SKRIPSI
SKRIPSI
ii
SKRIPSI
Pembimbing II
Pembimbing I
iii
SKRIPSI
iv
Moto :
1. “Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya
dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya”. (HR. Muslim)
2. “Allah senantiasa akan hadir menyemangati siapa pun yang sungguh -
sungguh berjuang di jalan-Nya dengan ketulusan dan kesabaran”.(Susilo
Bambang Yudhoyono)
3. “Study to start again, because life goes on”.(Peneliti)
Persembahan :
Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
1. Allah SWT
2. Bapak dan Ibu yang telah mengasuh
mendoakan dan memberi semangat
hingga saat ini.
3. Kakak, Adikku tercinta dan seluruh
keluargaku yang senantiasa memberi
dukungan.
4. Sahabat - sahabatku d ikontrakan,
Yusril, Rizal, Riyan, Azrul, Ahmad,
Huda ,dan Rozid.
5. Dosen pembimbing dan semua dosen
yang telah memberiku ilmu
pengetahuan.
v
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ilham Jati Pamungkas
NPM : 15650071
Progdi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik dan Informatika
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiarisme. Apabila pada kemudian
hari skripsi ini terbukti hasil plagiarisme, saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
ABSTRAK
vi
Teknologi rapid prototyping (RP) telah mengalami perkembangan pesat
selama beberapa waktu terakhir salah satunya Fused Deposition modeling (FDM).
Dalam penggunaannya, sering kali bahan yang dipakai untuk mencetak model
terbuang ketika proses pencetakan selesai dikarenakan ketidaksesuaian antara
hasil produk dengan rancangan awal yang diinginkan. Selain itu, dalam model-
model yang kompleks dibutuhkan support material. Oleh karena itu diperlukan
mesin filament extruder yang mampu untuk mendaur ulang maupun
memproduksi filamen seperti PLA secara mandiri.
Pada penelitian ini dilakukan proses perancangan mesin Filament extruder
untuk meminimalisasi kerugian-kerugian yang terjadi baik soal biaya maupun
waktu terkait proses 3D printing. Filament extruder ini mampu membuat serta
mendaur ulang filamen PLA, dengan pembuatan menggunakan biji plastik PLA
maupun mendaur ulang sisa hasil cetakan 3D printer yang terbuang atau tidak
terpakai. Proses perancangan mesin filament extruder terdiri dari Ardiuno Mega
2560 sebagai pengendali utama dalam mengendalikan kecepatan motor melalui
driver motor serta suhu dari elemen pemanas, motor DC sebagai pemutar screw,
heater band sebagai pemanas plastik, thermocouple sebagai sensor suhu, nozzle
sebagai pencetak ukuran diameter ekstrusi filamen. Bahan yang digunakan adalah
filamen polylactic acid (PLA) warna putih berdiameter 1.75 mm dengan kisaran
temperatur leleh mulai dari 150 – 155°C yang dihancurkan menjadi seukuran
pellet. Penelitian yang dilakuakan pada mesin filament extruder menggunakan 5
variasi pengaturan temperature suhu pemanas, yaitu; 150⁰C, 152⁰C, 153⁰C,
154⁰C, dan 155⁰. Pada percobaan variasi dengan hasil terbaik pada suhu yang
dilak ukan diameter filamen yang dihasilkan dari proses ekstrusi yaitu 1,72mm
pada ukuran suhu 153⁰C dengan kecepatan produksi 806 mm/menit atau 0,106
kg/jam.
PRAKATA
vii
Puji syukur Allah SWT , penelitian dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi
inidengan lancar. Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Mesin Filament
extruder Yang Berbasis Ardiuno Mega 2560 Dengan Hasil Polylactic Acid
(PLA) ini disususn untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana
teknik. Penyusunan skripsi ini tidak lepas darihambatan dan rintangan serta
kesulitan – kesulitan. Namun berkat bimbingan,bantuan, nasihat, dan dorongan
serta saran – saran dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan
dan rintangan serta kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini dengan hati penulis sampaikan terimaksih kepada:
1. Allat SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya serta selalu
melindungi saya dalam proses penyusunan proposal. sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan sampai tuntas.
2. Bapak dan Ibu yang telah mendidik dan membesarkan saya, selalu
mendo’akan dan memberi semangat serta selalu mendukung segala sesuatu
yang menjadikan saya seperti sekarang ini.
3. Dr. Muhdi S.H., M.Hum. Selaku Rektor di Universitas PGRI Semarang yang
telah memberi kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu di kampus
Universitas PGRI Semarang.
4. Aan Burhanudin, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Prodi Teknik Mesin
yang telah memberi pengaruh positif bagi program studi dan mahasiswa
khususnya.
5. Yuris Setyoadi, S.Pd., M.T selaku Dosen pembimbing I, atas bimbingan dan
arahannya mulai proses pengajuan Judul hingga tersusun Skripsi ini.
6. Aan Burhanudin, S.T., M.T selaku Dosen pembimbing II, yang sangat sabar
membimbing dan memberi arahan sehingga dalam penyusunan Skripsi ini
disusun dengan sebaik-baiknya,namun masih terdapat kekurangan didalam
penyusunan Skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan kami
semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah
ilmu pengetahuan kami.
viii
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Mesin yang telah memberi bekal
ilmu kepada penulis selama belajar di Universitas PGRI Semarang.
8. Teman – teman seperjuangan teknik mesin Universitas PGRI semarang
terlebih angkatan 2015, yang selalu memberikan saya candaan dan semangat
agar tidak bermalas – malasan untuk mengerjakan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih kurang dari kata sempuna, oleh
karena iu penulis berharap masukkan dan saran dari pembaca sehingga proposal
skripsi ini menjadi lebih baik. Dengan segala keterbatasan yang ada penulis
berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis pribadi dan
pembaca pada umumnya.
NPM 15650071
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR......................................................................................................i
SAMPUL DALAM..................................................................................................ii
ix
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
PRAKATA...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................3
C. Pembatasan Masalah.....................................................................................3
D. Rumusan Masalah.........................................................................................3
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
F. Manfaat Penelitian........................................................................................3
G. Penegasan Istilah...........................................................................................4
1. Pendahuluan..............................................................................................5
2. Kajian Teori...............................................................................................5
3. Metode Penelitian......................................................................................5
5. Penutup......................................................................................................6
6. Daftar Pustaka...........................................................................................6
x
B. Landasam Teori.............................................................................................11
1. Polimer....................................................................................................11
2. Desain Rangka.........................................................................................22
1. Alat Penelitian.........................................................................................23
2. Bahan Penelitian......................................................................................27
C. Prosedur Penelitian.....................................................................................38
D. Proses Pembuatan.......................................................................................42
1. Pembuatan Hopper..................................................................................42
2. Pembuatan Barrel....................................................................................43
3. Pembuatan Nozzle....................................................................................43
5. Pembuatan pilar.......................................................................................44
F. Variabel Penelitian......................................................................................45
xi
I. Teknik Analisa Data....................................................................................46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
Gambar 2.2 Potongan pallet setelah melalui proses blender...................................8
Gambar 2.3 Tata letak dari percobaan produksi filamen.........................................9
Gambar 2.4 Rumus Struktur Poly Asam Laktat ...................................................13
Gambar 2.5 Struktur molekul asam laktat.............................................................14
Gambar 2.6 Schematic view of an extruder ..........................................................16
Gambar 2.7 Arduino Mega 2560...........................................................................18
xiii
Gambar 3.25 Temerature Rex C100......................................................................34
Gambar 3.26 Modul Relay.....................................................................................35
Gambar 3.27 Rivet..................................................................................................35
Gambar 3.28 Saklar................................................................................................36
Gambar 3.29 End Cap............................................................................................36
Gambar 3.30 Plat Stainless steel............................................................................37
Gambar 3.31 Saklar toggle.....................................................................................37
Gambar 3.32 Diagram Alir Penelitian...................................................................39
Gambar 3.33 Mikrometer sekrup...........................................................................42
Gambar 3.34 Hopper..............................................................................................42
Gambar 3.35 Barrel...............................................................................................43
Gambar 3.36 Nozzle...............................................................................................43
Gambar 3.37 Dudukan barrel................................................................................44
Gambar 3.38 Pilar penyangga................................................................................44
Gambar 4.1 Melubangi Plat Stainless Steel...........................................................47
Gambar 4.2 Penyatuan Menggunakan Rivet..........................................................48
Gambar 4.3 Merancang Flament Extruder ...........................................................48
Gambar 4.4 Modifikasi Flang Drat.......................................................................49
Gambar 4.5 Nozzel.................................................................................................50
Gambar 4.6 Penggumpalan Filamen Pada Suhu Lebih Dari 155⁰C......................51
Gambar 4.7 Bentuk Filamen Pada Suhu 155⁰C.....................................................51
Gambar 4.8 Grafik Pengukuran di 10 detik...........................................................54
Gambar 4.9 Grafik Pengukuran di 20 detik...........................................................55
Gambar 4.10 Grafik Pengukuran di 30 detik.........................................................55
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
Tabel 2.1. Data temperatur transisi dan temperatur lebur plastik.................12
Tabel 3.1. Bagian-bagian pada mesin filament extruder .....................................22
Tabel. 3.2 Hasil variasi pengujian .........................................................................44
Tabel. 4.1. Hasil diameter filamen Polylactic Acid (PLA) pada variasi penelitian
suhu. 51
Tabel. 4.2. Hasil penelitian pada mesin dalam produksi filamen. 52
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Gambar 3D Filament Extruder Dan Komponen................................61
xv
Lampiran 2 Gambar Filament Extruder Dan Ukuran............................................62
Lampiran 3 Gambar Panel Assy.............................................................................63
Lampiran 4 Gambar Casing Body Dengan Menggunakan Plat Stainless Steel.....63
Lampiran 5 Gambar 3D Alat Produksi Pada Filament Extruder...........................64
Lampiran 6 Gambar Penggumpalan Filamen Pada Suhu Diatas 155⁰C................64
Lampiran 7 Gambar Hasil Filamen Pada Suhu 155⁰C..........................................65
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembngan dalam bidang elektronika membuat beberapa pekerjaan
dapat diselesaikan dengan cepat, efektif, dan efisien. Sebagai contoh dalam
sistem pencetakan seperti sekarang ini. Dalam sistem pencetakan di perlukan
sebuah printer, dimana printer ini akan mencetak format file yang terdapat
pada PC atau komputer, yang kemudian akan dapat di lihat hasil jadinya
barang yang di inginkan. Namun kebanyakan printer yang ada di percetakan
hanya mencetak tulisan pada kertas dan tidak mencetak barang jadi yang di
inginkan konsumen.
Tetapi perkembangan teknologi rapid prototyping (RP) kini
memungkinkan untuk memperkenalkan kembali model fisik sebagai cara
yang intuitif untuk mendemonstrasikan konsep - konsep mekanika (Lipson,
2005). Teknologi RP sangat membantu dalam mengurangi waktu dari siklus
pengembangan produk dengan menciptakan model fisik untuk evaluasi visual
secara langsung dari model komputer 3D, yang kemudian diteruskan untuk
dicetak salah satunya menggunakan 3D printer (Li, 2000), atau cukup dikenal
juga proses ini dengan istilah additive manufacturing (AM) dalam dunia
industri manufaktur dan 3D printing dalam kalangan umum.
Dengan kata lain, additive manufacturing adalah proses penggabungan 2
material untuk membuat objek dari data model 3D, umumnya lapisan demi
lapisan, berlawanan dengan subtractive manufacturing seperti cutting,
drilling, dan milling yang dalam prosesnya mengurangi material dari benda
kerja, hingga mencapai bentuk yang diinginkan. Dengan kemajuan dalam
pengembangan karakteristik dimensi, mekanika, dan thermal dari material
RP, dorongan untuk mampu menciptakan model fungsional secara penuh
dengan sangat cepat menjadi semakin kuat.
Terdapat beberapa macam teknologi RP, di antaranya laminated object
manufacturing (LOM), Selective Laser Sintering (SLS), photopolymerization
(stereolithography, SLA), dan Fused Deposition Modeling (FDM). Proses
1
2
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, identifikasi masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
1. Perancangan mesin filament extruder yang berbasis arduino mega.
2. Proses pemanfaatan sisa filament PLA yang tidak digunakan.
C. Pembatasan Masalah
Masalah pada penelitian ini bisa sangat meluas pembahasannya, maka
batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Sampel bahan filament 3D print yang digunakan adalah PLA.
2. Parameter filament extruder dalam penelitian ini hanya terbatas pada
perubahan pengaturan suhu dan kecepatan rotasi motor penggerak
screw atau auger.
3. Tidak membahas program Ardiuno Mega.
4. Tidak membahas cara penggulungan filament.
5. Tidak membahas umur alat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana rancang bagun filament extruder yang menggunakan
bahan baku PLA ?
2. Berapa suhu optimal yang diperlukan untuk pembuatan filament PLA?
3. Berapa Rpm optimal yang diperlukan untuk pembuatan filament PLA
E. Tujuan Penelitian
1. Perancangan alat filament extruder dengan mengetahui hasil filament
PLA.
2. Untuk mengetahui suhu optimal pada mesin filament extruder dengan
hasil filament PLA.
3. Untuk mengetahui Rpm optimal dalam proses pembuatan PLA pada
mesin filament extruder.
F. Manfaat Penelitian
1. Untuk alat filament extruder dapat meminimalisasi kerugian-kerugian
yang terjadi baik soal biaya maupun waktu terkait proses 3D printing.
4
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang proses optimasi parameter mesin filament extruder
pernah dilakukan oleh Michael (2019). Mesin filament extruder yang
digunakan memiliki dimensi 880mm (panjang) x 240 mm (lebar) x 545 mm
(tinggi). Mesin ini beroprasi menggunakan microcontroller Arduino UNO
R3. Dengan kapasitas tampung pellet atau sisa-sisa filamen 3D, temperatur
proses pemanasan maksimum 400°C. Bahan screw yang digunakan adalah
SUS.304, dengan panjang screw185 mm, lebar 19 mm, pitch 10 mm.
