Analisa Sintesa KGD Cedera Kepala
Analisa Sintesa KGD Cedera Kepala
Oleh Kelompok 3:
Disusun Oleh :
Rohadhatul Atika
1914201296
Dosen Pembimbing :
Ns. Lisa Mustika Sari, M.Kep
1. Tindakan Keperawatan :
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
pencegahan pendarahan
Dukungan mobilitas fisik
2. Masalah Keperawatan :
Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif d.d cedera kepala
Risiko Pendarahan d.d trauma
Gangguan mobilitas fisik b.d kesadaran menurun d.d cedera kepala
5. Secondary Survey
A. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tingkat kesadaran/GCS (<15), konvulsi, muntah, dispnea / takipnea, sakit
kepala, wajah simetris / tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi sekret
pada saluran napas, adanya liquor dari hidung dan telinga dan kejang
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak memiliki alergi apapun
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien tidak memiliki penyakit keturunan
6. Pemeriksaan Penunjang :
Spinal X Ray
Membantu menentukan lokasi terjadinya trauma dan efek yang (perdarahan atau
ruptur atau fraktur )
CT Scan
Memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak
yang infark atau iskemia serta posisinya secara pasti.
Myelogram
Dilakukan untuk menunjukkan vertebrae dan adanya bendungan dari spinal aracknoid
jika dicurigai.
MRI ( Magnetic Imaging Resonance )
Dengan menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi serta besar/luas
terjadinya perdarahan otak.
Thorax X Ray
Untuk mengidentifikasi keadaan pulmo
Pemeriksaan Fungsi Pernafasan
Mengukur volume maksimal dari inspirasi dan ekspirasi yang penting diketahui bagi
penderita dengan cidera kepala dan pusat pernafasan (mdulla oblongata).
Analisa Gas Darah
Menunjukkan efektifitas dari pertukaran gas dan usaha pernafasan
7. Teraphy :
Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma
Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu mannitol 20 % atau glukosa
40 % atau gliserol 10 %
Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisillin) atau untuk infeksi
anaerob diberikan metronidasol
Pembedahan bila ada indikasi (hematom epidural besar, hematom sub dural, cedera
kepala terbuka, fraktur impresi >1 diplo)
Lakukan pemeriksaan angiografi serebral, lumbal fungsi, CT Scan dan MRI
(Satynagara, 2010)
8. WOC Kasus :
9. Prinsip Tindakan dan Rasional
1) Manajemen peningkatan tekanan intrakranial
Prinsip : steril dan bersih
Rasional : untuk mengidentifikasi peningkatan tekanan dalam rongga kranial
2) Dukungan mobilisasi
Prinsip : bersih
Rasional : untuk meningkatkan aktivitas pergerakan fisik
3) Pencegahan Perdarahan
Prinsip : bersih
Rasional : mengidentifikasi dan menurunkan resiko atau komplikasi stimulus yang
menyebabkan perdarahan atau risiko perdarahan
11. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahan :
Perawat
Bahaya : tertusuk jarum suntik/spuit, terkena percikan cairan pasien
Cara Pencegahan : memakai APD dengan benar dan baik, cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan, melakukan tindakan sesuai SOP
Pasien
Bahaya : risiko kematian, risiko kecacatan
Cara Pencegahan : mengikuti aturan yang diberikan perawat, kemudian keluarga
dianjurkan untuk menanyakan tujuan yang dilakukan perawat untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
RENCANA TINDAKAN
No Masalah/Data Intervensi / Implementasi Evaluasi
1 Risiko perfusi Tujuan : Setelah dilakukan S :
cerebral tidak intervensi keperawatan selama Keluarga
efektif 1x24jam maka mobilitas fisik pasien
meningkat mengatakan
Ktiteria Hasil : Tn.S
Pergerakan ekstremitas mengalami
meningkat kecelakaan
Kekuatan otot meningkat lalu lintas saat
Rentang gerak (rom) pasien
meningkat dibonceng
Nyeri menurun dengan
Defenisi:
Mengidentifikasi dan menurunkan
resiko atau komplikasi stimulus yang
menyebabkan perdarahan atau resiko
perdarahan
Tindakan:
Observasi: