tamu untuk menunggu pada saat check in.
Oleh sebab itu, Ketika room attendant telah selesai membersihkan suatu kamar maka Floor
Supervisor harus me-release status kamar tersebut secepatnya. Jangan menunda!.

Prosedur pembersihan kamar perlu diperhatikan sedemikian rupa untuk memastikan semua bagian
di dalam kamar tidak ada yang terlewatkan. Pembersihan harus dilakukan secara detail termasuk
kerapian, kelengkapan amenities dan kebersihan. Pekerjaan utama dalam proses pembersihan
kamar terdiri dari preperation (persiapan), process (pembersihan) dan finishing (pengecekan).

1. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, room attendant melakukan persiapan sebagai berikut :

a. Melapor ke housekeeping office dengan menandatangani daftar hadir (attendance record)


pada kolom Time In.
b. Mengambil room assignment sheet yang merupakan daftar kamar-kamar yang harus
dikerjakan oleh room attendant. Room assignment sheet ini dipersiapkan oleh floor supervisor
untuk mengatur alokasi room atttendant dalam pembersihan semua kamar di hotel.
c. Mengambil kunci kamar (Master key) sesuai dengan daftar kamar pada room assignment sheet
kemudian menandatangani pada “key log book” pada kolom Key Out.
d. Mengikuti “Morning briefing” yang dipimpin oleh supervisor untuk mendapatkan informasi
mengenai aktivitas hotel misalnya : EA, ED, VIP, dan lain-lain.
e. Room attendant menuju section masing-masing sesuai dengan lantainya kemudian mengambil
“trolley” sebagai tempat penyimpanan semua peralatan penunjang kamar.
f. Kemudian, mengecek semua kamar untuk memastikan status kamar sesuai dari system
komputer sama dengan status fisik. Selain itu, tujuan lainnya adalah mengecek laundry tamu,
mengecek kamar yang ada tanda “SERVICE dan DND” dan sebagai laporan untuk room
discrepancy
g. Hasil pengecekan fisik ini akan dilaporkan ke floor supervisor sabagai laporan morning
housekeeping report setelah dikumpulkan dari semua room attendant yang bertugas.
91
h. Room attendant sudah siap melakukan pembersihan kamar. biasanya akan dimulai dari kamar-
kamar yang ada tanda “service”.

2. Pembersihan
Pada tahap ini, room attendant sudah siap membersihkan kamar tamu, Prosedur pembersihan yang
dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :

a.Entering the guestroom

 Bell kamar kemudian sebutkan “Housekeeping”, bila tidak ada respon ulangi lagi. Jika juga
tidak ada respon, buka pintu perlahan sambil mengatakan housekeeping.
 Jika ada respon dari dalam, tunggu hingga pintu dibuka oleh tamu kemudian minta ijin
apakah kamarnya dapat dibersihkan.

b. Begining Task

 Bawa masuk caddy tray dan linen bersih ke dalam kamar. letakkan caddy ke bathroom dan
linen diatas luggage rack.
 Buka curtain supaya penerangan di dalam kamar lebih terang. Buka jendela untuk sirkulasi
udara segar (beberapa hotel jendela tidak dapat dibuka dengan alasan keamanan).
 Bawa gelas, ashtray, cangkir ke basin di bathroom bila ada tray dariroom service hubungi
room service untuk pick up.
 Bersihkan tempat sampah dan buang sampah tersebut ke rubbish bag di trolley.
 Periksa semua ruangan untuk melihat apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal.

c. Stripping the bed

 Pindahkan bila ada barang / pakaian tamu ke tempat, setelah selesai making kembalikan ke
posisi awal.
 Lepaskan sarung bantal satu per satu kemudian letakkan bantal diatas meja/sofa.
 Tarik sheet kotor satu per satu agar barang yang ada di bed tersebut tidak terbawa ke
laundry.
 Pindahkan semua linen kotor ke linen bag pada trolley.

d.M aking the bed

 Periksa kebersihan bed pad, ganti bila kotor.

92
 Letakkan sheet pertama di tengah bed, kemudian kunci masing-masing sudutnya dengan
membentuk sudut 45 derajat.
 Letakkan duvet cover seperti sheet pertama, ujung atas duvet sejajar dengan tepi bed,
kemudian rapikan hingga terlihat kencang.
 Letakkan bantal yang sudah dipasang sarung bantal pada ujung bed dekat head board.
 Letakkan bed runner sebelah bawah dari bed.

e. Dusting

 Proses dusting sebaiknya dilakukan secara terarah (se-arah jarum jam) untuk memastikan
semua furniture tidak ada yang terlewatkan termasuk door entrance, skirting, desk table,
chairs, window frame, coffee table, bed side table, wardrobe, dan lain-lain.
 Lengkapi semua guest amenities yang dipakai oleh tamu dengan yang baru sebagai syarat
kelengkapan kamar.

f. Cleaning the bathroom

 Bersihkan Glass tumbler yang kotor.


 Bersihkan toilet, bathtup, shower, basin dan mirror.
 Ganti towel yang kotor dengan yang bersih sesuai dengan standar.
 Ganti dengan yang baru semua amenities yang dipakai. letakkan sesuai dengan standar.
 Bersihkan lantai kamar mandi, pastikan bahwa rambut tidak ada yang tertinggal.

g. Vacuuming the room

Vacuum lantai dari area yang paling jauh dari pintu dengan cara berjalan mundur. pastikan
semua permukaan lantai tidak ada yang terlewatkan.

3. Pengecekan
Pada tahap ini, room attendant memeriksa ulang kamar yang telah dibersihkan agar kamar
tersebut sesuai dengan standar.
Adapun prosedure pengeceken meliputi :

a. Kebersihan merupakan tujuan dari proses pembersihan, target kebersihan termasuk wall,
furnitures, paintings, lamps, floor, linen, dan ceiling.

93
b. Kerapihan merupakan pengaturan terhadap semua peralatan didalam kamar agar tertata baik
dan rapi agar kelihatan menarik.
c. Kelengkapan merupakan proses pengecekan terhadap semua amenities dan linens yang
menjadi standar dari kamar tersebut dilengkapi setelah dipakai oleh tamu.
d. Kerusakan bertujuan untuk memastikan semua perlengkapan di kamar dapat berfungsi dengan
baik, misalnya lampu yang mati, remot control, furniture yang tergores, dan lain-lain.
e. Kesegaran merupakan proses pengecekan terhadap kesegaran kamar. kamar yang baik
adalah “fresh” bukan bau rokok, bau parfurm, dan lain-lain.

5. Pengertian Room Status

System komputerisasi yang dipergunakan dalam operasional hotel bertujuan untuk


memperlancar dan mempermudah proses operasi suatu hotel, yaitu teknologi komputerisasi yang
mampu menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan cara-cara konvensional sehingga
pengelolaan hotel menjadi lebih mudah, simple dan minimal kesalahan
Software Hotel banyak di kempangkan oleh ahli-ahli IT yang satu sama lain mempunyai
kelebihan masing masing dengan harga yang bervariasi. Software hotel seharusnya memberikan
solusi bagi semua kebutuhan operasional suatu hotel. Beberapa hotel software yang terkenal dan
banyak dipergunakan adalah opera, Fidelio,Myoh, His, dan lain-lain.
Pada tulisan ini, pembahasan yang dibuat merupakan istilah- istilah umum yang sering dipakai
dalam operasional hotel mengenai code dan pengertian dari room status, antara lain:

Code Description Remarks

O Occupeid Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister
sebagai tamu hotel.

OC Occupeid Clean Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister
sebagai tamu hotel pada kamar yang bersih

OD Occupeid Dirty Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister
sebagai tamu hotel pada kamar yang kotor. Ini terjadi akibat perubahan status
dari OC ke OD setelah melewati satu malam stay.

V Vacant Sebutan bagi kamar yang kosong

VC Vacant Clean Kamar yang kosong dengan keadaan bersih

94
VD Vacant Dirty Kamar yang kosong dengan keadaan kotor. kamar kotor dapat terjadi karena
tamu yang sudah check out atau program cleaning dari housekeeping

VCI Vacant Clean Kamar kosong yang sudah dibersihkan dan diperiksa oleh floor supervisor dan
Inspected siap untuk menerima tamu (dijual)

Comp Compliment Kamar yang terigester oleh seorang tamu, namun kamar tersebut free of charge
(gratis)

HU House Use Kamar yang teregister atas nama seseorang dari manajemen atau karyawan
yang dipergunakan sebagai tempat tinggalnya.

DND Do not Disturb Suatu tanda yang dibuat oleh tamu untuk tidak diganggu.

SO Sleep Out Seorang tamu yang masih teregister, namun kamar tidak dipergunakan karena
tamu tesebut harus meninggalkan hotel beberapa hari.

Skip Skipper Tamu meninggalkan hotel sebelum melunasi semua kewajibannya

OS Out of Service Kamar yang memerlukan perbaikan ringan, biasanya lama perbaikan kurang
dari satu hari, status ini dapat terjadi karena kerusakan atau program cleaning
dari housekeeping. Out of service tidak mengurangi room availability.

OO Out of Order Kamar yang memerlukan perbaikan yang serius, biasanya lama perbaikan lebih
dari satu hari. Status ini dapat terjadi karena kerusakan di kamar atau progam
cleaning dari housekeeping. Out of order mengurangi room availability.

DO Due Out / Daftar kamar-kamar yang diharapkan untuk check-out hari ini sesuai dengan
Expected tanggal departure
ED Departure

EA Expected Arrival Daftar nama-nama tamu yang diharapkan tiba hari ini

CO Check Out Tamu yang sudah meninggalkan hotel hari ini setelah melunasi semua
kewajibannya termasuk menyerahkan kunci yang dipakai ke front office

LCO Late Check Out Permintaan tamu untuk meninggalkan hotel lebih lambat dari waktu check out
yang ditentukan.

ONL Occupeid no Seorang tamu yang masih teregister pada suatu kamar tanpa suatu barang
Luggage apapun di dalamnya.

95
DL Double Lock Permintaan tamu ke pihak hotel untuk melakukan double lock sehingga tidak
seorangpun dapat masuk ke kamar tersebut.

Tabel 11. Code dan Pengertian Room Status

D. AKTIFITAS PEMBELAJARAN

1. Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang room sectiondengan


menumbuhkan rasa ingin tahu,
2. Mengumpulkan data tentang room sectionmenumbuhkan rasa tanggungjawab
3. Mengolah data tentang room section dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab
4. Mengomunikasikan tentang room sectiondengan menumbuhkan rasa toleransi.

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

I. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING BENAR!

1. SEKSI YANG MERUPAKANbagian yang bertugas dalam hal pemeliharaan kamar–kamar hotel
adalah .........
a. ROOM STATUS D . ROOM SERVICE

b. ROOM DEVISION E. R OOM MANAGEMENT

c. ROOM SECTION

2. PETUGAS floor section yang menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan dan kelengkapan
kamar-kamar tamu adalah .......
a. ROOM DEVISION D . ROOM STATUS

b. ROOM ATTENDANT E. R OOM SECTION

c. ROOM RACK

3. KETENTUAN-KETENTUAN YANG DI LARANG DALAM ROOM SERVICE ADALAH KECUALI...


a. DI LARANG MENGHIDUPKAN RADIO ATAU NONTON TV DIKAMAR

b. DI LARANG MENGAJAK TEMAN BERKUNJUNG KE DALAM HOTEL

c. DI LARANGMEMBAWA BARANG ATAU APAPUN TANPA IZIN


d. DI LARANG MENGGUNAKAN LIFT KARYAWAN
e. DI LARANGMENYIMPAN BARANG YANG BUKAN MILIK PRIBADI

96
4. MENGELOLAH KAMAR , MELAYANI TAMU DAN MENJALIN KERJASAMA ADALAH TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB ........
a. ROOM RACK D .ROOM SERVICE

b. ROOM DIVISION E. R OOM ATTENDANT

c. ROOM MANAGER

5. PELAKSANAAN TUGAS PELAYANANNYA ROOM ATTENDANT PADA EVENING SHIFT PADA PUKUL ....
a. JAM 16.00 – 00.00 D . J AM 08.00 - 15.00
b. JAM 08.00 – 16.00 E. J AM 16.00 – 21.00
c. JAM 00.00 – 08.00

6. PETUGAS YANG BERTANGGUNG JAWAB AKAN KELANCARAN TUGAS OPERASIONAL PEMELIHARAAN


DAN KEBERSIHAN KAMAR TAMU YANG DILAKSANAKAN OLEH ROOM ATTENDANT ADALAH .......

a. FLOOR MACHINE D . FLOOR ROOM

b. FLOOR CAPTAIN E. FLOOR ATTENDANT

c. FLOOR SECTION

7. PEKERJAAN UTAMA DALAM PROSES PEMBERSIHAN KAMAR TERDIRI DARI....


a. PROSES, PELAKSANAAN , FINISHING D . PREPARETION , PROCESS , FINISHING

b. PREPARETION , FINISHING , EVALUASI E. PREPARETION , PROSES , EVALUASI

c. PROSES, EVALUASI, FINISHING

8. KAMAR YANG MEMERLUKAN PERBAIKAN RINGAN , BIASANYA LAMA PERBAIKAN KURANG DARI SATU
HARI, STUATUS ITU DAPAT TERJADI KARENA KERUSAKAAN ATAU PROGRAM CLEANING DARI

HOUSEKEEPING ADALAH ....


a. SKIPPER D . HOUSE USE

b. OUT OF SERVICE E. VACANT

c. OUT OF ORDER

9. PADA ROOM STATUS MENGGUNAKAN SYSTEM KOMPUTERISASI SALAH SATU HOTEL SOFTWARE YANG
DIGUNAKAN ADALAH .......

a. OPERA MINI D . HITS

b. FIDELIO E. ABBACUSS

c. MYOH HIS

97
10. SUATU KAMAR YANG SEDANG DITEMPATI OLEH SESEORANG SECARA SAH DAN TEREGISTER SEBAGAI
TAMU HOTEL ADALAH ....
a. VACANT D . OCCUPEID

b. COMPLIMENT E. OUT OF ORDER

c. HOUSE USE

II. URAIAN
JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR!
1. IDENTIFIKASIKANLAH 3 PEKERJAAN UTAMA DALAM PROSES PEMBERSIHAN KAMAR ?

2. JELASKAN MINIMAL 2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ROOM ATTENDANT DALAM


PELAYANAN ?

3. IDENTIFIKASIKANLAH 5 JENIS KEGIATAN MENENTUKAN PEMBERSIHAN KAMAR?


4. MENGAPA SYSTEM KOMPUTERISASI YANG DIPERGUNAKAN DALAM OPERASIONAL HOTEL?
5. JELASKAN CARA MAKING BED DENGAN BENAR?

Tugas Mandiri

PASANGKANLAHBAGIAN KOLOM CODEDENGAN BAGIAN KOLOM DESCRIPTION MENGGUNAKAN GARIS


PENGHUBUNG DENGAN BENAR!

CODE ANSWER DESCRIPTION


O OCCUPIEDS
OC HOUSE USE
OD SLEEPING OUT
VD DON’T DISTURB
DND CHECK OUT
SO EXPECTED ARRIVAL
ED OCCUPIED CLEAN
EA VACANT DIRTY
CO OCCUPIED
HU OCCUPIED DIRTY
SLEEP OUT
EXPECTED DEPARTURE
CHECK OUTS
OCCUPIED CLEANING

98
F. RANGKUMAN

1. Seksi kamar (room section) merupakan bagian yang bertugas dalam hal pemeliharaan kamar–
kamar hotel. seperti kebersihan, keindahan, dan kenyamanan tamu selama tamu berada di
hotel tersebut.
2. Room attendant ialah petugas floor section yang menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan
dan kelengkapan ka mar-kamar tamu
3. Ruang lingkup yang menjadi tanggung jawab pelayanan Room Attendant adalah kamar –
kamar tamu dengan mempersiapkan kamar tamu untuk siap dijual (ready for sale)
4. System komputerisasi yang dipergunakan dalam operasional hotel bertujuan untuk
memperlancar dan mempermudah proses operasi suatu hotel, yaitu teknologi komputerisasi
yang mampu menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan cara-cara konvensional sehingga
pengelolaan hotel menjadi lebih mudah, simple dan minimal kesalahan
Software Hotel banyak di kempangkan oleh ahli-ahli IT yang satu sama lain mempunyai

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar X ) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum
menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai
sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum

Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum
1. Pengertian room section
2. Tugas dan tanggung jawab room attendant
dalam pelayanan
3. Ruang lingkup operasional pelayanan room
attendant
4. Cara membersihkan kamar tamu
5. Kode-kode dan pengertian room status

99
H. KUNCI JAWABAN
 PILIHAN GANDA
1. C 6. B
2. B 7. D
3. D 8. C
4. E 9. B
5. A 10. D

 Uraian
1. 3 Pekerjaan utama dalam proses pembersihan kamar terdiri dari preperation
(persiapan), process (pembersihan) dan finishing (pengecekan).

2. Dua tugas dan tanggung jawab room attendant dalam pelayanan yaitu :
a. Mengelola kamar yang menjadi tanggung jawabnya ( dalam arti yang luas ) baik
atau buruknya kamar sangat tergantung pada room attendant, mulai dari
ketelitian, kerajinan maupun kualitas.
b. Melayani tamu. Di dalam memberikan pelayanan kepada para tamu tidak dibatasi
waktunnya, sebab setiap saat tamu dapat meminta pelayanan, baik pagi, siang,
sore, maupun malam hari.

3. Lima menentukan pembersihan kamar adalah :


• Mulai dari permintaan tamu (request early cleaning)
• Kamar-kamar dengan code VIP
• Kamar dengan tanda “Service” atau “Please make up my room“
• Kamar kosong dengan status kotor (vacant dirty)
• Kamar yang masih ada tamunya (occupaid / stayovers)
• Kamar dengan status expected departure (ED)

4. System komputerisasi yang dipergunakan dalam operasional hotel karena bertujuan untuk
memperlancar dan mempermudah proses operasi suatu hotel, yaitu teknologi komputerisasi yang
mampu menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan cara-cara konvensional sehingga
pengelolaan hotel menjadi lebih mudah, simple dan minimal kesalahan.

5. Cara making bed dengan benar adalah :

100
 Periksa kebersihan bed pad, ganti bila kotor.
 Letakkan sheet pertama di tengah bed, kemudian kunci masing-masing sudutnya dengan
membentuk sudut 45 derajat.
 Letakkan duvet cover seperti sheet pertama, ujung atas duvet sejajar dengan tepi bed,
kemudian rapikan hingga terlihat kencang.
 Letakkan bantal yang sudah dipasang sarung bantal pada ujung bed dekat head board.
 Letakkan bed runner sebelah bawah dari bed.

Tugas Mandiri

1. O = Occupied
2. OC = Occupied Clean
3. OD = Occupied Dirty
4. VD = Vacant Dirty
5. DND = Don’t Disturb
6. SO = Sleep out
7. ED = Expected Departure
8. EA = Expected Arrival
9. CO = Check Out
10. HU = House use

101
KEGIATAN PEMBELAJARAN XI

MELAKUKAN PENATAAN PERLENGKAPAN DAN TROLLEY

A. TUJUAN

Setelah selesai mempelajari materi padapemelajaran kegiatan pembelajaran pertama peserta


diklat diharapkan dapat menganalisis dan melakukan penataan perlengkapan trolley sesuai
dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisi jenis-jenistrolley housekeeping

2. Menganalisis bagian-bagiantrolley

3. Menganalisis fungsi bagian-bagian trolley

4. Merecanakan kebutuhan jenis-jenis perlengkapan trolley (alat,bahan pembersih,dan guest


supplies,linen supplies)
5. Menganalisis kegunaan perlengkapantrolley

6. Menganalisis tatacara menata perlengkapan trolley

7. Menganalisis kondisi trolley

8. Menganalisis pembersihantrolley (dusting)

9. Menataperlengkapan trolley

10.Menyajikan hasil penataan trolley

C. URAIAN MATERI
1. Room Attendant Trolley

Dalam dunia industri khususnya dunia perhotelan,dibutuhkan banyak tenaga terampil


dibidangnya.Disini kita akan membahas ketrampilan dalam menyiapkan kamar,tapi sebelum
menyiapkan kamar harus diketahui terlebih dahulu yaitu ketrampilan dalam menata
perlengkapan dan trolley.

102
Mengapa menata perlengkapan dan trolley sangat dibutuhkan dalam menyiapkan kamar untuk
tamu?Aga rbisa mempemudah pekerjaan seorang RoomAttendan tdalam menyiapkan kamar.

Trolleycart adalah kereta yang digunakan oleh Room Atten dan tuntuk melaksanakan
pekerjaannya.Didalam kereta inilah Room Attendant menempatkan seluruh keperluan untuk
membersihkan dan melengkapi kembali kamar tamu.Seluruh perlengkapan yang dibawa diatur
rapi, disusun dan dikelompokkan berdasarkan jenisnya agar memudahkan dalam pencarian
dan pengambilan

Tabel 18 Room Attendant Trolley

2. Jenis-jenis Perlengkapan Trolley


Format-Format yang Dipersiapkan/Digunakan

1) Room Attendant ControlSheet /Worksheet

Room Attendant Control Sheet adalah formulir yang digunakan oleh room attendant saat
membersihkan kamar, untuk mencatat pemakaian linen,guestsupplies dan perlengkapan
kamar lainnya. Formulir Room Attendant Control Sheet dibuat atau disusun dalam lajur-lajur
sesuai dengan keperluan dan keterangan sebagai berikut:
a) Floorsection( seksi dan floor tempat room attendan ttersebut bekerja).
b) Time (diisi dengan jam kerja roomattendant).

103
c) Date(diisi olehroomatten dan tberupa tanggal,bulan,dan tahun bekerja).
d) No ofperson(jumlahtamu yang adadi setiap kamar).
e) Receive (penerimaan jumlah linen bersihdari linen room).
f) Nama-nama jenis linen danguest supplies lainnya.
g) Room no (nomor-nomor kamar yang menjadi tanggung jawab room attendant
pada setiap seksi).
h) Room status (ditulis oleh room attendant sesuai dengan hasil pemeiriksaan
saat itu).
i) Total used(jumlah pemakaian linen dan guestsupplies).
j) Return(sisa linen bersih yang dikembalikan oleh room attendant kelinen room).
k) Timein(jam saat Room Attendant memasuki kamar untuk membersihkan
kamar).
l) Time out(jam saat Room Attendant keluar/selesai membersihkan
kamar).
m) Remark(kolom untuk mencatat yang perlu dilaporkan yang tidak terkaper pada
kolom-kolom lain).
n) Checkedby (dicek atau diperiksa olehfloorsupervisor).
o) Signature (tanda tangan RoomAttendant).

2) RoomReport

Room report adalah formulir untuk mencatat dan melaporkan status atau keadaan
kamar.Laporan ini disampaikan oleh floor supervision /floor coordinator/floor captain kepada
tata graha.

Pengisian dilaksanakan oleh floor supervisor berdasarkan laporan dari room attendant yang
melaksanakan pengecekan kamar.pengisian dimulai dari hal berikut:

a) Floor (menunjukan tingkat /lokasi kamar).

b) Date (tanggal pembuatan laporan).

c) Time (jam pada saat laporan dibuat)

d) Room (kolom untuk mencatat nomor kamar yang ada).

104
e) Code (kode status kamar).

f) Person (jumlah tamu yang menginap)

g) Checked by (tempat tanda tangan floor captain yang mengisi laporan).

Pencatatan roomreport dilaksanakan duakali sehari,yaitu pada pukul09.00 dan pukul 15.00.pagi
sebelum membersikan kamar, room atten dan tmemeriksa terlebih dahulu keadaan kamar-kamar
yang menjadi tanggungjawabnya.Selanjutnya status kamar dilaporkan kepada floorcaptain/
floorsupervisior.Sorehari pada pukul15.00 dibuat lagi room report berdasarkan laporan room
atten dant mengenai keadaankamar-kamar.Biasanya terjadi perubahan karena adanya tamu
yang check-out atau check-in dan yang selesai dibersihkan.

Laporan room report dikirim ke kantor tata graha dan data dicatat pada housekeepingreport
yang meliputi laporan dari floor dan laporan dari cottage atau bunga low.Laporan room report
dikirim kekantor depan untuk dicocokan dengan status kamar pada room rack.Bila terdapat
perbedaan laporan status kamar maka oleh kantor depan dibuat discrepancyreport.

3) Housekeeping Report

Housekeeping report adalah laporan status kamar yang dibuat oleh Asistent Executive
Housekeeper (AEHK) di kantor tatagarha sebagai arsip kantor tata graha.Keuntungan dari
housekeeping report adalah

a) Dibuat berdasarkan laporan room report yang dibua tolehfloorcaptain atau floor supervisor.

b) Dibuat untuk pencocokan statuskamar pada housekeeping room rack.

4) Lost and Found Report

Lost and found report adalah laporan yang dibuat oleh floor suppervisor yang diberikan kepada
kantor tata graha mengenai penemuan barang milik tamu. Pengisian maupun pencatatan ini
meliputi:

a) Jenis barang temuan.

b) Tanggal penemuan barang.

c) Tempat penemuan barang atau nomor kamar (bila ditemukan di kamar).

105
d) Nama penemu barang.

e) Jumlah barang temuan.

Setelah formulir diisi lengkap, bersama barang diserahkan kepada kantor tata graha untuk
dicacat dalam lost and found book dan disimpan di lemari L & F.

5) Lost and Damages Report

Lost and Damages Report adalah formulir untuk mencacat dan melaporkan barang atau
perlengkapan kamar yang hilang, dibawa tamu maupun rusak. Laporan ini dibuat oleh floor
supervisor dilaporkan kepada Exec Housekeeping dikantor tata graha.

6) Repair and Maintenant Report

Repair and Maintenant report adalah laporan yang dibuat kantor tata graha guna
memberitahukan permintaan perbaikan kepada engineering department karena ada peralatan
yang rusak. Pengisian laporan ini meliputi :

a) Departement yang memerlukannya


b) Tangga laporan
c) Tempat atau lokasi
d) Macam barang atau peralatan yang rusak

Alat, Bahan Pembersih Dan Kelengkapan Lainnya Yang DisediakanDalam Trolley.

1. Linen supplies: Single sheet, Double sheet, Pillow case, Bath towel, Hand towel, Face
towel, Bath mat, Bath robe, Duvet cover
2. Guest Supplies& Ammenities: Do not distrub sign, Door knob menu, Hanger (ladies and
gents), Laundry bag, Laundry list, dry cleaning dan press only list, Shoe shine,Stationary
map holder, Glass bag, Matches, Memo pad, Ballpoint, Room service menu, Directory of
service, Soap, Bath foam, Shampoo, Shower cap, Dental set, Comb, Cotton buds, Candle,
Tissue, Toilet paper, Disposal bag, Toilet bowl seals, Sewing kit, Shaving kit/razor, Astray,
Slipper, Mineral water
3. Cleaning equipment: Carry cady/bucket, Bottle sprayer, Dump sweeper, Rubber/hand
glove, Water scope, Hand brush, Toilet bowl brush stick, Dust pan, Scoth brigth, Window
cleaning squezee/ glass wipper, Floor brush, Mop set, Broom, Vacuum cleaner, Wash
applicator, The kind of cloth (dust cloth, floor cloth, glass cloth), Sponge
106
4. Bahan Pembersih/Chemical, Floor cleaner, Toilet bowl cleaner, Metal polis, Wooden
polish, Glass cleaner, Detergent, All purpose cleaner, Deodorizer, Air freshener,
Germicidal Cleaner, Hard surface cleaner
Catatan :

Khusus untuk Blanket dan bed pad tidak perlu disediakan di trolley, tetapi disiapkan di floor
pantry untuk mengantisipasi apa bila diperlukan penggantian.

3. Prosedur Penataan Perlengkapan Pada Trolley

Sebelum ke floor /sectionnya masing-masing Room Attendant Trolley mengambil kunci kamar
diHousekeeping Office danmengambil Room Attendant ControlSheet dengan muka jernih dan
cerah.Lalu mempersiapkan peralatan kerja yang meliputi : formulir pramu graha (Room
Attendant Control Sheet), kunci kamar,pulpen atau pensil, buku catatan (blocknote)termasuk
linen dan guestsupplies,dan menempatkannya denganrapi kedalamRoomAttendantTroley.
Khusus untuk penempatan linen di dalam Room AttendantTrolley dapat disesuaikan dengan
kondisi trolley atau cukup untuk setengah hari kerja saja,dan sisanya akan disiapkan kembali
setelah jam istirahat.Disamping itu juga perlu juga disiapkan guestsupplies,untuk mengganti
guestsupplies yang dipakai tamu dalam kamar.Taruhlah guestsupplies di dalam roomatten dan
ttrolley,dan jangan membawa guestsupplies terlalu banyak, bawalah guestsuppliesse
cukupnya saja.Sebelum Room Attendant mempersiapkan linen,guest suppllies atau peralatan
kerja,mereka harus memeriksa kondisi pada trolley (jika ada kerusakan, segera dilaporkan
kepada supervisor).

Dengan persiapantersebut, seorang Room Attendant dapat mulai bekerja dan memeriksa semua
kamar yang akan dikerjakan.

Room Attendant Trolleya dalah kereta yang digunakan oleh Room Attendant untuk melaksanakan
pekerjaanya. Didalam kereta inilah RoomAttendant menempatkanseluruh keperluaan untuk
membersihkan dan melengkapi kembali kamar tamu.Seluruh perlengkapan yang dibawa diatur rapi,
disusun dan dikelompokkan berdasarkan jenisnya agar memudahkan dalam pencarian dan
pengambilan.Beberapa hal yangharus diperhatikan dalam penggunaan dan penyusunan pada
barang-barang trolley adalah sebagai berikut:

 Dicorridor,trolley sebaiknya diparkir rapat pada dinding atau didepan pintu kamar yang sedang
dikerjakan.Jangansekali-kali trolley menghalangi corridor atau menutupi pintu kamar

107
 Setelah selesai digunakan,trolley harus dikembalikan kefloor station.Sebelum meninggalkan
tempat tugas,trolley harus dibersihkanterlebih dahulu.
 Didalam trolley,alat-alat serta perlengkapan kamar harus disusun dengan rapi dan
rasional,yangberarti bahwa setiap barang yang diperlukan harus dapat dengan mudah dalam
pengambilan dan didapat, terutama untuk barang-barang yang sering digunakan.
 Usahakan barang-barang ditrolley diatur dengan baik.Jangan sampai bahan dan alat
pembersih tercampur dengan perlengkapan kamar yang masih bersih.

 Penyimpanan guestsuppliesdi floorsection sebaiknya didalam drawer yang terkunci untuk


menghindari pemborosan.

Gambar 19 Penataan Perlengkapan Pada Room Attendant Trolley

Langkah –Langkah Umum Menata Trolley

a. Pengecekan Kondisi Trolley (Check Trolley Condition)

Mengecheck Kondisi
Trolley

Gambar 20 Pengecekan KondisiTrolley (Check Trolley Condition)

108
b. Membersihkan Trolley

Dusting

Gambar 21 Memabersihkan Trolley (Dusting)

c.Proses Penataan Trolley (Set Up Trolley)

Meletakkan Perlengkapan
Trolley

Gambar 22 Proses Penataan Trolley (Set Up Trolley)

d. Hasil Akhir Penataan Trolley

Garbage Linen Trolley


Humper

Guest Supplies,
Carry Caddy
Guest Amenities

Sheet/double/
Bath Towel,
single,Pillow Case,
Hand Towel,
Face Towel

Gambar 23 Hasil Akhir Penataan Trolley

109
Semua isi trolley tersebut diatas, diatur dengan rapi serta dikelompokkan pada masing-masing rack
yang ada pada trolley. Dengan teraturnya isi trolley itu berarti seorang room attendant dapat
dengan cepat dan tepat dalam mengambil barang yang dibutuhkan.

Sebelum dan sesudah menggunakan trolley terlebih dahulu bersihkan trolley agar trolley
tetap terjaga kebersihannya. Dan penempatan linen, guest supplies, perlengkapan, dan
bahan pembersih didalam maupun diluar trolley harus rapi, seragam, dan konsisten.
Secara berkala roda pada trolley harus diberi pelumas agar lancar pada saat didorong
dantidak menimbulkan suara berisik.

D. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentangpenataanroomattendant trolley
2. Diskusikelompokuntukmenelaah penataantrolleydari berbagai referensi
3. Buatlahcatatan terkaitdengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literaturyang lain
4. Presentasidanmembuat laporansingkat (mengerjakanLK-01)

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang


2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang :
a. Cleaning equipment yang pernah kamu kenal/ketahui !
b. Chemical dan supplies yang pernah kamu kenal/ketahui !
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

110
Lembar Kerja 01
Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

a. Cleaning equipment yang pernah kamu kenal/ketahui!


b. Chemical dan supplies yang pernah kamu kenal/ketahui!

Hasil Diskusi :

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Tabel 12. Data Status Kamar

# Room Type Room Status

202 DBL VD

203 TWIN OD

204 TWIN OC

205 DBL VD

206 DBL OOO

111
Berdasarkan data di atas, Anda diminta untuk mengisi kebutuhan perlengkapan trolley di bawahini sesuai
dengan format yang tersedia

Items Quantities Positionontrolley

Bathroom Supplies

Bathsoap

Hand soap

Showergel

Shampoo

Conditioner

Dental kit

Tissues roll

Tissuepaper

BathLinen

Bathtowel

Hand towel

Face towel

Bathmat

Bathrobe

Equipment

VacuumCleaner

Cleaning
tool/Carry

Untuk menambah wawasan Anda terkait dengan prosedur penataan trolley, Anda diminta untuk mencari
berbagai jenis prosedur secara rinci yang terkait dengan materi diatas dari berbagai sumber yang relevan
(dalam bentuk teks,gambarmaupunbentukyang lainnya).

Beri tanda garis penghubung pada bagian Kolom A dan Kolom B pada tabel dibawah ini!

112
A ANSWER B
Toilet bowl brush Lap gelas
Bucket Pengharum ruangan
Glass cloth Botol penyemprot
Hand brush Busa
Chamois Lap penyerap air
Sponge Ember
Sprayer bottle Pengelap bahan kayu
Wet mop Sarung tangan
Detergent Sikat tangan
Furniture polish Sikat toilet
Air freshenger Pengepel basah
Hand gloves Sabun

F.R ANGKUMAN

 Sebagai seorang Room Attendant, dituntut dapat mempersiapkan perlengkapan


peralatan dan bahan pembersih untuk pembersihan kamar. Hal ini diperlukan karena
sangat menentukan kelancaran pada pelaksanaan pekerjaan pembersihan kamaritu
sendiri.Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan lain
seperti:Preparetrolley,Mengisitrolley dengan alat dan bahan yang dibutuhkan.
 Trolleycartadalah kereta yang digunakan olehRoom Attendant untuk melaksanakan
pekerjaannya.
 Jenis- Jenis Perlengkapan Trolley adalah :
1. Room Attendant Control Sheet/Work sheet
2. Room Report
3. Housekeeping report
4. Lost and Found Report
5. Repair and Maintenant report

113
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungandengan materi yang akan Anda pelajari selanjutnya oleh
sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan pembelajaran ini(kegiatan belajarXI )
serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan benar,maka Anda dapat melanjutkan kegiatan
selanjutnya,namun apabila Anda belum menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali
bagian yang belum dikuasai sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.
Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!
Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum
1. Pengertian room attendant trolley
2. Pengertian trolley cart
3. Formulir-formulir pada perlengkapan trolley
4. Jenis-jenis perlengkapan trolley
5. Prosedur penataan perlengkapan pada
trolley

H.Kunci Jawaban
1. Tugas Kelompok
a. Cleaning equipment
1. Carry caddy 11. Toilet bowl brush
2. Hand gloves 12. Door stopper
3. Sponge/scourer 13. Wet mop
4. Hand brush 14. Bucket dan mop presser
5. Dry cloth 15. Dust mop
6. Glass cloth 16. Dry vacuum cleaner
7. Polishing cloth
8. Chamois
9. Glass squeegee
10. Sprayer Bottle
b. Chemical dan Supplies
1.Disinfectant
2. Glass cleaner
3. Floor cleaner
4. Furniture Polish
5. Detergent

114
6. Metal polish
7. Multi purpose cleaner
8. Air Freshenger
9. Linen supplies
10. Bathroom supplies
11. Printing supplies dan stationary kit
12. Room supplies

2. Tugas Mandiri

Items QuantitiesRequired Positionontrolley

Bathroom Supplies

8 8

Bathsoap

8 8

Hand soap

8 8

Showergel

8 8

Shampoo

8 8

Conditioner

8 8

Dental kit

4 4

115
Tissues roll

4 4

Tissuepaper

BathLinen

8 8

Bathtowel

8 8

Hand towel

8 8

Face towel

3. Tugas Mandiri
1. Toilet bowl brush = sikat toilet
2. Bucket = ember
3. Glass cloth = lap gelas
4. Hand brush = sikat tangan
5. Chamois = lap penyerap air
6. Sponge = busa
7. Sprayer bottle = botol penyemprot
8. Wet mop= pengepel basah
9. Detergent = sabun
10. Furniture polish = pengelap bahan kayu
11. Air freshenger = pengharum ruangan
12. Hand gloves = sarung tangan

116
KEGIATAN PEMBELAJARAN XII

MELAKUKAN AKSES KE KAMAR UNTUK PELAYANAN

A. TUJUAN

Setelah selesai mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran kedua ini peserta diklat diharapkan
menganalisis dan melaksanakan prosedur memasuki kamar tamu hotel sesuai dengan standar
operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisis status kamar yang akan dibersihkan sesuai dengan standar operasional
prosedur.
2. Menganalisis jenis-jenis dan karakteristik kunci yang ada di hotel.
3. Menentukan prioritas kamar yang akan dibersihkan sesuai dengan standard
operasional prosedur.
4. Melakukan tahap-tahapan memasuki kamar sesuai dengan Anda operasional
prosedur.
5. Melakukan tahapan pekerjaan awal pada saat memasuki kamar /begining task sesuai
dengan standard operasional prosedur

C. URAIAN MATERI
1. STATUS KAMAR
Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol,yang umumnya hampir
sama untuk semua hotel.Kode/symbol tersebut adalah: O, OC,OD,V,VC, VD,
VCI.Comp,HU,SO,SKIP,OO,OS,DO/ED,EA, CO, LCO, ONL, DL.
Housekeeping extra items:
a. Extra bed (tempat tidur tambahan)
b. Baby cot (tempat tidur bayi)
c. Iron & iron board (setrika dan meja setrika)
d. Adaptor plug

Berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi atau status kamar itu, seorang room
attendant/pramugraha bisa mengidentifikasi/ menghitung jumlah kamar yang akan dibersihkan.

117
Ini berarti, berbagai keperluan yang akan disediakan sudah diketahui sebelumnya. Sehingga
akan mempermudah pekerjaan yang akan dilakukan.

2. JENIS KUNCI YANG ADA DI HOUSEKEEPING /TATA GRAHA

Kunci hotel sangat penting bagi petugas tatagraha maupun bagi tamu.Keamanan tamu dan barang-
barang milik tamu dikamar hotel sangat bergantung pada pengamanan kunci tersebut.Tamu yang pergi
keluar hotel harus menitipkan kunci pada bagian penerima tamu (reception).

AdapunJenis-jeniskunci tersebutadalah:

a. PAS KEY
Passkey adalah kunci kamar yang dibawa oleh room attendant selama bertugas merapikan
kamar.Pada saat room attendant tugas,room attendant mendapat satu seksi yang yang terdiri
dari beberapa kamar. Jadi,jumlah kunci sama dengan jumlah kamar dalam satu seksi.
Misalnya,bila satu seksi terdiridari 10 kamar, maka room attendant membawa satu bundel kunci
yang terdiri dari 10 kamar.Untuk beberapa hotel pada saat ini, room attendant juga dapat
membawa master key untuk semua kamar diseksina.
b. MASTER KEY
Master key adalah sebuah kunci yang dibawa oleh floor supervisor/captain yang dapat
digunakan untuk membuka semua kunci kamar yang diditingkat (floor).Bila kamar didoublelock
maka harus menggunakan master key double lock.
c. GRAND MASTER KEY
GRAND MASTER KEY ADALAH SEBUAH KUNCI YANG DIBAWA OLEH EXC HOUSEKEEPER

(HOUSEKEEPING MANAGER) ATAU GENERAL MANAGER .KUNCI TERSEBUT DAPAT DI GUNAKAN UNTUK

MEMBUKA SEMUA KUNCI KAMAR HOTEL

d. EMERGENCY KEY ATAU D OUBLE LOCK


Emergency keya dalah satu kunci grand master khusus untuk membuka kamar yang didouble
loc oleh tamunya dari dalam. Kegunaan lain dari kunci itu adalah dapat digunakan untuk
mengunci doublelock pada pintu kamar,agar pintu kamar tidak dapat dibuka dengan passkey,
guest key,atau masterkey.

3. PRIORITAS KAMAR YANG AKAN DIBERSIHKAN


SEBELUM MELAKUKAN PEMBERSIHAN KAMAR ROOM ATTENDANT HARUS MELAKSANAKAN FIRST
CHECKING PROSEDUR DIANTARANYA ADALAH:

118
a. SEBELUM MENGETUK PINTU /BEL HARUS DIPERHATIKAN ADA DON’T DISTURB SIGN ATAU TIDAK .

KARENA KAMAR-KAMAR DENGAN KEADAAN TERSEBUT TIDAK BOLEH DIGANGGU /DIKETUK/BEL.


b. SETIAP MAU MASUK KAMAR HARUS MENGETUK/MENGEBEL DENGAN MENYEBUT HOUSEKEEPING ,

CHECKING MINIMAL 3X WALAUPUN KITA YAKIN KAMAR TERSEBUT TIDAK ADA PENGHUNINYA .

c. KALAU TIDAK ADA JAWABAN , BUKA PINTU PELAN -PELAN DENGAN MENGUCAPKAN

EXCUSEME PERIKSA KEADAAN KAMAR DENGAN SEKSAMA , BERAPA TEMPAT TIDUR YANG DIPAKAI

OLEH TAMU DAN APAKAH ADA KERUSAKAN– KERUSAKAN YANG DITEMUKAN , KALAU ADA CEPAT

LAPORKAN KEPADA FLOOR SUPERVISOR UNTUK DIBUATKAN WORK ORDER DAN SEGERA DIKIRIM
KE ENGINEERING .

d. KAMAR KOSONG (VACANT) PERIKSA APAKAH SEGALA SESUATUNYA DALAM KEADAAN BAIK DAN

KOMPLIT

e. KAMAR CHECK-OUT : PERIKSA APAKAH ADA BARANG- BARANG HOTEL YANG TERBAWA OLEH

TAMU ATAU APAKAH ADA BARANG -BARANG TAMU YANG TERTINGGAL , KALAU ADA CEPAT

LAPORKAN KEPADA FLOOR SUPERVISORUNTUK CEPAT DI FOLLOW -UP, JUGA DIINFORMASIKAN

KE HOUSEKEEPING OFFICE

f. KAMAR YANG TAMUNYA ADA DI DALAM KAMAR , TANYAKAN APAKAH ADA LAUNDRY /CUCIAN YANG

AKAN DIKIRIM KE LAUNDRY? ATAU JUGA APAKAH ADA KONSUMSI MINIBAR ?

g. KAMAR YANG TAMUNYA SLEEP OUT, LAPORKAN KEPADA FLOOR SUPERVISOR AGAR DI DOUBLE
LOCK OLEH DUTY MANAGER.
h. KAMAR YANG ON/OCCUPIED NO LUGGAGE . JIKA TIDAK KETEMU SENDIRI SAMA TAMUNYA,
LAPORKAN SAJA SEBAGAI CHECK OUT ROOM.

i. SETELAH SELESAI MELAKUKAN PEMERIKSAAN , CATAT HASILNYA PADA ROOM ATTENDANT CONTROL
SHEET, DAN SEGERA LAPORKAN KEPADA FLOOR SUPERVISOR . DIWAKTU MENYALIN KE DALAM

ROOM ATTENDANT CONTROL SHEET, CATAT JIKA ADA HAL YANG PERLU DITINDAK LANJUTI DARI
KAMAR-KAMAR TERSEBUT .

PRIORITAS PEMBERSIHAN KAMAR BERDASARKAM STATUS KAMAR :

A. DIRECT ORDER ( TAMU TERSEBUT MEMINTA LANGSUNG UNTUK DIBERSIHKAN

B. KAMAR YANG EA VIP

C. KAMAR YANG “PLEASE MAKE UP ROOM”

D. KAMAR YANG OC

119
E. KAMAR YANG CHECK OUT

F. KARENA KAMAR YANG EA VIP MERUPAKAN KAMAR YANG DIPESAN OLEH TAMU-TAMU PENTING SEHINGGA
PERLU MENDAPATKAN PELAYANAN YANG LEBIH. KAMAR YANG “PLEASE MAKE UP ROOM” BERARTI TAMU
MEMINTA AGAR KAMARNYA SEGERA DIBERSIHKAN, LALU KAMAR YANG OC BIASANYA TAMU TERSEBUT
BERMALAM LEBIH DARI 1 MALAM DAN YANG TERAKHIR KAMAR CHECK OUT KARENA KAMAR TERSEBUT MASIH
BELUM TENTU TERJUAL/DIPESAN OLEH TAMU

4. TAHAPAN MEMASUKI KAMAR

Seorang petugas room attendant sebelum melakukan pembersihan kamar, terlebih dahulu harus
memperhatikan ,prosedurmemasuki kamar sesuai dengan SOP.Prosedurnya adalah sebagai
berikut :

a. Periksa statuskamar.
b. Ketukpintu/beljangan menggunakan kunc ikatakan“housekeeping”.
c. Tunggu sebentar lalu jika tidak ada jawaban ulangi sekali lagi
d. Tunggu beberapa saat, jika tidak masih ada jawaban ulangi kembali.
e. Setelah mengulangi tiga kali, dan tetap tidak ada jawaban,buka pintu(sedikit saja)dan
katakana permisi“housekeeping“.
f.Tempatkantrolley didepan pintu dan biarkan pintu tetap terbuka

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT TAMU ADA DI KAMAR (WHEN THE GUEST IN THE ROOM).
ETIKA MEMASUKI KAMAR TAMU YANG BAIK DAN BENAR ADALAH
a. SELALU MEMERIKSA STATUS KAMAR DAN YAKINKAN TIDAK ADA TANDA “DON’T DISTURB (DD) YANG
TERPASANG .

b. SELALU MENGETUK PINTU /MEMBUNYIKAN BEL, WALAUPUN YAKIN KAMAR TERSEBUT VCI DISERTAI
DENGAN MENYEBUT JATI DIRI “HOUSEKEEPING”.

c. SELALU MENGUCAPKAN “EXCUSE ME. HOUSEKEEPING” MESKIPUN TIDAK ADA TAMU DIDALAMNYA.
d. MASUK KE KAMAR DAN YAKINKAN JIKA TIDAK ADA TAMU YANG SEDANG TIDUR ATAU DI KAMAR MANDI.
e. MEMBERI SALAM JIKA ADA TAMU DIDALAM KAMAR .

f. SELALU MEMINTA MAAF KARENA TELAH MENGGANGU KETENANGAN TAMU.


g. ALASAN YANG DIBERIKAN KEPADA TAMU SAAT ROM ATTENDANT MEMERIKSA STATUS KAMAR .
MERUPAKAN SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ) SEORANG ROOM ATTENDANT SEBELUM

120
MELAKSANAKAN TUGASNYA DAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA ROOM STATUS REPORT SESUAI

DENGAN KEADAAN NYATA ATAU AKURAT.

h. PADA SAAT MEMASUKI KAMAR JANGAN MENINGGALKAN KUNCI KAMAR PADA ROOM
ATTENDANTTROLLEY, HAL INI BERTUJUAN UNTUK MENGHINDARI HAL-HAL YANG TIDAK DIHARAPKAN BAIK

OLEH PETUGAS LAIN MAUPUN TAMU YANG LEWAT.

i. ALASAN MENGAPA ROOM ATTENDANT HARUS MENGETUK PINTU DAN MENYEBUTKAN JATI

DIRI SEBELUM MEMASUKI KAMAR KARENA MERUPAKAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

DAN MEMASTIKAN BAHWA DI DALAM KAMAR TERSEBUT APAKAH ADA TAMU ATAU TIDAK SEHINGGA

TAMU MENGETAHUI IDENTITAS ROOM ATTENDANT .

LANGKAH- LANGKAH SEBELUM MEMASUKI KAMAR TAMU

Bel/Knockthedoorannounceyour
selfbysaying“good
morning/afternon,housekeeping Bell

Greeting
Listencarrefullyforareply from the
guest. Knock at leastthreetimes.If
there isno answer, knockagain
and then open the door,Callingout Standing Position
“housekeeping”,before enteringthe
room.It’simportanttofollow these
proceduretoshowrespect forthe
Trolley Position
guest privacy andto preventan
embarrassingsituation.Never
knock
ifthereisaDoNotDisturbSignon
Gambar 24 Langkah-Langkah Sebelum
Memasuki Kamar Tamu

121
PADA SAAT PROSES PEMBERSIHAN KAMAR

Posisi Trolley pada saat mulai


mengerjakan kamar

Gambar 25 Pada Saat Proses Pembersihan Kamar

5. MENGECEK KONDISI KAMAR /BEGINNING TASK

SEORANG ROOM ATTENDANT HARUS MEMPERHATIKAN BAGAIMANA PROSEDUR LANGKAH AWAL

DALAM MEMBERSIHKAN KAMAR UNTUK TAMU . ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN

DALAM LANGKAH AWAL MEMBERSIHKAN KAMAR UNTUK TAMU, ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT:

a. MENYALAKAN LAMPU, UNTUK MENGETAHUI APAKAH LAMPU TERSEBUT MATI ATAU TIDAK. DAN
APABILA LAMPU TERSEBUT MATI MAKA SEORANG ROOM ATTENDANT HARUS MELAPORKANNYA

PADA BAGIAN ENGINEERING.

B. MEMERIKSA KEADAAN SELURUH FASILITAS KAMAR , KELAYAKAN DAN KONDISI SESUAI PROSEDUR .

C. MEMBUKA GORDEN ,MENYALAKAN AC/ MEMBUKA JENDELA BAGI KARMAR YANG TIDAK BER AC.

D. MENGAMBIL SAMPAH DARI KAMAR MANDI MAUPUN KAMAR TIDUR


E. MENGANGKAT LINEN YANG KOTOR.

LANGKAH AWAL MEMASUKI KAMAR

Look a round

Turn on the light

122
Gambar 26 Langkah Awal Memasuki Kamar

Langkah awal memasuki kamar (lanjutan)

Open Night
Curtain

Check : window
frame, glass
(lock/unlock)

Gambar 27 Langkah Awal Memasuki Kamar (Lanjutan)

Langkah awal memasuki kamar (lanjutan)

Check all room facilities :


wardrobe, all drawer, tv, phone,
lamp, etc.

Gambar 28 Langkah Awal Memasuki Kamar (Lanjutan)

Langkah awal memasuki kamar (lanjutan)

123
Taken out : rubbish,
room service if any, Letakkan sampah tersebut
glass, tea, and coffee dalam garbage hamper
cup, etc.

Gambar 29 Langkah Awal Memasuki Kamar (Lanjutan)

D. AKTIFITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentang tata cara memasuki kamar tamu (kegiatan belajar XII )
2. Diskusi kelompok untuk membahas kasus di bawah ini
3. Buatlah jawaban dari kasus tersebut
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan dan membuat laporan singkat (mengerjakan LK-
02)

E. LATIHAN/ KASUS/ TUGAS

Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang
2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang sebuahkasus
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Tidak ribut selama diskusi berlangsung
6. Guru memberikan nilai

124
Lembar Kerja 02

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

Room Attendant (shift pagi) dari salah satu hotel bintang 5 (lima), pada saat memasuki kamar
berinteraksi dengan tamu dengan tujuan untuk menawarkan pembersihan kamar.
Pada saat itu tamunya meminta bahwa kamarnya untuk hari ini tidak mau dibersihkan. Setelah
itu room attendant tersebut langsung saja mengiyakan permintaan tamu tersebut tanpa
melakukan prosedur/proses selayaknya sebagai room attendant yang profesional dan room
attendant tersebut langsung menuju ke kamar yang lainnya, dan hal ini menyebabkan tamu
tersebut agak sedikit marah karena merasa terganggu dan merasa masih terlalu pagi
kamarnya untuk dibersihkan.

Hasil Diskusi :

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Soal Uraian ............................................................................................................


..............................

1. Sebutkan 4 jenis kunci di hotel?


2. Sebutkan 2 kegiatan PEMBERSIHAN KAMAR ROOM ATTENDANT HARUS MELAKSANAKAN

FIRSTCHECKING PROSEDUR (PROSEDUR FIRST CHECKING)?

3. SEBUTKAN 3 HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM LANGKAH AWAL MEMBERSIHKAN KAMAR
UNTUK TAMU ?

4. Mengapa room attendant harus mengetuk pintu dan menyebutkan jati diri sebelum
memasuki kamar ?
5. PADA SAAT TAMU ADA DI KAMAR (WHEN THE GUEST IN THE ROOM). SEBUTKAN 3 ETIKA MEMASUKI
KAMAR TAMU YANG BAIK DAN BENAR ?

125
F. RANGKUMAN

Prioritas pembersihan kamar berdasarkan status kamar :

1. Direct order (tamu tersebut meminta langsung untuk dibersihkan).

2. Kamar yang EA VIP.

3. Kamar yang “Please make up room”.

4. Kamar yang OC.

5. Kamar yang check out.

Tahapan-tahapan memasukki kamar yang akan dibersihkan:

1. Mengidentifikasi status kamar (room status).

2. Menentukan prioritas kamar yang akan dibersihkan

3. Melaksanakan tahapan pekerjaan pada saat memasuki kamar/begining task, seperti greeting.

4. Memeriksa keadaan seluruh fasilitas kamar, kelayakan dan kondisi sesuai prosedur.

5. Menyalakan lampu, untuk mengetahui apakah lampu tersebut mati atau tidak. Dan apabila lampu

tersebut mati maka seorang petugas room attendant harus melaporkannya pada bagian engineering.

6. Membuka gorden,menyalakan AC/ membuka jendela bagi kamar yang tidak ber-AC.

7. Mengambil sampah dari kamar mandi maupun kamar tidur.

8. Mengangkat linen yang kotor.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XII ) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namun apabila anda

126
belum menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum
dikuasai sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!

Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum
1. Pengertian room attendant trolley
2. Pengertian trolley cart
3. Formulir-formulir pada perlengkapan
trolley
4. Jenis-jenis perlengkapan trolley
5. Prosedur penataan perlengkapan pada
trolley

H. KUNCI JAWABAN :
1. 4 jenis kunci di hotel adalah :
1. Pass key
2. Master key
3. Grand master key
4. EMERGENCY KEY ATAU DOUBLE LOCK

2. FIRST CHECKING PROSEDUR YANG DILAKUKAN ADALAH :


A. SEBELUM MENGETUK PINTU/BEL HARUS DIPERHATIKAN ADA DON’T DISTURBSIGN ATAU TIDAK.
KARENA KAMAR-KAMAR DENGAN KEADAAN TERSEBUT TIDAK BOLEH DIGANGGU /DIKETUK/BEL.
B. SETIAP MAU MASUK KAMAR HARUS MENGETUK/MENGEBEL DENGAN MENYEBUT HOUSEKEEPING ,
CHECKING MINIMAL 3X WALAUPUN KITA YAKIN KAMAR TERSEBUT TIDAK ADA PENGHUNINYA

3. TIGA HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM LANGKAH AWAL MEMBERSIHKAN KAMAR UNTUK TAMU
ADALAH :
1. MENYALAKAN LAMPU , UNTUK MENGETAHUI APAKAH LAMPU TERSEBUT MATI ATAU TIDAK . DAN
APABILA LAMPU TERSEBUT MATI MAKA SEORANG ROOM ATTENDANT HARUS MELAPORKANNYA
PADA BAGIAN ENGINEERING .

2. MEMERIKSA KEADAAN SELURUH FASILITAS KAMAR , KELAYAKAN DAN KONDISI SESUAI PROSEDUR .

127
3. MEMBUKA GORDEN ,MENYALAKAN AC/ MEMBUKA JENDELA BAGI KARMAR YANG TIDAK BER-

AC.

4. Room attendant harus mengetuk pintu dan menyebutkan jati diri sebelum memasuki
kamar karena karena merupakan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan memastikan bahwa
di dalam kamar tersebut apakah ada tamu atau tidak sehingga tamu mengetahui identitas room
attendant.

5. 3 ETIKA MEMASUKI KAMAR TAMU YANG BAIK DAN BENAR ADALAH :


a. Selalu memeriksa status kamar dan yakinkan tidak ada tanda “don’t disturb (DD) yang
terpasang.
b. Selalu mengetuk pintu/membunyikan bel, walaupun yakin kamar tersebut VCI disertai
dengan menyebut jati diri “housekeeping”.
c. Selalu mengucapkan “excuse me. Housekeeping” meskipun tidak ada tamu didalamnya.

128
KEGIATAN PEMBELAJARAN XIII

MELAKUKAN PENATAAN TEMPAT TIDUR (MAKING BED)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran dua belas ini peserta diklat diharapkan
dapat menganalisis dan melakukan penataan tempat tidur sesuaidengan standar prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisis jenis-jenis bagian-bagiannya tempat tidur.
2. Menganalisis jenis dan ukuran tempat tidur.
3. Menganalisis jenis-jenis kelengkapan tempat tidur yang mengunakan sheet.
4. Menganalisis jenis-jenis noda tempat tidur.
5. Melakukan striping the bed sesuai SOP.
6. Manata tempat tidur (makingbed)dengan menggunakan 3 sheet.
7. Menganalisis karakteristik Duvet.
8. Menganalisis kelengkapan Duvet.

C. URAIAN MATERI
1. Jenis- Jenis Tempat Tidur dan Kelengkapannya
Tempat tidur yang sesuai dengan standar suatu hotel biasanya terdiri dari :spring box (kotak
pegas)/ bed frame( bed base), bed frame (dipan), mattress (kasur), bed head board (papan
pelindung kepala), bed wheels, bed leg.
2. Jenis- Jenis Lena Tempat Tidur
Jenis-jenis lena tempat tidur tersebut antara lain adalah: Bed skirt Bed pad (bed
protector),Sheet (Sheet I, Sheet II, dan Sheet III), Bed cover, Pillow case (sarung bantal).
3. Jenis-Jenis Noda pada Tempat Tidur
Seringkali apabila kita melaksanakan making bed kita menemukan noda pada sheet atau
lena-lena lainnya. Noda-noda tersebut antara lain: air kencing, teh, soft drink, darah, jus
buah, kola, kopi, koktail, beer.
Untuk menghilangkan noda tersebut dibutuhkan obat pembersih yang disebut spotting
chemical. Jenis-jenis nya beraneka ragam.
4. Prosedur Stripping The Bed/ Mengambil Linen Kotor

129
Stripping bed adalah kegiatan membuka lena tempat tidur satu persatu sebelum tempat tidur
dirapikan. Sebelum tempat tidur ditata dengan lena yang bersih, lena yang telah dipakai
harus dibuka satu persatu dengan baik.Setiap membuka lena dari tempat tidur harus
dikibaskan untuk melihat kalau-kalau ada barang milik tamu yang yang terselip dalam lena
atau lena yang kena noda dan rusak.
Langkah-langkah melaksanakan stripping bed adalah sebagai berikut:
a. Pindahkan semua lena dan barang-barang dari tempat tidur.
b. Pindahkan bed cover dan selimut dari tempat tidur kemudian letakkan di kursi.
c. Cek bed cover dan selimut dari noda atau kerusakan. Ganti bed coverdan selimut secara
berkala.
d. Lepas sarung bantal dari bantalnya.
e. Lepaskan sheet (sprei) satu persatu.
f. Ambil semua lena yang kotor baik yang ada di kamar maupun di kamar mandi yang telah
dipakai, bawa dan letakkan pada kantong lena kotor (linen humper) pada trolley.
Yakinkan bahwa Anda harus membawa beberapa jenis handuk dan lena yang harus
diganti.
g. Periksa mattress dari kerusakan.
h. Periksa di bawah tempat tidur apakah ada sampah-sampah atau barang tamu yang
ketinggalan.
j. Jika ada lost and found laporkan pada order taker (gunakan standard telephone
courtessy).

Stripping The Bed/ Mengambil Linen Kotor

130
Gambar 30 Stripping The Bed / Mengambil Linen Kotor

5. Making Bed Menata Tempat Tidur Menggunakan 3 sheet


Making bed atau merapikan tempat tidur adalah menata tempat tidur dengan mengganti
sebagian atau seluruh lena-lenanya degan lena yang bersih. Tujuan making bed adalah
menjadikan tempat tidur bersih, rapi dan nyaman untuk ditiduri.
Sebelum memulai making bed, yaitu :
a. Check kondisi tempat tidur
b. Bed skirt, bed leg/wheel, rubbish and lost item, bed pad
c. Periksa kolong tempat tidur
d. Mulai make up bed jika kondisi sudah di check semua

Berikut adalah prosedur making bed tiga sheet :


a. Ganti semua linen yang kotor dengan linen yang bersih.
b. Untuk memudahkan kita merapikan tempat tidur maka tempat tidur ditarik agar lebih
leluasa.
c. Berdiri di samping/atas bagian kepala tempat tidur kemudian memeriksa atau
merapikan tempat tidur dan bed pad.
d. Bentangkan sheet pertama dengan permukaan halus di bagian atas agar kasur tertutup.
e. Lipat sheet pertama dengan head board ke bawah kasur dengan lipatan segitiga secara
rapi.
f. Lipat sudut bagian kaki hingga berbentuk lipatan segitiga dan kedua sisi sheet pertama
dimasukan ke bawah kasur.

131
g. Bentangkan sheet kedua di atas kasur, dengan permukaan bagian yang halus berada di
bawah. Posisi sheet bagian kepala pada head board dipasang 10 cm lebih panjang
daripada pinggir bed.
h. Periksa apakah kedua sisi sudah simetris dan rapi.
i. Buka selimut (blanket) di atas sheet kedua dengan posisi sejajar dengan pinggir tempat
tidur bagian kepala (dekat head board).
j. Bentangkan sheet ketiga (top sheet) agar menutupi selimut dengan jahitan lipatan
menghadap ke bawah. Posisi sheet ketiga sama dengan selimut. Kelebihan sheet kedua
pada sisi atas dekat head board dilipat dan dirapikan ke arah kaki.
k. Lipat sheet kedua, selimut, dan sheet ketiga ke arah bawah mattras dan merapikannya.
l. Masukkan semua sheet dan selimut pada sisi kaki ke bawah mattras.
m. Buat lipatan berbentuk segitiga pada kedua sudut kasur dengan rapi.
n. Masukkan semua sheet dan selimut pada kedua sisi ke bawah mattras.
o. Siapkan bantal-bantal yang telah dipasang sarungnya dan meletakkan dekat head board.
p. Tutup tempat tidur yang telah ditata rapi dengan bed cover dari arah kaki ke arah kepala
(bed head board).
q. Periksa kedua sisi agar terpasang rapi.
r. Rapikan bed cover yang menutupi bantal bagian bawah dan bantal yang ada di atas.
s. Rapikan lipatan-lipatan bed cover pada kedua sisi.
t. Tempat tidur didorong kembali ke tempat semula.
u. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.
Menata Tempat Tidur Dengan 3 sheet

Gambar 31 Menata Tempat Tidur Dengan 3 Sheet

6. Making Bed/ Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet

132
Selama ini, kita hanya mengenal istilah bed cover, sedangkan untuk quilt cover dan duvet jarang
sekali diketahui/didengar. Materi dibawah ini membantu Anda untuk mengetahui dan
membedakan arti dari bedcover, quilt cover dan duvet.
Bedcover atau comforter merupakan penutup dekoratif yang dibuat dari lembaran silikon atau
dacron yang dijahit langsung dengan pada kain lapisan luarnya yang biasanya bermotif seperti
motifnya sprei dan bantal.
Quilt cover atau Duvet Cover adalah penutup dekoratif yang dibuat dari berbagai jenis kain yang
berbentuk kantong dimana fungsinya untuk menaruh duvet atau isi quilt yang tersedia terpisah.
Jenis kain untuk quiltcover sama dengan bedcover dan biasanya disesuaikan dengan motif
sprei dan bantal. Duvet terbuat dari dari kain putih polos yang dijahit berbentuk kantong dan diisi
dengan silikonatau dacron. Jadi fungsi dari quiltcover adalah melindungi duvet dari debu atau
kotoran, memberikan kemudahan dalam perawatan dan penataan dekorasi kamar tidur dengan
hanya melepas dan mengganti quilt cover.Cukup memiliki satu duvet dan perbanyak koleksi quilt
cover untuk dekorasi kamar Anda.
Isi quiltcover/ duvet cover sendiri adalah duvet. Duvet terbuat dari dari kain putih polos
(ataupun warna polos lain sesuai keinginan) yang dijahit berbentuk kantong dan diisi dengan
silicon atau dakron. Untuk melindungi duvet dari debu/ kotoran, duvet dibungkus denganquilt
cover/ duvet cover tadi.
Dengan kondisi bungkus dan isi yang terpisah, membuat proses pencucian menjadi lebih mudah,
kita tinggal melepas quiltcover/ duvetcover dari duvetnya (seperti melepas sarung bantal dari
bantalnya), lalu dicuci. Inilah kelebihan yang ia miliki dibandingkan dengan bedcover, yang jika
kita ingin mencucinya agak merepotkan.
Karakteristik Duvet :
a. Duvet adalah linen sebagai pengganti sheet 2, 3 dan blanket
b. Duvet terdiri dari pada DUVET CASE dan INNER DUVET
c. Duvet Case terbuat dari katun sebagai pengganti sheet 2 dan sheet 3 (top sheet)
d. Inner Duvet terbuat dari bulu angsa atau dacron sebagai pengganti blanket.

Perlengkapan Tempat Tidur Menggunakan Duvet :


Bed Component: Bed heard board, Mattress, Spring box, Spring box wheel (roda bed), Spring box
leg (kaki bed)

133
Linen : Bed Skirt, Bed Pad, Bed sheet (1pcs), Duvet (penganti sheet II & III), Pillow & Pillow case.

Teknik dan prosedur menata tempat tidur dengan duvet

Stripping bed

a. Tempat tidur di tarik mundur agar leluasa untuk memudahkan menata tempat tidur.
b. Mengangkat pillow dan pillow case.
c. Menarik duvet, Membuka Duvet case lalu menarik duvet inner agar lepas dari duvet case.
d. Menarik sheet yang sudah terpakai.
e. Memeriksa dan merapihkan bed skirt, dan bed pad.
f. Membawa/meletakkan lena dan Duvet case yang sudah terpakai ke linen humper di trolley.
g. Mengambil linen bersih, Duvet case, dan pillow case ke kamar.

Memasang sheet :
a. Membentang sheet agar menutup mattress
b. Sheet dipasang dengan permukaan halus di atas
c. Sheet dekat heard board dimasukkan ke bawah mattress dengan lipatan segi tiga pada
sudut kiri dan sudut kanan
d. Sheet bagian kaki dimasukkan ke bawah mattress dengan lipatan segi tiga pada sudut kiri
dan sudut kanan.

Teknik Memasang Duvet :


a. Membentang duvet inner di atas mattress selebarnya
b. Ambil duvet case , lalu masukkan duvet inner ke dalamnya
c. Setelah dimasukkan dengan rapi lalu duvet dibentangkan ke seluruh mattress dengan
ujung atas sejajar dengan ujung mattress bagian atas
d. Lipat ujung duvet bagian atas membentuk lipatan kurang lebih satu jengkal. Dilipat
berulang kali dari ujung mattress dengan rapi
e. Lipat duvet pada sudut sisi kiri dan kanan sehingga membentuk lipatan segitiga dengan
rapi
f. Bungkus pillowdengan menggunakan pillow case dengan rapi, lalu letakkan di bagian atas
mattress
g. Dorong ke tempat didur ke posisi semula lalu perhatikan jika ada hal- hal yang kurang rapi

134
Skema Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet

Menarik Bed

Menarik Bed

Menarik Bed

Menarik Bed

Menarik Bed

Gambar 32 Skema Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentang menata tempat tidur (Kegiatan Pembelajaran XIII)
2. Diskusikan dengan teman sejawat anda tentang perbedaan dan persamaan making
bed dengan menggunakan DUVET dengan making bed menggunakan 3 sheet.
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan dan membuat laporan (mengerjakan LK-03)

E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang


2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang persamaan dan perbedaan menata
tempat tidur menggunakan 3 sheet dan duvet
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

135
Lembar Kerja 03

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang persamaan dan perbedaan menata tempat tidur
menggunakan 3 sheet dan duvet

Hasil Diskusi :

Menata Tempat TidurMenggunakan Menata Tempat TidurMenggunakan

136
1. Untuk menambah wawasan Anda terkait dengan prosedur making bed, Anda diminta untuk
mencari berbagai sumber yang terkait dengan stripping bed dan making bed baik yang
menggunakan 3 sheet maupun duvet. (dalam bentuk teks, gambar, bagan maupun bentuk yang
lainnya).
2. Data kamar sebagai berikut:

# Type

201 DBL

202 DBL

203 TWIN

204 TWIN

a. Berapa jumlah double sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan


b. Berapa jumlah single sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan
c. Berapa jumlah blanket secara keseluruhan (baik double/single)
d. Berapa jumlah bed pad untuk Twin bed

F. RANGKUMAN

Stripping bed adalah kegiatan membuka lena tempat tidur satu persatu sebelum tempat tidur dirapikan

Making bed atau merapikan tempat tidur adalah menata tempat tidur dengan mengganti sebagian
atau seluruh lena-lenanya degan lena yang bersih. Tujuan making bed adalah menjadikan tempat
tidur bersih, rapi dan nyamanuntuk ditiduri.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari selanjutnya
oleh sebab itu jika Andamerasa telah menguasai materi dalam kegiatan pembelajaran ini (kegiatan
belajar XIII) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan benar, maka Anda dapat melanjutkan

137
kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum menguasai materi ini Andadisarankan mempelajari
kembali bagian yang belum dikuasai sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!


Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum
1. Jenis-jenis tempat tidur dan
kelengkapannya
2. Jenis-jenis lena tempat tidur
3. Jenis –jenis noda pada tempat tidur
4. Prosedur Stripping The Bed/Mengambil
Linen Kotor
5. Making bed/Menata Tempat Tidur
Menggunakan 3 Sheet
6. Making bed/menata tempat tidur
menggunakan duvet
7. Skema menata tempat tidur dengan
menggunakan duvet

H. KUNCI JAWABAN
Tugas mandiri
1. Making bed dengan menggunakan 3 sheet
Sebelum memulai making bed
a. Check kondisi tempat tidur
b. Bed skirt, bed leg/wheel, rubbish and lost item, bed pad
c. Periksa kolong tempat tidur
d. Mulai make up bed jika kondisi sudah di check semua
Berikut adalah prosedur making bed tiga sheet.
a. Ganti semua linen yang kotor dengan linen yang bersih.
b. Untuk memudahkan kita merapikan tempat tidur maka tempat tidur ditarik agar lebih
leluasa.

138
c. Berdiri di samping/atas bagian kepala tempat tidur kemudian memeriksa atau
merapikan tempat tidur dan bed pad.
d. Bentangkan sheet pertama dengan permukaan halus di bagian atas agar kasur tertutup.
e. Lipat sheet pertama dengan head board ke bawah kasur dengan lipatan segitiga secara
rapi.
f. Lipat sudut bagian kaki hingga berbentuk lipatan segitiga dan kedua sisi sheet pertama
dimasukan ke bawah kasur.
g. Bentangkan sheet kedua di atas kasur, dengan permukaan bagian yang halus berada di
bawah. Posisi sheet bagian kepala pada head board dipasang 10 cm lebih panjang
daripada pinggir bed.
h. Periksa apakah kedua sisi sudah simetris dan rapi.

i. Buka selimut (blanket) di atas sheet kedua dengan posisi sejajar dengan pinggir tempat tidur
bagian kepala (dekat head board).
j. Bentangkan sheet ketiga (top sheet) agar menutupi selimut dengan jahitan lipatan menghadap
ke bawah. Posisi sheet ketiga sama dengan selimut. Kelebihan sheet kedua pada sisi atas
dekat head board dilipat dan dirapikan ke arah kaki.
k. Lipat sheet kedua, selimut, dan sheet ketiga ke arah bawah mattras dan merapikannya.
l. Masukkan semua sheet dan selimut pada sisi kaki ke bawah mattras.
m. Buat lipatan berbentuk segitiga pada kedua sudut kasur dengan rapi.
n. Masukkan semua sheet dan selimut pada kedua sisi ke bawah mattras.
o. Siapkan bantal-bantal yang telah dipasang sarungnya dan meletakkandekat head board.
p. Tutup tempat tidur yang telah ditata rapi dengan bed cover dari arah kaki ke arah kepala (bed
head board).
q. Periksa kedua sisi agar terpasang rapi.
r. Rapikan bed cover yang menutupi bantal bagian bawah dan bantal yang ada di atas.
s. Rapikan lipatan-lipatan bed cover pada kedua sisi.
t. Tempat tidur didorong kembali ke tempat semula.
u. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.

2. Making bed menggunakan duvet


a. Membentang duvet inner di atas mattress selebarnya
b. Ambil duvet case , lalu masukkan duvet inner ke dalamnya
c. Setelah dimasukkan dengan rapi lalu duvet dibentangkan ke seluruh mattress dengan

139
ujung atas sejajar dengan ujung mattress bagian atas
d. Lipat ujung duvet bagian atas membentuk lipatan kurang lebih satu jengkal. Dilipat
berulang kali dari ujung mattress dengan rapi
e. Lipat duvet pada sudut sisi kiri dan kanan sehingga membentuk lipatan segitiga dengan
rapi
f. Bungkus pillowdengan menggunakan pillow case dengan rapi, lalu letakkan di bagian
atas mattress
g. Dorong ke tempat tidur ke posisi semula lalu perhatikan jika ada hal- hal yang kurang rapi

3. Berapa jumlah double sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan= 6 pcs


Berapa jumlah single sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan =12 pcs
Berapa jumlah blanket secara keseluruhan (baik double/single) = 6 pcs
Berapa jumlah bed pad untuk twin bed = 6 pcs

140
KEGIATAN PEMBELAJARAN XIV

MELAKUKAN PEMBERSIHAN DAN MERAPIKAN KAMAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran ketigabelas ini peserta diklat
dapat menganalisis dan melaksanakan pembersihan dan penataan kamar tidur (bed room)
sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisis teknik dan metode pembersihan di kamar tidur.
2. Membersihkan perlengkapan kamar tidur (dusting) sesuai dengan standar operasional
prosedur.
3. Menganalisis persiapan alat, bahan pembersih dan kelengkapan proses pembersihan kamar
tidur.
4. Melengkapi guest supplies kamar tidur sesuai dengan standar operasional prosedur.
5. Membersihkan lantai tempat tidur/mopping sesuai dengan standar operasional prosedur.
6. Melakukan Final check sesuai dengan standar operasional prosedur.
7. Dapat menyajikan hasil pekerjaan proses pembersihkan kamar tidur dan perlengkapannya
(sesuai dengan kualitas maupun kuantitas pembersihan yang dipersyaratkan).

C. URAIAN MATERI
1. Teknik dan Metode Pembersihan di Kamar
Perlengkapan kamar dalam hal ini perabot kamar atau “room equipment: yang biasanya
berupa furniture, setiap saat perlu dibersihkan dari debu dan kotoran lain. Pekerjaan ini
dilakukan setelah menata tempat tidur.
Agar semua perlengkapan benar-benar bersih, maka dalam kegiatan pembersihan
dilakukan urut-urutan atau perputaran gerakan pembersihan biasanya searah dengan
jarum jam (clockwise atau un clock wise).
Perabotan kamar atau furniture setiap saat perlu dibersihkan dari debu. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan beberapa cara antara lain mengelap atau dusting.
Supaya mendapatkan hasil yang baik, pakailah yang lembut atau sesuai dengan petunjuk
atau objek yang akan dibersihkan.

141
Dalam kegiatan ini ada beberapa teknik pembersihan yang diterapkan antara lain: a) Dusting,
b) Damp dusting, c) Polishing, dan d) Glass wipping.
Teknik dusting di kamar tidur yang baik dan benar :
Dry dusting yaitu pembersihan debu dengan menggunakan lap kering seperti yang lazim
dilakukan sehari- hari.
Damp dusting yaitu membersihkan debu dengan menggunakan lap lembab/ setengah basah,
sehingga debu akan menempel dilap tersebut, tidak berterbangan kemana –mana.

2. Langkah Membersihkan Perlengkapan (Dusting)


Pindahkan atau geser barang-barang yang ada diatas meja (furniture) dengan teratur, supaya
mudah diletakkan kembali ketempat/posisi semula.
Lipatlah lap itu dengan rapi. Bersihkan semua perabotan kamar. Agar tidak ada bagian yang
terlupakan atau terlewatkan, lakukan dengan cara yang teratur atau berurutan. Mulailah
mengerjakannya dari serambi kamar atau tempat lain yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan dengan urut- urutan atau berputar sesuai dengan arah jarum jam.
Secara berkala parabotan ini perlu juga disemir dengan semir perabotan rumah atau furniture
polish. Bila perlu lakukan pembersihan dengan lap lembab. Perhatikan pada bagian yang
sekecil-kecilnya, antara lain laci, meja, bola lampu. Jangan lupa membersihkan bagian bawah
alat-alat yang bisa diangkat seperti lampu duduk dsb.
Setelah semuanya bersih dari debu, taruh lap lembut tadi pada tempatnya, kemudiann ambil
perlengkapan dan bahan pembersih kaca untuk membersihkan kaca jendela, pintu, cermin
dengan metoda yang benar.Teknik pembersihan kaca atau cermin ini disebut glasses wipping.
Dusting

Gambar 33 Dusting
142
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik dan prosedur pembersihan
a. Kerjakan pembersihan dari bagian atas ke bawah.
b. Furniture yang kainnya dilindungi dengan logam/besi diberi alas dari plastik/karton agar tidak
meninggalkan noda bekas karat.
c. Sambil mendusting,Anda memeriksa kelengkapan-kelengkapan guest supplies yang
sudah terpakai/ kurang untuk diganti pada saat Anda melengkapi guest supplies.

3. Melengkapi Guest Supplies Kamar Tidur


Kamar yang sudah dibersihkan perlu dicek lagi kelengkapan fasilitasnya.Letak perlengkapan
tersebut harus sesuai standar baik jumlah maupun penempatannya, misal logo nama hotel
harus dapat dilihat dan dibaca oleh tamu begitu tamu masuk ke dalam kamar. Apabila ada
kekurangan maka harus segera dilengkapi.
a. Prosedur restocking yang harus dilaksanakan oleh room attendant adalah sebagai berikut:
b. Persiapkan persediaan guest supplies dalam room attendant trolleysecara teratur, rapi
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
c. Cek terlebih dahulu guest supplies mulai dari pintu masuk, closet, dressing table, TV, coffee
table, night table, agar melengkapinya dengan cepat dan tepat.
d. Dalam melengkapi kebutuhan tamu harus dicatat di dalam room attendance control sheet. Hal
ini mutlak harus dilakukan agar tertib administrasi, untuk pengendalian pemakaian guest
supplies, serta untuk mengetahui jumlah pemakaian guest supplies setiap hari, setiap minggu
maupun setiap bulan.
e. Membuat catatan khusus di dalam kolom remark pada room attendant control sheet atau
log book yang belum lengkap agar dapatdilengkapi oleh room attendant shift berikutnya.

Menata dan Melengkapi Guest Supplies di Kamar

143
Gambar 34 Menata dan Melengkapi Guest Supplies di Kamar

Perlengkapan guest supplies yang harus tersedia misalnya:

 Door /pintu dilengkapi dengan: Door knob menu, Do not distrub sign.
 Closet ward robe/cupboard, dilengkapi dengan: Hanger pria dan wanita. Shoes shin,
 Laundry bag, Laundry list, Dry cleaning list & PO list
 Dressing table, diatasnya atau disekitarnya: Stationary holder yang berisi : Brosure, Guest
questionaire, post card, rate sheet, amplop, lembar kertas surat, lembar kertas fax, Room
service menu, Tray dengan water jug dan drinking glass, TV dengan video program/TV
program, Tend card petunjuk penggunaan hand iron, Safe deposit box.
 Night Table: Nigth lamp, Service directory book, Memo pad, Balpoint, Telephone
 Coffee table diatasnya dilengkapi dengan maches dan astray

Bila kamar tersebut baru saja ditinggalkan oleh tamunya (C/O) periksalah dengan seksama kalau-kalau ada
barang tamu yang tertinggal.

Kalau ada barang yang tertinggal hubungi segera atasan yang bersangkutan dengan cepat atau kantor depan
dengan cepat jika barang tersebut merupakan barang berharga. Barang milik tamu yang tertinggal harus
diserahkan kepada atasan dan akan dicatat pada buku Lost and Found. Jika kamar yang dibersihkan itu
Occupied biasanya banyak barang atau pakaian tamu yang berserakan di atas tempat tidur dan kursi. Dalam
hal ini gantung dan letakkan barang tersebut dengan rapi pada tempat yang semestinya.

4. Membersihkan Lantai Kamar Tidur

144
Lantai adalah bagian bangunan atau ruangan yang paling cepat kotor. Supaya kamar tetap
bersih, maka lantai harus dibersihkan setiap saat. Karena itu dibuat dari berjenis bahan, maka
jenis pembersihan-nyapun berbeda.
Perhatikan arah darimana pertama kali membersihkan lantai. Ambillah tempat yang terjauh
dahulu. Jangan lupa bersihkan sudut-sudut dan kolong-kolong sekaligus untuk melihat apakah
ada barang-barang kecil milik tamu yang terjatuh.
Lantai permadani (karpet dibersihkan dengan penyapu permadani atau “Box Sweeper” dan alat
penghisap debu “Vacuum Cleaner”.
Jenis lantai yang lain dibersihkan dengan cara menyapu dan mengepel (damp sweeping atau
mopping). Setelah dilakukan pekerjaan membersihkan kamar mandi, ambillah perlengkapan
menyapu, yakni sapu dan penampung sampah atau “dust pan”.
Bersihkan lantai dari serambi, dan diteruskan di dalam kamar dan terakhir pada pintu masuk.
Jangan lupa menyapu di tempat yang tersembunyi seperti dibawah meja, dibalik pintu dll.
Vacuuming dilakukan pada area bedroom dan bathroom).

Membersihkan Debu di Lantai (Vacumming)

Gambar 35 Membersihkan Debu di Lantai (Vacumming)

5. Pemeriksaan Terakhir (Final Check)

145
Bagian-bagian dan tempat yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan terakhir.Jendela
tertutup, night curtain, dan glass curtain dalam, posisi yang benar, Pemanas terpasang kembali,
Sheet terpasang dengan rapi, Lampu nyala dan gambar telah bersih, Penerangan berfungsi,
TV, radio, dan alat elektronik lain bekerja, Bar kecil telah penuh, Tidak ada noda di cermin atau
permukaan benda, Pintu tertutup, Pintu bebas dari tanda jari room attendant, Di bawah karpet
dan sekitar perabot telah bersih, Perabotan dalam posisi yang tepat, Persediaan tamu telah
terisi, Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar, tempat sampah dan asbak dalam
keadaan kosong dan bersih, alat–alat yang harus diperbaiki atau yang dibersihkan secara
khusus harus dilaporkan.

Pengecekan Terakhir (Final Check)

146
Gambar 36 Pengecekan Terakhir (Final Check)

Sebelum meninggalkan kamar, semprotkan penyegar dengan pewangi yang netral dengan cara
berjalan mundur dimana room attendant sambil melihat sekeliling kamar juga bathroom
disemprotkan dengan pewangi tersebut, agar udara di dalam kamar tetap segar dan wangi. Pintu
kamar ditutup dengan baik dilanjutkan dengan mengerjakan lainnya.

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
 Membaca materi kegiatan pembelajaran XIV

147
 Untuk menambah wawasan anda terkait dengan materi pada kegiatan pembelajaran XIV,
selanjutnya anda diminta berdiskusi dengan teman seprofesi atau orang lain yang dapat
membantu anda belajar untuk mencari beberapa informasi melalui berbagai sumber terkait
materi Kegiatan pembelajaran XIV.
 Mengidentifikasi sumber informasi tersebut.
 Sebagai perbandingan membuat rangkuman secara singkat terkait dengan informasi yang anda
dapatkan dari literatur lain yang relevan (mengerjakan LK-04)

148
E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang
2. Diskusikan dengan cepat dan benar permasalahan dibawah ini
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

Lembar Kerja 04

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

1. Pada hari ini tingkat hunian hotel mencapai 95%, tapi ada salah satu guest supplies di
salah satu kamar yang statusnya Occupied yang belum lengkap seperti Bath Soap.
Ketidak lengkapan guest supplies tersebut diakibatkan semua stock untuk barang tersebut
belum tersedia. Dengan kindisi tersebut langkah/solusi apa yang mesti dilakukan oleh
seorang room attendant yang propesional agar kamar tersebut sesuai kelengkapannya!
2. Isilah kolom dibawah ini sesuai dengan kebutuhan bedroom supplies yang biasa
digunakan di hotel serta tentukan posisi tata letak dari bathroom supplies tersebut.
Bedrooms Supplies Number In Bedrooms Position In The Bed Room

149
Hasil Diskusi :

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Soal Uraian

1. Apa perbedaan dry dusting dengan dump dusting?


2. Sebutkan 3 hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik dan prosedur pembersihan?
3. Sebutkan 5 perlengkapan guest supplies yang harus tersedia?
4. Jelaskan arahdarimanapertamakalimembersihkanlantai?
5. Jelaskan bagian-bagian dan tempatyang harus diperhatikan dalam pemeriksaan
terakhir (final check)?

150
F. RANGKUMAN

Langkah Membersihkan Perlengkapan (Dusting) :

1. Pindahkan atau geser barang-barang yang ada diatas meja (furniture)dengan teratur, supaya
mudah diletakkan kembali ketempat/posisi semua.
2. Lipatlah lap itu dengan rapi. Bersihkan semua perabotan kamar. Agar tidak ada bagian
yang terlupakan atau terlewatkan, lakukan dengan cara yang teratur atau berurutan. Mulailah
mengerjakannya dari serambi kamar atau tempat lain yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan dengan urut- urutan atau berputar sesuai dengan arah jarum jam.
3. Secara berkala parabotan ini perlu juga disemir dengan semir perabotan rumah atau furniture
polish. Bila perlu lakukan pembersihan dengan lap lembab. Perhatikan pada bagian yang
sekecil-kecilnya, antara lain laci, meja, bola lampu. Jangan lupa membersihkan bagian
bawah alat-alat yang bisa diangkat seperti lampu duduk dsb.
4. Setelah semuanya bersih dari debu, taruh lap lembut tadi pada tempatnya, kemudiann ambil
perlengkapan dan bahan pembersih kaca untuk membersihkan kaca jendela, pintu, cermin
dengan metoda yang benar. Teknik pembersihan kaca atau cermin ini disebut glasses
wipping.

Prosedur restocking yang harus dilaksanakan oleh room attendant adalah sebagai berikut:

1. Persiapkan persediaan guest supplies dalam trolley cart secara teratur, rapi sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.
2. Cek terlebih dahulu guest supplies mulai dari pintu masuk, closet, dressing table, TV, coffe
table, nite table, agar agar melengkapinya dengan cepat dan tepat.
3. Dalam melengkapi kebutuhan tamu harus dicatat di dalam room attendant control sheet. Hal
ini mutlak harus dilakukan agar tertib administrasi, untuk pengendalian pemakaian guest
supplies, serta untuk mengetahui jumlah pemakaian guest supplies setiap hari, setiap
minggu maupun setiap bulan.
4. Membuat catatan khusus di dalam kolom remark pada room attendant control sheet atau
log book yang belum lengkap agar dapat dilengkapi oleh room attendant shift berikutnya.

151
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XIV ) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum
menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai
sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.
Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!
Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari Belum
Sudah

1. Teknik dan metode pembersihan kamar


2. Langkah membersihkan perlengkapan
(dusting)
3. Melengkapi guest supplies kamar tidur
4. Membersihkan lantai kamar tidur
5. Pemeriksaan terakhir (final check)

H. KUNCI JAWABAN
1. Drydustingyaitupembersihandebudengan menggunakanlap kering seperti yang
lazimdilakukansehari-hari sedangkan
Dampdustingyaitumembersihkandebudenganmenggunakanlaplembab/setengahbasah,sehingga
debuakan menempeldilaptersebut,tidak berterbangankemana –mana.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik dan prosedur pembersihan, yaitu :
a. Kerjakan pembersihan dari bagian atas ke bawah.
b. Furniture yang kainnya dilindungi dengan logam/besi diberi alas dari plastik/karton agar tidak
meninggalkan noda bekas karat.
c. Sambil mendusting,Anda memeriksa kelengkapan-kelengkapan guest supplies yang
sudah terpakai/ kurang untuk diganti pada saat Anda melengkapi guest supplies.

3. Lima Perlengkapan guest supplies yang harus tersedia adalah :

152
 Door /pintu dilengkapi dengan: Door knob menu, Do not distrub sign.
 Closet ward robe/cupboard, dilengkapi dengan: Hanger pria dan wanita.
 Shoes shin, Laundry bag, Laundry list, Dry cleaning list & PO list.
 Dressing table, diatasnya atau disekitarnya: Stationary holder yang berisi : Brosure, Guest
questionaire, post card, rate sheet, amplop, lembar kertas surat, lembar kertas fax, Room
service menu, Tray dengan water jug dan drinking glass, TV dengan video program/TV
program, Tend card petunjuk penggunaan hand iron, Safe deposit box.
 Night Table: Nigth lamp, Service directory book, Memo pad, Balpoint, Telephone
 Coffee table diatasnya dilengkapi dengan maches dan astray.

4. Ambillah tempat yang terjauh dahulu. Jangan lupa bersihkan sudut-sudut dan kolong-kolong sekaligus
untuk melihat apakah ada barang-barang kecil milik tamu yang terjatuh.

5. Bagian-bagian dan tempatyang harus diperhatikan dalam pemeriksaan


terakhir(final check) adalah : Jendela tertutup, night curtain, dan glass curtain dalam, posisi yang
benar, Pemanas terpasang kembali, Sheet terpasang dengan rapi, Lampu nyala dan gambar
telah bersih, Penerangan berfungsi, TV, radio, dan alat elektronik lain bekerja, Bar kecil telah
penuh, Tidak ada noda di cermin atau permukaan benda, Pintu tertutup, Pintu bebas dari tanda
jari room attendant, Di bawah karpet dan sekitar perabot telah bersih, Perabotan dalam posisi
yang tepat, Persediaan tamu telah terisi, Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar,
tempat sampah dan asbak dalam keadaan kosong dan bersih, alat–alat yang harus diperbaiki
atau yang dibersihkan secara khusus harus dilaporkan.

153
KEGIATAN PEMBELAJARAN XV

MELAKUKAN PEMBERSIHAN DAN MENYIMPAN TROLLEY DAN


PERLENGKAPAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat
menganalisis dan melakukan pembersihan dan penyimpanan trolley dan perlengkapannya
sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menganalisis beberapa tujuan dari pada pembersihan trolley.

2. Menganalisis jenis-jenis kotoran dan cara perawatan trolley.


3. Melakukan pembersihan trolley.
4. Menyimpan trolley dan perlengkapannya.
5. Menyajikan hasil dari pada proses pembemberihan trolley.

C. URAIAN MATERI
Hotel adalah suatu industri yang bergerak di bidang jasa dan dikelola secara komersil,jadi
tujuan utamanya adalah untuk mencari keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang
besar, hotel harus bisa mengeluarkan biaya sekecil mungkin salah satunya adalah biaya
perawatan peralatan dan perlengkapan.
Untuk mengurangi biaya perawatan peralatan hotel,maka peralatan harus dibersihkan dan
disimpan dengan baik dan dilakukan secara berkala. Begitu juga dengan trolley dan
perlengkapan harus dirawat dan disimpan dengan baik. Trolley cart adalah kereta yang
digunakan oleh Room Attendant untuk melaksanakan pekerjaannya dan menempatkan seluruh
keperluan untuk membersihkan dan melengkapi kembali kamar tamu.
1. Tujuan daripada Pembersihan Trolley
Adapun beberapa tujuan dari pada dilakukannya pembesihan trolley adalah sebagai
berikut:
a. Supaya tahan lama dan tidak cepat rusak
b. Supaya tetap nyaman digunakan
c. Memberikan kesan yang baik kepada tamu
d. Memberikan kenyamanan pada saat bekerja

154
2. Jenis Kotoran dan Perawatan Laundry
Jenis kotoran yang ada di trolley ada yang berupa dirt (kotoran) dan yang ada berupa stain
(noda), yang berupa dirt contohnya seperti: debu, bekas bulu-bulu handuk yang tertinggal
dan bekas sampah kering yang tertinggal di kamar tamu, sedangkan stain contohnya
seperti: bekas bahan pembersih dari kamar tamu.

3. Menyimpan Trolley dan Perlengkapannya


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol dan penggudangan alat-alat dan bahan
pembersih adalah sebagai berikut :
a Penggudangan sapu dan sikat
 Kotoran yang melekat harus disikat
 Sikat dan sapu hendaknya digantung
 Disimpan dalam keadaan kering
 Sikat yang tidak bisa digantung harus ditengadahkan
b Penggudangan alat penampung (container)
 Harus bersih dan kering
 Ditumpuk dengan rapi untuk menghemat tempat
c Penggudangan lena (linen)
 Harus bersih dan kering
 Dilipat dan diatur dengan rapih
 Dikelompokan menurut jenisnya
d Penggudangan alat-alat pelindung dan pembantu
 Harus dalam keadaan bersih dan kering
 Diatur dengan rapi supaya tidak menggangu lalu lintas dan menghemat ruangan atau
tempat.
e Penggudangan alat-alat mekanik (vacuum cleaner)
 Bersihkan seluruh bagian alat itu
 Kabel harus dililitakan dengan rapi
 Periksa seluruh komponennya
 Secara periodik diadakan pemeliharaan dan perbaikan
f Penggudangan bahan pembersih
 Dikelompokkan menurut jenisnya

155
 Ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
 Ditutup dengan ketat dan rapi
 Sebaiknya setiap tempat atau container berisi nama atau merk bahan pembersih yang
ada didalamnya
 Perhatikan petunjuk-petunjuk tertentu (jangan ditaruh dengan korek api, jangan dibalik,
disimpan yang teduh, ditutup engan rapat dsb)
g Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat penggudangan:
 Bahan pembersih disimpan menurut jenisnya seperti contoh gambar diatas.
 Cara penggudangan yang baik dan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hilangnya
alat dan bahan pembersih dalam kegiatan sehari-hari.
 Mencatat semua alat dan bahan pembersih yang diambil pada“equipment dan supplies
daily control sheet”.
 Mencatat supplies yang habis dalam melaksanakan tugas.
 Mencocokkan dan mencatat alat serta bahan pembersih sebelum menggudangkan atau
menyimpan.

Gambar Trolley Cart :

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi kegiatan pembelajaran XV
2. Diskusi kelompok untuk menganalisis pembersihan dan penyimpanan trolley dan

156
perlengkapannya
3. Mengidentifikasi sumber informasi tersebut.
4. Sebagai bahan perbandingan anda diminta membuat rangkuman secara singkat terkait
dengan informasi yang anda dapatkan dari literatur lain yang relevan (mengerjakan LK-05)

E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang


2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang mencari berbagai jenis prosedur
penggudangan (storing) yang terkait dengan materi di atas dari berbagai sumber yang
relevan
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

157
Lembar Kerja 05

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus :

Untuk menambah wawasan, Anda diminta untuk mencari berbagai jenis prosedur penggudangan
(storing) yang terkait dengan materi di atas dari berbagai sumber yang relevan.

Identifikasi jenis-jenis peralatan dan perlengkapan yang telah digunakan sesuai dengan isian format
dibawah ini.

Nama Periode Letak/posisi


Peralatan/perlengkapan pembersihan penyimpanan di Alasan
pantry/gudang

Soal Uraian
1. Apakah yang dimaksud dengan trolley?
2. Jelaskan Tujuan daripada Pembersihan Trolley?
3. Sebutkan Jenis kotoran dan noda pada trolley?

158
4. Sebutkan 6 hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol dan penggudangan alat-alat dan bahan
pembersih?
5. Jelaskan tentang penggudangan bahan pembersih?

F. RANGKUMAN

1. Supaya penggunaan alat dan bahan itu efektif, maka perlu adanya penggudangan secara
teratur.
2. Tindakan kontrol yang baik adalah pada saat pengambilan, pemakaian dan sebelum
penyimpanan.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam kontrol dan penggudangan alat- alat serta bahan
pembersih dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis dan karakteristik alat dan bahan
pembersih tersebut.
4. Saat menemukan kejadian – kejadian atau kondisi peralatan yang tidak sesuai dengan
mestinya, Anda harus dengan cepat menanggapinya.
5. Proses penyimpanan peralatan dan bahan kimia pembersih sangat berperan besar
dalam rangka menunjang efektifitas dan efisiensi Andasaat bekerja.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Jika Anda sudah mengerjakan latihan/tugas dan kasus dengan benar serta sudah dapat
memahami keseluruhan materi di atas (kegiatan belajar XV) dengan benar, selanjutnya Anda
bisa melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Jika belum memahami isi materi secara
keseluruhan dan belum bisa mengerjakan latihan/tugas dan kasus, Anda bisa mempelajari lagi
dengan bimbingan teman yang dianggap mampu atau fasilitator Anda.
Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!
Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum
1. Pengertian trolley cart
2. Jenis-jenis kotoran dan cara perawatan trolley
3. Pembersihan trolley
4. Menyimpan trolley dan perlengkapannya

159
H. KUNCI JAWABAN
1. Trolley cart adalah kereta yang digunakan oleh Room Attendant untuk melaksanakan
pekerjaannya dan menempatkan seluruh keperluan untuk membersihkan dan melengkapi
kembali kamar tamu.

2. Tujuan dari pembersihan trolley adalah :


a. Supaya tahan lama dan tidak cepat rusak
b. Supaya tetap nyaman digunakan
c. Memberikan kesan yang baik kepada tamu
d. Memberikan kenyamanan pada saat bekerja

3. Jenis kotoran yang ada di trolley ada yang berupa dirt (kotoran) dan yang ada berupa stain
(noda), yang berupa dirt contohnya seperti: debu, bekas bulu-bulu handuk yang tertinggal dan
bekas sampah kering yang tertinggal di kamar tamu, sedangkan stain contohnya seperti: bekas
bahan pembersih dari kamar tamu.

4. 6 hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol dan penggudangan alat-alat dan bahan pembersih
adalah sebagai berikut :
1. Penggudangan sapu dan sikat
2. Penggudangan alat penampung (container)
3. Penggudangan lena (linen)
4. Penggudangan alat – alat pelindung dan pembantu
5. Penggudangan alat-alat mekanik (vacuum cleaner)
6. Penggudangan alat bahan pembersih

5. Penggudangan bahan pembersih adalah :


1. Dikelompokan menurut jenisnya
2. Ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
3. Ditutup dengan ketat dan rapi
4. Sebaiknya setiap tempat atau container berisi nama atau merk bahan pembersih yang ada
didalamnya
5. Perhatikan petunjuk-petunjuk tertentu (jangan ditaruh dengan korek api, jangan dibalik,
disimpan yang teduh, ditutup engan rapat dsb)

160
KEGIATAN PEMBELAJARAN XVI

MELAKUKAN PERHITUNGAN ROOM LINEN INVENTOR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan
perhitungan room linen inventory sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan tata cara penghitungan room linen
2. Menjelaskan tata cara penghitungan amenities
3. Menentukan model penghitungan linen parstock
4. Menentukan model penghitungan amenities
5. Menyiapkan kebutuhan untuk penghitungan linen parstock dan amenities
6. Melakukan penghitungan linen parstock dan amenities

C. URAIAN MATERI
PELAYANAN LINEN INVENTORY
Laundry adalah bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab atas semua pencucian
linen, baik itu house laundry maupun guest laundry. Laundry merupakan salah satu department
dalam hotel, dimana laundry selalu mendapat perhatian yang sangat besar baik dari pihak
manajemen maupun tamu. Adalah menjadi kewajiban hotel untuk menyediakan fasilitas laundry
yang memadai demi kepuasan para tamu. Linen dalam laundry sangat penting karena
sebagian merupakan fasilitas yang akan digunakan oleh tamu, seperti sheet, towel, napkin dan
lainnya. Tetapi sering kali tanpa disadari linen tersebut menghilang tanpa alasan yang jelas
atau catatan, baik rusak maupun hilang. Jadi inventory linen dalam hotel sangat penting untuk
mengetahui kemana linen tersebut beredar, apakah linen tersebut sedang terpasang, kotor
ataupun di proses dalam pencucian laundry.
1. Pengertian Linen dan Linen Room
Linen adalah jenis benang atau kain yang terbuat dari serat – serat batang rami halus (flax).
Bahan linen itu kering alamiah namun lunak saat dipakai bila dikelantang, warnanya akan
abu – abu coklat sampai putih cream. Meskipun lebih peka terharap zat kimia, linen
menyerap uang air lebih cepat dibanding katun. Selain kaku, linen juga memilki kilau
alamiah, berbeda dengan katun yang umumnya lunak dan serat tidak mengkilap.

161
Linen umumnya digunakan untuk membuat benda – benda yang membutuhkan kekuatan
tinggi, termasuk benang jahit, senar jaring ikan, dan penutup kasur. Namun, saat ini serat –
serat sintetis baru seperti nilon dan dacron dapat mengganti fungsi linen dalam beberapa
hal.
Untuk menyimpan seluruh linen, linen section mempunyai tempat khusus yang disebut linen
room. Linen room harus terletak di tempat yang baik dan strategis agar mudah dijangkau
dan memudahkan penerimaan linen kotor dari kamar – kamar tamu dan food and beverage
outlet, serta mengirimkan linen yang masih bersih untuk dipasang.
Linen room tidak boleh berdekatan dengan kitchen karena bau masakan dapat mempengaruhi
kondisi linen yang mungkin saja akan terbawa sampai ke ruang tamu. Agar pelaksanaan kerja dapat
berjalan lancar dan efektif, maka linen room harus :
 Cukup luas sehingga para petugas dapat bekerja secara leluasa dan baik.
 Lantai bersih, tidak licin, mudah pembersihannya, sebaiknya terbuat dari porselin berwarna
putih dan polos.
 Dinding dan langit-langitnya tinggi dan mudah dibersihkan.
 Mempunyai penerangan yang cukup tetapi tidak menyilaukan, dan sirkulasi udara lancar agar
linen yang ada didalam ruangan itu tidak menjadi lembab.
 Jauh dari kitchen (dapur) untuk menghindari bahaya kebakaran serta tidak terkontaminasi bau
masakan.
 Mudah dijangkau, untuk memperlancar penukaran linen.
 Dilengkapi dengan rak-rak penyimpanan linen dan uniform karyawan.
 Ada counter tempat penukaran linen guna menghindari masuknya orang-orang yang tidak
berkepentingan.
 Pintu dapat dikunci dengan baik demi keamanannya.
 Guna melancarkan tugas di linen room, sebaiknya dilengkapi dengan perlengkapan kerja
sebagai berikut:
 Kereta khusus untuk membawa linen, baik linen kotor maupun yang bersih
 Kursi, meja beserta laci-lacinnya untuk melaksanakan tugas administrasi
 Keranjang atau kotak besar tempat linen kotor.
 Tangga untuk mengambil linen dari rak yang tinggi.
 Mesin jahit guna memperbaiki linen atau uniform yang rusak serta cucian tamu yang perlu
diperbaiki.
 Telepon sebagai alat komunikasi dengan seluruh seksi dan department yang ada dihotel.

162
2. Jenis Linen Supplies
Linen supplies yang dipergunakan di Housekeeping Department meliputi :
1. Bed skirt, berfungsi sebagai penutup spring box (bed) hingga menutup seluruh kaki bed,
warnanya disesuaikan dengan interior.
2. Bed pad, yanitu alas tidur yang dipasang di atas matras, berfungsi :
a. Sebagai peredam panas karena kasur terbuat dari busa, agar tamu dapat tidur dengan
nyaman.
b. Sebagai peredam kotoran. Terutama bila ditempati oleh anak – anak yang terkadang
ngompol. Bed pad ini dapat dilepas dan dicuci sementara kasurnya tetap bersih.
3. Sheet, terdiri dari dua jenis yaitu double sheet yang berukuran 230 x 275 cm dan single
yang berukuran 175 x 275 cm. Setiap bed dipasang 3 pcs, yaitu :
 Lembar pertama sebagai alas tidur di atas matras (kasur)
 Lembar kedua dan ketiga sebagai pembungkus blanket (selimut) agar bulu – bulu selimut
tidak mengenai kulit tubuh secara langsung yang dapat mengakibatkan gatal – gatal bagi
sebagian tamu atau bulu selimut tidak mengotori bau tidur tamu.

 Blanket (selimut), yang double berukuran 230 x 250 cm, dan single berukuran 175 x 250 cm.
 Bed cover ( spring bed) dipasang di atas matras paling atassebagai penutup bed sehingga
sebelum dipakai oleh tamu, bed ini masih dalam keadaan bersih, rapi, disamping juga
menjadikan kamar tidur tampak indah, karena bed ini biasanya berwarna lembut menawan
sesuai warna lantai kamar bed cover (karpet).
4. Pillow case (sarung bantal), berukuran 50 x 75 cm.
5. Towel (handuk) yang terdiri dari :
 Bath towel, handuk untuk mandi, berukuran 60 x 122 cm.
 Hand towel, handuk untuk lap tangan, berukuran 20 x 100 cm.
 Face towel, handuk khusus untuk lap muka, berukuran 30 x 45 cm.
 Bath mats, dipakai untuk membersihkan kaki, sebagai keset, sebelum masuk kedalam bath
tub untuk berendam, berukuran 60 x 90 cm.
6. Glass curtain, horden jendela yang tipis, transparan (glass) disebut juga net curtain karena
seperti jaring.
7. Night curtain, horden jendela yang tebal, yang dipasang atau ditutup pada malam hari, disebut
juga black out curtainkarena dari luar kelihatan gelap sehingga orang tidak dapat melihat ke
dalam kamar.

163
8. Shower curtain, horden yang dipasang di dalam kamar mandi diatas bath tub (bak mandi) ketika
tamu mandi dengan shower. Ujung bagian bawah curtain ini masuk kedalam bath tub sehingga
air tidak menggenangi lantai kamar mandi.
9. Dust cloth, serbet atau lap untuk membersihkan meja, kursi, cermin, dan perlengkapan lain
di dalam kamar.
10. Glass cloth/glass towel, serbet atau lap khusus untuk mengeringkan gelas sehabis dicuci.

Sedangkan linen supplies yang dipergunakan oleh Food and Beverage Department adalah sebagai
berikut :
1) Multon, terbuat dari bahan laken (kain yang lembut dan agak tebal) yang dipasang diatas meja,
tepat dibawah taplak meja.
 Untuk meredam panas hingga cat atau politur mja tidak lekas luka.
 Untuk meredam suara saat petugas meletakkan/memasang alat – alat makan atau minum di
atas meja.
2) Tables cloth (taplak meja), untuk menutup meja makan. Taplak ini ada berbagai jenis
ukurannya, sesuai dengan ukuran dan bentuk meja makannya. Begitu pula untuk tiap – tiap out
let (restaurant), kadang mempunyai warna yang berbeda, disesuaikan dengan interior
restaurantnya.
3) Napkin, serbet makan yang dipasang diatas meja makan dengan berbagi macam bentuk yang
sekaligus berfungsi sebagai hiasan. Ada yang berbentuk kipas, kupu – kupu, bunga mawar,
topi, piramid, dll.
4) Table skirting, di dalam suatu pesta dimana hidangan (makan dan minuman) sudak ditata
diatas meja panjang (buffet table), maka daun meja ditutup dengan taplak sedangkan bagian
sampingnya ditutup dengan kain panjang, menjuntai ke bawah hingga menutup seluruh kaki
meja. Penutup ini juga berfungsisebagai penghias sehingga dibuat berempel – rempel untuk
mempercantik bentuk skirting.
5) Green velvet, digunakan untuk taplak meja sidang atau rapat – rapat di dalam ruang pertemuan
dan biasanya terbuat dari bahan wool berwarna hijau, walaupun ada juga yang berwarna lain
(biru, merah , kuning). Ukuran panjang satu setengah meter sampai empat meter, sedangkan
lebarnya 90 cm atau lebih.
6) Tray mat/place mat, kain penutup nampan, terbuat dari kain batik ataubahan lain sehingga tidak
licin saat dipakai untuk membawa hidangan bagi para tamu.
7) Glass towel/ glass cloth, untuk mengeringkan gelassetelah dicuci, serta mengelap gelas
sebelum dipasang, diatas meja makan.

164
8) Kitchen towel, kain lampin untuk mengangkat alat – alat dapur yang panas, misalnya panci,
belanga, dll.
9) Apron (celemek), rok yang dipakai untuk cooker (juru masak) atau waiter untuk menutup tubuh
bagian depan agar pakaian dinasnya tidak cepat kotor.
10) Service napkin, serbet lap yang dipakai oleh waiter restaurant saat menuang air es kedalam
gelas minum agar tidak menetes dan membasahi tamu.

3. Proses Pencucian Linen


Setelah diadakan perputaran linen-linen tersebut digunakan bagi keperluan operasional seperti
menyiapkan kamar, atau kegiatan layanan makanan dan minuman di hotel. Pada esok harinya
linen tersebut akan diganti dengan linen baru agar dapat diketahui sumber linen kotor tersebut
bermula baik itu dari kelalaian pada seksi atau departemen lain atau dari kamar tamu. Adapun
proses pencucian linen, sebagai berikut :
a. Pengumpulan Linen Kotor (Collecting A Soiled Linen)
Linen- linen kotor dikumpulkan dalam Linen humper ( untuk room section). Kemudian, petugas
linen akan mengambil linen yang kotor dari Linen humper , sekaligus mengumpulkan dan
mencatat jenis dan jumlahnya. Pencatatan ini penting dilakukan untuk menghitung jumlah linen
yang dipakai dan diganti. Penghitungan antara keduanya harus sama, sedangkan untung linen
kotor dari restaurant, pengumpulannya dilakukan langsung oeh petugas restaurant itu sendiri.
Setelah diambil dari kamar maka linen kotor dibawa ke Linen room untuk dibuatkan daftar
cucian dan administrasi lain sebagai fungsi kontrol. Adapun hal-hal yang harus di perhatikan
yaitu sebagai berikut :
 Semua linen yang akan dicuci di Laundry, harus melalui General Linen Room disertai daftar
cucian.
 Jumlah linen kotor yang dikirim harus tertulis di dalam daftar cucian.
 Setelah sampai di binatu, linen kotor akan dihitung oleh Linen Checker bersama dengan
Linen Boy dan petugas linen.
 Hasil penghitungan akan ditulis pada daftar cucian.
 Pengiriman kembali linen bersih ke ruang linen (Linen Room) harus sama dengan jumlah
linen kotor yang dikirim dan disertai dengan daftar cucian.
 Jika terjadi perbedaan, harus segera ditinjaklanjuti.

b. Pengiriman (Delivering A Soiled Linen)

165
Pengiriman linen kotor pada umumnya dilakukan petugas Linen Boy/ Linen runner dengan
beberapa cara, antara lain :
1. Di pikul
Cara ini sudah jarang digunakan di hotel- hotel, mengingat resiko kecelakaan kerja yang dapat
terjadi sangat tinggi. Linen kotor yang akan dibawa bukan hanya satu atau dua klembar saja,
melaikan bias saja dalam jumlah yang banyak. Kalau cara ini terpakasa dilakukan maka harus
memperhatikan beran beban yang akan dibawa, misalnya sebagai berikut :
 Linen harus dibungkus dengan linen lain sehingga kemungkinan ada linen yang rusak atau
ternoda.
 Oleh karena digunakan sebagai pelindung linen yang lain, maka linen pembungkus tidak
boleh diletakan sembarangan.
 Linen tidak boleh diseret.
2. Menggunakan Kereta Linen (Linen Trolley)
Cara ini paling banyak dijumpai di hotel, karena mengingat efisiensi kerja dan kemudahan
dalam pengantaran. Karena penggunaan kereta, maka linen terjaga kebersihannya dan
petugas terhindar dari keseleo atau kecelakaan kerja.
3. Menggunakan Saluran Linen (Linen Chute)
Saluran linen dipergunakan di hotel-hotel bertingkat, untuk mempermudahkan pengiriman linen
kotor dari lantai-lantai tinggi. Jika hotel menyediakan linen chute sebagai sarana untuk
mengirim linen kotor maka ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
 Pastikan tidak ada benda-benda tajam didalam saluran linen.
 Pada tempat keluaran linen (di laundry) perlu ditempatkan trolley penampungan agar linen
tidak jatuh secara langsung ke lantai. Pastika kebersihan linen chute-nya.
 Jangan memasukan linen terlalu banyak sehingga menutupi saluran.

c. Pemeriksaan / Penyortiran Linen Kotor (Checking A Soiled Linen)


Setelah linen kotor berada di laundry untuk dicuci, maka petugas laundry akan melakukan
pemeriksan dan penyortiran linen. Adapun hal-hal yang akan diperiksa sebagai berikut:
1) Jenis dan jumlah linen.
2) Asal departement.
3) Kerusakan atau ternoda.
Pada kegiatan penyortiran, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Jenis kain
1) Asal bahan ( cotton, polyster, rayon, nylon, silk, wool ).

166
2) Warna ( putih atau warna mda, tua, campuran).
3) Tingkat ketebalan kain.
4) Ukuran kain.
b. Tipe Kotoran
1) Yang larut dalam dry cleaning solvent ( minyak, oli, atau lili).
2) Yang larut di dalam air ( gula, galam, kecap, soup, atau bumbu).
3) Yang larut dalam bantuan mekanis (tanah dan lumpur)

d. Pencucian (Washing)
Pada proses pencucian, yang harus diperhatikan adalah kapasitas mesin dan jenis tekanan
mesin yang diperlukan. Petugas pencucian harus mengetahui dengan benar pengoperasian
mesin. Sebelum dicuci dengan proses pencucian, terlebih dahulu linen tersebut direndam dan
dihilangkan nodanya. Setelah direndam, lakukanlah tahap pencucian sebagai berikut :
 Dicuci dengan detergen lalu dibilas.
 Diperas dan dibilas kembali.
 Diperas lagi ( dibilas bleh sampai 3x).

e. Pemerasaan (Extracting)
Proses pemerasan dilakukan dengan menggunakan mesin extractor. Hal-hal penting yang perlu
diperhatikan antara lain penggunaan mesin tersebut harus disesuaikan dengan jenis linen yang
akan diperas. Yang harus diperhatikan pada saan menggunakan mesin pemeras, yaitu sebagai
berikut:
 Perhatikan kapasitas mesin.
 Atur kecepatan pemerasan (tinggi, sedang atau rendah).
 Perhatikan kadar air pada waktu pemerasan.

f. Pengeringan (Drying)
Proses pengeringan dilakukan untuk menyempurnakan proses pemerasan sehingga linen
kering sempurna sehingga siap untuk digunakan kembali. Bila linen tidak sempurna keringnya
dapat menimbulkan jamuran, noda ataupun bau yang kurang sedap.
Yang harus diperhatikan pada saat pengeringan linen adalah sebagai berikut:
 Perhatikan tingkat kecepatan mesin pengering.
 Ataur waktu yang diperukan sesuai dengan jenis linen.
 Linen tidak boleh terlalu dikeringkan.

167
g. Penyetrikaan (Pressing)
Proses menyetrika linen-linen dapat menggunakan beberapa alat, yaitu sebagai berikut:
1) Flat roll ironer, yaitu mesin yang digunakan untuk menyetrika linen-linen hotel yang berupa
lembaran. Misalnya, seprai, sarung bantal, tapak lena, napkin, dan sebagainya.
Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
 Linen tidak boleh terlalu basah/kering.
 Linen yang sobek jangan do roll.
 Steam jangan terlalu panas.
 Bantal roll tidak merata.
 Dilakukan terus menerus.
Istilah lain untuk alat ini adalah Mangler/ roller.

2) Hand ironer, alat setrika ini dipergunakan untuk linen-linen yang berukuran kecil dan dapat
beberapa variasi. Dengan demikian tidak bias dimasukan ke dalam roll kain skirting yang telah
dibentuk.
Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
 Perhatikan ukuran panas harus sesuai dengan asal bahan.
 Perhatikan kabel tidak terlilit/terbuka.
 Selalu gunakan alas sepatu karet.

h. Pelipatan Linen Bersih (Folding A Clean Linen)


Melipat linen dapat menggunakan mesin lipat secara manual. Pada hotel-hotel besar, pelipatan
linen-linen berupa lembaran besar biasanya menggunakan folding machine yang tergabung
dengan flat roll ironing. Ketika linen-linen tersebut dimasukan ke dalam roller, linen akan keluar
diujung berikutnyasudah dalam keadaan terlipat. Bila dikerjakan secara manual, linen dilipat
dengan tenaga manusai. Biasanya bila linen lembaran disetrika dengan roller tetapi tidak
disediakan mesin pelipatnya, makan linen yang sudah disetrika tersebut akan menumpuk
menunggu dilipat oleh petugas. Hal ini karena umumnya kecepatan mesin bila dibandingkan
dengan kecepatan tangan manusia jelas berbeda.

i. Penyimpanan Linen Bersih (Storing A Clean Linen)

168
Penyimpanan lnen bersih harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh mengingat biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaanyantidak mudah dan jumlahnya tidak sedikit. Untuk menjaga
kondisi linen tersebut, ruang penyimpanan harus bersih dan kering.
Linen-linen yang telah bersih dari laundry siap dikirim ke seksi-seksi yang membutuhkan.
Sebelum dikirim ke seksi-seksi linen tersebut disimpan dengan rapi secara berkelompok.
 Untuk memudahkan pengecekan setiap tumpuk linen harus sama jumlah dan jenisnya.
 Usahakan ada celah antara tumpukan agar ada sirkulasi udara.
 Gunakan system FIFO dalam pendistribusian.
 Lena yang berukuran besar diletakan pada rak yang plaing bawah.
 Lena yang sering digunakan diatur pada rak yang sejajar dengan tangan.
 Berikan label untuk setiap jenis lena pada rak.
 Sisihkan lena yang rusak.

j. Pengiriman Linen
Pengiriman linen ke seksi-seksi dilakukan dengan kereta roomboy dan disesuaikan dengan
tingkat hunian kamar.

k. Penggunaan Linen
Dalam penggunaan linen perlu diperhatikan dengan baik sehingga linen yang rusak/ ternoda
dapat diminimalkan. Bila ada penyalahgunaan terhadap penggunaa linen segera lapor kepada
atasan.

4. Cara Menyimpan Linen


Agar awet, linen tentu saja harus disimpan sebaik-baiknya. Untuk itu ada berbagai hal yang
harus diperhatikan didalam menyimpan linen, yaitu:
 Linnen yang telah dicuci dan dihaluskan dilaundry harus disimpan diatas rak penyimpanan
(Linen Rack) dan di atur menurut ukurannya.
 Lipatan linnen harus menghadap keluar agar memudah kan penghitungan maupun
pengambilannya.
 Pengambilan linnen harus dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out), dimana linnen
yang baru dikirim dari laundry harus disimpan dirak dengan posisi paling bawah agar
digunakan belakangan, yaitu setelah linen yang ada di atasnya terpakai. Dengan kata lain,
yang tersimpan terdahulu harus dipergunakan terdahulu, yang disimpan belakangan

169
digunakan belakangan. Hal ini dimaksudkan supaya long life (umur) linnen tersebut menjadi
panjang, awet damn tidak mudah rusak.

5. Linen Parstock dan Linen Inventory


Linen parstock adalah jumlah persediaan linen yang dibutuhkan dalam peredaran, atau jumlah
persediaan linen yang diperlukan dalam operasional hotel. Persediaan linen ideal adalah 5 par
(limat set) dengan asumsi :
 1 par terpasang
 1 par di linen room
 1 par di main linen room sebagai cadangan
 1 par kotor (belum dicuci)
 1 par di laundry dalam proses pencucian
Hal ini tidaklah mutlak, tetapi sangat tergantung terhadap kemampuan hotel serta management
policy.

Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan bila di Floor Section
maupun Food and Beverage outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel
dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi :

 1 par terpasang
 1 par kotor
 1 par siap pakai
Untuk menghitung parstock yang diperlukan Floor Section, yaitu linen supplies yang digunakan
dikamar tamu (guest room), rumusnnya adalah sebgai berikut :

Jumlah kamar x jumlah linen supplies yang terpasang x parstock

Contoh 1 :
Sebuah hotel memiliki 50 buah kamar twin bed room. Satu bed dipasang 3 single sheet. Satu kamar
(dengan dua bed), berarti sheet yang dipasang 6 pcs. Bila hotel tersebut menggunakan 3 parstock
single sheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah :
50 x 6 x 3 = 900 pcs
Keterangan : 50 = jumlah kamar
6 = sheet yang terpasang

170
3 = parstock

Contoh 2 :
Di dalam restaurant terdapat 25 buah meja. Masing- masing meja untuk empat orang. Berapa table
cloth serta napkin yang harus tersedia untuk 3 par?
Jawab :
Napkin yang terpasang 25 x 4 pcs = 100 pcs.
Jadi linen supplies yang harus tersedia adalah 3 par :
Table cloth = 25 x 3 = 75 pcs.
Napkin = 100 x 3 = 300 pcs.
Ini untuk satu restaurant.
Jika restaurant lebih dari satu maka tinggal menghitungnya :
Jumlah meja x jumlah linen supplies yang terpasang (table cloth dan napkin) ditiap meja x parstock :
Table cloth = 100 x 1 x 3 = 300 pcs.
Napkin = 100 x 4 x 3 = 1200 pcs.
Keterangan : tiap satu meja dipasang 1 table cloth dengan 4 napkin.

Linen inventory yaitu pengecekan atau perhitungan terhadap jumlah lena yang dimiliki hotel yang
sedang beredar. Tujuan :
• Mengetahui jumlah linen yang beredar.
• Mengetahui bila ada kekurangan linen.
• Mengetahui jumlah linen yang hilang.
• Mengetahui jumlah linen yang rusak.
• Mengetahui bila ada kemacetan linen.
• Dapat mengrontrol linen lebih baik.

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentangmelakukan perhitungan room linen inventory
2. Diskusikelompokuntukmelakukan perhitungan room linen inventorydari berbagai referensi
3. Buatlahcatatan terkaitdengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literaturyang lain
4. Presentasidanmembuat laporansingkat (mengerjakanLK-06)

171
E. RANGKUMAN

Linen parstock adalah jumlah persediaan linen yang dibutuhkan dalam peredaran, atau jumlah
persediaan linen yang diperlukan dalam operasi hotel. Persediaan linen ideal adalah 5 par
(limat set) dengan asumsi :
 1 par terpasang
 1 par di linen room
 1 par di main linen room sebagai cadangan
 1 par kotor (belum dicuci)
 1 par di laundry dalam proses pencucian

Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan bik di Floor Section
maupun Food and Beverage outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel
dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi :

 1 par terpasang
 1 par kotor
 1 par siap pakai

Untuk menghitung parstock yang diperlukan Floor Section, yaitu linen supplies yang digunakan
dikamar tamu (guest room), rumusnnya adalah sebgai berikut :

F. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang
2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang mencari berbagai jenis prosedur
penggudangan (storing) yang terkait dengan materi di atas dari berbagai sumber yang
relevan
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

172
Lembar Kerja 06

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

Perhitungan Jumlah Table Cloth dan Napkin yang lebih dari 10 restaurant dengan soal
sebagai berikut :

Kelompok A dan C

Kelompok B dan D

• 15 RESTO
A = 500 MEJA = 3 KURSI = 3 Par
B = 200 MEJA = 3 KURSI = 3 Par
C = 200 MEJA = 3 KURSI = 5 par
D = 200 MEJA = 3 KURSI = 3 par
E = 200 MEJA = 3 KURSI= 3 Par
Sisanya sama dengan Resto C
Dit : TC dan N?
Jawab : TC .............. pcs
N .............. pcs

Hasil Diskusi :

............................................................................................................................. ......
.......

173
Tugas Mandiri

Soal Linen Parstock


Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Hotel aston memiliki 125 kamar superior twin. Satu bed di pasangi 3 sheet single. Satu kamar
(dengan 2 bed) , berarti sheet yang di pasang 6 sheet / pcs. Bila hotel aston menggunakan 3
parstock single sheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah ?
2. Di dalam restoran aurora terdapat 50 meja. Masing – masing meja untuk 8 orang. Berapa table
cloth (taplak meja) serta napkin (serbet makan) yang harus tersedia untuk 3 parstock tersebut ?
3. Di hotel santika terdapat 5 buah restoran dengan jumlah meja 100 meja dengan masing –
masing 5 kursi. Berapakebutuhan 5 parstock yang diperlukan?
4. Hotel ritz calton terdapat 10 buah restoran terdiri dari restoran a dan b dengan jumlah 200
buah meja yang terdiri dari 6 kursi, maka kebutuhan 5 parstocknya ?
5. Hotel novotel memiliki 500 buah kamar tamu yang terdiri dari 85 buah kamar twin bed room, 20
kamar single bed room, sisanya merupakan double bed room. Berapa kebutuhan 3 parstock
untuk single dan double sheetnya, bila tiap bed di pasangi 3 sheet ?

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XVI) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum
menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai
sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!


Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum

1. Pelayanan linen inventory


2. Jenissupplies
3. Perhitungan linen parstock dan linen inventory

H. KUNCI JAWABAN
Tugas Kelompok
Kelompok A dan C

174
TABLE CLOTH
A = 100 X 1 X 5 = 500
B = 100 X 1 X 5 = 600
C = 100 X 1 X 5 = 500
D = 100 X 1 X 5 = 500 +
TOTAL = 2.100 PCS
SISANYA 100 X 1 X 5 X 6 = 3.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 2.100 + 3.000 = 5. 100 PCS
NAPKIN
A = 100 X 3 X 5 = 1.500
B = 100 X 4 X 5 = 2.000
C = 100 X 4 X 5 = 2.000
D = 100 X 3 X 5 = 1.500 +
TOTAL = 7.000 PCS
SISANYA 100 X 3 X 5 X 6 = 12.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 7.000 + 12.000 = 19. 000 PCS

Kelompok B dan D
TABLE CLOTH
A = 500 X 1 X 3 = 1.500
B = 200 X 1 X 3 = 600
C = 200 X 1 X 5 = 1.000
D = 200 X 1 X 3 = 600
E = 200 X 1 X 3 = 600
TOTAL = 4.300 PCS
SISANYA 200 X 1 X 5 X 10 = 10.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 4.300 + 10.000 = 14. 300 PCS

NAPKIN
A = 500 X 3 X 3 = 4.500
B = 200 X 3 X 3 = 1.800
C = 200 X 3 X 5 = 3.000
D = 200 X 3 X 3 = 1.800
E = 200 X 3 X 3 = 1.800

175
TOTAL = 12.900 PCS
SISANYA 200 X 3 X 5 X 10 = 30.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 12.900 + 30.000 = 42. 900 PCS

Tugas Mandiri
1. DIK : jml kmr = 125
sheet = 6
par = 5
DIT : SHEET ?
JWB : SHEET = A X B X C
= 125 X 6 X 5
= 2.250 sheet/ pcs

2. DIK : resto terdpt 50 meja


untuk 8 org
par = 3
DIT : TC DAN N ?
JWB :
Napkin Yang Terpasang = 50 X 8 PCS = 400 PCS
3 PARSTOCK = TC = 50 X 1 X 3 = 150 PCS
N = 400 X 3 = 1200 PCS

3. DIK : 5 resto = 100 meja


untuk 5 org
par = 5
DIT : TC DAN N ?
JWB :
TC = 100 X 1 X 5 PAR = 500 PCS
N = 100 X 5 X 5 PAR = 2.500 PCS

4. DIK : 10 resto = (a+b=200 meja)


untuk 6 org

176
par = 5
DIT : TC DAN N ?
JWB :
TC = 200 X 1 X 5 = 1000 PCS
N = 200 X 6 X 5 = 6000 PCS

5. Single Sheet Yang Terpasang = (85X2X3) + (20X1X3) = 510 + 60 = 570 pcs/single sheet
Double Sheet Yang Terpasang = 395X1X 3 = 1185 pcs/double sheet
3 PARSTOCK :
Single Sheet = 3 X 570 = 1.710 Pcs/Single Sheet
Double Sheet = 3 X 1185 = 3.555 Pcs/Double Sheet

177
KEGIATAN PEMBELAJARAN XVII

MELAKSANAKAN LAYANAN JASA HOUSEKEEPING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat
melaksanakan layanan jasa housekeeping sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan ruang lingkup layanan jasa housekeeping
2. Menjelaskan jenis-jenis layanan jasa houseeeping
3. Menidentifikasi barang-barang yang dibutuhkan oleh tamu
4. Menentukan urut-urutan layanan jasa housekeeping
5. Menjelaskan administrasi layanan jasa housekeeping
6. Menyiapkan perlengkapan untuk penanganan layanan jasa housekeeping
7. Melakukan penanganan layanan jasa housekeeping

C. URAIAN MATERI
Menyediakan Layanan Housekeeping untuk Tamu
1. Prosedur Pengiriman Barang yang dipinjam Tamu
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengirim barang yang dipinjam tamu adalah:
a) Memilih dan memeriksa barang dalam keadaan bersih dan berfungsi dengan baik atau
tidak.
b) Perlu diingat dan diperhatikan beritahukan dengan sopan kepada tamu kondisi barang
yang akan dipinjamkan pada tamu agar tidak terjadi salah paham.
c) Mencatat barang yang diminta dan kepada siapa barang tersebut dikirimkan.
d) Segera kirim barang kemudian set up sesuai letak dan fungsinya dengan tepat.
Beritahukan kepada tamu tentang cara pemakaiannya, jika diperlukan, sapa tamu
dengan selalu menyebut namanya pada saat mengirim barang ke kamar. Informasikan
pada tamu tata cara peletakan dan pengaturan barang sesuai dengan standard
keamanan dan keselamatan kerja.
e) Kumpulkan formulir pinjaman setelah ditanda tangai tamu dan tinggalkan lembar
salinannya untuk tamu.

178
f) Arsipkan formulir peminjaman barang tersebut ke kantor housekeeping (sat lembar untuk
arsip housekeeping, satu lembar untuk front office).
g) Catat semua barang yang dipinjam tamu ke dalam log book.
2. Prosedur Pengambilan Barang yang dipinjam, jika tamu masih terdaftar

Beberapa peralatan perlu disiapkan untuk tamu seperti extra bed, seterika, iron board, hair drayer,
sajadah, rukuh dan lain-lain. Pada saat mengirimkan barang konfirmasikan terlebih dahulu kepada
tamu dimana barang tersebut harus di set up. Jika memungkinkan jangan lupa untuk selalu
menyebut nama tamu pada saat melayani tamu. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat
mengatur perlengkapan untuk tamu diantaranya adalah :

a) Konfirmasikan melalui telepon dan dapatkan informasi apakah tamu sudah selesai
menggunakannya.

b) Jika barang tersebut sudah tidak dipergunakan lagi, ambil barang dan salinan formulirnya dari
tamu.

c) Simpan kembali barang di gudang. Periksa apakah barang tersebut masih dalam keadaan baik,
kemudian simpan di tempat yang telah disediakan.

d) Catat pengembalian barang pada log book.

e) Jika tamu tamu telah check out, ambil barang dari kamar tamu.

3. Prosedur Pelayanan Internal Hotel


a) Order pembersihan kamar, baik langsung dari tamu maupun melalui front office
b) Penanganan Kamar Don’t Disturb
Don`t disturb adalah status kamar di hotel karena salah satu hal kepentingan tamu yang ada
didalamnya maka tamu yang bersangkutan tidak mau diganggu, berarti aktivitas
penanganannya harus ditunda karena tamu tidak mau diganggu. Personil yang terlibat dalam
penanganan kamar don`t disturb adalah:
 Room attendant.
 Floor supervisor
 Front office
 Executive housekeeper/assistant
 Duty manager/chief security

179
Prosedur penanganan kamar don`t disturb:
a) Room attendant yang menjumpai DND mencatat nomor kamar dan diberi tanda DND pada
handle pintu kamar dan di room report.
b) Room attendant melaporkannya ke floor supervisor.
b) Room attendant memasukkan kartu pemberitahuan tentang pembersihan kamar (Notification
Make Up Room) dengan tujuan agar tamu bisa menghubungi housekeeping bila menginkan
kamarnya untuk dibersihkan.
c) Room attendant akan membersihkan kamar tersebut setelah ada perintah dari floor supervisor.
d) Tindak lanjut untuk menangani kamar don`t disturb, supervisor harus segera menghubungi front
office untuk menyatakan apakah kamar yang pasang don`t disturb tamunya sudah check out
atau belum.
e) Jika belum check out floor supervisor melaporkan kepada executive housekeeper/assistant
tentang kamar yang DND.
f) Executive/assistant akan menghubungi kamar tersebut setelah jam 14.00 untuk mengetahui
apakah tamu tersebut masih ada dikamar atau tidak.
g) Apabila kamar terkunci dengan safety chain/ring lock, segera laporkan kepada duty manager
untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
h) Apabila executive housekeeper/assistant masih di hotel, langsung ke kamar tersebut untuk
membuka dan memeriksa kondisi kamar.
i) Apabila keadaan kamar normal tida mencurigakan segera beritahukan kepada floor supervisor.
j) Jika didalam kamar terdapat hal-hal yang mencurigakan seperti senjata api, senjata tajam,
bahan peledak, alat pemancar atau lainnya segera laporkan kepada dua manager atau chief
security untuk mendata kamar tersebut.

Pelayanan Permintaan Tamu (Guest Request Items/ Guest Loan Items)

Guest request items atau guest loan items adalah permintaan tamu untuk meminjam suatu barang
dari housekeeping karena tamu tidak membawa barang tersebut. Contohnya; iron and iron board,
plug adaptor, sajadah atau rukuh, hair drayer gunting, pisau cutter, kursi roda, LCD dan lain
sebagainya. Peminjaman barang-barang tersebut diatas tidak dikenai biaya, tetapi harus memenuhi
beberapa persyaratan terentu diantaranya:

 batas waktu peminjaman.


 resiko yang harus ditanggung jika barang rusak atau hilang.

180
 jumlah barang yang diminta dan lain-lain.

Untuk barang-barang tertentu yang benilai tinggi atau perlu perawatan khusus, bagi tamu yang
meminjamnya akan dikenai beban atau sewa, misalnya; OHP, Laptop, LCD, Slide dan lain-lain.

Setiap peminjaman barang-barang tersebut harus ditulis pada formulir peminjaman barang (guest
loan report) rangkap dua, yang satu untuk tamu yang bersangkutan sedangkan satunya lagi untuk
arsip housekeeping.Khusus peminjaman seterika biasanya dibatasi sampai dua jam karena
dikihawatirkan akan ada tamu lain yang ingin meminjamnya lagi. Setiap saat order taker dan
supervisor akan selalu memonitor keberadaan barang tersebut dan mengingatkan kepada room
attendant yang bekerja di seksi tersebut untuk melakukan pengecekan, karena dikhawatirkan akan
terbawa oleh tamu yang check out.

 Permintaan Pergantian Linen


Prosedur penggantian linen:
a) Permintaan akan penggantian linen dicatat dalam order taker log book: jam order, nomor
kamar, jenis permintaan, pemberi order, keterangan.
b) Permintaan penggantian llinen segera disampaikan ke petugas kamar melalui telepon.
c) Room attendant mengganti linen yang diminta dan mengambil linen kotor.
d) Apabila dalam penggantian linen disertai dengan penambahan jumlah linen, hal ini harus
dicatat dalam work sheet maupun order taker log book sebagai penambahan barang extra.
e) Kehilangan linen di kamar akan dibebankan ke rekening tamu

 Permintaan Tambahan Guest Supplies


Prosedur penambahan guest supplies:
a) Permintaan akan tambahan guest supplies dicatat dalam order taker log book: jam order,
nomor kamar, jenis permintaan, pemberi order, keterangan.
b) Permintaan penggantian llinen segera disampaikan ke petugas kamar melalui telepon.
c) Room attendant akan mengantar guest supplies yang diminta oleh tamu.
d) Tambahan guest supplies dicatat dicatat dalam work sheet.

 Make up Rool Away Bed atau Folding Extra Bed


Prosedur make up folding extra bed.
a) Collect 3 single sheet and 1 blanket from the pantry (ambil tiga single sheet dan satu blanket
dari pantry).

181
b) Roll away bed can be made up in service area and than transported to the room. Ensure the
roll away bed is free of the dust before sending it to the room.
c) Place all require linen on a clean surface.
d) Check mattres protector to the linen room for repair and the stain one for laundry.
e) Place the first sheet hem side down on the bed, back in on top mater cornerc, sheet is the
ticked in on both side to the botton of the bed.
f) Place the second sheet hem side up and have top level with base mattres.
g) Spread blanket evenly, level with the top of blanket.
h) Place third sheet hem side down level with the top of blanket.
i) Even out top sheet and fold overhang of second sheet back over the top sheet and the
blanket.
j) Fold back once again to a with of 15 cm.
k) Tuck in blanket and sheet at the base and mitre corners.
l) For storage ob bed, place velci strip firly over bed anf close. Always store the bed up
rightposition whwn not in use.
m) One complete RAB will be placed I the ovemight sotre for overnight reaquest.

 Make up Baby cot 


Prosedur make up baby cot:
a) Collect 3 sheet, 1 mattres pad, 1 pillow case and 1 blanket from the linen room (ambil tiga
sheet, satu mettres pad, satu pillow case dan satu blanket dari linen room).
b) Lay first sheet hem side down, evenly over the mattres. Ceck on the mattres protector.
c) Lay second sheet hem side facing down with the top level with the base of the mattres.
d) Place third sheet hem facing down, level with the top of blanket.
e) Event out top sheet and fold overhang of second sheet back over the top sheet.
f) Fold back once again. Metter all corners and tuck around
g) Place pillow into the pillow on top of the coat. Open end to face the windows side.
h) Cover up the ready coat to the room, do not hit against the door or wall. Use the door
stopper or sand bag
 Menempatkan Bunga di VIP Suite Room
a) Flowers will be ordered recording to the complimentary/charge order issued by front office.
b) Check freshness of flower before placing in the room and sprey with water to maintain the
freshness. Place flower at assigned aera only.Inform the supervisor if the flower down to the
housekeeping if it is stiil fresh, if not discard the flower away and bring the vase down.

182
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentangmelakukan perhitungan room linen inventory
2. Diskusikelompokuntukmelakukan perhitungan room linen inventorydari berbagai referensi
3. Buatlahcatatan terkaitdengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literaturyang lain
4. Presentasidanmembuat laporansingkat (mengerjakanLK-07)

E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Lembar Kerja 07

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

 Kelompok A
Mendiskusikan, mempresentasikan dan mempraktekkan prosedur pengiriman barang yang
dipinjam tamu
 Kelompok B
Mendiskusikan, mempresentasikan dan mempraktekkan prosedur pengambalian barang yang
dipinjam, jika tamu masih terdaftar
 Kelompok C
Mendiskusikan, mempresentasikan dan mempraktekkan prosedur pelayanan internal hotel
 Kelompok D
Mendiskusikan, mempresentasikan dan mempraktekkan pelayanan permintaan tamu
 Kelompok E
Mendiskusikan, mempresentasikan dan mempraktekkan pelayanan turn down service

Hasil Diskusi :

..........................................................................................................................................
183
Tugas Mandiri

NO SOAL JAWABAN PILIHAN JAWABAN


1. Arsip formulir peminjaman barang tersebut ke kantor a. Guest request
housekeepingsat lembar untuk arsip housekeeping items
dan sat lembar untuk ......
2. Status kamar di hotel karena salah satu hal b.Turn down service
kepentingan tamu yang ada didalamnya maka tamu
yang bersangkutan tidak mau diganggu adalah
3. Jika belum check out floor supervisor melaporkan c.Baby cot
kepada .......
4. Pelayanan yang diberikan oleh bagian housekeeping d. Front office
untuk membuka bed cover, merapikan tempat tidur
(membuka sheet), mengganti towel yang basah dan
guest supplies adalah .......
5. Permintaan tamu untuk meminjam suatu barang dari e.Making bed
housekeeping karena tamu tidak membawa barang
adalah ......
f.Executive
housekeeper/assistant
g. Don’t disturb

184
F. RANGKUMAN

Menyediakan Layanan Housekeeping untuk Tamu meliputi :


1. Prosedur pengiriman barang yang dipinjam tamu
2. Prosedur pengambilan barang yang dipinjam, jika tamu masih terdaftar

Pelayanan Permintaan Tamu (Guest Request Items/Guest Loan Items adalah permintaan tamu untuk
meminjam suatu barang dari housekeeping karena tamu tidak membawa barang tersebut. Contohnya;
iron and iron board, plug adaptor, sajadah atau rukuh, hair drayer gunting, pisau cutter, kursi roda, LCD
dan lain sebagainya.

Pelayanan ini meliputi :

1. Permintaan penggantian linen


2. Permintaan tambahan guest supplies
3. Make up rool awaybed atau folding extra bed
4. Make up baby cot
5. Menempatkan bunga di VIP Suite room
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XVII) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum
menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai
sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!

Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum
1. Ruang lingkup layanan jasa housekeeping
2. Jenis layanan jasa housekeeping
3. Prosedur penanganan pelayanan housekeeping
4. Menangani keperluan housekeeping
5. Prosedur pengiriman barang yang dipinjam oleh tamu
6. Prosedur mengatur perlengkapan untuk tamu

185
H. KUNCI JAWABAN
1. D
2. G
3. F
4. A
5. B

186
KEGIATAN PEMBELAJARAN XVIII

MENANGANI LAYANAN HOUSEKEEPING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat
menangani layanan housekeeping sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan penerapkan layanan housekeeping
2. Mengidentifikasi berbagai jenis penaganan layanan jasa housekeeping
3. Menentukan berbagai jenis layanan housekeeping
4. Menyiapkan perlengkapan untuk layanan jasa housekeeping
5. Melakukan penanganan layanan jasa housekeeping

C. URAIAN MATERI
Prosedur Penanganan Pelayanan Housekeeping
1. Pengertian Prosedur Penanganan Pelayanan Housekeeping
Penanganan Pelayanan Housekeeping yaitu segala aspek layanan yang dibutuhkan oleh
tamu sesuai dengan prosedur yang berlaku dan batas yang telah ditentukan yang terkait
dengan karakter dan budaya tamu yang menginap di hotel tersebut. Dengan beragamnya
tamu yang memiliki karakter dan budayan yang berbeda-beda maka diperlukan pelayanan
yang sangat serius, penanganan memerlukan tenaga yang kompeten sesuai dengan
tuntutan perusahaan dan tamu.

Langkah-Langkah Menangani Permintaan Tamu :

a) Greeting dan tawarkan bantuan.


b) Dengarkan dengan baik dan konfirmasikan permintaan tamu (bila perlu dicatat) untuk menghindari
kesalahan
c) Beritahukan pada tamu jangka waktu yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut.
d) Segera follow up / laksanakan segera permintaan tamu sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati.

187
e) Laporkan peminjaman ke Housekeeping ( masukkan ke dalam log book & formulir permintaan )
f) Identifikasi barang yang diminta
g) Memilih barang
h) Mengirim barang
i) Meletakkan & menata barang jika diperlukan sesuai dengan fungsinya
j) Menjelaskan cara penggunaan/ prosedur pemakaian alat sesuai dengan keamanan dan keselamatan
kerja.
k) Memberitahukan standar batas waktu maksimal pemakaian ( sesuai kesepakatan ) dan akan diambil
apabila sudah selesai
l) Menawarkan bantuan lain bila diperlukan.
m) Mohon ijin pada tamu apabila sudah selesai melayani permintaan tamu tersebut dengan ramah dan
sopan.

TIPS :

 Langkah-langkah tersebut dapat bervariasi sesuai dengan prosedur operasi standar disetiap
perusahaan
 Apabila barang yang diminta oleh tamu tidak ada atau tidak diperkenankan di kamar, berilah penjelasan
agar tamu dapat mengerti dan menerima alasan.
 Jangan membuat tamu menunggu terlalu lama
 Berikan layanan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku di hotel tersebut.

2. Menangani Keperluan Housekeeping


Jenis pelayanan lain yang disediakan oleh housekeeping untuk memenuhi permintaan tamu
hanya meliputi jenis barang dan jasa. Jenis pelayanan lain yang disediakan oleh Housekeeping
untuk memenuhi permintaan tamu di kamar hotel belum tentu dapat memenuhi seluruh
kebutuhan para tamu. Oleh karena itu hotel perlu menyediakan keperluan-keperluan tambahan
untuk mengantisipasi kebutuhan tamu tersebut. Adapun untuk dapat memenuhi permintaan
tamu, selain perlengkapan yang memadai juga juga dibutuhkan kemampuan seorang karyawan
(room attendant ) yang memiliki sikap, pengetahuan & keterampilan yang baik, sehingga ada
beberapa hal penting yang harus di ketahui dan pelajari pada pembahasan berikut ini:
a) Cara Menangani Permintaan
Didalam memberikan pelayanan tambahan tersebut seorang petugas housekeeping dituntut
untuk mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap tamu.Oleh karena itu
seorang petugas housekeeping perlu memiliki sikap yang profesional dalam menangani
tamu

188
Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan dan menciptakan keakraban antara pihak
hotel dengan tamu melalui pemberian pelayanan dengan selalu mengingat / menyebut
nama tamu. Sehingga tamu merasa diperlakukan istimewa seperti keluarga sendiri.
b) Menyambut Tamu
Dalam rangka menciptakan dan meningkatkan mutu pelayanan dan citra/image yang baik
bagi hotel, tamu mengharapkan pelayanan yang memuaskan (ramah, sopan, cepat dan
tepat) dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan.
Keuntungan Bagi tamu :
 Dengan menyambut / menyapa sambil menyebut nama tamunya, tamu akan merasa
diperlakukan istimewa
 Pelayanan hotel akan berkesan familiar bagi tamu
 Tamu akan selalu ingat dengan pelayanan yang diberikan hotel tersebut dan menarik tamu
untuk datang kembali.

Keuntungan Bagi Pihak Hotel :


 Meningkatkan image yang baik bagi hotel dan karyawan, karena Hotel terkenal dengan cara
pelayanannya yang ramah karena selalu menyebut nama tamu bahkan menanyakan kabarnya,
pada setiap pelayanan yang diberikan
 Dengan pelayanan seperti tersebut di atas dapat meningkatkan occupancy hotel, dengan
occupancy yang meningkat berarti pendapatan hotel akan ikut meningkat juga.
 Dengan image yang sudah terbangun dapat dikatakan sebagai sarana promosi gratis dari hotel
melalui mulut tamu.

c) Merinci permintaan tamu, mendokumentasikan, dan mengkonfirmasikan Permintaan tamu.


Beberapa dokumen untuk mencatat permintaan / peminjaman barang Hotel oleh tamu :
Log Book :
 Diisi oleh bagian Order taker dan disimpan di Housekeeping
 Berisi laporan singkat dari tamu / room attendant yang mendapat informasi langsung dari
tamu mengenai barang / perlengkapan kamar yang akan dipinjam oleh tamu.

189
Formulir Permintaan Tamu :

 Diisi oleh room attendant yang mengantarkan permintaan tamu beserta keterangan/kondisi
barang pada saat dikembalikan oleh tamu
 Disimpan di Housekeeping.

Formulir Peminjaman Barang :

 Diisi oleh tamu yang meminjam dan petugas yang mengantarkan barang permintaan tamu
 Ditandatangani oleh kedua belah pihak.

d) Prosedur Pengiriman Barang yang dipinjam oleh Tamu


 Memilih dan memeriksa barang dalam keadaan bersih dan berfungsi baik
 Mencatat barang dan kepada siapa barang tersebut dikirimkan
 Kirimkan barang dan atur peletakannya dengan tepat. Beritahukan kepada tamu tentang
pemakaiannya, jika diperlukan. Gunakan nama tamu ketika mengirim barang.
 Kumpulan formulir pinjaman setelah ditandatangani tamu dan tinggalkan lembar salinannya
untuk tamu (yang asli)
 Kembalikan salinan formulir pinjaman tersebut ke kantor Housekeeping (1 lembar untuk
arsip, 1 lembar untuk Front Office)
 Catat ke dalam log book ( untuk barang yang kecil seperti fasilitas untuk kamar mandi hanya
perlu dicatat pengantarannya pada log book).

e) Mengatur Perlengkapan untuk Tamu


Beberapa peralatan perlu disiapkan untuk tamu seperti tempat tidur tambahan, tempat tidur
bayi, seterika dan meja seterika. Ketika mengirimkan barang, konfirmasikan dengan tamu di
mana perlengkapan tersebut ingin diatur peletakannya. Jangan lupa menyebut nama tamu saat
berbicara atau pada saat melayani tamu.
1) Tempat Tidur Beroda/Tempat Tidur Bayi (Baby Coat)
 Letakkan tempat tidur dan buka lipatannya
 Sesuaikan letak perabotan jika posisinya menyulitkan tamu bergerak dengan aman
 Siapkan tempat tidur/ tempat tidur bayi sesuai standar yang telah ditentukan
2) Seterika dan Meja seterika
 Letakkan meja seterika, buka lipatannya dan atur dengan baik. Pastikan bahwa listrik
tersedia di tempat yang diinginkan tamu.

190
 Sambungkan seterika pada listrik dan simpan pada tempat yang tepat di meja seterika
tersebut.
 Informasikan pada tamu cara pemakaian seterika dan pengaturannya

f) Prosedur Mengatur Perlengkapan untuk Tamu


 Konfirmasikan melalui telepon dan cari tahu apakah tamu sudah selesai menggunakannya
 Jika barang tersebut sudah tidak diperlukan lagi, ambil barang dan salinan formulirnya dari
tamu
 Kembalikan barang ke gudang. Periksa apakah barang tersebut masih dalam keadaan baik
dan simpan di tempat semestinya.
 Catat pengembalian barang dalam log book
 Jika tamu telah keluar atau check out ambil barang dari kamar tamu.

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentang menangani layanan housekeeping
2. Diskusi kelompok untuk melakukan layanan housekeeping
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literatur yang
lain
4. Presentasi dan membuat laporan singkat (mengerjakan LK-08)

E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

191
Lembar Kerja 08

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

 Prosedur Penanganan Pelayanan Housekeeping


 Prosedur Pengiriman Barang yang dipinjam oleh tamu

Hasil Diskusi :
Tugas Mandiri
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

NO SOAL JAWABAN PILIHAN JAWABAN


1. Menawarkan bantuan kepada tamu a. Log book
terlebih dahulu dengan melakukan .........

2. Singkatan dari SOP adalah ........... b.Greeting


3. Dalam rangka menciptakan dan c.Standar Operasional
meningkatkan mutu pelayanan dan Prosedur
citra/image yang baik bagi hotel, tamu
mengharapkan ............

4. Prosedur mengatur perlengkapan untuk d. Front office


tamu dicatat ke dalam...........

192
5. Dengan cara pelayanannya yang ramah e.Pelayanan yang
dapat meningkatkan ............ memuaskan
f.Housekeeping
g. Occupancy hotel

F. RANGKUMAN

Menangani Layanan Housekeeping

Langkah-Langkah Menangani Permintaan Tamu :

a) Greeting dan tawarkan bantuan.


b) Dengarkan dengan baik dan konfirmasikan permintaan tamu (bila perlu dicatat) untuk menghindari
kesalahan
c) Beritahukan pada tamu jangka waktu yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut.
d) Segera follow up / laksanakan segera permintaan tamu sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati.
e) Laporkan peminjaman ke Housekeeping ( masukkan ke dalam log book& formulir permintaan )
f) Identifikasi barang yang diminta
g) Memilih barang
h) Mengirim barang
i) Meletakkan & menata barang jika diperlukan sesuai dengan fungsinya
j) Menjelaskan cara penggunaan/ prosedur pemakaian alat sesuai dengan keamanan dan
keselamatan kerja.
k) Memberitahukan standar batas waktu maksimal pemakaian ( sesuai kesepakatan ) dan akan diambil
apabila sudah selesai
l) Menawarkan bantuan lain bila diperlukan.
m) Mohon ijin pada tamu apabila sudah selesai melayani permintaan tamu tsb dengan ramah dan
sopan.

TIPS :

 Langkah-langkah tersebut dapat bervariasi sesuai dengan prosedur operasi standar disetiap
perusahaan
 Apabila barang yang diminta oleh tamu tidak ada atau tidak diperkenankan di kamar, berilah
penjelasan agar tamu dapat mengerti dan menerima alasan.

193
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XVIII) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum
menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai
sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!


Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum

1. Penerapan layanan housekeeping


2. Jenis penanganan layanan jasa housekeeping
3. Menyiapkan perlengkapan untuk layanan jasa
housekeeping
4. Penanganan layanan jasa housekeeping

H. KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. E
4. A
5. G

194
KEGIATAN PEMBELAJARAN XIX

MELAKUKAN PEMBERIAN SARAN KEPADA TAMU MENGENAI


PERLENGKAPAN HOUSEKEEPING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat
mengenai perlengkapan housekeeping sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan teknik dan prosedur pemberian saran kepada tamu mengenai perlengkapan
housekeeping
2. Menentukan model/cara pemberian saran kepada tamu mengenai perlengkapan
housekeeping
3. Menyiapkan perlengkapan untuk layanan jasa housekeeping
4. Melakukan penanganan pemberian saran kepada tamu mengenai perlengkapan
housekeeping

C. URAIAN MATERI
Beberapa perlengkapan perlu disiapkan untuk tamu misalnya tempat tidur tambahan, tempat
tidur bayi, iron and iron board atau lainnya. Ketika mengirimkan barang, konfirmasikan dengan
tamu dimana perlengkapan tersebut harus diaur penempatannya. Jangan lupa untuk menyebut
namanya pada saat melayani tamu.
1. Tempat tidur tambahan (extra bed) atau tempat tidur bayi (baby coat).
 Letakkan tempat tidur tambahan, kemudian buka lipatannya.
 Sesuaikan letak perabotan jika posisinya menyulitkan tamu bergerak dengan aman.
 Siapkan tempat tidur atau baby coat sesuai dengan standard yang telah ditentukan.

2. Seterika (Iron) dan meja seterika (Iron Board).


 Letakkan iron board, buka lipatannya kemudian atur dengan baik. Pastikan bahwa listrik
tersedia ditempat yang diinginkan tamu.

195
 Sambungkan seterika pada listrik dan letakkan pada tempat yang tepat di meja seterika
(iron board).
 Informasikan pada tamu mengenai cara pemakaian seterika dan pengaturannya.
 Untuk barang-barang yang menggunakan listrik, dan alat berteknologi lainnya, anjurkan
staf teknis untuk menyiapkannya. Perhatikan standard keamanan dan keselamatan kerja

1) Prosedur Mengatur Perlengkapan untuk Tamu


Langkah-langkah atau prosedur yang perlu diperhatikan pada saat mengatur perlengkapan
untuk tamu diantaranya adalah:
a) Konfirmasikan terlebih dahulu melalui telepon dan cari tahu apakah tamu sudah selesai
menggunakannya. Pada saat akan melakukan konfirmasi mengenai batas waktu
penggunaan barang melalui telepon, untuk memastikan apakah tamu sudah selesai
menggunakannya, perlu diperhatikan waktu yang telah disepakati agar tamu tidak komplain.
b) Jika barang tersebut sudah tidak diperlukan lagi, ambil barang tersebut beserta salinan
formulirnya dari tamu.
c) Kembalikan barang ke gudang. Periksa apakah barang tersebut masih dalam keadaan baik
atau tidak, kemudian simpan di tempat semestinya.
d) Catat pengembalian barang pada log book.
e) Jika tamu telah check out ambilh barang dari kamar tamu

2) Standar Keamanan dan Keselamatan Kerja


Beberapa standard keamanan dan keselamatan kerja yang harus diperhatikan oleh petugas
dalam melayani permintaan tamu:
a) Pemilihan kualitas atau identifikasi barang yang akan dipinjam tamu. Mengenai kondisi barang
tersebut dalam keadaan layak pakai.
b) Perhatikan petunjuk penguunaan peralatan yang tercantum pada badan alat tersebut atau
brosur.
c) Perhatikan cara pengaturan dan peletakan barang di kamar tamu, sehingga tidak mengganggu
lalu lintas dan kenyamanan tamu.

196
d) Jangan lupa untuk memperhatikan batas waktu pemakaian yang telah disepakati. Agar kualitas
barang tetap terjaga kualitasnya dan untuk menghindari kelalaian pemakaian alat yang
berakibat kecelakaan kerja.
e) Penggunaan perangkat pelindung yang mendukung keselamatan pengguna, seperti alas kaki,
sarung tangan baik yang terbuat dari plastik atau karet, masker pelindung debu, alas kain, atau
bahan luar yang melekat pada peralatan yang mengandung penghantar listrik tidak berbahaya
saat alat digunakan.
Dengan memeprhatikan beberapa standard keamanan dan keselamatan kerja tersebut diatas,
diharapkan dapat menghindari atau memperkecil kecelakaan kerja baik bagi diri tamu maupun
karyawan. Jangan lupa pula untuk menginformasikan standard keamanan dan keselamatan kerja
tersebut pada setiap melakukan pelayanan permintaan tamu, agar tamu merasa puas, sehingga
dapat menghindari komplain tamu.

3) Kerusakan atau Gangguan di Kamar


a) Kerusakan Kamar
Apabila terjadi kerusakan kamar maka yang harus dilakukan order taker adalah:
 Semua informasi tentang kerusakan di kamar dicatat di order taker log book; jam diterima
informasi, nomor kamar, jenis kerusakan, pengirim oreder dan nama petugas yang
menerima informasi.
 Permohonan maaf harus disampaikan kepada tamu.
 Apabila peralatan tidak berfungsi dikarenakan rusak, order segera memberi tahukan ke
bagian engineering agar mengirim petugas untuk memperbaiki.
 Disamping pemberitahuan langsung ke bagian engineering, order taker harus melengkapi
order tersebut dengan work order (WO) yang ditanda tangani Executive Housekeeper,
kemudian dikirim ke bagian engineering.
b) Gangguan Kamar
Apabila ada laporan tentang kamar maka yang harus dilakukan order taker adalah:
 Semua informasi tentang kerusakan di kamar dicatat di order taker log book; jam
diterimanya informasi, nomor kamar, jenis kerusakan, pengirim oreder dan nama petugas
yang menerima informasi.
 Permohonan maaf harus disampaikan kepada tamu.
 Jika gangguan ringan, order taker menginformasikan hal tersebut kepada supervisor untuk
ditangani.

197
 Apabila gangguan berat, oerder taker menginformasikan kepada duty manager dan security
untuk ditindaklanjuti, dan melaporkan hal ini kepada Exc. Housekeeper.
4) Layanan Turn Down Service
Turn down service adalah pelayanan yang diberikan oleh bagian housekeeping untuk membuka
bed cover, merapikan tempat tidur (membuka sheet), mengganti towel yang basah dan guest
supplies yang sudah terpakai oleh tamu yang dilakukan oleh room attendant diwaktu sore hari
antara jam 18.00 – 20.00 WIB. Pada beberapa hotel turn down service sering disebut dengan
istilah open bed.
Open bed berbeda dengan make up room, pada saat open bed hanya dibutuhkan waktu kira-
kira 5-6 menit setiap kamarnya, sementara kegiatan open bed room attendant harus
mengerjakan sekitar 30 - 40 kamar.
Untuk perlengkapan turn down service biasanya dilengkapi dengan door knop menu, coklat
atau permen, guest commant, bunga anggrek. Standard set up turn down service berbeda-beda
antara hotel satu dengan hotel lainnya.Ada beberapa hotel yang meletakkan laundry bag,
laundry list atau dry cleaning list, dan pen diatas bed yang telah di open bed atau pada luggage
rack, hal ini dimaksudkan agar tamu tidak lupa untuk melaundrykan pakaiannya keesokan
harinya.

Langkah-langkah Open Bed :


Untuk melaksanakan tugas turn down service ini seorang room attendant harus mempersiapkan
beberapa hal, diantaranya adalah kunci kamar dan perlengkapan tamu seperlunya. Adapun langkah-
langkah dalam melaksanakan turn down service adalah sebagai berikut:
a. Tekan bel atau ketuk pintu tiga kali sambil menyebutkan identitas section.
b. Apabila tidak ada jawaban, buka pintu secara perlahan-lahan, karena kemungkinan tamu tidak
mendengar karena berada di kamar mandi atau sedang tidur.
c. Nyalakan lampu seperlunya.
d. Bed cover dibuka.
e. Kemudian bed cover dilipat menjadi dua atau tiga lipatan, dari bagian head atau atas ke bawah
atau bagian kaki. Untuk mendapatkan lipatan yang baik bed cover dilipat sekali lagi dan
disimpam pada almari rak paling atas. Penyimpanan dan pelipatan yang baik akam
mempermudah pemasangan dikemudian hari.
f. Ujung sheet dan blanket dibuka dan tarikke arah kaki sehingga membentuk segitiga.
1) Membuka twin bed yang ditempati dua orang tamu.
 bedcover pada kedua bed dibuka.

198
 setiap sisi bed lipatan sheet diatur berhadapan kearah bedside table.
2) Membuka twin bed yang ditempati dua orang tamu.
 bed cover dibuka.
 sheet dan blanket dibuka dan dilipat menghadap side table.
g. Menempatkan door knop menu dan turn down coklat diatas lipatan sheet. Ada beberapa hotel
yang yang mengganti coklat atau permen dengan bunga anggrek.
h. Membersihkan sampah dan ashtry.
i. Membersihkan kamar mandi jika perlu dan mengganti towel yang sudah basah.
j. Pintu ditutup kembali dan pastikan pintu kamar benar-benar sudah terkunci.
k. Apabila tamu berada didalam kamar, jangan lupa untuk berpamitan kemudian buat work sheet
tentang jam masuk dan keluar berikut item yang diganti pada kamar tersebut.

Adapun cara melipat bed cover yang dilakukan pada saat turn down service adalah sebagai berikut:

a. Bed cover dengan titik A,D,I,J bagian ini adalah bagian bawah (kaki) yang menjurai kea rah
lantai.
b. Ambil ujung AD dan lipat kea rah titik EH, sehingga titik A,B,C,D bertemu dengan titik E,F,G,H.
c. Posisi bed cover tinggal K,L,I,J.
d. Ambil ujung KL kemudian lipat kearah titik EH, sehingga KL bertemu dengan titik E,F,G,H.
e. Posisi bed cover tinggal M,N,I,J.
f. Lipat ke tengah, ujung yang menjurai ke lantai atau bagian bawah yaitu titik I,J.
g. Ambil ujung I,J dan lipat kebagian tengah, kemudian lipatsekali lagi.
h. Lipatan ini cukup ringkas dan bisa disimpan pada wardrobe rak paling atas atau diatas luggage
rack jika tidak untuk meneruh barang bawaan tamu.

Blanket dan Sheet :

a. Lipat sheet ketiga blanket, sheet kedua secara bersamaaan dengan membentuk sudut segitiga.
b. Biasanya yang dilipat adalah yang paling dekat dengan bedside table atau yang dekat dengan
telepon.
c. Jika kamar tersebut berisi dua orang tamu maka posisi lipatan saling berhadapan atau
mengahdap bedside table untuk jenis twin bed, jika double bed yang dilipat adalah bagian
sebelah kanan dan sebelah kiri sisi matrass.
d. Apabila kamar tersebut hanya diisi oleh satu orang tamu maka yang diopen bed cukup satu
saja.

199
e. Setelah sheet tersebut dilipat, letakkanlah door knop menu diatas lipatan sheet terebut atau
bunga anggrek dan door knop menu.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan turn down service:

a. Tutuplah night curtain.


b. Nyalakan lampu seperlunya.
c. Buanglah sampah pada tempanya.
d. Jika ada gelas yang kotor cucilah.
e. Rapikan pakaian tamu yang berada diatas bed, lipatlah atau digantung di wardrobe, rapikan
barang-barang yang ada diatas bed.
f. Jangan pindahkana berkas atau dokumen yang berada diatas meja.
g. Ganti semua towel yang sudah basah.
h. Ganti dan lengkapi bathroom supplies jika tidak lengkap.
i. Tutup pintu dan pastikan bahwa pintu sudah benar-benar terkunci.
j. Catat jam masuk dan jam keluar darikamar beserta items yang diganti pada work sheet.

5) Pelayanan Tempat Tidur Tambahan


Extra bed adalah tempat tidur tambahan yang diletakkan didalam kamar tamu, penggunaan
tempat tidur tambahan ini dilakukan apabila tamu tersebut menghendaki tambahan tempat tidur
karena ada tambahan orang didalam kamar tersebut, misalnya tamu tersebut membawa serta
anggota keluarganya tamu yang check in secara rombongan (group) sedangkan persediaan
kamar tidak mencukupi, maka dalam kamar tersebut harus disediakan extra bed. Adapun jenis-
jenis tempat tidur (extra bed) tambahan ini diantaranya adalah:
1) Folding Extra Bed
Yaitu tempat tidur tambahan yang dapat dilipat dan mempunyai roda sehingga mudah untuk
didorong dan diset up.
2) Standing Extra Bed
Yaitu tempat tidur yang tidak dapat dilipat. Tempat tidur jenis ini lebih berat dibanding folding
extra bed, matrassnya dari spoonge dan dibawahnya ada alas yang terbuat dari kayu, pada
bagian kepala atau head board terdapat roda, sehingga cara membawanya harus didorong.
3) Sofa Extra Bed
Yaitu tempat tidur tambahan yang jadi satu dengan sofa yang ada didalam kamar tamu.
Penggunaanya sangatlah mudah dan praktis karena sofa tersebut sudah dimodifikasi. Cara

200
menggunakannya dengan cara membuka bantalan tempat duduk (sofa) kearah depan,
maka jadilah exstra bed setelah ditambahi (set up) dengan sheets dan tambahan pillow.
4) Baby Cot atau Baby Box
Yaitu tempat tidur tambahan untuk bayi. Pemasangan tempat tidur tambahan ini dilakukan
oleh housekeeping setelah mendapat laporan dari pihak front office dan akan dikenai biaya
tambahan. Setelah extra dipasang housekeeping harus menambahi towel dan perlengkapan
lainnya sesuai dengan orang yang ada didalam kamar. Penyimpanan tempat tidur tambahan
ini ada di masing-masing floor section (roomboy station).

6) Pelayanan Mini Bar


Minibar adalah pelayanan minuman (softdrink dan alkoholic drink) dansnack untuk tamu yang
disediakan secara pribadi didalam kamar hotel. Petugas yang memeriksa dan melengkapi
minibar tesebut disebuut minibar attendant. Minibar akan diperiksa oleh minibar attendant
setiap hari dan semua makanan maupun minuman yang telah dikonsumsi tamu akan dilengkapi
kembali, system pembayarannya sesuai dengan makanan danminuman yang dikonsumsi tamu
tersebut.
Untuk tamu-tamu yang akan check out, minibar akan diperiksa dan dilaporkan minibar
attendant ke front office cashier untuk dimasukkan ke dalam rekening tamu tersebut. Ada
beberapa hotel pelayanan minibar dibebankan kepada housekeeping, dimana pengecekan
kelengkapan minibar items dilakukan oleh room attendant, namun demikian ada juga hotel yang
membebankan minibar service kepada food and baverage service. Semuanya tergantung pada
kebijakan dan peraturan hotel masing-masing.
1. Pemeriksaan Minibar
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan mengenai minibar yaitu:
a. Items yang ada harus sesuai dengan bill (minibar list).
b. Waktu pemeriksaan minibar harus benar, untuk minuman seal atau tutupnya harus
dalam keadaan baik.
c. Tidak terdapat barang yang kadarluwarsa (expired).
d. JIka item telah dikonsumsi harus segera disiisi (refill) kembali.
e. Semua barang yang telah dikonsumsi tamu harus segera dilaporkan ke front office
cashier dengan dilampiri minibar bill.
f. Minibar list akan diperiksa oleh accounting
g. Copy yang berada di housekeeping untuk file dan sebagai dasar untuk melengkapibarang
yang telah terkonsumsi.

201
Di setiap akhir shift minibar attendant harus membuat laporan minibar yang terkonsumsi pada
hari itu (minibar summary), dengan perincian berapa items minibar yang laku dan berapa rupiah
pendapatannya (revenue). Laporan ini dilaporkan ke accounting

2. Prosedur Pembebanan Minibar


a. Kamar yang disewa (occupied room)
Semua minuman yang dikonsumsi tamu dicatat dalam minibar bill yang dibuat tiga rangkap,
yakni:
- Asli (bill putih) untuk tamu.
- Salinan pertama (bill merah) dikirim ke front office cashier.
- Salinan kedua ( bill biru) untuk file sebagai dasar untuk melengkapi minibar yang telah
dikonsumsi tamu.
b. Kamar yang check out
Sebelum tamu check out, minibar akan diperiksa oleh minibar attendant secara teliti, kemudian
minibar bill diisi dan segera dikirim ke front office cashier. Selanjutnya berdasarkan catatan pada
salinan minibar bill,items di minibar dilengkapi seperti semula.
c. Tamu yang pindah kamar (room change)
Minibar attendant akan memriksa kamar yang tamunya pindah ke kamar yang baru. Jika ada
minuman yang dikonsumsi maka segera dibuatkan bill dan akan dikirim ke front office cashier.

3. Persediaan Minibar
Apabila persediaan minibar sudah hampir habis maka pihak minibar akan meminta persediaan
minuman pada pihak gudang (store). Minuman diambil dari gudang baru kemudian disimpan di
minibar.

4. Minibar Inventory
Jumlah minuman pada minibar tiap akhir bula diperiksa kembali dan diperhitungkan sebagai
berikut:
a. Semua persediaan minibar dikamar dijumlah.
b. Semua persediaan minibar digudang dijumlah.
c. Total makanan dan minuman yang sudah dikonsumsi tamu dijumlah.
d. Selanjutnya dimasukkan dalam daftar minibar inventory.

5. Macam-Macam Formulir Minibar

202
a. Minibar Bill
Minibar bill adalah formulir yang berguna untuk mencatat minuman yang tersedia dikamar.
Jika tamu mengkonsumsi minuman atau makanan maka jumlah dan jenisnya, harganya,
nomor kamar, dan nama tamu dicata pada formulir ini. Bila bill asli dikirim ke front office
cashier untuk dimasukkan ke dalam rekening tamu, salinan bill yang lain diarsipkan di
minibar office.
b. Daily Sales Report
Daily salas report dalah formulir yang digunakan untuk mencatat semua minuman yang
terjual.
c. Daily Late Charge Report
Daily late charge report adalah formulir untuk mencatat semua minuman minibar yang ada di
kamar yang telah dikonsumsi tamu, tetapi tidak terbayar. Terjadinya late charge antara lain
disebabkan karena:
a. Petugas terlambat dalam memberikan laporan minibar bill ke front office cashier.
b. Tamu skipper (tamu kabur dari hotel).

Kerusakan Pada Minibar


Apabila terjadi kerusakan pada isi minibar, maka minuman tersebut diganti dengan minuman
yang masih bagus. Kerusakan yang terjadi pada minuman dapat disebabkan karena kaleng
berkarat, kaleng penyok, atau minuman sudah kadaluwarsa.

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentang melakukan pemberian saran kepada tamu mengenai perlengkapan
housekeeping.
2. Diskusi kelompok untuk melakukan pemberian saran kepada tamu mengenai perlengkapan
housekeeping
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literatur yang
Lain
4. Presentasi dan membuat laporan singkat (mengerjakan LK-09)

203
E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Lembar Kerja 09

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

 Prosedur mengatur perlengkapan untuk tamu


 Kerusakan dan gangguan pada kamar
 Layanan turn down service
 Layanan tempat tidur tambahan (extra bed)
 Pelayanan minibar

Hasil Diskusi :

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

204
Tugas Mandiri

1. Personil yang terlibat dalam pembersihan kamar don’t disturb adalah, kecuali .........
A. ROOM ATTENDANT D . EXECUTIVE HOUSEKEEPER

b. FRONT OFFICE E. D UTY MANAGER

c. HOUSEKEEPING

2. Permintaan tamu untuk meminjam suatu barang dari housekeeping karena tamu tidak
membawa barangadalah .......
a. GUEST REQUEST D. GUEST REQUEST LOAD
b. GUEST REQUEST ITEMS E. GUEST

c. GUEST REQUEST SERVICE

3. PERSYARATAN PEMINJAMAN BARANG YANG TIDAK DIKENAI BIAYA HARUS MEMENUHI


PERSYARATAN ......

a. JUMLAH BARANG YANG DIMINTA


b. BATAS WAKTU PENGEMBALIAN
c. RESIKO YANG DITANGGUNG JIKA BARANG KADARLUARSA
d. JUMLAH BARANG YANG DIBELI
e. SALING PERCAYA SATU DENGAN YANG LAIN

4. Setiap peminjaman barang-barang tersebut harus ditulis pada formulir........


a. FORM GUEST REPORT D .GUEST LOAN REPORT

b. FORM GUEST LOAN E. GUEST LOAD REPORT

c. GUEST REPORT

5. Permintaan akan penggantian linen dicatat dalam formulir....


a. LOG BOOK ORDER TAKER D . LOG BOOKS

b. LOG ORDER E. ORDER TAKER LOG BOOK

c. ORDER TAKE LOG BOOK

205
6. ISTILAH PELAYANAN TEMPAT TIDUR TAMBAHAN DAN TEMPAT TIDUR BAYI ADALAH .......
a. EXTRA BEDS DAN BABY BED D . BABY BED DAN BABY DRAWER

b. EXTRA BED DAN BABY COAT E. EXTRA COAT DAN BABY COAT

c. EXTRA BED DAN BABY COATS

7. Pelayanan yang diberikan oleh bagian housekeeping untuk membuka bed cover, merapikan
tempat tidur (membuka sheet), mengganti towel yang basah dan guest supplies yang sudah
terpakai oleh tamu adalah....
a. TURN OFF SERVICE D. GUEST SERVICE
b. TURN DOWN SERVICE E. TURN DOWN SERVICES

c. DOWN SERVICE

8. ITEMS YANG ADA HARUS SESUAI DENGAN BILL ADALAH ....


a. TURN DOWN SERVICE D. MINIBAR LIST
b. MINIBAR BILL E. MINIBAR
c. MINIBAR ITEMS

9. Pelayanan minuman (softdrink dan akoholic drink) dam snack untuk tamu yang disediakan
secara pribadi didalam kamar hotelADALAH.......
a. DAILY SALES REPORT D. MINIBAR INVENTORY
b. DAILY LATE CHARGE REPORT E. MINIBAR

c. MINIBAR BILL

10. Formulir yang digunakan untuk mencatat semua minuman yang terjual ADALAH ....
a. DAILY FORM D . D AILY WORKER

b. DAILY MAIL E. D AILY SALES REPORTS

c. DAILY SALES REPORT

206
F. RANGKUMAN

Dalam memberikan layanan tambahan di housekeeping adalah meliputi :

a. Prosedur pengiriman barang yang dipinjam tamu


b. Prosedur pengambalian barang yang dipinjam, jika tamu masih terdaftar.
c. Prosedur Pelayanan Internal Hotel
Pelayanan Permintaan Tamu(Guest Request Items / Guest Loan Items)adalah permintaan
tamu untuk meminjam suatu barang dari housekeeping karena tamu tidak membawa barang
tersebut.
Pelayanan Permintaan Tamu adalah :
1. Permintaan Pergantian Linen
2. Permintaan Tambahan Guest Supplies
3. Permintaan Make Up Baby Cot
4. Permintaan Menempatkan Bunga di VIP Suite Room
5. Permintaan Pelayanan Turn Down Service
6. Permintaan Pelayanan Tempat Tidur Tambahan (Extra Bed)
7. Permintaan Pelayanan Mini Bar

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XIX) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan benar,
maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum menguasai
materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai sampai Anda
yakin telah menguasai seluruh materi.

207
Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!
Pemahaman
No Materi yang telah dipelajari
Sudah Belum

1. Penerapan layanan housekeeping

2. Jenis penanganan layanan jasa housekeeping


3. Menyiapkan perlengkapan untuk layanan jasa
housekeeping
4. Penanganan layanan jasa housekeeping

H. KUNCI JAWABAN
1. C
2. B
3. A
4. D
5. E
6. B
7. B
8. D
9. E
10. C

208
SOAL EVALUASI

1. Berikut ini adalah ruang lingkup yang menjadi tugas public area attendant bagian back of the
house, kecuali…
a. Employee’s office b. Loker karyawa e. Employee’s canteen
c. Employee’s rest room d. Lobby

2. Berikut ini adalah ruang lingkup yang menjadi tugas public area attendant bagian front of the
house …
a. Lift b. Koridor c. Meeting room
d. Tangga e. Area parkir

3. Berikut ini adalah ruang lingkup yang menjadi tugas public area attendant bagian outside the
house, kecuali …
a. Fitness centre b. Taman c. Guest room
d. Kolam renang e. Area parkir

4. Subseksi public area section yang mempunyai areal tugas pembersihan lobi, toilet tamu,
koridor, area karyawan, area restoran adalah …
a. Houseman subsection d. Housekeeping department
b. Sport and recreation subsection e. Public area attendant
c. Garden subsection

5. Subseksi public area section yang mempunyai areal tugas di semua fasilitas olahraga dan
rekreasi di hotel tersebut, seperti swimming pool, fitness centre, tennis court adalah…
a. Houseman subsection d. Housekeeping department
b. Sport and recreation subsection e. Public area attendant
c. Garden subsection

6. Subseksi public area section yang mempunyai tugas untuk mengatur dan memelihara
seluruh taman yang ada di hotel, baik yang ada di dalam maupun di luar gedung adalah…

209
a. Houseman subsection d. Housekeeping department
b. Sport and recreation subsection e. Public area attendant
c. Garden subsection

7. Fungsi alat disamping ini adalah …


a. Untuk menampung debu dan sampah yang telah di sapu
b. untuk menjebak kotoran dan debu dari lantai
c. untuk menampung air yang sudah atau belum dicampur
dengan bahan pembersih yang digunakan untuk mopping
d. untuk membawa perlengkapan dan bahan- bahan pembersih yang sifatnya kecil-kecil
e. untuk mengelap, mengeringkan, furniture, keramik dan porselin dan benda-benda lain
yang perlu di dusting

8. Alat disamping ini berfungsi sebagai…


a. Untuk menghisap debu di sofa, karpet dll
b. Untuk menghisap air yang di lantai atau karpet
c. Untuk melindungi mata dari debu dan kotoran
d. Mengeringkan karpet yang disampo
e. Untuk membawa perlengkapan dan bahan- bahan
pembersih yang sifatnya kecil-kecil

9. Alat disamping ini berfungsi sebagai…


a. untuk membersihkan atau mencuci jendela/kaca
b. untuk memberi tanda peringatan supaya tamu atau
siapapun yang lewat berhati-hati
c. untuk membersihkan debu dan sarang laba – laba pada
langit – langit atau permukaan yang tinggi
d. untuk mengeringkan/menarik permukaan lantai yang
tergenang air
e. untuk mengepel lantai

210
10. Alat disamping ini dinamakan sebagai…
a. Telescopic stick
b. Blower
c. Dust pan
d. Window wiper
e. Floor squeezer

11. Alat disamping ini dinamakan sebagai…


a. Vacuum cleaner
b. Caddy carry
c. Floor machine
d. Pad scourer
e. Double bucket

12. Alat disamping ini dinamakan sebagai…


a. Floor machine
b. Floor machine pad and brush
c. Carpet extractor machine
d. Double bucket
e. Floor brush

13. Alat disamping ini dinamakan sebagai…


a. Caddy carry
b. Hand carry
c. Hand brush
d. Rubber glove
e. Floor brush

14. Di bawah ini adalah syarat bahan pembersih yang baik, kecuali…
a. Dapat diuraikan oleh micro organisme d. Dapat membunuh bakteri
b. Tidak dapat larut dalam air e. Memiliki keasaman dan kebasaan
c. Sisa zatpengotor mudah dihilangkan tertentu

211
15. Berikut adalah obat pembersih yang digunakan untuk membersihkan toilet adalah…
a. Fast go b. Shine up c. Kaporit
d. Marble powder e. Glow metal polish

16. Berikut adalah obat pembersih yang digunakan untuk membersihkan alat berbahan metal
adalah…
a. Hand liquid soap b. Fortify c. Brasso
d. Traffic grade e. Nobla carpet shampoo

17. Berikut adalah obat pembersih yang digunakan untuk lantai marmer, kecuali…
a. Bendurol forte b. Traffic grade c. Marble klin
d. Metana e. Conq R dust

18. Dibawah ini adalah obat yang digunakan untuk melapisi lantai marmer, kecuali…
a. Helios b. Fortify c. Traffic grade
d. Netto clar e. New complete

19. Dibawah ini adalah jenis – jenis lantai, kecuali …


a. Glass floor b. Cement floor c. Carpet floor
d. Marble floor e. Wooden floor

20. Di bawah ini lantai yang permukaannya lunak, elastis, dapat meredam suara, mudah terbakar
adalah …
a. Marble floor dan iron floor b. Carpet floor dan vinyl floor
c. Iron floor dan ceramic floor d. Vinyl floor dan rubber floor
e. Ceramic floor dan cement wall

21. Dibawah ini adalah jenis – jenis dinding, kecuali …


a. Glass wall b. Cement wall c. Carpet wall
d. Marble wall e. Wooden wall

22. Di bawah ini dinding yang sifatnya keras, tidak tembus pandang, dapat menyerap air dan
perawatannya mudah adalah …

212
a. Glass wall b. Wooden wall c. Wall tile
d. Carpet wall e. Cement wall

23. Dibawah ini adalah ciri dinding lunak/lembut, berwarna – warni, dapat meredam suara,
perawatan mudah tetapi harus hati – hati karena mudah sobek …
a. Marble wall b. Wooden wall c. Glass wall
d. Wallpaper e. Cement wall

24. Berikut ini adalah persiapan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan proses pembersihan,
kecuali …
a. Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses pembersihan pada objek tersebut
b. Metode pembersihan apa yang akan dilakukan
c. Kapan pelaksanaan pembersihan dapat dilakukan
d. Berapa orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pembersihan tersebut
e. Berapa lama waktu istirahat yang diperlukan oleh Houseman dalam pembersihan

25. Berikut ini termasuk alat pelindung diri dalam proses pembersihan, kecuali…
a. Masker b. Goggles c. Shoes
d. Gun sprayer e. coat

26. Metode pembersihan yang dilakukan tanpa bantuan mesin atau pada pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia adalah …
a. Metode pembersihan makinal b. Metode pelapisan lantai c. Metode brushing
d. Metode pembersihan manual e. Metode vacuuming

27. Dibawah ini teknik pembersihan brushing yang salah adalah…


- Basahi dinding atau lantai terlebih dahulu.
- Sikat dengan hand atau floor brush.
- Semprotkan glass cleaner pada permukaan lantai atau dinding
- Bilas lantai atau dinding dengan air bersih.
- Pel lantai sampai kering

213
28. Bahan/obat pembersih yang digunakan bersamaan dengan teknik furniture polishing
adalah…
a. Wax stripper b. Window cleaner c. Spot removal
d. Wooden polish e. Floor cleaner

29. Dibawah ini adalah metode pembersihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat
floor machine, kecuali …
a. Sweeping b. Brushing c. Stripping
d. Buffing e. Polishing

30. Berikut adalah alat dan bahan/obat yang digunakan dalam membersihkan kaca …
a. Glass wiper dan glass wiping
b. Glass squeezer dan glass sprayer
c. Glass wiper dan dust cloth
d. Dust cloth dan glass wiping
e. Glass wiper dan glass cleaner

31. Berikut adalah teknik pembersihan menggunakan sikat untuk lantai, kecuali …
a. Basahi dinding atau lantai terlebih dahulu.
b. Sikat dengan hand atau floor brush.
c. Bilas lantai atau dinding dengan air bersih.
d. Pel lantai sampai kering.
e. Dusting terlebih dahulu perabot yang akan di polish

32. Alat pembersih yang penyimpanannya harus diletakkan dengan posisi terbalik keatas
dibawah ini adalah …
a. Cotton cloth dan mop d. Brush dan broom
b. Mop dan floor squeezer e. Broom dan floor machine
c. Floor squeezer dan brush

33. Dibawah ini bahan pembersih yang dapat disimpan pada suhu ruang, kecuali…
a. Bahan pembersih berbentuk cairan dan pasta
b. Bahan pembersih berbentuk bubuk dan kristal

214
c. Bahan pembersih berbentuk busa dan cairan
d. Bahan pembersih berbentuk cairan dan kristal
e. Bahan pembersih berbentuk bubuk dan pasta

34. Berikut adalah contoh acara resmi bersifat kenegaraan yang dapat diselenggarakan di suatu
hotel …
a. Perayaan pesta ulang tahun d. Perayaan pesta pernikahan
b. Pelantikan pejabat e. Seminar marketing
c. Jamuan makan malam

35. Berikut ini adalah fungsi ruangan serbaguna di hotel, kecuali …


a. Rapat (meeting) d. Pameran (exhibition)
b. Pertemuan (convention) e. Perjamuan (function)
c. Pesta (party)

36. Bentuk penataan ruang serbaguna yang tepat untuk acara jamuan makan adalah …
a. I shape d. Theatre style
b. Meeting square e. Classroom style
c. Banquet style

37. Bentuk penataan ruang serbaguna yang tepat untuk kegiatan yang dihadiri tidak lebih dari 20
orang adalah …
a. I shape d. Theatre style
b. Meeting square e. Classroom style
c. Banquet style

38. Berikut adalah tanaman yang tidak sesuai untuk ditanam pada outdoor garden…
a. Palm berbatang tinggi d. pohon kamboja
b. Palm berbatang pendek e. tanaman perdu
c. Cemara

39. Berikut adalah yang bukan ciri – ciri taman dry garden …
a. Berbatang tinggi d. Bersifat sementara

215
b. Mudah dipindahkan e. Dapat diubah – ubah
c. Tahan terhadap udara ber-AC

40. Dibawah ini adalah contoh bunga fokus kecuali …

d.
a.

b. e.

c.

41. Dibawah ini adalah contoh bunga ukuran sedang kecuali …

a. d.

b. e.

c.

216
42. Dibawah ini yang bukan contoh bunga pengisi adalah…

a. d.

b. e.

c.

43. Dibawah ini yang bukan contoh bunga pembentuk garis – garis adalah…

a. d.

b. e.

c.

217
44. Dibawah ini yang bukan contoh bunga pembentuk garis lengkung adalah…

a. d.

b.
e.

c.

45. Berikut adalah contoh rangkaian bunga berbentuk kipas …

a. d.

b. e.

c.

46. Berikut adalah contoh rangkaian bunga berbentuk diagonal …

218
a. d.

b. e.

c.

47. Berikut adalah contoh rangkaian bunga berbentuk vertikal …

a. d.

e.
b.

c.

48. Berikut adalah contoh rangkaian bunga berbentuk bundar …

219
a. d.

b.
e.

c.

49. Berikut adalah contoh rangkaian bunga berbentuk bulan sabit (crescent) …

a. d.

b. e.

c.

220
50. Berikut adalah contoh rangkaian bunga berbentuk S (hogart curve) …

a. d.

b. e.

c.

51. Petugas yang bertanggung jawab akan kelancaran tugas operasional pemeliharaan dan
kebersihan kamar tamu yang dilaksanakan oleh room attendant adalah.......
a. Floor machine d. Floor room
b. Floor captain e. Floor Attendant
c. Floor section
52. Pekerjaan utama dalam proses pembersihan kamar terdiri dari....
a. Proses, pelaksanaan, finishing d. Preparetion, process, finishing
b. Preparetion, finishing, evaluasi e. Preparetion, proses, evaluasi
c. Proses, evaluasi, finishing

53. Kamar yang memerlukan perbaikan ringan, biasanya lama perbaikan kurang dari satu hari,
stuatus itu dapat terjadi karena kerusakaan atau program cleaning dari housekeeping
adalah ....
a. Skipper d. House use
b. Out of service e. Vacant
c. Out of order

221
54. Pada room status menggunakan system komputerisasi salah satu hotel software yang
digunakan adalah.......
a. Opera mini d. Hits
b. Fidelio e. Abbacuss
c. Myoh his

55. Suatu kamar yang sedang ditempati oleh seseorang secara sah dan teregister sebagai
tamu hotel adalah ....
a. Vacant d. Occupeid
b. Compliment e. Out of order
c. House use

56. Seksi yang merupakan bagian yang bertugasdalamhalpemeliharaankamar–kamar hotel


adalah .........
a. Room status d. Room service
b. Room devision e. Room management
c. Room section

57. Petugas floor section yang menjagakebersihan, kerapian, kenyamanandankelengkapankamar-


kamartamu adalah .......
a. Room devision d. Room status
b. Room attendant e. Room section
c. Room rack

58. Ketentuan-ketentuan yang di larang dalam room service adalah kecuali...


a. Di larang menghidupkan radio atau nonton tv dikamar
b. Di larang mengajak teman berkunjung ke dalam hotel
c. Di larang membawa barang atau apapun tanpa izin
d. Di larang menggunakan lift karyawan
e. Di larang menyimpan barang yang bukan milik pribadi

222
59. Mengelolah kamar, melayani tamu dan menjalin kerjasama adalah tugas dan tanggung
jawab ........
a. Room Rack d.Room Service
b. Room Division e. Room Attendant
c. Room Manager

60. Pelaksanaan tugas pelayanannya room attendant pada evening shift pada pukul ....
a. Jam 16.00 – 00.00 d. Jam 08.00 - 15.00
b. Jam 08.00 – 16.00 e. Jam 16.00 – 21.00
c. Jam 00.00 – 08.00

61. Istilah pelayanan tempat tidur tambahan dan tempat tidur bayi adalah.......
a. Extra beds dan baby bed d. Baby bed dan baby drawer
b. Extra bed dan baby coat e. Extra coat dan baby coat
c. Extra bed dan baby coats

62. Pelayanan yang diberikan oleh bagian housekeeping untuk membuka bed cover, merapikan
tempat tidur (membuka sheet), mengganti towel yang basahdan guest supplies yang sudah
terpakai oleh tamu adalah....
a. Turn off service d. Guest service
b. Turn down service e. Turn down services
c. Down service

63. Items yang ada harus sesuai dengan bill adalah ....
a. Turn down service d. Minibar list
b. Minibar bill e. Minibar
c. Minibar items

64. Pelayanan minuman (softdrinkdanakoholic drink) dam snack untuk tamu yang disediakan
secara pribadi didalam kamar hotel adalah.......
a. Daily sales report d. Minibar inventory
b. Daily late charge report e. Minibar
c. Minibar bill

65. Formulir yang digunakan untuk mencatat semua minuman yang terjual adalah ....

223
a. Daily form d. Daily worker
b. Daily mail e. Daily sales reports
c. Daily sales report

66. Personil yang terlibat dalam pembersihan kamar don’t disturb adalah, kecuali .........
a. Room Attendant d. Executive Housekeeper
b. Front office e. Duty Manager
c. Housekeeping

67. Permintaan tamu untuk meminjam suatu barang dari housekeeping karena tamu tidak
membawa barang adalah .......
a. Guest request d. Guest request load
b. Guest request items e. Guest
c. Guest request service

68. Persyaratan peminjaman barang yang tidak dikenai biaya harus memenuhi
persyaratan......
a. Jumlah barang yang diminta
b. Batas waktu pengembalian
c. Resiko yang ditanggung jika barang kadarluarsa
d. Jumlah barang yang dibeli
e. Saling percaya satu dengan yang lain

69. Setiap peminjaman barang-barang tersebut harus ditulis pada formulir........


d. Form guest report d.Guest loan report
d. Form guest loan e. Guest load report
e. Guest report

70. Permintaan akan penggantian linen dicatat dalam formulir....


a. Log book order taker d. Log books
b. Log order e. Order taker log book
c. Order take log book

224
KUNCI JAWABAN

1. D 26. B 51. B
2. C 27. C 52. D
3. C 28. D 53. C
4. A 29. A 54. B
5. B 30. E 55. D
6. C 31. E 56. C
7. B 32. D 57. B
8. E 33. C 58. D
9. B 34. B 59. E
10. A 35. C 60. A
11. C 36. C 61. B
12. B 37. B 62. B
13. D 38. B 63. D
14. B 39. A 64. E
15. A 40. E 65. C
16. C 41. A 66. C
17. D 42. B 67. B
18. A 43. E 68. A
19. A 44. E 69. D
20. D 45. A 70. E
21. C 46. B
22. B 47. C
23. B 48. E
24. E 49. D
25. D 50. B

225
PENUTUP

Setelah mengikuti dan menyelesaikan modul ini siswa yang sudah memenuhi syarat dapat
mengikuti ujian praktek dan apabila dinyatakan berhasil atau kompeten maka siswa diperbolehkan
mempelajari modul berikutnya.

Demikian Modul Housekeeping ini di buat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
siswa terhadap materi ini.

Semoga modul ini dapat bermanfaat khususnya bagi siswa dan umumnya bagi masyarakat. Penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan modul-modul berikutnya. Terima kasih

226
GLOSARIUM
GLOSARIUM

Average Occupancy : Rata-rata tingkat hunian kamar pada periode tertentu, dengan cara
membandingkan antara jumlah kamar yang terjual dibandingkan dengan jumlah kamar yang
tersedia.

Average Room Rate : Rata-rata harga per kamar dengan cara membandingkan antara
pendapatan yang diperoleh dari kamar dengan jumlah kamar yang terjual.

Bath Tub : Bak untuk mandi berendam

Bathroom Amenities :Perlengkapan yang dibutuhkan oleh tamu di dalam kamar mandi, seperti
sabun, sikat gigi, pasta gigi, shampoo, shower cup,dll.

Bathroom Equipment : Perlengkapan kamar mandi, seperti bath tub, toilet bowl, shower, wash
basin,dll.

Bathroom Supplies : Perlengkapan yang dibutuhkan oleh tamu dalam kamar mandi, seperti
face towel, bath towel, hand towel, bath mat.

Chemical : Berasal dari bahasa inggris yaitu artinya kimia atau kimiawi yg
pengertiannya yaitu KIMIA adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,struktur dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul,serta perubahan atau transformasi serta
interaksi untuk membentuk materi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Cleaning Agent : Peralatan penunjang dalam proses pencucian

Daily : Perharian, daily report : laporan yang dibuat setiap hari, daily flight :
penerbangan setiap hari, daily newspaper : koran yang terbit setiap hari.

Daily inventory : Inventarisasi harian yang dilaksanakan di seksi kamar (room section) dan linen
room.

Equipment :Peralatan – peralatan atau perlengkapan – perlengkapan yang


dipergunakan oleh perusahaan, baik dikantor maupun ditempat proses produksi dilangsungkan.
Perlengkapan atau peralatan tersebut digunakan oleh perusahaan bukan untuk menjalankan
proses produksi

227
F

Floral arrangement : Merangkai bunga dengan kombinasi dari beberapa elemen untuk
menghasilkan tampilan visual menyenangkan segar, sutra, atau bunga kering

Floral Foam (Oasis) : Salah satu bahan media tanam pengganti tanah yang biasanya
digunakan untuk merangkai bunga atau karangan bunga untuk bahan pajangan di dalam ruangan.

Gardener : Tukangkebun yang di indonesia sering disandarkan kepada tukang


taman

General cleaning : Layanan pembersihan menyeluruh dari bagian bangunan, baik itu
bangunan gedung bertingkat maupun rumah/tempat tinggal, bangunan baru ataupun bangunan
lama atau sedang dihuni

Hospitality : Keramahtamahan

Hospitality industry : Industri perhotelan dan restoran

Housekeeping : Tata Graha

Housekeeping report : Laporan tata graha yang melaporkan tentang status kamar

Inventory : Bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya
memiliki persediaan.

Invoice : Tagihan-tagihan

In house promotion : Kegiatan promosi yang dilakukan secara internal dalam suatu
perusahaan.

Joining room : Kamar yang bersebelahan tanpa adanya pintu diantara tersebut.

King size bed : Tempat tidur kira-kira 78 inci sampai 80 inci.

228
Layout :Penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam
sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk
dan bidang

Laundry list : Daftar isian yang dipergunakan untuk mencatat jenis dan jumlah cucian
tamu.

Linen : Jenis supplies yang dibutuhkan oleh hotel yang terbuat dari kain atau
lena agar mudah dalam proses penyetrikaan agar tidak kusut.

Linen control sheet : Formulir untuk mengontrol peredaran linen

Lost and found : Pelayanan untuk masalah kehilangan dan penemuan barang-barang
milik tamu, baik di kamar maupun di area hotel.

Master key : Kunci yang dapat membuka seluruh kamar tamu. Kunci ini dipegang oleh
Floor Supervisor.

No show guest : Tamu yang sudah melakukan pemesanan kamar reservasi tapi tidak
datang pada waktu yang telah di tentukan.

Open bed : Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup
(over taken)

Public Area Section :Salah satu bagian yang berada dalam Housekeeping department yang
menangani semua urusan mengenai kebersihan, kerapian, kelengkapan, kenyamanan, semua area
umum yang berpengaruh terhadap ketertarikan tamu untuk memakai jasa di dalam hotel.

Parstock : Standart perhitungan jumlah persediaan materials dan supplies untuk


menunjang jalannya operasional di HouseKeeping Departement

Queen bed : Tempat tidur kira-kira 60 inci sampai 80 inci.

Quick go : Obat untuk menghilangkan noda darah

Room :Salah satu section yang berada di departement housekeeping yang bertanggungjawab
atas kebersihan lokasi area dalam maupun luar kamar yang bertugas membersihkan kamar

Room attendant : Petugas yang bertanggung jawab untuk membersihkan kamar

229
Room attendant : Formulir untuk mencatat pemakaian alat, perlengkapan tamu, linen
yang

control sheet yang dipergunakan/dipakai oleh room attendant saat membersihkan kamar

Room section : Bagian yang bertanggung jawab pada pembersihan kamar.

Supplies : Barang-barang yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan dalam


kegiatan perusahan/industri yang sifatnya habis dipakai dan nilainya relatif kecil.

Skipper : Tamu yang meninggalkan hotel tanpa membayar seluruh tagihannya.

Sleep out : Tamu yang tidak tidur di hotel meski kamar sudah dibayar.

Trolley cart : Kereta yang digunakan oleh seseorang room attendant untuk membawa
perlengkapan membersihkan, merapikan, merat dan melengkapi kamar tamu sesuai dengan
kebutuhan

Turn down service : Pelayanan yang dilakukan oleh room attendant untuk membuka tempat
tidur dan merapikan kamar yang disewa oleh tamu yang dilakukan pada sore hari.

Uniformed laundry : Pencucian seragam karyawan dihotel

Valet laundry : Petugas laundry/binatu yang mengambil maupun mengantar cucian


tamu dari ke kamar.

230
DAFTAR PUSTAKA

Winda, I GustiNyoman; I WayanSuardana,1997, Tatagraha, Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

SriPerwani,Yayuk, ,Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping untuk


Akademi Perhotelan, tidak dipublikasikan.

Ruijs, Susanne,1998, The Art of Houskeeping, Southbank Institute of


TAFE, College of Tourism and Hospitality.

Rumekso,2001,Housekeeping Hotel, Yogyakarta:PenerbitAndi.

Martin,RobertJ.,&ThomasJ.A,Jones,1992,HosekeepingOperations,New
York: JohnWilley &Son,Inc.

231

Anda mungkin juga menyukai