Anda di halaman 1dari 4

TEMPLATE UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Nurkayah,S.Pd.

Kelompok Mapel : Guru Kelas RA 4

Judul Modul : PENDEKATAN PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD.

Judul Masalah : PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ERA DIGITAL


No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Masalah (berbasis - Kemajuan zaman tidak berbanding
masalah yang ditemukan di lapangan) lurus dengan kemajuan guru
- Guru sekarang masih banyak
memakai produk 80-an, sementara
murid sudah memakai produk
kontemporer.

2. Penyebab Masalah - Banyaknya guru yang belum


(dianalisis apa yang menjadi akar menguasai digital.
masalah yang menjadi pilihan - Guru dianggap sebagai ahli yang
masalah) mempunyai jawaban untuk setiap
pertanyaan.
- Sistem pendidikan yang masih
terjebak pada otoritas struktural
birokratis.
- Guru era digital tidak boleh mengikuti
kurikulum yang baku dan kaku tetapi
kenyataannya bdari banyaknya sistem
pembelajaran yang berlangsung guru
masih berkutat pada apa-apa yang
tengah di cetuskan oleh pemerintah.
Di mana ketika mengajar gutu terpaku
pada target kurikulumyang kaku dan
mekanistis.

3. Solusi Bennett (1993)


a. Dikaitkan dengan teori/dalil Pada Era TIK digital ini di butuhkan
yang relevan sebuah orientasi baru dalam dunia
b. Sesuaikan dengan pendidikan yang menekankan pada
langkah/prosedur yang sesuai konstruksi aktif siswa melalui pencarian
dengan masalah yang akan sebagai macam informasi serta sumber-
dipecahkan sumber lainnya yang berguna untuk
kehidupan mereka dalam berbagai situasi.
Orientasi ini berfokus pada kegiatan
pembelajaran yang menuntut motifasi diri
siswa (self motifated)dan pengaturan diri
sendiri (self regulated) hal ini di perlukan
dalam rangka kontruksi pengetahuan dan
pengalaman yang bisa di terapkan dalam
konteks-konteks tertentu yang dihadapi
siswa.
Lim. Cher-Ping and Tay,Lee-Yong
(2006)
Pembelajaran yang bersifat interaktif dan
kolaboratif dihrapkan mampu memperkaya
pengalaman belajar dengan menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk belajar
melalui pemberian masalahyang nyata
dengan beragam sudut pandang dari
berbagai aspek dan yang terpenting
adalah pengalaman berbagi dab hidup
bersama dalam masyarakat.
Peran tersebut dapat dijadikan landasan
untuk melakukan kajian terhadap visi,
tanggung jawab, sensitivitas sosial,
kemampuan logis dan kejujuran guru
dalam masyarakat di Era Global saat ini.
- Visi guru Paragigma dalam
pendidikan saat ini telah beralih dari
paradigma mengajar menuju
paradigma belajar, ini berarti
pendidikan bukan lagi mengenai
bagaiman menyampaikan
pengetahuan dan informasi kepada
siswa tetapi tentang bagaiman
membantu siswa untuk mencari dan
menemukan (seach discovery)
informasi sendiri dan kemudian
membantu siswa untuk
mengkonstruksi dan menciptakan
(Construction-Invention) pengetahuan
yang bermanfaat bagi diri mereka.
Guru tidak lagi bertanggung jawab
atas pengetahuan yang disimpan
dalam pikiran para siswa,tetapi
bagaiman siswa dapt membangun
pengetahuan secara mandiri
(Geddis,1993)
- Tanggung jawab moral guru, guru
memiliki tanggung jawab dalam
membangun konsep diri siswa,
misaltentang moralitas dan
keanekaragaman etnik.hal ini dapat di
beriakan persentase norma-norma
sosial dan hal-hal yang dilarang baik
secara langsung melalui aspek-aspek
pendidikan yang diajarkan, atau
secara tidak langsung melalui contoh-
contoh penerapan.
- Sensifitas sosial guru,dalam
komunitas berbasis pengetahuan
digital terjadi penekanan pada nilai-
nilai ekonomis pada
pengetahuan.guru perlu menjadi
orang yang literat dalam hal-hal digital
sehingga mampu memahami serta
siap dengan lingkungan berteknologi
tinggi yang mengelilingi mereka ,
serta yang akan menjadi hal yang
mereka sentuh langsung dalam dunia
kerjanya.literasi digital guru tidak
hanya berarti kemampuan untuk
mengumpulkan, memilih,memperbaiki
dan memproses informasitetapi juga
untuk menilai kredibilitas informasi.
- Reorientasi kemampuan logika dan
kejujuran guru , guru harus mamou
memberi alasan-alasan secara logis
dalam bidang ilmu yang
diajrkandengan cara membangun
keahlian , dan memperbaruinya
sesuai dengan perkembangan terbaru
secara berkesinambungan.
Dengan kat alain jika guru belum dapat
sepenuhnya masuk di era digital,mereka
dapat menjadi jembatan refolusiyakni
dengan cara menjadikan dirinya sebagai
motifator yang menggerakkan ank didik
pada sumber belajar yang dapat diakses.
Sebagai dinamisator, yakni memantau
anak didik agar mengembangkan
kreatifitas dan imajinasinya, sebagai
Evaluator yakni, dapat menilai dan
memberi catatan, tambahan,
perbendaharaan,dan sebagainya
terhadap temuan siswa.
Dengan strategi ini guru tidak akan di
tinggal muridnya setidaknyaguru masih
mampu bertahan dengan membangun
potensi dan profesionalitasnya.
Sebagaiman pendapat Bennet, N. (1993)
Kehidupan akan ditandai lima
kecenderungan:
- Adanya kecenderungan penggunaan
teknologitinggi (High Technologi)
kususnya teknologi informasi dan
komunikasi.
- Kecenderungan Inrterdependensi
(kesaling ketergantungan)
- Kecenderungan danya penjaajhan
baru dalam bidang kebudayaan (New
Colonization in cultur) Artinya pola
pikir (mindset) masyarakat pengguna
pendidikan mengalami pergeseran,
- Cenderung untuk saling berintegrasi
dalam kehidupan ekonomi dan
kecenderungan untuk saling berpecah
belah (Fragmentasi) dalam bidang
politik.
- Di tahun-tahun mendatang sebagai
akibatnya akan lahir gaya hidup baru
tyang mengundang akses-akses
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai