Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AGAMA ISLAM

“ILMU TAUHID”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan agama
islam
Dosen : Fuji Kusuma Adynata, Lc.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Miftahul Jannah : 221009067
Tasyah Putri Maulida : 221009042
Andini Triana : 221009065
Alia : 221009041
Nuraini : 221009068
Dilla Afra Yuliani : 221009047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS OMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
SUMBAWA BESAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah yang senantiasa memberikan anugrah, hidayah serta taufiq
nya kepada kita. Alhamdulillah atas izinnya kami sebagai penulis bisa menyusun
sebuah makalah untuk memenuhi tugas pendidikan agama islam ini. Makalah ini
kami susun bertujuan untuk memberikan argumen tentang ilmu tauhid serta hal
hal apa saja yang bisa di pelajari oleh umat muslim. Dengan ini semoga pembaca
dapat mengambil manfaatnya dari isi makalah yang kami susun ini. Mohon maaf
apabila makalah yang kami susun ini banyak kekurangannya. Terima Kasih.

Sumbawa, Januari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Ilmu Tauhid ..................................................................................2
1.2 Pembahasan Ilmu Tauhid Dari Sisi ................................................................2
1) Ketuhanan (ilahiyat) ..................................................................................2
2) Kenabian (nubuwiyat) ...............................................................................2
3) Kelangitan (samiyat) ..................................................................................2
1.3 Nama-Nama Ilmu Tauhid ...............................................................................3
1) Ilmu Usuluddin ...........................................................................................3
2) Ilmu Akidah ................................................................................................3
3) Ilmu Fiqih Akbar .......................................................................................3
4) Ilmu Kalam .................................................................................................3
1.4 Faedah Dan Manfaat Pentingnya Mempelajari Ilmu Tauhid .....................3
1.5 Ciri-Ciri Aqidah Islam ....................................................................................5
1.6 Tumbuh Dan Berkembangnya Ilmu Tauhid .................................................5
1.7 Ulama-Ulama Dalam Ilmu Aqidah Dan Kitab-Kitabnya ............................5
1.8 Rukun-Rukun Iman .........................................................................................7
1) Iman Kepada Allah .....................................................................................7
2) Iman Kepada Malaikat ...............................................................................7
3) Iman Kepada Kitab-Kitab Allah ...............................................................8
4) Iman Kepada Nabi Dan Rasul ...................................................................8
5) Iman Kepada Hari Akhir ...........................................................................8
6) Iman Kepada Qadha Dan Qodhar ............................................................9
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan .......................................................................................................10
1.2 Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tauhid merupakan landasan Islam yang paling penting. Seseorang yang


benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Tauhid yang tidak benar, akan menjatuhkan seseorang ke dalam kesyirikan.
Kesyirikan merupakan dosa yang akan membawa kecelakaan di dunia serta
kekekalan di dalam azab neraka. Allah SWT berfirman dalam Al Qur‟an surat
An-Nisa‟ ayat 48, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah
kehendaki”. (Al Qur‟an Tarjamah Tafsiriyah, 2013: 101)
Mengajarkan tauhid kepada anak, mengesakan Allah dalam hal beribadah
kepada-Nya, menjadikannya lebih mencintai Allah daripada selain-Nya, tidak ada
yang ditakutinya kecuali Allah merupakan hal pokok yang harus dilakukan
seorang pendidik. Seorang pendidik harus menekankan bahwa setiap langkah
manusia selalu dalam pengawasan Allah SWT. Penerapan konsep tersebut adalah
dengan berusaha menaati peraturan dan menjauhi larangan-Nya. Seorang
pendidik harus mampu menyesuaikan tingkah lakunya dengan nilai-nilai yang
diajarkan dalam Islam. Pendidikan tauhid ini adalah pendidikan yang paling
pokok di atas hal-hal penting lainnya.

B. Rumusan Masalah

a) Mengetahui pengertian ilmu tauhid dan pembahasan ilmu tauhid dari sisi
b) Apa saja nama-nama ilmu tauhid
c) Mengetahui faedah dan manfaat pentingnya mempelajari ilmu tauhid
d) Apa saja ciri-ciri aqidah islam
e) Mengetahui tumbuh dan berkembangnya ilmu tauhid
f) Apa saja ulama-ulama dalam ilmu aqidah dan kitab-kitabnya serta,
g) Apa saja rukun-rukun iman

C. Tujuan Pembahasan

Mengetahui semua tujuan-tujuan pembahasan yang ada di bab 2

iv
BAB II
PEMBAHSAN

1.1 Pengertian Ilmu Tauhid


Menurut para ahli ilmu tauhid diartikan ilmu yang membahas segala kepercayaan
keagamaan dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan.
Menurut definisi : Ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Allah, sifat-
sifat yang tidak ada pada-NYa. Dan membicarakan tentang rasul-rasul Allah , untuk
menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-siat yang
terdapat padanya
Menurut istilah agama islam , tauhid ialah “ Keyakian tentang dalil-dalilnya yang menjurus
pada kesimpulanbahwa tuhan itu satu. Disebut ilmu tauhid didalamnya termasuk soal-soal
kepercayaan dalam agama Islam.

1.2 Pembahasan Ilmu Tauhid Dari Sisi


1) Ketuhanan (ilahiyat)
Islam hadir dengan meletakkan tauhid sebagai dasar dalam pembinaan umat, karena
menyadari bahwa tauhid adalah esensi ajaran Islam yang mempunyai kekuatan dalam
menangkal setiap pengaruh yang dapat merusak aqudah seseorang. Ajaran tauhid
melalui kalimat “Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asuhadu anna Muhammadar
Rasulullah”, bukan saja menjadim pintu gerbang Islam melainkan menjadi prinsip
dalam Islam.
Tauhid Uluhiyyah adalah meng-Esakan Tuhan sesuahi dengan sifat ke-Tuhanan-Nya,
yang terkait dengan sifat-sifatnya. Tahuid uluhiyyah, tidak berbicara tentang ciptaan-
Nya dan hal terkait yang terbatas, akan tetapi merupakan konsep meng-Esakan Tuhan
sebagai Tuhan
2) Kenabian (nubuwiyat)
Sesungguhnya ajaran tauhid rububiyah ini merupakan mata rantai dari tauhid
Ilahiyah, yang menjelaskan tentang ke Esaan Allah swt. tidak ada sekutu bagi-Nya,
yang patut dan wajib disembah serta takut dan percaya kepada kekuasaan yang
dimiliki-Nya. Olehnya itu, percaya dan mempercayai bahwa kuburan syekh yang
dianggap suci dan Maha Kuasa atas segala yang ada di bumi ini.
Allah pencipta insan dan jagat raya, seluruh benda, zaman, dan waktu. Dia-lah yang
mengatur dan menjaga-Nya, kepada-Nyalah seluruh alam, benda dan yang bernyawa
itu akan kembali. Terciptanya alam ini dari kekuasaan Allah adalah langsung dan
mutlak bukanlah melalui media dan perantara, meng-Esakan Allah yang menciptakan
langit dan segala isinya. Karena siapa pun orangnya dan kepada siapa pun dia
menyembah dan mengharapkan pertolongan selain Allah swt., maka dia itu adalah
musyrik.
3) Kelangitan (samiyat)

v
As-samiyyat ialah membincangkan perkara-perkara yang ghaib yang tidak dapat
diketahui melainkan dengan perantaraan wahyu, seperti neraka, padang mahsyar dan
sebagainya.
An-nubuwwah ialah membahas tentang konsep kenabian, tugas dan sifat-sifatnya.
Ilahiyah ialah membahas tentang wujudnya Allah, mengenai sifat-Nya tidak bagi zat-
Nya

1.3 Nama-Nama Ilmu Tauhid


1) Ilmu Usuluddin
Ushuluddin adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul jama’
dari ashl yaitu yang berarti pokok, ataupun dasar. Sedangkan ad-din artinya agama.
Jadi perkataan ushuluddin menurut bahasa berarti pokok atau dasar-dasar agama.
Mereka memberikan nama ilmu ushuluddin, lantaran ilmu ini menguraikan pokok-
pokok kepercayaan dalam agama dan juga karena ilmu ushuluddin ini membahas
prinsip-prinsip agama islam. 
2) Ilmu Akidah
Aqidah menurut bahasa ialah berasal dari perkataan al-aqd yaitu ikatan, menguatkan,
meneguhkan dan menegakkan. Aqidah adalah hukum yang tidak menerima keraguan
di dalamnya bagi orang yang menyakininya. Aqidah dalam agama adalah maksudnya
keyakinan tanpa perbuatan, seperti keyakinan tentang keberadaan Allah bukan di
‘Arasy dan diutusnya para rasul. Dan bentuk jama’nya adalah aqaa'id. Aqidah
menurut istilah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa
tentram kepada-Nya
3) Ilmu Fiqih Akbar
Menurut persepsi Abu Hanifah, hukum islam yang dikenal dengan istilah Fiqh
terbagi atas dua bagian. Pertama: Fiqh Al-Akbar yakni membahas keyakinan atau
pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua: Fiqh Al-Ashghar membahas hal-hal
yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama tetapi hanya
furu’nya saja.
4) Ilmu Kalam
Ilmu yang mengungkapkan bagaimana cara menetapkan kepercayaan-kepercayaan
keagamaan (Islam) dengan bukti-bukti yang menyakinkan, ia lebih menyerupai
filsafat. 

1.4 Faedah Dan Manfaat Pentingnya Mempelajari Ilmu Tauhid

Manfaat Mempelajari Ilmu Tauhid

1. Membuat seseorang menjalankan tujuan hidup yang sebenarnya yakni untuk


beribadah kepada allah swt.
2. Mendapatkan jaminan surga karna beriman kepada allah serta menjalankan perintah
dan menjauhi laranganya.
3. Selalu berusahan untuk berbuat amal  yang shalih.
4. Dijauhkan dari dosa besar karna mengerti ajaran agama sehingga takut untuk
melakukan perbuatan yang berdosa.
5. Mendapat syafaat rasulullah SAW.
6. Terhindar dari pengaruh paham yang menyesatkan karna hanya percaya kepada ajaran
allah swt.
vi
7. Mampu memperoleh keselamatan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
8. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk menggapai ridho Allah Ta’ala, cinta dan
pahala-Nya.
9. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelepan, kekacauan, dan kegoncangan, hidup yang
menyesatkan.
10. Tauhid yang baik dan benar dapat menghilangkan sifat syirik ( menyekutukan Allah
SWT ).

Faedah Mempelajari Ilmu Tauhid

1) Tidak Kekal Dalam Neraka


Orang Islam yang banyak melakukan dosa besar mahupun dosa kecil tetapi tetap
bertauhidkan allah swt, dijamin tidak akan kekal berada di dalam Neraka. Segala
dosa akan dibalas allah dengan siksa yang setimpal tetapi akhirnya diri orang itu akan
dimasukkan juga ke Syurga. Iktikad yang salah akan merosakkan ketulinan
kepercayaan kepada allah. Ini akan membawa kepada syirik. Syirik adalah dosa besar
yang tidak akan diampunkan allah selama-lamanya. Belajar ilmu tauhid akan
menjauhkan diri dari syirik. Orang yang tidak syirik tidak akan kekal di dalam
Neraka.
2) Tidak Akan Sesat
Bila belajar ilmu tauhid kita akan kenal siapa allah dengan sebenarnya. Apabila kenal
Diri allah maka kita akan selamat dari disesatkan syaitan dan iblis.
3) Menjadi Taat Kepada Perintah Allah
Apabila sudah mengenal allah, kita akan taat segala perintah yang diberi. Kita tidak
akan durhaka kepada nya. Dari kenal akan timbul rasa cinta. Hati tidak ingat kepada
yang lain kecuali allah.  Tidak akan minta kepada yang lain kecuali allah. Rasa
cintakan allah akan membuat hati senang untuk membuat amal ibadah serta
berkorban semata-mata karena allah
4) Terpelihara Iman
Hati orang yang ada ilmu tauhid akan sentiasa tenang. Orang yang iktidak (iman)nya
terganggu akan menjadi tidak siuman atau kufur. Jika ada rasa gangguan pada iktikad
kita, bacalah "aamantu billah", ertinya "aku beriman kepada allah".
5) Mendapat Ketenangan Hati
Karena adanya ilmu tauhid, hati akan yakin bahawa segala yang berlaku adalah
dengan ketentuan allah semata-mata. Dengan keyakinan itu hati akan tenang dalam
menghadapi segala cubaan hidup.
6) Faedah Setelah Mati
Ketika hendak mati kita perlu kepada tauhid supaya kematian kita adalah kematian
dalam beriman dan tidak terkeluar dari Islam. Ketika didalam kubur kita perlu
kepada tauhid kerana akan menghadapi soalan-soalan kubur yang merupakan soalan
ilmu tauhid. Ketika di Padang Masyar kita perlu kepada tauhid kerana di sana adalah
tempat bertemu allah swt. Hanya yang mereka yang mempunyai ilmu tauhid sahaja
yang akan dapat bertemu dengan nya.

vii
1.5 Ciri-Ciri Aqidah Islam

Aqidah Islam mengandugi ciri-ciri atau rukun-rukun asas. Ciri-ciri tersebut dapat
disimpulkan kepada tiga :

1. Marifatullah (mengenali allah)

Mengenali dan mengetahui serta beriman kepada Allah S.W.T, nama-nama-Nya yang
mulia serta sifat-sifat-Nya yang suci dari segala kekurangan. Antara cara untuk kita
meningkatkan keimanan terhadap Allah ialah dengan memerhatikan bukti-bukti yang ada di
alam ini.

2. Marifatur Risaalah (mengenali kerasulan)

Mengenali dan mempercayai rasul-rasul yang dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu
dan menyampaikan syariatnya serta menjadi pembimbing dan memimpin seluruh makhluk
menuju kepada jalan yang haq dan agama Allah yang sebenar, iaitu agama Islam.

3. Marifatul Batsi (mengenali hari kebangkitan)

Mengetahui dan mempercayai tentang hari kebangkitan iaitu di mana manusia


dibangunkan dari kubur masing-masing, dikumpulkan dan dihisab segala amalan sama ada
yang baik atau yang buruk untuk diberi balasan pahala atau siksaan dan disana juga adanya
sirathol Mustaqim, syurga dan neraka.

1.6 Tumbuh Dan Berkembangnya Ilmu Tauhid

Ilmu tauhid tumbuh dan berkembang seiringan tumbuh dan berkembangnya Islam didunia
ini. Sebenarnya Ilmu Tauhud ini dimiliki oleh semua ummat agama islam, hanya saja dalam
kenyataannyalah yang berbeda-beda. Ada yang lemah, ada yang kuat, ada yang sempit dan
juga ada yang luas.
            Ilmu ini berkembang bertahap-tahap sesuai dengan keadaan situasi pada saat itu,
dimulai dari masa Nabi Muhammad, khulafa rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbas, dan pasca
Bani Abbas.

1.7 Ulama-Ulama Dalam Aqidah Dan Kitab-Kitabnya

Kini pada saat awal abad ke-19 muncul sebuah kelompok yang menamakan diri dengan
Salafi/Pemurnian tauhid karena menurut mereka umat Islam sudah murtad sejak Nabi
Muhammad SAW telah wafat. Kelompok ini digagas oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab An-
Najd.

viii
Salah satu kesamaan kelompok ini dengan Khawarij adalah gemar mengkafirkan muslim
dengan alasan bahwa umat Islam menyembah kuburan, ber-Tabarruk pada ulama-ulama dan
para wali Allah dll.

Kejadian ini bermula saat melemahnya kekhalifahan Turky Ustmany. Para Agent Kolonial
Inggris Seperti Mr. Hamper merekrut Muhammad Ibn Abdul Wahab An-Najd untuk mencuci
otaknya sehingga bisa menjadi senjata untuk merusak Islam dari dalam.

Oleh sebab itu ulama sekelas Syaikh Ahmad Zaini Dahlan adalah Mufti terakhir di Masjidil
Haram mengisahkan dalam kitabnya yang bernama Fitnah Al-Wahabiyah bagaimana
kebejatan dan kekejian fitnah yang digelorakan oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab untuk
membunuh dan merampok harta umat Islam di tanah Haram.

Ini sungguh fitnah yang sangat keji menghalalkan darah muslim yang tidak berhak. Selain
menuduh umat muslim telah kafir, Wahabi juga berakidah sesat yaitu meyakini Allah
berjisim atau Aqidah Mujassimah.

Para sahabat Rasulullah SAW, imam 4 mazhab dan ulama-ulama terkemuka memberikan
komentar terhadap aqidah Musyabihah/Mujassimah/Wahabiyah bahwa mereka bukanlah
mukmin sekalipun pada lahiriyah mereka menetap Di dua Tanah Haram.

Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah jangan segan
menghadapi kelompok ini karena kita berpegang pada pendapat ulama-ulama yang lurus
akidahnya.

Wahabiyah (penganut aqidah mujassimah/musyabbihah modern) mengatakan bahwa


pengikut 4 mazhab adalah orang-orang kafir. Padahal umat Islam pada masa sekarang ini
mayoritas menganut mazhab yang empat.

Jelas, merekalah yang sebenarnya sesat, sebab mereka telah mengkafirkan satu setengah
milyar umat Islam dan bahkan lebih dari itu. Al-Hafizd Al-Suyuthi[1], Al-Subki, An-
Nawawi, dan Al-Qadhi Iyadh[2] dan Ibnu Hajar mengatakan[3]:

]4[.‫َضلِ ْي ِل ُأ َّم ِة ُم َح َّم ِد فَ ُه َو َكافِ ٌر‬ َّ ‫َمنْ قَا َل قَ ْواًل يَت ََو‬
ْ ‫ص ُل بِ ِه لِت‬

Artinya:” Barang siapa mengatakan perkataan yang berdampak pada mengkafirkan umat
Nabi Muhammad SAW maka dia adalah kafir”.

Dalam hal memperjelas aqidah musyabihah /mujassimah terdapat  banyak sekali komentar
dan pandangan dari kalangan sahabat Rasulullah SAW, imam 4 mazhab dan ulama
terkemuka, diantaranya:

Berkata Khalifah Ar-Rasyid Sayyidina Abu Bakar Ash-shiddiq RA[5]:

ْ ‫ث عَنْ َذاتِ ِه َكفَ َر َوا‬


‫ش َر َك‬ ُ ‫َوا ْلبَ ْح‬

Artinya: ” Mencari  Zat Allah SWT adalah kafir dan musyrik”.

Berkata Khalifah Ar-Rasyid Sayyidina ‘Ali RA[6]:

ix
‫ ا ْل َم ْعبُ ْو َد‬ ‫ق‬ َ ‫َمنْ زَ َع َم َأنَّ ِإلَ َهنَا َم ْحدُو ٌد فَقَ َد َج َه َل‬
َ ِ‫الخال‬

Artinya:” Siapa saja yang meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki batasan (baik
tempat atau waktu) maka sesungguhnya orang tersebut bodoh (tidak mengenal) akan
tuhannya”.

Berkata Imam Ja’far Ash-Shadiq RA[7]:

َ‫َمنْ قَا َل ِإنَّ هللاَ عَل َى ش َْي ٍء فَقَ ْد َأش َْرك‬

Artinya:”Siapa saja yang mengatakan berada Di atas (langit) maka sungguh orang itu telah
musyrik”.

Ibn Al-Mu’allim Al-Quraysi[8] mengutip dalam kitab Najm Al-Muhatadi dari kitab Kifayatu
Al-Nabih fi Syarh At-Tanbih, perkataan: ” dan ini bagi orang yang kekufurannya telah
disepakati, mereka yang mengatakan bahwa Al-qur’an adalah makhluk, dan Allah SWT tidak
mengetahui sesuatu sebelum adanya serta yang tidak beriman kepada qadha dan qadar.
Demikian juga (menjadi kafir) orang yang meyakini bahwa Allah SWT duduk di atas ‘Arsy.
Wallahu ‘Alam

1.8 Rukun-Rukun Iman

1) Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah merupakan rukun iman pertama dan paling utama dalam Islam.
Umat muslim haruslah terlebih dahulu mengenal bahwa tiada Tuhan kecuali Allah.
Menurut Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri, untuk
mengimani tersebut bisa terwujud dalam empat perkara berikut:

1. Iman Terhadap Keberadaan (wujud) Allah subhanahu wa ta’ala


2. Iman bahwa Allah adalah Tuhan yang Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya
3. Beriman dengan Uluhiyyah Allah subhanahu wa ta’ala
4. Beriman dengan Asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala

2) Iman Kepada Malaikat

Yang kedua adalah beriman kepada malaikat-malaikat utusan Allah SWT. Makna
dari beriman kepada para malaikat adalah untuk mengimani atau meyakini bahwa
Allah SWT telah menciptakan para malaikat dalam keadaan berikut:

1. Malaikat bukanlah laki-laki ataupun perempuan


2. Tidak makan dan minum
3. Malaikat tidak tidur
4. Tidak menikah dan tidak memiliki nafsu
5. Malaikat adalah makhluk yang mulia

x
Jumlah malaikat Allah tidak terhitung banyaknya. Namun, ada 10 malaikat yang
wajib diketahui oleh seorang muslim, yaitu malaikat Jibril (menyampaikan wahyu),
mikail (menyampaikan rezeki), Israfil (peniup sangkakala), Izrail (pencabut nyawa),
Munkar Nakir (penanya ruh di alam barzah), Raqib Atid (pencatat amal manusia),
Malik (penjaga pintu neraka) dan Ridwan (penjaga pintu surga).

3) Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Yang ketiga adalah percaya kepada kitab-kitab-Nya. Beriman di sini bermakna


meyakini dan percaya bahwa Allah telah menurunkan wahyu (kitab suci) melalui
malaikat Jibril kepada para rasul untuk disampaikan kepada umat yang berisi
petunjuk dan pedoman hidup bagi hamba-hamba-Nya.
Jumlah kitab yang Allah SWT telah turunkan berjumlah empat kitab. Keempat kitab
tersebut adalah Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW), Injil
(diturunkan untuk Nabi Isa), Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa) dan Zabur
(diturunkan untuk Nabi Daud).

4) Iman Kepada Nabi Dan Rasul

Yang keempat adalah Iman kepada nabi dan Rasul Allah SWT. Artinya setiap
muslim meyakini bahwa para nabi dan rasul adalah utusan Allah untuk
menyampaikan wahyu-Nya. Adapun perbedaan nabi dan rasul adalah seorang nabi
belum tentu rasul sementara seorang rasul sudah pasti seorang nabi.
Jumlah keseluruhan nabi menurut satu riwayat adalah 124.000 Nabi. Sementara para
Rasul keseluruhan berjumlah 313 orang. Dari sekian banyak Nabi dan Rasul Allah
SWT, yang wajib kita ketahui hanya 25 saja. Berikut daftar ke-25 Nabi dan Rasul
yang wajib kita ketahui tersebut:
Adam as, Idris as, Nuh as, Hud as, Shaleh as, Ibrahim as, Luth as, Ismail as, Ishak as,
Ya`qub as, Yusuf as, Ayub as, Syu`ib as, Musa as, Harun as, Zulkifli as, Daud as,
Sulaiman as, Ilyas as, Ilyasa` as, Yunus as, Zakaria as, Yahya as, Isa as, Muhammad
SAW.

5) Iman Kepada Hari Akhir

Suatu saat nanti, seluruh alam semesta akan hancur dan tergantikan dengan
kehidupan yang kekal (akhirat). Meyakini hal tersebut merupakan iman terhadap hari
kiamat. Peristiwa hari kiamat akan membinasakan seluruh semesta berserta isinya.
Peristiwa tersebut terjadi dalam dua fase, yakni kiamat sugro (kecil) dan kiamat
kubro (besar).
Kiamat sugro adalah terjadinya kejadian hancurnya jagat raya dengan skala yang
kecil. Misalnya adalah bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus,
banjir sebagainya
Kiamat kubro adalah kiamat yang sesungguhnya, yaitu proses hancurnya alam
semesta beserta seluruh penghuninya. Kiamat kubro ini merupakan salah satu tanda

xi
dimulainya kehidupan akhirat. Dengan demikian, manusia akan mulai ditimbang dan
dipertanggungjawabkan segala amalnya di dunia. Tanda-tanda hari kiamat kubro ini
adalah munculnya Dajjal, turunnya Yakjuj dan Makjuj, terbitnya matahari dari barat
dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menandakan dahsyatnya


peristiwa kiamat:

1. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya
(QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)
2. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1
– 3)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir  (QS. Al-  Haqqah : 14)
4. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap
anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)

6) Iman Kepada Qadha Dan Qodhar

Rukun iman yang terakhir adalah beriman kepada qadha dan qodhar. Sebagai seorang
mukmin, kita harus mengakui dan meyakini bahwa setiap hal yang terjadi di dunia ini
atas izin Allah. Kita harus menerima dengan lapang dada semua ketentuan-Nya, baik
yang bagi kita baik ataupun kurang baik.
Namun, Allah lah yang tahu, mana yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, kita
harus tetap berbaik sangka pada-Nya dan tetap melakukan yang terbaik sebagaimana
yang Allah perintahkan untuk kita semua.
Qadha maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya,
baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan
qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali.
Dengan demikian qodar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qadha.

xii
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Jadi kita harus percaya dengan adanya tuhan :Allah; karena walaupun "anyak
pilihan kepercayaan-kepercayaan tetap islam lah agama yang waji" diikuti karena
Allah lah yang telah menjamin kesucian kita" Al- 7ur9an dan meresmikan agama
islam se"agai pegangan hidup didunia dan diakhirat dan juga karena agama itulah
yang telah menurunkan wahyu yang disampaikan kepada malaikat lalu Rasul
menjalankan dakwah "ertahun-tahun hingga akhirnya disampaikan kepada umat-
umat muslim

1.2 Saran

Sebaiknya kita harus mengerti agama dengan cara "belajar memahami arti Tauhid
yang sangat mendalam karena disitulah kehidupan manusia hidup beragama dan
percaya adanya tuhan itu ada. dan belajar ilmu agama juga sangat penting bagi
kehidupan kelak nanti jadi  jangan sekali-kali melupakan agama dan meniadakan
adanya Tuhan

xiii
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmusaudara.com/2015/09/ilmu-tauhid_4.html#:~:text=-
%20Menurut%20definisi%20%3A%20Ilmu%20tauhid%20ialah
%20ilmu,yang%20mesti%20ada%20padanya%2C%20sifat-siat%20yang
%20terdapat%20padanya

https://www.referensimakalah.com/2012/07/pengertian-tauhid-ilahiyyah-
dan.html

https://www.mahlil.com/2016/03/pengertian-ilmu-tauhid-nama-nama-lain.html

https://pakdosen.co.id/tauhid-adalah/

https://kalam-insani.livejournal.com/27177.html

https://usuluddinstpm15.blogspot.com/2014/08/ciri-ciri-aqidah-islam.html

https://www.rijalhabibulloh.com/2019/01/makalah-perkembangan-tauhid-pada-
masa.html#:~:text=Ilmu%20tauhid%20tumbuh%20dan%20berkembang
%20seiringan%20tumbuh%20dan,ada%20yang%20sempit%20dan%20juga
%20ada%20yang%20luas.

https://pecihitam.org/pendapat-para-sahabat-imam-madzhab-dan-para-ulama-
atas-aqidah-mujassimah-wahabiyah-bag-i/

https://zakat.or.id/rukun-iman/

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai