Dosen Pengampu:
Bakhrul Huda, M.E.I
Disusun Oleh:
Dita Nurdianti (G74219091)
Mashuda Salahuddin Ridwan (G04219042)
Nur Fatikhata Alfani (G74219111)
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat tuhan Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada saya, sehingga dalam kesempatan
yang berbahagia ini saya masih diberi nikmat dan karunia oleh-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam menyusun makalah ini saya berterimakasih kepada Bakhrul Huda,
M.E.I selaku dosen Perekonomian di Indonesia yang memberikan kesempatan saya
untuk menyelesaikan tugas ini.
Tak ada gading yang tak retak. Seperti ungkapan tersebut penyusun menyadari
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas
dari kekurangan makalah ini, penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Amin, akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian
pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya
peran negara atau batas-batas negara. Pengertian Menurut asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia,
produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan. Kemajauan infrastruktur transportasi
dan telekomonikasi termasuk kemunculan telegraf dan internet, merupakan faktor
utama dalam globalisasi yang semakin mendorong, saling ketergantungan
(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial atau proses sejarah atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat
satu sama lain yang mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-
eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat. Disisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara- negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan
negatif atau curiga terhadapnya.
Krisis nilai tukar kemudian merambah dengan cepat kesektor perbankan
Indonesia yang ternyata memang lemah. Kepanikan terpicu dan dengan cepat meluas
karena masyarakat dan bank-bank komersional yang mengelolah sebagian besar
rupiah yang beredar tidak lagi percaya terhadap rupiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi globalisasi?
2. Bagaimana sistem bretton wood sebagai titik tolak, awal kejatuhan dan pasca
runtuhnya sistem bretton wood?
3. Bagaimana over ekspansi perbankan?
4. Bagaimana karakteristik perusahaan yang tangguh?
5. Bagaimana hubungan buruh-pengusaha?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui definisi globalisasi.
2. Mengetahui sistem bretton wood sebagai titik tolak, awal kejatuhan dan pasca
runtuhnya sistem bretton wood.
3. Mengetahui over ekspansi perbankan.
4. Mengetahui karakteristik perusaahan yang tangguh.
5. Mengetahui hubungan buruh-pengusaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Globasasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan.
Kemajauan infrastruktur transportasi dan telekomonikasi termasuk kemunculan
telegraf dan internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin
mendorong, saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
B. Perbankan
1. Over Ekspansi Perbankan
Krisis perbankan di Indonesia dewasa ini tergolong paling parah dan relative
termahal didunia sepanjang abad lalu. Beban biaya yang ditanggung oleh
perekonomian mencapai 47% dari Produk Domestik Bruto yang diakibatkan
gelombang krisis yang berawal pada bulan Juni 1997.
Ketidak beresan sector perbankan sebenarnya sudah tampak jauh sebelumnya
berupa meningkatnya kasus kredit macet. Masalah kredit macet merupakan contoh
percikan dari lingkungan usaha penuh KKN. Salah satu penyebabnya adalah
diduga karena adanya kolusi antara pengelola bank dan debitor. Padahal sektor
perbankan adalah usaha yang sangat mengandalkan pada kepercayaan masyarakat.
Dipihak lain permasalahan pokok yang di hadapi sektor perbankan Indonesia
adalah:
a). Semakin besarnya jumlah kredit macet banyak pengamat menilai jumlahnya
telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
d). Penyaluran kredit untuk sektor-sektor yang produktif dan kompetitif semakin
terbatas karena adanya praktik monopoli, Oligopoli, rent seeking dan ketidak
pastian penyaluran kredit khususnya untuk proyek-proyek besar yang banyak.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
id=idZlSdIAMF4C&pg=PA274&dq=sistem+bretton+wood&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi9
96KwgtDnAhV9xzgGHWGjAbMQ6AEIKTAA
https://books.google.co.id/books?
id=eozpQf58pvUC&q=buah+reformasi+yang+harus+dimanfaatkan+hubungan+buruh+pengu
saha&dq=buah+reformasi+yang+harus+dimanfaatkan+hubungan+buruh+pengusaha&hl=id&
sa=X&ved=0ahUKEwjA3tO_q9DnAhWzxzgGHSQmCr0Q6AEILzAB
https://journal.uii.ac.id/JEP/article/view/6992
https://books.google.co.id/books?id=Qb-
NDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=hubungan+buruh+dan+pengusaha&hl=id&sa=X&
ved=0ahUKEwi2rKKep9XnAhWRTX0KHW1wAMgQ6AEILzAB
https://books.google.co.id/books?
id=WpBeDwAAQBAJ&pg=PA8&dq=sistem+bretton+wood+sebagai+tolak+ukur&hl=id&sa
=X&ved=0ahUKEwiC4KPnt9XnAhUTWCsKHXF1DJwQ6AEIKTAA