Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
SMK KESEHATAN BUNDA MULIA PGRI TEMPEH
DENGAN
RSUD PASIRIAN LUMAJANG

NOMOR : 421.6/270/SMK.KES.BM/MOU/31/03/2022
NOMOR : 445/633/427.52.02/2022

TENTANG
PENYELENGGARAAN MAGANG KERJA BIDANG KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN

TAHUN 2022

Pihak I
Pihak II
PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
SMK KESEHATAN BUNDA MULIA PGRI TEMPEH
DENGAN
RSUD PASIRIAN LUMAJANG

NOMOR : 421.6/270/SMK.KES.BM/MOU/31/03/2022
NOMOR : 445/633/427.52.02/2022

TENTANG
PENYELENGGARAAN MAGANG KERJA BIDANG KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASIRIAN

Pada hari ini Kamis, tanggal 31 bulan April tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini :

1. HUMATUS SOLIKHA.,S.ST.Keb.,M.Si. : Selaku kepala sekolah SMK Kesehatan


Bunda Mulia PGRI Tempeh dalam hal ini bertindak
atas nama SMK Kesehatan Bunda Mulia PGRI
Tempeh, yang berkedudukan di Jalan Ponogoro
no 15 Tempeh selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA
2. dr. WAWAN ARWIJANTO : Selaku Direktur Rumah Sakit Umum Pasirian
dalam hal ini bertindak dalam jabatannya untuk dan
atas nama Direktur Rumah Sakit Umum Pasirian,
yang berkedudukan di Jalan Raya Pasirian No. 225,
Kebonan, Pasirian selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA
Para Pihak telah sepakat mengadakan perjanjian kerja sama pendidikan, tentang
Penyelenggaraan Magang Kerja Bidang Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian,
dengan berdasar pada:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

Pihak I
Pihak II
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata
Cara Kerjasama Daerah
8. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 87 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan Badan
Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian
9. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian Nomor 445/1738/427.78/2020
tentang Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Ketentuan-ketentuan Perjanjian Kerjasama yang harus dipatuhi oleh Para Pihak, akan
dijabarkan sebagai berikut:

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam perjanjian ini, yang dimaksud dengan:


1. Rumah sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian yang berdomisili di Jalan Raya
Pasirian No. 225 A, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, selanjutnya
disebut sebagai Pihak Kedua.
2. SMK Kesehatan Bunda Mulia PGRI Tempeh adalah Institusi Pendidikan yang mendidik
calon tenaga kesehatan, selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
3. Direktur Rumah Sakit adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian.
4. Kepala Sekolah adalah Kepala Sekolah SMK Kesehatan Bunda Mulia PGRI Tempeh.
5. Magang adalah bentuk penyelenggaraan Pendidikan Keahlian profesional yang
memadukan secara sistematis dan sinkron program pendidikan di sekolah dan penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja yang terarah
untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
6. Magang kerja merupakan kegiatan magang yang dilakukan ketika lulusan telah lulus serta
mendapatkan ijazah dan surat keterangan lulus lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan
skill dan pengalaman dalam dunia kerja nyata.
7. Lulusan merupakan alumni SMK Kesehatan Bunda Mulia PGRI Tempeh yang telah
menyelesaikan pendidikan serta telah mendapatkan ijazah dan surat keterangan lulus
lainnya.
8. Peserta magang kerja adalah lulusan yang dikirim oleh Pihak Pertama untuk melaksanakan
magang kerja
9. Pembimbing Klinik adalah Pembimbing Praktik di lapangan yang mempunyai kewajiban
membimbing dan memberikan penilaian terhadap peserta magang kerja yang ditunjuk
berdasarkan SK Pihak Kedua.

Pihak I
Pihak II
BAB II
TUJUAN
Pasal 2

Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk :


1. Untuk memperkenalkan lulusan dalam dunia kerja
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan lulusan untuk
memasuki dunia dunia kerja
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas lulusan dalam menghadapi dunia kerja
4. Meluaskan wawasan dan pandangan lulusan terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat
dimana lulusan melaksanakan magang kerja
5. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas, baik dalam tingkat
pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia
kerja.

BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3

Ruang lingkup dan wilayah kerjasama ini meliputi:


1. Pihak Pertama membutuhkan tempat magang kerja bagi lulusan Pihak Pertama sebagai
Asisten Keperawatan.
2. Pihak Kedua menyediakan sarana dan pembimbing klinik saat penyelenggaraan magang
kerja sesuai kemampuan dan sesuai prosedur yang berlaku pada Pihak Kedua.
3. Tugas Pihak Pertama adalah memberikan pembekalan magang kerja dan turut mengawasi
saat penyelenggaraan magang kerja.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pasal 4

HAK PIHAK PERTAMA:


1. Berhak mengirimkan peserta magang kerja yang akan melaksanakan kegiatan praktek kerja
lapangan di Pihak Kedua sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
2. Memanfaatkan sarana dan fasilitas yang tersedia sesuai ketentuan yg berlaku
3. Memperoleh bimbingan dari pembimbing klinik yang ditunjuk oleh Pihak Kedua bersama-
sama dengan pembimbing dari Pihak Pertama.

Pihak I
Pihak II
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA:
1. Wajib melakukan konfirmasi kepada Pihak Kedua terkait dengan magang kerja.
2. Menyiapkan lulusan untuk pelaksanaan magang kerja sebagai Asisten Keperawatan
3. Menyiapkan dokumen administrasi pelaksanaan kegiatan magang kerja
4. Mengkoordinasikan penyelengaraan magang kerja
5. Mendukung pelaksanaan tugas dan menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang
cukup
6. Mematuhi semua peraturan dan prosedur kegiatan magang kerja yang bersifat teknis
maupun administratif yang berlaku di Pihak Kedua.
7. Mempersiapkan dan membekali peserta magang kerja di Pihak Kedua baik pengetahuan,
ketrampilan maupun sikap.
8. Menyediakan alat yang diperlukan selama kegiatan magang kerja.
9. Mengganti setiap kerusakan sarana dan prasarana yang ada di Pihak Kedua yang
diakibatkan oleh kegiatan magang kerja yang dilakukan oleh Pihak Pertama.
10. Membayar biaya kegiatan magang kerja sesuai dengan nilai tarif yang berlaku di Pihak
Kedua.
11. Mengadakan supervisi dan monitoring kegiatan magang kerja di Pihak Kedua.
12. Mengikuti orientasi sebelum memulai kegiatan magang kerja
13. Menyusun jadwal kegiatan magang kerja bersama Pihak Kedua.

HAK PIHAK KEDUA:


1. Melakukan konfirmasi kepada Pihak Pertama terkait dengan pelaksanaan magang kerja
2. Menentukan jumlah peserta magang kerja yang dapat diterima untuk setiap periode praktik
sesuai daya tampung yang ada di rumah sakit.
3. Menerima penggantian atas kerusakan, kehilangan alat/fasilitas yang rusak karena
disengaja atau akibat kelalaian peserta magang kerja saat melaksanakan kegiatan praktik
sesuai dengan harga alat yang rusak
4. Mengembalikan peserta magang kerja kepada Pihak Pertama bila yang bersangkutan
melanggar disiplin dan peraturan tata tertib Pihak Kedua.
5. Menerima biaya magang kerja dari masing-masing peserta magang kerja sesuai dengan
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 87 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan Badan Layanan
Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian.

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA:


1. Wajib menyediakan wahana, prasarana, sarana/fasilitas, dan pembimbing lapangan untuk
pelaksanaan kegiatan magang kerja bagi peserta dari Pihak Pertama, sesuai dengan

Pihak I
Pihak II
kemampuan dan daya tampung serta kompetensi dari pembimbing klinik yang ditetapkan
oleh Pihak Kedua.
2. Pembimbing Klinik yang ditunjuk oleh Pihak Kedua berkewajiban membimbing dan
memberikan penilaian kepada peserta magang kerja sesuai Pedoman yang telah disepakati
Para Pihak.
3. Bertanggung jawab terhadap peserta magang kerja pada saat proses kegiatan magang kerja
4. Memberikan sanksi kepada peserta sesuai aturan yang berlaku bila terjadi pelanggaran
terhadap tata tertib, perilaku yang merugikan Pihak Kedua.
5. Menyediakan tempat magang kerja
6. Memberikan pembekalan, pengarahan, orientasi, dan seleksi kepada peserta didik melalui
uji tulis, keterampilan serta wawancara sebelum mengawali penelitian dan/atau praktek
kerja lapangan di Pihak Kedua.
7. Memusyawarahkan kepada Pihak Pertama apabila ada hal-hal bersifat insidental dan belum
tercantum dalam perjanjian kerja sama ini
8. Melakukan orientasi bagi seluruh peserta magang kerja yang akan melakukan praktik yang
pertama kali.

BAB V
PENGORGANISASIAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 5
Pengorganisasian

1. Para Pihak sepakat membuat kelompok kerja yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan magang kerja
2. Pokja magang kerja bertanggung jawab kepada Para Pihak
3. Pokja magang kerja melaporkan pelaksanaan kegiatan magang kerja kepada Para Pihak
4. Anggota Pokja magang kerja adalah personil yang ditunjuk oleh sekolah
5. Pihak Pertama dapat mengajukan permohonan tenaga pengajar dan atau pembimbing
kegiatan pendidikan kepada direktur Rumah Sakit sesuai kriteria and kompetensi yang
dikehendaki.
6. Pihak Kedua akan memberikan persetujuan ijin kepada pengajar dan atau pembimbing
kegiatan pendidikan, setelah mendapat telaah oleh satuan kerja yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan pendidikan.
7. Nama pengajar dan atau pembimbing kegiatan pendidikan yang disetujui oleh Pihak Kedua
akan diusulkan kepada Pihak Pertama untuk penerbitan Surat Keputusan penetapannya.
8. Pengajar dan atau pembimbing seperti pada point 3, melaksanakan tugas kegiatan
pendidikan dengan tetap mengutamakan tugas pokok pelayanan kepada pasien di Pihak
Kedua.

Pihak I
Pihak II
Pasal 6
Pelaksanaan Kegiatan

1. Pelaksanaan kegiatan magang kerja dilakukan berdasarkan program keahlian yang disusun
oleh Pokja magang kerja
2. Pelaksanaan kegiatan magang kerja berkoordinasikan dengan Para Pihak
3. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tahun 2022-2024
4. Pihak Pertama mengajukan proposal rencana kegiatan pendidikan di Pihak Kedua kepada
Direktur Rumah Sakit sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum waktu pelaksanaan.
5. Pihak Pertama menyerahkan peserta didik yang akan menjalankan kegiatan pendidikan
kepada Direktur Rumah Sakit dan atau satuan kerja terkait dengan kegiatan tersebut di
Pihak Kedua.
6. Pihak Kedua melalui satuan kerja terkait, mengadakan orientasi atau pengenalan tentang
rumah sakit pada awal pelaksanaan kegiatan pendidikan kepada peserta didik.

BAB VI
PEMBIAYAAN, TATA CARA PEMBAYARAN, DAN SANKSI
Pasal 7
Pembiayaan dan Tata Cara Pembayaran

Biaya penyelenggaraan kegiatan magang kerja dibebankan pada peserta dengan


dikoordinir Pihak Pertama sesuai dengan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 87 Tahun 2021
tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Pasirian
yakni sebesar Rp. 100.000,- per orang per bulan.

Pasal 8
Sanksi

Dalam beberapa hal, apabila Pihak Pertama dan atau Pihak Kedua tidak dapat
melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam pasal 7 perjanjian ini, maka perjanjian kerja
sama ini akan ditinjau ulang

Pihak I
Pihak II
BAB VII
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Pasal 9

1. Perjanjian kerjasama ini berlaku sebagai hukum yang mengikat antara Para Pihak sejak
tanggal ditandatanganinya surat perjanjian kerjasama ini.
2. Surat perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai
tanggal ditandatanganinya surat perjanjian kerjasama ini.
3. Kerjasama ini akan dievaluasi secara kelembagaan dengan menghormati dan
mengindahkan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Para Pihak.
4. Surat perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para Pihak.
5. Surat perjanjian kerjasama ini dapat berakhir dengan berdasar:
a. Jangka waktu atau masa berlakunya surat perjanjian kerjasama telah berakhir.
b. Dikehendaki oleh kedua belah pihak.
c. Permohonan perpanjangan dan penghentian perjanjian kerjasama ini disampaikan
Pihak Pertama dan/atau Pihak Kedua secara tertulis minimal 1 (satu) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu perjanjian kerjasama ini.

BAB VIII
FORCE MAJEURE
Pasal 10

1. Pengertian force majeure dimaksud dalam pasal ini adalah keadaan yang ditimbulkan
bencana alam seperti banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus, perang, wabah
penyakit dan/atau akibat adanya kebijaksanaan pemerintah pusat dibidang moneter dan
peraturan perundang-undangan diluar kemampuan Para Pihak untuk melaksanakan
perjanjian ini.
2. Apabila terjadi keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan diadakan
musyawarah oleh Para Pihak. Selanjutnya akan dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama
tersendiri yang merupakan addendum dari Perjanjian Kerjasama ini.

BAB IX
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 11

1. Apabila terjadi perbedaan dan atau perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama
ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan
mufakat.

Pihak I
Pihak II
2. Apabila penyelesaian sebagaimana dimaksut ayat (1) tidak dapat dicapai, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan di Pengadilan Negeri Kabupaten Lumajang.

BAB X
LAIN – LAIN
Pasal 12

1. Apabila menurut pertimbangan salah satu pihak terdapat hal-hal yang memerlukan
perubahan, maka salah satu pihak tersebut wajib memberitahukan secara tertulis untuk
mendapatkan kesepakatan Para Pihak yang kemudian dituangkan dalam addendum.
2. Hal – hal yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur dan
ditetapkan kemudian oleh Para Pihak atas dasar musyawarah yang selanjutnya dituangkan
dalam surat perjanjian sendiri yang merupakan addendum yang tidak dapat dipisahkan
dengan perjanjian ini.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 13

Demikian Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan bermeterai cukup serta
ditandatangani oleh Para Pihak sehingga memiliki kekuatan hukum yang sama. Para Pihak
masing-masing menerima satu rangkap asli.

Ditetapkan di : Lumajang
Pada Tanggal : 31 Maret 2022

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KEPALA SEKOLAH DIREKTUR RSUD PASIRIAN
SMK KESEHATAN BUNDA MULIA PGRI KABUPATEN LUMAJANG
TEMPEH

HUMATUS SOLIKHA.,S.ST.Keb.,M.Si. dr. WAWAN ARWIJANTO


NIY. 1323100051 NIP. 19700930 200212 1 006

Pihak I
Pihak II

Anda mungkin juga menyukai