7
8
Gambar 2.2 Potongan pallet setelah melalui proses blender. (Micheal, 2019)
Pengaturan awal temperatur pemanas pada mesin filament extruder
ditentukan sebesar 185°C, dipilih berdasarkan temperatur titik leleh dari
material PLA. Sementara untuk kecepatan screw, hasil dari beberapa refrensi
penelitian menunjukkan tidak ada ukuran pasti dan sangat beragam kecepatan
motor diatur mulai dari nol, menuju hasil optimal, hingga pada tingkatan
sudah tidak optimal lagi dalam mengekstruksi filamen. Manufaktur filamen
dilakukan dengan cara memasukan pellet PLA yang telah dibuat sebelumnya
ke dalam corong atau hopper pada mesin filament extruder hingga penuh.
Sebelum menyalakan motor penggerak, heater terlebih dahulu dinyalakan dan
ditunggu hingga temperatur dan PID pada mesin stabil. Proses ini
berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Motor penggerak dapat
dinyalakan mulai dari kecepatan nol hingga mencapai kecepatan putaran yang
diinginkan. Pellet pada hopper akan mulai masuk ke dalam screw oleh
pengaruh gravitasi dan terdorong maju disepanjang berrel akibat tekanan
yang diberikan screw. Di dalam berrel, pellet ahan meleleh oleh panas heater
sebelum akhirnya dibentuk menjadi filamen dan keluar melalui nozzel.
Variasi pada parameter proses dilakukan untuk mencari parameter proses
optimal dalam memproduksi filamen jenis PLA. Tiap variasi pengaturan
dilakukan dan dicatat selama 30 sampai 60 menit proses berlangsung. Proses
ekstruksi diasumsikan telah mencapai steady-state dalam rentang waktu
tersebut.
9
Gambar 2.3 Tata letak dari percobaan produksi filamen (Haq, 2013)
Sementara fokus penelitian haq. Lebih kepada upaya menghasilkan
filamen dengan mesin filament extruder, babagowda (2018). Memproduksi
filamen PLA dengan komposisi sampah PLA daur ulang dengan berbagai
perbandingan dan lebih lanjut lagi melakukan studi tentang karakteristik dan
efek property mekanisnya dalam aplikasi actual 3D printing dengan
menggunakan uji Tarik (tensile test) dan uji lentur (flextral/bending test). Dua
10
proses FDM dengan hasil galat dimensi 0,011, kekerasan permukaan 5,2 um,
densitas 1,16 g/cm³, dan tensile strength 51,7 MPa.
Dari hasil uji coba filamen terdapat dua macam pengukuran dan satu
dengan melakukan tujuan pustaka akan penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan seperti penelitian Micheal, Haq, Babagowda, dan juga Liu. Di atas,
akan lebih mudah memetakan penelitian yang sudah dan belum pernah
dilakukan sebelumnya, serta menjadi refrensi penting dalam melakukan
penelitian.
B. Landasam Teori
1. Polimer
Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat satu sama lain.
Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Bahan
pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber
alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan
bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan
dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstrusi (Kadir, 2012). Plastik
biasanya bersifat sintetis, paling sering berasal dari petrokimia, namun ada
sebagian pula yang bersifat alami. Karena biaya yag relatif rendah,
kemudahan manufaktur, fleksibilitas dan kedap air, plastik digunakan dalam
berbagai hal.
Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu thermosetting
dan thermoplastic. Thermoplastic adalah bahan plastik yang jika
dipanaskan sampai temperatur tertentu, akan mencair dan dapat dibentuk
kembali menjadi bentuk yang diinginkan.
Pengetahuan sifat thermal dari berbagai jenis plastik sangat penting
dalam proses pembuatan dan daur ulang plastik. Sifat-sifat thermal yang
penting adalah titik lebur (Tm), temperatur transisi (Tg) dan temperatur
dekomposisi. Temperatur transisi adalah temperatur dimana plastik
mengalami perenggangan struktur sehingga terjadi perubahan dari kondisi
kaku menjadi lebiih fleksibel. Temperatur lebur adalah temperatur dimana
plastik mulai melunak dan berubah menjadi cair.
12
pada tahun 1932 oleh Carothes (Dupont) yang memproduksi PLA dengan
berat molekul rendah dengan memanaskan asam laktat pada kondisi vakum.
Pada tahap selanjutnya, dupont dan ethicon memfokuskan pembuatan
aplikasi medical grade satures, implan dan kemasan obat.
Baru-baru ini, beberapa perusahan seperti Shimadxu dan Mitsui Tuatsu
di Jepang telah memproduksi sejumlah PLA untuk aplikasi plastik. Poli
asam laktat atau Poli laktida (PLA) dengan rumus kimia
(CH3CHOHCOOH)n adalah sejenis polimer atau plastik yang bersifat
biodegradabel, termoplastik dan merupakan poliester alifatik yang terbuat
dari bahan-bahan terbarukan seperti pati jagung, pati ubi dan sebagainya.
Walaupun PLA sudah dikenal sejak abad yang lalu, namun baru diproduksi
secara komersial dalam beberapa tahun terakhir dengan keunggulannya
yaitu dengan memiliki kemampuan untuk terdegradasi secara biologi.
e. Die
Die adalah desain dan pembuatan sesuai dengan ukuran tertentu dari
suatu extruder dan bentuk yang diinginkan produk akhir yang akan
dihasilkan. Banyak desain die yang tersedia, tergantung pada ekstrusi
proses dan spesifikasi die sangat penting, sehingga produk akhir yang
akan diproduksi akurat.
f. Rangka
Pada mesin extruder ini biasanya terbuat dari bahan UNP bisa produk
manapun, kalau di dalam negeri kita sering menggunakan produknya
krakatau steel dan kadang kita juga sering menggunakan produk luar
negeri.
4. Arduino Mega 2560
Arduino adalah board berbasis mikrokontroler atau papan rangkaian
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (intergrated circuit) yang
bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan
proses input, dan output sebuah rangkaian elektronik.
Pada gambar (0) merupakan jenis Ardiuno Mega tipe 2560, Arduino
mega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis
Arduino dengan menggunakan chip ATmega2560, Board ini memiliki pin
I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin
diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port
hardware). Arduino mega 2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16
Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan tombol reset.
Board ini sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk sebuah mikrokontroler. Dengan penggunaan yang cukup
sederhana anda tinggal menghubungkan power dari USB ke PC anda atau
melalui adaptor AC/DC ke jack DC.
18
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research &
Development) yang merupakan pembatasan dari pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, dan terutama untuk menjebatani kesenjangan antara penelitiandan
praktek pendidikan (Semiawan, 2007 dalam Sutopo, 2008: 78), selanjutnya
Semiawan menjelaskan bahwa (R&D) dalam pendidikan diarahkan pada
pengembangan produk yang efektif bagi keperluan sekolah, dan merupakan
penelitian terapan. Penelitian ini lebih mementingkan perubahan untuk
perbaikan (what works better), dari pada kemengapaan (why) dan
mementingkannya dalam bidang pendidikan.
Sedangkan menurut Sujadi (2003:164 dalam Pargito, 2009) Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung
jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras
(hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di
laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program
komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan,
bimbingan, evaluasi, manajemen.
Fokus pada penelitian ini adalah parameter proses pada mesin Filament
Extruder yang berbasis Ardiuno mega 2560. Terdapat dua jenis pengontrolan,
dua jenis sensor yaitu sensor temperatur dan sensor digital caliper. Arduino
mega 2560 digunakan sebagai pengendali utama. Pengendali utama akan
mengendalikan kecepatan motor melalui driver motor serta suhu dari elemen
pemanas. Motor yang digunakan adalah motor DC dan motor Stepper. Motor
DC digunakan sebagai puller filament dengan kecepatan diatur dari
pembacaan jangka sorong. Mikrometer digunakan sebagai sensor diameter
filament yang dihasilkan dari proses ekstrusi. Thermocouple digunakan
20
21
sebagai sensor suhu dari elemen pemanas. Karena mesin filament extruder
yang sudah ada di pasaran belum bisa menyimpan suhu dan kecepatan. Data
pada pengendali utama dapat ditampilkan pada sebuah layar LCD. Mesin
filament extruder ini sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Kapasitas : 0,1 kg
b. Temperatur : Maksimum 400 °C
c. Kecepatan : Maksimum 225 (dari Potensiometer)
d. Panjang Screw : 300 mm
e. Diameter Screw : 19 mm
f. Pitch Screw : 10 mm
g. Mendesain mesin filament extruder menggunakan software
solidworks.
1. Desain Mesin Filament Extruder
Pembuatan desain mesin filament extruder 3D Printer ini
menggunakan perangkat lunak software solidworks. Desain dalam
perancangan ini dibuat menyesuaikan kriteria yang telah dibahas. Mesin
filament extruder ini dirancang untuk dapat menampung plastik,
memanaskannya, mendorongnya hingga menjadi filamen yang continue.
Sistem mekanik yang dibangun terdiri dari motor DC, dan motor stepper.
Seperti dapat dilihat dari gambar 3.1.
NO KETERANGAN
1. Rangka Mesin Extruder
2. Potensiometer
3. Saklar Toggle
4. Fuse
5. Pipa Screw
6. Heater Band
7. Nozzle
8. Hopper
9. Flange Drat
10. Screw
11. Motor DC
12. Temperature controller
2. Desain Rangka
Bahan yang digunakan untuk kerangka adalah alumunium extruder
karena kokoh dan memiliki ketahanan terhadap karat, selain itu mudah
untuk dirangkai karena bentuknya sudah umum. Seperti yang ditunjukan
oleh gambar 3.2.
Gambar 3. 9 Blender
g. Obeng
Obeng adalah sebuah alat bantu untuk membuka dan menutup
perangkat elektronik dan memiliki satuan ukuran set dan bentuk. Obeng
memiliki dua jenis yaitu, Obeng Min (-) Screwdriver, dan Obeng Plus (+)
Screwdriver.
27
Gambar 3. 10 Obeng
h. Tang Rivet
Tang rivet merupakan sebuah alat perkakas yang secara khusus
didesain untuk membantu memudahkan pekerjaan dalam memasang paku
keeling. Alat ini dapat digunakan untuk memasang berbagai ukuran paku
keeling mula dari yang kecil hingga paku keeling yang paling besar.
Adapun cara kerja tang rivet sangat sederhana, yaitu dengan menarik
paku keeling agar bisa membuat dua bagian yang ingin disatukan
menjadi terpasang erat.
plastik. Barel ini juga harus tahan deformasi yang diakibatkan paparan
panas dan dapat menghantarkan panas dengan baik. Pipa yang dipakai
juga harus sesuai ukurannya dengan screw yang dipakai nantinya agar
aliran plastik tidak mengalir berbalik arah dari nozzle. Pipa stainless steel
yang dipakai dapat dilihat pada gambar.
c. LCD 12C
Yang dimangsut dengan 12C LCD adalah modul LCD yang di
kendalikan secara serial sincron dengan protokol 12C/IIC (Inter
Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface).
Flange jenis ini biasanya digunakan untuk tekanan rendah dan tidak
digunakan untuk temperatur atau stres yang sangat tinggi.
Gambar 3. 19 Fuse
32
i. Motor wiper
Wiper merupakan salah satu komponen sistem kelistrkan body
pada kendaraan. Wiper berfungsi membersihkan kaca bagian depan
maupun kaca bagian belakang. Wiper dioperasikan dengan cara
memutar saklar wiper, biasanya terdapat dua kecepatan yaitu kecepatan
lambat (low) dan kecepatan cepat (high), selain itu juga dilengkapi
dengan intermittent. Motor wiper dapat bergerak ketika motor wiper
dialiri arus. Arus ini berasal dari baterai kemudian menuju ke fuse, lalu
ke kunci kontak, lalu ke wiper switch dan kemudian ke motor wiper.
k. Thermocouple sensor
Fungsi dari Thermocouple adalah untuk mengetahui perbedaan
temperature di bagian ujung dari dua bagian metal yang berbeda dan
disatukan. Thermocouple tipe hot junction dapat mengukur mulai dari
0⁰C sampai +1023,75⁰C. MAX6675 memiliki bagian ujung cold
end yang hanya dapat mengukur -20⁰C sampai +85⁰C. Pada saat
bagian cold end MAX6675 mengalami fluktuasi suhu maka MAX6675
akan tetap dapat mengukur secara akurat perbedaan temperature pada
bagian yang lain.
m. Potensiometer
Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah
tahanan atau hambatan secara linier atau komponen resistif tiga kawat
yang bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal
output tegangan variabel continue yang sebanding dengan posisi fisik
wiper di sepanjang trek. Potensio bekerja seperti resistor dengan semakin
besar tahanan maka output (volt) semakin kecil, dan sebaliknya semakin
kecil tahanan (ohm) maka output (volt) semakin besar.
Gambar 3. 24 Potensiometer
n. REX C100
Seperti yang telah diketahui, bahwa senseor suhu memiliki nilai
output yang kecil pada kondisi level noise yang tinggi, maka nilai output
tersebut memerlukan pengkondisian sinyal agar nilai output tersebut
dapat dibaca. Digital temperature controller ini adalah alat yang biasa
mengontrol suhu untuk mengendalikan cooler / heater sesuai dengan
settingan yang diinginkan. Sama seperti prinsip kerja Digital Counter
Relay, Digital Thermostat ini mempunyai kontak - kontak NO NC pada
output pengaturannya, serta membutuhkan input power supply dalam
kerjanya.
o. Modul Relay
Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch untuk menjalankan
berbagai peralatan elektronik. Misalnya Lampu listrik, Motor listrik, dan
berbagai peralatan elektronik lainnya. Kendali ON / OFF switch (relay),
sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor, yang setelah diproses
Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk
melakukan fungsi ON / OFF.
Gambar 3. 27 Rivet
36
q. Saklar
Saklar atau lebih tepatnya adalah saklar listrik adalah suatu
komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang
paling sering digunakan. Hampir semua peralatan Elektronika dan Listrik
memerlukan saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang
digunakan.
Gambar 3. 28 Saklar
r. End Cap
Compression joint, atau biasa dikenal dengan fitting mechanical
joint adalah aksesoris pipa HDPE yang aplikasi pemasangannya dapat
dilakukan tanpa mesin pemanas (Welding Machine).
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan meneliti tidak
terlepas dari peneliti dalam menggunakan instrumen penelitian. Instrumen
peneliti yang digunakan harus tepat dan sesuai untuk mencari data yang
akurat. Tidak sedikit dari mereka yang berusaha menemukan jalan keluar
untuk mengatasi beragam persoalan yang ditemui dalam kegiatan
penelitian. (N. Janah2015).
Peneliti melakukan penelitian dan pengembagan alat pembuat filamen
PLA atau mesin filament extruder untuk mengetahui pengembangan dari
mesin filament extruder yang sudah ada dan yang sedang dikembangkan
tersebut. Penelitian ini dilakukan berdasarkan diagram alir (flowchart)
pembuatan alat berikut ini adalah diagram alir penelitian :
39
Mulai
Studi Literatur
Pembuatan alat
Pembuatan filament
dengan pellet PLA
Variasi suhu
filamen
Pengukuran Diameter
Tidak
filamen PLA
Ya
Analisa Data
Selesai
Keterangan :
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mencari materi dan teori yang
berhubungan dengan penelitian ini memudahkan dalam
menentukan proses yang akan dilakukan selama penelitian.
2. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Tahapan ini pengumpulan alat dan bahan penelitian seperti pada
berikut ini :
Alat yang digunakan.
a. Gerinda potong
b. Gerinda tangan
c. Obeng
d. Bor tangan
e. Timbangan digital
f. Tang potong
g. Blender
h. Tang rivet
Bahan yang digunakan.
a. Pipa stainless steel
b. Arduino mega 2560
c. LCD 12C-16x2
d. Auger bit
e. Driver L298N
f. Band heater
g. Flang drat galvanis
h. Fuse
i. High totque motor DC
j. Kabel jumper
k. Thermocouple sensor
l. Power supply
m. Potensiometer
n. REX C100
41
o. Modul relay
p. Rivet
q. Saklar
r. End cap
s. Plat stainless steel
t. Saklar toglle
3. Pembuatan alat
Proses perancangan mesin filament extruder yang berbasis dengan
Arduino mega. Oleh karena itu mesin extruder dibuat untuk
memberi kemudahan pengoprasian extruder dengan otomatis,
kuat, dan akurat. Dengan inovasi mesin extruder berbasis sistem
elektronik dengan menggunakan sistem Arduino mega.
4. Pembuatan filamen pellet PLA
Tahapan ini di lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan filamen
dengan variabel suhu yang sudah ditentukan.
5. Variasi putaran (rpm) screw dan suhu (°C) peleburan filamen.
Prosen ini dilakukan untuk mendapatkan filamen dengan
perbandingan variasi putaran (rpm) dan suhu (°C) peleburan.
6. Pengujian diameter filamen PLA
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dari pengujian yang
sudah ditentukan. Pengujian yang sudah ditentukan yaitu pengujian
diameter.
a. Pengujian Diameter
Ukuran 3D printer filamen sendiri harus konstant yaitu
berdiameter 1,75mm sampai 2,75mm, tetapi rata rata pada 3D
makers menggunakan filamen berdiameter 1.75mm. Proses
pengukuran hasil filamen yang di hasilkan dengan
menggunakan mikrometer sekrup, mikrometer sekrup adalah
alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan
memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm.
42
1.
2.
3.
3.2.
3.2.
3.2.
1.
2.
3.
A.
B.
C.
D. Proses Pembuatan
Setelah seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan terkumpul, maka
tahap selanjutnya yang akan dilakukan pada proses pembuatan alat
adalah sebagai berikut :
43
1. Pembuatan Hopper
Hopper atau corong yang digunakan sebagai tempat penampung
biji plastik sebelum masuk ke barel dibuat dari akrilik dengan tebal
1cm. Penggunaan bahan akrilik pada hopper di karenakan tahan
terhadap panas dan tidak menyalurkan panas.
Gambar 3. 34 Hopper
2. Pembuatan Barrel
Pada tahap ini menggunakan pipa stainless steel panjang 20 cm
dan diameter ¾ inc. Pipa yang digunakan sudah memiliki drat pada
kedua ujung, dengan ujung depan pipa digunakan untuk tempat pada
nozzle dan pada ujung belakang pipa untuk dudukan pipa dengan
menggunakan flange drat.
Gambar 3. 35 Barrel
3. Pembuatan Nozzle
44
Pada tahap ini mechanical joint atau aksesoris pipa HDPE pada
bagian tenggah dilubangi dengan mata bor ukuran 1.75 mm.
Gambar 3. 36 Nozzle
1mm yang di cating dan dilas sesuai desain dan dilapisi akrilik dengan
tebal 5 mm 2 buah. Kemudian disambung dengan hopper
menggunakan mur baut.
1.
2.
3.
A.
B.
C.
D.
E.
G. Populasi dan Sampel
Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Menurut Sugiyono (2010:124) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mesin filament extruder,
Arduino mega, dan filament PLA. Untuk sempel dalam penelitian ini
adalah hasil atau produk filament PLA.
47
1.
2.
3.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil variasi suhu dan kecepatan dalam
bentuk hasil produk penelitian. Pembacaanya akan disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut.
Tabel. 3. 2 Hasil variasi pengujian
TEMPERATUR
NO KECEPATAN DIAMETER (mm)
(⁰C)
A. Proses Assembly
Pada tahap ini seluruh komponen yang telah dibuat dilakukan proses
penggabungan (assembly). Proses ini dilakukan dengan menggunakan rivet,
baut, dan mur.
1. Hasil Perancagan
Setelah melewati proses observasi untuk menentukan masalah dan
kriteria dari perancangan, serta melakukan proses desain menggunakan
softwer solidworks 2016 maka dapat dilanjutkan dengan tahap pembuatan
alat. Proses pembuatan alat ini juga menjadi beberapa bagian. Berikut ini
akan dibahas hasil perancangan yang telah dibuat.
2. Hasil Perancangan Alat
Untuk perancangan alat, material yang dipilih adalah plat stainless steel.
Pemlilihan profil agar mempermudah proses banding atau melipat sesuai
desain yang dirancang dan mempermudah pemasangan atau penyatuan
komponen. Untuk proses pembuatan alat yang digunakan menggunakan bur
duduk untuk melubangi mur baut dan untuk penyatuan menggunakan rivet.
Pada gambar dapat dilihat proses melubangi stainless steel.
Hopper Screw
Nozzel
Motor
Heater
Rangka
PID controller
Untuk biaya produksi jika dianggap tarif listrik yang dipakai adalah Rp
1.444,70 per kWh maka biaya yang di butuhkan adalah:
-Biaya = 1444,70 x jumlah daya mesin
-Biaya = 1444,70 x (daya motor 1 + daya motor 2 + daya heater +
daya pendingin)
-Biaya = 1444,70 (0.45 kW + 0,15 kW + 0,120 kW + 0,035 kW)
-Biaya = 1444,70 (0,755 kW)
-Biaya = Rp.1090,74
Jadi biaya yang diperlukan untuk produksi setiap jamnya adalah Rp
1.090,74.
3. Hasil Modifikasi Flang Drat
Proses modifikasi flag drat perlu agar flag drat dapat terpasang dengan
tidak menghalangi as baut penahan pilar dan dapat menahan dengan baik.
Pada bagian ini mempengaruhi pemasangan flang drat agar tidak terhalang
dengan as baut penyangga 2 pilar. Sehingga untuk merubah bentuk menjadi
seperti desain dengan menggunakan bor duduk. Pada gambar dapat dilihat
hasil modifikasi flang drat yang telah dilakukan.
1 134
2 136
10s 3 134
4 135
5 134
1 268
2 269
20s 3 269
4 268
5 269
1 406
2 404
30s 3 406
4 404
5 405
g
106,69
jam
m=
g
1000
kg
m = 0,106 kg/jam
sehingga biaya operasional alat yaitu:
Rp1090,74
biaya =
0,106 kg / jam
biaya = Rp 10.290 /kg
Dimana:
d = diameter filamen (mm)
mm ³
V = volume ( ¿
menit
p = kapasitas produksi (mm/menit)
m = massa (kg)
Pada grafik 4.1- 4.3 dapat dilihat hasil rata-rata filamen Polylactic Acid
(PLA) yang berhasil di produksi pada mesin filament extruder.
136
135.5
134
133.5
133 penelitian
1 2 3 4 5
406
405.5
404
403.5
403 penelitian
1 2 3 4 5
A. Kesimpulan
Dari hasil yang telah didapatkan, kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini kurang lebih antar lain:
1. Proses perancangan mesin filament extruder terdiri dari Ardiuno Mega 2560
sebagai pengendali utama dalam mengendalikan kecepatan motor melalui
driver motor serta suhu dari elemen pemanas, motor DC sebagai pemutar
screw, heater band sebagai pemanas plastik, thermocouple sebagai sensor
suhu, nozzle sebagai pencetak ukuran diameter ekstrusi filamen.
2. Penelitian yang dilakuakan pada mesin filament extruder menggunakan lima
variasi pengaturan temperature suhu pemanas, yaitu; 150⁰C, 152⁰C, 153⁰C,
154⁰C, dan 155⁰C. Dengan menggunakan kecepatan setiap variasi suhu
penelitian adalah 55 Rpm. Pada percobaan variasi suhu yang dilakukan
diameter filamen yang dihasilkan dari proses ekstrusi yaitu 1,72mm pada
ukuran suhu 153⁰C dengan kecepatan produksi 806 mm/menit atau 0,106
kg/jam.
B. Saran
Demi perbaikan kekuranga yang ada pada hasil penelitian ini agar menjadi
alat yang lebih baik dan bermanfaat penulis menyarankan kepada pembaca yang
akan melakukan penelitian dengan tema yang serupa atau kelanjutan
pengembangan, yaitu:
1. Gunakan screw yang khusus digunakan untuk proses ekstrusi plastik.
2. Proses pendingin dan kecepatan penarikan filament dapat berpengaruh terhadap
diameter.
56
Daftar Pustaka
57
58
www.researchgate.Net/Figure/Single-Screw-Extrusion-Process-6_Fig1_323536522,
Diakses 10 Juli 2019
www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBordMega2560 (10 September 2016)
DAFTAR LAMPIRAN
60
61